610 - Perancangan Produk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STAKAAN llSIPAN WA TIMUR



;



GRAHA ILMU



Perancanga n Produk Rosnani Ginting



PERANCANGAN PRODUK Oleh



: Rosnani Ginting



Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2010



KATA PENGANTAR



Hak Cipta © 2010 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit.



r



GRAHA ILMU



uji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. Buku Perancangan Produk ini dimaksudkan sebagai referensi pembaca yang sedang mempelajari perancangan produk dan rancangan teknik indus tri.



Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta 55511 Telp. 0274-882262; 0274-4462135 Fax. 0274-4462136 E-mail : [email protected]



Penulis menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, atas saran dan kritik yang diberikan, penulis terima dengan senang hati untuk perubahan-perubahan pada masa mendatang. Akhir kata, penu lis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu penyelesaian buku ini.



Ginting, Rosnani PERANCANGAN PRODUK/Rosnani Ginting -Edisi Pertama - Yogyakarta; Graha Ilmu, 2010 x + 262 hlm, 1 Jil. : 23 cm. ISBN:



978-979-756-567-1



1. Teknik



Penulis berharap buku ini bermanfaat bagi kita semua.



Medan, Oktober 2009



I .



,Judul



Ir. Rosnani Ginting, MT



\



DARAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISi BAB 1 PERANCANGAN DAN KARAKTER ISTI KNYA 1.1



Pengantar



1.2 Aktivitas Perancangan 1.3



BAB 2 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 BAB 3 3.1 3.2. J.3



Karakteristik Perancangan



FASE-FASE DALAM PROSES PERANCANGAN PROD U K



v vii 1 1 2 9



Model Perancangan Produk Metode Perancangan Produk Diagram Alir Proses Perancangan Zeid Model Perancangan Menurut French Model Perancangan Menurut Pahl dan Beitz Model Perancangan Menurut VOi Bantuan Komputer Pada Proses Perancangan



19 21 28 32 35 36 38 38



PERANAN KREATIVITAS DALAM PERANCANGAN PROD U K



43



Pendahuluan Kreatifitas Metode Pembangkitan Ide



43 44 51



BAB 4



4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 BAB 5



5.1 5.2 5.3 5.4 BAB 6



ANALISA ATRIBUT PRODUK



67



Pembuatan Kuisioner Skala Penilaian Reliabilitas Alat Ukur Validitas Alat Ukur Teknik Sampling Ukuran Sampel



67 69 71 73 74 79



KLASIFIKASI TUJUAN



97



Langkah-langkah Metode Pohon Tujuan Mempersiapkan Tujuan Perancangan Mempersiapkan Daftar dari Tingkat Tujuan Terendah Gambarkan Pohon Tujuan Diagramatik, Perlihatkan Hubungan Hierarki dan Interkoneksi



99 99 102



PENETAPAN FUNGSI



109



1 10 1 1 2 1 13



6.1 Metode Analisis Fungsi 6.2 Gambar Sistem Batas 6.3 lkhtisar BAB 7



PENETAPAN KEBUTUHAN



7.1 Menetapkan Tingkatan untuk Pengoperasian 7.2 Kecepatan dan Ketetapan dalam Menetapkan 7.3 Ringkasan PENENTUAN KARAKTERISTIK DENGAN QFD



EVALUASI ALTERNATIF



1 0.1 Langkah-langkah Evaluasi Alternatif 1 0.2 Contoh Sepeda Mini viii



1 2.1 1 2.2 1 2.3 1 2.4 BAB 13



210 216



STRATEGI PERANCANGAN



221



Model-model Strategi



Pengendalian Strategi



221 223 224 226



PERANCANGAN PRODUK SECARA ERGONOMI



231



Analogi Strategi Kerangka Pekerjaan untuk Tindakan



13.1 Pendahuluan 13.2 Desain dan Ergonomi 1 3.3 Evalusai Ergonomi dalam Perancangan Desain 13.4 Pengertian Perancangan Produk 13.5 Pengertian Siklus Hidup Produk 13.6 Perancangan Produk 13.7 Perancangan Produk Secara Ergonomi 1 3.8 Anth ropometri



231 233 238 242 243 246 249 250



123



DAFTAR PUSTAKA



253



1 24



TENTANG PENULIS



261 -ooOoo-



135



161



PEMBANGKIT ALTERNATIF



9.1 Langkah-langkah Metode Morfological Chart 9.2 Contoh kursi kuliah BAB 10



BAB 12



207



136 143



8.1 Manfaat QFD 8.2 Langkah-langkah QFD BAB 9



1 1.1 Prosedur 1 1.2 Contoh Aplikasi Sepeda Mini



1 26 1 26



Beberapa Syarat-Syarat untuk Nama BAB 8



103



BAB 11 IMPROVING DETAILS



164



167 177



1 77 186 Perancangan Prod11k



Daf tar lsi



ix



1 PERANCANGAN DAN KARAKTERISTIKNYA 1.1 Pengantar



S



alah satu ciri dari aktivitas perancangan adalah bahwa selalu dimulai dari akhir dan berakhir di awal. Artinya fokus dari semua aktivitas perancangan adalah titi_k akhir (deskripsi produk). Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu ber usaha menciptakan sesuatu baik alat maupun benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Untuk mewujudkan benda tersebut diperlukan suatu rancangan atau desain. Hal itu tidak dilakukan oleh masyarakat tradisional, pada masa yang lalu, dapat dikatakan kegiatan penggambaran atau pemodelan sebelum kegiatan suatu benda dilaku kan. Pada saat sekarang pada masyarakat industri khususnya kegiatan merancang dan pembuatan benda/produk merupakan kegiatan yang terpisah. Proses pembuatan tidak akan berjalan dengan baik sebe lum kegiatan perancangan diselesaikan. Dari hasil perancangan maka diketahui deskripsi rinci dari benda yang akan dibuat. Hal ini akan sangat memudahkan proses pembuatannya. Maka dari itu, kegiatan perancangan adalah hal yang penting dan mutlak untuk dilakukan se belum proses produksi suatu benda dikerjakan.



Menghasilkan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan ma nusia adalah hal yang ingin yang dicapai dari proses perancangan. Salah satu caranya adalah dengan merancang, dengan berorientasi terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan. Keinginan setiap ma nusia tersebut dalam perancangan produk melalui penggambaran se cara komputer dan analisis teknik, yang dapat diproses secara teratur, penentuan waktu untuk mengkonsumsinya dan termasuk dalam me masarkannya. Perancangan produk berarti sudah termasuk di dalam nya setiap aspek teknik dari produk, mulai dari pertukaran atau peng gantian komponen dalam pembuatan, perakitan, finishing sampai pada kekurangannya. Sebuah produk seharusnya dikerjakan lebih dari operasi biasa untuk meningkatkan market place nya, yaitu memper timbangkan seluruh harga-harga, seluruh kelengkapan dan target seg men pasar.



1.2 Aktivitas Perancangan Dari zaman dahulu, manusia sudah merancang benda. Salah satu dari karakteristik manusia yang paling dasar adalah bahwa me reka membuat beragam alat-alat untuk disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Seiring dengan berubahnya kebutuhan tersebut, manusia ber cermin dari produk yang ada dan membuat perbaikan sehingga ter bentuklah jenis produk yang baru. Dengan demikian keinginan untuk merancang benda turun temurun dalam kehidupan manusia, dan merancang bukanlah se suatu yang selalu dianggap orang memerlukan kemampuan tertentu. Pada masyarakat tradisional, aktivitas merancang tidak dipisahkan dari pembuatan, artinya bahwa tidak ada kegiatan menggambar ataupun memodelkan terlebih dahulu sebelum kegiatan pembuatan produk. Sebagai contoh, seorang pembuat barang-barang tembikar akan mem buat sebuah pot dengan bekerja langsung dan tanpa terlebih dahulu membuat sketsa atau gambaran dari pot tersebut.



2



Perancangan Produk



Pada masyarakat modern, aktivitas perancangan dan pembuatan biasanya dipisahkan. Proses pembuatan sesuatu tidak dapat dimulai dengan biasanya sebelum proses perancangannya selesai. Dalam be berapa kasus, misalnya di industri elektronik, lama perancangan bisa memakan waktu beberapa tahun, sedangkan waktu rata-rata pembuat an setiap unit produknya mungkin hanya dalam satuan jam atau menit. Mungkin cara untuk memahami aktivitas perancangan modern tersebut adalah dengan memulai di bagian akhir; bekerja mundur dari titik di mana perancangan sudah selesai dan pembuatan bisa dimulai. Bila pembuatan tidak bisa dimulai sebelum perancangan selesai maka setidaknya jelas apa yang harus dicapai dalam proses perancangan. Proses perancangan harus menyediakan deskripsi produk yang akan dibuat. Dalam deskripsi rancangan, hampir tidak ada keleluasaan yang tertinggal untuk terlibat dalam proses pembuatan, deskripsi rancangan mengspesifikasikan sampai dengan dimensi yang paling rinci, jenis permukaan akhir, material, warna, dan lain sebagainya. Jadi, tidaklah menjadi masalah bagaimana perancang bekerja, asalkan menghasilkan deskripsi akhir dari produk yang diminta. Ketika pelanggan meminta sebuah rancangan dari perancang, yang diingin kan adalah deskripsi tersebut. Fokus dari semua aktivitas perancangan adalah deskripsi proses perancangan. Pada masyarakat modern, aktivitas perancangan dilakukan oleh orang yang sama dengan pembuat produk sehingga dalam hal ini tidak diperlukan model/gambar. Pada masyarakat modern, aktivitas peran cangan tidak sama dengan aktivitas pembuatan sehingga komunikasi sangat berperan penting. Esensi aktivitas perancangan adalah deskripsi akhir produk yang dimengerti oleh pihak lain yang membuat yang diwujudkan dalam gambar teknik (aturan-aturan, simbol-simbol, dan konversi). Pada saat ini, proses pembuatan produk sudah mengguna kan robot dan terkomputerisasi dan bentuk komunikasi lain yang juga digunakan adalah dalam bentuk program komputer.



Perancangan dan Karak terlstik nya



3



label 1.1 Perkembangan M edia Komunikasi Rancangan Keterangan



Ciri ...



.



Media Komunikasi



Masyarakat Tradisional



Perancangan dan pembuat adalah orang yang sama



Pikiran sendiri



Masyarakat lndustri



Perancangan dan pembuat adalah orang yang berbeda



Gambar teknik



lndustri Terotomatisasi



Pembuat produk adalah mesin



Program-program dalam kartu-kartu magnetik



1.2.1



Komunikasi Rancangan



Aktivitas perancangan yang paling penting adalah dihasilkannya deskripsi akhir. Deskripsi ini harus dalam bentuk yang dapat dimenger ti oleh yang akan membuat produk. Sehingga, forum komunikasi yang paling banyak digunakan adalah gambar teknik. Untuk produk yang sederhana, seperti gagang pintu, satu gambar teknik mungkin sudah mencukupi, tetapi untuk produk yang lebih besar dan rumit, seperti sebuah bangunan, gambar teknik yang dibutuhkan bisa mencapai ra tusan, dan untuk produk yang paling kompleks, seperti pabrik proses kimia, pesawat terbang atau jembatan besar, maka ribuan gambar teknik diperlukan. Gambar teknik beragam mulai dari deskripsi yang umum seperti sketsa, tingginya dan gambar susunan umum yang memberikan gam baran ikhtisar daripada produk tersebut sampai dengan yang paling spesifik seperti bagian-bagian dan rincianrincian yang memberikan instruksi yang seksama tentang bagaimana produk harus dibuat. Oleh karena gambar teknik harus memberitahukan instruksi yang seksama, dengan kemungkinan salah dimengerti yang seminimal mungkin, semua gambar teknik harus disesuaikan dengan aturan, kode, dan ketentuan. Kode mencakup aspek-aspek seperti bagaimana meng gambarkan sebuah gambar teknik dengan pandangan yang berbeda dari produk, bagaimana menyatakan perbedaan jenis material, dan



4



Perancangan Produk



bagaimana mengspesifikasikan dimensi. Belajar untuk membaca dan membuat gambar teknik adalah bagian yang penting dari proses pem belajaran merancang. Gambar teknik sering berisikan keterangan informasi tambahan. Dimensi adalah salah satu jenis keterangan tersebut. lnstruksi tertulis juga bisa ditambahkan pada gambar teknik, seperti catatan tentang material yang harus digunakan. Jenis spesifikasi yang lain bersama-sama dengan gambar teknik juga diperlukan, sebagai contoh, perancang sering diminta untuk membuat daftar semua komponen yang akan membentuk produk akhir serta jumlah yang akurat dari setiap jenis komponen yang digunakan. Spesifikasi tertulis dari standar pembuatan atau kualitas manufaktur juga diperlukan. Kadangkadang,sebuah produk terlalu kompleks atau tidak biasa sehingga perancang membuat maket atau prototi pe yang lengkap dan tiga dimensi.



Bagaimanapun, tidak diragukan bahwa gambar teknik adalah forum komunikasi yang paling berguna untuk deskripsi produk yang harus dibuat. Gambar teknik sangat bagus dalam menyampaikan penjelasan tentang bagaimana produk akhir dan hal ini penting untuk orang yang membuat produk tersebut. Pada zaman sekarang, tidak selalu manusia yang membuat produk, beberapa produk dibuat oleh mesin yang tidak memiliki ope rator manusia. Mesin-mesin ini bisa merupakan robot yang hampir ber pengalaman, atau hanya peralatan yang lebih sederhana dan dikontrol secara numerik seperti mesin bubut atau penggilingan. Dalam kasus ini, spesifikasi akhir dari rancangan sebelum proses manufaktur tidak dalam bentuk gambar teknik tetapi dalam bentuk deretan angka dalam pita magnetik, ataupun program komputer yang mengendalikan ke giatan mesin. Dengan demikian dapat dibayangkan proses perancangan di m.ma sebuah komunikasi akhir berupa gambar teknik dibuat. PeranPerancangan dan Karak tPr /tit Ik nya



cang dapat membuat model produk dengan ukuran yang sebenarnya atau dengan skala dan kemudian besar ukuran dapat diambil langsung dari model atau ditransmisikan ke dalam mesin yang dikendalikan se cara numerik.



