5 Pertanyaan Interview Untuk Menemukan Karyawan Terbaik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

5 Pertanyaan Interview Untuk Menemukan Karyawan Terbaik January 26, 2017 Human Resources (HR)



Pertanyaan – pertanyaan interview penting untuk menentukan apakah karyawan yang akan Anda rekrut, merupakan karyawan terbaik atau tidak. Perusahaan mana yang tidak ingin memiliki karyawan-karyawan berkualitas terbaik di perusahaannya? Hal tersebut bisa Anda capai sejak proses rekrutmen, yakni dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat sasaran. Anda pun dituntut untuk meracik pertanyaan yang kreatif demi memancing jawaban terbaik para kandidat. Melalui jawaban yang diberikan, Anda bisa menilai apakah ia cocok menjadi karyawan di perusahaan Anda.



Apa saja pertanyaan – pertanyaan interview tersebut? Pertanyaan interview dapat membantu Anda menemukan karyawan yang tepat untuk perusahaan. (Source: ideal.com)



1. “Ceritakan pada saya ketika Anda menetapkan tujuan sulit. Bagaimana cara Anda mencapainya? Jelaskan prosesnya seperti apa.” Apakah Anda sedang mencari karyawan yang sangat berorientasi atau termotivasi dengan target? Maka pertanyaan ini akan membantu Anda untuk mengetahui apakah seorang kandidat mampu mencapai target atau tujuan yang telah Anda tentukan. Jawaban yang bagus menunjukkan bahwa kandidat tersebut paham betul bagaimana target yang bersifat sulit dan mereka mengerahkan usaha terbaik untuk mencapainya selagi tetap menjaga kualitas kinerja mereka.



2. “Coba presentasikan perusahaan ini kepada saya seolah-olah saya akan membeli produknya.” Pertanyaan satu ini bisa dikatakan merupakan alternatif yang lebih kreatif dari pertanyaan “apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?”. Mengajukan pertanyaan ini akan menuntut kandidat untuk menggali hasil riset yang telah mereka lakukan sebelum interview, sekaligus menyajikan pesan sepraktis mungkin agar dapat mudah dimengerti oleh Anda selaku interviewer. Bagi beberapa kandidat yang melamar untuk posisi seperti sales atau marketing, pertanyaan tersebut mungkin bisa dijawab dengan cenderung lancar dan tanpa hambatan. Namun, bagi kandidat lain, mereka mungkin akan menemui kesusahan. Jangan langsung menilai kandidat lain tersebut gagal. Cara penyampaian mungkin menjadi salah satu



penilaian, tetapi bukanlah yang utama. Melihat para kandidat berpikir dan memberikan jawaban akan menjadi proses yang menarik. Baca juga: 5 Cara Rekrutmen Kreatif di Perusahaan



3. “Jika Anda bisa mengulang karir dari awal lagi, apa yang akan Anda lakukan secara berbeda?” Setiap orang memiliki masa lalu masing-masing. Mungkin tidak semua orang suka mengungkit kejadian masa lalu, tapi Brendan Courtney, Presiden dari perusahaan Randstad Finance & Accounting and The Mergis Group mengatakan melalui situs Monster.com bahwa pertanyaan tersebut sangat baik untuk diajukan saat interview. Pertanyaan tersebut akan membuat kandidat menjelaskan keputusan besar yang pernah ia buat, secara tak langsung membeberkan sisi positif dan negatif pribadinya, sekaligus menilai kemampuan kandidat dalam mengambil keputusan berdasarkan pengalaman profesionalnya. Tidak hanya itu, melalui pertanyaan ini, Anda juga bisa melihat visi dan ambisi kandidat untuk masa depan. Sudahkah Anda mengajukan pertanyaan interview yang tepat untuk para kandidat karyawan? (Source: blueskyinterviews.co.uk)



1. “Jelaskan pada saya atasan terbaik yang pernah memimpin Anda dalam bekerja.” Anda ingin mengetahui hubungan kandidat dengan rekan-rekan profesionalnya di kantor sebelumnya? Pertanyaan ini akan menyorot kepribadian kandidat, bagaimana ia bekerja sebelumnya, sekaligus memberi insight kepada Anda tentang kemampuan komunikasi dan potensi kandidat. Tanyakan pula apa yang membuat hubungan tersebut berjalan baik, apakah karena karakter atau performa sang atasan? Seperti apa gaya kepemimpinan atasannya saat itu? Baca Juga : 5 Cara Retensi Karyawan Paling Jitu Untuk Perusahaan Anda



2. “Menurut Anda, lebih baik ‘sempurna tetapi telat’, atau ‘bagus saja tetapi tepat waktu’?” Mayoritas perusahaan kemungkinan besar akan menjawab “bagus saja tetapi tepat waktu’. Banyak manajer atau atasan tidak ingin bekerja dengan karyawan yang tidak bisa patuh deadline. Apabila kandidat menjawab pertanyaan ini dengan “tergantung situasi”, maka dengarkan baik-baik. Pertanyaan tersebut membuat kandidat merasa bahwa ada jawaban yang benar dan salah. Selagi menjawab, mereka akan mencari tanda-tanda dari bahasa tubuh Anda apakah mereka mengarah pada jawaban yang benar. Cobalah untuk tetap netral. Apabila jawaban akhir mengarah pada “bagus saja tetapi tepat waktu”, maka kandidat tersebut dapat dimasukkan ke shortlist.



Baca juga: 8 Tips Wawancara Calon Karyawan di Perusahaan Untuk mendapatkan karyawan-karyawan terbaik, pertanyaan interview yang harus diajukan pun tidak boleh main-main. Sebagai interviewer, luangkan waktu untuk mengulik pertanyaanpertanyaan yang kreatif dan memancing jawaban penuh arti. Semoga kelima pertanyaan di atas dapat menginspirasi Anda dalam merekrut karyawan-karyawan terbaik untuk perusahaan Anda!



Kumpulan Contoh Soal Psikotes untuk Kamu yang Ingin Melamar Pekerjaan 06/06/2017 Oleh Arya



Contoh Soal Psikotes – Hallo sahabatnesia, pernah kah kalian mengerjakan soal psikotes ? Soal psikotes biasanya sering kita temui pada saat mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi atau pada saat kita akan melamar pekerjaan. Soal psikotes pada umumnya berupa tes logika, tes deret gambar, tes logika penalaran, soal aritmatika, tes mencocokan suatu gambar, dan yang lain sebagainya. Hampir semua calon karyawan yang akan di rekrut dipastikan wajib untuk mengikuti tes psikotes. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan atau skill seseorang yang nantinya akan mempengaruhi posisi kerjanya. Bahkan untuk menjadi karyawan suatu swalayan harus mengikuti tes psikotes ini. Terlebih lagi dengan pekerjaan yang menyangkut nyawa manusia seperti dokter, perawat, bidan, tentara, polisi, dan yang lainnya. Isi Artikel [Tampilkan]



Pengertian Psikotes Psikotes berasal dari kata physico yang berarti fisik dan test yang berarti sebuah ujian. Secara istilahnya, psikotes merupakan suatu metode untuk mengetahui hasil kontrol psikologi seseorang dengan menggunakan alat atau sistem khusus yang hanya dapat dijalankan oleh ahli di bidang psikotes dan sangat paham mengenai karakter seseorang. Hal itu bisa dilihat dari sisi inteligent (kecerdasan), attitude (sikap), personality (kepribadian) dan interest (ketertarikan).



Beberapa contoh soal psikotes pada umumnya terdapat komponen kata atau kalimat yang mempunyai point penting dalam penilaian karakter dan kepribadian seseorang. Psikotes sedikit agak lebih berbeda dengan tes potensi akademik atau biasa yang disingkat dengan TPA yang lebih cenderung melihat kecerdasan otak seseorang. Psikotes tidak demikian, sebab tes psikotes ini lebih melihat kepada bagaimana sikap seseorang memecahkan suatu permasalahan. Jadi jangan heran jika ada teman yang dulunya kurang pintar namun bisa lulus dalam tes psikotes ini.



Tips Mengerjakan Soal Psikotes dengan Cepat Sebelum mengerjakan contoh soal psikotes, akan lebih baik jika kamu mengetahui terlebih dahulu tips dan cara jitu dalam mengerjakan soal-soal psikotes supaya kamu bisa lulus. Berikut ini adalah beberapa tipsnya : 1. Istirahatkan badanmu sebelum mengerjakan soal psikotes. Ingat jangan pernah tidur larut malam atau bergadang. Pagi hari sebelum tes, usahakan makan terlebih dahulu agar otakmu mendapatkan suplai nutrisi sehingga bisa menjadi lebih fokus dan konsentrasi.



3. 4.



5.



6.



2. Biasakan sejak dini untuk melatih otak kamu untuk menjawab soal psikotes dengan banyak berlatih dari internet atau dari buku-buku yang sudah teruji kebenarannya. Kalau perlu bertanya kepada teman yang pernah mengikuti ujian psikotes agar kita dapat mengetahui bagaimana gambaran tes tersebut. Ketika kamu mengerjakan soal psikotes, baca dan dengarkan dengan seksamaperintah atau intruksi setiap soalnya. Jangan coba-coba mengabaikan perintah dalam soal. Karena ini akibatnya bisa fatal hehe. Tulis nama kamu dengan jelas di kolom nama agar hasil tes tidak tertukar dengan peserta yang lainnya. Beberapa kejadian ada orang yang terlalu semangat sampai lupa untuk menulis namanya sendiri. Selalu perhatikan waktu untuk mengerjakan soal psikotesnya. Jangan terlalu santai dan jangan pula terburu-buru.



