2a. Sejarah Kota [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KOTA KUNO



Pada masa kota kuno, pusat pemerintahan di kendalikan sepenuhnya oleh kerajaan, dimana kerajaan sangat mendominasi dalam pengembangan kota. Berikut pola penataan kota pada zaman kuno, • • • •



Benteng mengelilingi kerajaan sebagai bentuk pertahanan Kediaman raja berada di tengah kota Rumah – rumah penduduk saling membelakangi Bentuk kota yang berpola sejajar dan kotak (Gird)



Rumah raja Rumah penduduk



Dilihat dari morfologi dan fungsi perkembangan kota : • Terbentuknya kota – kota kuno sangat dipengaruhi oleh faktor alamiah, khususnya factor geografi. Dalam konteks ini, manusia selalau berpindah – pindah tempat untuk kelangsungan hidup. • Perkembangan suatu lokasi menjadi kota dilihat dari potensi keamanan yang ditujukan untuk pertahanan. • Perkembangan kota juga tergantung dari pemilihan lokasi dalam hal ekonomi, lokasi yang dipilih harus strategis sebagai pusat koleksi dan distribusi barang. • Perkembangan kota bagusnya berada di tempat – tempat yang subur yang memiliki kemudahan transportasi, terutama transportasi air. Hal ini dikarenakan transportasi air pada jaman kuno merupakan transportasi yang canggih dan tecepat dari pada transportasi darat.



Contoh Kota kuno. Kota Kerajan Mesir Kuno  Pada kota Mesir kuno, hidup rakyat dipersembahkan untuk rajanya, mereka menganggap bahwa rajanya adalah titisan dari dewa. Sehingga raja pada kerajaan mesir ini sepenuhnya mengendalikan rakyat, baik segi ekonomi maupun penataan kota. Oleh perintah raja mesir, para budak dan tukang diperintahkan untuk membangun sebuah piramit besar yang difungsikan untuk makam para raja mesir dan para bangsawan. Pada kota mesir terdapat gang – gang sempit di beberapa rumah penduduk yang difungsikan untuk jalan, selain difungsikan untuk jalan, gang – gang tersebut difungsikan untuk saluran air limbah terbuka.



Ciri-ciri perancangan kota di era Mesir kuno yaitu : • • • • •



Bentuk kota yang grid Perumahan penduduk saling membelakangi Bangunan masih kental dengan unsur keagamaan Perumahan besar berderet disepanjang jalan besar Penduduk bergerak dibidang pertanian dan Konstruksi bangunan



Pola tata ruang kota mesir kuno



Dalam sejarah Mesir kuno struktur kotanya sudah mengenal jalan yang monumental, plaza yang kolosal tempat kuil pemujaan,



dan



monumen



kuburan



atau



makam



yang



monumental untuk rajanya. Pada jaman ini fungsi ruang kota memang



ditujukan



dan



dibangun



untuk



tujuan



mengagungkan raja, di bangun dengan kekuatan kekuasaan selalu ada hubungan antara ruang terbuka dengan kuil atau istana.



Letak kota mesir yang dekat dengan perairan



Pembanguana piramid sebagai symbol kejayaan kota mesir



Kota – kota di mesir kuno kebanyakan dikelilingi oleh tembok, pembangunan tembok yang mengelilingi kota sebenarnya berfungsi sebagai



benteng



pertahanan,



namun



pembangunan tembok pada kota – kota mesir berfungsi sebagai perlindungan dari banjir musiman yang masuk kedalam kota, namun dengan seiringnya berjalannya waktu fungsi dari pembangunan tembok tersebut kembali sebagai benteng pertahanan.



Mohenjo – Doro Lokasi Kota Mahenjo - Doro



Mohenjo – Doro merupakan sebuah kota kuno yang terletak di lembah indus (jaman sekarang adalah Pakistan). Mohenjo – Doro dibangun pada 2600 SM, kota ini merupakan salah satu kota pertama di dunia yang hampir bersamaan dengan kota Mesir kuno.



