8 Survey-Konsumsi-Pangan - SC PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bab 8 TEKNIK ESTIMASI DAN ANALISIS HASIL SURVEI KONSUMSI PANGAN Dr. Ir. Trina Astuti, MPS.



Pendahuluan



T



itik kritis pada metode food recal 24 jam adalah saat melakukan estimasi porsi pangan yang dikonsumsi subyek dari ukuran rumah tangga (URT) ke dalam berat gram. Data hasil survei konsumsi pangan (SKP) tidak dapat langsung dianalisa ke dalam zat gizi karena masih dalam berat kotor dan harus dilakukan estimasi berat pangan yang dikonsumsi dari ukuran rumah tangga ke dalam ukuran berat (gram). Untuk itu perlu dilakukan 1) estimasi dari ukuran rumah tanggan (URT) ke dalam berat gram, dan 2) konversi dari berat kotor ke dalam berat bersih yang siap dianalisis zat gizinya. Permasalahan akan muncul bila deskripsi URT tidak jelas dan tidak rinci sehingga sulit dalam melakukan estimasi yang tepat dari URT ke dalam berat gram. Sebagai calon Ahli Madya Gizi, Anda dituntut untuk menguasai ketrampilan dalam melakukan estimasi URT ke dalam berat gram dan menghitung konversi berat pangan kotor ke dalam berat bersih. Untuk mendalami lebih jauh tentang teknik estimasi dan analisis hasil survey konsumsi pangan, mari kita pelajari dengan seksama uraian yang disajikan dalam Bab 8 ini. Bab 8 menyajikan dua topic tentang 1) teknik estimasi URT ke berat (gram) paangan hasil survey konsumsi pangan dan 2) Teknis analisis data hasil survey konsumsi pangan. Topik 1 yang berisi pokok bahasan tentang penggunaan makanan resep generic, penggunaan faktor konversi berat pangan matang-mentah, penghitungan berat yang dapat dimakan (BDD), dan penghitungan penyerapan minyak. Topik 2 berisi pokok bahasan analisis data hasil survey 262



Survey Konsumsi Pangan 



konsumsi pangan secara manual yaitu menggunakan daftar kompisisi bahan makanan (DKBM) atau tabel komposisi pangan Indonesia (TKPI). Setelah Anda mempelajari materi dalam Bab 8 ini dengan sunggu-sungguh maka si akhir proses pembelajaran Anda diharapkan akan dapat melakukan estimasi URT ke dalam berat gram secara tepat, dan dapat menghitung konversi matang-mentah serta menghitung penyerapan minyak pangan yang dikonsumsi subyek. Agar diperoleh hasil yang optimal maka dalam mempelajari Bab 8 ini Anda diberikan saran sebagai berikut: 1. Baca topic 1 dan topic 2 secara seksama dan berurutan. 2. 3. 4.



Latihan secara berulang sesuai pokok bahasan yanag disajikan. Kerjakan latihan sesuai kasus yang disajikan. Kerjakan Tes tanpa melihat isi uraian Bab 8. Selamat Mencoba!



 Survey Konsumsi Pangan



263



Topik 1 Teknik Estimasi URT Ke Berat (Gram) Pangan Hasil Survei Konsumsi Pangan



D



ata hasil survei konsumsi pangan baik individu maupun keluarga belum dapat langsung dianalisis zat gizinya kecuali hasil survei konsumsi pangan yang menggunakan metode food weighing. Penggunaan metode food weighing untuk



