2.modul Prosedur Darurat & Sar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penyusun Nama Sekolah Program Keahlian Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas/ Semester Tahun Pelajaran Alokasi Waktu



: Sapriyun, S.ST. Pi. : SMK Negeri 2 Ketapang : Pelayaran Kapal Perikanan : Nautika Kapal Penangkap Ikan : Dasar-Dasar Pelayaran Kapal Penangkap Ikan : X (sepuluh) / 1 (Satu) : 2021/2022 : 2 x 2 JP FASE E



 CAPAIAN PEMBELAJARAN: Setelah mengikuti kegiatan belajar Fase E ini peserta didik mampu menerapkan prosedur darurat dan K3LH dengan benar  TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, serta dapat : 1. Menjelaskan Prosedur penyelamatan diri di kapal dengan benar 2. Menjelaskan Prinsip umum bertahan hidup di laut dengan benar 3. Prosedur penyelamatan diri di kapal dapat di lakukan dengan tepat dan terampil 4. Prinsip umum bertahan hidup di laut di lakukan dengan tepat dan terampil  KOMPETENSI AWAL Peserta didik diharapkan telah: 1. Menerapkan jenis-jenis keadaan darurat, denah keadaan darurat serta pola penanggulangan keadaan darurat 2. Mempresentasikan jenis-jenis keadaan darurat, denah keadaan darurat serta pola penanggulangan keadaan darurat.  KATA KUNCI Keadaan darurat, Prosedur Penyelamatan,



A. Profil pelajar pancasila Peserta didik akan mengembangkan kemampuan Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia, Gotong royong, Mandiri, Bernalar Kritis, dan Kreatif dalam menyelesaikan masalah B. Model pembelajaran Dicovery Learning C. Moda pembelajaran Daring/Kombinasi D. Metode Diskusi, Presentasi Kelompok, Ceramah E. Kegiatan pembelajaran utama Individu, Berkelompok F. Penilaian Penilaian Formatif dan Sumatif G. Jenis asesmen Asesmen Formatif







Bertahan hidup di laut  PERTANYAAN PEMANTIK Apa itu Keadaan darurat? Apa itu denah keadaan darurat? Bagaimana cara penanggulangan keadaan darurat? Pertemuan 1 Kegiatan



H. Sumber pembelajaran Modul BST, Peraturan keselamatan kerja I. Media pembelajaran Internet, PPT, Video Pembelajaran



Deskripsi



Pendahuluan:



1. Pengkondisian peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran : a. Memgucapkan/menjawab salam b. Mengamati kebersihan kelas c. Pendidik menanyakan kabar peserta didik (kenyamanan dan kesiapan peserta didik dalam belajar) d. Berdo’a e. Memeriksa daftar hadir/absen 2. Apersepsi Memberi pertanyaan kepada siswa apakah siswa sudah mengetahui Prosedur Penyelamatan diri di kapal? 3. Motivasi Menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memotivasi siswa akan manfaat dari pembelajaran yang akan dilaksanakan



Kegiatan Inti:



1. Mengamati Masing-masing kelompok siswa ditugaskan untuk tata cara teknik penyelamatanm diri lewat video 2. Menanya Guru memberikan kesempatan berdiskusi tentang Teknik penyelamatan diri 3. Mengumpulkan dan Mengolah data Masing-masing kelompok siswa diberi tugas untuk memberikan tata cara teknik penyelamatan diri pada tiap-tiap keadaan darurat.



Aloka si Wakt u 15 m enit



60 meni t



4. Mengkreasi Siswa membuat syarat-syarat dalam Dalam Penyelamatan diri 5. Mengkomunikasikan Siswa menunjukan hasil kerjanya kepada guru dan dipajang Guru melakukan penilaian untuk seluruh aspek penilaian selama proses pembelajaran Penutup:



Pertemuan 2 Kegiatan Pendahuluan:



1. Apresiasi Guru memberikan sejumlah tanda penghargaan kepada masingmasing kelompok yang telah menyelesaikan setiap tahapan diskusi. 2. Siswa diajak untuk membuat refleksi terhadap kegiatan pembelajaran hari ini.  Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?  Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?  Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?  Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? 3. Guru memberikan penegasan kepada para siswa bahwa hasil kegiatan hari ini akan dilanjutkan dengan materi prinsip umum bertahan hidup dilaut pada pembelajaran berikutnya.