1.2.2 Evaluasi Rancangan



5 komponen yang berbe da akan cocok satu sama lain dalam rancangan akhir. lni merupakan usaha untuk meramalkan kesalahan yang mungkin terjadi dan memas tikan rancangan akhir dapat dikerjakan. Prosedur pengecekan yang lebih rumit berhubungan dengan menganalisis gaya dalam rancangan yang diajukan untuk memastikan bahwa setiap komponen yang diran cang dapat menahan beban yang diberikan. Hal ini melibatkan per baikan rancangan untuk memenuhi kriteria tertentu, seperti kekuatan maksimum atau berat/biaya minimum.



Pada masa yang akan datang, bagaimanapun, gambar teknik yang beragam akan tetap digunakan dalam proses perancangan. Bah kan bila deskripsi akhir adalah dalam bentuk deretan angka, peran cang akan tetap membuat gambar teknik untuk tujuan yang lain.



Proses perbaikan bisa sangat rumit dan merupakan bagian yang paling banyak memakan waktu dalam proses perancangan. Bayang kan, sebagai contoh, rancangan dari sebuah jembatan. Perancang harus terlebih dahulu mengajukan bentuk jembatan dan material nya. Untuk mengecek apakah jembatan cukup kuat dan keras untuk menahan beban yang akan diberikan, perancang harus menganalisis



Salah satu yang paling penting dari tujuan yang lain tersebut adalah pengecekan atau evaluasi proposal rancangan sebelum me mutuskan versi akhir untuk manufaktur. Tujuan keseluruhan dari pemisahan proses perancangan dengan pembuatan adalah agar pro posal-proposal untuk produk dapat dievaluasi sebelum dimasukkan ke bagian produksi. Prosedur pengecekan yang paling sederhana hanya berhubungan dengan memastikan komponen-



6



Perancangan Prod11k



struktur untuk memutuskan cara menahan beban, apa saja beban itu, defleksi yang akan terjadi, dan lain sebagainya. Setelah analisis pertama, perancang mungkin menyadari atau paling tidak sadar bahwa merubah lokasi atau sudut jembatan akan menghasilkan distribusi beban yang lebih efisien. Tetapi perubahan tersebut akan berarti bahwa keseluruhan struktur harus dianalisis kem bali dan beban dihitung kembali. Dalam situasi seperti ini, perancang dapat dengan mudah ter jebak dalam lingkaran pengambilan keputusan yang berulangulang, di mana pengembangan satu bagian rancangan akan membawa pada penyesuaian bagian lain yang mana membawa masalah pada bagian yang lain lagi. Masalah seperti ini berarti bahwa pengembangan pada bagian awal tidaklah layak. lterasi seperti ini adalah hal yang umum dalam perancangan. Meskipun demikian, di samping dapat menyebabkan rasa frusta si, proses perbaikan adalah kunci dari perancangan. Hal ini terdiri dari, pertama, analisis rancangan yang diajukan, dan untuk



ini perancang perlu mengaplikasikan berbagai ilmu keteknikan atau ilmu pengeta huan lain. Seringkali, spesialis dengan pengetahuan yang lebih ahli dipanggil untuk melaksanakan analisis ini. Kemudian, yang kedua, ha sil analisis dievaluasi terhadap kriteria perancangan apakah rancangan berada dalam batas biaya?, apakah ada ruang yang cukup?, apakah rancangan memenuhi syarat kekuatan minimum?, apakah penggunaan minyak boros?, dan lain-lain. Kriteria seperti ini bisa disusun oleh per aturan pemerintah atau oleh standar industri maupun pelanggan. Kebanyakan analisis adalah perhitungan angka dan dengan demikian dapat dibayangkan kembali bahwa gambar teknik tidaklah penting. Bagaimanapun, spesialis yang dipanggil untuk menganalisis aspek tertentu dari rancangan hampir pasti akan memerlukan gambar teknik atau model rancangan yang lain sebelum mereka memulai pe kPrjaan mereka. Visualisasi dari rancangan yang diajukan juga penting



Perancangan dan Karak t c•r lst lk nya



7



an sebelumnya untuk digambar. Kebanyakan hanya modifikasi yang diperlukan pada rancangan sebelumnya.



bagi pelanggan dan perancang untuk mengevaluasi aspek-aspek se perti penampilan, bentuk, dan warna.



1.2.3 Pembentukan Rancangan Sebelum analisis dan evaluasi dilakukan, tentu saja perancang terlebih dahulu harus membuat proposal rancangan. Hal ini sering dianggap sebagai bagian yang misterius dan kreatif dari merancang di mana pelanggan menyatakan apa saja yang diperlukan dengan sangat singkat, tetapi perancang dapat merespon (setelah periode waktu ter tentu) dengan sebuah proposal rancangan, seolah dari mana dihasil kan. Pada kenyataannya, proses tersebut tidak seajaib hasilnya. Pada umumnya, perancang diminta untuk merancang se suatu yang hampir sama dengan yang sudah pernah dirancangnya sebelumnya, sehingga dengan demikian ada persediaan ide rancang



Meskipun demikian, terdapat sesuatu yang misterius dalam ke mampuan manusia untuk mengajukan rancangan produk yang baru atau hanya modifikasi. Hal ini mungkin kelebihan kemampuan ma nusia untuk berbicara apakah kalimat baru atau modifikasi dari yang didengar, dibaca atau dikatakan orang lain. Kemampuan untuk merancang sebagian tergantung pada ke mampuan melihat sesuatu secara mendalam, dalam 'mata pikiran', tetapi tergantung lebih banyak pada kemampuan membuat visualisasi eksternal. Sekali lagi, gambar teknik adalah kunci dari proses peran cangan. Pada tahap awal proses, gambar teknik yang dibuat perancang bukanlah dimaksudkan untuk dikomunikasikan dengan yang lain, tetapi untuk komunikasi dengan diri sendiri terlebih dahulu.



1.2.4



Eksplorasi Rancangan Pada awal proses perancangan, perancang biasanya dihadapkan pada masalah yang sangat sulit didefinisikan, dan perancang harus



8



Perancangan Prod11k



menghasilkan solusi yang dapat didefinisikan dengan baik. Dengan demikian, kesulitan perancang terbagi dua yaitu mengerti masalah dan menemukan solusi. Seringkali dua aspek ini masalah dan solusi harus diuraikan se cara berdampingan. Perancang membuat proposal solusi dan meng gunakannya untuk membantu mengerti apa sebenarnya masalah dan apa solusi yang tepat. Oleh karena itu konseptualisasi dan representasi pertama dari masalah dan solusi adalah penting untuk pencarian dan diikuti prosedur lain demikian seterusnya sampai solusi akhir diran cang. Eksplorasi dari solusi dan masalah rancangan juga sering disele saikan melalui gambar-gambar sketsa ide sementara. Hal ini penting karena biasanya tidak ada cara langsung dalam membentuk solusi yang optimum dari informasi yang diberikan dalam rancangan. Terlepas dari kenyataan bahwa keterangan singkat pelanggan kepada peran cang adalah samar-samar, terdapat jangkauan kriteria yang luas yang harus dipenuhi, dan mungkin tidak ada tujuan yang harus dipenuhi terlebih dahulu, semuanya harus dipenuhi.



1.3 Karakteristik Perancangan 1.3.1 Masalah Perancangan Masalah perancangan umumnya dimulai dari bentuk pernyata an masalah yang diberikan kepada perancang oleh seseorang, baik pelanggan maupun manajemen perusahaan. Pernyataan masalah ini (umumnya disebut laporan singkat rancangan) dapat bervariasi dalam bentuk dan isinya. Salah satunya, seperti pernyataan yang dibuat oleh Presiden Kennedy pada tahun 1961, yaitu "sebelum akhir dekade, mendaratkan seorang manusia di bulan dan membawanya kembali dengan selamat". Dalam hal ini, tujuannya sudah jelas, tetapi cara pencapaiannya tidak pasti. Satu-satunya batasan dalam laporan sing kat tersebut adalah waktu - sebelum akhir dekade. Perancang diberi



Perancangan dan Karak teristik nya



9



masalah yang benar-benar baru, tujuan yang jelas, hanya satu batasan, dan sumber daya berupa uang, material, dan manusia yang banyak. Contoh lainnya beberapa batasan di mana di dalam batasan tersebutlah tujuan harus dicapai,dan beberapa kriteria sehingga solusi yang berhasil dapat dikenali. Tidak dispesifikasikan solusinya dan ti dak ada cara pasti untuk memproses pernyataan masalah tersebut ke pernyataan solusi kecuali dengan merancang. Berbeda dengan jenis masalah lain, dalam hal ini orang yang menyatakan masalah tidak tahu apa jawabannya tetapi mereka akan mengenalinya ketika melihat. Kalimat terakhir pada paragraf di atas tidak selalu benar, kadang kadang pelanggan tidak mengenali solusi rancangan ketika melihat nya. Seperti halnya 'Tugendhat House' di Jerman yang dirancang pada tahun 1920-an oleh Mies van der Rohe. Pada awalnya pelang gan memesan kepada perancang karena melihat beberapa rumah kon vensional yang sudah pernah dirancangnya. Menurut Van der Rohe, ketika dirinya memperlihatkan rancangan yang mengejutkan dan baru tersebut kepada pelanggannya, "Dia tidak tampak senang pada awal nya. Tetapi kemudian kita merokok beberapa batang, dan kita minum beberapa gelas Rhein wine yang bagus, dan dia mulai sangat menyu kainya." Sehingga solusi yang dibuat perancang bisa merupakan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan mungkin terjadi oleh pelanggan atau mungkin bahkan tidak menyadari bahwa itulah yang mereka inginkan. Bahkan pernyataan masalah yang hampir seksama tidak memberikan indikasi solusi harus seperti apa. Ketidakpastian inilah yang membuat merancang sesuatu aktivitas sangat menantang. Masalah-masalah perancangan bermula dari pernyataan ma salah yang diberikan oleh seseorang (klien, customer, atau manaje men perusahaan). Pernyataan yang diberikan bervariasi dalam bentuk maupun isi dan meliputi adanya sasaran yang harus dicapai, batasan batasan, serta kriteria solusi terbaik yang diharapkan. Pada umumnya masalah-masalah perancangan berada pada nilai yang ekstrim yaitu 10



Perancangan Produk



sasaran jelas namun sarana sangat tidak jelas, dan ekstrim yang lain, di mana sasaran sama dan sumber daya yang tersedia sangat terba tas. Masalah-masalah perancangan sering bervariasi antara well de fined dan ill defined. Well defined maksudnya sasaran jelas dan hanya terdapat satu solusi atau jawaban yang benar serta aturan-aturan dan cara-cara untuk menghasilkan solusi sudah diketahui. Sedangkan pada ill defined tidak terdapat formulasi masalah yang definitif dan terdapat ketidak konsistenan dalam setiap formulasi masalah, dan usulan-usul an solusi merupakan cara untuk memahami persoalan.



1.3.2 Masalah yang Tidak Terdefinisi Masalah yang dihadapi perancang dibagi atas masalah yang dapat didefinisikan dengan yang tidak dapat didefinisikan. Masalah yang dapat didefinisikan memiliki tujuan yang jelas, seringkali me miliki satu jawaban yang benar, dan aturan atau cara tertentu untuk membentuk jawaban. Karakteristik masalah yang tidak terdefinisi se bagai berikut:



1. Tidak ada formulasi masalah yang terdefinisi Ketika masalah diajukan, tujuannya biasanya samar-samar dan banyak batasan dan kriteria yang tidak diketahui. Konteks masalah seringkali kompleks dan tidak teratur, sangat susah dimengerti. Dalam hal penyelesaian masalah, formulasi sementara dapat ditetapkan, tetapi formulasi ini tidak stabil dan dapat berubah se iring bertambahnya informasi yang tersedia. 2. Setiap formulasi masalah mengandung ketidakkonsistenan Masalah yangtidak konsisten, banyak konflik dan ketidakkonsisten an yang harus diselesaikan. Seringkali ketidakkonsistenan timbul hanya ketika proses penyelesaian masalah berlangsung.



3. Form ulasi masalah adalah bergantung pada solusi Cara memformulasi masalah bergantung pada cara menyele saikannya; sulit untuk memformulasikan pernyataan masalah tan pa secara implisit atau eksplisit yang merujuk pada konsep solusi. Perancangan dan Karak t erlst lk nya



11



Cara menyusun solusi sangat mempengaruhi cara memahami ma salah. 4. Mengajukan solusi adalah cara u ntuk memahami masalah Banyak asumsi tentang masalah, dan lingkup tertentu mengenai ketidakpastian, dapat diekspos dengan mengajukan konsep solu si. Banyak batasan dan kriteria yang timbul sebagai akibat evaluasi proposal solusi.