subyek individu maupun keluarga/ rumah tangga dilakukan sebelum pangan tersebut dikonsumsi atau sudah siap masak sehingga dapat memberikan gambaran berat (gram) secara langsung pangan yang akan dikonsumsi dan biasanya sudah dalam keadaan bersih. Misalnya, ikan segar sudah dibersihkan dan dibuang bagian dalam perut, sisik dan siripnya. Sayuran kangkung yang siap masak atau siap dimakan pastinya sudah dibuang bagian akarnya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pangan yang ditimbang masih dalam keadaan kotor misalanya ikan segar yang ada di ember. Untuk mengestimasi secara tepat berat bersih ikan tersebut perlu dilakukan koreksi berat bersih. Apabila kita menggunakan metode food recall 24 jam, artinya bahwa makanan tersebut sudah dikonsumsi saat dilakukan wawancara pengambilan data SKP. Keadaan ini mengharuskan dilakukannya konversi matang ke mentah, dan atau konversi berat kotor ke berat bersih. Teknik estimasi berat pangan (gram) data hasil survei konsumsi pangan dapat dilakukan dengan: 1. Menggunakan resep makanan generic 2. Menggunakan faktor konversi berat pangan matang-mentah 3. Menghitung berat yang dapat dimakan (BDD) 4. Menghitung penyerapan minyak goring yang digunakan atau yang dikonsumsi A.



PENGGUNAAN RESEP MAKANAN GENERIK



Indonesia terdiri dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni, dan menempati peran penting dalam budaya nasional. Kuliner Indonesia merupakan salah satu tradisi kuliner yang paling kaya di dunia, dan penuh dengan cita rasa yang kuat. Selain cita rasa yang kuat, masakan Indonesia juga mencermin keberagaman budaya dan tradisi Nusantara. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan, dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa. 264



Survey Konsumsi Pangan 



Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman masakan daerah yang dipengaruhi secara lokal oleh kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Teknik memasak, dan bahan makanan asli Indonesia berkembang, dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, Cina, dan akhirnya Eropa. Para pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan makanan dari benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil menguasai Indonesia. Pulau Maluku yang termahsyur sebagai "Kepulauan Rempah-rempah", juga menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia kepada seni kuliner dunia. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia, namun untuk bagian timur lebih umum dikonsumsi sagu, jagung, singkong, dan ubi jalar. Bentuk penyajian umum sebagian besar makanan Indonesia terdiri atas makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur di sisi piring. Masakan Sumatera, seringkali menampilkan pengaruh Timur Tengah, dan India, seperti penggunaan bumbu kari pada hidangan daging, dan sayurannya, sementara masakan Jawa berkembang dari teknik memasak asli nusantara. Unsur budaya masakan Cina dapat dicermati pada beberapa masakan Indonesia seperti bakmi, bakso, dan lumpia. Berbagai masakan tersebut mempunyai konsekuensi resep yang berbeda-beda yang dapat berpengaruh pada hasil survei konsumsi pangan yang dilakukan. Kesulitan akan muncul saat harus menguaraikan bahan makanan yang digunakan dalam setiap resep yang berbeda tersebut yang disebut dengan makanan non-komposit. Belum lagi masuknya makanan siap saji yang memiliki franchise seperti Kentacky Fried Chicken (KFC), Pizza Hut, Pizza Domino dan Burger King yang tergolong makanan komposit yang tidak perlu diuraikan komponen bahan makanannya. Secara umum kesulitan akan muncul ketika akan mengolah lebih lanjut hasil survei konsumsi pangan yaitu: 1. Ada makanan komposit dan non-komposit. 2. 3.



Tidak semua makanan siap saji dan jajanan tercantum dalam buku kode bahan makanan. Makanan siap saji/jajanan yang tidak terdapat dalam buku kode bahan makanan harus diurai per komponen bahan makanannya.



Bila tidak dapat ditemukan resep makanan tersebut maka perlu menggunakan resep generic untuk makanan yang sejenis. Contoh cara merinci bahan pangan yang berasal dari resep generic, misalnya untuk makanan jajanan : BOLU KUKUS. Responden makan 1 buah bolu kukus, yang didapatkan dari membeli. Sementara itu, penjualnya tidak ditemukan sehingga tidak diperoleh resep tersebut. Untuk mendapatkan komposisi dan berat bahan  Survey Konsumsi Pangan