Contoh Soal Psikotes Matematika (Aritmatika) 1. Untuk mengerjakan 1 unit rumah minimalist dibutuhkan waktu 36 hari dengan 12 tenaga kerja. Berapa waktu yang akan dihabiskan bila menggunakan 24 orang tenaga kerja?



A. 14 Hari B. 15 Hari C. 16 Hari D. 17 Hari E. 18 Hari Pembahasan 36 hari = 12 tenaga kerja x hari = 24 tenaga kerja 36 . 12 = 24 . x x = 18 Berarti waktu yang dihabiskan bila menggunakan 24 orang adalah 18 hari. Jawaban: E 2. Arya memiliki uang Rp. 4.500.000 dan ia berniat untuk membeli sebuah handycam seharga Rp. 2.500.000 sebelum diskon. Harga diskon handycam tersebut adalah 20%. Selain itu, Arya juga membelanjakan uangnya untuk keperluan lain sebesar Rp. 1.500.000. Berapa sisa uang Arya saat ini? A. Rp. 1.000.000 B. Rp. 1.200.000 C. Rp. 1.300.000 D. Rp. 1.400.000 E. Rp. 1.500.000 Pembahasan Potongan harga Handycam = Rp. 2.500.000 x 20% = Rp. 500.000 Harga Handycam setelah diskon = Rp. 2.500.000 – Rp. 500.000 = Rp. 2.000.000 Jumlah belanja Arya = Rp. 2.000.000 + Rp. 1.500.000 = Rp. 3.500.000 Sisa uang Arya = Rp. 4.500.000 – Rp. 3.500.000 = Rp. 1.000.000 Jawaban: A 3. Perbandingan uang Shafira dan uang Citra adalah 3 : 2. Jika uang Arya dan Enggar berjumlah Rp. 150.000, berapa masing-masing uang Arya dan Enggar ? A. Rp. 80.000 dan Rp. 60.000 B. Rp. 90.000 dan Rp. 60.000 C. Rp. 90.000 dan Rp. 70.000 D. Rp. 100.000 dan Rp. 80.000 E. Rp. 100.000 dan Rp. 90.000



Pembahasan Uang Shafira = [3 / (3+2)] x Rp. 150.000 = Rp. 90.000 Uang Citra = [2 / (3+2)] x Rp. 150.000 = Rp. 60.000 Jawaban: B



Tes Logika Penalaran Soal tes logika penalaran terdiri atas deret gambar baik 2 ataupun 3 dimensi dan lain sebagainya. Yang menjadi penilaian dalam tes ini adalah kemampuan seseorang dalam memahami pola-pola tertentu atau kecendrungan dengan melakukan prediksi berdasarkan pola gambar tersebut. Contoh Soal Tes Logika Penalaran



Contoh Soal Psikotes Tips dan Cara Mengerjakan Soal Logika Penalaran Sebelum kamu mengerjakan tes logika penalaran ini, konsentrasikan pikiran kamu terlebih dahulu. Hati-hati dan harus teliti dalam mengerjakan soal. Karena bentuk-bentuk yang diberikan hampir serupa walaupun sebenarnya tidak sama. Jika kamu dapat mengerjakan salah satu goal segerahlah melompat kesoal berikutnya atau kesoal yang lebih mudah terlebih dahulu.



Contoh Soal Psikotes PAPI (Perception and Preference Inventory) Tes PAPI lebih cenderung kepada tes kepribadian diri, yakni mengungkapkan motivasi, lever energi, gaya kepemimpinan, lingkungan sosial, hubungan sosialisasi, dan temperamen antara sesama karyawan dan atasannya.



Contoh Soal Test PAPI



Contoh Soal Psikotes a. Saya adalah pemimpin yang baik. b. Saya selalu mengerjakan pekerjaan dengan teliti. Tips dan Cara Mengerjakan Soal Tes PAPI Sebelum kamu mengerjakan soal tes PAPI, panitia psikotes akan memberikan aba-aba, seperti kamu akan diminta untuk memilih salah satu kecenderungan yang menurut kamu ada pada diri kamu atau yang paling sesuai dengan sifat yang kamu miliki. Jika jawaban kamu adalah pernyataan yang pertama maka kamu akan diminta untuk melingkari tanda panah diatas nomor soal dan begitu pula sebaliknya. Saran saya kamu harus menyesuaikan jawaban dengan jenis serta posisi pekerjaan yang kamu inginkan.



Contoh Soal Psikotes Army Alpha Intelegence Test Tes ini terdiri dari 12 soal atau bahkan bisa lebih. Biasanya di kombinasikan dengan deretan angka dan deretan bentuk ruang. Salah satu soal terkadang mempunyai kaitan dengan soal soal yang sebelumnya. Yang menjadi penilaian dari tes ini adalah kemampuan daya serap kamu dalam menerima sebuah informasi dan melaksanakan instruksi atau perintah dari atasan dengan cepat dan tepat.



Tes ini juga sering keluar jika kamu melamar ke Bank khususnya pada posisi sebagai Account Ofiicer (AO) ataupun Founding Officer (FO) Contoh Soal Psikotes Army Alpha Intelegence



Contoh Soal Psikotes Tips dan Cara Mengerjakan Soal Army Alpha Intelegence Hal yang harus kamu lakukan adalah konsentrasi dengan pikiran kamu. Fokus kepada apa yang dikatakan oleh naratoratau panitia psikotes, karena narator tidak akan mengulang instruksi atau perintah tersebut dan waktu yang digunakan sangat terbatas. Jangan terburu-terburu untuk menjawab, sebelum narator menyelesaikan instruksinya. Karena jika kamu tidak fokus kepada instruksi dari narator, maka kamu akan kebingungan untuk menjawab soal.



Contoh Soal Psikotes Baum Tree Test (Tes Psikotes Menggambar Pohon) Tes psikotes menggambar pohon ini terdiri dari tugas untuk menggambar pohon. Sebelum kamu mengerjakan soal psikotes ini, narator akan memberikan kertas HVS kosong dan sedikit arahan mengenai kriteria pohon yang boleh di gambar seperti :  Pohon berkambium  Bercabang dan berbuah  Pohon yang berdaun



Contoh Soal Psikotes Kamu tidak diperbolehkan menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak blukar, ataupun jenis tanaman monocotyl dan sejenisnya. Pada umumnya penilaian tes ini adalah seberapa jauh tingkat imajinasi kamu, kreatifitas mengenai detail-detail serta ketelitian kamu dalam bekerja nanti serta kedisiplinan dan ketanggapan kamu dalam memahami perintah yang telah disampaikan.



Contoh Tes Logika Penalaran / Deret Gambar



Contoh Soal Psikotes Untuk tes ini biasanya terdiri dari deret gambar 2 atau 3 dimensi. Tujuannya sama dengan soal deret angka, perbedaannya terletak pada gambarnya saja.



Tips untuk menjawab soal seperti ini adalah harus konsentrasi, perhatikan bentuk, dan warna pada gambar. Kamu harus berhati-hati, hal ini dikarenakan terkadang ada gambar yang bentuknya sama, tapi warnanya penuh, atau cuma diarsir atau bahkan tidak ada warnanya.



Contoh Soal Psikotes Analog Verbal



Contoh Soal Psikotes Tes psikotes pada bagian ini umumnya terdiri dari 40 soal atau bahkan bisa lebih. Pertanyaannya terkait dengan sinonim, analog, atau antonim dari sebuah kata. Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan logika seseorang dalam suatu keadaan atau kondisi serta bagaimana seseorang memahami kondisi sebab dan akibat dari sebuah permasalahan. Tips mengerjakan soal ini, kamu harus banyak mengetahui kosakata dan mengerti apa artinya. Kamu juga harus sering membaca contoh soal psikotes jika kesulitan dalam menghafal sebab terkadang soalnya tidak jauh berbeda.



Contoh Soal Psikotes Pauli atau Kraepelin



Contoh Soal Psikotes Ini termasuk tes yang paling ribet. Tes ini menyajikan banyak angka yang disusun secara vertikal dalam bentuk kolom. Cara mengerjakan soal ini sangatlah sederhana, kamu hanya diperintahkan untuk menjumlahkan dua angka yang saling berdekatan dari atas hingga ke bawah. Lalu, hasil dari penjumlahan angka tersebut ditulis di samping diantara kedua angka tersebut. Tujuan tes ini adalah untuk melihat ketahanan sikap terhadap tekanan, konsistensi, kecepatan dan juga ketelitian. Tips untuk mengerjakan soal ini yaitu gunakanlah pulpen jangan pensil. Hal ini dikarenakan pensil bisa sewaktu-waktu patah dan akan menghambat kinerja kamu dalam mengerjakan soal. Tes ini sangat membutuhkan waktu yang banyak. Oleh karena itu jawablah secepat mungkin yang kamu bisa. Usahakan untuk mengendalikan diri agar tetap santai dan tidak terburu-buru. Nah itulah beberapa contoh soal psikotes yang sering muncul dalam ujian atau tes masuk kerja dan universitas tinggi. Untuk lebih mudahnya lagi, kamu bisa membeli buku contoh soal-soal psikotes beserta dengan jawabannya lengkap di toko-toko buku terdekat.



