7 Maulid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia RAHASIA DI BALIK RAHASIA Muqodimah



Dengan Menyebut Asma Allah yang maha pengasih lagi maha peyayang…. Risalah ini saya ungkapkan 7 Maulid 1439 Hijriyah….. “Ya Allah, sesungguhnya aku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) dari setiap nafas, kerdipan, peredaran, dan kerlipan, yang berkelipan/berligar daripada ahli-ahli langit dan ahli-ahli bumi, dan setiap sesuatunya yang di dalam ilmu (dan kerajaan) Engkau, yang wujud atau telah sekian wujudnya, ku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) setiap sesuatunya yang sedemikian itu.....”



Saudaraku yang akang banggakan hingga saat ini masih terasa hati kita dan batin kita kehilangan pegangan atau sandaran, sehingga tidak tahu kemana harus mengadu. Banyak pengembara yang tidak tahu jalan pulang, sehingga ia tersesat di jalan-jalan buntu. Mengapa? Sebab, mereka tak pernah tahu siapa dirinya. Mereka sibuk mengenali orang lain, tapi tak pernah mau mengenali diri sendiri. Pada titik tertentu, manusia-manusia seperti ini akan mengalami kejenuhan yang berujung pada kegelisahan, bahkan tak menutup kemungkinan akan terjerumus ke jurang keputusasaan.



2|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia



Orang yang tidak mampu mengenali dirinya, tak akan mampu mengenali Tuhannya. Bahkan bisa saja mampu mengenali dirinya tetapi mengelakan semua kebesaran Tuhannya. Sebab itu, sebelum kita terlalu jauh berkeinginan untuk bisa dekat dengan Tuhan maka sudi kiranya saya Kang Dopas alias Ustd. Danny Kusmayadi membuka khasanah di balik kebenaran ini. Banyak pemahaman yang menyatakan kenalilah terlebih dahulu siapa diri kita sesungguhnya sehingga akan mampu mengenali Tuhannya, betapa banyak kesempatan yang telah kita gunakan untuk menzalimi dan melalaikan kewajiban-kewajiban kepada diri kita sendiri. Bayangkan, betapa banyak waktu yang kita gunakan hanya untuk menghadirkan racun dan penyakit pada tubuh kita dari makanan dan minuman yang kita konsumsi atau dari pola hidup yang kita jalani. Kita seolaholah tidak mengerti (padahal sebenarnya kita mengerti!) bahwa tubuh kita perlu dijaga agar tetap sehat. Ini hanya salah satu contoh sederhana. Contoh lain tentu masih banyak dan dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan.



Butuh waktu yang tidak singkat untuk mengenal diri sendiri. Kita harus melewati berbagai macam ujian dan cobaan sehingga kita memahami siapa diri kita sebenarnya. Butuh pengorbanan dan cinta yang mendalam. Kita juga harus bersikap jujur kepada diri sendiri, tidak memakai topeng dihadapan orang lain, serta bertutur dan bersikap apa adanya. Percayalah, itu bukan perkara mudah, terutama bagi orang-orang yang telah lama kehilangan jati diri.



Bertafakur atau melakukan perenungan atas segala kesalahan, kekhilafan, dan kealpaan yang pernah kita lakukan merupakan terapi penting untuk menemukan hakikat diri kita. Dan, yang lebih penting lagi adalah menerima apapun kondisi kita yang sesungguhnya. Pada tahap ini, tidak sedikit orang yang ‘menolak’ dirinya sendiri. Ternyata, kita adalah pendosa.



Hati, pikiran, dan perasaan kita sesungguhnya tidak pernah sesuai dengan perbuatan kita. Betapa banyak topeng yang kita tampilkan di muka umum hanya untuk menjaga harga diri kelompok, keluarga, organisasi, dan sebagainya. Padahal perilaku seperti itu sejatinya sangat melelahkan. Hal-hal semacam itulah yang sulit kita terima. Padahal, kita tahu dan sepenuhnya menyadari bahwa seperti itulah diri kita sesungguhnya.



3|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia



Energi seringkali kita habiskan untuk mencari-cari kesalahan dan kejelekan orang lain, sementara kekurangan diri sendiri tak pernah kita akui. Padahal, jika kita mau menggunakan sedikit saja kesempatan dan waktu untuk mengkaji diri sendiri (muhasabah), kita akan tahu bahwa kita kekurangan waktu untuk menghitung betapa banyak kekurangan diri kita.



Saudaraku yang dimuliakan Allah, bertafakur terhadap kekhilafan kita lalu menyadarinya dan bertobat kepada ALLAH Swt akan menjernihkan hati dan pikiran sehingga kita mudah menerima siapa sesungguhnya diri kita. Lalu, sedikit demi sedikit, kita akan mengenali hakikat diri kita.



La ilaha illalah ( Tiada Tuhan Selain Allah ) ada yang mengatakan merupakan zikir pembersihan jiwa dari sikap buruk diri sendiri namun dibalik yang sebenarnya adalah merupakan syahadat Qosam (sumpah) pada Allah SWT karena merupakan peryataan namum masih dalam ucapan. Selama ini, secara sadar atau tidak, bisa jadi kita menghamba pada tuhan yang lain selain Allah, seperti menuhankan harta, sehingga muncul sikap yang serakah terhadap dunia. Kita mendahulukan urusan dunia daripada kewajiban beribadah kepada Allah atau lebih merindukan kemegahan dan kemewahan dunia dibanding saat-saat yang tenang dan khusyuk ketika menghadap Allah dalam ibadah. Namun jika kalimat La ilaha illalah tersebut di mutlakkan pada Hati nurani (Qolbi) dengan Ashadualla ….. sehingga di ucapkan pada (Qouli) dengan kalimat tanpa suara terdapat pada Ilmu yaitu Otak Manusia yaitu …Ilahailallah sehingga Zikir hakikatnya mengembalikan kesadaran hati dan pikiran dengan cara mengingat Allah secara berulang-ulang dengan kalimat La ilaha illalah secara (Fi’li). Sebab itu, zikir seharusnya dilakukan sepanjang waktu agar kita selalu mengingat-Nya di manapun dan kapanpun. La ilaha illallah akan mengembalikan kesadaran hati dan pikiran kita bahwa tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa, yaitu ALLAH Swt. (agar di bimbing oleh Mursyd agar paham atau hubungi penulis Kang Dopas)



Kalimat La ilaha illallah mengandung makna yang amat dalam dan mendasar, yaitu penolakan terhadap segala bentuk sesembahan selain Allah dan penetapan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar hanyalah Allah. Untuk memahami makna-makna tersebut, kita tidak bisa hanya menggunakan akal pikiran. Sebab, akal bisa saja menolak kebenaran itu. Satu-satunya yang dapat menjangkau lubuk makna-makna tersebut adalah iman. Meskipun, memang untuk sampai pada iman yang sejati, kita harus menggunakan akal pikiran. Kita harus memiliki ilmu atau pengetahuan untuk mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. “Maka, ketahuilah bahwasannya tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.” (QS. Muhammad [47]:19)



4|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia



Saudaraku yang dirahmati Allah, solusi terbaik untuk menghilangkan kegelisahan adalah dengan menerima apa adanya diri kita yang sesungguhnya. Sesuatu yang harus di ingat dan di tanamkan dalam pemikiran dan hati nurani kita “ Igat segala sesuatu yang Allah anugrahkan pada kehidupan kita kesemuanya adalah Nikmat (Rejeki) atau bersifat Positif, tiada yang di sebut Cobaan atau segala sesuatu yang bersifat Negatif Selanjutnya kita harus senantiasa mengingat Allah di dalam hati dan pikiran. Bagaimana runusnya baiklah seperti apa yang Akang katakan pada Awal Risalah ini akang bahas yaitu “Ya Allah, sesungguhnya aku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) dari setiap nafas, kerdipan, peredaran, dan kerlipan, yang berkelipan/berligar daripada ahli-ahli langit dan ahli-ahli bumi, dan setiap sesuatunya yang di dalam ilmu (dan kerajaan) Engkau, yang wujud atau telah sekian wujudnya, ku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) setiap sesuatunya yang sedemikian itu.....” jadikanlah semua aktifitas seluruh tubuh ini di Dzikir kan pada Allah SWT, Insya Allah, kegelisahan akan berganti menjadi ketenangan. sehingga menjadi kalimat pokok yang senantiasa diucapkan oleh para nabi. Tentu, kalimat itu juga sangat penting bagi kita selaku umat Islam. Ibarat dalam kancah perang, kalimat itu adalah senjata kita dalam menghadapi musuh, baik dalam wujudnya yang menyusahkan seperti musibah, maupun dalam wujudnya yang menyenangkan seperti godaan.



Di dalam Risalah ini akang tidak akang banyak membahas masalah Dzikir namu akan lebih banyak membahas masalah Realita kehidupan Adat, Ibadah dan Tekhnologi…. Karena inilah sumber dari Masalah



Adat merupakan sebuah kebiasaan manusia turun temurun dari kakek nenek moyang nya manusia itu sendiri, Adat atau kebiasaan merupakan pondasi dalam menentukan siapa diri dan kemana arah berkiblat dalam pedoman hidup atau hukum-hukum Norma Kehidupan, Awalnya kita manusia belum mengenal Agama namun yang kita kenal adalah Adat (kebiasaan) sehingga kesibukan manusia jaman dahulu tertata rapi menjunjung tinggi Norma-norma Sosial kehidupan lebih telaten, rapih, disiplin, dan menjaga martabat.



