63-Bab III Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai Edit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III INVENTARISASI BANGUNAN PENGAMAN PANTAI



III.1



TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN INVENTARISASI



Inventarisasi bangunan pengaman pantai merupakan pekerjaan pengumpulan data dan informasi tentang kondisi fisik dan kinerja bangunan pengaman pantai yang ada di wilayah perencanaan, dengan melakukan pengamatan langsung dan pengukuran, serta mendata semua informasi yang dibutuhkan. Tujuan kegiatan inventarisasi bangunan pengaman pantai adalah untuk mengumpulkan data bangunan pengaman pantai yang akan dipelihara dan membuat rencana umum tindak pemeliharaannya. Adapun sasaran yang akan dicapai dari kegiatan inventarisasi bangunan pengaman pantai, yaitu meliputi: 1.



Mendapatkan data teknis, administrasi, dan riwayat bangunan selengkapnya sebagai dasar penyusunan rencana pemeliharaan.



2.



Memiliki koordinasi yang tepat antara pengelola pemeliharaan, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan (beneficiaries) lain.



3.



Menghasilkan dasar pengajuan usulan anggaran pemeliharaan yang terkwantifikasi dengan baik.



Kegiatan yang dilakukan dalam inventarisasi bangunan pengaman pantai mencakup: 1.



Penentuan titik referensi yang akan digunakan sebagai acuan dalam inventarisasi.



2.



Penetapan nomenklatur bangunan.



3.



Pembagian ruas bangunan (untuk bangunan yang memanjang) atau penomoran bangunan (untuk bangunan yang berjajar).



4.



Identifikasi obyek yang dilindungi oleh bangunan (sebagai fungsi bangunan).



5.



Pengumpulan data teknis bangunan (termasuk kondisi bangunan, sketsa dan foto).



Untuk inventarisasi digunakan Blangko Inventarisasi Bangunan Pantai yang merupakan lampiran dari "Laporan Inventarisasi dan Data Base Bangunan Pengaman Pantai". Satu set blangko digunakan untuk melakukan inventarisasi satu ruas bangunan untuk bangunan



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



1



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



memanjang (Revetmen, Tembok Laut, Pemecah Gelombang, Tanggul Laut, dan Pengisian Pasir) atau satu unit bangunan untuk bangunan yang berjajar (Groin, Pemecah Gelombang, dan Jeti).



Gambar III.1 Kondisi bangunan pengaman Pantai Anyer



Gambar III.2 Kondisi bangunan pengaman Pantai Sambiki



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



2



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



Gambar III.3 Kondisi bangunan pengaman Pantai Wewemo III.2



TAHAPAN KEGIATAN INVENTARISASI



Tahapan pelaksanaan kegiatan inventarisasi bangunan pengaman pantai merupakan langkah kerja yang dilakukan berdasarkan strategi dalam melaksanaan kegiatan inventarisasi sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan urut dan sistematis. DATA SEKUNDER Gambar Desain (Design Drawing) Gambar Konstruksi (Shop Drawing) Gambar Terbangun (As Built Drawing)



Penentuan Titik Referensi



Form Inventarisasi (Blangko Inventarisasi)



Penetapan Nomenklatur Bangunan



Identifikasi Objek yang Dilindungi Oleh Bangunan



Pembagian Ruas & Penomoran Bangunan Bangunan



Pengumpulan Data Teknis Bangunan



DATA BANGUNAN PENGAMAN PANTAI



Gambar III.4 Flow chart tahapan pelaksanaan kegiatan inventarisasi



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



3



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



Dalam tahapan pelaksanaan kegiatan inventarisasi bangunan pengaman pantai, kita susun dengan melakukan pendekatan teknis maupun non teknis, dengan tujuan supaya dalam pelaksanaan pekerjaan ada dasar pemikiran atau pertimbangan dalam melakukan kegiatan untuk setiap item pekerjaan.