5. Tidak ada solusi yang terdefinisi u ntuk suatu masalah Solusi yang berbeda dapat sama-sama berlaku untuk masalah awal. Tidak ada evaluasi solusi apakah tujuan sudah benar atau salah; tetapi apakah solusi baik atau buruk, cocok atau tidak co cok. Masalah perancangan umumnya dikenal sebagai masalah yang tidak terdefinisi. Mungkin bisa mengambil beberapa langkah untuk mengembangkan definisi awal masalah dengan bertanya pada pelang gan, mengumpulkan data, melaksanakan penelitian, dan lain-lain. Terdapat juga beberapa prosedur dan teknik yang masuk akal yang dapat diaplikasikan untuk membantu menyelesaikan masalah yang ti dak terdefinisi. Tetapi pendekatan tradisional perancang, seperti yang disarankan dalam beberapa pernyataan tentang masalah yang tidak terdefinisi di atas, adalah dengan mencoba bergerak cepat menuju solusi yang potensial, atau beberapa solusi potensial, dan menggu nakannya sebagai alat untuk mendefinisikan dan memahami masalah lebih jauh.



1.3.3 Struktur Masalah Meskipun demikian, bahkan ketika perancang sudah bekerja dengan baik dalam pendefinisian suatu masalah, kesulitan dalam struk tur masalah bisa tetap ada. Secara khusus, subsolusi dapat dinyatakan berhubungan satu sama lain dalam cara mengimplikasikan sebuah struktur yang rusak dari suatu masalah, di mana sebuah subsolusi yang



12



menguraikan sebuah sub masalah tertentu dapat menciptakan konflik dengan sub masalah yang lain. Sebagai bagian dari studi penelitian, pilihan subsolusi dalam setiap lingkup keputusan dipisahkan dan bagian pilihan yang tidak se suai harus diidentifikasi. Dengan pendekatan ini, dapat dikumpulkan semua solusi yang layak yakni kumpulan pilihan yang tidak mengan dung bagian yang tidak sesuai. Sehingga pendekatan yang tepat kadang dapat diaplikasikan bahkan ketika masalah yang tidak dapat didefinisikan. Hal ini mem berikan dukungan kepada mereka yang berpendapat bahwa masalah perancangan tidak selalu tidak terdefinisi. Lebih rinci lagi,seorang ahli bernama Simon mengemukakan bahwa tidak ada batasan yang jelas antara masalah yang tidak terstruktur dengan baik dan yang terstruk tur dengan baik, dan bahwa masalah yang dianggap tidak terstruktur dengan baik kadang bisa diformulasi ulang menjadi masalah yang ter struktur dengan baik melalui penelitian dan analisis. Bagaimanapun, penelitian tentang prilaku para perancang menunjukkan bahwa para perancang sering menganggap masalah yang diberikan sebagai ma salah yang tidak terstruktur dengan baik, bahkan ketika masalah terse but adalah masalah yang terstruktur dengan baik, agar mereka dapat menciptakan sesuatu yang inovatif.



1.3.4 Strategi Penyelesaian Masalah Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa para perancang cen derung berusaha menghindari berkeliling dalam lingkaran pengam bilan keputusan masalah perancangan yang kacau dengan membuat keputusan strategi tingkat tinggi dalam pemilihan rancangan. Setelah mengidentifikasi sejumlah pilihan, perancang memilih yang nampak terbaik untuk investigasi di tingkat yang lebih rinci; sekali lagi akan ada beberapa pilihan dan yang terbaik untuk dipilih lagi. Hal ini meng hasilkan apa yang dikenal dengan pohon keputusan, dengan cabang yang lebih dan lebih dari setiap titik keputusan.



Perancangan Produk Perancangan dan Karak ter lstlk nya



Pendekatan hierarki atas-bawah untuk merancang sangat umum digunakan walaupun kadang digunakan



13



pendekatan bawah-atas, di mulai dari rincian yang berada di tingkat terendah sampai pada kon sep solusi keseluruhan yang lengkap. Pendekatan pohon keputusan menyatakan bahwa hasilnya merupakan rancangan terbaik yang mungkin, karena pilihan terbaik dipilih dari setiap tingkat. Bagaimana pun, keputusan pada tingkat tertentu bisa merupakan pilihan yang suboptimal pada tingkat yang lain. Oleh karena itu, dilakukan pen jajakan kembali di tingkat atas dan bawah dari hierarki dalam pohon



solusi dalam merancang sangat berkaitan satu sama lain; bahwa solusi bukanlah jawaban langsung terhadap masalah. Pendapat ketiga yang muncul adalah pentingnya menggunakan sketsa, gambar teknik atau model yang beragam sebagai cara menjelajahi masalah dan solusi se cara bersamaan, dan membuat sedikit kemajuan ketika dihadapkan pada kompleksitas rancangan. Pendapat-pendapat ini mendukung be berapa hipotesis yang telah muncul dari studi observasi yang lebih objektif tentang perancang saat bekerja ,dan penelitian lain yang telah dilakukan dalam dasar perancangan. Beberapa penelitian ini mendu kung pandangan bahwa perancang memiliki cara berpikir dan bekerja yang khas, ciri khas perancang.



keputusan.



1.3.5 Kemampuan Perancangan Dunia penuh dengan peralatan, mesin, bangunan, furniture, pakaian dan barang-barang lain yang mungkin diperlukan manusia un tuk membuat hidupnya lebih baik. Pada kenyataannya, segala sesuatu di sekeliling manusia bukanlah kepingan alam yang sederhana yang dirancang oleh seseorang. Bahkan secarik kertas kosong memiliki keputusan perancangan tentang ukuran, warna, berat jenis, kemam puan penyerapan dan lain sebagainya.



Kemampuan perancangan bukanlah merupakan yang alamiah tetapi bisa dilakukan melalui proses. Contoh, di Jepang setiap orang yang bertugas dibagian perancangan harus melalui berbagai tahap pendidikan dan pernah menjadi tenaga pemasar.



Walaupun terdapat begitu banyak aktivitas perancangan yang terjadi dalam dunia ini, cara perancangan itu sendiri sebenarnya su lit dipahami. Sampai sekarang ini, kemampuan perancangan sudah dianggap dimiliki oleh semua orang, tetapi hanya sedikit yang memi liki bakat di dalamnya. Bagaimanapun, sekarang ini telah berkembang pengetahuan tentang dasar perancangan, kemampuan merancang dan mengembangkannya, dan proses perancangan serta cara meningkatkannya. Ketika perancang diminta untuk mendiskusikan kemampuan nya dan menjelaskan bagaimana mereka bekerja, beberapa pendapat muncul. Salah satunya adalah pentingnya kreativitas dan intuisi dalam merancang bahkan dalam perancangan keteknikan. Pendapat lain yang muncul adalah berdasarkan pemahaman bahwa masalah dan



l I



14



Perancangan Produk



ti



Perancangan dan pembuatan produk merupakan bagian yang sangat penting. Kegiatan perancangan dimulai dengan didapatkan nya persepsi tentang kebutuhan manusia kemudian disusul dengan penciptaan konsep produk dan perancangan, pengembangan serta penyempurnaan produk dan diakhiri dengan pendistribusian produk. Merancang merupakan kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam melaksanakan tugas meran cangnya, perancang memakai dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, ilmu dasar teknik, dan pengetahuan empiris yang ia miliki serta ha sil-hasil penelitian, informasi dan teknologi yang terus berkembang. Perancangan dan pembuatan produk merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan karena sebuah hasil rancangan tidak akan berguna apabila rancangan itu tidak dibuat dan begitu pula sebaliknya pem buat tidak akan dapat merealisasikan produk tanpa terlebih dahulu dibuat gambar rancangannya. Hasil kreasi berupa benda teknik dalam konsep gambar merupakan tugas perancang, sedangkan realisasi fisik bmdd teknik tersebut adalah tanggung jawab pembuat produk. Jadi,



PPrancangan dan Karak terlstlk nya



15



dapat disimpulkan bahwa gambar rancangan produk merupakan hasil akhir rancangan dan merupakan titik awal pembuatan produk. Produk adalah sebuah benda teknik yang keberadaannya merupakan hasil karya keteknikan yaitu hasil perancangan, pembuatan dan kegiatan teknik lainnya yang terkait. Produk dibuat untuk dapat menjalankan fungsinya yaitu membantu meringankan beban pekerjaan manusia. Perancangan atau pengembangan produk dibutuhkan oleh pro dusen dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar dengan cara mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen akan manfaat produk, mendesainnya sampai tingkat perencanaan pembuatan produk tersebut. Hal ini berkaitan dengan siklus hidup produk tersebut. Perancangan yang baik akan menghasilkan produk unggulan yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan konsumen dan oleh karenanya perancangan yang baik membutuhkan input dari berbagai sisi dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu. Salah satu bentuk kemampuan untuk beradaptasi dengan ling kungan adalah perusahaan harus mengadopsi teknologi baru atau mengembangkan produk baru agar perusahaan bisa tetap sukses dalam mengelola unit bisnisnya. Beberapa tujuan pengembangan produk baru, yaitu; 1. Untuk memenuhi tuntutan kualitas Untuk dapat menghasilkan produk dengan tingkat kualitas yang tinggi maka pihak penyedia barang/jasa harus selalu mengikuti selera konsumen yang selalu berubah dan berkembang menuju ke kesempurnaan produk saat dipakai. Untuk itu produsen harus selalu menyesuaikan metoda, teknologi, proses, dan fasilitas pen dukung. 2. ·Agar perusahaan dapat beradaptasi dengan siklus hidup produk yang semakin singkat dan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat. Untuk mengatasi hal ini produsen perlu memperluas jenis-jenis produk yang sangat cepat berkembang.



3. Untuk memperbaiki tingkat pertumbuhan produktivitas 4. Untuk bertahan dikompetisi global 5. Untuk memenangkan persaingan global, perusahaan harus me nilai kembali kebijaksanaan bisnisnya apakah sudah memiliki karakteristik sendiri yang harus dikuasai dipasar nasional, sehing ga kebutuhan teknologi baru menjadi sangat penting.



1.3.6



Pemikiran dalam Merancang



Studi penelitian yang dilakukan oleh Lawson membandingkan cara para perancang, dalam hal ini para arsitek, dengan para ilmuwan dalam menyelesaikan masalah yang sama. Para ilmuwan cenderung menggunakan strategi mencoba secara sistematis untuk memahami permasalahan agar dapat diperoleh aturan yang memungkinkan un tuk ditemukan solusi optimal. Sebaliknya, para perancang cenderung membuat eksplorasi awal dan kemudian menguraikan beberapa solusi yang mungkin sampai ditemukan hasil yang baik atau memuaskan. Hasil eksperimen menyatakan bahwa para ilmuwan menyelesaikan masalah dengan analisis sedangkan para perancang dengan sintetis; para ilmuwan menggunakan strategi yang berfokus pada masalah dan perancang menggunakan strategi yang berfokus pada solusi. Strategi penyelesaian masalah yang digunakan oleh perancang mencerminkan dasar masalah yang biasa dihadapi. Masalah-masalah tersebut tidak dapat dinyatakan secara eksplisit agar dihasilkan solusi secara langsung. Perancang harus mengambil inisiatif dalam menemu kan titik awal lalu menyarankan lingkup solusi yang memungkinkan. Solusi dan masalah kemudian dikembangkan, kadang mengarah pada definisi ulang yang kreatif, atau solusi yang terletak di luar batas yang dianggap mungkin. Strategi yang berfokus pada solusi mungkin merupakan cara ter baik dalam menghadapi masalah perancangan yang mana umumnya tidak terdefinisi. Untuk mengatasi ketidakpastian masalah yang tidak terdefinisi, para perancang harus memiliki kepercayaan diri untuk



···---..



,



16 Produk



Perancangan



Perancangan dan Karak ter istiknya



17 J



mendefinisikan dan mendefinisikan kembali serta merubah masalah yang diberikan sehingga muncul solusi dalam proses perancangan. Orang yang mencari kepastian dari masalah yang terstruktur dan ter definisi dengan baik tidak akan pernah menghargai kesenangan men



2



jadi seorang perancang



FASE-FASE DALAM PROSES PERANCANGAN PRODUK



-ooOoo-



P



erancangan produk itu sendiri terdiri dari serangkaian ke giatan yang berurutan, karena itu perancangan kemudian disebut sebagai proses perancangan yang mencakup seluruh kegiatan yang terdapat dalam perancangan tersebut. Kegiatankegiatan dalam proses perancangan dinamakan fase. Fase-fase dalam proses perancangan berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap fase terdiri dari beberapa kegiatan yang dinamakan langkahlangkah dalam fase. Salah satu deskripsi perancangan adalah deskripsi yang menyebutkan bahwa proses perancangan terdiri dari fase-fase berikut: 1.



Langkah Pra Perancangan Produk



a. b.



Penetapan Asumsi Perancangan Orientasi produk yang meliputi: Analisa Kelayakan produk Uraian kegiatan perancangan produk Jaringan kerja perancangan produk Perhitungan maju dan mundur waktu kegiatan Penentuan jalur kritis Perhitungan waktu penyelesaian proyek



Perancangan Prod11k



18



2.



Langkah Perancangan Produk a.



Fase ini bertujuan untuk memahami seluruh aspek yang berkaitan dengan produk yang hendak dikembangkan dengan cara mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan se cara akurat. lnformasi-informasi yang dibutuhkan antara lain: Gambar produk awal dan spesifikasi Kriteria keinginan konsumen terhadap produk Kriteria kepentingan relatif konsumen Kriteria manufaktur yang mencakup diagram mekanisme pembuatan dan struktur fungsi Kriteria buying Kriteria finance produk awal b.



d.



Fase pengembangan Fase ini bertujuan memilih salah satu alternatif tunggal dari be berapa alternatif yang ada yang merupakan alternatif terbaik dan merupakan output dari fase analisa. Data-data tentang alternatif yang terpilih: Alternatif terpilih Gambar produk terpilih dan spesifikasi nya



e. Fase presentasi Fase ini bertujuan untuk mengkomunikasikan secara baik dan me narik terhadap hasil pengembangan produk.



