303 Instruksi Kerja P3K [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K 1. 2.



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



1 dari 8 halaman



URAIAN MULAI



P3K dapat digolongkan berdasarkan beberapa akibat kecelakaan yang terjadi sbb : 1. Tindakan yang harus dilakukan untuk saluran pernapasan yang tercekik/tersedak. 2. Bagaimana cara melakukan pernafasan buatan, resustasi jantung dan paru-paru. 3. Pengendalian pendarahan. 3. Pengobatan keracunan 5. Pengobatan Shock. 6. Perawatan pingsan karena panas terjemur matahari. 7. Pengobatan kelelahan karena panas. 8 Perawatan luka bakar. 9. Perawatan retak tulang. 10. Pengangkutan korban yang terluka. 1. TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK SALURAN PERNAPASAN YANG TERCEKIK/TERSEDAK A. Orang dewasa/anak-anak (yang berusia diatas satu tahun) yang tersedak tetapi sadar. Tanda-tanda / Gejala: - Penderita tidak dapat berbicara, bernapas, atau batuk dengan kuat. - Penderita mungkin memegang tenggorokannya. Langkah-langkah : 1.Tanyakan, Apakah anda tersedak ? Jika ya, letakkan posisi tangan yang benar (di tengah badan tepat di atas pusat). Tekanlah perutnya hingga sumbatnya hilang, kalau tidak penderita kehilangan kesadarannya. 2. Jika penderita sedang hamil/berbadan gendut, tekanlah dadanya berulang-ulang. 3. Setiap tekanan harus teratur dan dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan sumbatan. 4. Setelah sumbatan hilang, bawalah penderita ke Rumah Sakit untuk mengetahui kalau ada luka dalam. B. Saluran pernapasan yang tersumbat (orang tua atau anak berusia diatas satu tahun dan tidak sadar) Tanda-tanda / Gejala : Tidak mampu bernapas bagi orang dewasa/anak-anak.



PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



2 dari 8 halaman



Langkah-langkah :



1. Bangunkan jika tidak berhasil. 2. Angkatlah dagunya untuk membuka saluran pernapasan. 3. Jika penderita masih belum bernapas, hembuslah mulutnya, jika saluran pernapasan tersumbat, baringkan kembali dengan posisi kepala menengadah keatas, angkat dagunya dan hembus dua kali. 4. Lakukan prosedur meminta bantuan perawatan darurat jika ada orang lain di sekitar. 5. Jika saluran pernapasan tetap tersumbat, tekanlah perut atau dadanya 6-10 kali. 6. Masukan jari ke dalam tenggorokan. 7. Cobalah ambil napas. 8. Teruskan tekanan, masukkan jari ke tenggorokan dan hembuslah hingga saluran pernapasan terbuka. 9. Teruskan perawatan dan bawalah penderita ke dokter agar diperiksa, kalau-kalau ada luka dalam. C. Orang dewasa / anak (diatas satu tahun) yang tersedak dan tidak sadar. 1. Jika orang yang tersedak tidak sadar selama perawatan anda, baringkanlah dan minta bantuan. 2. Mintalah agar orang yang berada disekitar anda untuk meminta bantuan ke Rumah Sakit. 3. Keluarkan lidahnya atau angkat rahangnya dan masukkan jari ke tenggorokan penderita. 4. Cobalah lakukan pernapasan penyelamatan. 5. Jika saluran pernapasan tetap tersumbat, tekanlah perut penderita sebanyak 6-10 kali tekanan. 6. Jika penderita sedang dalam keadaan hamil atau gendut, tekanlah dadanya. 7. Setelah penekanan, masukkan jari ke tenggorokan dan hembuskan napas kita. 8. Ulangi penekanan ke mulut hingga penyumbatannya hilang. 9.Teruskan perawatan dan bawalah penderita ke Rumah Sakit untuk diperiksa mungkin terdapat luka dalam. D. Bayi yang tersedak. Tanda-tanda / Gejala : Bayi tidak dapat menangis, batuk dengan keras atau bernapas. Langkah-langkah : 1. Pukullah dengan tidak terlalu keras punggung bayi tersebut sebanyak empat kali dan tekan dada sebanyak empat kali. 2. Ulangi hingga berhasil. 3. Orang yang berada disekitar kejadian dapat meminta bantuan perawatan darurat atau dokter terdekat.



PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



3 dari 8 halaman



Bila bayi dalam keadaan tidak sadar. a. Bangunkan, buka saluran pernapasan, periksa pernapasan jika tidak bernapas hembuskanlah pernapasan kedua kali, jika belum juga sadar angkatlah rahangnya. Jika terdapat benda didalam kerongkongannya ambil dan buanglah, coba hembuskan pernapasan. Jika masih tersumbat, lakukan dan ulangi langkah-langkah diatas tadi hingga berhasil. b. Mintalah bantuan perawatan darurat secepat mungkin. Catatan : Bertindaklah dengan hati-hati terhadap anak-anak. Berlututlah di kaki anak-anak, bukan membuka kaki seperti yang dilakukan terhadap orang dewasa. Masukkan jari ke tenggorokan hanya dilakukan apabila didalam tenggorokan tersebut terdapat/ada suatu benda. 2. BAGAIMANA CARA MELAKUKAN PERNAPASAN BUATAN, RESUSTASI JANTUNG DAN PARU-PARU



Adapun tahapan penanganan P3K untuk masing-masing kejadian diatas dapat diuraikan sbb : a. Pernapasan Buatan : - Jika mungkin baringkanlah penderita. Jika ia didalam air atau didalam ruangan yang sempit, kita masih dapat memberikan pertolongan dari mulut kemulut dengan efektif. Jika harus/perlu memindahkan penderita, hati-hati / lindungilah bagian leher dan tulang belakang. - Bangunkan atau periksalah tingkat kesadarannya. - Bukalah saluran pernapasannya dengan mengangkat dagu penderita (periksa apakah saluran pernapasan penderita tersumbat) - Lihat, dengar dan rasakan pernapasannya. - Jika tidak ada pernapasan, berikan penderita napas penyelamatan dengan perlahan-lahan. - Periksalah denyut nadi selama 5-10 detik - Jika ada denyutan, teruskan pernapasan penyelamatan. Lama Pernapasan Orang Dewasa : Satu kali pernapasan setiap 5 (lima) detik. Anak-anak : Satu kali pernapasan dalam 4 (empat) detik Bayi : Satu kali pernapasan dalam 3 (tiga) detik (tutuplah mulut dan hidung bila melakukan pernapasan penyelamatan. Lepaskan mulut dan dengarkan napas yang keluar, periksalah denyut nadinya, jika tidak ada denyutan atau napas, mulailah melakukan resustasi jantung dan paru-paru jika anda terlatih melakukannya ) b. Resustasi paru-paru jantung dan paru-paru Orang dewasa : 1 (satu) kali pernapasan.



PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



4 dari 8 halaman



- Tekan tulang dada 3-5 cm - 15 tekanan dengan kecepatan 8-100 /menit satu kali hembusan - Gunakan pangkal telapak tangan untuk melakukan tekanan. Anak-anak : 1 - 8 tahun - Tekan tulang dada 3-5 cm - 5 (lima) tekanan dengan kecepatan 100 /menit - 1 (satu) kali hembusan - Gunakan pangkal telapak tangan untuk melakukan tekanan. Bayi : 0 - 1 tahun - Tekan tulang dada 1-3 cm - 5 (lima) tekanan dengan kecepatan 1100 /menit satu kali hembusan gunakan dua atau tiga jari untuk nelakukan tekanan. Beberapa hal yang harus diingat mengenai pernapasan buatan : - Diperlukan bantuan dalam bernapas jika gerakan pernapasan berhenti atau jika bibir, lidah dan kuku jari membiru. - Waktu sangat penting, kerusakan yang permanen terhadap alat-alat tubuh yang vital dapat terjadi bila pernapan terhenti selama 4 (empat) menit. - Jangan lupa terus melakukan pernapasan buatan selama mengangkut/membawa penderita ke dokter/Rumah Sakit. - Jika ragu-ragu melakukan pernapasan buatan, tidak ada bahaya menggunakannya. Penundaan pernapasan buatan dapat menyebabkan kematian bagi penderita. 3. PENGENDALIAN PENDARAHAN :