Kota mohenjo – Doro dikenal sebagai “



Bukit orang Mati” dan juga “Metropolis Kuno di Lembah Indus”. Seperti halnya dengan Mesir, pemerintahan Mahenjo – Doro juga dikuasai oleh raja, sehingga penataan kota pada



Ciri-ciri perancangan kota Mohenjo – Doro yaitu : • bentuk kota yang grid • perumahan dibagi menjadi 2 bagian, bagian bawah dan bagian atas. • Bagian bawah merupakan bagian bagi para penduduk, sedangkan bagian atas sebagai pusat pemerintahan kota • Perumahan pada bagian bawah / tempat para penduduk terdapat 2 tipe rumah, yaitu rumah dengan lantai 1 dan rumah dengan lantai 2. • Drainase air bersih menggunakan 1 sumber yang derasal dari tengah kota untuk disalurkan ke rumah – rumah. • Drainase air kotor disalurkan menuju drainase yang berada di pinggir jalan. • Struktur bangunan menggunakan material batu bata tanah liat dan balok kayu. • Penduduk bergerak dibidang pertanian dan Konstruksi bangunan • Bangunan masih kental dengan unsur keagamaan.



Letak Kota Mahenjo - Doro



Sketsa Kota Mahenjo – Doro dengan skema grid



• Penataan kota pada Mahenjo – Doro sangatlah tertata dan terstruktur, aturan – aturan bangunan sudah diterapkan pada perencanan kotanya. Tata letak bangunan berbasis kota gird jalanan yang tersusun secara sempurna. Mayoritas bangunan pada Mahenjo – Doro maksimal adalah 2 lantai dan diatur secara proposional oleh lebar jalan. Seperti kota Mesir kuno, Mahenjo – Doro juga sudah memiliki system sanitasi pada perkotaan.



Pola grid pada tata ruang kota sangat nampak



Pola kota Mahenjo – Doro yang tertata rapi



Gang – gang kecil yang terdapat di antara rumah



Jalan besar uatama dalam kota



Drainase pada kota ini lebih maju dari pada kota Mesir kuno, karena drainase pada kota ini sudah menggunakan system bawah tanah.Sistem drainase di dalam kota, air bersih dari kota langsung disalurkan ke rumah – rumah. Beberapa rumah ini dilengkapi kamar yang terlihat untuk mandi. Sedangkan untuk drainase air kotor disalurkan ke selokan tertutup yang membarisi jalan utama kota.



Sumur air bersih yang ada di tengah kota untuk disalurkan ke rumah penduduk.



Drainase air kotor yang ada di jalan



KOTA KLASIK



Pengertian Kota (Definisi Klasik) Menurut Amos Rappoport, kota adalah Suatu  permukiman yang relatif besar, padat dan permanen , terdiri dari kelompok individu-indivudu yang heterogen dari segi sosial.



Ciri-Ciri Kota Klasik  Merupakan



kota-kota



yang



berkembang



sebagai



hasil



kebudayaan Yunani dan Romawi.  Antara lain adalah Kota Priene, Miletus, dan Vatikan (St Pieter)  Dipengaruhi oleh paham demokrasi.  Karena budaya Yunani-Romawi adalah budaya yang bersifat publik, maka kota-kota bentukan juga sudah menyediakan



TA IK ruang-ruang publik antara lain : KO AS KL



• Yunani Agora (pasar) Piazza (alun-alun) Balai sidang Balai dewan Ruang Dewa • Romawi Agora (pasar) Piazza (alun-alun) Balai sidang Balai dewan Colosseum (tempat pertunjukan) • Kota Miletus mempunyai pola grid yang sangat kaku. Pola ini ditemukan oleh Hippodamus.



ontoh Kota Klasik KOTA ATHENA Kota Athena merupakan ibu kota Yunani, kota ini terdapat banyak kuil yang digunakan untuk ritual pemujaan kepada para Dewa yang terdapat pada mitologi Yunani. Sejarah Terbentuknya Kota Athena Terbentuknya kota Athena tidak terlepas dari mitologi Yunani. Sebuah kota yang dibangun sebagai pusat ritual yang ditujukan bagi Dewi Athena, Puteri kesayangan Dewa Zeus (pimpinan para dewa dalam mitologi Yunani). Dewi Athena dikenal sebagai Dewi Kepintaran (Inteligence) dan Dewi Kebijaksanaan (Wisdom), Dewi seni dan Sastra, Dewi Kota, Kerajinan, dan Pertanian. Ia disimbolkan memiliki kegemaran memelihara pohon olive (zaitun) dan burung hantu adalah teman terdekatnya.



