13 0 449 KB
LAPORAN PRAKTIKUM UV METER
Laporan Ini Dibuat Sebagai Syarat Dalam Mata Kuliah Laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program Studi Kesehatan Masyarakat
OLEH Nama NIM Kelompok Dosen
: Lamanda Adinda Putri : 10011381823113 : Tiga (3) : Mona Lestari, S.KM., M.KKK Poppy Fujianti, S.KM., M.Sc. : Dessy Widiyaristi, S.Si Miranda Tegar Permana Rizki Saputra Rifani Arliana Utami Susilawati Hanaa Nur Juaningsih
Asisten
LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2021
BAB I PENDAHULUAN I.
Latar Belakang Pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir yang terjadi di
matahari menyebabkan terbentuknya radiasi matahari. Energi radiasi matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah. Sinar UV yang dihasilkan matahari dapat mengubah provitamin D menjadi vitamin D pada tulang kita. Sinar UV digunakan untuk membunuh bakteri dan virus. Selain itu, sinar UV digunakan untuk menyucihamakan ruangan operasi rumah sakit serta peralatannya. Jika terlalu sering terpapar sinar UV, akann merubah warna kulit menjadi kehitaman bahkan dapat mengakibatkan kanker kulit karena radiasi yang ditimbulkan. Efek pajanan kronik radiasi UV seperti penebalan konjungtiva, katarak dan kanker mata dan kulit, sedangkan efek akut berupa peradangan mata dan kulit (sunburn,hiperplasia, pigmentasi kulit, dsb) Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung 4 faktor yaitu jarak matahari yaitu setiap perubahan jarak bumi dan matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi matahari. Intensitas radiasi matahari yaitu besar kecilnya sudut datang sinar matahari pada permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan sudut besarnya sudut datang yaitu sinar dengan sudut datang yang miring kurang memberikan energi pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar pada permukaan yang luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan atmosphir yang lebih jauh ketimbang jika sinar dengan sudut datang yang tegak lurus, panjang hari (sun duration), yaitu jarak dan lamanya antara matahari terbit dan matahari terbenam, pengaruh atmosfer yaitu sinar yang melalui atmosfer sebagian akan diadsorbsi oleh gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA I.1
Definisi Sinar Ultraviolet Radiasi sinar ultraviolet yang berasal dari matahari memiliki tiga jenis sinar radiasi yang dibagi berdasarkan panjang gelombang. Semakin pendek gelombangnya, semakin berbahaya. Jenis sinar UV terdiri dari Sinar UVA, UVB, UVC. Sinar UVA memiliki panjang gelombang 315-400 nm dan memiliki panjang gelombang yang paling panjang diantara sinar UV lainnya. Tahukah kamu kalau 95% dari sinar ultraviolet yang mencapai bumi adalah sinar UVA. Sinar ini dianggap sebagai sinar ultraviolet yang paling kuat dan mampu menembus awan serta kaca dan bahkan tetap ada di saat cuaca mendung ataupun hujan. Sinar UV A juga dapat menyerap lebih dalam hingga ke lapisan dermis. Dermis adalah lapisan kulit kedua setelah epidermis dimana ia berfungsi sebagai pelindung dalam tubuh. Sinar UVB. Sinar UVB memiliki panjang gelombang 280-315 nm. Sinar UVB dapat terserap oleh awan dan tidak dapat menembus kaca, namun jangkauan paparannya hanya dapat mencapai lapisan epidermis kulit. UVB dapat menyebabkan kulit memerah, perih dan terbakar. Sinar UVC. Sinar UVC memiliki panjang gelombang yang paling pendek yaitu 180-280 nm dan merupakan sinar ultraviolet yang paling berbahaya bagi kulit. Namun sinar UVC tidak bisa menembus lapisan ozon, sehingga sinar ini tidak bisa mencapai permukaan bumi