Ibadah merupakan ungkapan dari kebiasaan, ungkapan dalam arti pembendaharaan, disini akang tegaskan jika Ibadah tanpa Adat tak akan sampai pada sumber Syareat Agama apapunitu macam agamanya. Karena Sumber Syareat Agama adalah risalah lain yang memasuki diantara keduannya yang masuk pada posisi tenggah di antara keduanya yang bersifat Vertikal. Agama adalah hokum kehidupan secara Universal bagaimana dengan Syareat, syareat merupakan Undang-undang yang telah ditetapkan dalam kaidah Agama. Selain Syareat adapula butir-butir yang lainnya seperti Hakikat, Toreqat dan Makrifat ini masin dalam pembendaharaan Agama bukan Agama Islam saja namu semua Agama.



5|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia



Sehingga Ibadah tanpa Adat maka tidak akan sampai pada Syareat, Hakikat, Toreqat dan Makrifat. Oleh karena itu maka kembalilah pada Adat (kebiasaan) kita sebagai umat manusia yang menjunjung tinggi Norma-norma Sosial kehidupan lebih telaten, rapih, disiplin, dan menjaga martabat tidak perlu membedabedakan halnya sama seperti azas pancasila Bhineka Tunggal ika (berbeda-beda tetap satu jua) berbeda agam tetap satu jua… dan berbeda Toreqot tetap satu jua… yang penting ber ke Tuhanan yang Maha Esa (Allah SWT) tak perlu kita memandang sebelah mata sebenarnya mereka yang berbeda Agama karena sebenarnya mereka mengetahui bahwa tuhan mereka adalah satu Allah SWT (pahami Rukun Iman yang 6) namun dengan cara mereka sendiri-sendiri yaitu dalam arti Adatnya (kebiasaanya) masing-masing. Dan perlu di ingat pula tak sepantasnya kita menilai seseorang SESAT karena yang mengetahui kesesatan manusia adalah Allah SWT dan pribadinya manusia itu sendiri, cukup mengingatkannya saja karena Tuhan kita sangat menyenangi jika manusia itu ber Dzikir yang artinya “Ingat” atau dalam rissalah ini saling mengingatkan tanpa mendzoliminya. Baiklah disini akang akan menjelaskan Risalah Rukun Islam yang sebenarnya dalam ruang lingkup kehidupan yang nyata. Rukun Islam 1. Syahadat 2. Solat 3. Zakat 4. Puasa 5. Haji Mari kita kupas Rahasia dibalik rahasianya “Dengan menyebut Asma Allah SWT yang maha benar dari kebenarannya” Rukun Islam sebenarnya adalah tugas kita hidup di Dunia ini dalam 1x24 jam harus terlaksana dan di realisasikan pada kehidupan kita sehari-hari bermula saat mata ini terbuka dan hembusan nafas terasa sampai mata ini tertutup dan nafas ini terjaga. Tugas yang pertama “Syahadat” dalam Kitab Risalah Nur Muhammad arti syahadat adalah: Ma’rifat Tauhid kepada Rukun islam



Tauhid adalah akar dalam seluruh keimanan dan seluruh nilai. Dalam mempedalami tauhid kita dituntut untuk memahami prosesnya diantaranya rukun iman dan rukun islam. Rukun islam seperti yang kita ketahui diantaranya sahadat, shalat, zakat, puasa dan ibadah haji. Namun apakah cukup dengan mengetahuinya saja? Tentu tidak, selain kita di tuntut mengetahuinya, kita juga dituntut me-marifatnya. Ma'rifat berarti



6|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia



mengetahui atau mengenal. Pengertian tersebut bisa diperluas lagi menjadi: cara mengetahui atau mengenal Allah melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya yang berupa mahluq-mahluq ciptaan-Nya. Sebab dengan hanya memperhatikan tanda-tanda kekuasaan-Nya kita bisa mengetahui akan keberadaan dan kebesaran Allah SWT. Kita tentu yakin dan faham betul, bahwa tidak ada satu mahluq pun walau sekecil atau sebesar apapun, yang ada dengan sendirinya. 1. Ma’rifat dengan sahadat Syahadat merupakan ruh, inti dan landasan seluruh agama islam. Syahadat merupakan kalimat yaitu : “Ashadu An-Laa Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasullulah” Kalimat syahadat memiliki makna yaitu: Kalimat pertama menunjukkan pengakuan tauhid. Artinya, seorang muslim hanya mempercayai Allâh sebagai satu-satunya Allah. Allah adalah Tuhan dalam arti sesuatu yang menjadi motivasi atau menjadi tujuan seseorang. Jadi dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allâh sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup. Kalimat kedua menunjukkan pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allâh. Dengan mengikrarkan kalimat ini seorang muslim memantapkan diri untuk meyakini ajaran Allâh seperti yang disampaikan melalui Muhammad saw, seperti misalnya meyakini hadist-hadis Muhammad saw. Termasuk di dalamnya adalah tidak mempercayai klaim kerasulan setelah Muhammad saw. Bagaimana cara merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari (yang disembunyikan para ahli Sufi atau ahli Makrifat): Ma’rifat sebenarnya adalah poin pembalikan dari Risalah yang sebenarnya yaitu Syareat karena syareat adalah ketentuan-ketentuan Sunah Rosul Nabi Muhammad. Baiklah akang kupas poin pertama Ber awal saat kita hendak akan beraktivitas saat terbagun dari tidur dimanaAllah SWT memegang jiwa (orang) pada saat tidur dan mengembalikan Jiwa pada Tubuh atau jasadnya saat terbagun. Yang dimana semua Sel-sel tubuh mulai aktif baik itu daya ingat dan pergerakan seluruh sendi tubuh Dalam surah Az-Zumar ayat 42 Allah berfirman: “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.”,



7|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia



Disinilah “Syahadat” itu harus di ucapkan secara Qolbi, Qouli dan Fi’li (Niat, Ucapan dan Perbuatan) saat Nafas ini masuk dan di hembuskannya men Dzikirkan (Ingat) semua pembendaharaan Jasad dan Jiwa pada Allah SWT dengan Syahadat “Ashadu An-Laa Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasullulah” atau bias saja menambahkan dengan “Ya Allah, sesungguhnya aku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) dari setiap nafas, kerdipan, peredaran, dan kerlipan, yang berkelipan/berligar daripada ahli-ahli langit dan ahli-ahli bumi, dan setiap sesuatunya yang di dalam ilmu (dan kerajaan) Engkau, yang wujud atau telah sekian wujudnya, ku persembahkan padaMu keharibaan (di antara 2 tanganMu) setiap sesuatunya yang sedemikian itu.....”



2. Ma’rifat dengan Shalat Shalat merupakan tiang agama dan yang akan di pertanggung jawabkan pertama kali adalah shalat. Nabi Muhammad telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan salat, diantaranya ia bersabda: "Perjanjian yang memisahkan kita dengan mereka adalah salat. Barangsiapa yang meninggalkan salat, maka berarti dia telah kafir”. Di dalam shalat kita dituntut untuk khusu. karena dengan khusu kita bisa mendekatkan diri dengan Allah dan mencegah



dari



perbuatan



tercela.



Seperti



dalam



firman



Allah



yg



berbunyi



:



“Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji (zinah) dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (al-‘Ankabut : 45) Bagaimana cara merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari (yang disembunyikan para ahli Sufi atau ahli Makrifat): Mari kita buka poin ke dua “Shalat” adalah Tugas pekerjaan Wajib, simple saja untuk risalah ini dimana ibarat sebuah perusahaan pasti ada tugas pekerjaan yang harus di embannya atau di laksanakannya jika tugas yang dilaksanakannya tertata rapid an disiplin karena itu kewajiban daiman jika sesuatu kewajiban sudah dilaksanakan maka dia berhak menerima balasan dari tugasnya yang baik yaitu Upah jika dalam sebuah Perusahaan. Demikian juga sama halnya dengan pemahaman di tersebut layaknya kita sebagai kaum muslimin muslimat adalah karyawan pada perusahaan Allah SWT di dunia ini dengan tugas pekerjaan pokoknya adalah Shalat jika kita sebagai kaum muslimin muslimat melaksanakannya dengan Baik dan tertib dan disiplin Insaa Allah pasti Allah SWT memberikan Hidayah Nikmat Dunia Akherat sebagai upah di dunia atau di akherat, mendapat Rezeki yang berlimpah dan kesehatan yang baik hidup dalam Kemakmuran. 3. Ma’rifat dengan zakat Suatu cabang atau dimensi tauhid dalam rububiah yang sangat ditekankan dalam Al-quran ialah bahwa Allah yang maha kuasa adalah satu-satunya yang memberi rezeki



8|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia



kepada



makhluk-mahluknya.