265



bolu yang dikonsumsi tersebut, maka digunakan resep generic bolu kukus yang terdapat pada buku resep makanan sevagi berikut. Bahan: Dua (2) butir telur ayam 200 gram gula pasir 275 gram tepung terigu 225 ml minuman bersoda tawar Resep tersebut untuk membuat 12 buah bolu kukus Jadi uraian bahan untuk satu (1) buah bolu kukus yang merupakan seperduabelas bagian dari resep generic tersebut adalah: Satu (1) telur ayam = 60 gr  ((2 x 60 gr)/12) = 10 gr gula pasir = 200 gr / 12 = 16,7 gr ≈ 17 gr tepung terigu = 275 gr / 12 = 22,9 gr ≈ 23 gr minuman bersoda = 225 ml / 12 = 18,75 ≈19 ml Gambar 8.1 menggambarkan cara penelusuran resep sejenis bila resep asli yang dimaksud seperti pada hasil survei konsumsi pangan tidak ditemukan, yang berujung pada penggunaan resep generic. Resep makanan jajanan yang terdiri dari nama kue, bahan kue, berat bahan dan satuan berat kue ada pada Tabel 8.1



266



Survey Konsumsi Pangan 



makanan siap saji dan jajanan



Dibeli/diberi



dimasak dirumah tangga



Diuraikan dengan menanyakan pada pembuat makanan



Makanan Kompost (terdapat dalam buku bahan pangan) KFC, Pizza hut, Pizza domino, burger king



Makanan Non Komposit



Tanyakan Pada konsumen, asal makanan



Diberi , tanyakan pada pemberi, asal makanan



Membuat makanan



Dibeli



Membeli makanan



Tanyakan uraian pembuatan makanan pada pembuat/penjual



jika tidak mendapatkan informasi dari penjual/pembuat, gunakan buku resep



Jika tidak terdapat dalam buku resep generik, atau tanyakan pada penduduk sekitar



Gambar 8.1. Alur penelusuran resep generik



1.



Catatan yang harus diperhatikan dalam menggunakan resep generic adalah: Uraian bahan dalam buku resep makanan merupakan berat mentah. Untuk mendapatkan berat matang harus dikonversikan dengan faktor konversi mentah matang.



 Survey Konsumsi Pangan



267



2. 3.



Jika bahan makanan tidak terdapat dalam faktor konversi mentah-matang, maka nilai faktor konversinya dianggap ≈ 1. Contoh : Bahan tepung terigu pada jajanan bolu kukus. Dalam buku konversi mentah matang, tidak ada konversi tepung terigu kukus, maka berat matang = berat mentah. Jadi, resep generic adalah alat bantu yang sangat penting untuk mendapatkan gambaran atau uraian kenis dan jumlah bahan makanan yang digunakan bila informasi resep asli yang dimaksud tidak ditemukan sehingga estimasi berat bahan makanan yang digunakan dapat ditentukan.



Gambar 8.2. Contoh makanan jajanan "Bolu Kukus"



268



Survey Konsumsi Pangan 



Tabel 8.1. RESEP MAKANAN JAJANAN SECARA UMUM (GENERIK)



Kode



Nama Kue



Bahan



1



Apem



2



Bacang isi daging



3



Bakpia



4



Bakwan sayur



5



Barongko pisang



6



Bika ambon



Tepung terigu Gula pasir Telur ayam Susu kental manis Kelapa parut Beras Garam Daging giling Saus tiram Kecap manis Minyak Tepung terigu Maezena Gula pasir Gula halus Susu cair Kacang hijau Santan kental Minyak Mentega putih Tepung terigu Tauge Wortel Kol Minyak Garam Pisang kapok Gula pasir Garam Santan kental telur ayam Tepung terigu Tepung sagu Tepung ketan Santan Garam Gula telur



 Survey Konsumsi Pangan



Berat bahan (gr) 15 15 15 10 10 20 0,8 25 5 5 2 10 1 2 1 3 3 4 3 1 15 10 20 5 7 0,5 50 7 0,3 15 ml 8 4 4 2 6 ml 0,2 8 8