I.2
Jenis-Jenis Sinar Ultravolet Radiasi sinar ultraviolet yang berasal dari matahari memiliki tiga jenis sinar radiasi yang dibagi berdasarkan panjang gelombang. Semakin pendek gelombangnya, semakin berbahaya. Apa saja jenis-jenis sinar ultraviolet? Jenis sinar UV terdiri dari: 1. Sinar UVA : Sinar UVA memiliki panjang gelombang 315-400 nm dan memiliki panjang gelombang yang paling panjang diantara sinar UV lainnya. Tahukah kamu kalau 95% dari sinar ultraviolet yang mencapai bumi adalah sinar UVA. Sinar ini dianggap sebagai sinar ultraviolet yang
paling kuat dan mampu menembus awan serta kaca dan bahkan tetap ada di saat cuaca mendung ataupun hujan. Sinar UV A juga dapat menyerap lebih dalam hingga ke lapisan dermis. Dermis adalah lapisan kulit kedua setelah epidermis dimana ia berfungsi sebagai pelindung dalam tubuh. 2. Sinar UVB : Sinar UVB memiliki panjang gelombang 280-315 nm. Sinar UVB dapat terserap oleh awan dan tidak dapat menembus kaca, namun jangkauan paparannya hanya dapat mencapai lapisan epidermis kulit. UVB dapat menyebabkan kulit memerah, perih dan terbakar. 3. Sinar UVC : Sinar UVC memiliki panjang gelombang yang paling pendek yaitu 180-280 nm dan merupakan sinar ultraviolet yang paling berbahaya bagi kulit. Namun sinar UVC tidak bisa menembus lapisan ozon, sehingga sinar ini tidak bisa mencapai permukaan bumi. I.3
Nilai Ambang Radiasi Sinar UV Tabel 2.1 Waktu Pemajanan Radiasi Sinar UV yang Diperkenankan Masa Pemaparan Per-Hari Iridiasi Efektif 8 jam 0,1 4 jam 0,2 2 jam 0,4 1 jam 0,8 30 menit 1,7 15 menit 3,3 10 menit 5 5 menit 10 1 menit 50 30 detik 100 10 detik 300 1 detik 3000 0,5 detik 6000 0,1 detik 30000
Sumber : Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI NO.KEP.51/MEN/1999
I.4
Manfaat Sinar UV Bagi Kesehatan Meskipun banyak rumor menakutkan tentang sinar ultraviolet, manusia dan
makhluk hidup lainnya yang ada di bumi sangat membutuhkan sinar UV. Sinar ultraviolet ternyata memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan. Manfaat sinar UV:
a.
Meningkatkan produksi vitamin D Paparan sinar ultraviolet dibutuhkan untuk merangsang produksi vitamin D di dalam tubuh. Vitamin D diperlukan untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di usus, sehingga dapat memperkuat tulang, gigi, serta otot. Tidak hanya itu, vitamin D juga dapat membantu mencegah berbagai penyakit, seperti rakitis, osteoporosis, hipertensi, diabetes tipe 1 dan 2, serta multiple sclerosis.
b.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sinar ultraviolet dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat terpapar sinar uv, tubuh akan menghasilkan lebih banyak sel darah putih yang berfungsi sebagai perlindungan tubuh. Sel darah putih memegang peranan penting dalam melawan berbagai penyebab infeksi.
c.
Memperbaiki kualitas tidur Paparan sinar matahari yang mengandung UV dapat merangsang produksi hormon melatonin di dalam tubuh. Melatonin adalah hormon yang berperan mengatur siklus tidur. Jika kadar melatonin di dalam darah rendah, siklus tidur Anda dapat terganggu.
d.
Mengobati penyakit kulit Paparan sinar ultraviolet juga diyakini bermanfaat untuk membantu mengatasi berbagai penyakit kulit, mulai dari jerawat, eksim, hingga psoriasis.
e.
Mencegah depresi Apa hubungannya depresi dengan sinar UV? Kurangnya paparan sinar matahari berakibat pada menurunnya kadar hormon serotonin di dalam tubuh, sehingga lebih mudah terjadi depresi.
f.