Seperti



firman



Allah



dalam



Q.S



35:3



yg



artinya:



“hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah suatu pencipta selain Allah yang dapat memberi rezeki kepada kamudari langit dan bumi? Tiada tuhan selain Dia, maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?” Kadang kala, salah satu watak manusia yang tercela ialah selama mereka merasa lapar, haus, dan membutuhkan hal-hal material lainnya. Mereka akan berdoa pada Allah,



tetapi



setelah



kebutuhannya



terpenuhimereka



lupa



pada



Allah.



Maka dari itu manusia dituntut untuk berzakat supaya mereka ingat bahwa semua rezeky itu berasal dari Allah dan biasa lebih mendekatkan diri pada Allah. Bagaimana cara merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari (yang disembunyikan para ahli Sufi atau ahli Makrifat): Poin ketiga adalah Zakat, poin ini berhubungan dengan hasil dari melaksanakan kewajiban Shalat yang dimana jika turun Nikmat rejeki yang berlimpah maka bersihkan dengan Zakat aturan zakat yang sebenarnya adalah dimana sesuau yang terasa Nikmat yang dapat dirasakan oleh tubuh atau Rasa jiwa maka wajib di bersihkan oleh zakat sebagai tanda Syukur atas Nikmat yang di terima. Dan aturan bias di realisasikan dengan aturan para Alim Ulama atas Nisob Zakat 4. Ma’rifat dengan puasa Puasa dalam agama Islam (Ṣaum) artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183. Puasa dapat juga diartikan menahan. yaitu menahan keinginan hawa nafsu(atau jasad/diri).namun justru malah menjalankan keinginan keinginan Allah lah yang terkandung di dalam AlQuran. sehingga lebih optimal lagi dalam menjalankan ibadah yang Allah inginkan. Perintah puasa lebih menekankan kedalam aktifitas sendi kehidupan. dimana mampunya kita untuk menahan hawa nafsu kita (bahkan hingga makan dan minum pun kita tahan) kemudian menjalankan keinginan Allah sepenuhnya. sehingga meraih Taqwa Perintah pusa jatuh pada madinah. dimana dikondisi ummat islam saat itu baru saja hijrah dari mekkah setelah di tekan dari berbagai sisi kehidupan.. namun di sinilah terlihat sifat kesabaran(tidak lemah, tidak lesu, pantang mundur) dari semangat ummat islam untuk bangkit menyebarkan ayatayat Allah. Dengan begitu puasa dapat lebih mendekatkan kita pada allah. Bagaimana cara merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari (yang disembunyikan para ahli Sufi atau ahli Makrifat):



9|Ra ha sia Di Ba lik Ra ha sia



Poin ke Empat adalah Puasa. Ini cukup simple memprogram diri dari blok-blok mental kehidupan yang menjadi belenggu dengan cara menerima dengan ikhlas segara masalah, dan memaafkan kesalahan diri, keluarga atau kerabat bertindak bijaksana. Tak perlu memaksakan kehendak jika diluar kemampuan. Menjaga Keharmonisan keluarga, mengajari anak mengaji karena Amal-amala yang akan kita bawa kelak adalah ilmu Agama yang di berikan pada sanak keluarga dan kerabat dimana merekalah yang kelak nanti akan mendo’akan kita jika kita sudah tiada. Maka perbanyaklah mengingat pada Allah SWT yaitu mengingatkan kaum muslimin muslimat. 5. Ma’rifat dengan ibadah haji Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut: Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar. Orang-orang Arab pada zaman jahiliah telah mengenal ibadah haji ini yang mereka warisi dari nenek moyang terdahulu dengan melakukan perubahan disana-sini. Akan tetapi, bentuk umum pelaksanaannya masih tetap ada, seperti thawaf, sa'i, wukuf, dan melontar jumrah. Hanya saja pelaksanaannya banyak yang tidak sesuai lagi dengan syariat yang sebenarnya. Untuk itu, Islam datang dan memperbaiki segi-segi yang salah dan tetap menjalankan apa-apa yang telah sesuai dengan petunjuk syara' (syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur'an dan sunnah rasul. Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid). Ritual thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa'i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka'bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram, Makkah), juga didasarkan untuk mengenang ritual istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya nabi Ismail. Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia. Dengan ibadah haji ini akan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah, semua peristiwa ini, membentuk system dari aneka fenomena yang dimulai dari niat, ucapan, sampai kepada tindakan yang dilakukan oleh orang-orang khususnya umat islam untuk mencapai ridho Allah.



10 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Bagaimana cara merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari (yang disembunyikan para ahli Sufi atau ahli Makrifat): Poin terakhir yaitu yang kelima adala “Haji” adalah Sedekah dalam pokok pembahasan ini alhasil banyak sekali salah menafsirkan, bahwa Haji itu adalah seperti yang di jelaskan di atas, sebenarnya itu hanyalah usaha yang membutuhkan modal cukup besar namun tak mengapa jika sudah mampu di dalamnya namun kaidahnya bukan seperti itu, mohon maaf sudah banyak sekali Haji-haji tetapi masih pailit dengan keadaan kehidupan. Akang ungkapkan Haji yang sebenarnya adalah bersedekah yaitu dengan criteria 9 : 1 dimana 9% untuk Allah SWT dan 1% Untuk Kita sebagai Mahluknya. Namun kebanyakan seperti yang akang sendiri rasakan atau alami 9% untuk kehidupan kita 1% untuk Allah SWT, dengan alih-alih perkataan Ibadah karena Allah SWT , jika mau menggunakan Kalimat Ibadah Karena Allah SWT maka perbandingannya adalah 9% untuk Allah dan 1% Untuk Kita… itu yang pantas Ibadah Karena Allah SWT (namun sayangnya akangpun masih dalam kategori tidak pantas) namun itulah Ilmunya rahasianya. Baik itulah tugas kita yang sebenarnya insya Allah tepat pada sasaran. Dan tak perlu repot-repot mencari momen atau keadaan mati dalam khusnul khotimah karena pada saat Awal pun yaitu Syahadat semua pergerakan dari ujung rambut sampai ujung kaki dan setiap hembusan Nafas dan kerlipan pandangan Mata ini sudah di persembahkan di Dzikirkan pada Allah SWT. Namun dengan Kaidah-kaidah khusus insaa Allah Akang bahas dalam Kitab berikutnya.



11 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



MENGULAS/ MENGULANG KEMBALI KITAB NUR MUHAMMAD PADA ILMU & MAKRIFAT KESIMPULAN HATI Pertama Hati Yang Beriman Lawannya Kafir Kedua Sum’ah Lawannya Bid’ah Ketiga Hati Yang Taat Lawannya Maksiat Dan HATI inilah tempat NIAT yang menentukan SAH SOLAT atau lain lain pekerjaan. KEDUDUKAN NIAT Bahawa NIAT itu tempatnya di HATI, tidak berhuruf dan bersuara sebagai letaknya harus melaksanakan:QASAD menunjukkan ZAT akan SIFATNYA kepada yang disifatkan TAKRID menentukan ZAT akan SIFATNYA dan kepada yang disifatkan. TA’AYUN sebenar2nya AKU menyatakan DIRI AKU dalam TAUHID Takbiratul Ihram Aku kpd Sifat yg disifatkan. Maka karamlah DIRI dalam lautan tidak bertepi itu nescaya SOLAT bukan lagi ENGKAU / AKU tetapi AKU ZAT yang melahirkan Kerja Aku dalam rupaku yakni SifatKu yang nyata dalam kelakuan hambaKu. Engkau tiada UPAYA dan KEKUATAN untuk melakukan solat itu malahan engkau lakukan atas Kurniaan & Rahmat Aku semata-mata. Kenapa engkau merasa ada kewujudan dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah Aku semata-mata? Yang mengerjakan kelakuanmu itu Aku atas Kudrat & IradatKu. Yang menentukan waktu pun Aku, Aku punya Ilmu. Tanpa itu engkau tiada hambaku. Aku sengaja menyatakan DIRIKU padamu dan Aku memuji DiriKu di atas lidahmu wahai hambaku. Jangan sekali-kali ada rasa di dalam hatimu bahawa engkau mempunyai kemampuan untuk memujiKu . Ketahuilah bahawa engkau adalah hambaKu yang FAKIR berhak menerima PemberianKu. TIANG SOLAT a. HADIR HATI yakni menghadap Allah dan membuangkan segala yang GHAYR (yang lain selain Allah ) didalam solat b. KHUSU’ / TETAP HATI di dalam solat yakni tidak merayau –rayau fikiran ke mana mana. c. SEMPURNA bacaan FATIHAH SAH SOLAT a. Sah solat kerana SAH WUDHU’