Contoh Soal Psikotes dan Jawabannya Terlengkap Salah satu tahapan yang harus kita lalui dalam mencari sebuah pekerjan dan memasuki lingkungan kerja adalah tahapan psikotes. Tujuan dari psikotes adalah untuk mengetahui minat dan bakat yang dimiliki oleh seorang calon karyawan agar dapat sesuai dengan deskripsi kerja dimana ia nanti ditempatkan. Agar dapat melalui tahapan ini, calon pekerja haruslah menyiapkan beberapa hal yang nantinya akan menjadi bekalnya dalam menjalani tes ini, diantara adalah mempersiapkan kesehatan fisik, kesehatan mental, bebas dari beban pikiran, dan banyak membaca tentang soal-soal psikotes. Untuk itu kami telah menyiapkan beberapa contoh soal psikotes dan disertai dengan jawaban serta pembahasannya. baca juga:     



tips menghadapi karyawan pembangkang cara mencari karyawan usaha kecil cara merekrut karyawan surat lamaran kerja umum yang baik dan benar cara memotivasi karyawan



Tes pengelompokan kata Contoh soal (1) 1. 2. 3. 4. 5.



Dosen Guru Murid Mahasiswa Jurnalis



Jawaban (E), dikarenakan semua kata memiliki hubungan dengan pendidikan tetapi tidak dengan jurnalis. Contoh soal (2) 1. 2. 3. 4. 5.



Bola Wasit Kiper Net Sepatu



Jawaban (D), dikarenakan semua kata memiliki hubungan dengan sepak bola tetapi tidak dengan net. Contoh soal (3) 1. 2. 3. 4. 5.



Koran Majalah Pamflet TV harian



Jawaban (D), dikarenakan semua kata memiliki hubungan dengan media cetak tetapi tidak dengan TV. Contoh soal (4) 1. 2. 3. 4. 5.



meja gelas lemari kursi rak buku



Jawaban (B), dikarenakan semua kata memiliki hubungan dengan furnitur kayu tetapi tidak dengan gelas. Contoh soal (5) 1. 2. 3. 4. 5.



salon warung kedai restoran rumah makan



Jawaban (A), dikarenakan semua kata memiliki hubungan dengan tempat memesan makanan kecuali salon. Tes logika penalaran (baca juga proses seleksi karyawan ) Contoh soal (1) Semua guru adalah pegawai negeri Sebagian guru adalah olahragawan



1. 2. 3. 4. 5.



Sebagian olahragawan adalah guru Sebagian pegawai negeri adalah guru Sebagian olahragawan adalah pegawai negeri Tidak semua olahragawan adalah pegawai negeri Semua olahragawan adalah guru



Jawaban (E) Contoh soal (2) Jika surabaya adalah kura-kura, semarang adalah sapi, dan jakarta adalah kuda, maka makassar adalah 1. 2. 3. 4. 5.



Unggas Kenari Merak Angsa Macan



Jawaban (E), kura-kura, sapi dan kuda adalah hewan berkaki empat. Kelima jawaban tidak menunjukkan adanya hewan berkaki empat kecuali macan. Tes matematika dasar Contoh soal (1) 2 lustrum+ 3windu- 2 dekade = 1. 2. 3. 4. 5.



16 tahun 2 lustrum 1 windu 14 tahun 1 dekade



Jawaban (D), (2×5) + (3×8) – (2×10) = 14 tahun Contoh soal (2) 180, 180, 90, 30 1. 2. 3. 4. 5.



15 20 7,5 5 3



Angka awal dibagi 1;2;3;4 dan seterusnya Contoh soal (3) Kubus dengan panjang rusuk 6 cm memiliki luas sisi… cm 1. 2. 3. 4. 5.



216 cm 360 cm 616 cm 126 cm 260 cm



Jawaban (A), kubus memiliki 6 sisi, luas salah satu sisi jika panjang rusuknya 6 cm adalah 6 cm x 6 cm = 36cm. Sehingga luas keenam sisinya adalah enam kali salah satu sisi, yaitu 216 cm. Contoh soal (4) Apabila diketahui sebuah bak mandi berbentuk kubus dengan panjang rusuk (P x L x T) 1 meter x 1 meter x 0,5 meter, berapa liter volume air yang dapat ditampung ? 1. 2. 3. 4. 5.



50 liter 500 liter 5000 liter 150 liter 250 liter



Jawaban (B) 500 liter, pembahasan 1 m x1 m x 0,5 m =0,5 m3. Sedangkan untuk merubah satuan m3 menjadi liter maka dikalikan 1000, maka hasilnya adalah 0,5 x 1000 = 500 liter. Contoh soal (5) 1 cawu + 2 semester – 5 kuartal = … hari 1. 2. 3. 4. 5.



90 hari 120 hari 30 hari 60 hari 45 hari



Jawaban (A) 90 hari, pembahasan cawu (empat bulan), semester ( 6 bulan), kuartal (3 bulan). Jika dikalikan tiap bulan ada 30 hari maka 120 hari + 360 hari – 360 hari = 90 hari.



Test numerikal Contoh soal (1) 5, 6, 10, 12, 20, 24, 1. 2. 3. 4. 5.



26 28 30 35 40



Pembahasan: (E) dikali dua pada n1 dan hasil ditaruh pada n3, dikali dua pada n2 dan hasil ditaruh pada n4, dan seterusnya… Contoh soal (2) 1, 3, 3, 9, … 1. 2. 3. 4. 5.



27 81 9 729 18



Jawaban (D), n1=(3)0,n2=(3)1,n3=(3)2,n4=(3)3,n5=(3)4 Contoh soal (3) 25, 30, 35, 40, 45,…. 1. 2. 3. 4. 5.



70 50 60 40 55



Jawaban (B), semua melakukan penambahan 5 Contoh soal (4) 3, 3, 6, 18, 24, …. 1. 46 2. 48 3. 120



4. 42 5. 36 Jawaban (C) pembahasan (n1 x 1), (n2 x 2), (n3 x 3), (n4 x 4), (n5 x 5),… Contoh soal (5) 6, 8, 10, 12, 14, 16,… 1. 2. 3. 4. 5.



22 20 18 14 12



Jawaban (C), semua melakukan penambahan 2 (baca juga cara mendapatkan karyawan ) wartegg Test Test ini adalah tes yang akan menguji imajinasi anda, caranya adalah anda akan diberi instruksi untuk membuat suatu objek gambar dimana anda telah disediakan beberapa gambar atau pola sederhana untuk melanjutkannya, semisal anda menggambar mata dari pola bundar yang sudah disediakan, atau anda membuat awan dari pola lengkung yang sudah disediakan di atas kertas tes anda.



6 hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara kerja dalam kelompok Wawancara kerja dalam bentuk kelompok berbeda dengan wawancara kerja tunggal. Ada hal tambahan yang perlu dipersiapkan Rappler.com Published 1:28 PM, December 04, 2017 Updated 9:50 AM, December 11, 2017



JAKARTA, Indonesia —Salah satu tipe wawancara yang mulai banyak ditemui saat proses seleksi karyawan adalah sesi wawancara dalam kelompok. Beberapa orang menyebutnya dengan Focus Group Discussion (FGD). Ada pula yang menyebutnya group interview. Ini adalah jenis wawancara yang mengumpulkan beberapa kandidat untuk posisi yang sama dalam satu ruangan dan diwawancara bersama. Topiknya bisa berupa diskusi atau tanya jawab biasa, tergantung si pewawancara. Ada juga yang langsung menggulirkan masalah untuk dipecahkan bersama. Biasanya, perusahaan memilih teknik wawancara ini untuk alasan efektifitas dan efisiensi. Selain itu, penting untuk melihat kedinamisan seseorang lewat wawancara kerja seperti ini. Wawancara model seperti ini juga melihat bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana ia mendemonstrasikan skill-nya di depan umum. Tujuan utama untuk bisa berhasil di sesi wawancara seperti ini adalah: tampil menonjol dibandingkan kandidat lainnya. Apa yang harus dipersiapkan untuk bisa terlihat menonjol di wawancara kelompok? Simak di bawah ini. Pasang wajah "datar" Penting memasang wajah yang "datar" saat berhadapan dengan kandidat lainnya. Jangan beri mereka petunjuk soal emosi dan perasaan yang kamu rasakan. Kalau kamu senang, terkejut semua terlihat di wajah. Karena itu, usahakan menunjukkan wajah yang biasa-biasa saja, tapi jangan menakutkan juga. Masuk ke ruangan dengan percaya diri yang cukup, jangan terlalu jemawa. Cara kamu berbicara, berekspresi pati akan diperhatikan oleh si pewawancara. Jadi pintar-pintar memasang wajah yang tepat. Friendly Berkompetisi dan bersaing bukan berarti menjadikanmu sosok yang galak dan siap "menerkam" sainganmu. Tidak ada gunanya. Jangan jadi orang yang hanya berdiam diri dan "dingin" sebelum dan selama wawancara berlangsung. Perkenalkan diri terlebih dahulu pada kandidat lain. Jangan sibuk dengan smartphone saja. Bahkan ketika si pewawancara belum ada di ruangan, cobalah berinteraksi sedikit. Setidaknya, saat si pewawancara datang, dia bisa melihat siapa yang menggagas pembicaraaan. Bentuk interaksi ini pasti akan mencuri perhatian si pewawancara. Selain itu, berbicara dan berbincang dengan kandidat lain juga pasti akan membantu mengurangi rasa grogi. Libatkan orang lain