Berat satuan 65 gr



58 gr



28 gr



58 gr



80 gr



32 gr



269



270



Kode



Nama Kue



Bahan



7



Bolu keju



8



Kue bolu kukus



9



Brownies



10



Bubur sumsum



11



Carabikang



12



Peyek kacang



13



Dadar gulung



14



Donat



15



Getuk



15



Getuk



Tepung terigu Tepung maizena Gula pasir Telur Susu bubuk Margarin keju Tepung terigu Gula pasir Telur Minuman bersoda Tepung terigu Gula pasir Telur ayam Coklat Tepung beras Gula merah Santan Garam Tepung beras Gula pasir Telur ayam Santan kental Tepung beras Tepung sagu Telur ayam Santan Kacang tanah Minyak Tepung terigu Gula merah Telur ayam Kelapa parut Tepung terigu Gula pasir Telur ayam Susu bubuk Margarin Minyak Singkong Gula pasir Mentaga Kelapa parut



Berat bahan (gr) 5 2 18 16 1 7 7 22 17 10 19 ml 23 10 1 7 20 35 150 ml 0,7 20 10 2 15 ml 4 2 2 5 ml 5 11 20 10 8 7 20 7 2 1 1 5 20 5 2 2



Berat satuan 56 gr



68 gr



41 gr



1 porsi bubur : 170 gr Gula merah : 35 47 gr



29 gr



45 gr



36 gr



29 gr



Survey Konsumsi Pangan 



Kode



Nama Kue



Bahan



16



Kue ali



17



Kroket kentang



18



Kue lapis pepe



19



Kue lumpur



20



Kue mangkok



21



Lapis legit



22



Lapis Surabaya



Tepung beras Gula pasir Gula merah Kelapa parut Minyak Kentang Susu bubuk Telur ayam garam Margarin Daging sapi Wortel Kapri Tepung roti Minyak Tepung sagu Tepung beras Gula pasir Santan encer Garam Tepung terigu Gula pasir Telur ayam Santan kental Margarin Tepung beras Tepung sagu Gula merah Gula psir Santan encer Kelapa parut kasar Tepung terigu Gula pasir Kuning telur ayam Susu bubuk Mentega Margarin Tepung terigu Maizena Gula pasir Telur ayam Susu kental manis Coklat bubuk Margarin



 Survey Konsumsi Pangan



Berat bahan (gr) 15 5 5 5 4 20 1 10 0,5 1 4 4 2 7 4 20 1 20 30 ml 0,3 10 7 15 20 ml 4 13 2 11 3 13 ml 5 3 15 40 2 15 10 8 1 12 30 2 1 12



Berat satuan 34 gr



58 gr



71 gr



56 gr



52 gr



85 gr



66 gr



271



272



Kode



Nama Kue



Bahan



23



Lemper



24



Lontong isi oncom



25



Lumpia



26



Mpek – mpek (pempek)



27



Nagasari



Ketan Gula pasir Minyak Daging ayam Santan Garam Beras Oncom Garam Santan Tepung terigu Garam Putih telur Ebi Telur Rebung Tauge Kecap manis Minyak Tepung terigu Tepung sagu Tenggiri Garam Minyak Ebi Mie kuning Ketimun Asam jawa Gula merah air Garam Cuka Tepung terigu Tepung beras Tepung kanji Gula pasir Pisang raja Santan



Berat bahan (gr) 20 0,5 1 10 10 ml 0,5 20 8 0,6 30 7 0,5 5 1 7 10 5 1 5 5 35 30 1 6 3 15 15 4 20 50 0,5 1 10 10 4 4 10 15 ml



28



Pastel sayur ayam



Tepung terigu Telur ayam Daging atam Wortel Buncis



7 7 10 5 3



Berat satuan 42 gr



60 gr



45 gr



Mie kuning : 15 gr Ketimun : 15 Pempek : 81 gr Kuah cuka : 80 ml



53 gr



39 gr



Survey Konsumsi Pangan 



Kode



Nama Kue



Soun Minyak Margarin Garam Tepung terigu Telur ayam Pisang uli Minyak Tepung beras Gula pasir Pisang raja Garam Santan Sirup Tepung terigu Maizena Gula pasir Telur ayam Pisang uli Margarin Minyak Garam