12 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



b. Sah Wudhu kerana Sah ISTINJA c. Istinja itu membersihakan anggota badan dari berupa bentuk najis besar mahupun kecil. KESEMPURNAAN ISLAM Nota oleh Fakir – S = Soalan , J = Jawapan S Yang dikatakan ISLAM berapa kesempurnaannya ? J Tiga Perkara :a. Diikrarkan dengan lidah b. Ditashdiqkan dalam hati c. Dikerjakan dengan anggota S Berapa tandakah yang dikatakan sesaorang itu Islam ? J Empat perkara :a. Merendahkan diri keHadrat Allah dan sesama islam b. Suci lidah dari memakan dan meminum benda haram c. Suci lidah dari dusta dan mengumpat d. Suci badan daripada Hadath Besar S Yang dikatakan Islam berapa syarat pakaiannya ? J Empat perkara :a. Sabar akan Hukum Allah SWT b. Redha akan Qadha Allah SWT c. Menyerahkan Diri kepada Allah dengan tulus ikhlas d. Mengikut Firman Allah dan Hadith Nabi. S Apakah yang membinasakan Islam ? J Empat perkara :a. Berbuat sesuatu amalan yang tiada dasar dari Islam itu sendiri b. Mencela orang berbuat baik & meringankan Hukum Allah SWT c. Diketahui tetapi tidak dibuat d. Tiada tahu tetapi malas bertanya



ILMU & MAKRIFAT TOK GURU PERAMU Pendapat Tok Peramu tentang Makrifat adalah saperti berikut :Adapun Keputusan Makrifat itu ialah MENGENAL ALLAH. Kesudahannya putus ilmu itu yaitu Mati............... Adapun Makrifat yang mesti diketahui itu ialah 20 Perkara terbahagi kepada 5 Bahagian....... BAHAGIAN PERTAMA :Hendaklah diketahui 4 perkara yakni :Pertama Allah sabelum bernama Allah apa NamaNya ? Kedua Muhammad sebelum bernama Muhammad apa namanya ? Ketiga sebelum hari yang tujuh itu apa namanya ?



13 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Keempat sebelum Waktu Yang Lima itu apa namanya waktu itu ? BAHAGIAN KEDUA Hendaklah juga kamu ketahui 4 perkara lagi. Pertama 40 hari hendak mati Kedua 7 hari hendak mati Ketiga 3 harihendak mati Keempat 24 jam sebelum mati. BAHAGIAN KETIGA Lagi 4 perkara yang perlu kamu ketahui Pertama hendaklah KENAL DIRI kamu Kedua hendaklah kenal NYAWA kamu Ketiga hendaklah kenal PENGHULU kamu Keempat hendaklah kenal TUHAN kamu BAHAGIAN KEEMPAT Hendaklah ketahui akan ZIKIR PENYERAHAN NYAWA kepada Allah . Ada 4 perkara juga. Pertama Serahkan dengan ZIKIR AF’AL yakni La Ilaha Illallah Kedua serahkan dengan ZIKIR ASMA’ yakni Allah Allah Allah Ketiga serahkan dengan ZIKIR SIFAT yakni Hu Hu Hu Keempat serahkan dengan ZIKIR ZAT yakni Ah Ah Ah BAHAGIAN KELIMA Hendaklah ketahui berkenaan RUH juga 4 perkara Pertama RUH JASMANI yaitu TUBUH kita yakni DIRI TERJALLI Kedua RUH RUHANI yaitu HATI kita yakni DIRI TERPERI Ketiga RUH IDHAFI yaitu NYAWA kita yakni DIRI YANG TERPERI Keempat RUH AL-QUDDUS yaitu RAHSIA kita yakni DIRI YANG WUJUD. MUHAMMAD.............. Adapun nama MUHAMMAD itu jadi TUBUH pada kita. Tubuh kepada Muhammad jadi NYAWA pada kita Hati kepada Muhammad jadi NYAWA kepada kita Nyawa kepada Muhammad jadi RAHSIA kepada kita. TUBUH.................



14 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Adapun yang bernama TUBUH itu PERBUATAN yang datang daripada HATI. Perbuatan Hati datang daripada Nyawa Perbuatan Nyawa datang daripada Rahsia Perbuatan Rahsia datang daripada AF’AL ALLAH. FUAD................ Adapun yang bernama MATA itu ialah untuk MELIHAT dan orang yang melihat itu tempatnya pada MATA HATI pada JANTUNG. Di dalam jantung ada FUAD Di dalam Fuan ada CAHAYA Di dalam Cahaya ada RAHSIA Di dalam Rahsia itu adalah saperti Firman Allah SWT yang berbunyi :Al Insanu Sirri...Wa Ana Sirruhu Insan itu adalah rahsiaKu dan Akulah rahsianya. KENAPA NAMA MUHAMMAD ? ( Rahsia Muhammad ) Adapun sebab Nabi Muhammad itu bernama Muhammad kerana Kehendak Allah. Sekalian ( Keseluruhan / Semuanya ) Alam ini terjadi kerana Muhammad saperti dinyatakan didalam Hadith Qudsi :Sekalian jadi daripadamu Ya Muhammad dan engkau jadi daripada AKU Sabda Baginda Rasul :- Aku jadi kerana Allah dan sekalian alam jadi kerana aku. RAHSIA MUHAMMAD ( Mim Ha Mim Dal ) KETERANGAN HURUM MIM AWAL MUHAMMAD ( MIM AWAL ) Pertama menunjukkan ZAT hambanya berdiri solat Kedua Tempat Makrifat tatkala Qiam Ketiga Zikir Bagi Zat yaitu ZIKIR RAHSIA Keempat tatkala itu Tuhan bernama AHDIAH Kelima semasa itu Tuhan Semata-mata . Belim ada terjadi apa apa akan masa itu bernama AH...( Alif Ha ) KETERANGAN HURUF HA MUHAMMAD ( HA ) Artinya SIFAT HAMBA yakni RUKUK dalam solat Tempat HAKIKAT yaitu Rukuk Zikir bagi Sifat yakni Nyawa Tatkala itu Tuhan bernama WAHDAH KETERANGAN HURUF MIM KEDUA MUHAMMAD ( MIM KEDUA )



15 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Artinya ASMA’ HAMBA yaitu SUJUD dalam solat Tempat TARIQAT tatkala Sujud Tatkala itu Tuhan bernama WAHADIAH Tatkala itu Tuhan TAJALLI sabenar-benarnya meliputi NUR MUHAMMAD. Masa itu Tuhan bernama ALLAH SWT KETERANGAN HURUF DAL MUHAMMAD ( DAL ) AF’AL HAMBA yaitu DUDUK dalam solat Tempat SYARIAT yaitu tatkala dalam Duduk Zikir bagi Af’al yaitu TUBUH La Ilaha Illallah Tatkala itu Tuhan ibarat LA ( Lam Alif ) Tatkala itu bercampur RAHSIA dengan NYAWA dan ANASIR ADAM ( Alif Dal Mim ) KEJADIAN DIRI Adapun kejadian DIRI itu terkandung dalam 20 perkara dibahagi kepada 4 bahagian yaitu ( ada 16 shj dicatitkan – fakir ) Bahagian Pertama 1 Jenis ZAT Diri Wujud Rahsia Kita Alam Lahut Ruh Al-Quddus 2 Jenis SIFAT Diri Terdiri Nyawa Kita Wujud Mutlak Ruh Idhafi --- Alam Jabarut 3 Jenis ASMA’ Diri Terperi Hati kita Wujud Alam Ruh Ruhani --- Tubuh halus 4 Jenis AF’AL Diri Tajalli Jasmani Wujud Idhafi Tubuh Yang Zahir Bahagian Kedua 1 Wujud Wujud mutlak – Wujud Hakiki – Wujud Idhafi Wujud Tajalli 2 Ilmu Ilmu Hakiki – Ilmu Maklumat – Ilmu Fikir – Ilmu Ma’dom --- Al-Asma’ 3 Nur Nur AlHadi – Nurul quddus – Nur hadi – Nur Al-bayan 4 Syuhud Syuhud Al-Ain – Suhud Khadafi – Khaliq Al-Asmat -- Syuhud Taufil Bahagian Ketiga 1 Angin Angin Niat –Angin Padtar – Angin Sarsa – Angin Serul 2 Api Al-Hayat – Al-Muja – Sajin 3 Air Maal Hayat – Maal Kus – Maal Zam Zam – Maal Hain 4 Tanah Tanah Firdaus – Tanah Tiin – Arbail baasir – Tiin Siipaab Bahagian Keempat 1 Di Jadi Ruh Masripah – Tubuh – Af’al 2 Wadi Jadi Tulang – Tariqat – Hati – Asma’ 3 Mani Jadi urat – Haqiqat – Nyawa – Sifat 4 Ma’nikam Jadi Nyawa – Makrifat – Rahsia – Zat



