7 Unsur Kebudayaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat berhasil dalam menyelesaikan tugas makalah antropologi ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Etnografi Kebudayaan Suku Jawa” Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita semua. Amin.



Jakarta,07 Oktober 2017



Penyusun



DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................... i Daftar Isi .............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Nama dan Bahasa .............................................................................. 3 2.2 Lokasi ................................................................................................. 4 2.3 Demografi ........................................................................................... 5 2.4 Mata pencaharian .............................................................................. 6 2.5 Organisasi sosial ................................................................................ 6 2.6 Religi .................................................................................................. 7 2.7 Kesenian ............................................................................................ 7 2.8 Sistem pengetahuan .......................................................................... 8 2.9 Peralatan hidup .................................................................................. 8 2.10 Perubahan ........................................................................................... 8 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 9 3.2 Saran ................................................................................................... 9



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger. Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136 juta, pulau ini merupakan pulau berpenduduk terpadat di dunia dan merupakan salah satu wilayah berpenduduk terpadat di dunia. Pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia. Ibu kota Indonesia, Jakarta, terletak di Jawa bagian barat. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan HinduBuddha, kesultanan Islam, pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.



1.2 Rumusan Masalah 2. Dari manakah asal mula bahasa Jawa? 3. Bagaimanakah keadaan lokasi Suku Jawa? 4. Bagaimanakah bentuk demografi Suku Jawa? 5. Apakah mata pencaharian masyarakat suku Jawa? 6. Apa sajakah organisasi sosial suku Jawa? 7. Bagaimanakah sistem religi di suku Jawa? 8. Apa sajakah yang terdapat dalam kesenian suku Jawa? 9. Bagaimanakah sistem pengetahuan suku Jawa? 10. Apa sajakah peralatan hidup suku Jawa? 11. Apa sajakah perubahan yang terdapat pada suku Jawa?



BAB II PEMBAHASAN 1. NAMA dan BAHASA



Secara etimologi asal mula nama 'Jawa' tidak jelas. Salah satu kemungkinan adalah nama pulau ini berasal dari tanaman jáwa-wut, yang banyak ditemukan di pulau ini pada masa purbakala, sebelum masuknya pengaruh India pulau ini mungkin memiliki banyak nama. Ada pula dugaan bahwa pulau ini berasal dari kata jaú yang berarti "jauh". Dalam Bahasa Sanskerta yava berarti tanaman jelai, sebuah tanaman yang membuat pulau ini terkenal. Yawadvipa disebut dalam epik India Ramayana. Sugriwa, panglima wanara (manusia kera) dari pasukan Sri Rama, mengirimkan utusannya ke Yawadvipa (pulau Jawa) untuk mencari Dewi Shinta. Kemudian berdasarkan kesusastraan India terutama pustaka Tamil, disebut dengan nama Sanskerta yāvaka dvīpa (dvīpa = pulau). Dugaan lain ialah bahwa kata "Jawa" berasal dari akar kata dalam bahasa Proto-Austronesia, yang berarti 'rumah'. Bahasa yang digunakan suku (Jawa) adalah Bahasa Jawa. Bahasa lisan lebih sering di gunakan oleh suku kami dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa lisan terbagi menjadi bahasa “boso” yang lebih sopan dan bahasa kasar. Untuk “boso” biasanya digunakan pada saat berbicara dengan orang yang lebih tua sepert : Mbah, Ibu, Bapak, saudara, dan orang lain yang umurnya lebih tua dari kita. Sedangkan untuk bahasa kasar itu biasanya digunakan untuk berbincang dengan teman sebaya atau yang lebih muda umurnya. Selain bahasa lisan suku jawa juga mempunyai bahasa tulisan yang dulunya masih sering digunakan, tetapi untuk saat ini bahasa tulisan sudah jarang ditemukan dalam masyarakat. Bahasa tulisan masih bisa ditemukan dengan mudah di daerah yang budaya jawanya masih kental seperti di Jogjakarta misanya. Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat. Terdapat tiga bahasa utama di pulau ini, namun mayoritas penduduk menggunakan



bahasa Jawa. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu dari 60 juta penduduk Indonesia, dan sebagian besar penuturnya berdiam di pulau Jawa. Sebagian besar penduduk adalah bilingual, yang berbahasa Indonesia baik sebagai bahasa pertama maupun kedua.



2. LOKASI Lokasi penduduk suku Jawa saat ini telah tersebar di seluruh nusantara, baik di pulau Jawa sendiri, Pulau Sumatra, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, dll. masyarakat pengguna Bahasa Jawa juga tersebar di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kawasan-kawasan luar Jawa yang didominasi etnis Jawa atau dalam persentase yang cukup signifikan adalah : Lampung (61,9%), Sumatera Utara (32,6%), Jambi (27,6%), Sumatera Selatan (27%), Aceh(15,87%) yang dikenal sebagai Aneuk Jawoe. Khusus masyarakat Jawa di Sumatera Utara, mereka merupakan keturunan para kuli kontrak yang dipekerjakan di berbagai wilayah perkebunan tembakau, khususnya di wilayah Deli sehingga kerap disebut sebagai Jawa Deli atau Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera), dengan dialek dan beberapa kosa kata Jawa Deli. Sedangkan masyarakat Jawa di daerah lain disebarkan melalui program transmigrasi yang diselenggarakan semenjak zaman penjajahan Belanda. Selain di kawasan Nusantara, masyarakat Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di Suriname, yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di Kaledonia Baru bahkan sampai kawasan Aruba dan Curacao serta Belanda. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah Guyana Perancis dan Venezuela. Pengiriman tenaga kerja ke Korea, Hong Kong, serta beberapa negara Timur Tengah juga memperluas wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.



