KERANGKA Laporan Kinerja Analisis Data Kinerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



Puskesmas adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,terpadu, merata, dapat terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.



Fungsi Puskesmas : 1. Fungsi pokok a.Fungsi penggerak pembangunan b.Pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam PembangunanKesehatan c. Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama



2. Peran Puskesmas Sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat diwilayah terkecil dalam hal pengorganisasian masyarakat serta peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri 3. Cara-cara (strategi ) yang ditempuh Puskesmas a.Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri. b.Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif. c. Memberikan bantuan teknis d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat e. Kerjasama lintas sector 4. Program Pokok Puskesmas Program Promosi Kesehatan a. Penyuluhan kesehatan Masyarakat b Pengembangan Desa Siaga c. Program kesehatan survey perilaku hidup bersih dan masyarakat



1



Program Kesehatan Lingkungan a. Penyehatan Air b. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman c. Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah d. Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga e. Pengawasan Sanitasi dan tempat tempat umum f. Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida e. Pengendalian Vektor Program KIA / KB a. ANC ( Antenatal Care ) b. PNC ( Post Natal Care ) c. Pemberian Tablet FE ( 90 Tablet selama kehamilan,mulai trimester kedua) d. Pertolongan Persalinan e. Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) f. Pelayanan Neonatus g. Rujukan Bumil Resti Kemitraan Dukun Bersalin h. Imunisasi Calon Pengantin ( TT Catin ) KB a.



Pelayanan KB Pasangan Usia Subur (PUS)



b. Penyuluhan KB Program Perbaikan Gizi Masyarakat a. Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita (KMS) b. Pelacakan BGM/ Gizi Buruk c. Penyuluhan Gizi d. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak e. Pemberian Kapsul Vitamin A 6 – 11 Bln : 1 Kapsul Biru di bulan Februari atau Agustus, 12 – 59 bulan : 1 Kapsul Merah di bulan Februari dan Agustus f. PMT ( Pemberian Makanan Tambahan )Penyuluhan dan pemulihan g. ASI Eksklusif h. Pembinaan Posyandu



2



Program P2M a. Surveilans Epidemiologi ( Surveilans Terpadu Penyakit / STP ) b. Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, ISPA, Diare, IMS ( Infeksi Menular Seksual ), Rabies, DBD,filariasis, Malaria, Imunisasi, UCI / Imunisasi Dasar Lengkap c. KIPI ( Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ) d. Jadwal Imunisasi e. Efek Samping Imunisasi Program Pengobatan a. Rawat Jalan Poli Umum , Rawat Jalan Poli Gigi b. Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan c. Puskesmas Keliling (Pusling) d. Laboratorium



5. Program penunjang Program Penunjang ini biasanya dilaksanakan sebagai kegiatan tambahan,sesuai kemampuan sumber daya manusia dan material puskesmas dalammelakukan pelayanan. 1. Kesehatan Jiwa



: Pendataan kasus, rujukan kasus



2. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia)



: Pemeriksaan, penyuluhan



3. Kesehatan kerja: Sosialisasi,Inspeksi K3 ke Perusahaan,koordinasi 4. Kesehatan Gigi dan mulut



: Pembinaan sekolah sehat



5.Upaya Kesehatan Mata: Penemuan kasus di masyarakat dan Puskesmas,Pelayanan operasi katarak bekerja sama dengan PT ADARO



6. Satuan Penunjang 1) Puskesmas Pembantu Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.



3



2) Puskesmas Keliling Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi



dengan



kendaraan



bermotor



dan



peralatan



kesehatan,



peralatan



komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmasdengan fungsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan pasien, Penyuluhan kesehatan . 3) Polindes Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu : a) Membina PSM b) Memberikan pelayanan c) Menerima rujukan dari masyarakat



B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskemas



Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Untuk menunjang pelaksanaan fungsinya, puskesmas dilengkapi dengan instrumen menejemen yang terdiri dari; Perencanaanyang terdiri dari : 1. Perencanaan tingkat Puskesmas 2. Lokakarya Mini Puskesmas 3.Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan dan Tenaga . Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat. Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.