16 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Bahagian Kelima 1 LA ( Laf Alif ) >> Ucapan bagi Tubuh menjaga kulit dan bulu Qalbi kepada Baitullah 2 ILAHA ( Alif Lam Ha )>> Ucapan bagi Hati penjaga daging dan darah Qalbi kepada Baitulmakmur 3 ILLA ( Alif Lam Alif )>> Ucapan bagi Nyawa penjaga urat dan tulang Qalbi kepada Arasy 4 Allah ( Alif lam Lam Ha) >> Ucapan kepada Rahsia penjaga urat dan sumsum Qalbi kepada Allah KEJADIAN BENIH HU QALBI itu RABBI terdiri Aku di dalam Sifat Nafsiah Aku dikandung dalam Wujud Allah La Ilaha Illallah Muhammadur Rasullullah Fi-Kul Lil Maha Tiin Wa Naf Sin Aa Da Da Maa Wa Si A-Hu Il Mullah Adapun asal kejadian BENIH manusia daripada MA’NIKAM daripada Syurga, dirupakan Allah SWT turun kepada HU GHAIB rupa Allah jadi Ma’nikam rupa gilang gemilang hingga tujuh petala langit dan tujuh petala bumi - kemudian manikam itu jatuh kepada ubun ubun bapa 100 hari - kemudian manikam itu jatuh ke jantung bapa 40 hari - kemudian manikam itu jatuh ke Hati Nurani Cahaya Haq 7 hari - kemudian Manikam itu jatuh TA’AYUN HATI berupa air 3 hari - kemudian manikam itu MERTABAT ZAT pada pinggang bapa 24 jam - kemudian Manikam itu jatuh kerahim ibu dengan rupa huruf ALIF - kemudian Manikam itu kepada ALAM RUH berkumpul saperti biji . Itulah sebab ia bernama Manikam - kemudian manikam bersifat ia bernama ALAM MITHAL. Ini yang bernama saperti Firman Allah : al insanu sirri wa ana sirruhu - kemudian ia menilik dirinya terlalu indah, lalu lupa kepada dirinya bila bercampur dengan darah ibunya. Maka hilanglah rupa itu dan bernama pula ia ALAM AJSAM yakni Alam Kasar. Kemudian bila sampai janji, keluarlah ia dari kandungan ibunya dan hilanglah rupa yang dilihat maka menangis ia sebab suara inilah bernama ALAM INSAN.



BILA AKHIR HAYAT Bila akhir hayat kita dapati BERDENYUT-DENYUT PUSAT saperti asap serta kita mendengar ucapan :ALASTU BI RAB BIKUM – AH ( Alif Ha ) ANA MA – KAA NA BII MAA KAA NA MASA KAA NA. Maka jawablah :- YA ANA LA ILA HA ILLALLAH – 3 kali Kemudian nampak cahaya KEBESARAN ALLAH maka kita zikir ALLAH – 3 kali Kemudian kita nampak KALIMAH ALLAH maka kita zikir HU – 3 kali Kemudian kita dengar UCAPAN TUHAN : ANA ALLAH LA ILA HA ILLALLAH ANA....serta terus kita memandang akan KEBESARAN ALLAH maka kita zikir AH – AH- AH ( Alif Ha ). Maka tamatlah riwayat kita. Ruh kembali ke Rahmatullah. Hasanul Khatimah.



17 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



ALHAMDU ( Alif –Lam- Ha -Mim -Dal ) Saudara pembaca yang budiman, Mengikut penceritaan kalimah ALHAMDU ialah kalimah pertama yang disuarakan oleh manusia yakni Nabi Adam a.s yang bermaksud Segala Puji Milik Allah. Tidak ada satu pun manuskrip Ilmu Hakikat yang ada di tangan fakir yang tidak membicarakan kalimah ALHAMDU ini. Masing masing memberi tafsiran tersendiri secara panjang lebar. Melalui ENTRI kali ini fakir sampaikan penjelasan penulis manuskrip ILMU & MAKRIFAT TOK GURU PERAMU berkaitan kalimah ALHAMDU ini. .................................................................................... ALHAMDU .....( Alif – Lam – Ha – Mim - Dal ) ALIF Huruf ALIF itu WAKTU SUBUH. Nabi Adam a.s cahayanya putih. Malikatnya Jibrael Ruhani. Sahabatnya Abu Bakar & Fatimah Keluar dari huruf ALIF itu DUA RAKAAT kerana TAJALLI Tuhan dua mertabat yakni MERTABAT ZAT atau AHDIAH dan Mertabat SIFAT atau WAHDAH. Istananya dibawah susu kiri . Keluar cahaya pada dahi. Kenyataan pada kita ialah MULUT & LIDAH LAM Huruf LAM itu waktu ZUHUR. Nabi IBRAHIM cahayanya Kuning. Malaikatnya MAKRIBUN. Keluar dari huruf Lam itu empat rakaat kerana TAJALLI Tuhan WUJUD – ILMU – NUR – SYUHUD. Istananya pada HATI di lambung susu kiri yaitu RUH MAZIFAH. Kenyataan pada kita ialah HIDUNG & MATA HA Huruf HA ini waktu ASAR. Nabinya Nabi Yunus a.s Cahayanya Hijau Kuning. Malikatnya MIKAIL. Sahabatnya pula ialah Omar. Keluar dari huruf HA ini empat rakaat yakni API – AIR – ANGIn – TANAH. Istanayna pada LIMPA – Nafsu Jasmani. Kenyataan pada kita ialah BAHU & DADA. MIM Huruf MIM itu waktunya MAGHRIB . nabinya ialah Nabi MUSA. Cahayanya MERAH HITAM. Malikatnya ISHDAH & WAHIDIAH. Istananya PARU – PARU Nafsunya Nafsu Haiwan. Kenyataan pada kita ialah MATA ( Cahayanya ) DAL



18 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Huruf DAL itu waktu ISYA’ Nabinya Nabi NUH. Cahayanya HIJAU HITAM. Malikatnya IZRAFIL. Sahabatnya ALI. Keluar dari huruf DAL itu 4 rakaat kerana Tajalli Tuhan DI – WADI – MANI – MA’NIKAM. Istananya HEMPEDU dari bawah lidah hingga keteklinga. Kenyataan pada kita ialah TAPAK KAKI. Nota Fakir :Saudara pembaca , fakir minta maaf kerana tidak dapat menjelaskan penjelasan di atas kerana fakir tidak faham. Barangkali mengikut ILMU TETENTU waktu waktu solat ada kaitan dengan kalimah ALHAMDU ini kerana Allah jua. Bagi saudara pembaca yang ada mempelajari perkara ini eloklah beri penjelasan melalui Ruangan KOMEN Entri ini untuk pemahaman mereka mereka yang tidak faham termasuk fakir . Tq. TEMPAT ZIKIR PADA TUBUH ZIKIR QALBI Dua jari bawah susu kiri = QALBI = HATI ZIKIR RUH Dua jari bawah susu kanan = RUH = NYAWA ZIKIR SIRR Dua jari bawah susu kiri = SIRR = RAHSIA ZIKIR KHOFI Dua jari atas susu kanan = KHOFI = TERSEMBUNYI ZIKIR AKHFA Ditengah dada = AKHFA = TERLEBIH SEMBUNYI ZIKIR NAFAS Antara 2 kening meliputi sekalian kepala ZIKIR KHALIAH Di ubun ubun meliputi sekalian jasad 20 SIFAT DIDALAM DIRI



19 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



1 WUJUD Badan Insan SIFATKU mula jadi menanggung didalam dunia 2 KIDAM RUH JASMANI kulitku mula jadi meliputi sekalian alam 3 BAQA’ RUHANI dagingku mula jadi menanggung RAHSIA didalam DIRI 4 MUKHALAFATUHU LIL HAWADITH RUH NIBATI darahku mula menjadi meliputi Alam Sendiri 5 BINAFSIHI RUH INSAN nafasku mula jadi berjalan ucapan didalam DIRI 6 WAHDANIAT RUH RABBANI hatiku asal mula jadi TAHU didalam DIRI 7 KUDRAT RUH QUDUS urat putihku yang tidak berdarah berjalan setiap dalam DIRI-ku 8 IRADAT RUH KAHFI tulangku asal mula jadi menguatkan Alam Sendiri 9 ILMU RUH IDHAFI benihku asal mula jadi YANG NYATA didalam CERMIN HAQ 10 HAYAT RUH NURANI uratku yang meliputi didalam tubuh aku yang hidup alam sendiri. 11 SAMA’ BESI KURSANI pendengaranku asal semula jadi 12 BASAR



20 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



PANCARAN MA’NIKAM kalam aku berkata-kata dengan sendiri 13 KALAM RUH MA’NIKAM menzahirkan perkataan didalam dunia 14 QADIRUN WUJUD MA’NIKAM tali Ruhku KUNHI ZAT dengan Sifatku 15 MURIDUN ILMU ALLAH badanku asal mula jadi KALIMAH didalam diriku 16 ALIMUN DARJAT ALLAH kebesaranku asal mula jadi duduk didalam otak yang putih 17 HAIYUN Amalan terlebih suci ialah amalan Kalimah Aku asal mula jadi alam diriku 18 SAMIUN Bersama ZAT & SIFAT WAHDAH didalam Kalimah iman diriku 19 BASIRUN RAHSIA NYAWA dengan BADANWAHIDAH bersamalah Zat dengan badan tidak bercerai dunia akhirat 20 MUTAKALLIMUN Ghaib didalam Ka’bah Ghaib aku didalam Ka’bah Kaca Arasy yang putih titik didalam Kalimah. AWALUDDIN MAKRIFATULLAH Permulaan agama mestilah MENGENAL ALLAH. Firman allah :Ya Muhammad kenalkanlah DIRI kamu sebelum kamu Mengenal Aku dan sebenar-benar kenal Diri kamu ialah Engakau Kenal Aku Allah juga Berfirman :Ya Muhammad Aku jadikan baharu alam ini kerana Engkau dan Aku jadikan engkau kerana Aku. Maka engkau inilah sebenar-benarnya RAHSIA AKU.