2.1 Model Perancangan Produk



Fase kreatif Fase ini bertujuan untuk menampilkan alternatif yang dapat memenuhi fungsi yang dibutuhkan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: Penentuan kriteria atribut produk dengan menggunakan diagram pohon Penentuan prioritas perancangan dengan menggunakan matriks Quality Function Deployment (QFD) Pembuatan alternatif model produk Perhitungan biaya alternatif model



c. Fase analisa Fase ini bertujuan untuk menganalisa alternatif-altenatif yang dihasilkan pada fase kreatif dan memberikan rekomendasi terhadap alternatif-alternatif terbaik. Analisa yang dilakukan antara lain: Analisa kriteria atribut yang akan dikembangkan Penilaian kriteria atribut antar model (dengan



matriks zero one) Pembobotan kriteria atribut produk



20



Matrix Combinex Value Analysis



Fase informasi



Model perancangan produk ada dua jenis yaitu model deskriptif dan model preskriptif.



2.1.1 Model Deskriptif Penekanan model deskriptif yaitu pada pentingnya menghasil kan suatu konsep solusi sejak dini dalam proses perancangan. Model deskriptif ini berfokus pada solusi, heuristik (pengalaman sebelumnya bersifat umum, dan rule of thumb). Contoh Model Deskriptif:



Ekplorasi



Pembangkitan Altematif Rancangan



Evaluasi Konsep Rancangan



Perancangan Produk Komunikasi Rancangan



Fase-fase dalam Proses Perancangan Produk



21



Gambar 2.1 Model Deskriptif



2.1 .2 Model Preskriptif Model ini bersifat algoritmik dan prosedurnya sistematik. Penekanan model ini ialah pada kebutuhan untuk melakukan aktivitas yang lebih analitik sebelum aktivitas pembangkitan alternatif-alternatif konsep solusi. Contoh Model Archer:



Pemrograman



Pengumpulan Data



Analisis



Sintesis



Pengembangan



Komunikasi



Gambar 2.2 Model Preskriptif Archer



Seiring dengan model yang hanya menguraikan proses peran cangan yang heuristrik dan konvensional, muncul usaha membangun model preskriptif dari proses perancangan. Model ini berkenaan de ngan mencoba membujuk atau meyakinkan para perancang untuk mengadopsi cara pengerjaan baru. Cara pengerjaan baru ini menawar kan prosedur yang lebih algoritmatik dan sistemati k untuk diikuti,dan biasanya dianggap menyediakan metodologi perancangan.



22



Perancangan Produk



Kebanyakan model perskriptif menekankan perlunya cara ker ja yang lebih analitik untuk membentuk konsep solusi. Maksudnya adalah untuk meyakinkan bahwa masalah perancangan benar-benar dimengerti, bahwa tidak ada elemen penting yang dilupakan dan bahwa masalah yang sebenarnya yang diidentifikasi. Terdapat banyak contoh solusi yang sangat bagus untuk masalah yang salah. Oleh kare na itu model ini cenderung menyarankan struktur dasar untuk proses perancangan yaitu analisis sintesis evaluasi.



Gambar 2.3 Model French Proses Perancangan



Analis mendaftarkan semua keperluan perancangan dan me nguranginya untuk mendapatkan susunan yang lengkap dari spesifi kasi performansi yang secara logis berhubungan. Sintesis menemukan solusi yang mungkin untuk setiap spesifikasi performansi individual dan membangun rancangan yang lengkap darinya dengan kemungkin an kompromi yang kecil. Evaluasi melihat ketepatan antara alternatif rancangan dengan keperluan performansi untuk operasi, manufaktur dan penjualan sebelum rancangan akhir dipilih.



t







Fase·fase dalam Proses Perancangan Produk 23 Hal ini kedengarannya sangat mirip dengan proses perancang an konvensional. Tetapi, penekanan di sini adalah pada spesifikasi performansi yang secara logis diturunkan dari masalah perancangan, pembangkitan beberapa alternatif konsep perancangan dengan mem bangun subsolusi yang terbaik dan membuat pilihan yang rasional dari alternatif-alternatif rancangan yang terbaik. Prosedur yang tampak demikian bijaksana dan rasional ini tidak selalu ada dalam praktik pe rancangan yang konvensional. Pelatihan Laporan singkat J'



Programming



-, Pengumpulan Data



pengalaman







Analisis







Sintesis



Pengembangan



Model perskriptif yang lebih rind dikembangkan oleh Archer yang dapat dilihat pada Gambar 2.4. Model ini meliputi interaksi dengan dunia luar proses perancangan, seperti input dari pelanggan, pelatihan dan pengalaman para perancang, sumber informasi lain, dan masih banyak lagi. Outputnya tentu saja adalah komunikasi dari solusi tertentu. Input dan output yang beragam ini ditunjukkan sebagai eksternal dari proses perancangan dalam diagram alir yang mengan dung banyak umpan balik. Dari proses perancangan tersebut, Archer mengidentifikasi enam jenis kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Programming menetapkan isu yang penting; mengajukan tindak an pengumpulan data 2. Pengumpulan data mengumpulkan, mengklasifikasi dan menyim pan data 3. Analisis mengidentifikasi submasalah; menyediakan spesifikasi performansi (atau rancangan); menaksir ulang program yang di ajukan dan memperkirakan 4. 5. 6.



Sintesis menyiapkan garis besar proposal rancangan Pengembangan membangun prototipe rancangan; menyiapkan dan menjalankan studi validitas Komunikasi menyiapkan dokumentasi manufaktur.



Archer meringkaskan proses ini dengan membagi menjadi tiga fase yaitu analisis, kreatif dan pelaksanaan. Beliau menyarankan bahwa salah satu dari keistimewaan proses perancangan adalah fase analisis yang memerlukan observasi objektif dan pemikiran induktif fase kreatif memerlukan keterlibatan, pendapat subjektif



Solusi



J







Komu



nikasi



Gambar 2.4. Model Proses Perancangan Archer



pemikiran deduktif. Setelah keputusan dibuat, proses perancang sedangkan dengan pelaksanaan pengerjaan gambar teknik, jadwal, dan an dilanjutkan Perancangan Pr0(



Solusi



u



Sub Solusi



sanakan pekerjaannya. Oleh karena itu, pendekatan yang baru dan sistematis diperlukan. Bagian yang berhubungan dengan kompleksitas rancangan modern adalah perlunya membangun kerjasama, dengan banyak ahli yang berkolaborasi dan berkontribusi dalam perancangan. Un tuk mengkoordinasi tim, penting adanya pendekatan yang jelas dan sistematis untuk merancang, sehingga kontribusi para ahli berada di titik yang tepat dalam proses. Membagi masalah menjadi submasalah dalam prosedur sistematis juga berarti bahwa pekerjaan perancangan itu sendiri dapat dibagi dan dialokasikan kepada anggota tim yang cocok.



)



Sejalan dengan bertambah kompleksnya perancangan, rancang 26



)



Gambar 2.5. Diagram Hubungan



2.1.3 Prosedu r Sistematis Mungkin terdapat perbedaan dalam model-model yang ada, tetapi pendukung prosedur sistematis semuanya menyetujui bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk mengembangkan cara tra disional dalam merancang. Ada beberapa alasan untuk mengembangkan prosedur peran cangan yang baru. Salah satunya adalah meningkatnya kompleksitas rancangan modern. Berbagai jenis permintaan baru untuk para pe rancang meningkat, begitu juga dengan material dan peralatan baru, misal elektronik baru tersedia, dan masalah baru dihadapkan kepada perancang. Kebanyakan produk dan mesin yang dirancang zaman sekarang ini belum pernah ada sebelumnya sehingga pengalaman perancang menjadi tidak berhubungan dan tidak cukup untuk melak-



Perancangan Pr o! Menear! dan memlllh Ide produk ! Memformulastkan usulan produk



I



Penjelasan Tugas MeogembargQ



Rangkaian kegiatan analisis optimasi dan evaluasi berakhir pada satu produk saja, yang terbaik di antara alternatif-alternatif yang ada.



r persratan



Oatar persyaratan (Speslfikasi produk)



..



I



Mengambangkarl..SOIJ;;i utam i : Mendefenislkan masalah-masalah penting \... _ ..,._ Menentukan struktur fungsi produk



Satu produk hasil evaluasi tersebut dituangkan dalam sebuah doku



USY! !



;



men yang terdiri dari: •



Mencari prinsip-prinsip kerja produk Membentuk beberapa alternatif (varian)



!



tema



rta t!J--k



-



'L Konsep Prociuk



Satu set gambar rancangan



(Solusi)



• •



Spesifikasinya Bi ll Of Material Spesifikasi memuat informasi-informasi yang tidak dapat dimuat pada gambar rancangan. Hasil rancangan tersebut dapat pula ditu angkan dalam bentuk gambar digital, yang: (1) dapat di pr int-out un tuk menghasilkan gambar 2.8. (2) dapat dibaca oleh alat yang dapat



,•'



MeiiQeiTiDanQKiriS&U?filr piOdiJK --·1 i Menentukan



,



bentuk awal, mellih material



l dan perhitungannya



Memilih lay out awal yang lerbaik 11.rf..- ----: Memperbaiki lay out 1



_ttkonomis



_ .... .....--·-·---



c



i 8



m



. c



m u



i Menghilangkan kelemahan dan i.c-- •..• _ i Cele jlka terdapat kesalahan 1 ;



kekurangan



Persiapan daftar komponen awal dan



'. dokumen



' Pemb1,1_atan dan



J!!.oduk



I



1



- ··- -







m 0.



: Menentukan struktur;



Model Perancangan Menurut Pahl dan Beitz



Perencanaan dan penjelasan tugas Perancangan konsep produk Perancangan bentuk produk Perancangan Detail



.



111 E



O>



Layoutawal



I



j



I



Lay out akhir



1. 2. 3. 4.



'



"c'



!



Pahl dan Beitz mengusulkan cara merancang produk sebagaima na yang dijelaskan dalam bukunya "Engineering Design: A Systematic Approach" . Cara merancang Pahl dan Beitz tersebut terdiri dari empat kegiatan atau fase yang masing-masing terdiri dari beberapa langkah, dapat dilihat pada gambar 2.9 yaitu:



:



"'



'. Evaluasi tertiadap kriterla teknls dan



meneruskan ke komputer, yang mengandalkan alat (lain) yang akan membuat produk.



2.5



..........



·



a 0



Mempersiap!'



Kumpulan persyaratan ini terdiri dari spesifikasi penampilan produk atau mesin. Persyaratan rancangan dari suatu objek kadang kadang memperhatikan spesifikasi performance tetapi ini belum tentu benar. Objektivitas adalah persyaratan apakah sebuah desain harus mencapai sukses atau tidak. Tetapi mereka tidak nyata terkumpul se buah batasan yang tepat, bagaimana sebuah spesifikasi performance dilakukan. Dalam kumpulan batasan bagaimana disain dapat mencapai sukses oleh karena itu perlu dibatasi oleh masalah masalah yang ddpat diterima, karena itu makanya dikumpulkan target perancangan produk.



Pe ra nc a1 1"" " Pr od uk



r 7.1 Menetapkan Tingkatan untuk Pengoperaslan Mengingat tingkat perbedaan yang ada mungkin memberi pe tunjuk di dalam pengembangan atau bahkan mempersempit ciri kon sep produk. Langkah kedua dari metode ini membuat keputusan pada tingkatan yang tepat. Biasanya para nasabah, manajemen perusahaan atau langgan an menentukan apa yang akan dirancang untuk digunakan. Sebagai contoh, dalam permasalahan alat pemanas, tingkat tertinggi yang ada hanya akan dipertimbangkan jika penggunaan telah diusulkan untuk bervariasi. Salah satu tingkat yang akan dirancang telah dapat diputuskan. Bekerja dapat memulai di dalam menetapkan spesifikasi yang layak. Beberapa produk atau mesin yang akan disusun mempunyai tanda dan ini akan lebih mudah di dalam menetapkan spesifikasi tersebut. Beberapa tanda yang tampak adalah kenyamanan, kemudahan dan ketahanannya, guna keunggulanya adalah kecepatan biaya serta kenyamanan. Apabila kamu ingin memulai perancangan maka kamu me nyiapkan analisa dari kegunaan produk tersebut serta diagram



alasan yang perlu diperhatikan nasabah yaitu keistimewaan solusi tersebut. Rancangan ini dapat diterapkan pada pembuatan keramik. Terakhir yang ingin diterapkan berisi tentang semua kondisi bahwa rancangan yang dibuat harus bagus. Namun demikian ini dapat dibedakan dengan syarat di antara beberapa tanda atau perlengkapan yang akan diminta dan diantaranya dapat diharapkan. Permintaan akan syarat ini harus terpenuhi, mengingat harapan tersebut berasal dari konsumen. Penetapan Kebutuhan Setelah fungsi ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan keperluan. Langkah ketiga ini bertujuan untuk membuat spesifikasi pembuatan yang akurat yang perlu bagi desain/rancangan. Metode yang digunakan pada langkah ini adalah Performance Specification Model, yang prosedur pelaksanaannya adalah: 1.



Mempertimbangakan tingkatan-ti ngkatan solusi yang berbeda yang dapat diaplikasikan.



2.



Menentukan tingkatan untuk beroperasi.



3.



ldentifikasi atribut-atribut performansi yang diinginkan dengan SW, yaitu: a. What (apa)



pem buatannya, ini seperti menggali sumber. Aspek yang paling penting adalah ketahanan ketika menetapkan nama tersebut.



Produk apa yang akan dirancang ?