III.3 III.3.1



PELAKSANAAN KEGIATAN INVENTARISASI Identifikasi Objek yang Dilindungi oleh Bangunan



Fungsi bangunan pengaman ditentukan dengan melakukan pengamatan terhadap salah satu atau beberapa sektor yang dilindungi oleh bangunan di belakang pantai, yaitu: 1.



pulau terluar;



2.



jalan raya nasional/provinsi/kabupaten;



3.



kawasan pemukiman;



4.



kawasan wisata;



5.



fasilitas umum/fasilitas sosial;



6.



dan lalu lintas navigasi (muara sungai).



Adapun keberadaan bangunan pengaman pantai yang dilakukan inventarisasi mempunyai maksud untuk melakukan perlindungan dan pengamanan terhadap objek, diantaranya yaitu: 1.



Pantai Bere-Bere



2.



Pantai Sambiki



3.



Pantai Wewemo



III.3.2



Pengumpulan Data Teknis Bangunan



Data teknis bangunan diperoleh dari dua sumber, yaitu melalui pengukuran lapangan dan dokumen pembangunan (as built drawing/ADB). Pengukuran lapangan dilakukan untuk semua bangunan yang hasilnya diisikan pada Blangko Inventarisasi Bangunan Pantai. Bila dokumen pembangunan tersedia, maka dokumen tersebut menjadi lampiran pada blangko inventarisasi. Untuk melakukan pengumpulan data teknis bangunan dalam inventarisasi (dan pemantauan), dilakukan sejumlah pengukuran menggunakan alat bantu ukur optis yang



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



4



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



umum digunakan dalam survei topografi. Alat yang digunakan dalam pengukuran tersebut adalah:



1.







Theodolite T0







Papan duga







Waterpass







GPS







Bak Ukur







Pita Ukur



Panjang Bangunan Panjang bangunan diukur sesuai alinyemen bangunan. Untuk bangunan yang memanjang dan mengikuti garis pantai (revetmen, tembok laut, pemecah gelombang, tanggul laut, dan pengisian pasir), panjang bangunan merupakan panjang ruas yang diidentifikasi/diinspeksi dari titik 1 (awal) ke titik 2 (akhir). Untuk bangunan yang berjajar (pemecah gelombang, groin, dan jeti) panjang bangunan diukur menurut alinyemen bangunan dari pangkal (titik 1) hingga ke ujungnya (titik 2). Pengukuran dilakukan penggunakan alat Theodolit yang juga mengukur bentuk dasar bangunan untuk digambarkan pada sketsa. Jarak diukur secara optis dan dilengkapi pengukuran langsung menggunakan pita ukur.



2.



Elevasi Puncak Bangunan Elevasi puncak bangunan diukur pada bagian puncak yang mendatar dari bangunan terhadap BM acuan terdekat sesuai dengan dokumen inventarisasi. Pengukuran dilakukan menggunakan alat sipat datar (waterpass). Perubahan pada nilai elevasi puncak digunakan sebagai indikasi adanya perubahan pada bangunan.



3.



Lebar Puncak Bangunan Lebar puncak bangunan merupakan lebar bagian mendatar/rata pada bagian tertinggi dari bangunan pengaman. Lebar puncak bangunan diukur untuk bagian utama maupun bagian lain yang memiliki profil yang berbeda. Pengukuran lebar dilakukan secara optis dan dibantu dengan pengukuran langsung dengan pita ukur.



4.



Lebar Dasar Bangunan Lebar dasar bangunan merupakan lebar rata-rata bagian dasar bangunan pengaman yang bersinggungan dengan tanah dasar. Lebar dasar bangunan diukur untuk bagian utama maupun bagian lain yang memiliki profil yang berbeda. Pengukuran dilakukan menggunakan cara optis dengan menempatkan bak ukur pada kaki bangunan yang terendam air.



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



5



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



Hasil pengukuran fisik bangunan digambarkan dalam bentuk sketsa bangunan. Sketsa dibuat lengkap dengan ukuran dan keterangan yang diperlukan dengan selengkap mungkin. Selain itu, sketsa juga memuat titik-titik pengambilan foto dan arah bidik foto sesuai dengan nomor identifikasinya. Foto bangunan yang diambil menunjukkan bentuk, kelengkapan, material bangunan, dan kerusakan yang teridentifikasi. Foto disusun dan diberi nomor sesuai nomor pada sketsa dan menjadi lampiran blangko inventarisasi. 5.