Parthenon Parthenon Kuil, Kuil, sebagai sebagai tempat tempat penghormatan penghormatan kepada kepada dewi Athena. dewi Athena. Chalkotheke Chalkotheke Nama Nama dan dan fungsinya fungsinya hanya hanya dikenal dikenal pada pada abad ke-4 SM. abad ke-4 SM.



ACROPOLIS ACROPOLIS Awal Awal terbentuknya terbentuknya kota kota Athena Athena



Brauroneion Brauroneion Tempat Tempat kudus kudus Artemis Artemis Brauronia, pelindung Brauronia, pelindung perempuan perempuan dalam dalam kehamilan dan kehamilan dan persalinan. persalinan.



Benteng Benteng Sarana Sarana pertahanan pertahanan wilayah. wilayah. Old Old Temple Temple Of Of Athens Athens Kuil tua, sebagai Kuil tua, sebagai tempat tempat penghormatan penghormatan kepada kepada dewa dewa pelindung pelindung kota kota Athena. Athena. Arrephorion Arrephorion Tempat Tempat penginapan penginapan untuk Arrephores, untuk Arrephores, gadisgadisgadis yang bekerja gadis yang bekerja di di Acropolis. Acropolis.



Propylaea Propylaea Gerbang Gerbang utama utama Acropolis. Acropolis. Dari Dari penjelasan penjelasan Acropolis Acropolis ini, ini, dapat dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa hal hal yang yang paling paling mempengaruhi mempengaruhi perkembangan perkembangan Kota Kota Athena Athena adalah adalah Agama. Agama.



Antara Antara Acropolis Acropolis dan dan Agora Agora terlihat terlihat berdekatan dan berada di berdekatan dan berada di tengah-tengah tengah-tengah kawasan dan satu jalur (utama). kawasan dan satu jalur (utama).



Agora Agora



Penempatan Penempatan kedua kedua area area kota kota Athena. Athena.



ini ini ini ini



terbilang terbilang strategis strategis mengingat mengingat merupakan merupakan pusat pusat kegiatan kegiatan di di



Pusat Pusat perdagangan perdagangan yang yang berada berada di di tengahtengahtengah tengah Kota Kota Athena. Athena. Ini Ini sangat sangat strategis strategis dari dari segi segi akses akses ke ke seluruh seluruh wilayah. wilayah.



Gerbang Gerbang Utama Utama



Untuk Untuk mempermudah mempermudah control control keluar keluar masuk masuk wilayah. wilayah.



Benteng Benteng



Acropolis Acropolis



Tempatnya Tempatnya lebih lebih tinggi tinggi dan dan berada berada ditengah-tengah kota. Ini ditengah-tengah kota. Ini akan akan mempermudah mempermudah akses akses ke ke seluruh seluruh wilayah. wilayah.



Pnyx Pnyx



Tempat Tempat mengadakan mengadakan pertemuan pertemuan politik politik di di Kota Kota Athena. Athena.



Seiring Seiring perluasan perluasan wilayah, wilayah, hal hal yang yang sama sama pada pada Acropolis Acropolis diterapkan juga pada bagian terluar wilayah. diterapkan juga pada bagian terluar wilayah. Berfungsi Berfungsi sebagai sebagai pembatas pembatas sekaligus sekaligus sarana sarana pertahanan pertahanan wilayah wilayah dari ancaman yang berasal dari luar. dari ancaman yang berasal dari luar.



Contoh bangunan di Kota Athena :



UPPER



MAIN SUB



Simetris Murni diatas,



Dari uraian pengembangan wilayah Kota Athena dapat disimpulkan sebagai berikut : • Agama, merupakan hal utama yang paling berpengaruh dalam perkembangan wilayah Kota Athena. • Seiring bertambahnya jumlah penduduk, mengakibatkan kebutuhan akan fasilitas umum sangat diperlukan, yang bertujuan sebagai tempat sosial antar warga. • Penempatan fasilitas umum (Tempat ibadah, pusat perdagangan, pusat politik dan lain-lain) berada di tengah-tengah wilayah (terpusat). Ini akan mempermudah warga dalam mengakses fasilitas umum dari segala sisi. • Pola grid, diterapkan pada pola perumahan warga dengan tujuan mempermudah pelayanan dan memberi kesan pribadi (private).