21 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Dengan ini bererti kita mesti berpegang kepada pokok kesimpulan RAHSIANYA itu yakni kita mesti betul betul kepada pengertian dan pemahaman RahsiaNya itu dengan terang dan jelas. Marilah kita renungi Firman Firman Allah saperti berikut :Aku tidak memandang kepada rupamu yang cantik...pengetahuanmu yang banyak jika kamu tidak Mengenal Aku maka sia sia sajalah amal kebajikan serta solat kamu yakni umpama debu yang berterbangan diudara ditiup angin Engkau itu Aku dan Aku itu engkau Oleh itu saudaraku sekalian kamu tuntutlah betul betul dan pelajarilah dengan sungguh sungguh serta kajilah dengan mendalam agar kamu DAPAT MENGENAL ALLAH dengan sebanar-benarnya. Mudah-mudahan Allah akan mengangkat Darjat kamu menjadi AHLI SUFI dan WALINYA. Sebanyak manapun kitab kita baca, kaji dan pelajari INTIPATI yang perlu kita dapat dan perolehi hanya EMPAT ( 4 ) PERKARA sahaja yaitu perkara yang membolehkan amal ibadah kita diterima dan diakui oleh Allah SWT. Perkara itu ialah :Pertama Mengenal Allah dengan sebenar-benar pengenalan dengan bukti yang terang dan jelas. Kedua sentiasa dalam TUBUH ALLAH dengan bukti yang terang dan jelas juga. Ketiga sentiasa mendengar SERUAN ALLAH juga dengan bukti yang jelas dan terang. Keempat Datang dari Allah kembali kepada Allah dengan pedoman yang sebenar-benarnya terang dengan bukti yang jelas. Sesungguhnya keputusan perkara perkara diatas, nampaknya senang dibaca tetapi tiap tiap satu perkara diatas bukanlah mudah diperolehi pemahaman dan pegangan keimanannya walaupun kita telah membaca mengkaji banyak buku, berguru dengan ramai guru, jika kita tidak menemui / ditemukan dengan buku buku dan guru guru yang benar benar dapat memberi petunjuk untuk pemahaman kita secra terang dan jelas. RAHSIA DIDALAM DIRI Inilah pada menyatakan bahawa didalam badan manusia itu EMPAT BAHAGI yaitu :NAFAS ANPAS



22 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



TANAPAS NUPUS Sesungguhnya bagaimana rupa jasmani begitu jugalah rupa NYAWA. Manakala Nyawa itu adalah NAFAS dan TANAPAS itu saperti ANPAS. Maka keempat itu berperingkat sampai kepada NUPUS dan Nupus itu saperti rupa ZAT manakala Zat itu saperti rupa SIFAT dan Sifat itu saperti rupa ASMA’ dan Asma’ itu saperti rupa AF’AL. Dan perkara diatas diakui oleh Allah saperti FirmanNya melalui Hadith Qudsi :QA LAL LAH HU TAALA - AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SI FATI ILLA KHAIRI LIL LAH Insan itu rahsiaKu dan Aku rahsianya. SifatKu itu Sifatnya tiada ada daripadaku melainkan Allah Taala Barangsiapa mengenal akan BADANnya ia mengenal akan NYAWAnya. Barangsiapa mengenal akan nyawanya ia akan mengenal akan SIRRnya Barangsiapa mengenal akan Sirrnya akan mengenal akan TUHANnya yang qadim adanya. Ketahuilah olehmu wahai talib – YANG KELUAR itu bernama NAFAS dan yang dinamai ANPAS itu gerak dari hidung sampai kebawah leher. Dan yang dinamai TANAPAS itu gerak dari bawah leher sampai ke hati. Yang dinamai NUPUS itu didalam Hati. Itulah HAKIKAT NYAWA. WUJUD WUJU DU KA ZAHRU WALA YUQA MU BI HI ZAHBU Barangsiapa mengadakan DUA WUJUD jadi SYIRIK ANA WUJU DA HU Ada kita dengan DIA WA NAF SUHU Ada DIA dengan sendirinya. Adapun WUJUD itu AIN ZAT artinya kenyataan kerana lafaznya dibaca itu wujud maknanya ZAT. Ini adalah kerana Wujud itu ADA. Maka yang ADA itu ZAT. Maka tiada diperoleh dengan lafaz yang lain daripada Wujud itu kerana wujudnya itu menyatakan Zatnya. Maka disebabkan itu dikatakan AIN ZAT namanya. Adapun Wujud itu artinya ADA. Apa yang dikatakan itu ada. Yang dikatakan itu ialah ZAT. Adapun Wujud ini ditilikkan pihak lafaznya SIFAT dan jika ditilik pada maananya ZAT dan apa yang dikatakan lafaz itu kerana bacaan itu Wujud ada ZAT. Inilah maananya. Adapun WUJUD DIRI SENDIRI berdiri dengan ZAT. Apa sebab dikatakan Wujud itu berdiri dengan Zat ? Sebab lafaz wujud itu ada manakala yang ADA itu ialah ZAT.



23 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



PERINGATAN TENTANG SEMBAHYANG Barangsiapa menyembah NAMA TANPA MAANA bahawasanya ia KUFUR Barangsiapa menyembah MAANA TANPA NAMA bahawasanya ia MUNAFIK Barangsiapa menyembah NAMA DAN MAANA dengan HAKIKAT MAKRIFAT mereka itulah MUKMIN sabenar benarnya t Barangsiapa meninggalkan NAMA DAN MAANA bahawasanya mereka itulah ARIFBILLAH Solah Daim itu ialah solah tanpa huruf tanpa suara tanpa apa apa perbuatan. Ianya ialah kerja HAYAT atau kerja HIDUP. Yang Hidup itu ialah NURULLAH atau Nur Muhammad yakni Nyawa. PENGERTIAN ALLAH DAN NABI MUHAMMAD MUSTAFFA RASULLULLAH NABI Adapun Tubuh Nabi Muhammad itu yang zahir ialah AF’AL daripada ZAT Adapun nyawa Nabi Muhammad itu SIFAT daripada ZAT ALLAH. SIFAT Adapun SIFAT itu NYAWA kepada Muhammad MUSTAFFA - Adapun hati Mustaffa itu ASMA’ daripada ZAT ALLAH. ASMA’ Adapun ASMA’ itu Nama NamaNya. AF’AL Adapun AF’AL itu Tubuh Nabi namanya AF’AL. RASULLULLAH - Adapun Rasullullah itulah SIRR daripada ZAT ALLAH SWT. ZAT Adapun ZAT itu TUHAN, Rahsia pada Nabi, Cahaya Ilmu Kalam - SIRRULLAH namanya. Inilah kita bertuhan pada Allah dengan 4 syarat yakni :-



24 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Pertama ZAT ALLAH itu Tuhan pada kita Kedua SIFAT ALLAH itu NYAWA pada kita Ketiga ASMA’ ALLAH itu HATI pada kita Keempat AF’AL ALLAH itu TUBUH pada kita. Dan TAJALLI Af’al Allah pada Tubuh kita dan Tajalli Asma’ Allah pada Hati kita dan Tajalli Sifat Allah pada Nyawa kita dan Tajalli Zat Allah pada Sirr kita yakni sebenar-benarnya RAHSIA kita adanya. ASAL RUKUN 13 DIDALAM SOLAT. Inilah asal Rukun 13 yang wajib diketahui dalam melakukan Solat. Adapun Rukun Solat itu datangnya daripada ALLAH – BAPA dan IBU.



DATANG DARIPADA ALLAH – 5 PERKARA. 1 Niat 2 Nyawa 3 Wujud 4 Nafas 5 Af’al Yaitu didalam bentuk Merasa – Mencium – Menjamah – Melihat & Mendengar DATANG DARIPADA BAPA – 4 PERKARA 1 Tulang 2 Kuku 3 Rambut 4 Rupa DATANG DARIPADA IBU – 4 PERKARA 1 Darah 2 Daging 3 Otak 4 Lendir Terhimpun menjadi 13 . maka jadilah Rukun 13 perkara melakukan SOLAT setiap hari memulangkan sekalian HAKNYA sebagai ISI AMANAH yang dipertaruhkan kepada kita. YANG MATI – YANG HILANG - YANG TINGGAL – YANG PULANG YANG MATI itu ada 6 perkara yakni – Wujud – Anggota – Hawa – Nafsu – Gerak & Diam.