Sekali lagi, jangan cuma melihat kandidat lain sebagai pesaing. Mereka juga bisa membantumu dalam berbagai aktivitas selama wawancara, lho. Kenali nama mereka satu per satu. Mengetahui hal-hal detail seperti ini akan membuatmu layak jadi pemimpin. Libatkan mereka dalam pembicaraan. Misalnya, saat kamu ditanyakan sesuatu, kamu bisa menjawab "Saya dan (nama kandidat lain) baru saja membahas soal ini." Atau kamu bisa mengingat beberapa sudut pandang dan pernyataan kandidat lain dan menggunakannya saat giliranmu berbicara. Wawancara ini dimaksudkan untuk melibatkan semua orang, termasuk si pewawancara juga. Jangan terlalu terpaku dengan sesama kandidat. Sesekali, sebut nama pewawancara dan libatkan dia. Jadi diri sendiri Di atas segalanya, jangan berlebihan. Jadilah diri sendiri. Banyak orang yang terlalu berusaha menunjukkan kelebihannya, sehingga terkesan dan terlihat agresif. Bagus memang bicara soal kemampuan dan kelebihanmu, tapi itu juga bisa jadi bumerang. Jadilah alami dan tampilkan dirimu seperti apa adanya. Jika memang kamu harus bicara, bicaralah. Pastikan semua orang memperhatikanmu saat kamu berbicara. Pewawancara tidak mencari mereka yang berteriak paling keras, kok, saat wawancara. Bicara dengan tujuan jelas Apapun yang ingin kamu sampaikan, sampaikan dengan jelas dan tidak terbata-bata dan terputus-putus. Meski kamu orang yang introvert sekalipun, jangan pernah memberi kesempatan bagi orang lain untuk menyela perkataanmu di tengah jalan. Kamu tidak perlu selalu bicara untuk bisa diperhatikan. Usahakan jawaban-jawabanmu berbeda dari kandidat lain. Cobalah fokus dalam setiap dialog yang terjadi. Jangan lupa mendengar Untuk bisa terlibat dengan diskusi yang baik, kamu harus meluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain, baik kandidat lain maupun pewawancara. Perhatikan, ke mana pembicaraan mengarah. Perlihatkan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa kamu terlibat di pembicaraan tersebut, bahkan saat kamu tidak berbicara. Kalau tiba-tiba ada ide yang muncul, daripada menyela orang lain, lebih baik catat ide tadi di kertas dan kemukakan saat memang giliranmu tiba untuk bicara. Yang terpenting adalah mempersiapkan diri, layaknya wawancara kerja lainnya. Selalu waspada dan perkaya diri dengan persiapan tentang topik yang harus kamu kuasai. Jangan lupakan juga soal penampilan yang rapi dan cara bertutur yang baik dan sopan untuk membuatmu menonjol di antara kandidat lain.



Support Free and Fearless Journalism When Power insists, “you’re either with us or against us,” the space for a diversity of voices and ideas shrinks. When hate and anger are weaponized, it creates a spiral of silence. When critical questions are simplistically equated with an anti-government agenda, it requires courage to hold decision-makers accountable. We launched Rappler in 2012 to marry the highest standards of journalism with technology to strengthen Philippine democracy. We didn’t want to just give you the news; we aimed to promote critical thinking, self-reflection, and empathy to encourage informed decision-making. Help keep us free and independent of political and commercial interests.



10 pertanyaan yang paling sering muncul di wawancara kerja Simak cara terbaik menjawab 10 pertanyaan "maut" tersebut Rappler.com Published 5:21 PM, October 11, 2017 Updated 5:21 PM, October 11, 2017



JAKARTA, Indonesia —Wawancara kerja adalah salah satu tahapan dalam pencarian kerja yang cukup menantang dan rumit. Karena di tahapan ini, sang penilai bisa melihat jelas kepribadian dan cara seseorang mempresentasikan dirinya, untuk kemudian dinilai apakah pantas atau tidak bergabung dengan sebuah perusahaan. Tahapan ini juga krusial karena akan memperlihatkan siapa dirimu sebagai calon karyawan di mata perusahaan. Karena itu, persiapkan diri sebak-baiknya jelang wawancara. Salah satu persiapan terbaik adalah dengan memahami jenis dan tipe pertanyaan yang paling sering diajukan dalam wawancara. Tak hanya memahami pertanyaannya tapi juga mempersiapkan jawabannya dengan baik. Simak 10 pertanyaan paling umum yang biasanya diajukan saat wawancara kerja dan cara menjawabnya di bawah ini. 1. Bisakah Anda menceritakan soal diri Anda? Meski terkesan sederhana dan simpel, pertanyaan ini sangat penting. Kuncinya, jangan seperti membacakan riwayat hidup. Itu semua sudah ada di CV. Sebaliknya, berikan informasiinformasi yang tegas dan menarik serta menunjukkan mengapa kamu layak mendapatkan pekerjaan tersebut.



Mulailah dengan 2 atau 3 pencapaian atau pengalaman terbaikmu dan tutup dengan pengalaman terkini yang membuatmu memiliki status, pekerjaan atau jabatanmu saat ini. 2. Kenapa kami harus mempekerjakan Anda? Mungkin pertanyaan ini terkesan lugas dan tidak neko-neko. Tapi yakinlah, ketika pertanyaan ini muncul, kamu beruntung. Karena ini adalah waktu yang tepat untuk "menjual" skill-mu pada sang pewawancara. Pastikan memberikan jawaban yang mencakup 3 hal penting: kamu bukan hanya bekerja tapi bisa menghasilkan yang terbaik, kamu bisa dengan mudah beradaptasi dengan tim dan budaya kerja dan kamu adalah pilihan terbaik dibanding kandidat lain. 3. Apa saja kelebihan yang Anda miliki? Jawablah pertanyaan ini secara akurat dengan berbagi kekuatanmu yang sesungguhnya, bukan yang mengada-ada. Kamu juga harus relevan dengan memilih kelebihan yang paling berhubungan dengan jabatan atau posisi yang diincar. Semua jawaban juga harus spesifik, jangan generik. Misalnya dari pada menjawab "Mampu berkomunikasi dengan baik" lebih baik menggantinya dengan "Komunikasi persuasif". Setelahnya, jangan lupa memberi contoh bagaimana kamu mendemonstrasikan kelebihan ini dalam kontek profesionalisme. 4. Apa yang jadi kelemahan Anda? Apa yang sebenarnya ingin diketahui pewawancara lewat pertanyaan ini adalah seberapa jujur kamu mengenal dirimu sendiri. Jangan menghindar dengan menjawab, "Saya tidak memiliki kelemahan apapun". Cobalah mencari sesuatu yang bukan jadi keunggulanmu tapi sedang berusaha kamu perbaiki. Misalnya, mungkin kamu tidak punya skill public speaking yang baik, tapi diikuti dengan penjelasan bahwa kamu mulai membiasakan diri lebih banyak bertemu dan berhadapan dengan orang-orang untuk meningkatkan skill public speaking. 5. Apakah Anda pernah terlibat konflik di pekerjaan lama? Dan seperti apa Anda menyikapinya? Sang pewawancara ingin mencari tahu bagaimana caramu menghadapi konflik. Semua orang bisa terlihat manis dan nyaris sempurna saat wawancara kerja, tapi siapa yang bisa menebak apa yang akan terjadi jika konflik meradang. Yakinkan sang pewawancara bahwa kamu bisa menghadapi segala bentuk situasi dengan terkendali dan secara profesional dan produktif. Idealnya, menutup jawabanmu dengan sesuatu yang happy ending sebagai solusi.



6. Bagaimana Anda melihat karier Anda 5 tahun ke depan? Jujurlah saat menjawab pertanyaan ini. Tak hanya jujur tapi juga spesifik soal tujuan kariermu. Sang pewawancara ingin mengetahui pakah kamu memiliki ekspektasi yang masuk akal atau apakah kamu memiliki ambisi untuk bertumbuh dan berkembang secara karier profesional. Jawaban terbaik adalah berpikir realistis, kira-kira ke mana kariermu akan bergerak dari posisi yang ditawarkan. Kalau kamu belum yakin, tidak ada salahnya menjawab apa adanya, bahwa memang kamu belum yakin dan masih melihat pengalaman nantinya di pekerjaan ini sebelum kamu bisa membuat keputusan tersebut. 7. Kenapa Anda berhenti (mengundurkan diri) dari pekerjaan lama Anda? Jika ini bukan wawancara untuk pekerjaan pertamamu, maka bisa dipastikan pertanyaan ini pasti akan muncul. Intinya, usahakan semua tetap positif. Tidak ada gunanya menebar aura negatif tentang kantor lamamu. Sebaliknya, sampaikan bahwa kamu berniat untuk memulai perjalanan baru dengan kesempatan baru. "Karena saya yakin, saya bisa mendapatkan banyak kesempatan baru di karier saya selanjutnya dan bukan di perusahaan lama saya," adalah salah satu jawaban paling bijak untuk pertanyaan ini. Kalau memang kamu diberhentikan atau di-PHK dari kantor lama, jawab saja sejujurnya. 8. Berapa gaji yang Anda inginkan? Aturan utama dalam menjawab pertanyaan ini adalah dengan terlebih dahulu mempersiapkan riset soal kisaran gaji untuk posisi yang kamu lamar. Baiknya, kamu mengajukan nominal dalam bentuk range. Tentukan range yang masuk akal, sesuai dengan latar belakang pendidikan, pengalaman dan skill yang kamu miliki. Kemudian, pastikan sang pewawancara tahu bahwa kamu bisa lebih fleksibel dan terbuka untuk negosiasi. Sampaikan bahwa kamu tahu skill-mu sangat berharga dan kamu menginginkan pekerjaan itu dan bersedia bernegosiasi. 9. Apakah Anda berencana menikah (memiliki anak-bagi yang sudah menikah) dalam waktu dekat? Pertanyaan-pertanyaan soal status keluarga, gender, agama, usia atau yang lainnya yang bersifat pribadi sebenarnya terkadang tidak berarti apa-apa. Mungkin si pewawancara ingin berbicara lebih banyak denganmu. Jika tipe pertanyaan seperti ini muncul, ada baiknya untuk menjawab dengan santun dan mengembalikan topik pembicaraan ke arah semula. "Saya belum bisa memastikan ke depannya. Tapi rencana itu selalu ada. Saya lebih tertarik untuk membahas jalur karier di perusahaan ini. Bisakah Anda memberitahu saya lebih banyak soal ini?" 10. Ada pertanyaan yang ingin Anda ajukan?