15 meni t



Deskripsi Alokasi Waktu 1. Pengkondisian peserta didik untuk mengikuti proses 15 menit pembelajaran : a. Memgucapkan/menjawab salam b. Mengamati kebersihan kelas c. Pendidik menanyakan kabar peserta didik (kenyamanan dan kesiapan peserta didik dalam belajar) d. Berdo’a e. Memeriksa daftar hadir/absen 2. Apersepsi Memberi pertanyaan kepada siswa tentang materi yang diterima dalam pembelajaran yang telah lalu 3. Motivasi Menjelaskan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memotivasi siswa akan manfaat



Kegiatan Inti:



1.



2.



3.



4. 5.



Penutup:



1.



2.



2.



dari pembelajaran yang akan dilaksanakan Mengamati Masing-masing kelompok siswa ditugaskan untuk mengamati Video tentang bertahan hidup dilaut Menanya Guru memberikan kesempatan berdiskusi dan tentang teknik bertahan hidup dilaut Mengumpulkan dan Mengolah data Masing-masing kelompok siswa diberi tugas untuk membuat tata cara bertahan hidup dilaut Mengkreasi Siswa membuat urutan teknik bertahan hidup di laut Mengkomunikasikan Siswa menunjukan hasil kerjanya kepada guru dan diperiksa oleh guru. Guru melakukan penilaian untuk seluruh aspek penilaian selama proses pembelajaran Apresiasi Guru memberikan sejumlah tanda penghargaan kepada masing-masing kelompok yang telah menyelesaikan setiap tahapan diskusi Siswa diajak untuk membuat refleksi terhadap kegiatan pembelajaran hari ini.  Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?  Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?  Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?  Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? Guru memberikan penegasan kepada para siswa bahwa hasil kegiatan hari ini akan dilanjutkan dengan standar kompetensi berikutnya.



LAMPIRAN



KEADAAN DARURAT.



60 menit



15 menit



a. Jenis Keadaan Darurat. Faktor penyebabnya, antara lain : 1.



Faktor alam



2.



Faktor manusia



3.



Faktor Teknis



Penyebab Pelayar Meninggalkan Kapal, antara lain : 1.



Tubrukan



2.



Kandas / Terdampar



3.



Reaksi Muatan Bahaya



4.



Pengerasan Muatan



5.



Ledakan kamar Mesin



6.



Kebakaran



7.



Tenggelam



Upaya mencegah terjadinya Keadaan Darurat : 1.



Badan kapal dan mesin harus kuat dan memenuhi syarat.



2.



Peralatan dan perlengkapan harus baik dan terpelihara sesuai denganketentuan yang berlaku.



3.



Berita cuaca harus dipantau setiap saat.



4.



Anak Buah Kapal harus mempunyai kemampuan fisik dan mental, terdidikdan terampil.



5.



ABK harus mempunyai disiplin yang tinggi dan mampu bekerjasama antarmereka.



b. Perencanaan dan Persiapan Keadaan Darurat. Ada empat petunjuk perencanaan yang perlu diikuti :



1.



Pusat



Komando,



kelompok



yang



mengontrol



kegiatan



di



bawah



pimpinanNakhoda atau Perwira Senior serta dilengkapi Perangkat Komunikasi Interndan Eksteren. 2.



Satuan Keadaan Daurat, kelompok Pendukung ini dibawah seorangperwira harus siap membantu kelompok induk dengan perintah pusatkomando, menyarankan tindakan apa yang harus diambil.



3.



Satuan Kelompok Pendukung ini dibawah seorang perwira harusmembantu kelompok induk dengan perintah pusat komando danmenyediakan bantuan pendukung seperti peralatan, perbekalan,bantuan medis dll.



4.



Kelompok Ahli Mesin, kelompok dibawah satuan pendukung engineer atausenior engineer menyediakan bantuan atas perintah pusat komando.



c. Penyediaan Peralatan Pemadam. Peralatan pemadam kebakaran harus selalu siap untuk dipergunakan setiapsaat, dengan demikian perlu adanya pemeriksaan setiap saat yangdilaksanakan oleh perwira yang bertanggung jawab terhadappemeliharaan/perbaikan atau pengisian tabung, dll. d. Tenggelam. Alat-alat penolong yang wajib disediakan di atas kapal, sesuai SOLAS’ 74adalah : 1.