4



Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagaiinstrumen supervise diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.



Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus



C. Tujuan Dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas 1. Tujuan a.



Tujuan Umum Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten.



b.



Tujuan Khusus 1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu



kegiatan



serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan. 2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas. 3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang. 2. Manfaat a.



Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapai.



b.



Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)



5



c.



Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.



d. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.



D. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Puskesmas



Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat.



6



BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA



A. Bahan Dan Pedoman



Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006



B. Teknis Pelaksanaan 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2015 ( Januari s.d Desember 2015) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2015. 2.



Pengolahan Data.



a.



Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) ,dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H/T x 100% .Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atauV (%) = Σ SV . n Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Kelompok I (kinerja baik)



: Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %



2. Kelompok II (kinerja cukup)



: Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %



3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %



7



b.



Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas 1) Manajemen Operasional Puskesmas Penilaian kegiatan manajemen puskesmas kelompok : 1. Manajemen Operasional Puskesmas 2. Manajemen alat dan obat 3. Manajemen keuangan 4. Manajemen ketenagaan



dikelompokkan menjadi empat



Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut : Skala 1 nilai 4 Skala 2 nilai 7 Skala 3 nilai 10 Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masingmasing kelompok manajemen. Cara Penilaian : 1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai. 2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel 3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai akhir manajemen 4.



Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi : Baik



: Nilai rata – rata > 8,5



Cukup : Nilai 5,5 – 8,4 Kurang : Nilai < 5



2) Manajemen alat dan obat 3) Manajemen keuangan 4) Manajemen ketenagaan



c.



8



Penilaian mutu pelayanan



BAB III HASIL KINERJA UPTD PUSKESMAS COT SEUMEUREUNG



A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan 1.Upaya Kesehatan Wajib a. Tahun 2014 Hasil



Cakupan



NO



Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib



(%)



Tingkat Kinerja



Keterangan



1



UPAYA PROMOSI KESEHATAN



75,3 %



Kurang



Baik ≥ 91 %



2



UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN



3



UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB



4



UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT UPAYA



PENCEGAHAN



5



PENYAKIT MENULAR



6



UPAYA PENGOBATAN



DAN



Cukup



71,22 %



PEMBERANTASAN



Rata-rata Kinerja



≥81-90



Kurang



%



61,91 %



Kurang



Kurang≤ 80%



86,22 %



Cukup



55,57 %



Kurang



68,80 %



Kurang



69,83 %



Kurang



Hasil



Tingkat



b. Tahun 2015 NO



Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib



(%)



kinerja



Keterangan



Kurang



Baik ≥ 91 %



1



Upaya Promosi Kesehatan



75,34 %



2



Upaya kesehatan Lingkungan



71,22 %



Kurang



Cukup ≥81-90 %



3



Upaya kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB



61,91 %



Kurang



Kurang≤ 80%



4



Upaya



86,22 %



Cukup



5 6



Perbaikan Gizi masyarakat Upaya Pencegahan Dan pemberantasan Penyakit menular Upaya Pengobatan



Rata-rata Kinerja



9



Cakupan



55,57 %



Kurang



68,80 %



Kurang



69,80 %



Kurang



2. Upaya Kesehatan Pengembangan a. Tahun 2014 Hassil Cakupan Tingkat (%) Kinerja 100 % Baik



NO Komponen Kesehatan Pengembangan 1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan 100 % 2 Kebutaan Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan % 3 Gangguan pendengaran 50 % 4 Kesehatan Jiwa Pencegahan dan penanggulangan 5 53.57 % penyakit gigi 50 % 6 Perawatan Kesehatan Masyarakat Rata-rata Kinerja



