3.1.4.1 Laporan Kinerja, Analisis Data Kinerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KINERJA, ANALISIS DATA KINERJA UPT PUSKESMAS KUBANGDELEG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu Puskesmas pada era sekarang ini sudah menjadi tuntutan. Puskesmas dituntut mempunyai inovasi-inovasi dalam upaya meningkatkan pelayanan tersebut. Puskesmas yang tidak mempunyai inovasi-inovasi dalam meningkatkan



pelayanan



kepada



pelanggan



akan



ditinggalkan



oleh



pelanggannya. Baik pelanggan yang datang langsung ke pelayanan puskesmas maupun pelanggan yang ada di masyarkat Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai : 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan . 2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat. 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk



menunjang



pelaksanaan



fungsi



dan



penyelenggaraan



upayanya,



puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : 1. Perencanaan tingkat Puskesmas 2. Lokakarya Mini Puskesmas 3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ). Mempertimbangkan



rumusan



pokok-pokok



program dan



program-program



unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.



Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas. B. Pengertian Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota. 2. Tujuan Khusus a. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan. b. Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas. c. Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.



D. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas : a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapai. b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come) c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya. d. Dinas



kesehatan



kabupaten/kota



dapat



menetapkan



dan



mendukung



kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.



E. Ruang Lingkup Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi  1. Penilaian pencapaian hasil Upaya Kesehatan Wajib 2. Penilaian pencapaian hasil Upaya Kesehatan Pengembangan 3. Manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi UPT Puskesmas Kubangdeleg yaitu “Mewujudkan Kecamatan Karangwareng Sehat menuju Masyarakat yang Mandiri”.



BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA A. Bahan dan Pedoman Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006. B. Teknis Pelaksanaan Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Kubangdeleg tahun 2018, sebagaimana berikut di bawah ini: 1. Pengumpulan Data. Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2017 (Januari s.d Desember 2017) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2017. 2. Pengolahan Data. Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sebagaimana berikut di bawah ini : a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) =



H 100 T



Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (ΣSV) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau V (%) = Σ SV n Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : a) Kelompok I (kinerja baik)



: Tingkat pencapaian hasil ≥ 90 %



b) Kelompok II (kinerja sedang) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 % c) Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %



C. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas Penilaian kegiatan manajemen puskesmas   dikelompokkan menjadi empat kelompok : 1. Manajemen Operasional Puskesmas 2. Manajemen alat dan obat 3. Manajemen keuangan 4. Manajemen ketenagaan Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut :  Skala 1 nilai 4  Skala 2 nilai 7  Skala 3 nilai 10 Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masingmasing kelompok manajemen. Cara Penilaian : 1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai. 2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel 3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai akhir manajemen 4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi : a. Baik



: Nilai rata – rata > 8,5



b. Sedang



: Nilai 5,5 – 8,4



c. Kurang



: Nilai < 5,5.



D. Penilaian mutu pelayanan Cara Penilaian : 1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai. 2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel 3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu 4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi : a. Baik : Nilai rata – rata > 8,5 b. Sedang : Nilai 5,5 – 8,4 c. Kurang : Nilai < 5,5.



BAB III HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS KUBANGDELEG A. Upaya Kesehatan Wajib No . 1 I.



JENIS KEGIATAN 2



 



WAJIB UPAYA PROMOSI KESEHATAN PROMOSI KESEHATAN



1



CAKUP



AN 3



AN 4



AN 5



 



 



 



TARGET



KINERJA



6



7



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



 



26.964



650



2,41



5,00



48,21



DALAM GEDUNG Cakupan Komunikasi Interpersonal dan



2



CAPAI



UPAYA KESEHATAN



A.