3. DEMOGRAFI Penduduk pulau Jawa



Dengan populasi sebesar 136 juta jiwa. Jawa adalah pulau yang menjadi tempat tinggal lebih dari 57% populasi Indonesia. Dengan kepadatan 1.029 jiwa/km², pulau ini juga menjadi salah satu pulau di dunia yang paling dipadati penduduk. Sekitar 45% penduduk Indonesia berasal dari etnis Jawa. Walaupun demikian sepertiga bagian barat pulau ini (Jawa Barat, Banten, dan Jakarta) memiliki kepadatan penduduk lebih dari 1.400 jiwa/km2. Sejak tahun 1970-an hingga kejatuhan Suharto pada tahun 1998, pemerintah Indonesia melakukan program transmigrasi untuk memindahkan sebagian penduduk Jawa ke pulau-pulau lain di Indonesia yang lebih luas. Program ini terkadang berhasil, namun terkadang menghasilkan konflik antara transmigran pendatang dari Jawa dengan populasi penduduk setempat. Di Jawa Timur banyak pula terdapat penduduk dari etnis Madura dan Bali, karena kedekatan lokasi dan hubungan bersejarah antara Jawa dan pulau-pulau tersebut. Jakarta dan wilayah sekelilingnya sebagai daerah metropolitan yang dominan serta ibukota negara, telah menjadi tempat berkumpulnya berbagai suku bangsa di Indonesia.



4. MATA PENCAHARIAN



Masyarakat suku jawa di daerah saya pada umunya bermata pencaharian sebagai petani, ada juga yang bekerja sebagian yang berdagang, pegawai negeri, dan pegawai swasta. Namun di perkotaan mereka mendominasi pegawai negeri sipil, BUMN, anggota DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat kementerian dan militer. Orang Jawa adalah etnis paling banyak di dunia artis dan model. Orang Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga. Orang Jawa mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Taiwan, AS dan Eropa.



5. ORGANISASI SOSIAL



Masyarakat Jawa pada umumnya menganut sistem kekerabatan Patrinial. Yang apabila anggota keluarga (perempuan) yang menikah maka dia harus ikut suami. Masyarakat



jawa



sangat



tinggi



solidaritasnya,



sehingga



dalam



bekerjasama



masyarakatnya saling membantu dan tidak memikirkan imbalan dari pekerjaan yang sudah dilakukan. Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya. Pakar antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960an membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India.



6. RELIGI Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama Protestan dan Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilainilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.



7. KESENIAN Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan wiracaritaRamayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India,



pengaruh Islam dan Dunia Baratjuga mempengaruhi seni yang berkembang di Jawa. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan berkembang dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.



8. SISTEM PENGETAHUAN Sistem pengetahuan masyarakat jawa sudah berkembang diberbagai bidang, misalnya dalam bidang IPTEK, ilmu alam, dll. Masyarakat jawa terkenal ulet dalam mengerjakan sesuatu dan juga dalam hal belajar, oleh karena itulah masyarakat jawa berkempangpesat dalam bidang ilmu pengetahuan.



9. PERALATAN HIDUP Dapat kita lihat sekarang berbagai kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat jawa, sehingga dapat dijelaskan mengenai peralatan-peralatan yang digunakan masyarakat jawa dahulu sudah beragam, ada yang terbuat dari tanah liat, batu, dan juga kayu. Seperti contoh untuk peralatan yang terbuat dari tanah liat : Gentong (untuk tempat beras), Kendi, piring dari tanah liat, gelas dari tanah liat, penggorengan (digunakan untuk menggoreng kopi) dan lain-lain, sedangkan alat yang dibuat dari batu yaitu cobek (alat untuk menghaluskan bumbu masak), penumbuk kopi, dll. Dan alat yang terbuat dari kayu yaitu penumbuk padi dan perabotan rumah seperti meja, kursi, tempat tidur, dll.



10. PERUBAHAN Perubahan pada masyarakat Jawa mungkin disebabkan adanya migrasi kedaerah luar Jawa dan adanya pengaruh dari luar. Sehingga budaya asli Jawa banyak di abaikan oleh masyarakat aslinya. Seperti sekarang ini budaya Jawa mulai luntur di daerah perkotaan. Misalnya dalam berpakaian pada saat ada suatu acara resmi,



masyrakat lebih memilih berpakaian gaya modern dari pada menggunakan pakaian khas seperti kebaya, dari uraian ini sudah sangat jelas perubahan yang terjadi pada masyarakat jawa yang dulunya sangat konsisten dengan budaya asli sukunya. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Bahasa yang digunakan suku (Jawa) adalah Bahasa Jawa. Bahasa lisan lebih sering di gunakan oleh suku kami dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa lisan terbagi menjadi bahasa “boso” yang lebih sopan dan bahasa kasar.



3.2 SARAN Indonesia kaya sekali akan keragaman suku dan budayanya, oleh karena itu kita hendaknya harus menjaga dan melestarikan kebudayaan dan kesenian warisan leluhur dari nenek moyang kita agar tidak di ambil suku dan kebudayaan oleh bangsa lain. Karena yang dimiliki oleh orang Jawa merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia ini. Oleh sebab itu suku Jawa tetap terjaga keberadaannya dan tetap menjadi kesatuan dari bangsa Indonesia



MAKALAH ANTROPOLOGI



7 UNSUR KEBUDAYAAN SUKU JAWA



DISUSUN OLEH: ALDO RAMADHAN PIOH ALIFIA ZALFAA KHAERANI MEGA APRILLIANA