Kondisi Umum Kota Athena • Aspek Geografi Kota Athena



dikelilingi 3 lautan : Laut Mediterania, Laut Aegean dan Laut Hitam dan memiliki beberapa pelabuhan.



Dasar Pembentuk Kota Athena Panathenaic Way sebagai jalur prosesi yang berhubungan dengan kegiatan pemujaan, dimulai dari gerbang kota (Diyplon Gate) melewati Athena, menaiki lereng Acropolis dan sampai pada titik perhentian puncak berupa kuil-kuil termasuk kuil utama Parthenon .



selain sebagai rute prosesi, jalan utama kota tersebut digunakan juga untuk tujuan kehidupan sehari-hari. misal: festival yang dilakukan di sepanjang jalan Panathenea untuk merayakan kelahiran Dewi Athena pada setiap minggu ketiga sebelum akhir bulan disebut Tritomenis dan paling besar pada periode setiap empat tahun sekali disebut the Great Panathenea, berupa taria-tarian



Pada koridor jalan mulai dibangun berbagai karya arsitektural di sepanjang jalur prosesi sebagai titiktitik perhentian penting pergerakan. Prosesi Panathenaic dan sensasi yang dihasilkannya memberikan arah bagi pembangunan kota Athena selanjutnya. Atau definisi lain dari PANATHENAIC WAY adalah bagian dari sistem pergerakan kota yang menghubungkan tempat-tempat suci di Yunani yang menghubungkan antara kota mistik Eleusis, melewati daerah pinggiran Yunani melalui jalur Daphne menuju Gerbang Diyplon. Secara diagonal melewati Agora yang merupakan ruang pasar lokal (market place) dan berakhir di Acropolis dimana Dewi Athena berada dan disembah (Kuil Parthenon). Bentuk jalan kurva menikung merupakan jalur yang melewati pusat kegiatan kota:industri, politik, ekonomi.



Peran Agora yang dilalui oleh panathenaic way selain sebagai pusat dagang (market place) adalah sebagai ruang terbuka menyampaikan pendapat kepada publik.



Pusat Dagang (Market Place)



Ruang Terbuka Penyampaian Pendapat Kepada Publik



Kesimpulan : jalur Panethenaic Jalur pergerakan utama Kota Athena yang bersentuhan langsung dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat kota (politik/demokrasi, dagang/market place agora yang dilaluinya) terutama dengan kegiatan ritual keagamaan sehingga disebut juga sebagai jalan prosesi.



Pertumbuhan Kota Athena (Rute Panathenaic) • Tahap I Rute Panathenaic way terbentuk seiring dengan evolusi kota dimana bentuk Agora pada tahap I mulai berintegrasi dengan Kuil Hephaistheon di kota Athena yang mulai dilaksanakan pembangunannya (600 – 479 SM). Hephaesteon sebuah kuil di Athena yang ditujukan bagi DEWA GUNUNG BERAPI Hephaesteus dan Dewi Athena Ergane yang bertanggungjawab terhadap keterampilan kerajinan dan sastra.



• Tahap II Penempatan Kuil Hephaesteon sebagai sebuah produk kebijakan politik liberal, berada pada kontur yang lebih tinggi, dibangun pula struktur –struktur/elemen baru di sepanjang punggung kontur lahan yang sejajar dengan jalur prosesi PANATHENAIC (478-339 SM)



• Tahap III Pengembangan Agora dengan tumbuhnya berbagai elemen penting lainnya di sepanjang jalur prosesi (338-86 SM)



• Tahap IV Kuil Hephaesteon sebagai generator yang memberikan kekuatan bagi semakin bertambahnya intensitas pembangunan di sepanjang jalur. (478-339 SM )



Pertumbuhan Kawasan Bagian Kota Athena (Agora) • Tahap I (500 SM) Jalur Panathenaic melewati agora secara diagonal serta melewati bangunan penting pemerintahan yang tumbuh di sekitar punggung kontur lahan yang cukup tinggi ke arah Barat. Ke arah selatan terdapat BOULEUTERION LAMA atau Rumah Konsil yang merupakan sebuah struktur berbentuk segiempat dengan 5 kolom dan di bagian Utara dibangun tiga buah kuil kecil.



