4 0 275 KB
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)
A. Masalah Keperawatan Gangguan kebutuhan suhu tubuh (Hipertermi) B. Pengertian Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi produksi panas. Hipertermi terjadi karena adanya ketidakmampuan mekanisme kehilangan panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebihan sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh. Hipertermi tidak berbahaya jika dibawah 39oC. Selain adanya tanda klinis, penentuan hipertermi juga didasarkan pada pembaaan
suhu
pada
waktu
yang berbeda
dalam
satu
hari
dan
dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut (Potter & Perry,2010). Hipertermi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami atau berisiko
untuk mengalami
kenaikan
suhu tubuh secara
terus - menerus
lebih tinggi dari 37oC (peroral) atau 38,8oC (perrektal) karena peningkatan kerentanan terhadap faktor-faktor
eksternal
(linda juall
Corpenito).
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal (NN/ 0nternational $%%9' $%&&).Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang lebih besar dari jangkauan
normal(/oenges
1arilynn
2.
Suhu
tubuh
dapat
diukur
melalui rektal,oral atau aksila,dengan perbedaan kurang lebih 0,5-0,60oC, serta suhu rektal biasanya lebih tinggi ( Andreoli, et al,1993 ). C. Tanda dan Gejala 5eberapa tanda dan gejala pada hipertermi menurut Nanda (2012): &. 7enaikan suhu tubuh diatas rentang normal 2. 7onvulsi (kejang) . 7ulit kemerahan . Pertambahan 88 *. akikardi +. Saat disentuh tangan terasa hangat :ase ; *ase terjadinya hipertermi
:ase 0 6 awal Peningkatan denyut jantung . Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan . 1enggigil akibat tegangan dan kontraksi obat . 7ulit puat dan dingin karena vasokonstriksi . 1erasakan sensasi dingin . /asar kuku mengalami sianosis karena vasokonstriksi . 8ambut kulit berdiri . Pengeluaran keringat berlebih . Peningkatan suhu tubuh . :ase 00 6 proses demam Proses menggigil lenyap . 7ulit terasa hangat < panas . 1erasa tidak panas < dingin . Peningkatan nadi # laju pernapasan . Peningkatan rasa haus . /ehidrasi ringan sampai berat . 1engantuk , delirium < kejang akibat iritasi sel sara* . +esi mulut herpetik . 7ehilangan na*su makan . 7elemahan , keletihan dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein :ase 000 6 pemulihan 7ulit tampak merah dan hangat . 5erkeringat . 1enggigil ringan . 7emungkinan mengalami dehidrasi . D. Patofisiologi
Hipertermi terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai
peningkatan
set
point(ulia,
$%%%).
Hipertermi
adalah
sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap in*eksi atau =at asing yang masuk ke dalam tubuhnya. 5ila ada in*eksi atau =at asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah =at penyebab hipertermi, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari in*eksi oleh
mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non in*eksi).Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. /alam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin ( PG2>). 0ni akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan ara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas. 0nilah yang menimbulkan hipertermi.
E. Pathwa 0n*eksi ↓ Pirogen eksogen dan pirogen endogen ↓ Pirogen eksogen menstimulasi monosit, lim*osit, dan neutro*il ↓ Sel darah putih mengeluarkan =at kimia yg dinamakan pirogen endogen ↓ hipotalamus anterior dirangsang oleh pirogen eksogen dan pirogen endogen ↓ Prostaglandin
↓ erjadi mekanisme'mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil, vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter seperti memakai selimut. ↓ hipertermi
/. Pe0eri1saa $iagosti2 &. trombositopenia 2. Hemoglobin meningkat . Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat) . Hasil kimia darah menun?ukkan hipoproteinemia@ hiponatremia G. Peatala1saaa &. Seara :isik a. Pengukuran suhu seara berkala setiap A'4 jam b. 5ukalah pakaian dan selimut yang berlebihan . 1emperhatikan aliran udara di dalam ruangan d. alan na*as harus terbuka untuk menegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel ; sel otak. e. 5erikan airan melalui mulut, minum sebanyak ;banyaknya *. idur yang ukup agar metabolisme berkurang g. 7ompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. $. Bbat'obatan ntipiretik ntipiretik bekerja seara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di
hipotalamus.
