3.b PPT PARADIGMA PENDEKATAN-PENDEKATAN 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERTEMUAN KE III. MAHASISWA SEMESTER 4 KELAS B Dosen Pengampu : Dr. Hj. Nurkamelia Mukhtar. AH, M.Pd. Ph.D (aamiin ) PARADIGMA PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI



Paradigma Pendekatan-pendekatan dalam Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini         



Pengertian Paradigma Pengertian Pendekatan (Approach) Makna Pembelajaran Pentingnya pendekatan dalam proses Pembelajaran AUD? Prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran AUD Hakikat & Prinsip-prinsip pembelajaran AUD Asas Pembelajaran PAUD Pendidikan dan Pembelajaran AUD Tugas Individu



Paradigma & Pendekatan Paradigma ; Cara pandang yang mempengaruhi, sehingga terbentuk menjadi sebuah pola untuk mencapai sasaran atau tujuan. Pendekatan (Approach); Pendekatan adalah strategi. Sebagai penghantar, penghubung. Lebih efisien pendekatan itu sudut pandang kita terhadap objek atau subjek yang menjadi sasaran. Dalam Pembelajaran AUD pendekatan digunakan berdasarkan sudut pandang dari berbagai ahli maupun berdasarkan Kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai kebutuhan untuk meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini.



Makna Pembelajaran Perencanaan pembelajaran menjadi elemen penting dalam memberikan pendekatan pembelajaran PAUD. Perencanaan pembelajaran menjadi tanggung jawab pendidik profesional. Yakni, perencanaan pembelajaran secara kreatif untuk menstimulasi berkembangnya potensi pada anak. Haynes dalam Halimah menjabarkan pengertian pembelajaran merupakan suatu proses yang meliputi 3 unsur penting. 1) Perencanaan dan persiapan, 2) Kegiatan di dalam kelas diantaranya, pengelolaan kelas, pembelajaran, dan belajar. 3) Kegiatan yang berlangsung setelah proses pembelajaran, yaitu kegiatan asesmen(penilaian) berupa, pelaporan, pencatatan serta evaluasi. (Halimah, 137).



 Materi ini, erat kaitannya dengan Kerangka Dasar



dan Struktur Program Pembelajaran PAUD berdasarkan Perpem No. 17 Tahun 2010 Pasal 66 ayat 2 dan 3.



Pentingnya pendekatan dalam proses Pembelajaran AUD? Program pendidikan PAUD di Indonesia dilaksanakan menggunakan model kurikulum PAUD tematik-terpadu. Model Kurikulum PAUD-tematik terpadu ini memberi fokus pada penyelenggaraan kegiatan belajar bagi anak berdasarkan tema-tema. Terdapat berbagai materi yang dapat digunakan untuk mengoptimalisasikan aspek perkembangan anak. Beragam tema dirangkum berdasarkan keadaan di lingkungan di sekitar anak. Contoh tema yang telah ditetapkan dalam Kurikulum 2013 Tema binatang, tema profesi, lingkunganku, tumbuhan, dan lainnya. Hal ini menjadikan, pendekatan dalam proses pembelajaran menjadi hal mendasar dalam proses penyelenggaraan pendidikan di lembaga PAUD. Dalam memberikan materi pada anak usia dini, tematema akan dirangkum terlebih dahulu dalam perencanaan pembelajaran, pemberian materi ajar berdasarkan perencanaan pembelajaran di sampaikan dalam bentuk pendekatan-pendekatan yang berbeda. Pendekatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 terbagi pada 4 1) Pendekatan Tematik Integratif 2) Pendekatan Interdisipliner 3) Pendekatan Intradisipliner 4) Pendekatan Multidisipliner (S. Dahlia, 24) Diantara model yang bisa diterapkan pada anak usia dini berdasarkan pendekatan di atas 1) Sentra/BCCT(Beyond Centre Circle Time) 2) Moving Class 3) Pembelajaran Kelompok 4) Sudut dan 5) Area