• Tahap II (420 SM) Merupakan tahap pengembangan Agora setelah dibangunnya Kuil Hephaestos. Di sekitar kuil ini dibangun berbagai elemen baru sehingga kuil dapat disebut sebagai elemen pengarah bagi desain lingkungan sekitar. Dibangun pula BOULETERION BARU dengan bentuk setengah lingkaran di sisi bukit tepatnya di bagian belakang bangunan lama serta struktur/elemen berbentuk silinder disebutTHOLOS yang dibangun dalam pengaruh bentuk vertikalisme. BOULETERION LAMA



STOA of ZEUS dibangun di sepanjang garis horizontal pada dasar bukit dengan lantai tangga yang lebar. Tangga lantai berfungsi untuk mengamati aktivitas di sekitar agora sedangkan bentuk bulat untuk aktivtas orkestra pada pertunjukan teatrikal dan mulai berlangsung setelah amphiteater dibangun di bagian lereng Acropolis.



BOULETERION BARU



• Tahap III (Hellistic Period) Agora telah masuk dalam tahap selesai pembangunannnya. BOULETERION LAMA digantikan dengan METROON yang berbentuk bangunan kolonade horizontal yang menjadi pelengkap bagi bangunan STOA of ZEUS di bagian Utara. Area ini sebelum dibangun KUIL HEPHAISTEION ramai oleh berbagai bangunan seperti Kuil Apollo Patroos, tetapi ruang shaft panjang yang terproyeksi dari bangunan kuil tetap dijaga. • Tahap IV (Abad Ke-2) Ruang agora dimodifikasi dengan adanya tekanan oleh pertumbuhan penduduk kota yang semakin mendesak. Kuil baru Ares diimbuhkan secara langsung pada ruang di depan STOA of ZEUS serta sejumlah air mancur maupun patung-patung yang dibangun



KOTA ABAD PERTENGAHAN



Kota Abad Pertengahan (800 1200M) Asal mula munculnya kota-kota diabad pertengahan kemunduran



kebudayaan



dan



perdagangan



adalah



romawi



yang



meninggalkan banyak dampak dipenjuru eropa dimana tumbuhnya suatu



komunitas-



komutitas



kecil



yang



berkembang



menjadi



komunitas baru karena memiliki lokasi dan tapak yang subur, sehingga komunitas tersebut tumbuh menjadi kota yang hidup dan terus berkembang.



kota-kota diabad pertengahan



Karatreristik Kota Abad Pertengahan Pembentukan Kota Abad Pertengahan yang paling menonjol adalah Biological Process. Pembentukan kota oleh permukiman perdesaan yang berkembang, pertumbuhan di persimpangan jalan,



pertumbuhan



bangunan



permukiman



perkotaan



di



sekitar permukiman bangsawan dan bangunan keagamaan. Pada biological process ini memunculkan 2 jenis ruang terbuka, sebagai salah satu ciri khas Kota Abad Pertengahan yaitu 1. Ruang terbuka di depan gereja 2. Ruang terbuka yang agak terpisah yang berfungsi sabagai pasar. Perkembagan sekitar bangunan penting (sebagai pusat aktivitas, misal gereja, kuil, benteng) yang berkembang secara irregular.



Renaissance (1400-1500 M) Sebelum era Renaissance, di abad XV dimana merupakan fajar ilmu pengetahuan, ditemukan bubuk



mesiu



sehingga



di



era



Renaissance



memiliki motivasi hidup yang berbeda dari eraera sebelumnya, karena kota benteng di era ini sudah tidak berfungsi lagi, karena senjata perang bisa menggunakan bahan peledak yang bisa meledakkan benteng sekalipun. Beberapa ciri yang bisa diambil dari kota di Era Renaissance antara lain:



a. Era Renaissance dimulai pada tahun 1440 b. Bentuk



kota



bintang



dengan



jalan



yang



bercabang dari titik pusatnya. Titik pusatnya biasa berupa gereja/biara. c. Perancangan on paper (diatas kertas) d. Bentuk bangunan simetris penuh. e.