ntipiretik
berguna
untuk
menegah
pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat en=im ylooygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan mengurangi pengeluaran panas. H. Peg1ajia &. 0dentitas 6 umur untuk menentukan jumlah airan yang diperlukan $. 8iwayat kesehatan a. 7eluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian) 6 panas.
b. 8iwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit)6 sejak kapan timbul demam, si*at demam, gejala lain yang menyertai demam (misalnya6 mual, muntah, na*su makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah menggigil, gelisah. 3. 8iwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien). A. 8iwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersi*at genetik atau tidak). I. /iagnosa keperawatan &. Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit 3. Re2aa Keperawata No.
T4j4a $a Kriteria
Diagosa &.
Iter5esi (NIC)
Hasil (NOC) Setelah dilakukan
Keperawata Hipertermia berhubungan dengan
tindakan
proses penyakit.
selama
1engontrol panas
perawatanF &. 1onitor suhu minimal tiap $ jam D.E
$A
jam,F $. 1onitor suhu basal seara
kontinyu 5atasan karakeristik 6 &. kenaikan tubuh
pasien
mengalami
keseimbangan suhu termoregulasi diatas
sesui dengan kebutuhan.
F 3. 1onitor /, Nadi, dan 88 denganF A. 1oniitor warna dan suhu kulit
kriteria hasil 6
F
. 1onitor penurunan tingkat kesadaran
rentang normal F &. Suhu tubuh dalam $. serangan atau rentang normal 3,9 C F konvulsi (kejang) F 3. kulit kemerahan
4. 1onitor 5C,Hb, Ht
A. pertambahan 88 F $. Nadi dan 88 dalam . takikardi rentang normal 4. saat disentuh
9. 5erikan pengobatan untuk mengatasi
tangan hangat
3. 3. idak ada perubahan terasa warna kulit
A. idak ada pusing
F
. 1onitor intake dan output . 5erikan anti piretik
penyebab demam F &%. Selimuti pasien F &&. +akukan apid sponge F
&$. 5erikan airan intra vena
F &3. 7ompres pasien pada lipat paha, aksila dan leher
F &A. ingkatkan sirkulasi udara F
&. 5erikan pengobatan untuk menegah terjadinya menggigil
emperature 8egulation F &. 1onitor tanda' tanda hipertermi F
$. ingkatkan intake airan dan nutrisi
F
3. jarkan pada pasien ara menegah keletihan akibat panas F A./iskusikan
tetang
pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan e*ek negative dari kedinginan F
. 5erikan obat antipiretik sesuai dengan kebutuhan
F 4. Gunakan matras dingin dan mandi air hangat untuk mengatasi gangguan suhu tubuh sesuai dengan kebutuhan F
. +epasakan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan hanya selembar pakaian.
ital Sign 1onitoring I &. 1onitor /, Nadi, Suhu, dan 88 I
Catat adanya *luktuasi tekanan darah
I $. 1onitor vital sign saat pasien berdiri, duduk dan berbaring I 3 uskultasi / pada kedua lengan dan 5andingkan 1onitor /, Nadi, dan 88 sebelum, selama, dan sesudah aktivitas I A. 1onitor kualitas dari nadi
I . 1onitor *rekuensi dan irama Pernapasan 4. 1onitor suara paru I1onitor pola pernapasan abnormal I . 1onitor suhu, warna dan kelembaban kulit I . 1onitor sianosis peri*er I 1onitor adanya tekanan nadi yang melebar , bradikardi, peningkatan sistolik (Chusing riad) I 9. 0denti*ikasi penyebab dari perubahan vital Sign
DA/TAR PUSTAKA
1ubarak, ahit hayatin, N. $%%. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori & Aplikasi dalam praktek. akarta6 2GC. Nanda 0nternational.$%%9'$%&&. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.akarta.2GC Potter, P. . # Perry, . G. ($%&%). 5uku jar :undamental 7eperawatan vol.3. akarta 6 2GC. arwanto, artonah. $%%4. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 3 . Salemba61edika. http6