6.SOP - Pengujian Mutu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGUJIAN MUTU. Analisa Petik dan Pucuk Tujuan Untuk mengetahui kualitas bahan baku (pucuk teh) yang diterima di pabrik, yang merupakan dasar perkiraan mutu hasil olah. 1.



Mesin dan Peralatan 1. 2. 3. 4. 5.



2.



Timbangan elektrik. Wadah Analisa. Keranjang Plastik. Girik Kemandoran. Wadah plastik.



Ketentuan Teknis a. Kriteria Pucuk Medium : P + 2, P + 3, B + m, B + 2m. Kasar : P + 4, P + 5, Burung tua, daun tua. Rusak : lembar daun terkena hama/penyakit, memar/gecet, nyeupan lembar daun dengan 2 patahan atau lebih, keutuhan daun kurang dari 75% b. Kondisi pucuk segar dan utuh. c. Bebas dari kontaminan fisik dan kimia.



3.



Persiapan a. Pastikan timbangan analisa berfungsi dengan baik. b. Periksa dan pastikan perlengkapan lain dalam kondisi baik, bersih dan tersedia dalam jumlah yang cukup. c. Pastikan ruang analisa dalam kondisi kering dan bersih dengan penerangan yang memadai.



4.



Pelaksanaan Teknis. a. Contoh pucuk diambil secara acak perkemandoran di atas WT, sebanyak  1 kg segera setelah pucuk dikeluarkan dari waring sack. b. Dari 1 kg contoh pucuk diambil  100 gram untuk dipisah-pisah sesuai kriteria pucuk kemudian dianalisa. c. Untuk analisa petik pisahkan pucuk medium dari pucuk kasar dan rusak. d. Hasil pemisahan pucuk ditimbang dan dihitung persentase masingmasing kriteria pucuk. e. Untuk analisa pucuk, pucuk kasar harus dipotong menjadi pucuk medium, sedangkan sisa potongan masuk kembali dalam kriteria kasar. f. Hasil pemisahan pucuk ditimbang dan dihitung lagi persentase masing-masing kriteria pucuk. 39



g. Contoh pucuk hasil pengujian analisa petik dan analisa pucuk dikembalikan ke WT. 5.



Pendokumentasian Hasil analisa dicatat pada Buku Analisa.



Pengujian Kecukupan Layuan 1.



Tujuan Untuk mengetahui kadar air dan tingkat kerataan layuan.



2.



Mesin dan Peralatan 1. 2. 3. 4. 5.



3.



Timbangan elektrik. Moisture Analyzer Keranjang Plastik. Wadah plastik. Gunting/Pisau.



Ketentuan Teknis a. Berat sample yang diuji 5 – 10 gram untuk pengujian MC layu dan 100 gram untuk kerataan layuan b. Untuk pengujian MC layu setting suhu pada alat yang digunakan 105 – 160 oC dengan setting waktu Auto.



4.



Persiapan a. Pastikan alat uji kadar air dan timbangan elektrik berfungsi dengan baik. b. Periksa dan pastikan perlengkapan lain dalam kondisi baik, bersih dan tersedia dalam jumlah yang cukup. c. Pastikan ruang uji mutu dalam kondisi kering dan bersih dengan penerangan yang memadai.



5.



Pelaksanaan Teknis. a. Contoh pucuk diambil secara acak minimal 3 titik per WT mewakili seksi awal, tengah, akhir sebanyak ±1 kg kemudian diaduk secara merata. b. Dari 1 kg contoh pucuk diambil  100 gram untuk pengujian kerataan layuan dan 5 – 10 gram untuk pengujian kadar air. c. Pengujian dilakukan minimal 3 kali sehari pada seri awal, tengah dan akhir proses.



6.



Pendokumentasian Hasil pengujian dicatat pada Buku Pelayuan dan Lembar Periksa Proses. 40



Green Dholl Tasting 1.



Tujuan Untuk menentukan tarif oksidasi enzymatis sehingga tercapai kematangan bubuk yang optimal ( Mellow character ).



2.



Mesin dan Peralatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



3.



Timbangan elektrik. Thermometer batang Teko Sendok, cangkir dan mangkuk seduhan Timer Spithoon Mistar ukur Baki contoh bubuk



Ketentuan Teknis a. Jumlah bubuk yang diuji 5,6 gram atau 11,2 gram untuk cangkir seduhan 110 cc atau 220 cc. b. Tempat pengujian di ruang oksidasi enzymatis.



4.



Persiapan a. Pastikan alat green dholl tasting berfungsi dengan baik. b. Periksa dan pastikan perlengkapan lain dalam kondisi baik, bersih dan tersedia dalam jumlah yang cukup. c. Pastikan tempat pengujian bersih dengan penerangan yang memadai.



5.



Pelaksanaan Teknis. a. Bubuk yang diuji mewakili bubuk I, II, III dan IV dengan menggunakan baki contoh. b. Timbang bubuk basah sebanyak 5,6 gram dan dimasukkan ke dalam cangkir seduhan berukuran 220 cc. c. Greendhool tasting meliputi: kenampakan ampas, warna air dan rasa seduhan.  Amati air seduhan dalam mangkok untuk penilaian warna air,



dengan kriteria: light, coloury dan dull.  Cicipi air seduhan dalam mangkok untuk penilaian rasa, yang



mencakup: kesegaran (briskness), kekuatan (strengthness) dan rasa sepat (pungency).  Penilaian ampas seduhan dilakukan dengan cara memindahkan



ampas seduhan pada tutup cangkir, kemudian diamati, kriteria penilaian mencakup: greenish, bright dan dull. d. Pengujian dilakukan minimal 3 kali sehari pada seri awal, tengah dan akhir proses 6.