a. Pendarahan yang banyak berasal dari luka pada satu satu lebih pada pembuluh darah besar. Kehilangan darah yang demikian dapat menyebabkan kematian dalam waktu tiga hingga lima menit. b. Pasanglah pembalut (steril, jika mungkin) sapu tangan bersih, kain bersih, dasi yang bersih, dan sebagainya, pada luka. Tekanlah kuat-kuat dengan satu atau kedua tangan. Jika tidak tersedia pembalut atau perban, tutuplah luka tersebut dengan tangan atau jari-jari anda. c. Tekanlah tepat diatas luka. d. Ikatlah pembalut tersebut dengan kuat pada luka dengan perban, dasi, atau sobekan kain dengan kuat. e. Angkatlah bagian yang terluka lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, kecuali ada tulang yang patah. Jagalah agar penderita tetap dalam kondisi berbaring. f. Hindarkan rasa shock. g. Segera bawa penderita ke Rumah Sakit. h. Dapatkan pertolongan Dokter. 1. Untuk perut yang terluka jika dokter tidak ada. - JANGAN mencoba mengembalikan usus atau bagian tubuh yang keluar.



PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



5 dari 8 halaman



- Tutuplah dengan kain lembab. - Peganglah kain tersebut kuat-kuat pada luka, pembalut tersebut harus kuat tetapi tidak terlalu kencang. - Hindarkan rasa shock. - Bawa segera kedokter/rumah sakit terdekat. 2. Luka dada yang dalam : - Cegahlah udara yang keluar dari bagian yang terluka, jika mungkin dengan kain tebal, hal ini dapat mencegah paru-paru berhenti bekerja. - Tutuplah dengan kain lembab. - Peganglah kain tersebut kuat-kuat pada luka, pembalut tersebut harus kuat tetapi tidak terlalu kencang. - Sabuk yang diikatkan dengan kencang di sekitar dada harus cukup efektif agar luka tersebut tetap tertutup. Janganlah mengganggu pernapasan. - Hindarkan rasa shock. - Segera bawa ke rumah sakit terdekat. - Dapatkan pertolongan dokter. 4. PENGOBATAN KERACUNAN :



a. Karena ada berbagai jenis racun yang bereaksi secara berlainan, dan memerlukan pengobatan yang berbeda pula, maka kita hanya dapat membahas pertolongan pertama yang paling umum disini, pertama-tama usahakan menentukan jenis racun dari orang yang terkena : wadah, bau, cara-cara lain. Kemudian hubungi dokter secepat mungkin, untuk bahan kimia yang digunakan dalam operasi perusahaan lihat lembaran data keselamatan untuk bahan tersebut. b.Lakukan pernapasan dari mulut ke mulut, jika pernapasan telah terhenti atau korban mengalami kesulitan bernapas. Jika racun masih berada dikulit korban, hindari pernapasan dari mulut ke mulut. c.Berikan air susu jika korban sadar dan dapat menelan. Jangan merangsang muntah jika korban tidak ada informasi yang dapat dijadikan pegangan , ambilah sebagian muntah untuk membantu dokter menentukan pengobatan yang sesuai. 5. PENGOBATAN SHOCK :



a. Shock adalah suatu keadaan yang memperhatikan semua kegiatan tubuh mengalami depresi berat. Kulit menjadi pucat, dingin, dan lembab, dengan butir-butir keringat, denyut nadi lemah dan cepat, bernapas tersengal-sengal. Penderita biasanya kedinginan, kadang-kadang ingin muntah , dan keadaan tubuh umumnya lemah. Shock biasanya mengikuti luka yang parah, segera atau sesaat kemudian, dan dapat mengakibatkan tidak sadar atau kematian meskipun luka itu sendiri mungkin fatal. b. Pengobatan shock sebagai berikut : - Obat penyebab shock jika mungkin (yaitu pengendalian pendarahan, dan sebagainya).



PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



6 dari 8 halaman



- agar korban tetap dalam keadaan berbaring. - Jagalah agar saluran pernapasan tetap terbuka, jika korban muntah, putar kepalanya kesamping dengan leher dibengkokkan untuk mencegah agar tidak tersedak oleh cairan muntahnya. PERHATIAN : Berhati-hatilah agar luka pada leher dan tulang belakang tidak bertambah parah. - Angkat kedua kaki korban jika tidak ada tulang yang patah, jaga agar kepala tetap lebih rendah dari bagian tubuh. - Usahakan agar korban tetap hangat jika cuaca dingin atau lembab untuk mencegah hilangnya panas tubuh, tetapi jangan sampai korban terlalu kepanasan. - Segera korban dibawa ke rumah sakit terdekat untuk ditangani oleh dokter dengan segera. - Tenangkan korban bahwa semuanya dapat diatasi dengan baik. - Jangan sekali-kali memberikan minuman alkohol kepada si korban. 6. PENGOBATAN KELELAHAN KARENA PANAS :



a. Kram karena panas adalah kram otot, umumnya pada kaki dan perut, yang disebabkan oleh kehilangan air garam dari keringat yang keluar. Kram akan hilang dengan memberikan cairan dan mendinginkan bagian otot yang terkena. b.Kelelahan karena panas adalah akibat panas yang lebih berbahaya dan mengikuti dengan kelelahan yang sangat, lemah, sakit kepala, pusing, muntah, dan keringat berlebihan. Hal seperti ini membutuhkan perawatan di klinik atau rumah sakit. Mulailah mendinginkan tubuh dengan menggunakan air dingin dan kompres, pengisapan, atau dengan menggunakan es, berikan pula cairan untuk diminum. 7. PENGOBATAN PINGSAN KARENA PANAS :



a. Baringkan korban di tempat yang dingin / sejuk. b. Angkat kepalanya dan bukalah pakaiannya sebanyak mungkin. c. Segera dinginkan tubuh dengan es yang ditempelkan pada leher, ketiak, perut, dan pangkal paha. Jika tidak ada es, siramlah dengan air dingin, selimuti korban dengan handuk basah, dan kipasi. Penggunaan es dan air secara total tidak dianjurkan. d. Bawalah korban ke rumah sakit atau klinik secepatnya, gunakan resusitasi jantung dan paru jika jantung atau pernapasan terhenti. e. Jika korban sadar dan dapat menelan, berilah dia air untuk diminum. Bahaya karena panas dapat dihindari, dan anda harus mengambil tindakan pencegahan. Dalam iklim panas, pakaian harus tipis dan longgar untuk membantu penguapan keringat, perbanyak minum cairan yang tidak mengandung alkohol, jangan minum tablet garam. Lebih baik bila garam yang hilang diganti dengan makanan atau roti yang diberi garam secukupnya, ginjal/lever (hati) harus selalu berhati-hati dengan jumlah garam yang dimakannya.



PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



7 dari 8 halaman



8. PENGOBATAN LUKA BAKAR



a. Untuk luka bakar tingkat pertama dan kedua, bila kulit tidak mengelupas, pengobatan yang terbaik adalah dengan merendam bagian yang terbakar dalam air es. Jika anda tidak dapat melakukan hal ini, obatilah dengan cara sebagai berikut : - Gunakan air dingin, air es atau air batu es. - Jagalah agar bagian yang terluka tetap tertutup dengan kain bersih agar udara tidak masuk. - Obatilah shock dan panggil dokter jika luka bakar cukup besar, atau segera larikan kerumah sakit terdekat. b. Untuk luka bakar yang parah : - Bukalah pakaian dari bagian yang terbakar (dengan meninggalkan pakaian yang menempel pada kulit, tetapi potonglah disekitarnya). - Gunakan pembalut luka bakar yang sesuai dengan peraturan (jenis gel) atau kain yang paling bersih pada seluruh bagian yang terbakar untuk mengeluarkan darah. - Jagalah agar korban tetap berbaring dengan kepala dan dada sedikit lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. Jika memungkinkan, angkat kedua kaki korban. - Jika korban sadar dan dapat menelan, beri minuman cairan yang tidak mengandung alkohol. - Jangan menggunakan oli atau gemuk. - Segera bawa ke rumah sakit atau dokter terdekat. c. Untuk luka bakar karena bahan kimia anda harus segera mencuci bagian yang terbakar dengan air yang banyak secara terus menerus. Siramkan air perlahan-lahan sementara melepaskan yang menutupinya dan cucilah hingga bahan kimianya benar hilang, kemudian obatilah seperti di atas, sesuai dengan tingkat keparahan lukanya. Seorang dokter harus memeriksa semua luka bakar karena bahan kimia, kecuali bila hanya sedikit kulit yang menjadi merah. 9. PERAWATAN TULANG PATAH DAN DISLOKASI :



a. Jangan memindahkan seseorang yang menderita patah tulang kecuali sangat perlu. Usahakan agar tulang yang patah atau dislokasi tetap pada lokasi semula ketika ditemukan, jangan meluruskan bagian tulang yang patah atau mencoba memperbaiki tulang tersebut. b. Jika ada pendarahan pada tulang yang patah, atau di tempat lain, gunakan kain pengikat untuk menghentikan pendarahan. c. Pasanglah pembalut pada tulang yang patah, atau di tempat lain, gunakan kain pengikat untuk menghentikan pendarahan.



PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



8 dari 8 halaman



10. PENGANGKUTAN KORBAN TERLUKA :



a. Setelah mendapatkan pertolongan pertama, orang yang terluka parah perlu dibawa ke rumah sakit, atau rumah. Jika memungkinkan, orang yang memberikan pertolongan pertama harus memastikan bahwa orang itu dibawa sedemikian rupa hingga tidak menimbulkan luka yang lebih parah, rasa sakit atau ketidaknyamanan. Betapapun ahlinya anda dalam memberikan pertolongan pertama, penanganan yang tidak baik atau proses pengangkutan yang ceroboh seringkali bahkan dapat memperburuk dan memperparah luka korban, memperburuk shock yang membahayakan nyawa korban. Untuk itu agar diingat peraturan utama dalam pertolongan pertama adalah tidak menimbulkan bahaya lebih jauh. b. Jangan sekali-kali memindahkan seorang penderita, sebelum anda melakukan pemeriksaan yang menyeluruh dan memastikan bahwa semua luka terlindung. Pindah penderita yang terluka parah pada lokasi berbaring saja, jika tidak ada sarana pengangkutan yang memadai rawatlah penderita untuk menghemat tenaga sampai sarana pengangkutan yang kita butuhkan diperoleh. c. Anda dapat menggunakan berbagai kendaraan pengangkut dalam keadaan darurat, tetapi tandu adalah jenis pengangkut yang telah disarankan. Membawa dengan memegang lengan, membawa dengan mengangkat punggung, dan membawa dengan dua orang, hanya boleh dilakukan jika anda dengan yakin mengetahui bahwa hal tersebut tidak menimbulkan luka lebih parah lagi.



PT. SKOTFIRE & SAFETY TECHNOLOGY



INSTRUKSI KERJA P3K



No



SKT-HSE/ISK/12-03



Rev



01



Tgl



10 Januari 2012



Hal



9 dari 8 halaman