25 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



YANG HILANG pula ada 4 perkara yakni Darah – Daging – Tulang & Kulit YANG TINGGAL itu ada 2 perkara yakni Iman & Taat YANG PULANG ada satu sahaja yakni NYAWA. Pulang keempunyanya keasalnya. HENING – QASAD – TAQRID & TA’YUN HENING itu apa ? Adapun HENING itu tiada dapat menyerupai dengan CAHAYA yang lain. Adapun JERNIH itu apakala tertenung lantas 7 petala langit dan 7 petala bumi. Maka dalam cahaya yang HENING JERNIH itu yang terang benderang itulah CAHAYA PUTIH SIFAT saperti terlebih putih daripada kapas bersifat saperti SIFAT KITA. Ada tanda pada DAHI kita tersurat NAMA ALLAH. Inilah RUH NABI kita Maka dalam ZIKIR ALLAH syaratnya terhapus sekalian diri dengan keadaan diri kita yang kehambaan bagi RUH NABI saw yang dikatakan sebenar-benar SIFAT ALLAH NUR MUHAMMAD namanya. Dan cahaya terang benderang hening jernih itulah CAHAYA ZAT ALLAH adanya. Wallah Hu Alam. QASAD Adapun QASAD itu MENYATAKAN NIAT tiada huruf dan tiada suara. Yang ada huruf dan suara BUKAN NIAT tetapi ADOM ( ADAM ) Adapun yang sebenar-benarnya NIAT yang tiada huruf dan tiada suara itu ialah ZAT ALLAH. Inilah NIAT yang sebanar-benarnya. Asal Niat dan tempat niat pada zahirnya ialah kita yang berniat tetapi sebenarnya ialah TUHAN YANG MUTLAK yang bersifat WAJIBUL WUJUD KHALIQ AL ALAM lagi ber-Sifat KAMIL MUKAMIL. TA’RID Adapun TA’RID itu MENYATAKAN FARDHU. Yang sebenar-benarnya Fardhu itu ialah TAJALLI SIFAT ALLAH ertinya NYATA SIFAT ALLAH itu NUR MUHAMMAD AIN SABITAH pun ia juga namanya, UJUD IDHAFI dan INSAN pun ia juga. Inilah sebenar-benarnya FARDHU itu. Asal Fardhu ialah RUH NABI MUHAMMAD saw tempat Tajalli sekalian Ruh Adam itu. Sebab dikatakan ASAL FARDHU yang sebenarnya kerana sekalian nyawa itu tajalli daripada NUR MUHAMMAD saperti kata HADITH QUDSI :ANA MINALLAH HU KUL LII SHAI IIN MINAN NUR yang bermaksud



26 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Daku daripada Allah manakala segala sesuatu atau cahaya alam ini daripada cahayaku. ANA MINALLAHU WAL ANBIYA ......( tidak jelas = fakir ) yang bermaksud :Aku daripada Allah sekalian anbia’ daripada aku. ANA MINALLAHU WAL MUKMINI NAA MIN NI Aku daripada Allah dan segala / semua mukminin daripada aku Inilah sebabnya dikatakan MUHAMMAD itu BAPA SEKALIAN RUH dan ADAM itu BAPA SEKALIAN TUBUH / JASAD. Inilah juga sebab kenapa dikatakan yang Fardhu PADA KITA ITU NYAWA. Nyawa itu PEMERENTAH BADAN. Jika tidak digerak oleh Nyawa tidak bergeraklah badan. Wallah hu Alam. TA’YUN Adapun TA’YUN itu menyatakan WAKTU Zuhur, Asar dan lain lain lima waktu itu. Adapun yang sebenarnya NYATA AF’AL ALLAH SWT pada Jasad Adam yaitu Tubuh kita ialah ALAMM RUH YANG KASAR. Itulah sebenarnya TA’YUN yakni sebenar benar NYATA. TAUHID TAKBIRATUL IHRAM ( TI ) Adapun syarat TI itu hendaklah HADIR MATA HATI SYAHADAT KE ZAT ALLAH SWT. Sebelum takbir kita NIATKAN didalam Hati yang kita MEMULANGKAN SEKALIAN PANCAINDERA yang dikurniakan kepada kita ( kepada Allah = fakir ) Niatnya ialah Tiada pendengaranku hanya ia ( pendengaran Zat Allah ) tiada penglihatanku hanya ia tiada huruf tiada suara hanya ia tiada ciukmku hanya ia tiada gerak dan diamku hanya ia. HAKIKAT ZAT AF’AL – HAKIKAT SOLAT Adapun ertinya SOLAT sebenarnya YANG MENYEMBAH ITU HAMBA, YANG DISEMBAH ITU TUHAN. Yang menyembah itu FANA’ - yang disembah itu BAQA’. Maka sihamba PULANG KEPADA ADOMNYA. Maka KEKALLAH TUHAN semata-mata pada SUHUD ( pandangan = fakir ) kita. Yang Menyembah dan Yang Disembah pun ia juga. Yang memuji = DIA Yang Dipuji pun DIA juga kerana Allah SWT Memuji DiriNya sendiri melalui lidah makhlukNya ( Insan ) Maka hamba itu tetaplah FANA’ sebab ditilik sekalian keadaan dirinya habis terpulang kepada Allah – Ilmu, hayat, Kudrat, Iradat, Sam’, Basar, Kalam . Yang ada pada dirinya adalah SIFAT ZAT ALLAH sematamata.



27 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Adapun Tuhan itu tiada diatas, tiada dibawah, tiada dihadapan, tiada dibelakang tiada dikanan mahupun dikiri. TIADA HAMBA TIADA TUHAN YANG WUJUD HANYA ZAT ALLAH WAJIBUL WUJUD. MEMULANGKAN AMANAH. Hadith Qudsi yang bermaksud :1 TUKARKAN CAHAYA DIRIMU KEPADA CAHAYA TUHANMU 2 MATIKAN DIRI KAMU SEBELUM KAMU MATI Adapun maksud MATIKAN itu ialah MEMULANGKAN AMANAH ALLAH yang ditanggungkan kepada kita. Amanah Allah itu ialah WUJUD KITA YANG KASAR ( Jasad ) dan Yang Menanggung Amanah itu ialah WUJUD KITA YANG BATIN yakni Nyawa dan YANG MENGAMANAHKAN itu ialah ZAT ALLAH. Adapun SYARAT Memulangkan Amanah Allah itu ialah tatkala kita mengatakan ALLAH itu tarik nafas kita dari dalam FUAD hingga sampai kealam QUDDUS. Alam itu UBUn UBUN dan makam KAB FUSAIN yaitu antara dua bulu kening. Maka kita tahankan hingga kuat sekalian alam kita merasa hapus wujud kita yang kasar kepada wujud kita yang batin – hapus wujud yang batin kepada ZAT SEMATA-MATA kepada suhud kita. Maka hapus dan karamlah sekalian SIFAT BASRIAH dalam lautan BAHRUL QADIM hingga nyata Sifat laut semata-mata yaitu Laut Alam Allah. Maka katakanlah ALLAH HU AKBAR . telah fana’ sekalian kelakuan dan diri kita maka nyatalah BAQA’ keadaan ZAT Tuhan semata-mata. Inilah dikatakan SUHUD sehingga sampai kepada SALAM. Adapun SUHUD itu ertinya PANDANG MATA HATI erti Mata Hati ialah pengetahuan Nyawa. Alam Nyawa itulah sebenar-benarnya IMAN. Inilah SIRRULLAH yaitu cahaya Alam Ilmu ZAT ALLAH yang tiada huruf tiada suara Wujud Mutlak yakni Wujud Zat Wajibul Wujud. Dengan ini Jasad kita KAMIL dengan Nyawa kita dan Nyawa Kamil Mukamil dengan ZAT ALLAH. ……………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………. Salam para pembaca yang budiman. Semuga sehat selalu dan terima kasih kerana sudi melawat lamanblog kerdil ini dan membaca artikel artikel yang disiarkan. Fakir perhatikan tarikh haribulan yang dicatatkan pada setiap entri yang dipostkan terlewat sehari dari tarikh sebenar fakir memasukkannya . Silap fakir sendiri kerana tidak tahu untuk membetulkannya. Maklumlah dalam bab ini fakir kurang ilmu. Asalkan dapat dicatatkan kira ok-lah pada fakir.



28 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Entri yang diambil dari manuskrip bertajuk diatas hampir selesai. Memang ada sedikit lagi tetapi ianya merupakan ulangan dari isi kandungan yang telah diposkan . Jadi fakir memilih untuk tidak memasukkannya. Timbul hajat dihati ini untuk memasukkan artikel artikel yang dipetik dari kitab kitab karangan MUHYIDDIN IBN ARABI selepas ini untuk bacaan dan renungan kita bersama. Pada fakir kitab kitab Ibn Arabi memang seronok dibaca berulang ulang kali walaupun kekadang intipatinya susah juga untuk difahami. Barangkali ramai daripada saudara semua sudahpun membacanya dan barangkali juga ramai juga yang belum dan ramai juga yang menganggap ajaran Ibn Arabi menyeleweng dari Ilmu Agama Islam yang sebenarnya. Selepas entri Tok Peramu ini selesai fakir akan postkan rencana yang dipetik dari Kitab POHON KEWUJUDAN / EKSISTENSI secara bersiri.............Terima kasih dan Salam Takzim dari........... Fakirabdillah. .................................................................................. MANUSKRIP TOK PERAMU.... DALIL NAQLI – AYAT AL-QURAN Telah ada Aku dalam dirimu – betapa tidak kamu lihat ? SIFAT MAANI & SIFAT MAKNUYAH A DAERAH KITA MENGENAL DIRI YANG KASAR ADAM = JASAD YANG KASAR a. HIDUP Jasad dengan hidup Nyawa b. TAHU Jasad dengan tahu Nyawa c. BERKUASA Jasad dengan berkuasa Nyawa d. BERKEHENDAK Jasad dengan kehendak Nyawa e. MENDENGAR Jasad dengan mendengar Nyawa f. MELIHAT Jasad dengan melihat Nyawa g. BERKATA Jasad dengan berkata Nyawa B DAERAH KITA MENGENAL DIRI KITA YANG BATIN MUHAMMAD = NYAWA INSAN a. HIDUP Nyawa dengan HAYAT Tuhan b. TAHU Nyawa dengan ILMU Tuhan c. BERKUASA Nyawa dengan KUDRAT Tuhan d. MENDENGAR Nyawa dengan SAMA’ Tuhan e. MELIHAT Nyawa dengan BASAR Tuhan f. BERKEHENDAK Nyawa dengan IRADAT Tuhan