Ini adalah waktu yang tepat untuk mencari tahu lebih banyak soal perusahaan dan posisi yang kamu inginkan. Mungkin untuk informasi yang lebih umum sudah dibeberkan saat wawancara berlangsung. Cobalah menanyakan hal-hal yang lebih spesifik, misalnya, "Apa yang membuat Anda senang bekerja di kantor ini?" atau "Seperti apa pencapaian terbaru perusahaan ini?"



Mengenal 10 tipe wawancara kerja dan cara menghadapinya Kenali tipe-tipe wawancara yang kerap terjadi dan persiapkan diri menghadapinya Rappler.com Published 3:25 PM, November 23, 2017 Updated 3:25 PM, November 23, 2017



JAKARTA, Indonesia —Setiap sesi wawancara kerja tentu berbeda-beda. Melibatkan pewancara yang berbeda, ambiens yang berbeda dan cara yang berbeda pula. Tentu kadang mengikuti wawancara kerja terasa sedikit menakutkan atau mencemaskan. Tapi tak perlu khawatir. Kenali tipe-tipe wawancara yang kerap terjadi dan persiapkan diri menghadapinya. Dijamin wawancara kerjamu akan berlangsung lancar. Simak 10 tipe wawancara kerja dan cara menghadapinya di bawah ini. Wawancara tradisional Tipe wawancara kerja seperti ini yang paling umum ditemui. Kamu duduk di satu sisi meja dan para pewawancara akan duduk berseberangan denganmu. Mereka mengajukan pertanyaanpertanyaan untuk mencari tahu apakah kamu adalah orang yang tepat yang mereka cari. Kuasai dan kenali jenis pertanyaan yang sering muncul di wawancara tradisional di sini. Phone interview Kamu diminta mengikuti wawancara via telepon? Biasanya ini adalah tahapan wawancara paling awal yang bermaksud untuk melihat kecocokan atau ketersediaan waktumu untuk wawancara penuh selanjutnya. Jadi kesan pertama sangat menentukan. Jangan anggap remeh dan perlakukan jenis wawancara kerja seperti ini seperti layaknya wawancara langsung. Pastikan sambungan teleponmu baik dan jawab pertanyaan dengan intonasi suara dan pengucapan kata-kata yang jelas dan tidak terbata-bata. Video interview



Di zaman canggih seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang mulai memberlakukan sistem wawancara kerja lewat video conference atau sambungan panggilan video. Bisa menggunakan Skype atau aplikasi video conference lainnya. Pastikan penampilanmu sempurna dan tetap bersikap profesional selama wawancara berlangsung, meskipun kamu tengah ada di rumah atau di kamar saat wawancara. Yang terpenting, pastikan sinyal dan perangkat komunikasi videomu berfungsi baik dan maksimal. Kamu tidak ingin wawancara putus di tengah jalan karena gangguan sinyal, kan? Wawancara kasus Ini adalah tipe wawancara yang memiliki format khusus di mana kamu diberikan sebuah masalah atau kasus atau teka-teki yang harus dipecahkan. Biasanya, model wawancara seperti ini dilakukan saat perusahaan akan merekrut konsultan. Tapi beberapa perusahaan lainnya mulai menerapkan jenis wawancara seperti ini. Puzzle interview Perusahaan besar seperti Google dan beberapa lainnya sudah lama meninggalkan model wawancara kerja tradisional. Mereka lebih banyak memilih puzzle interview, yaitu proses wawancara kerja dengan mengajukan pertanyaan "puzzle" pada peserta wawancara. Biasanya pertanyaan akan random karena mereka ingin melihat kecepatan kami menyelesaikan masalah atau keluar dari masalah. Jawabannya tak selalu harus benar, tapi caramu menjelaskan akan sangat menentukan. Wawancara saat makan siang Pernahkah kamu diminta datang wawancara di restoran saat makan siang? Kalau pernah, maka kamu sedikit beruntung. Biasanya, itu adalah cara seseorang yang ingin mengenalmu dalam kondisi lebih santai, jauh dari lokasi pekerjaan. Usahakan memilih makanan yang umum dan "aman", tidak terlalu spesifik dan mudah dicerna sehingga kamu tidak perlu kerepotan saat makan atau mengeluarkan suara saat mengunyah padahal kamu sedang berhadapan dengan calon pemberi pekerjaan. Wawancara kelompok Biasanya tipe wawancara seperti ini akan hadir di tahapan-tahapan akhir proses seleksi kerja. Kamu akan berhadapan dengan kandidat-kandidat lain yang jelas-jelas adalah pesaingmu memperebutkan posisi yang sama. Pasang muka yang datar tapi tidak jutek juga. Perhatikan lawanmu dan mulai memetakan kekuatan serta kekurangan mereka dalam waktu singkat. Jangan terlau menonjol tapi jangan terlalu pasif pula. Jangan terus berbicara dan sediakan waktu untuk mendengar dan mencerna banyak informasi sebelum berbicara. Yang terpenting, jadi diri sendiri.



Working interview Di beberapa industri seperti yang melibatkan tulisan atau konten, teknik atau bahkan sales, seringkali kamu diminta untuk melakukan sesuatu sebagai bagian dari wawancara kerja. Ini berarti sang pewawancara ingin melihat bukti nyata dari kemampuanmu untuk posisi tertentu. Pastikan kamu mengerti arahan dari pewawancara tentang apa yang harus kamu lakukan. Lebih baik bertanya di awal daripada menyesal dan membuat kesalahan belakangan. Wawancara panel Jika memang posisi yang kamu lamar di satu perusahaan menuntutmu untuk melapor pada lebih dari satu atasan, maka ada kemungkinan kamu akan mengikuti wawancara panel yang melibatkan beberapa orang sekaligus dalam satu kesempatan. Menghadapi tipe wawancara kerja seperti ini butuh usaha yang lebih. Persiapkan diri menghadapi jenis orang yang berbeda dengan pertanyaan yang berbeda pula. Kenali siapa dari mereka yang memiliki jabatan paling tinggi dan berusahalah fokus padanya, meski tidak juga meninggalkan pewawancara yang lain. Kontak mata dan gerak tubuh yang baik juga harus dilakukan di sesi wawancara seperti ini. Karena mereka mengawasimu dari banyak sudut berbeda. Job fair interview Ketika kamu mendatangi career fair atau job fair, tak jarang banyak perusahaan yang meminta untuk wawancara langsung. tipe wawancara seperti ini biasanya berlangsung cepat, sekitar 10-15 menit per orang. Karena itu kamu harus mampu "menjual diri" dalam waktu sesingkat itu. Setelahnya, jika mereka tertarik, kamu pasti akan diundang untuk wawancara lanjutan. Pastikan kamu sudah melakukan riset dengan baik tentang perusahaan-perusahaan yang terlibat di acara tersebut. Setidaknya sudah ada gambaran sebelum bertemu dengan perwakilan mereka. Siapkan jawaban lugas dan tidak bertele-tele karena waktu yang sempit. —Rappler.com



Berbagai Macam soal Psikotes yang sering dipakai untuk seleksi karyawan Apa saja jenis tes yang diujikan dalam psikotes ? Tes yang diujikan dalam psikotes sangat beragam. Anda dapat mempelajari gambaran singkat tentang masing-masing tes tersebut pada artikel berikut.



Jenis psikotes tersebut sangat banyak, manakah yang paling sering diujikan dalam psikotes penerimaan karyawan baru perusahaan swasta, BANK dan BUMN ? jenis psikotes yang diujikan dalam penerimaan karyawan baru sangat bervariasi. Namun yang paling sering diujikan oleh perusahaan swasta maupun BUMN adalah Psikotes CFIT, IST, Kraeplin (tes Koran), Psikotes TKD (tes Kemampuan Dasar), yang dirangkum oleh Lembaga Psikologi Universitas Indonesia dalam suatu modul (Psikotes UI), wawancara, tes MBTI, tes enneagram, tes HTP, tes MAPP, tes skala kematangan, tes EPPS, tes Wartegg dan tes koran pauli. Namun demikian, jika anda memiliki waktu persiapan yang lebih, maka ada baiknya mempelajari pula jenis-jenis tes lain yang mungkin juga diujikan.



Apa tujuan dari tes Army Alpha ? Tes Army Alpha bertujuan untuk mengukur tingkat kecerdasan, ketelitian dan konsentrasi seseorang.



Apa tujuan dari tes Baum (Tree Test) ? Tes Baum (Tree Test) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes Apa



Tujuan



dari



psikotes



DISC?



Cara skoring psikotes kepribadian DISC dengan Software Apa tujuan dari tes DAP (Menggambar Orang)? Tes DAP bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar orang yang dibuat oleh peserta tes



Apa tujuan dari tes Efektifitas Diri ? Tes Efektifitas Diri bertujuan mengetahui seberapa efektif (cepat & tepat) seorang calon karyawan dalam melaksanakan tugas dan dalam menyelesaikan berbagai situasi sulit. Apa tujuan dari tes Enneagram Personality ? Tes Enneagram Personality bertujuan mengetahui tipe kepribadian seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu Apa tujuan dari tes EPPS ? Tes EPPS bertujuan mengetahui tipe-tipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu



Cara Mengisi jawaban,Skoring, Interpretasi, dan Mengkomunikasikan Hasil Tes EPPS Apa tujuan dari HTP ? Tes HTP (House Tree Person) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar rumah, gambar pohon dan gambar orang yang dibuat oleh peserta tes Apa tujuan dari Tes Wawancara (Interview) ?