Alat Penyelamatan Diri, yaitu Pelampung Penyelamat, Baju Renang,Pakaian Cebur, Sarana Pelindung Panas, Isyarat Visual, Cerawat tangan (Red Hand Flare ), Cerawat Perasut ( Parachute Signal ) Isyarat asap apung( Bouyant Smoke Signal )



2.



3.



Survival Craft : -



Sekoci Penolong



-



Rakit Penolong



-



Rakit Penolong Kembung



-



Rakit Penolong Tegar



Sekoci Penyelamat ( Resque boat)



4.



Alat – Alat Peluncur dan emberkasi



5.



Roket Pelempar tali ( Line Throwing Apliances )



e. Kegunaan Alat-alat Penolong. 1.



Pelampung penolong dan jaket / rompi penolong (life jacket), gunanyauntuk mengapungkan orang yang menggunakanya di atas air



2.



Survival suit and Immersion Suit, gunanya sebagai pelindung/pencegahsuhu tubuh yang hilang akibat dinginya air laut.



3.



Media Pelindung Panas (Thermal Protective Aid), gunanya sebagaipelindung tubuh, mengurangi hilangnya panas tubuh.



4.



Isyarat Visual (Pyrotechis), gunanya sebagai isyarat tanda bahayabilamana penyelamat melihat ada kapal penolong, isyarat ini hanyadapat dilihat oleh mata. Pada siang hari digunakan isyarat asap apung(buoyant smoke signal) pada malam hari dapat digunakan obor tangan(Red hand flare) atau obor parasut (parachute signal).



5.



Pesawat luput maut (survival craft), gunanya untuk menolong /mempertahankan jiwa orang-orang yang berada dalam bahaya dari sejakorang tersebut meninggalkan kapal.



6.



Sekoci Penyelamat (life boat), selain digunakan untuk menyelamatkanorangorang dalam keadaan bahaya juga digunakan untuk memimpinpesawat luput maut.



7.



Roket



pelempar



tali



(line



throwing



appliances),



gunanya



sebagai



alatpenghubung pertama antara kapal yang ditolong dengan yangmenolong yang selanjutnya dipakai untuk keperluan lainnya f. Sijil Darurat dan Isyarat Bahaya Sijil darurat memberikan perincian prosedur tindakan ABK / Crew dalamkeadaan darurat seperti :



1.



Tugas – tugas khusus yang harus dilaksanakan dalam keadaan darurat olehsetiap ABK.



2.



Sijil darurat selain menunjukan tugas khusus, harus pulamenunjukan tempatberkumpul ( kemana setiap ABK harus pergi ).



3.



Sijil darurat bagi setiap kapal penumpang harus dibuat dalam bentuk yangharus disetujui oleh pemerintah.



4.



Sebelum



kapal



berangkat,



sijil



darurat



harus



sudah



dibuat,



dan



salinanyadigantung dibeberapa tempat strategis dikapal, terutama dikamar ABK. 5.



Sijil darurat harus menunjukan pembagian tugas bagi ABK, sehubungandengan hal - hal: -



Penutupan pintu kedap air, katup - katup penutup mekanis dan lubanglubangpembuangan.



-



Melengkapi sekoci penolong (termasuk portable radio), dan alatalatpenolong lainya.



6.



-



Peluncur sekoci penolong.



-



Persiapan umum alat-alat lainya.



-



Meng-apel / menghimpun para penumpang



-



Pemadam kebakaran termasuk panel kontrol kebakaran.



Dalam hal yang menyangkut pemadam kebakaran, sijil daruratmemberikan petunjuk cara – cara yang biasanya dikerjakan dalam halterjadi kebakaran serta tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakansehubungan dengan operasi pemadam kebakaran di kapal.



7.



Sijil



darurat



harus



membedakan



secara



khusus



semboyan







semboyanpemanggilan bagi ABK untuk berkumpul di stasiun pesawat luput mautmasing-masing



semboyan-semboyan



tersebut



dapat



diberikan



dikapalpenumpang untuk pelayaran internasional jarak pendek dan untuk kapalbarang yang panjangnya kurang dari 150 kaki (45,7 m), yang



harusdilengkapi



dengan



semboyan-semboyan



yang



dijalankan



secara



elektrolik.Semua semboyan ini dibunyikan dari anjungan. Isyarat Isyarat bahaya antara lain : 1.



Kebakaran dan keadaan darurat : Bunyi lonceng kapal danbunyi alaramterus menerus untuk jangka waktu 10detik.