SASAR



Konseling (KIP/K) Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam



3



gedung Puskesmas Cakupan Institusi



 



Kesehatan ber-PHBS PROMOSI KESEHATAN LUAR



4



100



83



96



80



3,33



,00



,33



2



2



100,00



100,00



100,00



 



 



 



 



 



4.987



3.200



64,17



65,00



98,72



43



43



100,00



100,00



100,00



GEDUNG Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan



5



8



Rumah Tangga Cakupan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di



6



Masyarakat Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%)



43



37



86,05



65,00



132,38



9



9



100,00



60,00



166,67



452



189



41,81



50,00



83,63



Posyandu Purnama 7



& Mandiri Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui Persentase



8



(%) Desa Siaga Aktif Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui Kunjungan



Rumah CAKUPAN VARIABEL



72,22



1.A. B. UPAYA KESEHATAN 1



 



 



 



 



4.987



3.200



64,17



75,00



85,56



3.351



2.600



77,59



80,00



96,99



3.512



2.600



74,03



75,00



98,71



3.512



2.600



74,03



80,00



92,54



90



70



77,78



75,00



103,70



140



100



71,43



75,00



95,24



Sehat Cakupan Pengawasan Sarana



3



Air Bersih Cakupan



4



Pengawasan Jamban Cakupan



5



pengawasan SPAL Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat



6



 



LINGKUNGAN Cakupan Pengawasan Rumah



2



101,62



Umum (TTU) Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan



7



Makanan (TPM) Cakupan



8



Pengawasan Industri Cakupan Kegiatan



Klinik Sanitasi CAKUPAN VARIABEL 1.B. 1 2 C. UPAYA KIA & KB   KESEHATAN IBU 1 Cakupan Kunjungan 2



Ibu Hamil K4 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh



3



4



ditangani Cakupan Pelayanan



  5



Nifas KESEHATAN ANAK Cakupan Kunjungan



6



Neonatus 1 (KN1) Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap



-



-



25,00



-



73,17



95,46



3    



4    



5    



6    



7    



704



654



92,90



98,00



94,79



673



594



88,26



90,50



97,53



141



111



78,72



80,00



98,40



673



584



86,78



90,50



95,88



641



596



92,98



90,00



103,31



641



591



92,20



90,00



102,44



98



89



90,82



80,00



113,52



641



608



94,85



90,00



105,39



1.867



1.718



92,02



90,00



102,24



6.221



1.869



30,04



75,00



40,06



(KN Lengkap) Cakupan Neonatus dengan Komplikasi



8



yang ditangani Cakupan Kunjungan



9



Bayi Cakupan Pelayanan



 



Anak Balita KELUARGA



10



75,00



Tenaga Kesehatan Cakupan Komplikasi Kebidanan yang



7



-



BERENCANA Cakupan Peserta KB



Aktif CAKUPAN VARIABEL



83,96



95,36



1.C. D. UPAYA PERBAIKAN GIZI 1



MASYARAKAT Cakupan Keluarga



2



Sadar Gizi Cakupan Balita



3



Ditimbang (D/S) Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Bayi (6-11



4



Bagi Anak Balita (12-



2.578



2.322



90,07



80,00



112,59



401



401



100,00



100,00



100,00



2.157



2.157



100,00



90,00



111,11



697



576



82,64



100,00



82,64



730



598



81,92



90,00



91,02



0



0



-



100,00



-



4



4



100,00



100,00



100,00



372



294



47,00



90,00



52,22



 



 



87,70



 



 



 



 



 



 



 



 



 



663 663



590 574



88,99 86,58



98,00 98,00



90,81 88,34



Gakin Cakupan balita gizi buruk mendapat



9



100,00



pada ibu hamil Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta



8



100,00



bagi Ibu Nifas Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet



7



100,00



59 bulan) Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A



6



180



bulan) Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A



5



180



perawatan Cakupan ASI



Eksklusif CAKUPAN VARIABEL 1.D. E. UPAYA PENCEGAHAN &  



P2M PELAYANAN



1 2



IMUNISASI DASAR Cakupan BCG Cakupan DPTHB 1



93,70



 