Mengurangi risiko kanker Terpapar sinar ultraviolet secara berlebihan memang bisa memicu kanker kulit. Namun dalam kadar yang tepat, paparan sinar ultraviolet justru bisa mencegah berbagai penyakit kanker, seperti kanker prostat, kanker pankreas, kanker ovarium, kanker usus besar, dan kanker getah bening (limfoma Hodgkin)
I.5
Bahaya Sinar UV Bagi Kesehatan Selain
memiliki
manfaat,
sinar
ultraviolet
juga
berisiko
menimbulkan bahaya pada kesehatan terutama jika kamu terpapar sinar UV secara berlebihan. Berikut bahaya dari sinar UV : a.
Kulit terbakar Paparan sinar ultraviolet berlebih bisa menyebabkan kulit mengalami kondisi yang disebut dengan istilah sunburn atau terbakar. Biasanya kondisi ini disebabkan karena kamu mengalami sengatan matahari secara langsung dalam waktu yang lama. Kulit akan menunjukkan tanda-tanda terbakar setelah empat hingga lima jam setelah terpapar sinar matahari. Saat mengalami sunburn biasanya kamu akan mengalami
berbagai
gejala
seperti
kulit
kemerahan,
nyeri,
pembengkakan, melepuh, dan berkerak. b.
Memunculkan tanda-tanda penuaan Paparan sinar matahari berlebih biasanya membuat kulit Anda mengalami berbagai perubahan dari mulai warna hingga teksturnya. Pasalnya, seiring dengan berjalannya waktu, sinar UV dapat merusak serat-serat di kulit yang disebut elastin. Ketika serat ini rusak maka kulit akan mengendur dan meregang. Tak hanya itu, paparan sinar UV berlebih juga menyebabkan kulit mengalami bintik putih dan juga gelap. Selain itu, kamu juga akan merasakan kulit yang lebih kasar dari biasanya dan juga kering. Saat terlalu kering, kulit akan mudah keriput sehingga kamu akan terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
c.
Meningkatkan risiko kanker kulit Sinar UVB pada cahaya matahari selain menyebabkan kulit terbakar juga dapat merusak DNA dan menekan sistem kekebalan kulit. Sementara sinar UVA dapat menembus dan merusak membran sel kulit serta DNA di dalamnya. Kerusakan yang berkembang selama bertahuntahun ditambah dengan pertambahan usia meningkatkan risiko kamu terkena kanker kulit seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma ganas.
d.
Merusak mata
Terlalu
lama
menatap
matahari
dengan
mata
telanjang
bisa
menyebabkan penyakit katarak. Katarak bisa berakhir dengan kebutaan. Menatap terlalu lama sinar ultraviolet tanpa menggunakan pelindung mata dapat membakar mata layaknya kulit yang terbakar. Mata yang menatap langsung matahari juga dapat melukai retina. Area dibelakang mata yang bertanggung jawab terhadap penglihatan ini akan rusak secara permanen. Selain katarak, ancaman radiasi sinar ultraviolet yang lain terhadap mata adalah kanker kulit yang menyerang kelopak dan daerah sekitar mata, paparan yang terlalu lama akan meningkatkan resiko ini. Gunakan kacamata hitam sebagai pelindung. e.
Mengubah warna rambut Berdiam diri di bawah sinar matahari siang tanpa pelindung kepala menyebabkan rambut rusak. Selain kusam dan kasar, ultraviolet pada sinar matahari siang juga dapat menyebabkan pigmen rambut berubah warna menjadi merah.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1
Alat dan Bahan 3.1.1
Alat Adapun alat-alat dalam Praktikum Pengukuran Sinar UV
menggunakan alat UV Meter adalah sebagai berikut : 1.
UV Meter
2.
