4 Nasib Manusia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Khutbah Jumat- Empat Bentuk Nasib Manusia َّ ‫صابِ ِريْنَ َوال‬ ‫ أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن ََلإلهَ َّإَل‬.‫شا ِك ِريْنَ َجزَ ا ًء َم ْوفُ ْو ًرا‬ َّ ‫عدَ ِلل‬ َ ‫ِي َو‬ ْ ‫ْال َح ْمد ُ هللِ الّذ‬ ُ ‫س ْولُهُ ْال َم ْبعُ ْو‬ ‫ث ِإلَى َكافَّ ِة‬ ُ ‫س ِيّدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬ َ ‫هللاَ َو ْحدَهُ ََل ش َِري َْك لَهُ َوأ َ َّن‬ ّ َ‫ق شَا ِهدًا َو ُمب‬ ‫ش ِف ْي ِعنَا‬ َ ‫س ِيّ ِدنَا َو َم ْولَنَا َو َح ِب ْي ِبنَا َو‬ َ ‫ص ِّل‬ َ ‫علَى‬ َ ‫ اللهم‬.‫ش ًِرا َونَ ِذي ًْرا‬ ِ ‫ْالخ َْل‬ َ‫ يَا َم ْعش ََر ْال ُم ْس ِل ِميْن‬:ُ ‫ أ َ َّما بَ ْعد‬.‫سلَّ ْم ت َ ْس ِل ْي ًما َكثِي ًْرا‬ َ ‫ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫ص ْحبِ ِه َو‬ َ ‫ع َلى آ ِل ِه َو‬ ْ َ ‫هللا َو‬ ِ ‫َّاي ِبت َ ْق َوى‬ َ ‫طا‬ ِ ‫أ ُ ْو‬ َ‫ق هللا‬ ِ َّ ‫ َو َم ْن َيت‬:‫ فَإِنَّهُ قَا َل في ِ ِكتَا ِب ِه ال َك ِري ِْم‬.‫عتِ ِه‬ َ ‫ص ْي ُك ْم َو ِإي‬ ُ ‫يَ ْجعَ ْل لَهُ َم ْخ َر ًجا َويَ ْر ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬ ْ‫ْث ََل َي ْحتَسِب‬ Kaum Muslimin Jamaah Sholat Jumat yang dirahmati Allah



Di tengah kehidupan yang senantiasa bergulir, jumat demi jumat berlalu, seiring itu juga khutbah demi khutbah kita perdengarkan dan menyirami segenap hati yang penuh ketundukan dan mengharapkan keridhoaan Allah. Kesadaran kemudian muncul dengan tekad untuk menjadi hamba Allah yang taat. Namun kadangkala dengan rutinitas yang kembali mengisi hari-hari kita kesadaran itu kembali tumpul bahkan luntur. Oleh sebab itulah melalui mimbar jumat ini khotib kembali mengajak marilah kita berupaya secara sungguh-sungguh memperbaharui keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah, memperbaharui kembali komitmen kita kepada Allah yang sering kita ulang-ulang namun jarang diresapi, sebuah komitmen yang mestinya menyertai setiap langkah kita:



َ‫َمين‬ ِ ‫بََا ْلعال‬ َ ِ ‫س ِكيَوم ْحيايََومما ِت‬ ُ ُ‫ِإ َنََصالتِيَون‬ ِ ‫يَلِلََِر‬ َ‫س ِل ِمين‬ ْ ‫الَش ِريكََلهََُو ِبذ ِلكََأ ُ ِم ْرتََُوأناَمنَا ْل ُم‬



Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah termasuk orang orang yang menyerahkan diri. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke baginda Nabi Muhammad, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang senantiasa mengikuti sunah beliau hingga hari Kiamat.



Jamaah Jumat Rahimakumullah



Dilihat dari segi nasib, bahagia atau sengsara, saat di dunia dan di akhirat, manusia akan memilih salah satu dari empat nasib; bahagia di dunia-bahagia di akhirat, sengsara di dunia-bahagia di akhirat, bahagia di dunia-sengsara di akhirat dan sengsara di dunia-sengsara pula di akhirat Sebelum keempat hal ini dirinci, perlu dicatat “bahagia” yang dimaksudkan di sini adalah kebahagiaan yang hakii, yaitu kebahagiaan yang melahirkan ketenangan ruhani karena berada di bawah naungan ridha ilahi. Tetaapi kebahagiaan yang dihargai, kabahagiaan yang dikejarkejar banyak orang adalah kebahagiaan yang dipersepsikan dengan kebahagiaan; harta melimpah, hidup nan serba mudah dan musibah yang seakan-akan enggan untuk singgah. Nah sekarang mari kita rincikan satu persatu dari 4 nasib yang akan menimpa kita, 4 nasib yang akan menjadi pilihan kita.