Kerusakan-kerusakan yang Terjadi pada Bangunan Pengaman Pantai Zona atau daerah pada struktur bangunan pantai yang kemungkinan mengalami kerusakan dibagi menjadi beberapa bagian pokok: 1.



Untuk Bangunan Revetment  Bagian pelindung kaki  Bagian dinding tembok laut (retakkan/patahan)  Saluran drainase (setelmen/penurunan)



BADAN DALAM



PUNCAK BANGUNAN



BADAN LUAR



Gambar III.5 Daerah kerusakan revetment 2.



Untuk Bangunan Pemecah Gelombang Zona/daerah pada struktur groin yang kemungkinan mengalami kerusakan dibagi menjadi 3 bagian pokok, yaitu bagian kepala/head (puncak), bagian sisi sebelah kanan dan bagian sisi sebelah kiri seperti disajikan pada gambar di bawah.



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



6



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



Bagian Sebelah Kiri Bangunan



Bagian Sebelah Kanan Bangunan



Gambar III.6 Daerah kerusakan pemecah gelombang Bagian kanan dan kiri bangunan adalah daerah yang paling kritis bila terjadi kerusakan akibat gaya-gaya gelombang dan gerusan pada bagian bawah struktur. Sementara bagain puncak tidak begitu kritis karena sudah terlindungi sebagian oleh keberadaan bagian bawahnya. Kondisi bangunan melengkapi bagian bawah dari sketsa bangunan dengan keterangan-keterangan pada sketsa mengenai kerusakan yang terdapat pada bangunan. Blanko Inventarisasi Bangunan Pantai. Berdasarkan pengumpulan data teknis bangunan pengaman pantai yang dilakukan melalui kegiatan inventarisasi, dapat disimpulkan bahwa jenis bangunan pengaman pantai di lokasi kajian adalah revetment dengan material penyusun batu alam (quarry stone). Dengan jenis bangunan pengaman pantai dan material penyusun tersebut, maka yang menjadi indikator penilaian kondisi bangunan revetment dengan material penyusun batu alam terdiri dari: 1.



2.



Puncak a.



Puncak bangunan dan elevasinya



b.



Kehilangan lapis pelindung/armor



c.



Kehilangan kontak (interlock) armor



d.



Penurunan kualitas armor



e.



Kondisi materi penyusun



Badan Luar a.



Kehilangan lapis pelindung/armor



b.



Kehilangan kontak (interlock) armor



c.



Penurunan kualitas armor



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



7



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



3.



4.



d.



Perubahan sudut kemiringan badan



e.



Kondisi materi penyusun



Badan Dalam a.



Kehilangan lapis pelindung/armor



b.



Kehilangan kontak (interlock) armor



c.



Penurunan kualitas armor



d.



Perubahan sudut kemiringan badan



e.



Kondisi materi penyusun



Armor (Ukuran Batu)



Dengan indikator kerusakan bangunan yang disebutkan di atas maka untuk mengetahui kondisi bangunan revetment, ditentukan kriteria kondisi fisik bangunan seperti yang disajikan pada Tabel III ..



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



8



Audit Teknis Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarpras Bangunan Pengaman Pantai



Tabel III.1 Kriteria kondisi fisik bangunan revetment dan groin No . A.                                                  



Keterangan Puncak Bangunan   1. Puncak bangunan dan elevasinya     - Tidak mengalami penurunan (0,00 m)     - Penurunan 0,00 - 0,25 m     - Penurunan 0,25 - 0,50 m     - Penurunan 0,50 - 0,75 m     - Penurunan > 0,75 m   2. Kehilangan lapis pelindung/armor     - Lapisan armor masih utuh dan tidak hilang     - Lapisan armor sedikit hilang dan tidak kelihatan lapisan inti     - Lapisan armor cukup banyak hilang dan mulai kelihatan lapisan inti     - Lapisan armor banyak hilang dan sebagian kecil lapisan inti kelihatan     - Lapisan armor sangat banyak hilang dan sebagian besar lapisan inti kelihatan   3. Kehilangan kontak (interlock) armor     - Interlock lapisan armor masih bagus dengan ditandai tidak ada kehilangan lapisan armor     - Interlock lapisan armor cukup bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor kecil     - Interlock lapisan armor kurang bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor sedang     - Interlock lapisan armor tidak bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor banyak     - Interlock lapisan armor hilang dengan ditandai kehilangan lapisan armor sangat banyak   4. Penurunan kualitas armor     - Kualitas armor masih bagus     - Kualitas armor cukup bagus     - Kualitas armor mulai rusak     - Kualitas armor mulai rusak dan mulai kropos     - Kualitas armor sudah rusak dan sudah kropos   5. Kondisi materi penyusun



