2.nabi Idris [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kisah Nabi Idris Idris merupakan Nabi serta Rasul kedua yang wajib kita ketehaui. Nabi Idris ialah manusia pertama yang bisa menulis, pertama yang bisa menjahit pakaian, pertama yang bisa merawat kuda, dan yang pertama bisa berhitung. Dan Allah telah mengangkatnya ke dalam kedudukan yang tinggi. Bahkan di dalam kitab Ibnu Katsir, Al Imam Abdulloh Ibnu Abbas bertanya pada Kaab, apa makna dari :



‫َو َرفَ ْعنَاهُ َم َكانًا َعلِيًّا‬ Kaab berkata: “Dimana Nabi Idris pernah mendapat kabar gembira dari Allah SWT, bahwa Allah mengangkat setiap hari dengan seluruh amalan bani Adam, seluruh amalan manusia setiap hari pahalanya untuk Nabi Idris AS, tanpa mengurangi pahala mereka yang beramal.” Nabi Idris memiliki nama asli Khanuh. Dalam agama Yahudi dan Nasrani Nabi Idris dikenal dengan nama Henokh. Di dalam kitab Qasas Al Anbiya’ disebutkan, bahwa para ahli tafsir berbeda pendapat, tetapi kenapa ia dinamakan Idris? Idris berasal dari kata Darasah yaitu belajar, ia merupakan sangat tekun dalam belajar. Pernah dikisahkan, Ketika Nabi Idris As sedang menjahit, datanglah Iblis yang menyamar menjadi seorang laki-laki dengan membawa sebuah telur kemudin ia berkata “Hai Idris, bisakah Tuhanmu memasukan dunia ke dalam telur ini”. Nabi Idris pun mengetahui bahwa lelaki ini ialah Iblis, lalu beliau mengajaknya masuk ke dalam rumahnya agar ia dapat bertanya lebih leluasa. Dalam pikiran Iblis, ia merasa bangga dan berhasil karena bisa mengelabui Nabi Idris. Disangka Iblis bahwa Nabi Idris tidak tahu bahwa dia adalah si Iblis yang sedang merubah wujud. Terus Iblis mengulangi pertanyaannya: “Apakah Allah sanggup memasukan dunia ke dalam telur ini?.” Lalu Nabi Idris yang pada saat itu sedang memegang jarum jahit pun memberi jawaban: “Jangankan dalam sebutir telur, Allah bisa memasukan isi dunia ke dalam jarum ini.” Seketika itu pun Idris memasukan jarum ke mata Iblis. Iblis pun kaget, ternyata Idris tau aku sedang mengelabuinya, karena ia takut langsung kabur dan menghilang. Dan Nabi Idris pun meneruskan menjahit pakaian.



Di dalam kitab Jamiul Ahkam Al Qurtuby, bahwasanya Nabi Idris berteman dengan malaikat pembawa matahari, pernah ada kisah Ketika Nabi Idris keluar dari rumahnya, kulitnya Nabi Idris terkena sengat panasnya matahari kemudian takjub akan panasnya. Maka beliau berpikir, Bagaimana susahnya malaikat yang bertugas untuk menjaga atau mengangkat matahari ini. Maka Nabi Idris pun berdoa pada Allah “Ya Rabb, Ringankanlah matahari ini, dan kurangilah panasnya kepada malaikat yang engkau perintahkan untuk menjaga matahari ini” Maka tiba-tiba malaikat penjaga matahari ini merasa panasnya berkurang dan juga beratnya semakin ringan. Sang malaikat pun bertanya pada Allah, Maka Allah pun menjawab sesungguhnya hambaku



Idris memohon kepadaku, agar meringankan pekerjaanmu. Kemudian sang malaikat berdoa pada Allah “Ya Allah izinkanlah aku bertemu dengan Nabi Idris AlaihiSalam” Maka bertemanlah Nabi Idris dengan malaikat ini.