Berat bahan (gr) 2 4 1 0,2 15 5 50 6 32 21 70 0,7 120 ml 25 15 1 4 3 30 4 5 0,1



Bahan



Berat satuan



29



Pisang goreng



30



Pisang ijo



31



Pisang molen



32



Putri ayu



Tepung beras Tepung terigu Gula pasir Telur ayam Santan kental



2 5 5 1 2



15 gr



33



Roti goreng isi



Tepung terigu Telur ayam Garam Ayam Wortel Buncis Gula pasir Minyak



14,3 2 0,3 3 5 2 0,1 4



30 gr



34



Roti manis



Tepung terigu Gula pasir Telur ayam Susu bubuk Susu cair Margarin



20 2 34 1 2 2



31 gr



 Survey Konsumsi Pangan



76 gr



Pisang : 70 Kulit : 38 Bubur : 135 Sirup ; 25



62 gr



273



274



Kode



Nama Kue



Bahan



35



Risoles



36



Singkong goreng



37



Tahu isi daging



38



Tahu isi sayur



Tepung terigu Susu cair Telur ayam Garam Daging ayam Wortel Buncis tepung roti Minyak Margarin Singkong Garam Minyak Tepung terigu Tahu putih Garam daging giling Wortel Buncis Minyak Tepung terigu Tahu kulit segitiga Wortel Kol Tauge Garam Telur ayam Minyak



39 40



Kerupuk udang Tempe goreng tepung



41



Ubi goreng



42



Gemblong/iweliwel



Tepung terigu Tepung sagu Tempe Garam Ketumbar bubuk Merica minyak Tepung terigu Ubi jalar Minyak Garam Tepung ketan Gula pasir Gula merah Santan kental Kelapa parut



Berat bahan (gr) 5 10 6 0,3 5 5 5 5 1 100 1 2 10 50 0,7 10 3 2 11 5 30 4 2 2 0,3 2 7 10 2 20 0,8 1 0,2 5 10 30 1 0,2 13 6 6 8 ml 7



Berat satuan 47 gr



103 gr



86 gr



52 gr



5 gr 38 gr



32 gr



40 gr



Survey Konsumsi Pangan 



Kode



Nama Kue



Bahan



43



Kremes goreng



44



Martabak keju



45



Martabak kacang coklat



46



Martabak telur



47



Kripik talas



48



Kripik pisang



Singkong Gula merah Garam Minyak Tepung terigu Gula pasir Telur ayam Susu kental manis Garam mentega Keju Tepung terigu Gula pasir Telur ayam Susu kental manis Garam mentega meises wijen kacang Tepung terigu Daging giling Daun bawang Garam Merica Telur ayam Bawang Bombay Minyak Talas Minyak Pisang Minyak



Berat bahan (gr) 40 15 0,5 3 65 15 15 2 0,5 1 15 65 15 15 2 0,5 1 5 1 5 25 20 5 0,5 1 15 7 11 34 1 52 1,5



49



Kripik singkong



50



cilok



Singkong Minyak Tepung tapioca Tepung terigu Bawang putih Garam



54 2 2 2 0,2 0,04



 Survey Konsumsi Pangan



Berat satuan 58 gr



113 gr



110 gr



91 gr



20 gr 30 gr



30 gr 6 gr



275



B.