Motivasi bersosialitas



hidup dan



terutama



peribadatan



dengan gereja sebagai pusat kota,



untuk ditandai



Baroque (1700-1800 M) Arsitektur Renaissance yang cenderung menerapkan simetris murni, menimbulkan kesan monoton, sehingga para seniman di era Baroque (1600-1750) mencoba bereksperimen dengan memvariasi karya seni dengan melebih-lebihkan komposisi warna atau efek sehingga menimbulkan kesan tidak realistik dan berlebihan. Era baroque merupakan suatu era perubahan dari Renaissance yang cenderung simetris menjadi bentukbentuk dinamis, lengkung, dan berlebihan. Pada era Baroque, juga dikenal hedonism dan peleburan elemen arsitektural dalam



perancangan



kota



seperti



implementasi



patung/sculpture dalam perancangan kota di era Baroque.



Kota-kota di era Baroque menerapkan konsep bangunan peribadatan sebagai pusat pemerintahan, hal ini bisa diterka bahwa masyarakat era Baroque memiliki motivasi hidup bersosialitas.Beberapa poin ciri-ciri arsitektur Baroque antara lain: a.



Denah di bagian sudut diselesaikan dengan bentuk lengkung



b. Pilar-pilar berpilin c. Ornamen membentuk 3 dimensi sehingga muncul keluar d. Banyak menggunakan hiasan pahatan dan menggunakan warna-warna cerah



Karakter



Kota



Abad



Pertengahan



merupakan



proses



pertumbuhan kota dari peradaban yang tidak aman kepada peradaban baru. Pada kota-kota awal Abad Pertengahan kebanyakan kota tumbuh tidak terencana (organic growth), contohnya



kota



Cesky



Krumlov.



Selanjutnya



pada



pertengahan Abad Pertengahan kondisi kota-kota menjadi tidak aman, sehingga dibangun benteng-benteng sebagai pertahanan, sehingga tumbuh menjadi kota benteng. Perencanaan kota baru pada akhir Abad Pertengahan menggunakan pola grid iron pada lahan kosong contohnya kota Monpazier. Market square dan gereja merupakan ciri khas Kota Abad Pertengahan.



Perencanaan



kota



Abad



Pertengahan



dipengaruhi oleh kondisi social, ekonomi dan politik.



Bangunan-bangunan



Kota



Abad



Pertengahan dibangun dengan skala manusia, sehingga lebih manusiawi. Terjadi kebangkitan ekonomi di masa Abad Pertengahan, ditandai dengan



banyaknya



kegiatan



perdagangan.



Akibatnya adalah, square mengalami perubahan fungsi dari simbol kekuasaan pada masa Yunani dan Romawi menjadi pusat kegiatan ekonomi di Kota Abad Pertengahan.



Point



yang



bisa



disimpulkan



dari



kota



di



abad



pertengahan antara lain: a. Motivasi hidup juga untuk keamanan dan mengembangkan persaudaraan (Sosialitas) b. Kota benteng yang ada, sedikit demi sedikit dikuasai oleh biara-biara, sehingga menjadikan biara tersebut sebagai pusat kota. c. Benteng yang melindungi kota berbentuk melingkar. d. Kota kecil di sekitar biara dan benteng tumbuh secara natural dari pintu gerbangnya hingga membentuk jaringan jalan dan berpola radiocentric (radial). e.



Awalnya kota berupa kota benteng yang biasa dilukiskan dengan ilustrasi suatu pemandangan kota dengan benteng dari jarak jauh, selanjutnya menjadi suatu kota yang hidup dengan kasta-kasta biara dan terdapat banyak pedagang dan



f. Memiliki pandangan keterbatasan ruang seperti era Yunani dan mulai menggunakan penataan abstrak seperti aksis. g. Menggunakan skala manusia. h. Kota di abad pertengahan bersifat tangibel/terlihat atau mudah dikenalidan tidak disorientasi. Sebagai contohnya, suatu koridor jalan akan memperlihatkan suatu menara gereja dimana selalu terlihat sepanjang jalan itu, sehingga bisa digunakan sebagai ancar-ancar sehingga tidak akan tersesat. i. Menghindari long vista. j.  Tidak memiliki hierarki jalan.



Kota monpazier, perancis



Contoh Kota Abad Pertengahan  Kota Venice Keindahan kota Venice sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Meskipun saat ini telah mengalami beberapa perubahan, tetapi produk asli dari kota Venice yang dibangun di Abad Pertengahan ini masih sangat dominan.