2.



Meninggalkan kapal : 7 tiup pendek dan 1 tiup suling kapalserta yang sama pada bel alarm danbunyi alarm terus menerus.



3.



Orang jatuh kelaut : Berteriak dan katakan orang jatuhkelaut …. Orang jatuh ke laut kearahanjungan.



4.



Pembatalan : Dari situasi kebakaran dan kedaandarurat 3 tiupan pendek pada sulingkapal dan bunyi pendek pada alarmumum.



g. Instruksi Bagi ABK dalam Menghadapi Keadaan Darurat. Maksud dan tujuan Organisasi bagi setiap situasi adalah untuk : 1.



Menghidupkan tanda bahaya



2.



Menemukan, menaksirkan besarnya kejadian serta kemungkinanbahayanya.



3.



Mengorganisasikan tenaga dan peralatan untuk menanggulangikeadaan darurat.



h. Kendala–Kendala Saat Meninggalkan Kapal. a.



Sekoci penolong tidak dapat diturunkan.Prinsip-prinsip umum berkenaan dengan ketentuan-ketentuan dari sekoci penolong adalah: peralatan tersebut harus siap untuk digunakan dalamkeadaan darurat. Agar siap digunakan maka sekoci-sekoci penolong harusmemenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut : dapat diturunkan ke air secaracepat dan aman, bahkan dalam kondisi trim yang tidak menguntungkan dankemiringan tidak lebih dari 20 º ke salah satu sisi.



b. Kurang / tidak ada penerangan Jika terdapat kemungkinan bahwa penerangan pada stasiun berkumpul mati,maka harus ada penerangan yang memadai dengan lampu yang dipasok dari sumber tenaga listrik darurat untuk jangka 3 jam.



c.



Tidak lengkapnya personil untuk melaksanakan tugas sesuai sijil.Untuk menghindari akibat tidak lengkapnya personil untuk melaksanakan tugas sesuai sijil maka diharapkan semua personil disamping mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan sesuai dengan sijil, makaharus juga mampu melaksanakan tugas-tugas lain diluar ketentuan sijil. Setiap anggota awak kapal harus berpartisipasi dalam latihan meninggalkan kapal, dan latihan kebakaran paling sedikit satu kali latihan setiap bulan. Kalau lebih dari 25 % dari jumlah awak kapal belum berpartisipasi dalam latihan meninggalkan kapal dan latihan kebakaran yang berlangsung dalam bulan yang lalu, maka latihan dilakukan lagi dalam waktu 24 jam setelah kapal meninggalkan pelabuhan.



i.Prinsip Umum Bertahan Hidup di Laut. a.



Berusaha untuk tetap hangat, bila mungkin tetap hangat.



b.



Jangan berenang kecuali sangat mendesak



c.



Gunakan peralatan survival yang anda temukan



d.



Gunakan perlengkapan survival sesui petunjuk



e.



Jangan makan/minum bahan yangmengandung alkohol



f.



Jangan minum urin, air laut, karena akan menambah kebutuhan akan air



Untuk mencapai suatu keberhasilan yang maksimal sangat diperlukankesiapsiagaan baik personil maupun awak kapal serta perlengkapan dan alatpenolong diatas kapal. Menyangkut kesiapsiagaan Para Pelaut / awak kapal telahdiatur dalam Konvrnsi International STCW’ 78 didalam resolusi No. 19 telahmemberikan rekomenadsi mengenai porsi latihan dalam teknik penyelamatan jiwamanusia di laut. Sehingga apabila personil maupun awak kapal yang beradadiatas kapal mendengar alaram meninggalkan kapal dibunyikan, maka harusmengetahui tindakan-tindakan yang diambil antara lain : a.



Kapan mereka dipanggil untuk berkumpul



b.



Kapan perlunya meninggalkan kapal



c.



Kapan harus berada diatas kapal



d.



Kapan harus berada diatas air



e.



Kapan personil dan awak kapal naik ke atas sekoci penyelamat atau pesawat luput maut.



. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) Keselamatan Kerja yaitu keselamatan yang berhubungan dengan



mesin,



pesawat,



alat



kerja,



bahan



dan



proses



pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Sedangkan Tempat kerja yaitu tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber bahaya Kecelakan kerja dapat membawa kerugian berupa tambahan pengeluaran biaya nyata maupun tidak nyata bagi pihak terkait dengan perusahaan. Biaya yang timbul karena kecelakaan kerja merupakan biaya pada pihak terkait dengan perusahaan (biaya nyata) diantaranya : a. Bagi karyawan 1) Kematian/cacat tetap 2) Persoalan kejiwaan akibat cacat tetap, kerusakan bentuk tubuh atau kehilangan harta 3) Kesedihan/ penderitaan keluarga akibat kehilangan salah satu seorang dari anggota keluarga 4) Beban masa depan b. Bagi Perusahaan 1) Biaya pengobatan dan kegiatan pertolongan 2) Biaya ganti rugi yang harus dibayar



3) Upah yang dibayar selama korban tak bekerja 4) Biaya lembur 5) Hilangnya kepercayaan masyarakat pada perusahaan 6) Penurunan produktifitas korban setelah bekerja kembali c. Bagi masyarakat 1) Menimbulkan korban jiwa/cacat 2) kerusakan lingkungan 3) Kerusakan harta, dansebagainy a Perusahaan diwajibkan menyiapkan



semua alat



perlindungan



diri



yang



diwajibkan pada



tenaga kerja



yang berada dibawah dan bagi setiap orang yang memasuki tempat kerja tersebut. Ada 2 macam alat-alat pelindung keselamatan diantaranya adalah: 1. Alat Pelindung untuk Mesin-Mesin 2. Alat pelindung untuk Tenaga Kerja



Alat pelindung ini disediakan oleh pabrik pembuat mesin dan alat tenaga misalnya kap-kap pelindung dari motor listrik, katup-katup pengaman dari ketel uap, danlain-lain. Alat



Pelindung



untuk



Para



Pekerja



(Personal



Safety



Equipment) Alat pelindung untuk para pekerja gunanya untuk melindungi pekerja dari bahaya-bahaya yang mungkin menimpanya



sewaktu







waktu



dalam



menjalankan



tugasnya seperti: 1. Alat pelindung batok kepala 2. Alat pelindung muka dan mata 3. Alat pelindung badan 4. Alat pelindung anggota badan 5. Alat pelindung pernafasan 6. Alat pencegah jantung 7. Alat pelindung pendengaran



Gambar 1.11 Alat pelindung diri (K3) Sumber : https://otosigna99.blogspot.com



c.. Lingkungan Hidup diperairan (LH) Pemeliharaan kebersihan lingkungan perairan perlu diupayaka untuk menjaga kondisi pertumbuhan ekosistem yang ada dilaut. Dampak adanya pencemaran dilingkungan perairan akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab akan merugikan nelayan karena



akibat tidak terjaganya lingkungan perairan akan



mengakibatkan kematian pada beberapa biota laut Agar bisa menjaga lingkungan perairan tetap bersih maka kesadaran dari awak kapal yang tidak membuang sampah pada saat kapal sedang berlayar



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR GLOSARIUM  Pesawat Luput Maut adalah pesawat yang mempunyai kemampuan untuk mempertahankan orang-orang yang berada dalam keadaan bahaya sejak orang tersebut meninggalkan kapal.  Sekoci Penyelamatan adalah sekoci dirancang bangun untuk menyelamtakan orangorang dalam keadaan bahaya dan untuk memimpin pesawat luput maut.  Peluncuran Bebas Apung adalah cara peluncuran Peswat Luput Maut dimana pesawat tersebut secara otomatis terlepas dari kapal yang tenggelam dan siap digunakan.  Peluncuran jatuh bebas ialah cara peluncuran Peswat Luput Maut dimana pesawat tersebut dengan segala kelengkapan orang dan peralatannya dilepas dan dibiarkan meluncur kelaut tanpa saran penahan.  Pakaian Cebur (Immersion Suit) adalah pakaian pelindung yang mengurangi panas tubuh dari orang yang menggunakannya di air yang dingin.



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR DAFTAR PUSTAKA IMO. 1974. International Convention for the Safety Of Life At Sea. SOLAS. London. Purwantomo, Agus. H. 2018. Prosedur Darurat & SAR. Semarang: Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR SOAL-SOAL Soal Pilihan Ganda 1.



Keadaan darurat karena tubrukan kapal dengan kapal atau kapal dengan benda lain selain menimbulkan kerusakan pada kapal, kemungkinan adanya a. b. c. d.



2.



Setiap awak kapal dalam proses penyelamatan diri dalam keadaan darurat dimaksudkan agar a. b. c. d.