Keterangan Baik ≥ 91 %



Baik



Cukup ≥81-90 %



0%



Kurang≤ 80%



Kurang Kurang Kurang



70.71 %



Kurang



b. Tahun 2015 Hasil Komponen Kegiatan Upaya Cakupan NO Kesehatan Pengembangan (%) 1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100 % Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan 75 % 2 Kebutaan Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan 0% 3 Gangguan pendengaran 75 % 4 Kesehatan Jiwa Pencegahan dan penanggulangan 5 58.57 % penyakit gigi 50 % 6 Perawatan Kesehatan Masyarakat Rata-rata Kinerja



71.71 %



Tingkat Kinerja Baik Baik



Keterangan Baik ≥ 91 % Cukup ≥81-90 %



Baik



Kurang≤ 80%



Kurang Cukup Baik Kurang



3. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPTD Cot Seumeureung a. Tahun 2014 N O 1 2 3 4



Komponen Manajemen Puskesmas Manajemen Operasional Puskesmas Manajement alat dan Obat Management keuangan Manajemen ketenagaan Rata-rata



Cakupan Kegiatan 9,1 10 10 10 9,8



Tingkat Kinerja Baik Baik Baik Baik Baik



Keterangan Baik ≥ 8,5 Cukup ≥ 5,5 – 8,4 Kurang < 5,5



Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Cot Seumeureung tahun 2014 adalah : 9,8(Kinerja Baik ).



10



b. Tahun 2015



NO 1 2 3 4



Komponen manajemen Puskesmas Manajemen Operasional Puskesmas Manajement alat dan obat Manajement keuangan Manajement ketenagaan Rata-rata



Cakupan Kegiatan 8,7 10 10 10 9,67



Tingkat Kinerja Baik Baik Baik Baik Baik



Keterangan Baik ≥ 8,5 Cukup ≥ 5,5 – 8,4 Kurang < 5,5



Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Cot Seumeureung tahun 2014 adalah : 9,67 (Kinerja Baik ). 4. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Cot Seumeureung a. Tahun 2014 No



Jenis Kegiatan



1



Drop out pelayanan ANC (K1-K4)



Tingkat Kinerja



Nilai 4



10



Kurang Baik



10 10



Baik Baik



2



Persalinan oleh tenaga kesehatan



3



Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi



4



Kepatuhan terhadap standar ANC Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru 7 Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas 7 Rata-rata nilai 8



5 6



cukup Cukup Cukup



Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Cot Seumeureung tahun 2014 adalah 8 ( termasuk kinerja Kurang) b. Tahun 2015 No



Jenis Kegiatan



1



Drop out pelayanan ANC (K1-K4)



2 3 4 5 6



Persalinan oleh tenaga kesehatan Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi Kepatuhan terhadap standar ANC Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas Rata-rata nilai



Nilai



Tingkat Kinerja



4 10



Kurang Baik



10 10



Baik Baik



7



Cukup



7 8



Cukup Cukup



Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Cot Seumeureung tahun 2015 adalah 8 ( termasuk kinerja Cukup)



11



BAB IV ANALISIS HASIL KINERJA



A. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2015



Upaya kesehatan wajib tahun 2014 sebesar 69,83 % dan tahun 2015 sebesar 69.80 % tidak terjadi peningkatan . Kegiatan Kesehatan wajib yang bernilai kurang adalah kesehatan lingkungan dikarenakan program Kesehatan lingkungan dibagi lima tahun dan setiap pelaksanaan tergantung pada pendanaan yang ada dari dinas Kesehatan.



Upaya Kesehatan Pengembangan tahun 2014 70.71 % , tahun 2015 sebesar 71.71% ada kenaikan sebesar 1 persen, dan masih dalam kriteria kurang.



Hasil Kinerja Upaya Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Tamiang layang tahun 2014 adalah 9,8 nilai baik. Untuuk tahun 2015 9.67 nilai baik.



Hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan tahun 2014 adalah 8, Sedangkan tahun 2015 juga 8 (tidak ada peningkatan) dengan kriteria Cukup. Trend Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Cot Seumeureung Kegiatan



Tahun 2014



Tahun 2015



Upaya Kesehatan Wajib



69.83 %



69.80% (Tetap)



Upaya kesehatan Pengembangan



70.71 %



71.71 % (Naik 1 %)



Management



9.8



9.67 (Turun 1% )



Mutu pelayanan Kesehatan



8



8 (Tetap)



B. Identifikasi Masalah Dan Alternatif Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPTD Puskesmas Cot Seumeureung tahun 2015 dapat dikategorikan perjenis kegiatan: 1.



Kategori Kinerja Baik Tidak ada program yang nilai kinerjanya bernilai baik



2. Kategori Kinerja Cukup – Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 86.22 %



12



3. Kategori Kinerja Kurang – Promosi Kesehatan – Kesehatan Lingkungan – P2M – Upaya Pengobatan – Upaya Kesehatan Pengembangan Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup & kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel : 1.



Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi Dengan nilai 53.57 % disebabkan oleh : pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI terealisasi 2 sekolah,Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu terealisasi 1 posyandu dari target 20. Permasalahan : a.



Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Tamiang Layang sekolah, sedangkan petugas UKS juga bertugas di Poli Gigi Puskesmas.



b.



Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat mencakup seluruh SD/MI



c.



Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga belum dapat membimbing teman-temannya untuk berPHBS



d.



Karena dokter gigi ada kegiatan prajabatan selama dua bulan dan tidak ada dokter pengganti, perawat gigi cuti melahirkan sehingga pasien memilih berobat ke RS



Pemecahan : -



Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat terlaksana



-



Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di masyarakat.



-



Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih dokter kecil



2.



Kesehatan Lingkungan Kegiatan kesehatan lingkungan kinerja nilainya 64.47 % karena pada kenyataannya Jumlah Rt yang mengelola sampah dan limbah masih rendah ( Desa) disebabkan tidak disediakan tempat pembuangan sampah, kebiasaan yang salah tentang mengelola sampah dan limbah,tidak ada SPAL .



13



Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga masih kurang kendalanya masih banyak rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan dan sarana jamban belum memenuhi syarat kesehatan dikarenakan ketidaktahuan tentang konstruksi jamban yang memenuhi syarat sedangkan untuk pengadaan jamban sehat membutuhkan biaya yang besar. Pemecahan : a.



Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat terlaksana



b.



Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di masyarakat.



c.



Memperbanyak penyuluhan ke masyarakat (desa) terutama tentang cara pengelolaan sampah yang benar, sosialisasi jamban yang memenuhi standar kesehatan.



3. Promosi Kesehatan Dengan nilai 75.34 % kegiatan yang belum dilaksanakan dengan maksimal adalah penyuluhan PHBS di sekolah, yang baru terlaksana di 5 sekolah dari 20 sekolah yang direncanakan .Kendalanya adalah karena keterbatasan dana sehingga promosi PHBS di sekolah yang sudah banyak terlaksana di tahun 2014 , untuk tahun 2015 tidak dilakukan lagi untuk semua sekolah, begantian dengan sosialisasi PHBS rumah tangga yang lebih banyak di tahun 2015 . Pemecahan: a. Agar dibuat usulan program yang lebih terencana dengan baik sehingga tidak terjadi capaian program yang jauh di bawah target yang dibuat. b. Perlunya koordinasi dengan lintas program dan dengan Dinas Pendidikan untuk pelaksanaan penyuluhan PHBS di sekolah sehingga bisa dikerjakan bersama-sama( mungkin bisa bersamaan dengan Program Penjaringan anak sekolah, BIAS, ataupun Pembinaan UKS). 4. KIA/KB Permasalahan: 1.Pelayanan rujukan ibu hamil resti /kompliksi hasilnya rendah disebabkan : Bumil yang diperkirakan resti ternyatamelahirkan secara normal, keinginan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang lebih lengkap (ke dokter spesialis).



