LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM UV METER Irene [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM UV METER



Laporan Ini Dibuat Sebagai Syarat Dalam Matakuliah Praktikum Lingkungan Fisik Program Studi Kesehatan Lingkungan OLEH Nama NIM



: Irene Pramesti Diningrum 10031381924068



Kelompok



: 09/Sembilan



Dosen



: 1. Dini Arista Putri,S.Si.,M.PH 2. Inoy Trisnaini, SKM.,M.KL 3. Mona Lestari, S.K.M.,



M.K.K.K Asisten : Arifqah Dhiya Ul-haq



LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2022



DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1 1.1 Latar Belakang..............................................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3 2.1 Pengertian Ultraviolet....................................................................................3 2.2 Radiasi............................................................................................................3 2.3 Jenis – jenis Sinar Ultra Violet.......................................................................4 2.4 Manfaat Sinar Ultra Violet.............................................................................4 2.5 Dampak Sinar UV..........................................................................................5 2.6 Nilai Ambang batas UV.................................................................................6 BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM............................................................7 3.1 Alat Dan Bahan..............................................................................................7 3.1.1 Alat..........................................................................................................7 3.1.2 Bahan......................................................................................................7 3.2 Prosedur Kerja................................................................................................7 3.2.1 Cara Kalibrasi Alat.................................................................................7 3.2.2 Keterangan Instrumen Alat.....................................................................8 3.2.3 Cara Kerja Alat.......................................................................................8 2.3.4 Cara Menggantikan Baterai....................................................................9 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11



ii



DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Nilai Ambang Batas Waktu Pemaparan Radiasi Sinar UV yang ditetapkan oleh Permenaker No.5 Tahun 2018........................................................6



iii



DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1 Alat Uv Meter.....................................................................................7 Gambar 3. 2 Cara Kalibrasi Alat..............................................................................7 Gambar 3. 3 Keterangan Instrumen Alat.................................................................8 Gambar 3. 4 Cara Kerja Alat...................................................................................8 Gambar 3. 5 Cara Menggantikan Baterai.................................................................9



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan



teknologi



meningkat



dalam



penggunaan



gelombang



elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Komunikasi, semua sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi elektromagnetik. Variasi intensitas radiasi berupa perubahan suara, gambar, atau informasi lain yang sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat dikirim sebagai gelombang radio atau gelombang mikro dengan membuat gelombang bervariasi sesuai variasi suara. Kebutuhan manusia semakin tak terbatas. Industri berkembang dengan pesat akibat pemenuhan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan adanya itu, perusahaan industri berlomba-lomba untuk meningkatkan produktivitasnya, yang salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kinerja para pegawainya. Namun dengan kemajuan teknologi yang ada, manusia dituntut untuk ikut menyetarakan perkembangan teknologi tersebut. Setiap harinya para pekerja akan berkecimpung dengan berbagai peralatan mesin, yang dirasakan secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak bagi pegawai. Dalam kehidupan sehari-hari, semua makhluk hidup di dunia ini pasti membutuhkan sinar ultraviolet untuk berbagai kepentingan. Banyak manfaat yang dapat di ambil dari sinar ultraviolet, diantaranya : sinar ultraviolet di pagi hari sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia, karena banyak mengandung vitamin B, tumbuhan menggunakan manfaat sinar ultraviolet untuk melakukan proses fotosintesis, hewan menggunakan cahaya sinar ultraviolet yang terang pada siang hari untuk menangkap mangsanya, dan masih banyak manfaat lain dari sinar ultraviolet.(Izzaty et al., 2021) Keberadaan matahari sangat berpengaruh dalam kehidupan. Sinar matahari atau dikenal dengan sinar UV yang termasuk ke dalam jenis spektrum gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi matahari terdiri dari dua yaitu, sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah.(National & Pillars, n.d.) 1