3.



Sejak orang tersebut berada di atas kapal Sejak orang meluncur ke laut Sejak orang orang menggunakan pakaian cebur Sejak orang tersebut meninggalkan kapal



Sekoci penyelamat dirancang bangun kecuali untuk menyelamatkan orang juga a. b. c. d.



7.



Kecukupan perlengkapan laat penolong Ketenangan/tidak panik Kerjasam yang baik Kesiapsiagaan setiap personil



Pesawat luput maut adalah pesawat yang mempunyai kemampuan untuk mempertahankan orang-orang yang berada dalam keadaan bahaya a. b. c. d.



6.



Berusaha untuk tetap hangat Jangan berenang kecuali mendesak Gunakan peralatan survival yang ditemukan Jangan minum urine dan air laut



Untuk mencapi suatu keberhasilan yang maksimal dalam bertahan hidup di laut sangat diperlukan a. b. c. d.



5.



Menolong orang lain pada waktu naik sekoci sebelum pertolongan datang Dapat menolong dirinya sendiri maupun orang lain Dapat menggunakan peralatan darurat Dapat menggunakan radio darurat



Diantara prinsip umum bertahan hidup di laut di bawah ini, mana yang lebih utama ? a. b. c. d.



4.



Korban manusia, tumpahan minyak ke laut dan kebakaran Kapal tenggelam Kapal kandas Kepanikan dan ketakutan awak kapal dan penumpang



Manarik pesawat luput maut Manarik rakit penolong Memimpin pesawat luput maut Memberikan makan pada orang di atas pesawat luput maut



Pakaian cebur (immersion suit) digunakan saat akan terjun a. b.



Di perairan bergelombang Di laut berarus kencang



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR c. d. 8.



Jenis-jenis kecelakaan yang sering terjadi di kapal adalah a. b. c. d.



9.



Di perairan yang dingin Di laut berangin kencang Kebakaran Kandas Tenggelam Tubrukan



Jangan meminum air lau, karena a. b. c. d.



Pahit dan asin Membuat perut mual Tenggorokan terasa sakit Akan mengalami rasa haus lebih parah



10. Saat berada di laut karena suatu keadaan darurat dilarang berenang kecuali terdesak, karena a. b. c. d.



Kehabisan tenaga dan lemas Gerakan merangsang ikan-ikan buas Akan lebih cepat merasa lapar Bisa mengalami kejang pada otot



Soal Uraian



1.



Jika kapal dalam kedaan darurat semua awak kapal dan penumpang dapat meninggalkan kapal. Sebutkan faktor-faktor penyebab keadaan darurat dan berikan 5 buah contoh !



2.



Banyak upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh awak kapal untuk mencegah terjadinya keadaan darurat. Coba sebutkan 3 macam upaya tersebut !



3.



Uraikan dengan singkat 4 petunjuk dalam perencanaan dan persiapan kedaandarurat !



4.



Sebutkan minimal 3 alat-alat penolong yang wajib disediakan di atas kapalsesuai SOLAS 1974



5.



Sebutkan jenis-jenis kecelakaan di kapal yang sering terjadi di laut



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR A. PEDOMAN PENSKORAN Nomor soal



Skor



1



25



2



15



3



20



4



25



5



15



Kriteria penilaian 93-100



: Amat baik



84-92



: Baik



76-83



: Cukup



Di bawah 76



: Kurang



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR TEKNIK PENILAIAN 1.



Non tes



a.



Instrument 1 PENILAIAN KETRAMPILAN BERDISKUSI



Sekolah



: SMK Negeri 2 Ketapang



Kelas



: X NKPI



Semester



:1



Indikator



: Prosedur penyelamatan diri di kapal dijelaskan kembali dengan benar Prinsip umum bertahan hidup di laut dijelaskan kembali dengan benar ASPEK YANG DINILAI



NO



NAMA



Menyampaikan gagasan



Menanggapi gagasan



Menyampa ikan kritik



Penguasaanpengetahuan



Kerjasama



Ketelitian



1 2 3 4



5 6 Dst



KRITERIA : Tidak aktif



:1



Kurang aktif : 2 Cukup aktif



:3



Aktif



:4



Sangat aktif



:5



Hasil Penilaian : Jumlah Perolehan Skor x 100 Skormax



NILAI



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR b.