14



2.Pelayanan akseptor aktif MKET di Puskesmas rendah( 61 %) karena alat kontrasepsi yang sedang kosong( suntik, IUD,dan implant), pasien KB di fasilitas kesehatan( praktek bidan mandiri) yang lain. Pemecahan : a.



Meningkatkn kompetensi bidan dengan mengikuti pelatihan (Diklat)



b.



Edukasi kepada pasien resti/komplikasi lebih ditingkatkan



c.



Kerjasama lintas sektor dengan ( PLKB) agar droping alat kontrasepsi terkait lebih tertib (berkesinambungan ), kerjasama dengan praktek mandiri dan klinik bersalin dalam pencatatan dan pelaporannya



5. Kesehatan Jiwa dengan nilai 50 % Permasalahan : Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa, penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku , gangguan jiwa masalah napza dan lain lain dari rujukan kader dan masyarakat belum dilaksanakan karena kurangnya pemahaman kader tentang gangguan jiwa masih minim karena sosialisasi yang dilakukan petugas puskesmas dan dinas sosial masih jarang dilakukan. Pemecahan : -Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat melakukan penyuluhan tentang gangguan jiwa ke masyarakat. - Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi. - Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat agar segera memeriksakan keluarganya bila ada yang menderita gangguan jiwa 6. Managemen Puskesmas Untuk kinerja manajemen puskesmas, penilaian yang masih sedang adalah mini lokakarya dengan lintas sektor(triwulan ) masih kurang (2-3 kali pertahun) karena terkendala dana . Penyusunan RUK melalui analisis dan perumusan masalah berdasarkan prioritas, menyusun RPK secara terperinci dan lengkap



sudah



sebagian besar dilaksanakan karena kurangnya briefing atau bimbingan teknis Dinas Kesehatan terhadap manajement dan pemegang program, tenaga kurang memenuhi standar(tidak sesuai dengan kompetensi) sehingga pelaksanaan kurang maksimal.



15



Pemecahan masalah : Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan agar menjalin komunikasi yang rutin kepada Puskesmas serta melakukan bimbingan teknis kepada kepala puskesmas, management dan pemegang program secara periodik agar pelaksanaan manajement dan program di puskesmas berjalan baik dan capaian program serta kinerja bernilai baik.



7. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan



Drop out pelayanan ANC ( KI-K4) nilai 4 dikarenakan kemungkinan bumil K I( bumil sudah dalam kehamilan usia 28 minggu)/ trimester 2 pada saat kunjungan pertama sehingga cakupan K4 nya tidak tercapai.



Pemecahan masalah: a. Meningkatkan penyuluhan dan edukasi kepada ibu hamil agar segara memeriksakan kehamilannya sedini mungkin secara teratur minimal 4 kali selama kehamilan b. Menjalin kemitraan dengan dukun kampung agar dapat menyarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan.



16



BAB V PENUTUP



A. Kesimpulan



Secara keseluruhan nilai kinerja UPTD Puskesmas Cot Seumeureung



masih



kurang, baik tahun 2014 maupun 2015 karena adanya berbagai kekurangan dari dalam maupun kurangnya kerja sama dengan lintas program dan lintas sektor. Trend penilaian tahun 2014 dan 2015 juga cenderung tetap atau belum ada peningkatan yang signifikan sehingga perlu adanya perbaikan di segala lini.



Peran Dinas kesehatan sebagai induk dari pelayanan kesehatan juga diharapkan dapat memberikan pembinaan dan bimbingan teknis yang berkesinambungan demi terwujudnya pelayanan dan peningkatan capaian program Puskesmas yang baik untuk terciptanya masyarakat dan lingkungan yang sehat.



Bagi Pemerintah Daerah perlu untuk lebih memberikan perhatian yang lebih dari segi pendanaan agar pelayanan kesehatan baik promotif,kuratif maupun rehabititatif terlaksana semaksimal mungkin.



17



18