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



Kondisi



Nilai



    Baik Cukup baik Rusak ringan Rusak sedang Rusak berat   Tidak ada Kecil Sedang Banyak Sangat banyak   Tidak ada Kecil Sedang Banyak Sangat banyak   Tidak ada Kecil Sedang Besar Sangat besar  



    0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00  



9



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



No .           B.                                          



Keterangan     - Susunan material armor masih bagus dengan ditandai tidak ada kehilangan lapisan armor     - Susunan material armor cukup bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor kecil     - Susunan material armor kurang bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor sedang     - Susunan material armor tidak bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor banyak     - Susunan material armor berantakan dengan ditandai kehilangan lapisan armor sangat banyak Badan Bangunan B.1 Badan Luar   1. Kehilangan lapis pelindung/armor     - Lapisan armor masih utuh dan tidak hilang     - Lapisan armor sedikit hilang dan tidak kelihatan lapisan inti     - Lapisan armor cukup banyak hilang dan mulai kelihatan lapisan inti     - Lapisan armor banyak hilang dan sebagian kecil lapisan inti kelihatan     - Lapisan armor sangat banyak hilang dan sebagian besar lapisan inti kelihatan   2. Kehilangan kontak (interlock) armor     - Interlock lapisan armor masih bagus dengan ditandai tidak ada kehilangan lapisan armor     - Interlock lapisan armor cukup bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor kecil     - Interlock lapisan armor kurang bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor sedang     - Interlock lapisan armor tidak bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor banyak     - Interlock lapisan armor hilang dengan ditandai kehilangan lapisan armor sangat banyak   3. Penurunan kualitas armor     - Kualitas armor masih bagus     - Kualitas armor cukup bagus     - Kualitas armor mulai rusak     - Kualitas armor mulai rusak dan mulai kropos     - Kualitas armor sudah rusak dan sudah kropos   4. Perubahan sudut kemiringan badan     - Tidak mengalami perubahan sudut kemiringan (0,00%)



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



Kondisi



Nilai



Baik Cukup baik Rusak ringan Rusak sedang Rusak berat       Tidak ada Kecil Sedang Banyak Sangat banyak   Tidak ada Kecil Sedang Banyak Sangat banyak   Tidak ada Kecil Sedang Besar Sangat besar   Tidak ada



0,00 1,00 2,00 3,00 4,00       0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00



10



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



No .                                                      



Keterangan                     B.2                                



  - Perubahan sudut kemiringan 0,00 - 25,00 %   - Perubahan sudut kemiringan 25,00 - 50,00 %   - Perubahan sudut kemiringan 50,00 - 75,00 %   - Perubahan sudut kemiringan > 75,00 % 5. Kondisi materi penyusun   - Susunan material armor masih bagus dengan ditandai tidak ada kehilangan lapisan armor   - Susunan material armor cukup bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor kecil   - Susunan material armor kurang bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor sedang   - Susunan material armor tidak bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor banyak   - Susunan material armor berantakan dengan ditandai kehilangan lapisan armor sangat banyak Dalam 1. Kehilangan lapis pelindung/armor   - Lapisan armor masih utuh dan tidak hilang   - Lapisan armor sedikit hilang dan tidak kelihatan lapisan inti   - Lapisan armor cukup banyak hilang dan mulai kelihatan lapisan inti   - Lapisan armor banyak hilang dan sebagian kecil lapisan inti kelihatan   - Lapisan armor sangat banyak hilang dan sebagian besar lapisan inti kelihatan 2. Kehilangan kontak (interlock) armor   - Interlock lapisan armor masih bagus dengan ditandai tidak ada kehilangan lapisan armor   - Interlock lapisan armor cukup bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor kecil   - Interlock lapisan armor kurang bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor sedang   - Interlock lapisan armor tidak bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor banyak   - Interlock lapisan armor hilang dengan ditandai kehilangan lapisan armor sangat banyak 3. Penurunan kualitas armor   - Kualitas armor masih bagus   - Kualitas armor cukup bagus   - Kualitas armor mulai rusak



