4A Close Fracture [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.



Nomor Station



2.



Judul station



Musculosceletal System – FRAKTUR TERTUTUP



3



Waktu yang dibutuhkan



15 menit



4.



Tujuan Station



Menilai kemampuan melakukan pemeriksaan fisis, prosedur klinik untuk menunjang diagnosis, penegakan diagnosis, dan penatalaksanaan non farmakologis pasien dengan pemasangan bidai (splint)



5.



Area kompetensi



1. Kemampuan anamnesis 2. Kemampuan pemeriksaan fisik 3. Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang diagnosis banding atau diagnosis 4. Penegakan diagnosis/diagnosis banding 5. Tatalaksana a. Non farmakoterapi (Emergency – Pemasangan Bidai) b. Farmakoterapi 6. Komunikasi dan edukasi pasien 7. Perilaku profesional



6.



Kategori



7.



Instruksi untuk kandidat



1. CVS 2. Respiratory system 3. Neuro-behaviour 4. Gastrointestinal system 5. Reproductive system 6. Musculosceletal system 7. Endocrine & Metabolic 8. Hematology/Oncology 9. Genitourinary system 10. Head & Neck 11. Special Sensory 12. Phsyciatry Skenario klinik:



8.



Instruksi untuk penguji



Seorang ♂ 24 tahun dibawa ambulans ke UGD UMM Hospital dengan keluhan nyeri hebat didaerah betis kanannya terlebih apabila digerakkan. Pasien tersebut telah mengalami tabrakan antar sepeda motor di daerah Karanglo ± 1 jam yang lalu. Anda tidak menemukan luka terbuka di tungkai bawah kanannya. Kesadaran compos mentis, T 100/70 mmHg, N 98 x/min, RR 24 x/min, t 37.8 oC.  sebaiknya dihapus karena masuk penilaian Tugas: 1. Lakukan pemeriksaan fisis pada pasien tersebut! 2. Lakukan penatalaksanaan awal pada pasien Saudara! 3. Sebutkan usulan pemeriksaan penunjang Saudara dan mintalah hasilnya ke penguji! 4. Setelah Saudara melakukan instruksi no 1 dan 2, sebutkan diagnosis klinis kasus yang Anda hadapi! Skenario klinik: Seorang ♂ 24 tahun dibawa ambulans ke UGD UMM Hospital dengan keluhan nyeri hebat didaerah betis kanannya terlebih apabila



digerakkan. Pasien tersebut telah mengalami tabrakan antar sepeda motor di daerah Karanglo ± 1 jam yang lalu. Anda tidak menemukan luka terbuka di tungkai bawah kanannya. Kesadaran compos mentis, T 100/70 mmHg, N 98 x/min, RR 24 x/min, t 37.8oC. Tugas: 1. Lakukan pemeriksaan fisis pada pasien tersebut! 2. Lakukan penatalaksanaan awal pada pasien Saudara! 3. Sebutkan usulan pemeriksaan penunjang Saudara dan mintalah hasilnya ke penguji! 4. Setelah Saudara melakukan instruksi no 1 dan 2, sebutkan diagnosis klinis kasus yang Anda hadapi! Instruksi Penguji 1. Penguji mengamati dan menilai penampilan kandidat dalam melakukan 2. 3. 4. 5. 6. 7.



primary survey dan secondary survey berdasarkan lembar penilaian. Penguji tidak diperbolehkan melakukan interupsi ataupun bertanya dan mengarahkan kepada kandidat selain yang ditentukan. Penguji mengamati dan mendengarkan kandidat melakukan prosedur pemasangan bidai (splint) Penguji menyerahkan hasil foto rontgen cruris Dx apabila kandidat memintanya. Bila kandidat meminta hasil laboratorium maka dijawab hasilnya dalam batas normal. Penguji menginstruksikan kepada laboran untuk menyiapkan peralatan bagi kandidat selanjutnya. Diagnosis Klinis pasien diatas adalah:



 Fraktur Tertutup os Tibia Dextra 1/3 tengah Oblique Comminutive Displaced  Fraktur Tertutup os Fibula Dextra 1/3 tengah Oblique Displaced 9



Instruksi untuk penguji



Identitas pasien Nama : PS sendiri Usia : 24 tahun Pekerjaan : karyawan supermarket Suku : PS sendiri Alamat : PS sendiri Pendidikan : SMP Riwayat Penyakit Sekarang