Selain itu, diriwayatkan pula bahwa Nabi Idris dicintai oleh kalangan para Malaikat, terutama malaikat Izrail. Kagum akan ketaqwaan nabi Idris malaikat Izrail berdoa pada Allah agar diizinkan bertemu dengan nabi Idris. Malaikat Izrail turun ke bumi dalam wujud lelaki untuk menemui nabi Idris. Sahabat Idris heran, sahabatnya ini datang dalam wujud lelaki, begitu datang dengan sosok periang dan membawa juga buah-buahan. Nabi Idris tidak dapat membaca bahwa Siapa tamu ini, Idris belum tau saat itu. Setiap kali Nabi Idris menawarkan makanan, lelaki itu selalu menolak. Karena malaikat tidak makan dan tidak minum. Akhirnya selama 4 hari ia tidak makan, sang Nabi pun curiga, dan akhirnya bertanyalah Nabi Idris. “Sebenarnya kau ini siapa?” Lalu di jawab olehnya “Aku adalah malakul maut wahai Idris” Kata Idris “Apakah kau datang untuk mencabut nyawaku?” “tidak, aku hanya datang untuk berkunjung.” Lalu Nabi bertanya lagi “4 hari disini, apakah engkau tidak mencabut nyawa orang?.” Malaikat maut menjawab “Banyak nyawa yang aku cabut wahai Idris, makhluk-makhluk itu bagai hidangan bagi aku, jadi aku mencabut mereka bagai menyuap makanan. Jadi tetap seperti biasa, aku tetap mencabut nyawa.” Maka berfikirlah Nabi Idris karena ia berteman dengan malakul maut, ia berkata “Coba mohon ke Allah, aku ingin merasakan bagaimana kalau nyawa ku ini di cabut, bagaimana rasanya?” Kata malakul maut “Aku tidak mencabut nyawa tanpa seizin Allah” Allah pun mengizinkan kepada malaikat maut untuk mencabut nyawa Nabi Idris. Lalu dicabutlah nyawa Nabi Idris, setelah dicabut, Izrail sedih karena sahabatnya telah wafat. Kemudian Allah izinkan lagi untuk mengembalikan nyawa Nabi Idris. Ketika nyawa Nabi Idris Kembali lagi dan hidup, beliau berkata pada sang malaikat “Wahai Izrail engkau kan sahabat ku, tapi mengapa kau mencabut nyawa ku dengan keras” Izrail menjawab “Wahai Idris, belum pernah aku mencabut nyawa selembut ini, hanya kepada mu” Nabi Idris berkata lagi “Selembut ini engkau bilang, aku merasakan bagai kambing yang di kuliti hidup hidup” Setelah merasakan sakratul maut Nabi Idris mewanti wanti umatnya agar lebih bertaqwa. Kemudian Nabi Idris meminta pada Allah untuk melihat surga dan neraka. Allah pun mengabulkan. Kemudia Nabi Idris dibawa naik ke langit, di perlihatkan oleh malakul maut neraka. Karena tak



sanggup melihat kengerian yang ada di neraka, Nabi Idris pun pingsan. Setelah sadar dari pingsannya ia mengajak Izrail untuk membawanya ke surga. Ketika sampai di surga, Nabi Idris terpukau dengan kenikmatan serta keindahan surga. Bahkan Ketika sudah sampai waktunya untuk beliau Kembali ke bumi, Nabi Idris meminta pada Allah agar di tempatkan di surga. Allah pun mengizinkannya.



Dari kisah Nabi Idris ini kita bisa memetik beberapa pelajaran, seperti: 1. 2. 3. 4.



Agar berdoa yang baik pada Allah Membantu teman yang kesusahan Menjaga diri kita dari siksa api neraka yang amat dahsyat Menjadikan surga sebagai motivasi untuk kita beramal solih



Nama Nabi Idris disebutkan di dalam surat Maryam ayat 56 & 57:



ۙ ‫ص ِّد ْيقًا نَّبِيًّا‬ َ ‫ْس اِنَّهٗ َك‬ َ ۖ ‫ب اِ ْد ِري‬ ِ ‫ان‬ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ فِى ْال ِك ٰت‬ 56. Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi,



‫َّو َرفَع ْٰنهُ َم َكانًا َعلِيًّا‬ 57.dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.