 Kota Cesky Krumlov Kota Cesky Krumlov merupakan kota Abad Pertengahan yang memiliki pola organik (organic city). Cesky Krumlov merupakan kota yang terdiri dari tiga bagian kastil, dikelilingi oleh sungai Vitava yang meliuk –liuk berbatasan dengan lembah. Bagian lebih



tengah rendah



merupakan



kota dan



yang subur



kawasan



yang



dibiarkan alamiah.



Bentuk



pertumbuhannya



kota



dan



mengikuti



pola sungai yang berliku-liku. Sungai selain sebagai batas wilayah juga



berfungsi



sebagai



 Kota Monpazier Monpazier merupakan kota baru yang dibangun dimasa Abad Pertengahan. Berlokasi di sebelah utara lembah, di bagian atas kota



Dropt. Pembangunannya



dimulai



masa pemerintahan Raja Edward 1.



pada



tahun 1284



di



Pengertian Kota Plato mendefinisikannya sebagai sebuah pencerminan dari kehidupan dalam ruang jagat yang berdasar pada hubungan manusia dengan sesamanya. Lebih jauh lagi, ia juga mendefinisikannya sebagai sebuah bentuk organisasi sosial dan politis yang memudahkan warganya mengembangkan potensi mereka dan hidup bersama sesuai dengan nilai kemanusiaan dan kebenaran.



Abad pertengahan



Runtuhnya Kekaisaran Romawi menyebabkan mundurnya kebudayaan dan perdagangan .Kastil-kastil dibangun pada tapak-tapak yang strategis yang digunakan sebagai tempat berlindung bagi budakbudak yang berada di daerah pertanian sekitarnya. Arsitektur kota Abad Pertengahan adalah Romanesque sampai dengan akhir Gothic, dengan konsep yang berbeda dengan Yunani (Polis) dan Romawi (Urbs). Kota-kota Abad Pertenghan yang menonjol berada di Jerman dan Perancis, yang gaya arsitekturnya tidak dipengaruhi oleh Yunani (Polis) dan Romawi (Urbs).



Karaktreistik Kota Abad Pertengahan



Pembentukan Kota Abad Pertengahan yang paling menonjol adalah Biological Process. Pembentukan kota oleh permukiman perdesaan yang berkembang. Permukiman muncul di sekitar kastil, biara atau gereja. Kota Abad Pertengahan didominasi oleh biara, gereja dan kastil penguasa. Halaman gereja menjadi pasar. perdagangan. Posisi katedral atau gereja ssangat menentukan yang membentuk satu kesatuan pada kota yang diperkuat oleh tembok yang mengelilingi kota. Perdagangan tumbuh di sepanjang jalan, persimpangan, penyeberangan sungai atau tempat kapal berlabuh.



`



Medieval (abad pertengahan) • Mementingkan lingkungan dalam perancangannya • Garden dan privacy di setiap rumah walaupun dalam skala kecil • Kota berkembang karena perkembangan penduduk • Bentuk kota grid



Perencanaan kota Abad Pertengahan dibentuk oleh beberapa komponen, antara lain benteng square,hunian atau perumahan, universitas dan gereja. Selain itu beberapa kota menggunakan benteng (bastides). Benteng berfungsi membentengi kota sebagai pertahanan terhadap musuh ataupun membentengi rumah pribadi. Jalan-jalan pada umumnya memancar dari halaman gereja dan pelataran pasar menuju pintu-pintu gerbang. Jalan-jalan utama saling dihubungkan oleh jalan sekunder. Ruang terbuka, jalan-jalan dan lapangan direncanakan sebagai bagian terpadu dari tapak bangunan yang merupakan ciri khas arsitektur Romanesque dan Gothic. Lalu lintas Square sebagai Elemen Fisik Pembentuk Kota kendaraan hanya pada jalan utama, sedang jalan penghubung berfungsi sebagai sirkulasi Abad Pertengahan para pejalan kaki.



Square depan gereja berfungsi sebagai tempat berkumpul umat dan upacara, sedangkan bagian belakang berfungsi sebagai pasar atau parkir. Square menjadi pembentuk karakter sangat dominan di Kota Abad Pertengahan. Pada umumnya square berada di lingkungan gereja.