Seharusnya me reka terlibat di dalamnya serta bebas di dalam mencari solusi tersebut. Pernyataan tentang nama tersebut dapat



b.



membuat beberapa masalah kerap kali memperhatikan syarat-syarat solusi tersebut. Tetapi mereka telah memisahkan nama dari wujud



Who (siapa) Kepada siapa produk ini akan dipasarkan ?



c.



Why (mengapa) Mengapa produk ini dibuat ?



d.



Where (di mana) Di mana produk ini digunakan ?



e.



When (kapan) Kapan produk ini digunakan ?



yang utama. Sebagai contoh nasabah mungkin mengetahui bahwa bahan utama dari area itu terbuat dari keramik karena itu dapat membuat kepuasan dan solusi yang terbaik. Tetapi syarat yang dibutuhkan mungkin tahan banting, mudah dibersihkan, bentuk halus. Pilihan mungkin terdiri dari plastik, logam atau marmer. Secara keseluruhan 4.



---



Menentukan kebutuhan performansi untuk setiap atribut. ··-··· ·-··-



(



' ! . ...



,' 1-.



.



I



124 uduk



Peranca1191m 1'1



Penetapan Kebut 11lla11



(



7.2 Kecepatan dan Ketetapan dalam Menetapkan Beberapa Syarat-Syarat untuk Nama Salah satu usul dari atribut tersebut telah dilengkapi, penetapan spesifikasi ini ditulis untuk beberapa saja. Pemilihan terhadap suatu produk itu harus dilakukan. Selanjutnya ini dapat melengkapi bebe rapa penelitian, menetapkan syarat ini tidak mudah ditebak, bahkan dalam pengambilan tipe solusi yang terbaik. Kemungkinan tetap ada penetapan spesifikasi seharusnya dilaku kan dalam beberapa bentuk. Demikian sebagai contoh pembagian be rat tersebut harus dilakukan lebih dari itu pernyataan tidak seperti hal yang sepele. Demikian juga ketepatan dan kemungkinan tetap ada, spesifi kasi ini tidak lebih ukurannya dari 25 mm. Jika rata-rata antar 450 mm dapat diterima.



7.3 Ringkasan Tujuan: untuk membuat spesifikasi pembuatan yang akurat yang perlu bagi disain.



Prosedur 1. Mempertimbangkan level berbeda yang sifatnya umum dari solusi tersebut yang mungkin dapat diusulkan. Mungkin bisa dipilih satu pilihan di antara level ini: • Alternatif produk • Tipe produk • Ciri produk 2. Menetukan level yang sifatnya umum yang akan digunakan dalam operasi. Keputusan ini biasanya dibuat oleh pelanggan. 3. Mengidentifikasi atribut pembuatan yang perlu. Atribut sebaiknya dirumuskan dalam syarat-syarat yang independen dari solusi terse but.



126



. ' . : • ,' 1125 1



r. ·...



. j



Perancan9a11 Prod11k



..,



4. Menguraikan syarat-syarat pembuatan secara ringkas dan jelas un tuk setiap atribut. Kemungkinan yang ada, spesifikasi sebaiknya dalam syarat-syarat yang dapat dijangkau dan mengidentifikasikan perbedaan diantara batasan tersebut.



Contoh 1: One handed mixing rap Contoh ini adalah spesifikasi untuk keran campuran air buatan dalam kategori air buatan dalam negeri yang dapat dioperasikan de ngan satu tangan. Ringkasan perancangan awal untuk perancangan ini dijelaskan dalam bab ini diperhatikan bagaimana ringkasan dikem bangkan secara luas karena tim perancang telah menyelidiki ma salahny?. Beberapa perincian dalam ringkasan diubah standar nasio nal yang berlaku untuk produk seperti ini. Jumlah pemakaian juga ikut dalam perhitungan. Skala waktu perancangan juga termasuk



dalam spesifikasi kolom d (demand) atau w (wish) disebelah kiri pada tabe! membedakan antar demand dan wishes.



Contoh 2: Ukuran bahan baku Masalah diformulasi kan pelanggan pada level yang bersifat umum, secara sederhana perancangan jenis tertentu dari meteran ba han bakar digunakan pada kendaraan bermotor. Formulasi umum yang pertama adalah meteran untuk mengukur perubahan jumlah minyak secara terus menerus dalam kontainer untuk bentuk dan ukuran yang tidak ditentukan dan mengidentifikasi pengukuran pada jarak yang berbeda dari container. Kemudian daftar atribut berikut dikembang kan cocok bagi kontainer untuk: bermacam volume, bentuk, tinggi, bahan. Tim perancang terus mengembangkan spesifikasi pembuatan se cara penuh, dapat dilihat pada tabel 7.1



Penetapan Kelmt11ha11



127



r label 7.1. Spesifikasi pembuatan One-handed mixing rap



Contoh 3: Sikat gigi listrik



Spesifikasi One-handed mixing rap D atau w D D D D



label



Syarat 1. Seluruhnya aliran yang dicampur maksimum 10 pada tekanan 2 bar. 2. Tekanan maksimum 19 bar 3. Suhu standar air 60 - 100 c



Kebebasan secara menyeluruh untuk pe netapan suhu dan tekanan. 5. Kluktuasi suhu yang diizinkan 15 c pada w suatu tekanan luar 5 bar antar persediaan panas dan dingin. 6. Sambungan 2 pipa cu 10 x 1 mm/keteba D lan 400 mm. 7. Baskom (0-18 mm). D 8. Pengaliran ditepi baskom yang lebih tinggi D 50 m. 9. Menyesuaikan dengan baskom rumah D tangga. w 10. Dapat ditukar ke dalam. 11. Pengoperasian lampu. w 12. Tanpa energi luar. D 13. Persediaan air minum. D 14. ldentifikasi penetapan suhu D 15. Merek dagang diperlihatkan secara jelas. D 16. Tidak ada hubungan kedua persediaan ke D tika katup ditutup. 17. Tidak ada koneksi saat dikeluarkan. 18. Tidak ada pembakaran akibat menyentuh w perabot w 19. Menyediakan proteksi panas 7.2. Tujuan 20. dan Operasi Kriteriayang jelas D D 21. Halus, garis bentuk mudah dibersihkan w 22. Operasi tidak membisingkan D 23. Jangka penggunaan 10 tahun 24. Pemeliharaan mudah D D 25. Biaya pabrikasi maksimum 30 w 26. Menyusun jadwal akibat dari awal pengem- L _L_b a n1gan.'....ran can'..1'..!g,a'..n'..:'...:...



Responsibel



4.



_-_



l



Contoh ini menunjukkan perkembangan penetapan spesifi kasi produk konsumen sebuah sikat gigi listrik. Masalahnya adalah bagaimana menyesuaikan ke masyarakat kelas menengah secara umum, sebuah tipe sikat gigi baru tetapi hal itu bukanlah hal yang utama yang dibutuhkan dalam penetapan spesifikasi produk. Para desainer menguraikan atribut-atribut produk yang baru le bih utama sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen berdasarkan tahapan konsep: •



Kebutuhan psikologis



• • •



Membersihkan gigi lebih bersih daripada sikat gigi biasa, melin dungi gusi,menurunkan kebusukan gigi. Kebutuhan sosial Nafas yang segar dan gigi yang putih Kebutuhan teknis



• •



Diameter panjang, ukuran sikat, luas, jangka waktu, berat Sumber pertukaran







1 dollar tiap orang adalah biaya alternatif, sedangkan pisau cu kur listrik dijual 20 kali lebih tinggi dari pisau cukur biasa yang manual. Jadi kemungkinan 20 dollar akan dibayar untuk sebuah sikat gigi listrik. Penetapan spesifikasi kemudian disusun sebagi suatu set dari perancangan objektif dengan kriteria yang cocok, dapat dilihat pada tabel 7.2. Tujuan 1. Menarik, cocok dijual teru-



tama pada pasar di samping sebagai belanja pri badi.



_



_



_



_ -· ,



--



Kriteria



':



l a. Selu ruh desain menarik dan prod u k d ibagi 2 jenis misal nya x dan y dan yang terpil ih harus jen is yang sesuai dengan keingi nan konsumen. 1b. Dekorasi warna sesuai dengan prod u k kita. l e. Contoh prod u k dapat diperkenal kan dimeja pameran.



128



Perancan9cm Produk



Penetapan Kt'l>11t 11lu111



129



Tujuan



Kriteria



Spesifikasi kegunaan atribut portabilit y dikembangkan sebagai



Fungsi2a. sekurang-kurangnya Fungsi keteknikanharus disesuaikan sebaik setidakmodel jenis tidaknya x yang sebaik dimiliki model individu jeis xduluyang nya. dimiliki oleh orang lain dulunya. ber ikut: Mampu 2b.dijual Amplitudo di Amerika 2-3 mm. serikat. Spesifikasi kegunaan portabel komputer: 4. Sasaran 3. Harus waktu menghubungi adalah pro-ulduk dansudah csa demi siap kedijual amanan. ke Chrismas trade dalam musim yang terdekat. 4. waktu ynag ditetapkan dimulai dari bulan oktober,produksi menjadi pembuatan pro- posal 2 bulan, pencarian bahan 6 bulan, produksi tipe 10 bulan, produksi 13 bulan.



• • • • •



Contoh 4: Kerja Portabel Komputer Komputer pribadi telah menjadi aspek yang sangat mendasar pada banyak aktivitas. Beberapa orang ingin mempunyai tidak hanya satu kantor dan satu rumah tapi yang satu dapat digunakan di tempat lain dan dapat bepergian dengan itu. Contoh ini berdasarkan pada desain jenis komputer yang mudah dibawa. Secara jelas tingkat kelua saan masalah telah disusun oleh permintaan pelanggan. Banyak spesi alisasi atribut yang mana dapat diteliti dan diperinci seperti tipe yang disatukan, tipe penampakan layar dan lain-lain. Kita harus berkonsen trasi disini hanya pada atribut utama. Kita harus mengetahui keistime waan yang diperlukan. Oleh karena itu kita harus mewawancarai pe makai komputer. Penelitian yang lebih jauh dengan pemakai adalah penting untuk mengembalikan daya guna atribut-atributnya. Kita juga harus melakukan penyelidikan lebih jauh akan jenis-jenis lokasi di mana dibutuhkan komputer. Apakah dipangkuan seseorang, kereta api atau pesawat terbang? Jelaslah pada banyak tempat tidak tersedia sumber tenaga, se hingga portabel komputer harus mempunyai baterai sendiri. Salah satu aspek lainya yang muncul adalah bahwa pengguna ingin men steker portabel komputer ke alat seperti printer. lni berarti kecocokan alat tersebut dengan alatnya sangat penting.



Kemudahan dibawa Dapat dibawa satu tangan Berat tidak lebih 5 Kg Alat pembawanya disertai kantung disket



Ketika ditutup, tahan udara untuk menahan air hujan



Contoh 5: Sepeda Mini Langkah ketiga dari langkah perancangan N igel Cross adalah penetapan kebutuhan. Penetapan kebutuhan adalah suatu cara yang membandingkan hasil penetapan atribut melalui cara brainstroming clan penetapan atribut melalui rekapitulasi penyebaran kuisioner. Ha sil tersebut kemudian dibandingkan dengan pemberian nilai D atau W. D (demand) berarti atribut tersebut tidak sesuai antara hasil brain stroming dan keinginan konsumen, sedangkan W (wishes) berarti atribut tersebut yang ditentukan melalui brainstroming juga sesuai dengan keinginan konsumen yang diketahui berdasarkan rekapitulasi penyebaran kuesioner. Seorang perancang dikatakan sudah lebih ahli bila nilai W lebih banyak daripada nilai D. Langkah-langkah penetapan kebutuhan antara lain: 1. Membuat level generalitas yang berbeda-beda dari solusi rancang an yang dapat diterapkan. Produk alternatif: Sepeda mini dengan desain yang ergonomis Jenis produk: a. Desain yang nyaman dan ergonomis b. Produk terbuat dari bahan berkualitas c. Produk dirancang multifungsi



130



Peranca11ga11 f>t od11k



Penetapan Keb11t11ha 11



131



Fungsi spesifikasi: a. b. c. d.



Sepeda mini yang mempunyai bentuk stang melengkung Sepeda mini yang mempunyai warna rangka merah-hitam Sepeda mini yang mempunyai jari-jari roda 20 cm Sepeda mini yang mempunyai bahan tempat duduk dari busa e. Sepeda mini yang mempunyai bentuk pedal persegi f.



Sepeda mini yang mempunyai bahan rangka dari besi g. Sepeda mini yang mempunyai tinggi tempat duduk 50 cm h. Sepeda mini yang mempunyai hiasan rangka dengan stiker i. Sepeda mini yang mempunyai bentuk tempat duduk segitiga j. k. I.



lengkung Sepeda mini yang mempunyai tinggi stang 65 cm Sepeda mini yang berfungsi sebagai alat transportasi Sepeda mini yang mempunyai keranjang sebagai tempat tas



2. Menentukan level generalitas untuk dioperasikan a. Produk memiliki desain yang nyaman dan ergonomis b. Produk memiliki usia pakai (daya tahan) yang cukup lama c. Produk memiliki penampilan yang menarik 3. Mengindentifikasikan performansi atribut produk yang diperlukan Hasil analisa dengan SW terhadap produk sepeda mini, yaitu: What (Apa) ? Who (Siapa) ? Why (Mengapa) ?



Where (Di



mana)? When (Kapan) ?



Produk yang akan dibuat adalah sepeda mini. Sepeda mini ini ditujukan untuk anakanak berusia 6-15 tahun. Produk ini dibuat karena adanya perminta an konsumen terhadap sepeda mini yang lebih baik dan menarik daripada yang su dah ada di pasaran. Sepeda mini dapat ditempatkan di garasi ataupun di teras rumah. Sepeda mini ini dapat digunakan setiap saat dan dalam waktu yang lama.