Pemajanan radiasi ultra violet dapat terjadi dari sumber alam maupun buatan manusia. Cahaya matahari adalah sumber utama radiasi ultra violet. Cahaya matahari (UV) mempunyai banyak manfaat. Selain bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, cahaya juga di manfaatkan dalam bidang medis. Salah satu penerapannya adalah dalam pendeteksian suatu penyakit yang bertujuan untuk mendiagnosa dan proses penyembuhan penyakit melalui terapi. Tetapi dibalik manfaat tersebut, cahaya UV mempunyai beberapa dampak negatif jika terpapar oleh tubuh secara langsung. (Fitri, 2010) Efek buruk sinar matahari bisa membuat kulit terbakar, bahkan memicu kanker kulit. Terkena paparan sinar matahari dalam waktu lama dan terus menerus bisa menimbulkan masalah pada mata. Baik jangka pendek maupun jangka panjang. Apa gejalanya saat mata mengalami sunburn? Gejalanya mulai dari mata kemerahan, iritasi, berair, perih dan gatal seperti ada pasir atau debu di mata. Sunburn eyes juga biasanya ditandai dengan pandangan mata yang kabur dan kehilangan penglihatan sementara (Latifa, 2015) Apabila pekerja telah terkena penyakit akibat radiasi sinar ultraviolet tersebut, maka produktivitas pekerja tersebut akan menurun dan akan membawa efek yang merugikan bagi perusahaan tempat ia bekerja, maka dari itu hendaknya setiap perusahaan lebih memperketat peraturan untuk mengenakan APD, khususnya bagi para pekerja yang bekerja di luar ruangan, agar dapat terlindung dari sengatan sinar ultraviolet. Sehingga mereka selalu nyaman dalam bekerja, tetap sehat, dan terhindar dari efek negatif sinar ultraviolet. Agar produktivitas bekerja mereka semakin meningkat dan semakin memajukan perusahaan tempat mereka bekerja. Sinar ultraviolet adalah perpindahan panas melalui media yang berupa gelombang elegtromagnetik. Sedangkan ultraviolet adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180 - 400 nm.Dalam dunia kedokteran penggunaan radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan penelitian. sinar X, misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh bahan padat. Properti sinar X ini memungkinkan dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan kanker yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan zat radioaktif dan pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai bergerak melalui substansi tubuh (Setiati, 2008) 2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Ultraviolet Ultraviolet adalah radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombang yang lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang dari sinar-X yang kecil. Radiasi ultraviolet dapat digunakan untuk desinfeksi bakteri pada ruangan dan juga pada tanaman, tetapi radiasi ultraviolet itu juga dapat berdampak negatif bagi makhluk hidup(Yulianto et al., 2019). Radiasi yang ditimbulkan matahari itu terkadang tidak konstan, karena tidak selamanya matahari selalu menyinari bumi, ada kalanya matahari tertutup oleh awan bisa sebentar atau bisa saja lama. Sinar ini terletak di luar panjang gelombang terpendek dari spektrum kasat mata. Sinar dapat difokuskan dan dipantulkan tetapi tidak dapat menembus kaca atau gelas. Sumber sinar ultraviolet antara lain : 1. Sinar matahari. 2. Lampu pijar. 3. Pengelasan suhu tinggi. 4. Benda-benda pijar pada suhu tinggi (Green & Whiteman, 2017). 2.2 Radiasi Radiasi adalah memancar atau menjalarnya suatu energi atau panas melalui ruang atau media yang berbentuk gelombang elektromagnetik. Radiasi dibagi menjadi dua: a. Radiasi Ionisasi Adalah berupa gelombang elektromagnetik atau partikulat yang mempunyai cukup energi untuk membentuk formasi ion baru saat berinteraksi dengan atom-atom molekul. Contohnya adalah netron, elektron, sinar X, α, β dan lain-lain. Biasanya radiasi ini terdapat pada pekerja di pertambangan, rumah sakit, nuklir dan lain-lain. b. Non Ionisasi Adalah berupa gelombang elektromagnetik yang tidak mempunyai cukup energi untuk membentuk formasi ion baru saat berinteraksi dengan atom-atom molekul. Contohnya adalah gelombang mikro, sinar ultraviolet, sinar infra merah dan sinar laser (Swamardika, 2009). 3