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



Kondisi



Nilai



Kecil Sedang Besar Sangat besar   Baik Cukup baik Rusak ringan Rusak sedang Rusak berat     Tidak ada Kecil Sedang Banyak Sangat banyak   Tidak ada Kecil Sedang Banyak Sangat banyak   Tidak ada Kecil Sedang



1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00     0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00



11



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



No .                             C.        



Keterangan     - Kualitas armor mulai rusak dan mulai kropos     - Kualitas armor sudah rusak dan sudah kropos   4. Perubahan sudut kemiringan badan     - Tidak mengalami perubahan sudut kemiringan (0,00%)     - Perubahan sudut kemiringan 0,00 - 25,00 %     - Perubahan sudut kemiringan 25,00 - 50,00 %     - Perubahan sudut kemiringan 50,00 - 75,00 %     - Perubahan sudut kemiringan > 75,00 %   5. Kondisi materi penyusun     - Susunan material armor masih bagus dengan ditandai tidak ada kehilangan lapisan armor     - Susunan material armor cukup bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor kecil     - Susunan material armor kurang bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor sedang     - Susunan material armor tidak bagus dengan ditandai kehilangan lapisan armor banyak     - Susunan material armor berantakan dengan ditandai kehilangan lapisan armor sangat banyak Armor (Ukuran Batu)     - Ukuran armor sesuai desain     - Ukuran armor lebih kecil 0,00 - 15,00 %     - Ukuran armor lebih kecil 15,00 - 30,00 %     - Ukuran armor lebih kecil > 30,00 %



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



Kondisi



Nilai



Besar Sangat besar   Tidak ada Kecil Sedang Besar Sangat besar   Baik Cukup baik Rusak ringan Rusak sedang Rusak berat   Sesuai Cukup sesuai Tidak sesuai Sangat tidak sesuai



3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   0,00 1,00 2,00 3,00 4,00   1,00 2,00 3,00 4,00



12



Audit Teknis Kinerja dan Penyusunan AKNOP Sarpras Bangunan Pengaman Pantai



Dengan penilaian kondisi bangunan revetment yang dijelaskan di atas, maka dalam laporan ini disajikan data teknis bangunan pengaman pantai seperti yang ada pada tabel di bawah. Tabel III.2 Data teknis bangunan pengaman Pantai Bere-Bere CATATAN INSPEKSI BANGUNAN PANTAI Nama Bangunan Lokasi Bangunan



Inspeksi dilakukan oleh Tanggal Pelaksanaan Inspeksi



: BANGUNAN PENAHAN GELOMBANG BERE-BERE : PANTAI BERE-BERE : Ternate :X= Y= : Tim Walktrough : 2016



Type Bangunan



:



NO 1



Bagian Hasil Tindakan yang bangunan yang Pengamatan perlu dilakukan Bangunan penah- Bagian bangunan Perbaikan plestean gelombang terkikis oleh gelo- ran mbang air laut. (plesteran terkelupas)



2



Bangunan di mu- Kondisi rusak ara sungai berat



3



Bangunan penah- Badan dan pond- Bagian yang retan gelombang asi bangunan ak perlu di grouretak ting



4



Bangunan penah- Bagian bangunan Perbaikan plestean gelombang terkikis oleh gelo- ran mbang air laut. (plesteran terkelupas)



5



Bangunan penah- Bagian dalam Perbaikan fondaan gelombang fondasi bangun- si bagian dalam an penahan gelombang rusak