Pendokumentasian 41



Hasil pengujian dicatat pada Buku Penggilingan dan Oksidasi Enzymatis dan Lembar Periksa Proses. Pengujian Kadar air Tujuan Untuk mengetahui kadar air bubuk hasil pengeringan, hasil sortasi harian dan hasil pengepakan. 1.



Mesin dan Peralatan 1. Timbangan elektrik. 2. Moisture Analyzer 3. Baki melamin/kertas.



2.



Ketentuan Teknis a. Jumlah bubuk yang diuji 2.5 - 5 gram b. Setting suhu pada alat yang digunakan 105 – 110 oC dengan setting waktu Auto.



3.



Persiapan a. Pastikan alat uji kadar air berfungsi dengan baik. b. Periksa dan pastikan perlengkapan lainnya dalam kondisi baik, bersih dan tersedia dalam jumlah yang cukup. c. Pastikan ruang uji mutu dalam kondisi kering dan bersih dengan penerangan yang memadai.



4.



Pelaksanaan Teknis. a. Contoh diambil dari hasil pengeringan, hasil sortasi harian dan hasil pengepakan setiap chop, masing - masing ± 50 gram. b. Dari contoh tersebut diambil 2.5 - 5 gram untuk dilakukan pengujian kadar air. c. Pengujian bubuk hasil pengeringan dilakukan minimal 3 kali sehari pada seri awal, tengah dan akhir proses, untuk hasil sortasi harian sekali sehari dan untuk hasil pengepakan setiap Chop/KB/KBA.



5.



Pendokumentasian Hasil pengujian dicatat pada Buku Pengujian Mutu.



Pengujian Densitas 42



Tujuan Untuk mengetahui volume per satuan berat teh jadi (cc/25 gram dan cc/100 gram) 1.



Mesin dan Peralatan 1. 2. 3. 4. 5. 6.



2.



Timbangan. Gelas ukur (250 ml atau 500 ml). Baki melamin/kertas. Tea Densimeter. Corong. Sendok



Ketentuan Teknis a. Jumlah bubuk yang diuji 25 atau 100 gram b. Pengujian 100 gram tanpa ketukan (freefall) dan 25 gram dengan mengunakan alat tea densimeter yang diatur sebanyak 20 ketukan.



3.



Persiapan a. Pastikan gelas ukur dan tea densimeter berfungsi dengan baik. b. Periksa dan pastikan perlengkapan lainnya dalam kondisi baik, bersih dan tersedia dalam jumlah yang cukup. c. Pastikan ruang uji mutu dalam kondisi kering dan bersih dengan penerangan yang memadai.



4.



Pelaksanaan Teknis. a. Timbang contoh teh jadi sebanyak 25 atau 100 gram. b. Masukkan contoh tersebut dengan menggunakan corong ke dalam gelas ukur. c. Untuk pengujian 100 gram ratakan permukaan bubuk dalam gelas ukur tanpa ketukan sedangkan untuk pengujian 25 gram diketuk dengan menggunakan tea densimeter. d. Pengamatan dilakukan dengan posisi horizontal sejajar dengan mata.



5.



Pendokumentasian Hasil pengujian dicatat pada Buku Pengujian Mutu.



Pengujian Inner dan Outer Quality 1.



Tujuan Untuk mengetahui kualitas inner dan atau outer pada bubuk teh hasil pengeringan dan teh jadi. 43



2.



Mesin dan Peralatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



3.



Standar teh jadi (nilai A, B dan C). Timbangan. Teko Sendok, cangkir dan mangkuk seduhan Ayakan mini Timer Spithoon Baki kertas.



Ketentuan Teknis a. Petugas uji mutu (Tea Taster) dalam kondisi sehat dan tidak buta warna. b. Standar inner dan outer mengacu kepada Standar Penerimaan yang berlaku (lihat lampiran). c. Jumlah bubuk yang diuji 2,8 gram atau 5,6 gram untuk cangkir seduhan 110 cc atau 220 cc. d. Air yang digunakan untuk pengujian memenuhi persyaratan air bersih dan tidak boleh dididihkan lebih dari 1 kali.



4.



Persiapan a. Periksa dan pastikan perlengkapan uji mutu dalam kondisi baik, bersih dan tersedia dalam jumlah yang cukup. b. Pastikan ruang uji mutu dalam kondisi kering dan bersih dengan penerangan yang memadai.



5.



Pelaksanaan Teknis. a. Pengujian inner quality dengan cara : 



Timbang 2,8 gram atau 5,6 gram bubuk teh, masukkan ke dalam cangkir seduhan yang berukuran 110 cc atau 220 cc.







Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir seduhan yang telah berisi bubuk teh, tutup dan diamkan selama 6 menit.







Kemudian tuangkan air seduhan ke dalam mangkok seduhan.







Penilaian aroma dilakukan dengan menghirup udara seduhan teh dengan membuka sedikit tutup cangkir.







Penilaian rasa dilakukan dengan mencicipi air seduhan yang ada dalam mangkok.







Penilaian warna air dilakukan dengan mengamati air seduhan dalam mangkok.



b. Pengujian outer quality :



44







Penilaian warna, kerataan, kebersihan dari tulang dan serat serta bentuk dan ukuran, dengan cara teh disebar diatas baki kertas dan dibandingkan dengan standar teh jadi.







Bila diperlukan, penilaian kerataan ukuran dapat menggunakan ayakan mini sesuai nomor mesh jenis tersebut, ditambah beberapa nomor mesh di atas dan di bawahnya, kemudian persenkan tingkat kerataannya.



c. Penilaian ampas seduhan dilakukan dengan mengamati ampas yang telah dipindahkan pada tutup cangkir meliputi warna dan kerataan. 6.



Pendokumentasian Hasil pengujian dicatat pada Buku Pengujian Mutu.



45