KOTA MODERN



PENGERTIAN • Kota Modern adalah sebuah entitas kosmopolit yang unik karena disatu sisi terlalu jenuh ruwet untuk dihidupi dan disisi lain sangat dipungkiri daya tariknya. Dalam perspektif ini, kota modern sesungguhnya sudah berevolusi menjadi sebuah organisasi industri dan oleh karenanya akan lebih baik bila dikelola mengikuti prinsip organisasi industri. • Prinsip kota modern adalah fungsionalisme dan purisme.



Contoh Kota Modern



Victoria, British Columbia, Canada



Yokohama, Jepang



London, Inggris



Abu Dhabi, Uni Emirate Arab



Brazilia, Brasil



Ciri-Ciri Kota Modern  Ciri-Ciri Fisik : 1) Sarana perekonomian seperti pasar atau supermarket. 2) Tempat parkir yang memadai. 3) Tempat rekreasi dan olahraga. 4) Alun-alun. 5) Gedung-gedung pemerintahan.



• Ciri-Ciri Sosial : 1) Masyarakatnya heterogen. 2) Bersifat individualistis dan materialistis. 3) Mata pencaharian nonagraris. 4) Corak kehidupannya bersifat gesselschaft (hubungan kekerabatan mulai pudar). 5) Terjadi kesenjangan sosial antara golongan masyarakat kaya dan masyarakat miskin. 6) Norma-norma agama tidak begitu ketat. 7) Pandangan hidup lebih rasional. 8) Menerapkan strategi keruangan, yaitu pemisahan kompleks atau kelompok sosial masyarakat secara tegas.



Karakteristik Kota Modern • Memiliki fasilitas yang baik dan lengkap. • Banyak pekerjaan yang bergengsi. • Terdepan dalam segala hal. • Masyarakat sejahtera dalam financial. • Kota terdepan dalam pelayanan. • Visual kota mengundang pesona.



KOTA POST-MODERN



ARTI “POSTMODERN” • Postmodern merupakan era tahun 1900 hingga kini, dimana segi arsitekturnya memiliki ciri yang lebih mengutamakan komposisi paduan, bentuk distorsif, ambigu, inkonsisten, serta mengutamakan kebebasan ekspresi bentuk. • Postmodern menjelaskan dan menguraikan dinamika kehidupan masyarakat modern yang kian beragam dan rumit. Era postmodern juga diwarnai oleh masyarakat yang ekspresif, bebas, dan pluralistik. • Postmodern merupakan lanjutan dan reaksi dari keberadaan arsitektur modern dengan pengaruh ideology, desain, gaya, dan lain-lain.



PRINSIP DASAR • Prinsip kontekstualisme, adanya pengakuan bahwa gaya arsitektur suatu bangunan selalu merupakan bagian fragmental dari sebuah gaya arsitektur yang lebih luas. • Prinsip allusionisme, adanya keyakinan bahwa arsitektur selalu merupakan tanggapan terhadap sejarah dan kebudayaan • Prinsip ornamental, adanya pengakuan bahwa bangunan merupakan media pengungkapan maknamakna arsitektural



PENGERTIAN KOTA POSTMODERN Kota Post-Modern merupakan kota yang modernisasinya lebih berkembang dimana teknologi dan ilmu pengetahuan diartikan kembali. Kota post-modern memiliki tingkat globalisasi yang tinggi, interaksi dan kerja sama yang saling menguntungkan dapat terjadi dengan kota yang lain dan kota post-modern ini diisi dengan era informasi, jasa, dan pelayanan. Kebutuhan hidup dipenuhi secara teknologis dan komputerisasi yang canggih.



FUNGSI KOTA POSTMODERN • Memberi ruang untuk pergerakan ekonomi dan kegiatan sosial kemanusiaan • Memberi ruang untuk arsitektur dan hak asasi



kebebasan



berekspresi



dalam



• Menjadi sebuah gerakan baru untuk memberikan keleluasaan bagi berbagai faktor rancangan yang tidak pernah tercakup sebelumnya dalam arsitektur modern agar bisa muncul dan terakomodasI • Memberikan pembebasan bentuk-bentuk yang sifatnya dekoratif dan simbolik



CONTOH



Kota Singapura



Kota Abu dhabi



Kota Tokyo



Kota Malaysia