Tes Wawancara bertujuan mengetahui motivasi, karakter, kepribadian, dan profesionalisme calon karyawan dengan cara melakukan tanya jawab langsung bertatap muka. Apa



Tujuan



dari



Psikotes



PAPI



KOSTICK?



Skoring psikotes Kepribadian PAPI Kostick Apa tujuan dari Tes MBTI ? Tes MBTI bertujuan mengetahui tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya dengan menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu. Apa tujuan dari Tes Ketelitian ? Tes Ketelitian bertujuan mengukur tingkat kecermatan atau ketelitian seseorang dalam mengolah data yang berupa angka, kata, atau kombinasi keduanya. Apa tujuan dari Tes Kode & Ingatan ? Tes Kode & Ingatan bertujuan mengukur tingkat ingatan seseorang untuk menyimpan data dalam memori otaknya tujuan dari Tes Kuantitatif (Tes Angka/Numerik) ? Tes Kuantitatif bertujuan mengetahui kemampuan calon karyawan dalam hal berhitung dan berpikir secara logis terstruktur Apa tujuan dari Tes Logika Penalaran ? Tes Logika adalah psikotes yang bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang berpikir sesuai nalar atau masuk akal Apa tujuan dari Tes MAPP ? Tes MAPP bertujuan mengukur pilihan kesukaan seseorang dalam berbagai hal terutama yang berkaitan erat dengan pekerjaan atau dunia kerja profesional. Apa tujuan dari Tes Motivasi Kepemimpinan ? Tes Motivasi Kepemimpinan adalah tes psikologi yang bertujuan mengukur besarnya motivasi, kehendak, atau keinginan seseorang untuk menjadi pemimpin di lingkungannya. Apa tujuan dari Tes Koran Pauli Kraepelin ? Tes Koran bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak individu, aspek emosi, aspek penyesuaian diri, dan aspek stabilitas diri dengan cara memintanya melakukan penghitungan angka-angka dalam deret yang panjang. Apa tujuan dari Tes Skala Kematangan ? Tes Skala Kematangan bertujuan mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak terhadap situasi tertentu. Apa tujuan dari Tes Gambar (Spasial) ? Tes Gambar adalah sebuah tes psikologi yang bertujuan mengukur kecerdasan seseorang dalam hal dimensi keruangan (space).



Apa tujuan dari Tes Kerjasama (Teamwork Test) ? Tes kerjasama atau (teamwork test) adalah psikotes yang bertujuan mengukur kemampuan seseorang untuk bekerja dalam sebuah tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama. Apa tujuan dari Tes Motivasi ? Tes Motivasi adalah psikotes yang bertujuan untuk mengukur sumber-sumber motivasi seseorang, baik dalam karir maupun dalam kehidupannya.



Apa tujuan dari Tes Potensi Sukses ?



Tes Potensi Sukses bertujuan mendeteksi kecenderungan seseorang untuk menjadi pribadi yang sukses dan berhasil di masa depan. Apa tujuan dari Tes Bahasa (Verbal) ? Tes Verbal atau tes bahasa bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bidang intelejensi pemahaman, penguasaan dan penggunaan bahasa.



Apa tujuan dari Tes WARTEGG ? Tes WARTEGG bertujuan untuk mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh seseorang.



Bagaimana cara terbaik untuk dapat lulus Psikotes dan mendapatkan pekerjaan yang saya idamkan ? Cara terbaik lulus psikotes adalah anda harus menguasai bentuk-bentuk soal psikotes yang sebenarnya. Dan melaksanakan tipstips khusus dalam mengerjakan soal psikotes. Untuk memperoleh soal soal psikotes yang paling sr=ering keluar pada saat pelaksanaan tes, silahkan baca artikel berikut: Kumpulan soal-soal psikotes keluaran Universitas Indonesia yang paling sering dipakai



Berbagai Macam soal Psikotes yang sering dipakai untuk seleksi karyawan Apa saja jenis tes yang diujikan dalam psikotes ?



Tes yang diujikan dalam psikotes sangat beragam. Anda dapat mempelajari gambaran singkat tentang masing-masing tes tersebut pada artikel berikut.



Jenis psikotes tersebut sangat banyak, manakah yang paling sering diujikan dalam psikotes penerimaan karyawan baru perusahaan swasta, BANK dan BUMN ?



jenis psikotes yang diujikan dalam penerimaan karyawan baru sangat bervariasi. Namun yang paling sering diujikan oleh perusahaan swasta maupun BUMN adalah Psikotes CFIT, IST, Kraeplin (tes Koran), Psikotes TKD (tes Kemampuan Dasar), yang dirangkum oleh Lembaga Psikologi Universitas Indonesia dalam suatu modul (Psikotes UI), wawancara, tes MBTI, tes enneagram, tes HTP, tes MAPP, tes skala kematangan, tes EPPS, tes Wartegg dan tes koran pauli. Namun demikian, jika anda memiliki waktu persiapan yang lebih, maka ada baiknya mempelajari pula jenis-jenis tes lain yang mungkin juga diujikan.



Apa tujuan dari tes Army Alpha ?



Tes Army Alpha bertujuan untuk mengukur tingkat kecerdasan, ketelitian dan konsentrasi seseorang.



Apa tujuan dari tes Baum (Tree Test) ?



Tes Baum (Tree Test) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes Apa



Tujuan



dari



psikotes



DISC?



Cara skoring psikotes kepribadian DISC dengan Software Apa tujuan dari tes DAP (Menggambar Orang)?



Tes DAP bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar orang yang dibuat oleh peserta tes



Apa tujuan dari tes Efektifitas Diri ?



Tes Efektifitas Diri bertujuan mengetahui seberapa efektif (cepat & tepat) seorang calon karyawan dalam melaksanakan tugas dan dalam menyelesaikan berbagai situasi sulit.



Apa tujuan dari tes Enneagram Personality ?



Tes Enneagram Personality bertujuan mengetahui tipe kepribadian seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu



Apa tujuan dari tes EPPS ?



Tes EPPS bertujuan mengetahui tipe-tipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu



Cara Mengisi jawaban,Skoring, Interpretasi, dan Mengkomunikasikan Hasil Tes EPPS Apa tujuan dari HTP ?



Tes HTP (House Tree Person) bertujuan menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar rumah, gambar pohon dan gambar orang yang dibuat oleh peserta tes



Apa tujuan dari Tes Wawancara (Interview) ?



Tes Wawancara bertujuan mengetahui motivasi, karakter, kepribadian, dan profesionalisme calon karyawan dengan cara melakukan tanya jawab langsung bertatap muka. Apa



Tujuan



dari



Psikotes



PAPI



KOSTICK?



Skoring psikotes Kepribadian PAPI Kostick Apa tujuan dari Tes MBTI ?



Tes MBTI bertujuan mengetahui tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya dengan menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.



Apa tujuan dari Tes Ketelitian ?



Tes Ketelitian bertujuan mengukur tingkat kecermatan atau ketelitian seseorang dalam mengolah data yang berupa angka, kata, atau kombinasi keduanya.



Apa tujuan dari Tes Kode & Ingatan ?



Tes Kode & Ingatan bertujuan mengukur tingkat ingatan seseorang untuk menyimpan data dalam memori otaknya



tujuan dari Tes Kuantitatif (Tes Angka/Numerik) ?



Tes Kuantitatif bertujuan mengetahui kemampuan calon karyawan dalam hal berhitung dan berpikir secara logis terstruktur



Apa tujuan dari Tes Logika Penalaran ?



Tes Logika adalah psikotes yang bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang berpikir sesuai nalar atau masuk akal



Apa tujuan dari Tes MAPP ?



Tes MAPP bertujuan mengukur pilihan kesukaan seseorang dalam berbagai hal terutama yang berkaitan erat dengan pekerjaan atau dunia kerja profesional.



Apa tujuan dari Tes Motivasi Kepemimpinan ?



Tes Motivasi Kepemimpinan adalah tes psikologi yang bertujuan mengukur besarnya motivasi, kehendak, atau keinginan seseorang untuk menjadi pemimpin di lingkungannya.



Apa tujuan dari Tes Koran Pauli Kraepelin ?



Tes Koran bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak individu, aspek emosi, aspek penyesuaian diri, dan aspek stabilitas diri dengan cara memintanya melakukan penghitungan angka-angka dalam deret yang panjang.



Apa tujuan dari Tes Skala Kematangan ?



Tes Skala Kematangan bertujuan mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak terhadap situasi tertentu.



Apa tujuan dari Tes Gambar (Spasial) ?



Tes Gambar adalah sebuah tes psikologi yang bertujuan mengukur kecerdasan seseorang dalam hal dimensi keruangan (space).



Apa tujuan dari Tes Kerjasama (Teamwork Test) ?



Tes kerjasama atau (teamwork test) adalah psikotes yang bertujuan mengukur kemampuan seseorang untuk bekerja dalam sebuah tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama.



Apa tujuan dari Tes Motivasi ?



Tes Motivasi adalah psikotes yang bertujuan untuk mengukur sumber-sumber motivasi seseorang, baik dalam karir maupun dalam kehidupannya.