3 4 5  



Cakupan DPTHB 3 Cakupan Polio 4 Cakupan Campak PELAYANAN



614



92,61



90,00



102,90



622 616



93,82 92,91



90,00 90,00



104,24 103,23



 



 



 



 



475



475



95,00



105,26



917



917



100,00 100,00



95,00



105,26



475



475



95,00



105,26



730



529



72,47



90,00



80,52



7



7



100,00



100,00



100,00



52



52



100,00



90,00



111,11



12



12



100,00



100,00



100,00



5



5



100,00



100,00



100,00



 



 



 



 



 



312



73



23,40



86,00



27,21



31



37



119,35



80,00



149,19



30



29



96,67



85,00



113,73



5



5



100,00



100,00



100,00



1.283



564



43,96



75,00



58,61



663 663 663



IMUNISASI 6 7



LANJUTAN Cakupan BIAS DT Cakupan BIAS TT



8



Cakupan BIAS



9



Campak Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil



10



TT2+ Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization



11



(UCI) Cakupan Sistem



12



Kewaspadaan Dini Cakupan Surveilans



13



Terpadu Penyakit Cakupan



 



Pengendalian KLB PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA



14



PENYAKIT Cakupan Penderita



15



Pneumonia Balita Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA



16



100,00



Positif Cakupan Kesembuhan Pasien



17



TB BTA Positif Cakupan Penderita



18



DBD yang ditangani Cakupan Penemuan



Penderita Diare CAKUPAN VARIABEL 1.E. F. UPAYA 1



PENGOBATAN Kunjungan Rawat



2



Jalan Kunjungan Rawat



3



Jalan Gigi Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan Laboratorium



4



89,49



96,98



 



 



 



 



 



29.510



26.953



91,34



100,00



91,34



1.178



1.024



86,93



100,00



86,93



26.953



820



3,04



10,00



30,42



-



-



-



10,00



-



Puskesmas Cakupan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang



dirujuk CAKUPAN VARIABEL 1.F. CAKUPAN VARIABEL 1.



60,43



69,56



78,50



92,85



B. Upaya Pengembangan No. JENIS KEGIATAN 1 2 A. UPAYA KESEHATAN



SASAR



CAPAI



CAKU



AN 3



AN 4



PAN 5



18



18



100,00



TARGET



KINERJA



6



7



SEKOLAH Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) 1



yang melaksanakan



100,00



100,00



penjaringan Kesehatan CAKUPAN VARIABEL 2.A.



100,00



100,00



UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA Cakupan Pembinaan 1 Kelompok Olahraga CAKUPAN VARIABEL 2.B. C.



UPAYA



1



1



100,00 100,00



100,00



100,00 100,00



PERAWATAN KES. MASY. Cakupan Keluarga 1



2 3



Dibina (Keluarga Rawan) Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina Cakupan Keluarga Mandiri III



452



189



41,81



83,00



50,38



135



135



100,00



100,00



100,00



135



126



93,33



100,00



93,33



CAKUPAN VARIABEL 2.C.



78,38



81,24



D.UPAYA KESEHATAN KERJA Cakupan Pembinaan 1 Pos UKK Cakupan Penanganan



1



1



100,00



100,00



100,00



-



-



-



100,00



-



Penyakit Akibat Kerja 2



(PAK) dan Panyakit Akibat Hubungan Kerja



CAKUPAN VARIABEL 2.D. E.



1



2



3



100,00



100,00



UPAYA KES. GIGI & MULUT Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di MasyarakatS Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan



43



43



100,00



60,00



166,67



8



8



100,00



80,00



125,00



18



18



100,00



80,00



125,00



770



770



100,00



80,00



125,00



2.838



2.431



85,66



80,00



107,07



mulut di SD/ MI Cakupan 4



Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK Cakupan



5



Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD



Cakupan Penanganan Siswa TK yang 6



Membutuhkan



666



228



34,23



100,00



34,23



1.412



540



38,24



100,00



38,24



Perawatan Kesehatan Gigi Cakupan Penanganan Siswa SD yang 7



Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi



CAKUPAN VARIABEL 2.E. 1



2



79,73



103,03



3



4



5



6



7



17.781



741



4,17



100,00



4,17



741



741



100,00



100,00



100,00



E. UPAYA KESEHATAN JIWA Cakupan Deteksi Dini 1



Gangguan Kesehatan Jiwa Cakupan Penanganan



2



Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa



CAKUPAN VARIABEL 2.F.