Jamaah Jumat Rahimakumullah Pertama , orang yang bahagia di dunia juga bahagia di akhirat. Inilah nasib yang paling diidam-idamkan semua orang. Semboyan "kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga" menjadi puncak khayalan yang dicari manusia. Tapi benarkah ada orang di dunia ini, di dunia kaya dan saat di akhirat beruntung mendapat JannahNya? Tentu saja ada. Itulah orang yang mendapat fadhlullah , anugerah istimewa dari Allah. Dalam sebuah hadits yang cukup panjang, diriwayatkan oleh Imam Muslim tentang sebuah sekelompok para shahabat yang ekonominya lemah mengadu kepada Nabi tentang rasa iri mereka terhadap shahabat lainnya yang kaya. Yang kaya bisa infak banyak tetapi melakukan ibadah yang sama dengan yang mereka lakukan setiap hari. Lalu Nabi pun mengajarkan dzikir-dzikir yang dapat mengimbangi pahala infak untuk mereka. Tapi ternyata, shahabat yang kaya juga mendengar dzikiridzikri itu, lalu mereka pun mengamalkannya. Saat dikomplain oleh para sahabat yang ekonominya lemah tadi, Nabi Muhammad SAW menjawab, "Itulah anugerah Allah yang akan diberikan kepada siapa pun yang dikehendakiNya." Itulah anugerah Allah. Allah membagi rezeki sesuai kehendak-Nya. Ada yang sedikit ada yang banyak. Sebagian besar orang yang dikaruniai



rezeki melimpah, beruntung pun serba mudah. Namun begitu, ternyata semua itu tidak memalingkannya dari cahaya hidayah. Harta yang melimpah digunakannya untuk membangun rel yang memuluskan jalan mereka menuju jannah. Rel-rel yang dibangun adalah besi yang berkualitas dari infak fi sabilillah, sedekah untuk fakir miskin yang papa, kepada para anak yatim dan para dhu’afa, serta berbagai proyek amal jariyah. Lebih dari itu, harta itu juga digunakan untuk membeli berbagai fasilitas yang dapat membantu meraup ilmu, mulai dari buku hingga biaya belajar untuk para guru. Kesehatan dan kemudahan hidup digunakan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan pengabdian diri kepada Allah. Dengan semua ini, insyaallah, kebahagiaan yang lebih abadi di akhirat telah menanti. Kalau sudah begini, manusia semacam ini memang sulit ditandingi. Itulah karunia Allah yang diberikan kepada mereka yang diundang yang dikehendaki.



Jamaah Jumat Rahimakumullah Kedua , orang yang sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat. Ini adalah keberuntungan orang-orang beriman. Kehidupan di dunia bagi mereka hanya menjadi kamp pelatihan untuk mempertebal iman. Kesulitan hidup termasuk sulitnya kran rezeki menantang ujianujian kehidupan seperti tak terpenuhinya kebutuhan logistik, pendidikan, sandang dan papan. Atau kesulitan hidup berupa kekurangan dalam hal fisik; buta, bisu, buntung, lumpuh dan sebagainya. Dera ujian dan cobaan kerap kali jadi teman. Ketabahan dan kesabaran seringkali menguras air mata dan menggoreskan kesedihan dalam jiwa. Namun demikian, iman mereka menuntun agar semua berjalan tetap di jalan-Nya. Dan pada akhirnya, selain iman yang meningkat, semua kesengsaraan akan diganti dengan kebahagiaan yang berlipat. Rasa sakit, sedih dan ketidaknyamanan hati seorang mukmin akan menjadi penebus dosa dan meningkatkan derajat. Sedang di akhirat, dia akan mendapati keadaan, meniti kebahagiaan di dalam jannahNya dengan keindahannya yang memikat. Sebagai hadiah derajat keimanan, sebagaimana janji Allah kepada mereka yang beriman dengan Jaminan mendapatkan kemuliaan di akhirat.



Allah berfirman:



‫ص ِ ّمنَ ٱ ۡۡلَمۡ َٰ َو ِل َوٱ ۡۡلَنفُ ِس‬ ِ ‫َولَن َۡبلُ َونَّ ُكم بِش َۡي ٖء ِ ّمنَ ٱ ۡلخ َۡو‬ ٖ ‫ف َوٱ ۡل ُجوعِ َون َۡق‬ ّ َ‫ت َوب‬ ‫ة قَالُ ٓواْ إِنَّا‬ٞ َ‫صيب‬ َ‫صبِ ِرين‬ ِ ‫َوٱلث َّ َم َٰ َر‬ َّ َٰ ‫ش ِِر ٱل‬ ِ ‫صبَ ۡت ُهم ُّم‬ َ َٰ َ ‫ ٱلَّذِينَ ِإذَآ أ‬١٥٥ ٓ َٰ ‫ة‬ٞۖٞ ‫ت ِ ّمن َّر ِبّ ِه ۡم َو َر ۡح َم‬ٞ ‫صلَ َٰ َو‬ َ ‫ أ ُ ْولَئِ َك َعلَ ۡي ِه ۡم‬١٥٦ َ‫ِ َّّلِلِ َ ٓو ِإنَّا ٓ ِإلَ ۡي ِه َٰ َر ِجعُون‬ ١٥٧ َ‫َوأ ُ ْو َٰلَئِ َك هُ ُم ٱ ۡل ُمهۡ تَدُون‬ 155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buahbuahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun" 157. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk



” . (QS. Al Baqarah: 155-157)



Jamaah Jumat Rahimakumullah Ketiga, orang yang bahagia di dunia tapi sengsara di akhirat Jika yang ini adalah gambaran rata-rata kehidupan orang-orang kafir dan manusia durhaka. Sebagian mereka bergelimang harta, hidup mewah dan dihujani dengan keberuntungan. Mereka bebas mencari harta, tanpa peduli mana halal mana haram. Mereka mendapatkan kebebasan dalam hidup. Aturan yang mereka patuhi hanya satu "semua boleh asal mau atau tidak malu". Merekalah yang membuat dunia sebagai surga dan mereka meyakini Yang Maha kuasa akan memaklumi kedurhakaan dan kelalaian mereka, lalu mengabulkan permintaan mereka dengan memasukkan mereka ke jannah-Nya. Padahal sesungguhnya di dunia, mereka telah diperingatkan:



َ ‫ض‬ ْ َ‫نُ َم ِتّعُ ُه ْم قَ ِليالً ث ُ َّم ن‬ ٍ‫ب َغلِيظ‬ ٍ ‫عذَا‬ َ ‫ط ُّر ُه ْم ِإلَى‬



"Kami biarkan mereka bersenang-senang, kemudian Kami memaksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras." (QS. Luqman: 24) Kebahagiaan dunia akan musnah binasa setelah celupan pertama di neraka. Na'udzubillah min dzalik.



Jamaah Jumat Rahimakumullah Keempat , Orang yang sengsara di dunia sengsara pula di akhirat. Inilah orang paling celaka dalam sejarah kehidupan manusia, dunia akhirat. Di dunia hidup miskin, susah payah mencari sesuap nasi dan utang menumpuk karena usaha selalu tekor hingga hidup pun tak nyaman karena diburu-buru utang kolektor. Atau hidup dalam keterbatasan karena cacat di badan dan masih ditambah ekonomi yang pas-pasan. Dan dengan semua itu, mereka tidak memiliki harapan untuk hidup bahagia di akhirat hanya seujung jari, karena iman sama sekali tidak tumbuh dalam hati. Di penghujung hidup mereka mati dalam kondisi kafir, menolak beriman untuk Rabbul Izzati. Dan di akhirat, pergi yang menunggunyalanya api. Karena ketiadaan iman, mereka tidak akan mendapatkan belas kasihan. Hukuman akan tetap dijalankan karena di dunia mereka telah diperingatkan. Na'udzu billah, semoga kita terhindar dari keburukan ini. Sementara yang di dunia pernah dinikmati, begitu dicelupkan ke dalam neraka, akan musnah semua rasa yang pernah dicicipi. Lantas bagaimana dengan kesengsaraan dan penderitaan dengan siksaan di neraka?



ً‫اميَة‬ ِ ‫َارا َح‬ ْ َ ‫} ت‬3{ ٌ‫اصبَة‬ ِ ‫َع‬ ً ‫صلَى ن‬ ِ َّ‫املَةٌ ن‬ “Bekerja keras lagi kepayahan, -sedang di akhirat- memulai api yang sangat panas (QS. Al-Ghasiyah: 3-4)



Jamaah Jumat Rahimakumullah



Dari Empat Kondisi di atas, sebisanya kita menempatkan diri kita pada yang pertama. Caranya dengan sungguh-sungguh berikhtiar berusaha agar dunia sukses dan mulia. Bersamaan dengan itu, kesuksesan itu bisa digunakan untuk membeli kebahagiaan yang jauh lebih kekal di akhirat. Jika tidak bisa, pilihan kita hanya tinggal nasib yang kedua, biarpun hidup di dunia kita harus berkawan dengan kesengsaraan, tetapi dengan iman di dada kita masih layak tersenyum karena harapan itu masih ada. Harapan agar ditambahkan ke dalam jannah yang serba mewah, atas ijin dan ridha dari Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pemurah. Wallahua'lam bishawab, wa astaghfirullaha 'ala kulli khati`ah .



Jamaah Jumat Rahimakumullah Demikianlah khutbah singkat pada siang hari ini, semoga yang singkat ini dapat diambil hikmah, Manfaat dan pelajaran. Kurang dan salahnya kami memohon maaf yang bernilai-besarnya.



‫ت َوال ِ ِّذ ْك ِر‬ ِ ‫ َونَ َفعَنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اْآل َيا‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬ َ ‫َب‬ ِ ‫اركَ هللاُ ِل ْي َو َل ُك ْم فِي ْالقُ ْر‬ ْ ْ ْ ،ِ‫سائِ ِر ال ُم ْس ِل ِميْنَ َوال ُم ْس ِل َمات‬ َ ‫ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َه َذا َوأ َ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ ال َع ِظي َْم ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل‬.‫ْال َح ِكي ِْم‬ ‫الر ِحي ِْم‬ ِّ ‫فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ إِنِّهُ ُه َو ْالغَفُ ْو ُر‬