2.3 Jenis – jenis Sinar Ultra Violet. 1. UV-A adalah Disebut gelombang panjang atau blacklight dengan panjang gelombang 400 - 320 nm. jam 10 pagi, sinar UV yang paling banyak menimbulkan radiasi. Sinar UV- meliputi 95 persen radiasi yang mencapai permukaan bumi dan 30 – 50 kali lebih umum dari sinarUVB walaupun kurang intens. Ini akan menimbulkan munculnya kerutan, noda penuaan, dan penyakit kulit ringan maupun serius (melanoma atau kanter kulit). 2. Sinar UV-B biasanya hanya merusak lapisan luar kulit (epidermis). Disebut gelombang medium atau medium wave dengan panjang gelombang 320 - 280 nm.Sinar ini memiliki intensitas tertinggi antara jam 10:00 dan 14:00 saat sinar matahari terang. UV B dapat memberikan warna kecoklatan pada kulit yang bertahan selama 48 jam. Sinar UV-B juga dapat menyebabkan kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga memicu pertumbuhan kanker kulit. 3. Radiasi UV-C adalah Panjang gelombang sinar ini antara 190 nm hingga 280 nm. Memang tidak terlalu panjang sehingga bumi terlindungi olehnya. Kebanyakan sinar UV C akan hilang pada lapisan ozon. Jika itu tidak terjadi, maka bisa merasakan dampak negatif yang begitu besar karena menurut penelitian sinar ini paling berbahaya. Menimbulkan bahaya terbesar dan menyebabkan kerusakan terbanyak. Contohnya CVC, freon, dll. Jenis sinar UV yang satu ini adalah yang paling berbahaya, tapi UV C tidak dapat sampai ke permukaan bumi karena lapisan ozon di atmosfir sudah menyaringnya. Bahaya dari UC C adalah kanker, katarak, eritema (Oktarina & Muslimin, 2012). 2.4 Manfaat Sinar Ultra Violet a. Sumber utama vitamin D. Sinar ultraviolet ternyata membantu mengubah kolesterol yang tersimpan di kulit menjadi vitamin D. Hanya dengan berjemur selama 5 menit di pagi hari, tubuh kita mendapatkan 400 unit vitamin D b. Mengurangi kolesterol darah.



4



Proses pembentukan vitamin D dimana mengubah kolesterol di dalam darah maka akan mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh kita. c. Penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Sinar ultraviolet ternyata juga membantu membasmi virus-virus penyebab kanker. Secara umum, sinar matahari mampu membunuh bakteri, virus, dan jamur yang berpotensi menyebabkan TBC, peritonitis, pneumonia, dan asma saluran pernapasan. d. Mengurangi gula darah. Sinar matahari membantu penyerapan glukosa ke dalam sel-sel tubuh yang merangsang glukosa menjadi glikogen sehingga secara langsung berperan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh kita. Meningkatkan kebugaran pernafasan. Penambahan glikogen di otot dan hati melalui sinar matahari ternyata meningkatkan perbaikan sistem pernafasan karena meningkatkan kemampuan darah dalam menyalurkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. e. Membantu membentuk dan memperbaiki tulang. Vitamin D yang dibentuk melalui sinar matahari berfungsi meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh sehingga memperbaiki komponen tulang dan mencegah penyakit rakhitis, osteoporosis, dan osteomalacia (Isfardiyana & Safitri, 2014). 2.5 Dampak Sinar UV a. Apabila terjadi lubang ozon, maka sinar UV, khususnya yang jenis UV tipe B yang memiliki panjang gelombang 290 nm, yang menembus ke permukaan bumi dan kemudian mengenai orang, dapat menyebabkan kulit manusia tersengat, merubah molekul DNA, dan bahkan bila berlangsung menerus dalam jangka lama dapat memicu kanker kulit, termasuk terhadap mahluk hidup lainnya. b. Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh pemaparan berlebihan terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung jawab atas noda gelap, kerut/keriput, dan melanoma maupun UVB yang bertanggung jawab atas kulit terbakar dan karsinoma. c. Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menyebabkan pertumbuhan berbagai jenis tanaman menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi kerdil. Sebagai 5



akibatnya, hasil panen sejumlah tanaman budidaya akan menurun serta tanaman hutan menjadi rusak. d. Bahaya Sinar UV pada Kulit. Pada dasarnya, kulit manusia dilengkapi dengan perlindungan alami dari sinar matahari yaitu pigmen melanin. Kulit yang gelap menandakan kandungan pigmen dalam jumlah banyakSering beraktivitas di bawah sinar matahari tanpa pelindung kulit, akan menyebabkan kulit lebih cepat mengalami penuaan. Kulit jadi cepat berkerut dan timbul bercak-bercak hitam yang kita kenal sebagai flek hitam (Kurniawan, 2017) 2.6 Nilai Ambang batas UV Tabel 2. 1Nilai Ambang Batas Waktu Pemaparan Radiasi Sinar UV yang ditetapkan oleh Permenaker No.5 Tahun 2018 Masa Pemaparan