Prinsip-prinsip pendekatan pembelajaran AUD 1. Menyeluruh Prinsip pendekatan pembelajaran AUD, secara menyeluruh maksudnya adalah pendekatan yang diberikan mampu menjangkau seluruh aspek perkembangan pada anak usia dini. Terutama, aspek kognitif, berbahasa, sosial emotional dan aspek motorik serta aspek seni. Pendekatan yang diberikan mampu memberikan perubahan dalam perkembangan anak usia dini. (Yus, 56) 2. Berkesinambungan Prinsip berkesinambungan, pendekatan yang diberikan berdasarkan tingkatan usia anak dini. Pendekatan yang sesuai pola perkembangan kognitif/intelektual, fisik , keterampilan dan sosial emotional setiap anak. Pendekatan ini harus sejalan dengan rentang usia anak mulai dari usia 1-2 tahun, hingga memasuki usia prasekolah. (YN Sujiono, 72) 3. Berorientasi pada kebutuhan anak Prinsip orientasi pada kebutuhan anak; senantiasa selalu terhubung dan kegiatan pembelajaran ini menggunakan pendekatan yang mampu mengoptimalisasikan semua aspek perkembangan anak, yakni 6 aspek penting dalam tumbuh kembang anak usia dini baik secara fisik maupun psikis. (Halimah, 23) Sesuai dengan perkembangan zaman, anak milenial telah tumbuh menjadi anak yang menguasai di bidang IPTEK. Berdasarkan kebutuhan anak dalam perkembangan zaman saat ini, maka dibutuhkan pembelajaran yang mampu merangsang, meningkatkan pembelajaran pada anak. Selain itu, pendekatan harus mampu berorientasi pada kebutuhan esensial anak di lembaga pendidikan. Seperti mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan dan gizi yang diberikan oleh guru secara integratif dan holistik. Penting bagi pendidik memperhatikan potensi pada diri anak. Karena, setiap anak memiliki potensi diri yang berbeda dan memiliki kebutuhan serta pengayaan yang berbeda pula.



4. Berorientasi pada belajar melalui bermain; Buhler dan Danziger dalam YN. Berpendapat bermain adalah kegiatan yang menimbulkan kenikmatan. Vigotsky dalam YN menyatakan bahwa: “Bermain membantu perkembangan kognitif anak secara langsung, tidak sekedar sebagai hasil dari perkembangan kognitif. YN menegaskan bahwa bermain simbolik, memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan berpkir abstrak. Karena, sejak anak mulai bermain pura-pura, maka anak menjadi mampu berpikir tentang makna-makna objek yang mereka representatifkan secara independen. (YN, 87) Play activity is of crucial importance to children of all ages (Chazan, 2002). Proses pendekatan yang berorientasi pada belajar melalui bermain, anak mampu berekperimen, menggali kemampuan kognitif, melatih kemampuan motorik, mempercepat kemampuan seni, berbahasa dengan interaksi, melatih sosial-emotional melalui pembelajaran terbaik pada anak yang diterapkan saat anak bermain, berbicara dan ekperimen dengan tangannya pada 6 tahun pertama kehidupannya. 5. Mengembangkan beragam life skill anak Proses pendekatan dalam pembelajaran, harus mampu mengembangkan kemampuan belajar dan pengetahuan anak melalui berbagai proses habituasi. Tujuan yang dicapai dari habituasi ini agar anak mampu menolong diri sendiri, mandiri, disiplin dan bertanggung jawab. 6. Orientasi pada Pembelajaran Terpadu (YN, Sujiono, 88) Collin dan Hazel menyatakan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memadukan peristiwaperistiwa (authentic events) melalui pemilihan tema yang dapat mendorong rasa keingintahuan anak (driving force) untuk memecahkan masalah melalui pendekatan eksplorasi atau investigasy (inquiry approach). Pada lain sisi, Humpreys yang disadurkan oleh YN Sujiono, menyatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu bentuk pembelajaran di mana anak dapat mengeksplorasikan pengetahuannya dalam berbagai bidang yang berhubungan dengan aspek-aspek tertentu di lingkungannya. Pendekatan yang dilakukan harus mampu memberikan lingkungan pembelajaran yang kondusif, dengan memberikan display sehingga tercipta suasana kelas yang menarik dan anak mampu mengembangkan potensi dirinya. Pendekatan model pembelajaran terpadu ini mengintegrasikan tema-tema yang menarik bagi anak agar anak dapat mengenal, memahami berbagai konsep materi yang diberikan secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran bisa lebih bermakna.



7. Berorientasi pada pembelajaran PAKEM Pendekatan yang terakhir ini wajib merujuk pada UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4, ayat 4 menyatakan bahwa: Pendidikan diselenggarakan dalam memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Makna pembelajaran aktif, guru harus menciptakan suasana yang aktif sehingga anak aktif bertanya, mengemukakan gagasan. Kreatif, guru memberikan anak informasi yang mampu menggali daya kreatifitas anak untuk berkreasi. Guru menciptakan ragam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Efektif, pembelajaran yang efektif akan terwujud karena pembelajaran yang dilaksanakan mampu menggali daya kreatifitas anak, sehingga anak mampu mengembangkan pembelajaran dan menghasilkan karya dalam tindakan nyata (learning by doing). Menyenangkan, menciptakan suasan kondusif sehingga anak terpusatkan perhatiannya secara penuh dan sadar pada proses pembelajaran. Proses kreatif dan inovati dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak berpikir kritis dan aktual.