Taksiran volume



Foto Dokumentasi



Perlu perbaikan total



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



13



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



6



Bangunan penah- Bagian bangunan Perbaikan plestean gelombang terkikis oleh gelo- ran mbang air laut. (plesteran terkelupas)



7



Bangunan penah- Badan dan pond- Bagian yang retan gelombang asi bangunan ak perlu di grouretak ting



8



Bangunan penah- Kondisi rusak an gelombang berat



9



Bangunan penah- Bagian atas fon- Perlu perbaikan an gelombang dasi rusak berat total



10



Bangunan penah- Bagian atas fon- Perlu perbaikan an gelombang dasi rusak berat total



11



Bangunan penah- Keseluruhan Perlu perbaikan an gelombang bangunan penah- total an gelombang sepanjang ....m rusak berat



Perlu perbaikan total



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



14



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



Tabel III.3 Data teknis bangunan pengaman Pantai Pasauran CATATAN INSPEKSI BANGUNAN PANTAI Nama Bangunan Lokasi Bangunan



Inspeksi dilakukan oleh Tanggal Pelaksanaan Inspeksi



: BANGUNAN PENAHAN GELOMBANG SAMBIKI : PANTAI SAMBIKI : Ternate :X= Y= : Tim Walktrough : 2016



Type Bangunan



:



NO 1



2



Bagian Hasil bangunan yang Pengamatan Bangunan penah- Bagian bangunan an gelombang terkikis oleh gelombang air laut.



Tindakan yang perlu dilakukan Perbaikan kaki fondasi. Untuk mencegah terkikis fondasi bangunan pantai oleh air laut perlu dibuat timbunan batu kosong kemiringan 1:2 sepanjang bangunan. Bangunan penah- Bagian bangunan Perbaikan plestean gelombang terkikis oleh gelo- ran mbang air laut. (plesteran terkelupas)



3



Bangunan penah- Kondisi rusak an gelombang berat



4



Bangunan penah- Badan dan pond- Bagian yang retan gelombang asi bangunan ak perlu di grouretak ting



5



Bangunan penah- Bagian bawah Perbaikan fondaan gelombang fondasi bangun- si bagian bawah an penahan gelombang rusak



Taksiran volume



Foto Dokumentasi



Perlu perbaikan total



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



15



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



6



Bangunan penah- Bagian bangunan Perbaikan plestean gelombang terkikis oleh gelo- ran mbang air laut. (plesteran terkelupas)



7



Bangunan penah- Bagian fondasi Perlu perbaikan an gelombang dan badan bang- total unan rusak berat



8



Bangunan penah- Kondisi rusak an gelombang berat sepanjang ....m



9



Bangunan penah- Badan dan pond- Bagian yang retan gelombang asi bangunan ak perlu di grouretak ting



10



Bangunan penah- Bagian bangunan Perbaikan plestean gelombang terkikis oleh gelo- ran mbang air laut. (plesteran terkelupas)



11



Bangunan penah- Keseluruhan Perlu perbaikan an gelombang bangunan penah- total an gelombang sepanjang ....m rusak berat



Perlu perbaikan total



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



16



AKNOP Bangunan Pengaman Pantai Pulau Morotai



Tabel III.4 Data teknis bangunan pengaman Pantai Tamanjaya CATATAN INSPEKSI BANGUNAN PANTAI Nama Bangunan Lokasi Bangunan



Inspeksi dilakukan oleh Tanggal Pelaksanaan Inspeksi



: BANGUNAN PENAHAN GELOMBANG WEWEMO : PANTAI WEWEMO : Ternate :X= Y= : Tim Walktrough : 2016



Type Bangunan



:



NO 1



2



Bagian Hasil bangunan yang Pengamatan Bangunan penah- Bagian bangunan an gelombang terkikis oleh gelombang air laut. (plesteran terkelupas)



Tindakan yang perlu dilakukan Perbaikan plesteran



Taksiran volume



Foto Dokumentasi



Bangunan penah- Bagian bangunan Perbaikan plestean gelombang terkikis oleh gelo- ran mbang air laut. (plesteran terkelupas)



Bab III : Inventarisasi Bangunan Pengaman Pantai



17