29 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



g. BERKATA Nyawa dengan KALAM Tuhan PANDANG WUJUD YANG ESA PADA WUJUD YANG BANYAK ZIKIRNYA HU ALLAH Adapun Allah itu banyak namaNya kerana Nama Allah yang menjadikan Alam dengan limpah Sifat Sifat diatas. Oleh itu Alam ini ialah Hakikat ZAT YANG ESA. DALIL DALIL AL-QURAN WALLAH HU MUHITHU LIL ALAMIN Adapun Allah itu MELIPUTI sekalian Alam LA TATA HAR RAKU ZAR RATUN BI IZ NILLAH Tiada bergerak sesuatu walau sebesar zahrah sekalian melainkan dengan IZIn Allah WA LA HAU LA WALA QUWWA TA ILLA BILLAH Tiada DAYA UPAYA melainkan dengan KUDRAT Allah FA IN NA MA TAL WAL LAU AF SII HIM WAJ JAHULLAH Dimana kamu hadapkan wajahmu disitu Wajah Allah Barang kamu pandang pada ini hingga sampai yang menjadikan janganlah terhenti pandang kamu pada sekalian itu hingga sampai kepada yang Menjadikan yaitu ZAT WAJIBUL WUJUD Jika kamu pandang keadaan diri kamu hendaklah kamu pandang dengan HAYAT Tuhanmu. Jika kamu pandang pengetahuanmu hendaklah kamu pandang ILMU Allah. Apabila kamu pandang kuasamu hendaklah kamu pandang KUDRAT Allah. Begitulah seterusnya dengan pancaindera kamu dan Sifat Sifat MAANI Allah yang lain. Jika tidak demikian halnya sia sialah pandangan itu dan DERHAKA kamu terhadap Tuhan kamu. ALLAH AN - NIAT – AHDAH – WAHDAH – WAHIDIAH ALLAH – Alif - Lam –Lam- Ha ALIF itu AHDIAH ZAT LA TAAYUN pun ia SIRRULLAH pun ia juga. Inilah ASAL NIAT yang tiada huruf dan tiada suara. Inilah USALLI SOLAT artinya Aku Solat Sifatnya NAFSI WUJUD Adapun ALIF itu dalil menyatakan FARDHU . Inilah maknanya ZAT mertabat INSAN dan AHADIAH. Dengan kebesaran ALIF ini maka jadilah LAM yakni dengan kebesaran dan kekayaan SIFAT ZAT ertinya ESA pada pihak TANZIL. LAM AWAL = ALIF DIATAS



30 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



Adapun ALIF DI-ATAS itu dalil menyatakan SIFAT huruf ALIF diatas. Maka jadilah LAM AWAL maknanya SIFAT SEMATA-MATA mertabatnya WAHDAH yakni TA’AYUN AWAL ertinya NYATA YANG PERTAMA yakni TAJALLI SIFAT ALLAH menjadi NUR MUHAMMAD – AIN SABITAH – WUJUD IDHAFI – INSAN KAMIL pun ia juaga menanggung namaNya ALLAH. Inilah asal FARDHU yang sebenarnya yakni SIFAT MAANI. LAM AKHIR = ALIF DIBAWAH Adapun Alif Di-bawah itu dalil menyatakan ASMA’NYA. Huruf Alif dibawah menjadi LAM AKHIR maknanya ASMA’ mertabat WAHIDIAH yang bernama ALLAH yakni TA’AYUn THANI ertinya NYATA YANG KEDUA maka Tajallilah RUH ADAM dengan kebesaran , kelimpahan Ruh inilah menjadi Tubuh Adam daripada huruf Alif Di-Atas. Maka huruf ini maknanya Zat Alif Di-Atas maka jadilah LAM AWAL maknanya Sifat Alif dibawah. Maka jadilah LAM AKHIR maknanya ASMA’ ALIF didepan. Maka jadilah maknanya AFAL . Maka 4 huruf itu empat Sifat Alif Lam Lam Ha ALLAH HU AKBAR ALLAH – ( Alif – Lam – Lam – Ha ) – Empat Sifat ALIF = ZAT LAM AWAL = SIFAT LAM AKHIR = ASMA’ HA = AF’AL AKBAR – ( Alif – Kaf – Ba – Ra ) ALIF = KAHAR KAF = JAMAL BA = JALAL RA = KAMAL ALLAH = GHAIBUL GHUYUB ALIF = LA TA’AYUN = MERTABAT ZAT LAM AWAL = TA’AYUN AWAL = NUR MUHAMMAD = RUH LAM AKHIR = TA’AYUN THANI = MERTABAT ADAM = NYAWA HA = MERTABAT TUBUH = JASAD ZAT DIRI YSNG BERDIRI SENDIRI .Wujudnya di Alam LAHUT. Zikirnya AH ( Alif Ha ) AH . Ilmunya KAMAL YAKIN SIFAT DIRI DENGAN ZAT. Wujudnya Alam JABARUT. Zikirnya HU HU. Ilmunya HAQ QUL YAKIN



31 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



ASMA’ DIRI YANG TERPERI. Wujudnya di Alam MALAKUT. Zikirnya ALLAH 3 x . Ilmunya – ILMU YAKIN AF’AL DIRI YANG TAJALLI. Wujudnya diAlam SAHADAH. Zikirnya LA ILA HA ILLALLAH. Ilmunya – ILMU YAKIN. Jelaslah kewujudan itu sebagai PENZAHIRAN KEBESARAN diriNya. Dengan wujud itu terzahir pula segala KEINDAHAN JAMAL Allah namanya. Lantas terzahir pulalah CAHAYANYA yang menerangi segala Keindahan itu JALAL ALLAH namanya dengan KEAGUNGAN itu sempurnalah sudah sebagai Kenyataan ALLA HU AKBAR. DARI ... Manuskrip ILMU & MAKRIFAT TOK GURU PERAMU ENTRI KEENAM BELAS ( 16 – TERAKHIR. ) HAKIKAT FATIHAH................ Ia Menyatakan DIRI BISMILLAH.............. Menjadi ia diriNya AR-RAHMAN itu Ya Muhammad , engkau jua keadaan YA RAHIM itu. Ya Muhammad engkaulah kekasihKu. Tiada yang lain. ALHAMDULULLAH....... Ya Muhammad yang membaca Fatihah itu Aku. Yang memuji itu pun Aku. Alhamdulillah itu Ya Muhammad Solatmu ganti SolatKu tempat memuji DiriKu sendiri. RABBUL ALAMIN................ Rabbul Alamin itu Aku Tuhan Sekalian Alam. AR RAHMAN – AR – RAHIM........... Ya Muhammad yang membaca Ftihah itu Aku yang Memuji itu pun Aku juga. MALIKIYAU MID DIIN.............. Ya Muhammad Aku Raja Yang Maha Besar...engkaulah kerajaannya. IYYA KANA’ BUDU................ Ya Muhammad yang solat itu Aku. Aku memuji DiriKu Sendiri.. WA IYYA KAA NAS TAA IIN.... Ya Muhammad tiada kenyataanKu jika engkau tiada...



32 | R a h a s i a D i B a l i k R a h a s i a



IH DI NAS SII RATAL MUSTAAQIM... Ya Muhmammad Awal dan Akhir itu Aku SIRATAL LAZI NA AN AM TA ALAI HIM.. Ya Muhammad sebab Aku sukakan engkau ialah engkau itu kekasihKu. GHAI RIL MAGHDU BI ALAI HIM.. Ya Muhammad Aku jadi Pemurah padamu kerana engkau itu kekasihKu WA LAD DHAL LIN... Ya Muhammad jika tiada Aku maka tiadalah engkau.. AMIN.. Ya Muhammad Rahsiamu itu Rahsia Aku. Yakni yang disembah itu tiada suatu juapun didalamnya melainkan Tuhanku. Maka apabila Solat ghaiblah didalamnya . Apabila ghaib ESA-lah ia dengan Tuhannya. Yang Solat itu tiada dengan lafaz dan maknanya dengan citarasa yang solat amat rapat kepada Zat Yang Esa dengan kata ALLA HU AKBAR. Maka barangsiapa masuk didalam Solat tiada SERAH Tubuh dan Nyawa-nya maka kekallah Sifat dengan Tuhannya – tiada mengesakan dirinya dengan Tuhannya. Sabda Nabi saw :Tatkala kamu Takbiratul Ihram membuangkan lafaz dan makna melainkan Wujud Mutlak semata-mata.