Apa tujuan dari Tes Potensi Sukses ?



Tes Potensi Sukses bertujuan mendeteksi kecenderungan seseorang untuk menjadi pribadi yang sukses dan berhasil di masa depan.



Apa tujuan dari Tes Bahasa (Verbal) ?



Tes Verbal atau tes bahasa bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bidang intelejensi pemahaman, penguasaan dan penggunaan bahasa.



Apa tujuan dari Tes WARTEGG ?



Tes WARTEGG bertujuan untuk mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh seseorang.



Bagaimana cara terbaik untuk dapat lulus Psikotes dan mendapatkan pekerjaan yang saya idamkan ?



Cara terbaik lulus psikotes adalah anda harus menguasai bentuk-bentuk soal psikotes yang sebenarnya. Dan melaksanakan tipstips khusus dalam mengerjakan soal psikotes. Untuk memperoleh soal soal psikotes yang paling sr=ering keluar pada saat pelaksanaan tes, silahkan baca artikel berikut: Kumpulan soal-soal psikotes keluaran Universitas Indonesia yang paling sering dipakai



atau anda masih cari lowongan kerja? Infomasi lowongan kerja terupdate: Follow Instagram: IG.Loker Bacaan Soal Soal



Cara



dan dan



Kunci Kunci



Jawaban Jawaban



Lain UI-IST BLIT



Psikotes Psikotes



Menghadapi



Psikotes untuk Masuk Soal Psikotes Bank BRI, Kunci Jawaban Tes Rahasia dibalik tes Menggambar Pohon, Orang dan Wartegg



Psikotes BUMN MANDIRI, Kemampuan



dan BNI,



PNS BTN Verbal



Strategi, Pembahasan soal dan Penjelasan Psikotes PAPI Kostick (Tes Psikologi Kepribadian) Artikel ini lanjutan dari "Memahami Psikotes PAPI KOSTICK" Bagi anda yang butuh SOAL, Jawaban dan lengkap dengan alat koreksi (Skoring PAPI Kostick) silahan baca artikel berikut:



Soal jawaban dan alat Skoring psikotes Kepribadian PAPI Kostick dan DISC PAPI Kostick merupakan laporan inventori tes psikologi kepribadian (self report inventory), terdiri dari 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek kepribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang, yaitu : kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (work activity), relasi sosial (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership). Tes Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan/organisasi. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. PAPI Kostick mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari PAPI Kostick, maka kita akan banyak memeroleh informasi mengenai profil individu, baik dari segi tipologi kepribadiannya maupun dalam konteks pekerjaannya.



Tes PAPI Kostick dibuat oleh Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an. PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan memerhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu perusahaan/situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotes.



Norma Alat Tes PAPI Kostick 1. L = Peran – Pemimpin (Leadership Role)







Skor 5-9 : yaitu tingkat dimana seseorang memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana ia mencoba menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya.







Skor 4-0 : cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja. 2. P = Kebutuhan – Mengatur Orang Lain (Need to Control Others)



 



Skor 5-9 : tingkat kebutuhan untuk menerima tanggung jawab orang lain, menjadi orang yang bertanggung jawab. Skor 4-0 : menurunnya keinginan untuk bertanggung jawab pada pekerjaan dan tindakan orang lain. 3. I = Peran – Membuat Keputusan (Ease in Decision Making)



   



Skor 0-2 : ragu – menolak mengambil keputusan Skor 3-4 : berhati-hati membuat keputusan Skor 5-7 : berhati-hati – lancar dan mudah mengambil keputusan Skor 8-9 : tidak ragu dalam mengambil keputusan 4. F = Kebutuhan – Membantu Atasan (Need to Support Authority)



   



Skor 6-9 : bersikap setia dan membantu, kemungkinan bantuannya bersifat politis Skor 4-5 : setia terhadap perusahaan Skor 2-3 : mengurus kepentingan sendiri Skor < 2 : cenderung egois, kemungkinan dapat memberontak 5. W = Kebutuhan Mengikuti Aturan dan Pengawasan (Need for Rules and Supervision)



  



Skor < 4 : berorientasi pada tujuan, mandiri Skor 4-5 : kebutuhan akan pengarahan dan harapan yang dirumuskan untuknya Skor 6-9 : meningkatnya orientasi terhadap tugas dan membutuhkan instruksi yang jelas 6. T = Peran Sibuk (Pace)



 



Skor < 4 : melakukan segala sesuatu menurut kemauannya sendiri Skor 4-6 : tergolong aktif secara internal dan mental



7. V = Peran Penuh Semangat (Vigorous Type)



 



Skor < 5 : cenderung pasif Skor 5-7 : aktif secara fisik, cenderung sportif 8. R = Peran Orang yang Teoretis (Theoretical Type)



 



Skor 0-4 : kurang perhatian, bersifat praktis Skor 5-9 : nilai-nilai penalaran tergolong tinggi 9. D = Peran Bekerja dengan Hal-hal yang Rinci (Interest in Working With Details)



 



Skor 0-3 : menyadari kebutuhan akan kecermatan, tetapi tidak berminat bekerja detail Skor 4-9 : minat tinggi untuk bekerja secara detail 10. C = Peran Mengatur (Organized Type)



  



Skor 0-2 : fleksibel – tidak teratur Skor 3-5 : teratur, tetapi tidak tergolong fleksibel Skor 6-9 : keteraturan tinggi cenderung kaku 11. X = Kebutuhan untuk diperhatikan (Need to be Noticed)



   



Skor < 2 : cenderung pemalu Skor 2-3 : rendah hati, tulus Skor 4-5 : memiliki pola perilaku yang unik Skor 6-9 : membutuhkan perhatian nyata 12. B = Kebutuhan untuk diterima dalam kelompok (Need to Belong to Groups)



  



Skor 0-3 : selektif Skor 4-5 : ingin diterima, tetapi tidak mudah dipengaruhi kelompok Skor 6-9 : ingin disukai dan diakui, mudah dipengaruhi 13. O = Kebutuhan Kedekatan dan Kasih Sayang (Need for Closeness and Affection)



  



Skor < 3: tidak suka hubungan perorangan Skor 3-4 : sadar akan hubungan perorangan, tetapi tidak terlalu bergantung Skor 5-9 : sangat tergantung, butuh penerimaan diri 14. S = Peran Hubungan Sosial (Social Extension)



 



Skor < 6 : perhatian rendah terhadap hubungan sosial, kurang percaya pada orang lain Skor 6-9 : kepercayaan tinggi dalam hubungan sosial, senang berinteraksi sosial 15. N = Kebutuhan Menyelesaikan Tugas Secara Mandiri (Need to Finish Task)



   



Skor < 3 : menunda atau menghindari pekerjaan Skor 3-4 : berhati-hati atau ragu dalam bekerja Skor 4-6 : cukup bertanggungjawab pada pekerjaan Skor 6-9 : tekun, tanggung jawab tinggi 16. A = Kebutuhan Berprestasi (Need to Achieve)



 



Skor 0-5 : ketidakpastian tujuan, kepuasan dalam suatu pekerjaan, tidak ada usaha lebih Skor 6-9 : tujuan jelas, kubutuhan sukses dan ambisi tinggi 17. G = Peran Pekerja Keras (Hard Intense Worked)



 



Skor 3-4 : bekerja untuk kesenangan saja, bukan untuk hasil optimal Skor 4-7 : kemauan bekerja keras yang tinggi 18. Z = Kebutuhan untuk Berubah (Need for Change)







Skor 0-2 : tidak suka berubah



   



Skor 3-4 : tidak suka perubahan jika dipaksakan Skor 5-6 : mudah menyesuaikan diri Skor 6-7 : membuat perubahan yang selektif, berpikir jauh kedepan Skor 8-9 : mudah gelisah, frustasi, karena segala sesuatu tidak berjalan fantastis 19. K = Kebutuhan untuk Agresif (Need to be Forceful)



    



Skor 0-2 : menghindari masalah, menolak untuk mengenali situasi sebagai masalah Skor 3-4 : suka lingkungan tenang, menghindari konflik Skor 5 : keras kepala Skor 6-7 : agresi berhubungan dengan pekerjaan, dorongan semangat bersaing Skor 8-9 : agresif, cenderung defensif 20. E = Peran Pengendalian Emosi (Emotional Resistant)



   



Skor < 2 : terbuka, cepat bereaksi, tidak normatif Skor 2-3 : terbuka Skor 4-6 : punya pendekatan emosional seimbang, mampu mengendalikan Skor > 6 : sangat normatif, kebutuhan pengendalian diri yang berlebihan



Untuk Mengerjakan PSIKOTES PAPI KOSTICK ini admin akan berbagi beberapa soal yang muncul ketika tes dan strategy yang dianjurkan untuk menjawabnya.



Soal-soal yang diberikan



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.