Stopwatch
3.1.2
Bahan Adapun bahan-bahan dalam Praktikum Pengukuran Sinar UV
menggunakan alat UV Meter adalah sebagai berikut : 1. Sumber Cahaya Matahari
2. Baterai 3.2
Prosedur Kerja 3.2.1
Pemakaian UV Meter
Pastikan UV Meter sudah terpasang baterai Menghidupkan UV Meter, lalu ada 3 cara pengukuran dalam UV Meter. Di bagian (atas) mata, (tengah) siku, (bawah ) lutut Posisikan alat secara vertikal, karena sensor terletak di bagian atas. Lalu posisikan 30 cm dari tubuh Pastikan untuk menekan tombol bagian tengah saat melakukan pengukuran Jika angka sudah stabil maka dapat dilakukan pencatatan untuk mendapatkan hasil yang tepat Pastikan mematikan kembali alat setelah selesai dipakai Sumber : Video Pembelajaran Youtube
3.2.2 u tupda n T pek nutpm balis g
Prosedur Mengganti Baterai
u kapenltr utoda p B gk upati baterpnuA baM asukterib nsuay i
Sumber : Video Pembelajaran Youtube
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Praktikum Pengukuran intensitas pencahayaan dilakukan pada toilet wanita lantai 1
gedung perkuliahan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNSRI pada hari Jumat 27 Agustus 2021. Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Intensitas Pencahyaan di Toilet Wanita Lantai 1 Gedung Perkuliahan FKM UNSRI NO. 1.
Sumber Pencahayaan Cahaya Matahari
Intensitas Pencahyaan 68,9 lux
Durasi Pengukuran 60 detik
Gambar 4.1 Hasil Ukur Kebisingan Noise Dosimeter
NAB (lux) ≤60
Keterangan Titik ukur 2 di Toilet Wanita
4.2
Pembahasan Pengukuran tingkat atau paparan pencahyaan pada mahasiswa dilakukan
di toilet wanita lantai 1 gedung perkuliahan FKM UNSRI dengan meletakkan sensor pada alat lux meter menghadap ke lampu toilet sebagai sumber cahaya dan pastikan untuk membuka penutup sensor pada saat akan melakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan selama beberapa menit, hingga angka yang ditunjukkan pada alat lux meter tersebut menampilkan hasil yang stabil. Kemudian jika angka yang ditunjukkan telah stabil, maka tekan tombol hold, dan catatlah hasil yang telah didapatkan. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil ukur intensitas kebisingan pada mahsiswa adalah sekitar 68,9 lux untuk titik 1 dan 14,6 lux untuk titik 2. Hasil intensitas pencahayaan tersebut masih berada dibawah nilai ambang
batas (NAB) yang telah ditentukan. Menurut SNI Intensitas tentang Cahaya di Ruangan.
BAB V KESIMPULAN Setelah melakukan praktikum pengukuran intensitas pencahayaan menggunakan Lux Meter didapatkan kesimpulan sebagai berikut; 1. Lux Meter adalah alat ukur untuk mengukur intensitas cahaya dengan satuan Lux (lx) 2. Intensitas pencahayaan pada toilet lantai 1 pada gedung kuliah FKM UNSRI masih dibawah nilai ambang batas (NAB)
BAB VI DAFTAR PUSTAKA Cahyonugroho, Okik Hendriyanto. 2011. Pengaruh Intensitas Sinar Ultraviolet dan Pengadukan terhadap Reduksi Jumlah Bakteri E. Coli. Jurnal penelitian:1, 2,19. Hamdi, Saipul. 2009. Sinar Ultraviolet matahari terlalu banyak juga membahayakan. http://sinar_ultraviolet-matahari terlalu (diakses tanggal 20 September 2021) Istighfarini,
E.
T.
PENDIDIKAN
(2021). FISIKA
MULTIREPRESENTASI
ANALISIS
PEMAHAMAN
UNIVERSITAS VERBAL
DAN
MAHASISWA
JEMBER
MELALUI
GRAFIK
TENTANG
MANFAAT DAN BAHAYA SINAR UV BAGI KESEHATAN. Journal Ilmiah Rinjani: Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani, 9(2), 51-56.