4 0 296 KB
KESEHATAN DAERAH MILITER III/SILIWANGI FKTP KLINIK SILIWANGI
KEPUTUSAN KEPALA FKTP KLINIK SILIWANGI NOMOR : SK/ /LKBP/VI/2018 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA, INJEKSI INRAVENA KEPALA FKTP KLINIK SILIWANGI Menimbang
Mengingat
: a. bahwa dalam menunjang pelayanan kesehatan maka fasilitas kesehatan perlu memperhatikan kebutuhan akan penggunaan dan pemberian cairan, oleh karena itu perlu dipandu dengan prosedur yang jelas b. bahwa berdasarkan dengan pernyataan pada huruf a maka perlu menetapkan Keputusan Kepala FKTP Klinik Siliwangi tentang prosedur pemberian cairan intravena dan injeksi intravena di FKTP Klinik Siliwangi. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 Tentang Kesehatan; 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di FKTP
MEMUTUSKAN Menetapkan
Kesatu
Kedua
Ketiga
: KEPUTUSAN KEPALA FKTP KLINIK SILIWANGI TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA DAN INJEKSI INTRAVENA : Penyelenggaran managemen layanan klinis berorientasi pasien sebagaimana tercantum dalam terlampir merupakan bagian tak terpisahkan dari surat keputusan ini. : Prosedur pemberian cairan intravena dan injeksi intravena sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasiens terlampir dalam lampiran ke-1 : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Cimahi Pada Tanggal
2018
Kepala FKTP Klinik Siliwangi,
drg. Laskawina Pembina Tk. I-IV/b NIP. 196802121999032006
KESEHATAN DAERAH MILITER IIII/SILIWANGI
FKTP KLINIK SILIWANGI
Lampiran : SK Prosedur pemberian cairan intravena dan injeksi intravena Nomor : Tanggal :
/
/ 2018
PROSEDUR PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA DAN INJEKSI INTRAVENA
1) Prosedur pemberian cairan intravena a. Persiapkan Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan Tanda tangan informed consent Persiapan alat standar infus
Cairan infus dan infus set yang diperlukan
Jarum / abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
Perlak dan tourniquet
Plester dan gunting
Bengkok
Handscoon
Kassa steril
Kapas alkohol dan tempatnya
Bethadine dalam tempatnya
b. Prosedur kerja pemberian cairan intravena Mencuci tangan Memberitahu tindakan yang akan dilakukan Mengisi selang infus Membuka plastic infus set dengan benar Tetap melindungi ujung selang steril Menggantungkan selang infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah ke atas Menggantungkan cairan infus di standar cairan infus Mengisi cairan infus dengan cara menekan ( tapi jangan sampe terendam Mengisi selang infus dengan cairan yang benar Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan ke sterila Cek adanya udara dalam selang Pakai handscoon bila perlu Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus Meletakan perlak dan pengalas Memilih vena yang tepat dan benar
Memasang tourniquet Desinfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan sekali hapus Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam abocath Tourniquet di cabut Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebihdahulu dikeluarkan cairannya sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuharea penusukan untuk fiksasi Membalut dengan kassa betadinsteril dan menutupnyadengan kassa steril kering Memberi plester dengar benar dan mempertahankankeamanan abocath agar tidak tercabut Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien Alat-alat di bereskan dan perhatikan bagaimana respon pasien Kembali cuci tangan Catat tindakan yang dilakukan
c. Evaluasi Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap pemberian tindakan d. Dokumentasi Mencatat tindakan yang telah dilakukan waktu pelaksanaan, hasil tindakan reaksi respon klien terhadap pemasangan infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena yang dipasang, dan petugas yang melakukan pada catatan dokumentasi 2) Prosedur pemberian injeksi intravena a. Persiapan Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan Tanda tangan informed consent Persiapan alat injekasi intravena
Kapas alkohol
Sarung tangan
Obat yang sesuai
Spuit 2 – 5 ml
Bak spuit
Baki obat
Plester
Perlak pengalas
Pembendung vena ( tourniquet )
Kassa steril
Bengkok
b. Prosedur kerja pemberian injeksi intravena Cuci tangan Siapkan obat dengan prinsip 6 benar Salam terapeutik Identifikasi klien Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan Atur klien pada posisi yang nyaman Pasang perlak pengalas Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja Letakkan pembendung Pilih area penusukan yang bebas dari tanda tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan pakai handscoon Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengandiameter sekitar 5 cm, Tunggu sampai kering, metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme Pegang kapas alkohol dengan jari.jari tengah pada tangan non dominan Buka tutup jarum, Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan,membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan, Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti, !egang jarum pada posisi 30 Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena lakukan aspirasi Observasi adanya darah dalam spuit Jika ada darah, lepaskan tourniquet dan masukan obat secara perlahan Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukan sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin Kembalikan posisi klien Buang peralatan yang sudah tidak terpakai ke dalam bengkok Buka handscoon Cuci tangan Dokumentasikan tindakan c. Evaluasi Perhatikan respon klien terhadap pemberian tindakan d. Dokumentasi Mencatat tindakan yang telah dilakukan waktu pelaksanaan, hasil tindakan reaksi respon klien terhadap pemberian injeksi intravena, petugas yang melakukan pada catatan dokumentasi
3) Cairan intravena dan injeksi intrvena yang dipakai di FKTP Klinik Siliwangi a. RL b. Nacl c. D5% d. Ranitidine e. Ondesetron f. Dexametason g. Lidocain h. Diazepam i. Efineprin / adrenalin j. Ketorolac k. Sa (Sulfat atrofic)