52,08



52,08



F. UPAYA KESEHATAN INDRA  



KESEHATAN MATA Cakupan Skrining



1



Kelainan/ gangguan refraksi pada anak



962



948



98,54



80,00



123,18



69



69



100,00



100,00



100,00



55



55



100,00



100,00



100,00



55



32



58,18



100,00



58,18



3



1



33,33



100,00



33,33



sekolah Cakupan Penanganan 2



3 4 5



kasus kelaianan refraksi Cakupan skrining katarak Cakupan Penanganan Penyakit Katarak Cakupan rujukan



gangguan penglihatan pada kasus Diabetes Militus ke RS Cakupan Kegiatan Penjaringan 6



Penemuan Kasus Gangguan



475



457



96,21



80,00



120,26



100



100



100,00



100,00



100,00



Pendengaran di SD/MI Cakupan Kasus 7



Gangguan Pendengaran di SD/MI yang ditangani



CAKUPAN VARIABEL 2.G. H. 1



2



83,75



90,71



UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Cakupan Pembinaan Usia Lanjut pada



6.515



4.175



64,08



70,00



91,55



9



9



100,00



100,00



100,00



Kelompok Usia lanjut CAKUPAN VARIABEL 2.H. I.



1



82,04



95,77



UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan



9



9



100,00



13,00



769,23



-



-



-



100,00



-



-



-



-



100,00



-



Tradisional (Kestrad) Cakupan Pengobat 2



Tradisional Terdaftar/ berijin Cakupan Pembinaaan



3



Kelompok Taman Obat Keluarga (TOGA)



CAKUPAN VARIABEL 2.I.