PENGGUNAAN FAKTOR KONVERSI BERAT PANGAN MATANG-MENTAH



Hasil survei konsumsi pangan bisa dalam bentuk bahan makanan matang atau bahan makanan mentah. Contoh bahan makanan mentah adalah sayur lalaban seperti ketimun, tomat atau daun kemangi, sedangkan bahan makanan matang seperti tumis kangkung atau tumis kacang panjang. Tujuan mendapat data berat bahan makanan mentah ataupun matang bersih adalah untuk memudahkan dalam analisis data hasil survei konsumsi pangan baik secara manual maupun menggunakan komputer. Pengertian berat makanan mentah bersih adalah berat makanan dalam keadaan belum terolah dan sudah merupakan bagian yang dapat dimakan, sedangkan pengertian berat makanan mentah kotor adalah berat makanan dalam keadaan belum terolah dan masih memiliki bagian yang tidak dapat dimakan. Berat makanan matang bersih adalah berat makanan dalam keadaan sudah terolah dan sudah merupakan bagian yang dapat dimakan (sudah dihitung persen BDD nya), sedangkan berat makanan matang kotor adalah berat makanan dalam keadaan sudah terolah dan masih memiliki bagian yang tidak dapat dimakan. Pendekatan untuk mendapat berat bahan makanan dengan menimbang langsung, menngukanan buku foto, buku Resep dan Sumber lain untuk menguraikan berat bahan makanan siap saji/jajanan. Dua komponen untuk mendapat berat mentah bersih dan matang bersih yaitu dengan pendekatan konsversi dan konversi berat yang dapat dimakan (BDD). Konversi adalah perubahan makanan dari bentuk matang ke mentah atau dari mentah ke matang. Data yang umum dianalisis adalah data makanan mentah sehingga perlu melakukan konversi bila informasi yang diperoleh adalah makanan matang. Konversi Matang-Mentah adalah Faktor yang dapat digunakan untuk mengkonversikan berat makanan yang matang/terolah (goreng, rebus, kukus, panggang) menjadi berat makanan mentah. Rumus BERAT MENTAH = BERAT MATANG X FAKTOR KONVERSI.



276



Survey Konsumsi Pangan 



Daftar Konversi Matang-Mentah seperti pada Tabel 8.2 – Tabel 8.5 Tabel 8.2. DAFTAR FAKTOR KONVERSI BERAT MATANG-MENTAH: SEREALIA, UMBI DAN HASIL OLAHNYA NO.



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



(1)



(3)



1



(2) BERAS GILING Nasi liwet



0,4



2



Nasi tim



0,2



3



Bubur nasi



0,2



4



KETAN PUTIH Ketan liwet



0,6



5



Ketan bubur



0,2



6



Ketan kukus



0,6



7



Ketan rengginang



0,4



8



Ketan lontong



0,3



9



Ketan Tape



0,6



10



KETAN HITAM Ketan liwet



0,3



11



Ketan bubur



0,2



12



Ketan kukus



0,5



13



Ketan tape



0,7



14



TEPUNG BERAS Tepung bubur



0,1



15



Bihun rebus-goreng



04



16



Bihun rebus



0,3



17



Mi basah goreng



0,5



18



Mi basah rebus



0,6



19



Mi kering rebus goreng



0,3



20



Mi kering rebus



0,4



 Survey Konsumsi Pangan



277



NO. (1)



278



FAKTOR KONVERSI (3)



21



KELOMPOK BAHAN MAKANAN (2) JAGUNG BERAS Jagung liwet



22



Jagung kukus



0,4



23



Jagung arem-arem



0,4



24



Jagung pipil marning



1,1



25



Jagung pipil rebus



0,4



26



Jagung perkedel



0,9



27



Jagung bakar



1,2



28



KENTANG Kentang kukus



1,0



29



Kentang goreng



2,9



30



Kentang rebus goreng



1,6



31



Kentang perkedel



1,2



32



Kentang pure



1,8



33



SINGKONG Singkong kukus



1,0



34



Singkong tape



1,0



35



Singkong goreng



1,4



36



Singkong keripik



1,8



37



Singkong tiwul



2,1



38



Singkong bakar kulit



1,1



39



Singkong bakar kerik



1,1



40



Singkong rebus



0,7



41



TALAS BOGOR Talas kukus



0,9



42



Talas goreng



1,3



43



Talas Keripik



1,7



0,4



Survey Konsumsi Pangan 



NO.