Hakikat dan Prinsip Pembelajaran AUD Hakikat Pembelajaran. Dalam Hilgard & Bower, 1966, .p2 Learning is the Process by which an orginates or is changed through reacting to a encountered situation, provided that the characteristic of the chage in activity cannot be explained on the basis of native response tendences, maturition, or temporary states of the organism (eg. Fatique, drugs, ets). Pembelajaran adalah proses melalui aktivitas yang terorganisasi atau perubahan melalui aktivitas untuk menghadapi situasi, membentuk karakter setiap aktivitas menuju kedewasaan. (Suryana,7) Prinsip Pembelajaran AUD  Anak Sebagai Pembelajar Aktif  Anak Belajar melalui Sensori dan Panca Indera  Anak Membangun Pengetahuan Sendiri  Anak Berpikir melalui Benda Konkret  Anak Belajar dari Lingkungan (YN, Sujiono, 90)



Asas Pembelajaran AUD Asas pembelajaran pada anak usia dini hendaknya mendapatkan perhatian yang kontinue. Hal ini, agar potensi pada diri anak dapat berkembanga sebagaimana mestinya. Beberapa diantara asas yang perlu menjadi perhatian pendidik adalah sebagai berikut:  Asas perbedaan individu, anak bersifat uni dan bebeda baik dari segi latar belakang, kemampuan, minat, gaya belajar, dan lainnya.  Asas kekonkretan ; asas yang terjadi melalui interaksi terhadap objek-objek nyata sehingga anak memiliki pengalaman konkret, mendapatkan pengalaman pembelajaran melalui berbagai media dan sumber sehingga pengalaman belajar anak lebih bermakna.  Asas Apersepsi; kemampuan anak mengolah hasil belajar dipengaruhi dari pengalaman dan pengetahuan yang telah disimpan pada otak bawah sadar sebelumnya.  Asas Motivasi; pembelajaran anak akan optimal, apabila anak memiliki motivasi yang kuat dan perlu adanya kooperatif antara orang tua dan stakeholder di sekolah.  Asas Kemandirian ; melatih anak tampil percaya diri dalam memecahkan permaslahan yang dihadapinya. Seperti Gosok gigi, toilet traning.  Asas Keterpaduan; korelasi menjadi asas karena adanya integrasi antara perkembangan diri anak dari satu aspek ke aspek lainnya. Sehingga pembelajaran pada anak usia dini lebih tepat dirancang dan dilaksanakan secara terpadu.  Asas Kooperatif; menjadi asas, dalam pengembangan sosial dan emosional pada diri anak. Sehingga, keterampilan sosial anak berkembang optimal.  Asas Belajar Sepanjang Hayat menjadi asas bukan hanya pada anak usia dini, namun, untuk anak sepanjang yajat hidupnya. (YN. Sujiono, 94)



Pendidikan dan Pembelajaran AUD Pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013. di sini, khusus mengenai draft pengembangan kurikulum 2013. Bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal, melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar) asosiasi, bertanya, menyimpulkan dan mengkomunikasikan, serta berpusat pada siswa (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual. Pendekatan yang digunakan dalam K-13 adalah pendekatan tematik integratif, interdisipliner, intradisipliner dan multidispliner. Berikut uraiannya: 1) Pendekatan tematik integratif; merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintgrsikan berbagai kompetensi dari berbagai media pelajaran ke dalam berbagai cara. Pengintegrasian dilakukan dalam dua hal yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema yang digunakan adalah tema berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Pendekatan ini bertujuan agar anak mampu melihat hubungan antara gagasan dan konsep yang dipelajari, sehingga anak dapat mengetahui dengan jelas keterkaitan antara konsep yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Ciri lainnya adalah proses pembelajaran bersifat kontekstual dan berpusat pada siswa. Sumber belajar bervariatif, bersifat fleksibel dan hasil pembelajaran berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak. Note : cocok diterapkan pada Lembaga AUD