33,33



256,41



CAKUPAN VARIABEL 2



101,33



139,89



C. Manajemen Puskesmas No



Jenis Variabel



Nilai Hasil



1



Manajemen Operasional Puskesmas



8,95



2



Manajemen Alat Obat



9,23



3



Manajemen Keuangan



9,50



4



Manajemen Ketenagaan



9,78



5



Upaya Pencegahan dan Pengamatan Penyakit



8,80



Total Nilai



46,26



Nilai rata-rata



9,25



D. Mutu Pelayanan No



Jenis Variabel



Nilai Hasil



 1



Upaya Promosi Kesehatan



9



 2



Upaya Kesehatan Lingkungan



8



 3



Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB



9



 4



Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat



10



 5  6



Upaya Penanggulangan Penyakit



8



Upaya Pengobatan dan Penanganan Kegawat Daruratan



9



Total Nilai



53



Nilai rata rata



8,79



BAB IV ANALISIS HASIL KINERJA



A. Hasil Kinerja Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib 1. Promosi Kesehatan



Hasil penilaian kinerja Upaya Promosi kesehatan mencapai 101,62 dengan rincian kegiatan upaya a. Komunikasi inter Personal dan Konseling masih belum mencapai target. Dari target 5% baru terealisasi 2,4% dengan nilai kinerja 48,21; b. Cakupan Penyuluhan dalam gedung yang seharusnya mencapai 100% tapi hanya dicapai 83,33% dengan kinerja 83,33; c. Cakupan pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga belum mencapai target. Dari 65% baru terealisasi 64,17% dengan nilai kinerja 98,72; d. Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah belum mencapai target 50% hanya terealisasi 41,81% dengan nilai kinerja 83,83. 2. Kesehatan Lingkungan Penilaian kinerja Upaya Kesehatan Lingkungan mencapai 95,46 dengan rincian kegiatan upaya a. Pengawasan rumah sehat belum mencapai target dari target 75% hanya terealisasi 64,17%; b. Pengawasan sarana air bersih belum mencapai target. Dari target 80 % baru dicapai 77,59% dengan hasil penilaian kinerja 96,99; c. Pengawasan jamban belum mencapai target 75% hanya terealisasi 74,03%; d. Pengawasan SPAL belum mencapai target 80% hanya terealisasi 74,03%; e. Pengawasan tempat pengolah makanan (TPM) belum mencapai target 75% baru dicapai 71,43% dengan nilai kinerja 95,24; 3. KIA/KB Penilaian kinerja Upaya KIA & KB mencapai 95,36 dengan rincian kegiatan upaya yang belum mencapai target a. Kunjungan ibu hamil K4 dengan target 98,00 yang dicapai 92,90; b. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan target 90,50 yang dicapai 88,26; c. Komplikasi kebidanan yang ditangani dengan target 80,00 yang dicapai 78,72; d. Pelayanan nifas dengan target 90,50 yang dicapai 86,78;



e. Peserta KB aktif dari target 75%, dicapai 30,04 dengan nilai kinerja 40,06. 4. Perbaikan Gizi Masyarakat Hampir seluruh indikator Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat mencapai target dengan nilai kerjanya mencapai 98,15. Adapun indikator Upaya gizi masyarakat yang belum mencapai target seperti a. Distribusi vitamin A bagi ibu nifas 82,64 b. Distribusi tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil 81,92; c. Asi eksklusif 47,00 5. Pencegahan dan P2M Hampir semua Indikator Upaya Pencegahan Penyakit mencapai target dengan nilai kinerja 96,98. Adapun kinerja Pencegahan dan P2M yang belum mencapai target yaitu a. BCG 88,99%; b. DPTHB1 86,58%; c. Imunisasi ibu hamil TT2 72,47%; d. Penderita pneumonia balita 23,40%; e. Penemuan penderita diare 43,96%. 6. Pengobatan Indikator upaya pengobatan seperti kunjungan rawat jalan, rawat jalan gigi, jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium puskesmas belum mencapai target dengan nilai kinerja yang dicapai sebesar 92,85%. a. Rawat jalan 91,34% dengan target 100%; b. Rawat jalan gigi 86,93% dengan target 100%; c. Pemeriksaan laboratorium puskesmas 3,04% dengan target 10%. B. Hasil Kinerja Upaya Pengembangan Ada beberapa Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai target dengan rincian kegiatan upaya sebagai berikut : 1. Cakupan keluarga yang dibina (keluarga rawan) 41,81% dengan target 83%; 2. Cakupan keluarga mandiri III 93,33% dengan target 100%; 3. Cakupan penanganan siswa TK yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi 34,23% dengan target 100%; 4. Cakupan penanganan siswa SD yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi 38,24% dengan target 100%;



5. Cakupan deteksi dini gangguan kesehata jiwa 4,17% dengan target 100%; 6. Cakupan penanganan penyakit katarak 58,18% dengan target 100%; 7. Cakupan rujukan gangguan penglihatan pada kasus diabetes mellitus ke RS 33,33% dengan target 100%; 8. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut 64,08% dengan target 70%. C. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Kinerja Manajemen Puskesmas dibagi menjadi 5 jenis variabel, yaitu : manajemen operasional puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, manajemen ketenagaan dan upaya pencegahan dan pengamatan penyakit. Terlihat pada tabel di atas bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5). D. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Kinerja Mutu Puskesmas yang meliputi 6 variabel bila digabungkan maka hasil kinerjanya Baik. Tetapi ada beberapa yang hasil mutu kerjanya sedang yaitu untuk Upaya Kesehatan Lingkungan ( 8 ) dan Upaya Penanggulangan Penyakit (8). E. Identifikasi Masalah Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas Kubangdeleg tahun 2017 dapat dikategorikan perjenis kegiatan: 1. Kategori Kinerja Baik a. Upaya Promosi Kesehatan b. Upaya Kesehatan Lingkungan c. Upaya KIA & KB d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat e. Upaya Pencegahan & P2M f. Upaya Kesehatan Sekolah g. Upaya Kesehatan Olahraga h. Upaya Kesehatan Kerja i. Upaya Kesehatan Gigi & Mulut j. Upaya Kesehatan Indera k. Upaya Usia Lanjut l. Upaya Kesehatan Tradisional