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



(1)



(3)



44



(2) UBI, SAGU AMBON, TEPUNG HUNKWEE Ubi putih kukus



1,0



45



Ubi putih goreng



1,3



46



Ubi putih keripik



1,9



47



Ubi putih rebus



1,1



48



Ubi merah kukus



1,0



49



Sagu ambon bubur



0,1



50



Talam



0,1



Tabel 8.3. DAFTAR FAKTOR KONVERSI BERAT MATANG-MENTAH: TELUR, DAGING, IKAN NO. (1)



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



1



(2) TELUR AYAM KAMPUNG Ceplok lunak



0,9



2



Ceplok keras



0,9



3



Ceplok air



1,1



4



Dadar banyak minyak



0,7



5



Dadar sedikit minyak



0,7



6



Orak-arik



1,1



7



TELUR AYAM NEGERI Ceplok lunak



0,9



8



Ceplok keras



1,3



9



Ceplok air



0,9



10



Dadar banyak minyak



0,8



11



Dadar sedikit minyak



0,9



12



TELUR BEBEK Ceplok keras



1,2



13



Dadar banyak minyak



0,8



14



Dadar sedikit minyak



0,9



 Survey Konsumsi Pangan



(3)



279



NO.



FAKTOR KONVERSI



15



DAGING SAPI Daging haas goreng



1,9



16



Daging haas panggang



1,6



17



Daging haas rebus



1,8



18



Daging haas rebus goreng



2,6



19



Daging haas ungkep



1,3



20



Daging lamosir goreng



1,9



21



Daging lamosir panggang



1,3



22



Daging lamosir goreng



1,3



23



Daging lamosir panggang



2,2



24



Daging lamosir ungkep



1,2



25



Daging sayuran rebus



1,6



26



280



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



Daging sayuran ungkep



1,4



27



Hati goreng



1,5



28



Hati panggang



1,6



29



Hati rebus



1,3



30



Hati rebus goreng



1,3



31



Hati ungkep



1,2



32



Jantung goreng



1,7



33



Jantung panggang



1,4



34



Jantung rebus



1,4



35



Jantung rebus goreng



1,9



36



Jantung ungkep



1,4



37



Usus rebus



1,1



38



Usus rebus goreng



1,9



39



Usus ungkep



1,4



40



Babat rebus



1,9



41



Babat rebus goreng



2,5



NO. 42



DAGING KERBAU Daging Haas Goreng



FAKTOR KONVERSI 1,8 Survey Konsumsi Pangan 



NO.



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



43



Daging haas panggang



1,7



44



Daging haas rebus



1,6



45



Daging haas rebus goreng



2,2



46



Daging haas ungkep



1,5



47



Daging lamosir panggang



1,8



48



Daging lamosir goreng



1,8



49



Daging lamosir rebus



1,6



50



Daging lamosir rebus goreng



1,1



51



Daging lamosir ungkep



1,7



52



Daging sayuran rebus



1,5



53



Hati ungkep



1,2



54



Hati panggang



1,5



55



Hati rebus



1,5



56



Hati rebus goreng



1,7



57



Hati goreng



1,6



58



Jantung panggang



1,5



59



Jantung goreng



1,9



60



Jantung rebus



1,6



61



Jantung rebus goreng



1,6



62



Jantung ungkep



1,5



63



Usus rebus



1,5



64



Usus rebus goreng



2,1



65



Usus ungkep



1,6



66



Babat rebus



1,6



67



Babat rebus goreng



2,7



NO. 68



DAGING DOMBA Daging paha rebus



FAKTOR KONVERSI 1,8



69



Daging paha rebus goreng



1,6



70



Daging paha panggang



1,3



71



Daging paha goreng



1,6



 Survey Konsumsi Pangan



281



NO.



