7.6.3.1 033 Sop Penggunaan Dan Pemberian Obat Dan Atau Cairan Intravena [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN OBAT DAN /ATAU CAIRAN INTRAVENA No. Dokumen : 033/UKP/PKMC/III/2016 SOP No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 22 Maret 2016 Halaman : 1/3 PUSKESMAS CAKRANEGARA



1. Definisi 2. Tujuan



3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur



dr. Hj. Y. Nevy Lestari NIP.196311071997032001



Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. 1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorsi dari pada dengan injeksi parenteral lain. 2. Untuk menghindari terjadi kerusakan jaringan. 3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar SK Kepala Puskesmas Cakranegara No. 53 /ADM/ PKMC/III/2016 Tentang Penggunaan dan Pemberian Obat atau Cairan Intravena di Puskesmas Cakranegara 1. Permenkes RI No. 5 tahun 2014 tentang PPK bagi dokter Fasilitas Kesehatan Primer. 2. Permenkes RI No. 514 tahun 2015 praktek Klinis Bagi Dokter di Fasyankes Primer. 3. Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Puskemas 1. Pelaksana : a. Dokter b. Perawat c. Bian 2. Alat dan Bahan: a. ATK b. obat injeksi c. spuit d. jarum e. kapas alcohol f. sarung tangan g. baki spuit h. baki obat i. Plester j. perlak pengalas tourniquet k. kassa steril l. bengkok.



6. Langkahlangkah



Pemberina cairan intravena 1. Persetujuan Informed Consent 2. Cuci tangan 3. Siapkan obat dengan prinsip enam benar 4. Indentifikasi klien 5. Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan . 6. Atur klien pada posisi yang nyaman 7. Pasang perlak pengalas 8. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja 9. Letakkan karet pembendung ( torniquet ) 10. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorpsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan 11. Pakai sarung tangan 12. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol , dengan gerakan sirkuler dari arah darah keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme 13. Pegang kapas alkohol dengan jari - jari tengah pada tangan non dominan 14. Buka tutup jarum 15. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan 16. Pegang jarum pada posisi 30 derajat sejajar vena yang akan ditusuk 17. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena 18. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan menarik plunger 19. Observasi adanya darah dalam spuit 20. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan – lahan 21. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan (30 drajat) , sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan 22. Tutup area penusukkan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin 23. Kembalikan posisi klien 24. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan 25. Buka sarung tangan 26. Cuci tangan 27. Dokumentasikan Pemberian Obat Melalui Infus ( Secara Tidak Langsung ) 1. Pemberian obat melalui wadah intravena a. Cuci tangan b. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. c. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit. d. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong. e. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran. f. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga 2/3



g.



h. i. j. k.



7. BaganAlir 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan



9. Unit terkait



10. Dokumen Terkait 11. Rekaman Historis Perubahan



menembus bagian tengah dan masukkan obat berlahan – lahan ke dalam kantong atau wadah cairan. Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong cairan secara perlahan – lahan dari satu ujung ke ujung lain. Perikasa kecepatan infus Cuci tangan Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat. Dokumentasi



2. Pemberian obat melalui selang intravena. a. Cuci tangan b. Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan. c. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukan ke dalam spuit. d. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena. e. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan setop aliran. f. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukan obat secara perlahan – lahan ke dalam selang intravena. g. Setelah selesai, tarik spuit. h. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat i. Cuci tangan j. Dokumentasi 1. Pasien alergi terhadap obat (misalnya mengigil, urticaria, shock, collaps 2. Pemberian obat dengan prinsip enam benar 3. Kesterilan alat 4. Alat perlidungan diri 1. Ruang UGD 2. Ruang bersalin/nifas 3. Ruang Rawat inap 1. Rekam medis pasien 2. Register Tgl mulai No. Yang diubah Isi Perubahan diberlakukan



3/3