- Bila ditanya “kejadiannya gimana” dijawab “saya tabrakan dengan sepeda motor lain di daerah Karanglo”. - Bila ditanya “nyeri sebelah mana” dijawab “betis kanan” - Bila ditanya “kejadiannya kapan” dijawab “1 jam yang lalu” - Bila ditanya “pakai helm” dijawab “ya” - Bila ditanya “kecepatan sepeda motornya” dijawab “sedang” - Bila ditanya “pingsan” dijawab “tidak” - Bila ditanya “mual dan muntah” dijawab “tidak” - Bila ditanya “nyeri dada atau perut” dijawab “tidak” - Bila ditanya “kesemutan pada kaki atau tangan” dijawab “tidak” - Bila ditanya “leher sakit” dijawab “tidak” - Bila ditanya selain yang ada diatas - Dibawa ambulans ke UGD UMM Hospital dan selama perjalanan sadar terus. - Anda mengerang kesakitan --- aduuuhhh --- aaagghhh --- sakiitt, bila kaki/betis kanan Anda di pegang atau diperiksa oleh dokter.



10 .



Peralatan yang dibutuhkan



11 .



Penulis



12 .



Referensi



Setting ruangan dokter-pasien: 1. Tempat tidur 2. Simulated Patient (SP) dengan luka di tungkai 3. Bidai kayu berbagai ukuran 4. Kasa rol 5. Elastic verband 6. Hand scoen on steril 7. Kasa hidrofil on steril 8. Plester (Leucoplast) 9. Betadine 10. Penlight 11. Cucing / Small Basin 12. Meja 13. Kursi 14. ATK Dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., SpB., FinaCS 1. Buku Ajar Ortopedi dan Sistem Fraktur – Apley 2. Buku Ajar Ilmu Bedah – Wim De Jong & Sjamsuhidajat



: 1 buah : 1 orang : 6 buah : 2 rol : 2 buah : 1 box : 2 box : 1 rol : 1 botol : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 2 buah : sckp



OSCE KOMPREHENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG



STATION…….. Seorang ♂ 24 tahun dibawa ambulans ke UGD UMM Hospital dengan keluhan nyeri hebat didaerah betis kanannya terlebih apabila digerakkan. Pasien tersebut telah mengalami tabrakan antar sepeda motor di daerah Karanglo ± 1 jam yang lalu. Anda tidak menemukan luka terbuka di tungkai bawah kanannya. Kesadaran compos mentis, T 100/70 mmHg, N 98 x/min, RR 24 x/min, t 37.8oC.



INSTRUKSI UNTUK KANDIDAT 1. 2. 3. 4.



Lakukan pemeriksaan fisis pada pasien tersebut! Lakukan penatalaksanaan awal pada pasien Saudara! Sebutkan usulan pemeriksaan penunjang Saudara dan mintalah hasilnya ke penguji! Setelah Saudara melakukan instruksi no 1 dan 2, sebutkan diagnosis klinis kasus yang Anda hadapi! 5. Waktu yang tersedia untuk seluruh kegiatan ujian ini adalah 5 menit. 6. Jawaban dan tindakan yang Saudara lakukan akan dinilai dengan check list.



LEMBAR CHECK LIST LEMBAR UNTUK PENGUJI



STASION: MUSCULOSCELETAL SYSTEM - FRAKTUR (Station ….) NAMA KANDIDAT :



NOMOR KANDIDAT:



I. RUBRIK PENILAIAN 0



PENILAIAN



1



2



3



1. Pemeriksaan Fisis



2. Prosedur Klinik dan Interpretasi



3. Penegakan Diagnosis dan Diagnosis Banding



4. Tatalaksana non Farmakologi (Emergency) Pemasangan Bidai



5. Perilaku Profesional



……………………………………..



Skor total



Hasil Akhir (



Ʃ√ ×100 ) 15



……………………………………..



II. GLOBAL PERFORMANCE Global Rating



Fail



Borderlin e



Pass



……………………., ………………….2013 Mengetahui, Penguji OSCE Ilmu Bedah



……………………………………………………….