4. Menetapkan performansi kebutuhan untuk setiap atribut secara lengkap, dapat dilihat pada tabel 7.2. Demand (D) berasal dari pihak konsumen Wishes (W) berasal dari tim perancang



label 7.2. Spesifikasi Sepeda Mini Kelompok II ,,,, ,



• '"."'. 'll l"'" ''"' d!ilill l"'' ' " "''','.'1"i"'"•".·'.:''a'''',tJl111.'i'.'l



. e r u · ••



"'',,'.""..".'''''I·I''' 111.1111 h!111I1N1l1ll1ll1l1l1l1C11·11,,,"II'



w



:011,



'



y 'a'"re'"1 Sepeda mini tuk stang melengkung " t•Ji . , ,



.,



'1 111mempunyai yang ·



'I



ben-



'



Sepeda mini yang mempunyai war



2



D



3



D



Sepeda mini yang mempunyai jari jari roda 20 cm



4



w



Sepeda mini yang mempunyai ba han tempat duduk dari busa



5



w



Sepeda mini yang mempunyai ben tuk pedal persegi



6



w



Sepeda mini yang mempunyai ba han rangka dari besi



7



D



Sepeda mini yang mempunyai tinggi tempat duduk 50 cm



8



D



Sepeda mini yang mempunyai hiasan rangka dengan stiker



9



w



Sepeda mini yang mempunyai ben tuk tempat duduk segitiga lengkung



10



D



Sepeda mini yang tinggi stang 65 cm



11



w



Sepeda mini yang berfungsi sebagai alat transportasi



12



w



anjang sebagai tempat tas



na rangka merah-hitam



mempunyai



Sepeda mini yang mempunyai ker



'.1 1•11![1''"•',llKi1eJi11111!1!11! 1u11n1.1l:!1•i:!''i:,.:''1'"'·1':1



-ooOoo13 2



Perancangan Produk



Penetapan Kt•lmt



11/um



133



r



8 PENENTUAN KARAKTERISTIK DENGAN QFD FD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang au jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudin menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk enghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap pem buatan barang atau jasa yang dihasilkan. Penyebaran fungsi mutu



(Quality Function Deployment ) adalah alat perencanaan yang digu nakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun spesifikasi desain dan pabri kasi. QFD pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1972 oleh Mitsubishi untuk digunakan digalangan kapalnya di Kobe. Pada tahun 1978 Yoji Akao dan Shigeru Mizuno menyusun konsep ini dan mempublikasikannya. Sejak itu proses dikembangkan oleh Toyota dan pemasoknya yang telah menggunakannya dalam rancangan mo biI. Kini teknik itu digunakan secara luas di jepang dan telah mulai digunakan di Amerika dan eropa oleh perusahaan-perusahaan seperti DEC, Hewlett Packard, AT&T, Texas Instrument, ITT, Ford, Chrysler, General Motors, Procter & Gamble, Polaroid dan Deere & Company. Di Jepang alat ini telah digunakan dan telah berhasil mengendalikan



r rancangan dan pembuatan suatu jajaran produk yang luas termasuk barang-barang elektronik, mobil, barang-barang rumah tangga, rang kaian elektronik terpadu (IC}, pakaian, dan rancangan untuk kenya manan setempat, penjualan eceran, dan perumahan.



8.1



Manfaat QFD



Perusahaan-perusahaan pada dasarnya segan membicarakan tentang bagaimana mereka memanfaatkan QFD di dalam praktiknya karena kepekaan komersial (Commercial Sensitivity) disekitar daur pengembangan produk. QFD digunakan untuk memastikan bahwa sebuah perusahaan memusatkan perhatiannya terhadap kebutuhan pelanggan sebelum setiap pekerjaan perancangan dilakukan. lni me mungkinkan memperpanjang tahap perencanaan desain proyek, akan tetapi secara umurn mengurangi baik jumlah waktu secara keseluruhan yang diperlukan untuk tahap perancangan maupun jumlah perubah an-perubahan rancangan setelah diluncurkan. Manfaat-manfaat utama QFD adalah sebagai berikut: 1)



Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan. Memastikan bahwa kebutuhan pelanggan dipahami dan proses desain didorong oleh kebutuhan pelanggan yang ob-



jektif dari teknologi. 2) Mengutamakan kegiatan-kegiatan desain. Hal ini memastikan bahwa proses desain dipusatkan pada kebutuhan pelanggan yang paling berarti. 3) Menganalisis kinerja produk perusahaan yang utama untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan utama. 4) Dengan berfokus pada upaya rancangan, hal tersebut akan me ngurangi lamanya waktu yang diperlukan untuk daur rancangan secara keseluruhan sehingga dapat mengurangi waktu untuk me masarkan produk-produk baru. Perkiraan-perkiraan terbaru mem perlihatkan adanya penghematan antara sepertiga sampai sete ngah dibandingkan sebelum dilakukan QFD.



5) Mengurangi banyaknya perubahan desain setelah dikeluarkan dengan memastikan upaya yang difokuskan pada tahap perenca naan. Hal yang penting ini mengurangi biaya mengenalkan desain baru. 6) endorong terselenggaranya tim kerja dan menghancurkan nnta_ngan antar bagian dengan melibatkan pemasaran, rekayasa t:knik, ?an pabrikasi sejak awal proyek. Masingmasing anggota t1m kefja sama pentingnya dan memiliki sesuatu untuk disum bangkan kepada proses. 7) Menyediakan suatu cara untuk membuat dokumentasi proses dan menyediakan suatu dasar yang kukuh untuk mengambil keputus an rancangan. Hal ini sangat membantu menjaga proyek terhadap perubahan-perubahan personalia yang tidak dapat diperkirakan lebih dulu. .QFD memerlukan komitmen baik dari tim proyek maupun manaJemen untuk dapat berhasil. Faktor-faktor kunci yang membantu peus.ahaan memastikan bahwa QFD memberi hasil-hasil yang penuh art1 dr susun seperti di bawah ini: 1) Yang . paling penting, proyek harus mendapatkan dukungan



mana,emen yang ditunjuk dan aktif. QFD merupakan kegiatan yang cukup menyita waktu. QFD dapat rnenjadi inti strategi ran cangan yang efektif dan dengan demikian penamaan sumber daya dapat benar-benar membuahkan hasil. 2) T'.m ini memerlukan waktu untuk mengumpulkan informasi yang d1perlukan, menandai parameter-parameter kunci, dan melukis kan matrik Rumah Mutu (House of Quality). Sebuah tim yang berpengalaman pertama bila semua informasi ini tidak tersedia pro'.ek itu akan membutuhkan waktu lebih lama untuk meleng kap1 n menyelesaikannya. Tim-tim yang berpengalaman dapat memil1h untuk membuat matriks itu dalam lokakarya dua hari. Hal ini mungkin perlu di mana anggota-anggota tim ditempatkan beberapa jauh terpisah dan semua informasi dapat dibuat tersedia disatu lokasi. Bila tidak ada masalah jarak, tim-tim ini cenderung



13 6



Perancangan Produk



melaksanakan suatu pertemuan yang masing-masing memakan waktu dua jam. Setiap pertemuan memungkinkan satu bagian matrik terselesaikan, meskipun bagitu satu pertemuan dapat di perpanjang ketika akan memutuskan matriks terakhir. Pendekatan ini memberikan waktu kepada para anggota tim untuk memikir kan masing-masing bagian matriks, dan untuk mengumpulkan in formasi tambahan sementara Rumah Mutu dibangun. 3) Para anggota tim harus dipilih secara hati-hati. Seorang wakil ha rus diambil dari fungsi-fungsi pemasaran, rekayasa, pembuatan produk, dan mutu. Mereka juga harus dipilih karena kemampuan mereka menyumbangkan pikiran kepada tim proyek serta kemam puan mereka mencari pendekatan kepada gagasan-gagasan baru 4)



dengan pikiran yang terbuka. Wawasan proyek dan tujuan tim harus secara jelas dirumuskan



sejak dari permulaan. 5) Pemimpin tim yang ditunjuk haruslah orang yang memahami proyek itu dan dapat memimpin sebuah tim. la bertanggung ja wab untuk memastikan bahwa setiap anggota tim menyumbang kan tenaga dan pikirannya, dan proyek tersebut mencapai tujuannya. 6) Seorang penyedia sarana yang memaklumi proses QFD dapat membantu tim tersebut menggunakan pendekatan Rumah Mutu. 7) Sebuah proyek yang relatif mudah harus dipilih bagi matriks yang pertama sehingga tim tersebut dapat mempelajari bagaimana menggunakan Rumah Mutu. Sebuah proyek yang melibatkan pe rancangan kembali suku cadang yang ada mungkin merupakan satu titik awal yang bagus. 8) Tim itu harus membuat penyajian resmi tentang kesimpulan mere ka kepada manajemen. Satu keputusan yang



Penentuan Knrak ter l st lk dengan QfO



137



beralasan untuk me nerima atau menolak kesimpulan-kesimpulan itu kemudian harus dibuat secepatnya. QFD mengumpulkan secara bersama-sama keahlian dari pema saran, rekayasa teknik, dan pabrikasi sejak proyek pertama kali dipikir-



kan dan memastikan bahwa produk-produk yang dirancang mencer minkan kebutuhan dari pelanggan. Alat pokok yang digunakan di dalam QFD adalah Rumah Mutu (House of Quality). Rumah Mutu adalah sebuah matriks yang menunjukkan hubungan antara kebutuh an-kebutuhan pelanggan dan sifat-sifat rekayasa teknik. Suatu kerang ka Rumah Mutu dilukiskan dalam gambar di atas. Dengan menggu nakan alat ini, perusahaan akan mampu menyesuaikan kebutuhan para pelanggan dengan desain dan kendala-kendala pabrikasi. Contoh itu sangat luwes dan memberi kemungkinan bagi sebuah perusahaan untuk menyadari bagaimana pentingnya setiap karakteristik terhadap para pelanggannya dan bagaimana sulitnya mengadakan perubahan. Hal ini memungkinkan tukar menukar antara karakteristik untuk di lakukan atas dasar kriteria yang objektif.



138



Dalam penentuan spesifikasi produk, konflik dan kesalah pahaman kadangkala muncul antar bidang pemasaran dan anggota rekayasa dari tim desain. lni terutama karena terfokus ada intervensi dari apa yang harus dispesifikasikan. Manajer dan peneliti cenderung mengkonsentrasikan beberapa atribut yang telah dispesifikasikan dari produk baru (umumnya dari sudut pandang konsumen atau kebutuh an klien), sementara para perancang dan insinyur memusatkan perha tian pada karakteristik perekayasaan (umumnya dalam pengertian sifat fisiknya). Hubungan antara karakteristik dan atribut adalah dalam ke nyataan yang saling berhubungan dan kebingungan ini dapat dihindari jika hubungannya dapat dipahami dengan jelas. Perancang juga telah mengambil keputusan tentang sifat fisik produk dengan demikian akan menentukan karakteristik perekayasaannya. Tetapi karakteristik ini akan menentukan atribut produk yang dalam hal ini akan dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan. Dengan demikian perancang rekayasa dapat memilih chasing logam tertentu sehingga penentuan karakteristik seperti berat, kekakuan dan tekstur; karakteristik mana Perancangan Produk



yang akan menentukan atribut produk seperti portabilitas, daya tahan dan penampilan. Dengan meningkatnya persaingan di dalam pasar produk, maka sangat penting untuk memastikan bahwa hubungan antara karakter istik rekayasa dan atribut produk sudah dapat dipahami. Terutama sekali, sangat penting memahami apa yang dibutuhkan oleh pelang gan dalam pengertian atribut produk dan untuk memastikan bahwa ada terjemahan yang cermat ke dalam spesifikasi karakteristik rekayasa yang sesuai. Sikap terhadap rancangan produk ini adalah didasarkan atas filsafat karakteristik rekayasa yang sesuai. Sikap terhadap rancang an produk ini adalah didasarkan atas filsafat mendengar kepada suara pelanggan dan direfleksikan dalam peningkatan konsentrasi terhadap kualitas produk. Rancangan kualitas diakui sebagai faktor utama dalam penentuan keberhasilan produk secara komersial.



Penentuan Karok ter lst lk dengan QfD



139



Metode komprehensif untuk penyesuaian kebutuhan pelang gan bagi karakteristik rekayasa adalah pengembangan fungsi kualitas. Pemanfatan fungsi kualitas ini adalah terjemahan langsung dari karak ter jepang Hin Shitsu, Ki No, Ten Kai, di Jepang dengan frasa yang berarti menyerupai susunan strategi seluruh aspek produk (fungsi) dari karakteristik yang sesuai (kualitas) sesuai dengan kebutuhan pelang gan.



juga disajikan disini pada inti proses desain. Karena ini merupakan metode komprehensif, konsep QFD dapat juga digunakan dalam ber bagai tahap proses perencanaan dan juga dapat digambarkan terhadap berbagai metode desain lainnya.



menterjemahkan selera konsumen ke dalam bentuk atributatribut produk yang disesuaikan dengan karakteristik teknis. QFD adalah suatu matriks yang sistematis, menggambarkan pendekatan yang dilakukan untuk merancang produk yang berkualitas. Dasar dari QFD adalah filosofi TQM (Total Quality Management). Dalam QFD menggunakan suatu matriks yang disebut sebagai House of Quality, di mana matriks ini dapat menterjemah kan keinginan konsumen ke dalam karakteristik desain. Bantuk dan keterangan dari setiap bagian matriks House of Quality dapat setiap pasang dilihat pada Gambar 8.1. karakteristik teknis



Menentukan Karakteristik



Penentuan karakteristik ini bertujuan untuk mengetahui selera konsumen terhadap produk. Hal ini dapat dilakukan dengan metode QFD (Quality Function Deployment), yaitu



Atribut produk yang ditetapkan konsumen



Metode QFD ini mengakui bahwa seseorang yang membeli atau sebagian besar yang mempengaruhi keputusan pembelian untuk produk adalah orang penting dalam penentuan keberhasilan komersial dari sebuah produk. Jika pelanggan tidak membelinya, maka produk tersebut bagaimanapun rancangan akan mengalami kegagalan secara komersial. Oleh karena itu, suara para pelanggan memiliki prioritas dalam penentuan atribut produk. lni berarti juga harus berusaha men jaga identitas pelanggan, mendengarkan dengan cermat terhadap apa yang mereka katakan dan menentukan karakteristik rekayasa produk.