Saya seorang pekerja keras Saya bukan seorang pemurung Saya suka bekerja lebih baik dari orang lain Saya suka mengerjakan apa yang sedang saya kerjakan, sampai selesai Saya suka menunjukkan caranya melaksanakan sesuatu hal Saya ingin bekerja sebaik mungkin Saya suka berkelakar Saya senang mengatakan kepada orang lain, apa yang harus dilakukannya Saya suka menggabungkan diri dengan kelompok-kelompok Saya suka diperhatikan oleh kelompok-kelompok Saya senang bersahabat intim dengan seseorang Saya senang bersahabat dengan sekelompok orang Saya cepat berubah bila hal itu diperlukan Saya berusaha untuk intim dengan teman-teman Saya suka membalas dendam bila saya benar-benar disakiti Saya suka melakukan hal-hal yang baru dan berbeda Saya ingin atasan saya menyukai saya Saya suka mengatakan kepada orang lain, bila mereka salah Saya suka mengikuti perintah-perintah yang diberikan kepada saya Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya Saya mencoba sekuat tenaga Saya seorang yang tertib. Saya membuat orang lain melakukan apa yang saya inginkan Saya bukan seorang yang cepat gusar Saya suka mengatakan kepada kelompok, apa yang harus dilakukan Saya menekuni satu pekerjaan sampai selesai Saya ingin tampak bersemangat dan menarik Saya ingin menjadi sangat sukses Saya suka menyelaraskan diri dengan kelompok Saya suka membantu orang lain menentukan pendapatnya Saya cemas kalau orang lain tidak menyukai saya Saya senang kalau orang-orang memperhatikan saya Saya suka mencoba sesuatu yang baru



34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108.



Saya lebih suka bekerja bersama orang-orang daripada bekerja sendiri Kadang-kadang saya menyalahkan orang lain bila tejadi sesuatu kesalahan Saya cemas bila seseorang tidak menyukai saya Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya Saya suka mencoba pekerjaan-pekerjaan yang baru dan berbeda Saya menyukai petunjuk yang terinci untuk melakukan sesuatu pekerjaan Saya suka mengatakan kepada orang lain bila mengganggu saya Saya selalu mencoba sekuat tenaga Saya senang bekerja dengan sangat cermat dan hati-hati Saya adalah seorang pemimpin yang baik Saya mengorganisir tugas-tugas secara baik Saya mudah menjadi gusar Saya seorang yang lambat dalam membuat keputusan Saya senang mengerjakan beberapa pekerjaan pada waktu yang bersamaan Bila di dalam kelompok, saya lebih suka diam Saya senang bila diundang Saya ingin melakukan sesuatu lebih baik dari orang lain Saya suka berteman intim dengan teman-teman saya Saya suka memberi nasihat kepada orang lain Saya suka melakukan hal-hal yang baru dan berbeda Saya suka menceritakan keberhasilan saya dalam mengerjakan tugas Bila saya benar, saya suka mempertahankannya mati-matian Saya suka bergabung ke dalam suatu kelompok Saya tidak mau berbeda dengan orang lain Saya berusaha untuk sangat intim dengan orang-orang Saya suka diajari mengenai caranya mengerjakan suatu pekerjaan Saya mudah merasa jemu (bosan) Saya bekerja keras Saya banyak berpikir dan berencana Saya memimpin kelompok Hal-hal yang kecil (detail) menarik hati saya Saya cepat dan mudah mengambil keputusan Saya melakukan segala sesuatu secara rapih dan teratur Tugas-tugas saya kerjakan secara cepat Saya jarang marah atau sedih Saya ingin menjadi bagian dari kelompok Pada suatu waktu tertentu, saya hanya ingin mengerjakan satu tugas saja Saya berusaha untuk intim dengan teman-teman saya Saya berusaha keras untuk menjadi yang terbaik Saya menyukai mode baju baru dan tipe-tipe mobil baru Saya ingin menjadi penanggung jawab bagi orang-orang lain Saya suka berdebat Saya ingin diperhatikan Saya suka menyenangkan hati orang yang memimpin saya Saya tertarik menjadi anggota dari suatu kelompok Saya senang mengikuti aturan secara tertib Saya suka orang-orang mengenal saya benar-benar Saya mencoba sekuat tenaga Saya sangat menyenangkan Orang lain beranggapan bahwa saya adalah seorang pemimpin yang baik Saya berpikir jauh ke depan dan terinci Seringkali saya memanfaatkan peluang Saya senang memperhatikan hal-hal sampai sekecil-kecilnya Orang lain menganggap saya bekerja cepat Orang lain menganggap saya dapat melakukan penataan yang rapi dan teratur Saya menyukai permainan-permainan dan olahraga Saya sangat menyenangkan Saya senang bila orang-orang dapat intim dan bersahabat Saya selalu berusaha menyelesaikan apa yang telah saya mulai Saya suka bereksperimen dan mencoba sesuatu yang baru Saya suka mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sulit dengan baik Saya senang diperlakukan secara adil Saya senang mengajari orang lain bagaimana caranya mengerjakan sesuatu Saya suka mengerjakan apa yang diharapkan dari saya Saya suka menarik perhatian Saya suka petunjuk-petunjuk terinci dalam melakukan sesuatu pekerjaan Saya senang berada bersama dengan orang-orang lain Saya selalu berusaha mengerjakan tugas secara sempurna Orang lain menganggap, saya tidak mengenal lelah, dalam kerja sehari-hari Saya tergolong tipe pemimpin Saya mudah berteman Saya memanfaatkan peluang-peluang Saya banyak berfikir Saya bekerja dengan kecepatan yang mantap dan cepat Saya senang mengerjakan hal-hal yang detail



109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180.



Saya memliki banyak energi untuk permainan-permainan dan olahraga Saya menempatkan segala sesuatunya secara rapih dan teratur Saya bergaul baik dengan semua orang Saya pandai mengendalikan diri Saya ingin berkenalan dengan orang-orang baru dan mengerjakan hal baru Saya selalu ingin menyelesaikan pekerjaan yang sudah saya mulai Biasanya saya bersikeras mengenai apa yang saya yakini Biasanya saya suka bekerja keras Saya menyukai saran-saran dari orang-orang yang saya kagumi Saya senang mengatur orang lain Saya biarkan orang-orang lain mepengaruhi saya Saya suka menerima banyak perhatian Biasanya saya bekerja sangat keras Biasanya saya bekerja cepat Bila saya berbicara, kelompok akan mendengarkan Saya terampil mempergunakan alat-alat kerja Saya lambat membina persahabatan Saya lambat dalam mengambil keputusan Biasanya saya makan secara cepat Saya suka membaca Saya menyukai pekerjaan yang memungkinkan saya berkeliling Saya menyukai pekerjaan yang harus dilakukan secara teliti Saya berteman sebanyak mungkin Saya dapat menemukan hal-hal yang telah saya pindahkan Perencanaan saya jauh ke masa depan Saya selalu menyenangkan Saya merasa bangga akan nama baik saya Saya tetap menekuni satu permasalahan sampai ia terselesaikan Saya suka menyenangkan hati orang-orang yang saya kagumi Saya suka menjadi seorang yang berhasil Saya senang bila orang-orang lain mengambil keputusan untuk kelompok Saya suka mengambil keputusan untuk kelompok Saya selalu berusaha sangat keras Saya cepat dan mudah mengambil keputusan Biasanya kelompok saya mengerjakan hal-hal yang saya inginkan Biasanya saya tergesa-gesa Saya seringkali merasa lelah Saya lambat dalam mengambil keputusan Saya bekerja secara cepat Saya mudah mendapat kawan Biasanya saya bersemangat atau bergairah Sebagian besar waktu saya untuk berpikir Saya sangat hangat kepada orang-orang Saya menyukai pekerjaan yang menuntut ketepatan Saya banyak berpikir dan merencana Saya meletakkan segala sesuatu pada tempatnya Saya suka tugas yang perlu ditekuni sampai kepada hal sedetilnya Saya tidak cepat marah Saya senang mengikuti orang-orang yang saya kagumi Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang saya mulai Saya menyukai petunjuk-petunjuk yang jelas Saya suka bekerja keras Saya mengejar apa yang saya inginkan Saya adalah seorang pemimpin yang baik Saya membuat orang lain bekerja keras Saya adalah seorang yang gampangan (tak banyak pertimbangan) Saya membuat keputusan-keputusan secara cepat Bicara saya cepat Biasanya saya bekerja tergesa-gesa Secara teratur saya berolahraga Saya tidak suka bertemu dengan orang-orang Saya cepat lelah Saya mempunyai banyak sekali teman Banyak waktu saya untuk berfikir Saya suka bekerja dengan teori Saya suka bekerja sedetil-detilnya Saya suka bekerja sampai sedetil-detilnaya Saya suka mengorganisir pekerjaan saya Saya meletakkan segala sesuatu pada tempatnya Saya selalu menyenangkan Saya senang diberi petunjuk mengenai apa yang harus saya lakukan Saya harus menyelesaikan apa yang sudah saya mulai



Cara Menjawab



Perhatikan terdapat dua anak panah (di atas dan di bawah) di masing-masing nomor. Setiap anak panah selalu mengarah dan berakhir di huruf. Misalnya, soal nomor 24, dengan melihat arah anak panah ke kanan, melewati nomor 14, 4, arah diagonal ke bawah melewati soal nomor 5, 16, 27, 38, 49, 60 dan berakhir di huruf X di bawah lembar jawaban.



Penjelasan huruf-huruf



G = PERAN PEKERJA KERAS (Hard Intense Worked) • Skor 3-4: bekerja untuk kesenangan saja, bukan hasil optimal • Skor 4-7: kemauan bekerja keras tinggi



L = PERAN – PEMIMPIN (Leadership Role) • Skor 5-9: memproyeksikan dirinya sebagai pemimpin suatu tingkat dimana, menggunakan orang lain untuk tujuannya. • Skor 4-0: cendurung tidak secara aktif menggunakan orang lain dalam bekerja



I = PERAN – MEMBUAT KEPUTUSAN (Ease in Decision Making) • Skor 0-2: ragu – menolak mengambil keputusan • Skor 3-4: berhati hati membuat keputusan • Skor 5-7: berhati hati – lancar dan mudah mengambil keputusan • Skor 8-9: tidak ragu dalam mengambil keputusan



T = PERAN SIBUK (Pace) • Skor