Superior



LEMBAR PENILAIAN OSCE STATION MUSCULOSCELETAL SYSTEM – FRAKTUR TERTUTUP (STATION……) I. RUBRIK PENILAIAN Aspek yang dinilai



0



1



2



3



Skor 2



1. Pemeriksaan Fisis



Kandidat tidak melakukan Primary dan Secondary Survey



Kandidat melakukan hanya Primary atau Secondary Survey saja



Kandidat melakukan Primary dan Secondary Survey namun tidak lengkap



2. Prosedur Klinik dan Interpretasi Data



Kandidat tidak menyebutkan Pemeriksaan Penunjang



Kandidat menyebutkan Pemeriksaan Penunjang berupa: Foto Rontgen Cruris, tetapi tidak bisa menginterpretasikannya



Kandidat menyebutkan Pemeriksaan Penunjang berupa: Foto Rontgen Cruris, bisa menginterpretasikannya tetapi kurang lengkap



Kandidat melakukan Primary dan Secondary Survey dg lengkap sbb: Primary survey: A : bebas B : bentuk & gerak simetris, VBS ka=ki RR 24x/min C : N=98x/min, T 100/70mmHg D : GCS 15 Secondary survey: a/r cruris Dx: L : deformitas (+), vulnus (-) F : nyeri tekan (+) M : ROM terbatas karena nyeri Kandidat menyebutkan Pemeriksaan Penunjang berupa: Foto Rontgen Cruris AP/LAT, bisa menginterpretasikannya secara lengkap sbb:



Kandidat menyebutkan diagnosis sebagai Fraktur Tertutup Cruris Dextra



 Diskontinuitas os Tibia Dx 1/3 tengah Oblique Comminutive Displaced  Diskontinuitas os Fibula Dx 1/3 tengah Oblique Displaced Kandidat menyebutkan diagnosis 2 sebagai Fraktur Tertutup Cruris Dextra Obliqe Displaced



3. Penegakan Diagnosis / Diagnosis Banding 4. Tatalaksana non Farmakologis (EMG-



Kandidat tidak menyebutkan Diagnosis/Diagnosis Banding Kandidat melakukan pemasangan bidai



Kandidat menyebutkan diagnosis sebagai Fraktur Cruris Kandidat



melakukan



1-2 Kandidat melakukan 3-4 tahapan Kandidat melakukan seluruh



2



3



Pemasangan Bidai)



5. Perilaku Profesional



Kandidat tidak meminta ijin secara lisan dan sama sekali tidak melakukan poin berikut: 1. Melakukan setiap tindakan dg hati-hati. 2. Melakukan tindakan sesuai prioritas. 3. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 4. Memperhatikan kenyamanan pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan



tahapan prosedur Pembidaian : 1. Memakai hand scoen on steril 2. Memilih 3 buah bidai dengan panjang yang melewati kedua sendi tungkai bawah pasien. 3. Bidai dipasang di 3 sisi tungkai. 4. Bidai di fiksasi dengan kassa rol/elastic verband secara melingkar dari distal ke proksimal atau sebaliknya. 5. Dilakukan pemeriksaan capillary refill untuk melihat apakah pemasangan verband terlalu kencang/ tidak.



prosedur Pembidaian : 1. Memakai hand scoen on steril 2. Memilih 3 buah bidai dengan panjang yang melewati kedua sendi tungkai bawah pasien. 3. Bidai dipasang di 3 sisi tungkai. 4. Bidai di fiksasi dengan kassa rol/elastic verband secara melingkar dari distal ke proksimal atau sebaliknya. 5. Dilakukan pemeriksaan capillary refill untuk melihat apakah pemasangan verband terlalu kencang/ tidak.



tahapan prosedur Pembidaian: 1. Memakai hand scoen on steril 2. Memilih 3 buah bidai dengan panjang yang melewati kedua sendi tungkai bawah pasien. 3. Bidai dipasang di 3 sisi tungkai. 4. Bidai di fiksasi dengan kassa rol/elastic verband secara melingkar dari distal ke proksimal atau sebaliknya. 5. Dilakukan pemeriksaan capillary refill untuk melihat apakah pemasangan verband terlalu kencang/ tidak.



Kandidat meminta ijin secara lisan dan 1-2 poin berikut: 1. Melakukan setiap tindakan dengan hati-hati. 2. Melakukan tindakan sesuai prioritas. 3. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 4. Memperhatikan kenyamanan pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan



Kandidat meminta ijin secara lisan dan 3-4 poin berikut: 1. Melakukan setiap tindakan dengan hati-hati. 2. Melakukan tindakan sesuai prioritas. 3. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 4. Memperhatikan kenyamanan pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan



Kandidat meminta ijin secara lisan dan melakukan dibawah ini secara lengkap: 1. Melakukan setiap tindakan dengan hati-hati. 2. Melakukan tindakan sesuai prioritas. 3. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien 4. Memperhatikan kenyamanan pasien 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi bila diperlukan



1



FOTO RONTGEN CRURIS DEXTRA AP-LAT