Radiasi Efektif Mw / Cm



8 jam



0,001



4 jam



0,0002



2 jam



0,0004



1 jam



0,0008



30 menit



0,0017



15 menit



0,0033



10 menit



0,005



5 menit



0,01



1 menit



0,05



30 detik



0,1



10 detik



0,3



1 detik



3



0,5 detik



6



0,1 detik



30



SUMBER : Permenaker No.5 Tahun 2018



6



2



BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Alat Dan Bahan 3.1.1 Alat



Gambar 3.1 Alat UV Meter



3.1.2 Bahan 3.2 Prosedur Kerja 3.2.1 Cara Kalibrasi Alat 1. Terdapat 2 jenis cara kalibrasi yaitu kalibrasi dengan eksternal dan internal 2. Untuk UV Meter digunakan dengan kalibrasi ekternal 3. Kalibrasi ekternal dilakukan oleh lembaga atau intansi yang memiliki sertifikasi kalibrasi atau lembaga yang sudah terstandarisasi 4. Kalibrasi ekternal dilakukan dengan pilihan pertahun atau perjumlah penggunaan alat



7



3.2.2 Keterangan Instrumen Alat 1. Terdapat 1 tombol yang



digunakan



untuk



mengaktifkan



dan



mengoperasikan alat 2. Sensor alat terletak dibagian atas meteralat 3. Display yang digunakan untuk melihat hasil pengukuran 3.2.3 Cara Kerja Alat 1. Tekan tombol power untuk menghidupkan alat maka alat akan hidup dan hasil pengukuran akan terlihat di display 2. Pada saat pengukuran selalu tekan tombol power agar hasil pengukuran tidak hilang 3. Terdapat 3 zona pengukuran yaitu zona pengelihatan, zona bagian sikusiku, dan zona bagian betis



8



2.3.4 Cara Menggantikan Baterai 1. Lepaskan sekrup yang terdapat di belakang alat 2. Angkat penutup baterai untuk membuka tempat baterai 3.



Masukkan baterai dengan sisi kutub yang benar



4.



Tutup kembali dan pasang kembali sekrup



9



DAFTAR PUSTAKA Fitri, S. A. L. (2010). Efektiitas sediaan krim fraksi etanol dari infus sendok (Plantago mayor L.) sebagai tabir surya. 1–77. Green, A. C., & Whiteman, D. C. (2017). Ultraviolet radiation. Schottenfeld and Fraumeni Cancer Epidemiology and Prevention, Fourth Edition, 29, 249– 258. https://doi.org/10.1093/oso/9780190238667.003.0014 Isfardiyana, S. H., & Safitri, S. R. (2014). Pentingnya melindungi kulit dari sinar ultraviolet dan cara melindungi kulit dengan sunblock buatan sendiri. Jurnal InovasiDanKewirausahaan,3(2),126–133. https://journal.uii.ac.id/ajie/article/view/7819 Izzaty, R. E., Astuti, B., & Cholimah, N. (2021). semua makhluk hidup di dunia ini pasti membutuhkan sinar ultraviolet untuk berbagai kepentingan. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., Iii, 5–24. Kurniawan, A. (2017). Gejala Fotokeratitis Akut Akibat Radiasi Sinar Ultraviolet (Uv) Pada Pekerja Las Di Pt. Pal Indonesia Surabaya. Ikesma, 13(1), 22–31. https://doi.org/10.19184/ikesma.v13i1.7021 Latifa, A. (2015). Gejala yang diakibatkan oleh sinar UV Digital Repository UniversitasJember.27. http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65672/Ainul Latifah101810401034.pdf?sequence=1 National, G., & Pillars, H. (n.d.). sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet. Oktarina, P., & Muslimin, M. (2012). Faktor Risiko Penderita Melasma. In Jurnal Kedokteran Diponegoro (Vol. 1, Issue 1). Setiati, S. (2008). Pengaruh Sinar Ultraviolet B Matahari terhadap Konsentrasi Vitamin D dan Hormon Paratiroid pada Perempuan Usia Lanjut Indonesia. Kesehatan,2(UVB),1–7. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2408147153.pdf Swamardika, I. B. A. (2009). PENGARUH RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TERHADAP KESEHATAN MANUSIA (Suatu Kajian Pustaka). Pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik Terhadap Kesehatan Manusia, 8(1), 1–4. Yulianto, T. B., Taufiq, A. J., & Suyadi, A. (2019). Rancang Bangun Pengaturan



10



Intensitas Sinar Uv (Ultraviolet) Dengan Mikrokontroler PIC Untuk Tanaman. Jurnal



Riset



Rekayasa



Elektro,



54–70. https://doi.org/10.30595/jrre.v1i1.4929



11



1(1),