2. Kategori Kinerja Sedang a. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat 3. Kategori Kinerja Kurang a. Upaya Pengobatan b. Upaya Kesehatan Jiwa Dari hasil analisa pencapaian kinerja, selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yang termasuk kategori kinerja sedang & kurang, menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel : 1. Penilaian Kinerja Sedang a. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat. Masalah : 1) Format yang disediakan untuk pengisian kunjungan ke keluarga binaan kurang sederhana; 2) Kesempatan petugas untuk keluar gedung sangat terbatas. Alternatif Pemecahan : 1) Penyederhanaan format kunjungan keluarga rawan kesehatan 2) Membuat jadwal petugas dan menyediakan kesempatan waktu kepada petugas untuk melakukan kunjungan ke keluarga rawan. 2. Penilaian kinerja kurang a. Upaya Pengobatan Masalah : Untuk pemeriksaan laboratorium puskesmas terkendala dengan petugas dan alat pemeriksaan masih sederhana. Alternatif Pemecahan : Mengajukan



ke



dinas



kesehatan



untuk



pengajuan



tenaga



medis



laboratorium berikut alat pemeriksaannya. b. Upaya Kesehatan Jiwa Masalah : 1)



Pemahaman masyarakat tentang gangguan jiwa masih kurang



2)



Tidak semua petugas kesehatan mengetahui tentang gangguan jiwa



3)



Pendanaan untuk Kesehatan Jiwa masih kurang.



Alternatif Pemecahan :



1)



Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih



giat



melakukan



penyuluhan



tentang



gangguan



jiwa



ke



masyarakat. 2)



Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.



3)



Petugas



melakukan



kunjungan



rumah



dan



memotivasi



masyarakat agar segera memeriksakan keluarganya bila ada yang menderita gangguan jiwa.



BAB V PENUTUP



A. Kesimpulan Hasil analisa penilaian kinerja puskesmas Kubangdeleg tahun 2017 ditarik beberapa kesimpulan 1. Kinerja Cakupan Pelayanan a. Upaya kesehatan wajib 78,50 masuk pada kelompok III dengan predikat kinerja kurang; b. Upaya kesehatan pengembangan 101,33 masuk pada kelompok I dengan predikat kinerja baik; 2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas 9,25 masuk pada kelompok I dengan predikat baik; 3. Kinerja Mutu Pelayanan puskesmas 8,79 masuk pada kelompok I dengan predikat baik. 4. Kinerja secara keseluruhan Puskesmas 91,90 masuk pada kelompok I dengan predikat baik. Keseluruhan hasil penilaian kinerja yang sudah diolah dibuat analisa masingmasing upaya yang belum memenuhi target yang telah ditetapkan. Hasil analisa data-data tersebut menghasilkan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan upaya puskesmas. Permasalahan yang muncul dari beberapa upaya kemudian dicari alternatif pemecahannya. B. Saran 1. Hasil penilaian kinerja ini harus bisa dijadikan acuan bagi pemegang upaya untuk meningkatkan kinerja pada tahun mendatang; 2. Meningkatkan pembinaan yang intensif kepada seluruh pegawai Puskesmas Kubangdeleg untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Kubangdeleg; 3. Analisa masalah yang sudah ada harus dicari akar penyebab masalahnya sehingga akan memudahkan petugas dalam mencari pemecahannya.