Menunjukkan perbandingan produk rancangan terhadap produk pesaing Matriks hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk



Nilai hasil perbandingan terhadap produk pesaing



Nilai kepentingan dari tiap karakteristik



Standar performansi produk



Garnbar 8.1. House of Qua/ ity



QFD adalah sesuatu yang sangat penting berkaitan dengan ter jemahan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik rekayasa dan



140



Perancanan Produk



Dalam menggunakan matriks House of Quality harus melalui prose dur sebagai berikut:



1. Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam atribut atribut produk Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen me nyatakan pendapatnya mengenai suatu produk ke dalam atribut - atribut yang sangat umum, sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan interpretasi.



Penentuan Karak ter lst lk dengan QfD



141



2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut Penentuan peringkat atribut ini dapat dilakukan dengan memberi kan bobot persentase pada masing-masing atribut dengan meng gunakan skala prioritas.



3. Mengeval uasi atribut-atribut dari produk pesaing Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut yang diprioritaskan pesaing dikaji. 4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik



Atribut - atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, di mana atribut diletakkan vertikal pada tepi sebelah kiri,sedangkan karakteristik teknis diletakkan horizontal pada tepi atas. Karakter istik teknis yang dipilih harus nyata dan dapat diukur.



5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik tek nis dan atribut, biasanya menggunakan skor, di mana skor yang tertinggi menggambarkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasi karakteristik teknis yang paling berpengaruh pada kepuasan konsumen, dan sebaliknya.



6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis Dalam House of Quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dengan matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteris tik teknis.



7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakter istik teknis Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin di capai untuk pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan keinginan konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk pesaing.



8.2 Langkah-langkah QFD Langkah-langkah Quality Function Deployment (QFD) dengan menggunakan matriks House of Quality adalah sebagai berikut: 1.



Mengidentifikasi keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk Metode ini dimulai dengan pengidentifikasian pelanggan dan pan dangan mereka terhadap kebutuhan mereka dan atribut produk yang mereka inginkan. Juga ada beberapa teknik penelitian pasar tentang kebutuhan dan selera pelanggan. Metode ini disebut klinik produk di mana pelanggan dapat dilibatkan dengan ke dalaman yang ada terutama menyangkut produk tertentu dan juga tentang uji di mana berbagai persaingan produk akan disusun pada dis play dalam ruangan atau hall dan pelanggan diminta memeriksa produk dan memberikan pemikiran dan reaksi mereka. Secara umum pelanggan juga akan berbicara tentang produk dalam pengertian atribut umurn dan karakteristik khusus rentangan pengamatan dari sesuatu yang mudah dilakukan hingga kepada pernyataan 'saya tidak menyukai warnanya'. Seperti pada metode



Perancanga 11 Produk



142



spesifikasi kinerja, sangatlah penting untuk menginterpretasikan pernyataan umum ke dalam pernyataan yang tepat dari berbagai kebutuhan, tetapi juga penting untuk mencoba mengidentifikasi dan menyajikan keinginan konsumen dan seleranya dari pada mengidentifikasi kan pengamatan mereka ke dalam persepsi per ancang dari apa yang diinginkan oleh pelaggan. Untuk itu, ka ta-kata atau frasa yang digunakan secara aktual oleh pelanggan sering dipertahankan dalam pernyataan atribut produk, bahkan meskipun ini masih sangat kabur dan bersifat tidak terlalu tepat.



2. Menentukan tingkat kepentingan re/atif dari atribut-atribut Tidak semua atribut produk yang teridentifikasi akan memiliki kualitas yang sama pentingnya bagi pelanggan atau konsumen. Misalnya, mudah digunakan dapat dinyatakan sebagai hal yang lebih penting dari pada mudah dirawat. Demikian juga beberapa kebutuhan (seperti yang dicatat dalam metode spesifikasi kinerja (yang dapat berupa kebutuhan atau permintaan dari pada selera yang bersifat re/atif. Tim perancang juga perlu mengetahui atribut dari desain produk mereka yang merupakan hal penting yang mempengaruhi per sepsi konsumen dari produk yang mereka miliki dan juga hal penting untuk menerapkan tingkat kepentingan relatif dari para pelanggan. Demikian juga metode penelitian pasar yang dapat membantu menciptakan preferansi yang relatif serta memberikan konfirmasi apakah konsumen dapat mengatakan secara aktual hal ini dapat direfleksikan. Sebagian teknik yang relatif sederhana yang dapat digunakan untuk mengakses tingkat kepentingan relatif dari atribut yang teridenifikasi. Misalnya, pelanggan yang dapat diminta untuk mengurutkan pernyataan atau kebutuhan mereka atau menegosia sikan suatu titik terhadap berbagai atribut. Hasil dari langkah adalah alokasi bobot relatif untuk menetapkan atribut yang dispesifikasikan oleh pelanggan. Secara normal, nilai



144



Peranranqa11 Prociuk



Penentuon Kt11C1k t t'1 l\li k cic>ngan Qf D



143



pe sentae ini ditetapkan setiap atribut, yaitu bobot untuk rang ka1an atnbut yang lengkap ditambah pada total 100. Pelanga sering melakukan penilaian tentang atribut produk dalam stilah .perbandingan dengan produk lainnya. Misalnya, pembeh_ mobil dapat mengatakan bahwa mobil A terasa sangat reso.nstve dibndingkan dengan mobil B. Pemakaian perbanding an rnr dapat dr pahami dengan sempurna, yang mengatakan kon smen bukanlah ahli dan hanya dapat melihat berbagai kemung krnan dalam desain produk melalui pengamatan terhadap produk yang dihasilkan. lnformasi penelitian pasar juga sering dikumpul kan oleh metode perbandingan antar produk. Dalam pasar kom petitif, tim perencanaan juga mencoba untuk memastikan bahwa prouk ini akan memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih baik dan pada produk baik. Kinerja dari persaingan ini akan dianalisa terutama menyangkut kepada atribut produk yang memberikan bobot tertinggi pada kepentingan relatif. Sebagian dari ukuran ki nerja ini akan lebih bersifat objektif dan kuantitatif, sementara itu dapat juga dibandingkan oleh para konsumen. Bahkan bila ukuran objektif dapat dilakukan, hal ini dapat diperiksa terhadap persepsi pelanggan yang tidak dapat dikaitkan dengan ukuran objektif. Dala merencanakan produk baru tidak ada produk pesaing lain tetapr bahwa tidak seperti biasanya, sebagian besar rancangan produk bersaing terhadap produk yang sudah ada dipasar. Dalam memperbaiki produk yang ada, langkah yang demikian termuat dalam prosedur yang tidak hanya menyoroti perbaikan dalam produk tim perancang tetapi juga di mana produk ini telah mem berikan keuntungan bagi beberapa persaingan yang dipertahan kan.



3. Mengeval uasi atribut-atribut dari produk pesaing Performansi dari pesaing dianalisis keterangan mengenai atribut yang diprioritaskan pesaing dikaji.



Penentuan Kmak l erlstf k dengan QfD



145



4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik Seperti telah dikemukakan di atas, pelanggan bukanlah ahli dan oleh karena itu tidak umum menspesifikasikan kebutuhan me reka dalam pengertian karakteristik rekayasa yang mempengaruhi berbagai kebutuhan. Misalnya, pembeli mobil yang mengetahui bagaimana rasa responsive, tetapi tidak seperti itu mampu me ngacu kepada istilah tarsi mesin. Oleh karena itu sangat penting bagi tim perancang mengidentifikasikan karakteristik rekayasa dari produk yang memenuhi atau mempengaruhi kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini, keseluruhan bobot mobil, termasuk tarsi mesin akan mempengaruhi responsibilitasnya. Karakteristik rekayasa haruslah lebih real merupakan karakteristik yang dapat diukur terhadap perencana rekayasa mampu mengontrolnya. Juga dapat dipahami bagi pelanggan yang lebih besar tentang kebutuh an mereka atau untuk mengharapkannya dalam berbagai subjek frustasi, namun perencana rekayasa ini hanya dapat bekerja dalam sejumlah parameter kuantitatif dari rekayasa yang dapat diidentifi kasikan. Melalui penyesuaian parameter ini, karakteristik yang di gunakan para desainer akan mempengaruhi kinerja atau persepsi pelanggan terhadap produk. Oleh karena itu, akan sangat penting untuk mempertimbangkan berbagai usaha dalam mengidentifika sikan karakteristik rekayasa yang relevan dan memastikan bahwa masing-masing dapat dinyatakan dalam unit yang dapat diukur. Tentu saja, tidak semua karakteristik rekayasa dapat mempenga ruhi semua atribut produk dan penggambaran matriks akan me mungkinkan tim mengidentifikasikan karakteristik mana yang akan menjadi atribut. lni umumnya mencatat atribut secara bersama sama dengan bobot relatif mereka yang secara vertical kebawah, pada sisi kiri dari matriks dan juga secara horizontal, sepanjang sisi atas. Atribut ini akan membentuk barisan matrik dan karakter istik yang membentuk kolom. Setiap sel matriks memperlihatkan interaksi potensial atau hubungan antara karakteristik rekayasa



dn kebutu.han para pelanggan. Kebawah sisi kanan matriks dapat d1catat hasrl evaluasi dari produk pesaing, yang memperlihatkan score yang dicapai terhadap atribut produk untuk produk pesaing dan produk arus tim desain. Demikian juga sisi bawah dari matriks yag umumnya telah ditempat untuk pencatatan unit pengukuran dan karakteris i rekayasa. Jika produk telah ada dan dirancang maka produk m1 memiliki karakteristik tersendiri yang dapat di sisipan disini, bersama dengan nilai yang dicapai oleh produk pesamg.



atribut ini tidak akan memiliki nilai yang sama. Dapat dikatakan, sebagian karakteristik akan memiliki pengaruh yang kuat pada beberapa atribut, sementara karakteristik lainnya hanya memiliki pengaruh yang lemah. Oleh karena itu tim desain bekerja secara metodologi melalui matriks dan dicatat di dalam e matriks. i mana hubungan ini terjadi dan kekuatan hubungan 1rn dapat dd1hat. Beberapa jumlah yang digunakan untuk menun jukkan kekuatan hubungan (misalnya 6 untuk hubungan kuat 3 untuk hubungan sedang, dan 1 untuk hubungan lemah) ata dapat juga menggunakan simbol. Bila angka ini digunakan maka akan dimungkian untuk mencatat nilai kedua dalam sel yang ke dua yang merupakan bobot relatif dari atribut yang dikalikan oleh kekuatan hubungan. Skor terbesar diantara nilai ini akan memam pukan tim desain lebih mudah mengidentifikasikan penyesuaian karakteristik rekayasa yang memiliki pengaruh besar atas persepsi pel ggan dari produk. Pengukuran akurat dari kekuatan hubung an 1n1 dapat ditetapkan.



5. Mengidentifikasi hubu ngan antara karakteristik teknis dan atribut produk Dengan melakukan pemeriksaan melalui sel-sel matriks, maka akan memungkinkan untuk mengidentifikasi di mana karakteristik rekayasa akan mempengaruhi atribut produk. Hubungan antara karakteristik dan



146



Perancangan Pr oduk



Penentuan Korak t r r lst lk dengan QfD



147



baru ini akan ditambahkan pada matriks yang sudah ada dan karena ini menghasilkan bentuk segitiga matriks dengan diagram yang dihasilkan.



6.



Pekerjaan melalui matriks pembuktian akan memungkinkan pemeriksaan yang sistematik dilakukan dari interaksi antara karak teristik rekayasa dan apakah interaksi ini lebih negatif atau positif. Bagaimanapun beberapa asumsi akan dapat dibuat menyangkut perencanaan akhir bila menyelesaikan matriks pembuktian dan perlu diingat bahwa perubahan di dalam konsep desain ini akan



Mengidentifikasi interaksi yang relevan diantara karakteristik teknis Sering muncul kasus bahwa karakteristik rekayasa berinteraksi satu sama lain, terutama dalam pengaruh mereka terhadap persepsi pelanggan dari produk. Misalnya, mesin yang lebih berkekuatan yang jauh lebih berat, sehingga peningkatan bobot kendaraan dan tidak ada meningkatkan responsifnya. lnteraksi ini dapat berupa negatif atau positif. Cara pemeriksaan interaksi ini adalah untuk menambahkan ba gian lain pada matriks interaksi. Aksi



berubah di dalam bentuk interaksi. 7.



Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakter istik teknis Dalam metode berikut ini, tim perencanaan akan mendapatkan isyarat substansial ke dalam desain atau perencanaan mereka termasuk persepsi pelanggan dari produk mereka dan produk pesaing dan bagaimana karakteristik rekayasa dari produk ini di hubungkan dengan kebutuhan para konsumen. Dalam langkah



prosedur ini, tim akan menentukan target yang dapat ditetapkan untuk parameter karakteristik rekayasa yang dapat diukur guna memenuhi kebutuhan konsumen atau memperbaiki produk atas pesaingnya. Tentu saja dalam situasi kompetitif sangatlah penting untuk me ngetahui apa yang dicapai pesaing terhadap karakteristik produk-



nya seh'.ngga penel_itian yang lebih rind dari produk pesaing sangat perl.u d1lakukan. Tim perencanaan juga dapat menetapkan target bag1 erek yang mungkin lebih baik dari pesaingnya. Kadang kala JUga d1rasa perlu untuk melaksanakan percobaan dengan langgan untuk menentukan target apa yang dapat diterima. Hal im sama untuk menentukan nilai spesifikasi kinerja. Contoh Sepeda Mini Langkah-langkah penentuan karakteristik dengan metode QFD terhadap perancangan sepeda mini Kelompok II adalah: 1. Mendgikdentifikasi keinginan konsumen ke dalam bentuk atribut pro u Untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap sepeda mini, mk dalam pengumpu/an data di/akukan dengan penyebaran ku1s1oner kepada 30 sampe/ anak. Penyebaran kuisioner ini di lakukan melalui 2 tahap yaitu tahap I (kuisioner terbuka) dan ta hap II (kuisioner tertutup). Data atribut sepeda mini konsumen pada tabe/ 8.1.



yang



diinginkan



oleh



Tabel 8.1. Data Atribut Sepeda Mini yang Diinginkan oleh Konsumen



1 4 8



Perancangan Produk



Penentuan Kat akt rllstlk dengan QfD



Desain



2



Bahan



3



Fungsi



149



Bentuk stang



Melengkung



Bentuk tempat duduk Bentuk pedal



Segitiga melengkung Persegi Tinggi tempat duduk 50 cm Jari-jari roda 20 cm Tinggi stang 65 cm Merah hitam Stiker Besi Busa Alat transportasi Tempat tas



Dimensi Warna Hiasan Rangka Tempat duduk Utama _ _:r mbahan



2.



Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut produk Penentuan tingkat kepentingan relatif atribut ini dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing-masing atribut de ngan menggunakan skala prioritas, dapat dilihat pada tabel 8.2.



Bahan



3



label 8.2. Data Tingkat kepentingan dari Atribut Produk



4.



2Bahan



Busa



3



4



Utama



Alat transportasi



3



3



Tambahan



Tempat tas



3 4



3



4



Menggambarkan matrix perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik teknik Atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknik di letakkan pada bagian vertikal di tepi sebelah kiri sedangkan karak teristik teknik di bagian horizontal tepi atas.



Melengkung Bentuk stang Segitiga melengkung Persegi Bentuk tempat duduk Bentuk pedal 4 Tinggi tempat duduk 50 cm 4 Jari-jari roda 20 cm Tinggi stang 65 cm Merah hitam 3 Stiker Besi Busa 4 Desain Alat transportasi 4 Dimensi Tempat tas



Matriks antara atribut produk dan karakteristik teknik dapat dilihat pada tabel 8.4.



4 3



Warna Hiasan Rangka Tempat duduk Utama Tambahan



Fungsi



Tempat duduk



5 5 5 5



Tabel 8.4. M atriks antara Atribut Produk dan Karakteristik Teknik c



3Fungsi



c c .. - 0 co Q) c l Q) "(ii Q. c ::J Q) c ..,., Q) c.. - o c . Vl ..,., c > 0 co



x xxx x x x v v xx



Bentuk stang melengkung Bentuk tempat duduk segitiga lengkung Bentuk pedal persegi v Tinggi tempat duduk 50 cm Jari-jari roda 20 cm Tinggi stang 65 cm Warna merah hitam Hiasan stiker Rangka besi x Tempat duduk busa v vv v Fungsi utama alat transportasi Fungsi tambahan tempat tas x



(Q



0..



ro



ro



(])



a.. ro >-



c:



(])



0



0



c:



ro ..c ro



(])



ro ..c:



7.



Menentukan target pencapaian untuk setiap karakteristik teknik Pada langkah ini, ditentukan target yang harus dicapai untuk masing-masing karakteristik teknik, tingkat kesulitan pembuatan produk, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya tingkat masing masing karakteristik teknik. Tingkat kesulitan Total bobot



=



55



k 21 1. Kompos1s. 1. prod u=x100 % 2.



=



38.18 %



Ketebalan busa = .!I x 100 % = 30.91 %



55



9



3 3



x 100 % = 16.36 % 1 Lamanya pengecatan = Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara sesama karakteristik yang satu dengan yang lainnya, dapat dilihat pada gambar 8.2. 3.



4. Kualitas Mesin



5 152



Perancangan Produk



=



!_! x 100 % 55



Penentuan Karnk t t•r /\t/ k dengan QfD



=



20 %



1



153



Kekuatan Bahan



5. 6



Usia pakai



.



7.



=



= .!I. x 100 % = 30.91 % 55



.!2. x 100 % = 34.55 %



3



55



Berat sepeda =



55



x 100 %



29.09 %



=



3



3



Total bobot 1.



=



x 100 %



=



=



14.95 % ""' 15%



214 Ketebalan busa = 3.



5. 6



.



Lamanya pengecatan



Kualitas Mesin = Kekuatan Bahan



= ;



x 100 %



=



6.



Usia pakai =



=



214



214 Berat sepeda



17



17.65 % ::::: 18%



_i_ x 100 % =



17.65 % ::::: 18% 17 3 x 100 % = 17.65 % ::::: 18% Berat sepeda = 17



=



214



Customer Perception



Data Persepsi konsumen dapat dilihat pada tabel 8.6 dan tabel 8.7.



label 8.6. Data Persepsi Konsumen



3 4 4 Bentuk tempat duduk segitiga lengkung Bentuk pedal persegi 3 Tinggi tempat duduk 50 cm Jari-jari roda 20 cm 4 Tinggi stang 65 cm Warna merah hitam Hiasan stiker Rangka besi 4 4 3 Bentuk stang melengkung



x 100 %



x 100 %



=



=



x 100 %



17



3



1. Komposisi produk



=



17.76 % ""' 18%



16.36 % ""' 16%



=



5



16.82 % ""' 17%



x 100 %



=



17.65 % ""' 18%



17



=



2.



5.88 % ::::: 6%



_i_ x 100 % =



Perkiraan Biaya Total bobot



=



7.94 °lo ""' 8%



x 100 % = 14.49 % = 14%



214 38



Usia pakai



= 7.



Kekuatan Bahan =



x 100 % = 11.68 % = 12%



214



4



4.



5.



= -



214



Komposisi produk



2.



Kualitas Mesin



7.



Derajat kepentingan



1 - x 100 % 17



4.



Ketebalan busa =



17



x 100 % = 17.65 % 3.



=



18%



Lamanya pengecatan =



IPmpat duduk busa



5



I ungi utama alat transportasi



5



I u11gsi tambahan tempat tas



5



4 4 3 3 4



3 4 3 3 3 4



3 4 4 4 3 4



2



2



3 4 4 3 3



4 4 4 3 4



5



4 3 3 3 3 4



1



15 4



x 100 % = 5.88 °lo ""' 6%



17 Perancangan Produk



Pen1 od11k



Evafuasf Af tPrnat



181



pilihan susunan baris dapat ditetapkan dalam posisi relatif atau skala 1-10. Pilihan yang paling baik telah diberikan nilai 10 dan yang lain kemudian diberikan nilai relatif untuk ini. Kemudian objek C dinilai sebanyak 70% dari nilai pilihan B, pilihan dua kali setinggi pilihan E dan lain-lain. Nilai skala koresponden adalah berat relatif dari pilih an-pilihan (catat bahwa barisan pilihan tertinggi dan terendah tidak begitu penting ditempatkan pada puncak absolute dan posisi bawah/ terendah dari skala. Jika anda mencapai berat relatif dan anda merasa yakin tentang posisi relatif dari objek-objek skala, kemudian anda dapat memasuk kan/menyertakan perbandingan urutan ke dalam perbandingan nilai interval yang dapat digunakan untuk operasi perhitungan. Prosedur pergantian diputuskan untuk dibagi masukan ke se jumlah point tertentu, katakanlah 100 sampai ke seluruh pilihan, pem belian point-point pada nilai relatif dan membuat perdagangan dan penyesuaian antara point-point yang diberikan ke pilihan yang ber beda sampai penerimaan alokasi pengganti yang telah dicapai. Hal ini dapat dilakukan atas kelompok dasar dengan anggota dari masing-masing kelompok diminta untuk beralokasi atau menye diakan jumlah yang tetap dari total point antara pilihan-pilihan ber dasarkan kepada seberapa tinggi mereka mengevaluasinya. Pada pohon objek dapat digunakan untuk menyediakan suatu metode yang lebih mungkin dari pembagian berat level tertinggi, kese luruhan objek telah diberi nilai 10, pada masing-masing level rendah, sub objek kemudian diberikan berat relatif ke tiap terhadap tiap-tiap lainnya tetapi yang juga bertotal 10. Bagaimanapun berat sesunguh nya dihitung secara pembagian dari berat sesunguhnya dari objek di atas yang diantaranya. Hal ini dijelaskan oleh gambar. Masing-masing kotak pada po hon diberi label dengan nomor objek (01, 011, dan lain-lain). Dan



diberikan dua nilai sama dengan nilai relatifnya ke samping pada level yang sama dan nilai tertingginya atau nilai relatif ke masingrnasing lainnya dari 0,67; 0,33; tetapi nilai sesungguhnya dan hanya bertotal 0,5 (nilai sesungguhnya dari objek 011) dan kemudian dihitung se bagai berikut: 0,67 x 0,5 = 0,34 dan 0,33 x 0,5 = 0,16 Penggunaan prosedur ini lebih mudah untuk membagi berat dengan beberapa ketetapan, karena hal ini relatif mudah untuk mem bandingkan bagian dari pilihan ke dalam grup kecil dari dua atau tiga dan dengan merespek ke pilihan tersendiri level tinggi. Seluruh berat seluruhnya bertambah i,0 dan ini lebih meyakinkan berlakunya urut an berat-berat. Hal ini penting untuk mengubah pernyataan dari pilihan-pilihan ke dalam parameter yang dapat diukur. Sebagai contoh, sebuah objek untuk mesin, untuk memiliki ketahanan tinggi dapat diubah kebentuk parameter dari mesin yang dihentikan 10.000 jam sepanjang waktu yang mungkin diukur dari data yang sesuai atau sedikit dari pengalam an yang mula-mula dengan tipe mesin seperti itu. Beberapa parameter tidak akan diukur secara sederhana, cara cara kuantitas tetapi ini memiliki kemungkinan untuk membagi nilai fungsi pada skala point. Perbandingan sampel biasanya memiliki 5 tingkatan yang menampilkan bentuk-bentuk seperti ini. Sering kali skala point 5 (0 - 4) adalah terlalu kasar dan anda akan membutuhkan pengunaan point 9 (0 - 8) atau skala point 11 (0 - 10). Bentuk yang telah disepakati ditafsir oleh point 11 dan skala point 5. Kedua parameter kuantitatif dan kualitas dapat dibandingkan bersamaan pada sebuah point skala menyatakan hal yang terburuk ke bentuk jarak prestasi yang terbaik. Contohnya seorang konsumen ba han bakar dan berkata kenyamanan dari mesin mobil dapat ditampil kan pada skala poin 7.



182



Perancam1un Pt o''.t: 1ft«':·i; : ·1,T•.Ddk.:,



.i ehtr' :Y:PI-·""r



1x 1x 0.5 x 0.333 x 1x 0.333 x 1x 0.5 x 0.333 x 0.333



Bentuk stang dengan warna 1



.\ '



ta n g ··· ••. 7f:• Ddk:lt . Peda .i · '.ittnensi ···



.zy5 x 5 x 5 x 3 x 1x 3 x 3 x1x 1x 0.5 = 2.1024 Bentuk stang dengan hiasan



= lzy7 x 5 x 5 x 3 x 3 x 5 x 3 x 3 x 3 x 0.3333 = 3.0553 Bentuk tempat duduk dengan bentuk pedal



Responden 9



= lzy3 x 3 x 3 x 3 x 1x 5 x 1x 2 x 3 x 3 = 2.4337 Bentuk tempat duduk dengan dimensi



Bentuk Stang



1.0000



1.0000



3.0000



0.3333



Bentuk T. Duduk



1.0000



1.0000



3.0000



0.3333 izy1



Bentuk Pedal



0.3333



0.3333



1.0000



0.2000



0.3333



1.0000



Dimensi



3.0000



3.0000



5.0000



1.0000



3.0000



5.0000



1.0000



3.0000



x 1.0000 1x 0.5 x0.3333 0.33



Warna



1.0000



1.0000



3.0000



0.3333



1.0000



3.0000



Hiasan



0.3333



3.0000



1.0000



0.2000



0.3333



1.0000



x 0.33 x 0.3 x 0.3 x 0.25 x 0.33 x 0.33



= 0.4202



= 0.5610



192 oduk



Perancanssifibsi hPntuk



Tabel 12.2. Proses Perancangan dan M etodelogi •1.llurninasi



I ).



-- · -·--



VPrifik.isi



Tindakan dalam Proses Perancangan



Metode yang digunakan



1. Klasifikasikan tujuan



Diagram Pohon



2. Penetapan fungsi-fungsi 3. Menentukan kebutuhan 4. Menentukan karakteristik



Analisa fungsi



5. Menentukan alternatif 6. Evaluasi alternatif 7. Komunikasi



Penentuan Spesifikasi QFD Morfologi Chart Weight objPct iw Rekayasa Nil.ii



ZZ4



------·



Perancangcm Produk jadi kita dapat melihat bahwa banyak strategi dalam membuat



kerangka pekerjaan dan beragam kombinasi teknik serta metode metode yang digunakan.



\t1