2. Pendekatan Interdisipliner Pendekatan interdisipliner merupakan pendekatan pembelajaran yang menghubungkan tujuan, isi, dan kegiatan berbagai bidang studi yang berbeda untuk menggali sebuah tema. Dalam pendekatan ini, kegaitan mencocok padukan beberapa mata pelajaran dengan berpedoman pada konsep dan topik yang ada dan saling tumpang tindih antara mata pelajaran tersebut. Ciri-cirinya a) tema yang digunakan berdasarkan hasil yang saling berkaitan antara pengetahuan dan keterampilan lebih dari satu bidang studi; b) hal hal yang sama dan dipelajari pada mapel sudah terintegrasi dan teridentifikasi. c) kesamaan pengetahuan dan keterampilan pada bidang studi yang terintegrasi dalam topik lintar kurikuler, isu, tema. d) kebermaknaan personal dan sosial anak disesuai dengan pengetahuan dan keterampilan bidang studi; e) siswa dibimbing untuk mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan interdisipliner yang relevan dan bermakna dengan realitas di lapangan. Note; lebih cocok diterapkan pada Siswa Sekolah Awal atau Sekolah Dasar.



3. Pendekatan Intradisipliner dan Multidisipliner  Pendekatan yang memadukan berbagai sub disiplin



dari suatu bidang studi. Misal dari subdisiplin prodi sosial disusun atau ilmu sejarah, ekonomi, geografi. Dari pendekatan ini anak diharapkan mampu mempelajari dn memahami hubungan antara berbagai subdisiplin yang berbeda dan kaitannya dengan realitas di lapangan.  Pendekatan Multidisipliner merupakan pendekatan pembelajaran yang berbentuk tema dengan mengusung satu bidang studi inti dengan menyertakan bidang studi lainnya.



PROGRAM PEMBELAJARAN PAUD 



Pengertian PAUD dirangkum dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 28 ayat 1 dan pasa 1 ayat 14.*







Fungsi dan Tujuan PAUD dirangkum dalam Perpem No. 17 Tahun 2010* tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Tujuan paud pada Pasal 61 ayat 1.*



Arah dan Sasaran Program Pembelajaran PAUD Diarahkan kemana program ini? Program Pembelajaran PAUD diarahkan pada pencapaian perkembangan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan anak yang dikategorikan dalam kellopmok umum 4-6 tahun. Lalu sasarannya untuk apa? Untuk mempersiapkan peserta didik agar siap mengikuti pendidikan pada jenjang SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat. 



 -



Prinsip Pengembangan Program Pembelajaran PAUD Berpusat pada potensi perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Tangap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah



Karakterisitk Program Pembelajaran PAUD dilaksanakan secara terpadu dengan memperhatikan kebutuhan kesehatan gizi, stimulasi sosial dan kepentingan terbaik anak dilaksanakan secara fleksbel Berdasasrkan prinsip belajar melalui bermain dengan memperhatikan perbedaan minat, budaya, kemampuan anak kondiis dan kebutuhanmasyarakat. * (silahkan di cari) 



Tugas Individu  Silahkan saudari integrasikan antara prinsip-prinsip pendekatan







   



dengan Model pendekatan yang diterapkan dalam proses pembelajaran yang diberikan di lembaga pendidikan TK/RA di lingkungan anda. Boleh Penelitian Lapangan melalui komunikasi online dengan guru/kepala sekolah kenalan saudara/guru TK /RA/KB di lingkungan masing-masing. Interpretasikan dan berikan contoh dari bentuk model pendekatan yang diterapkan pada Lembaga AUD yang saudara observasi dalam aspek perkembangan AUD. Hasil observasi rangkum dalam Kolom LKH yang sdh pernah dibagikan. (ganti judulnya saja). Wajib menerakan sumber Silahkan dikumpulkan di Email [email protected] / [email protected] Estimasi waktu diberikan sampai tanggal 6 April pukul 12.00.



REFERENSI  Suyadi dan Dahlia. 2014. Impelementasi dan Inovasi  



  



Kurikulum PAUD 2013. Rosda Karya. Bandung. Leli Halimah. 2016. Pengembangan Kurikulum PAUD. IKAPI. Novan Ardy, Siswandi. 2018. Manajemen Program Kegiatan Paud Berbasis Otak Kanan. Gava Media. Yogyakarta. Surayana dadang. 2016. Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. Kencana. Jakarta. Anita Yus. 2016. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak. Kencana. Jakarta. Sujiono. 2016. KDP Anak Usia Dini. Indeks. Jakarta.



Jadilah Pribadi rendah hati, syukur, optimis dan positif thinking.



Nurkamelia Mukhtar. AH