Instrument 2 PENILAIAN KETRAMPILAN PRAKTEK



Sekolah



: SMK Negeri 2 Ketapang



Kelas



: X NKPI



Semester



: 1



Indikator kembali



: Prosedur penyelamatan diri di kapal dijelaskan dengan benar Prinsip umum bertahan hidup di lautdijelaskan



kembali dengan benar



NO



NAMA



ASPEK YANG DINILAI Persiapan



Proses



Hasil



Skor



Nilai



Keterangan



1 2 3 4 5 6 Dst



KRITERIA : Tidak baik



:1



Kurang baik : 2 Cukup baik : 3 Baik



:4



Sangat baik : 5



Hasil Penilaian : Jumlah Perolehan Skor x 100 Skormax



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR TEKNIK PENILAIAN DAN BENTUK INSTRUMEN



Jenis Penilaian



Teknik Penilaian



Bentuk Instrumen Penilaian



Penilaian sikap



Observasi



Lembar pengamatan sikap selama kegiatan pembelajaran



Penilaian pengetahuan



Tes Tulis



Soal pilihan ganda



Observasi



a. Lembar pengamatan penyusunan laporan diskusi b. Lembar pengamatan kegiatan presentasi kelompok



Penilaian ketrampilan/performa



1. INSTURUMEN PENILAIAN SIKAP A. Lembar penilaian sikap pada kegiatan pada kegiatan diskusi kelompok Aspek pengamatan No Nama siswa Bernalar kritis Mandiri Kreatif Bergotongroyong



Skor Total



Nilai



Nilai Akhir = B. Rubrik penilaian sikap pada kegiatan diskusi kelompok ASPEK PENGAMATAN



Bergotongroyong



Bernalarkritis



Mandiri



INDIKATOR 1.Terlibat aktif dalam kerjasama diskusi kelompok 2.Menyelesaikan tugas sesuai dengan pembagian tugas kelompok 3.Bersedia membantu anggota kelompok lain yang mengalami kesulitan 4.Menghargai hasil kerja anggota kelompok 1.Mengemukakan ide/pendapatnya benar 2.Menyampaikan pendapatnya secara sistematik 3.Sopan dalam menyampaikan pendapat 4.Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik 1.Aktif bertanya jika ada pertanyaan yang belum dipahami 2.Cepat merespon instruksi guru 3.Aktif dalam memberikan tangapan 4.Berperan aktif dalam diksusi kelompok



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR



Kreatif



1.Membuat slide presentasi dengan sederhana dan menarik 2.Power point dilengkapi dengan gambar/ animasi yang menarik dan sesuai dengan materi 3.Membuat laporan dengan detail dan berbeda 4.Mampu mengemukakan ide yang konstektual



Keterangan Skor: 4 = jika 4 indikator yang terlihat 3 = jika 3 indikator yang terlihat 2 = jika 2 indikator yang terlihat 1 = jika 1 indikator yang terlihat Kriteria Nilai : A = 80-100



= BAIK SEKALI



B = 70 – 79



= BAIK



C = 60 – 69



= CUKUP



D = < 60



= KURANG



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. ASESMEN NON KOGNITIF 1. Coba gambarkan kondisimu saat ini :



2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat belajarmu? 3. Apa yang biasa kalian lakukan untuk membuat situasi diri dan lingkungan sekitar kalian terasa nyaman dan menyenangkan?



MODUL AJAR PROSEDUR DARURAT DAN SAR B. ASESMEN KOGNITIF 1. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keadaan darurat diatas kapal, sebutkan 5 hal yang dapat menyebabkan keadaan darurat diatas kapal? 2. Banyak upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh awak kapal untuk mencegah terjadinya keadaan darurat. Coba sebutkan 3 macam upaya tersebut ! 3. Uraikan dengan singkat 4 petunjuk dalam perencanaan dan persiapan keadaan darurat ! 4. Setiap kapal wajib memiliki alat penolong keselamatan. 3 alat penolong yang wajib disediakan di atas kapal sesuai SOLAS 1974 yaitu? 5. Sebutkan jenis-jenis kecelakaan di kapal yang sering terjadi di laut Disahkan Oleh



Diperiksa Oleh :



Ketapang,



Kepala Sekolah,



Waka Kurikulum,



Guru Mata Pelajaran,



Erini,SP,M.MPd



NIP.19680824200002004



Trisno,ST NIP.197309172005021002



7 Agustus 2021



Sapriyun,S.ST.Pi NIP.