FAKTOR KONVERSI



72



Daging iga rebus



1,2



73



Daging iga rebus goreng



2,1



74



Daging iga goreng



1,4



75



Daging iga ungkep



1,5



76



Hati ungkep



1,1



77



Hati rebus



1,4



78



Hati rebus goreng



1,6



79



Hati goreng



1,4



80



Hati panggang



1,3



81



Jantung ungkep



1,5



82



Jantung rebus



1,6



83



Jantung rebus goreng



1,8



84



Jantung goreng



1,7



85



Jantung panggang



1,4



86



Usus rebus



1,1



87



Usus rebus goreng



2,1



88



Usus ungkep



1,9



89



Babat rebus



1,8



90



Babat rebus goreng



2,4



NO. 92



282



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



AYAM Paha panggang



FAKTOR KONVERSI 1,2



93



Paha rebus



1,4



94



Paha rebus goreng



1,6



95



Paha ungkep



2,2



96



Dada goreng



1,6



97



Dada rebus



1,3



98



Dada rebus goreng



1,3



99



Dada panggang



1,7



100



Dada ungkep



1,5



101



Hati rebus



1,5 Survey Konsumsi Pangan 



NO.



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



102



Hati panggang



2,2



103



Hati ungkep



1,6



104



Hati goreng



1,7



105



Hati ungkep goreng



1,8



106



Rampela rebus



1,4



107



Rampela goreng



1,6



108



Rampela ungkep



1,3



109



Rampela ungkep goreng



1,2



NO.



IKAN



FAKTOR KONVERSI



110



Tongkol rebus



1,3



111



Tongkol panggang



1,4



112



Tongkol tim



1,1



113



Tongkol pepes (Panggang)



1,5



114



Udang rebus



1,5



115



Udang goreng



1,5



116



Udang tim



1,4



117



Udang pepes



1,3



118



Gurame goreng



1,5



119



Gurame panggang



1,3



120



Gurame rebus



1,2



121



Gurame tim



1,1



122



Gurame pepes



1,1



123



Mas kecil panggang



1,2



124



Mas kecil rebus



1,1



125



Mas kecil pepes



1,2



126



Mas kecil tim



1,2



127



Lele goreng



2,4



128



Tembakang asin goreng



1,0



129



Tembakang segar goreng



1,7



 Survey Konsumsi Pangan



283



130



Jambrong goreng



0,9



131



Sepat asin goreng



1,1



Tabel 8.4. DAFTAR FAKTOR KONVERSI BERAT MATANG-MENTAH: KACANG-KACANGAN DAN HASIL OLAHNYA



284



NO.



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



(1)



(3)



1



(2) KEDELAI PUTIH KERING Kedelai rebus



0,5



2



Kedelai goreng



0,9



3



Kedelai sangan



1,2



4



Kedelai rempeyek



1,4



5



Kedelai segar rebus



1,8



6



Kacang tanah berkulit rebus



0,9



7



KACANG TANAH TANPA KULIT Kacang seduh goreng



1,0



8



Kacang goreng



0,9



9



Kacang sangan



1,1



10



Kacang rempeyek



0,5



11



Kacang bumbu pecel (kering)



0,7



12



Kacang mete goreng



1,1



13



Kacang jogo segar rebus



0,8



14



Kacang jogo rebus tumis



0,5



15



KACANG JOGO KERING Kacang rebus



0,5



16



Kacang rebus tumis



0,5



17



Kacang gejos



0,6



18



Kacang rebus



0,9



NO 19



KACANG BOGOR Kacang rebus



FAKTOR KONVERSI 0,5



20



Kacang seduh goreng



2,1



21



Kacang rebus



0,4 Survey Konsumsi Pangan 



22



Kacang rebus goreng



0,9



23



Kacang bubur



0,3



24



KACANG HIJAU Kacang inti



0,3



25



KACANG TOLO Kacang rebus



0,4



26



Kacang rebus tumis



0,5



27



Kacang rempeyek



0,4



28



ONCOM MERAH Oncom goreng tepung



0,4



29



Oncom tumis



1,2



30



Oncom pepes bakar



0,8



31



Oncom pepes kukus



0,9



32



ONCOM HITAM Oncom goreng tepung



0,5



33



Oncom tumis



1,0



34



Oncom pepes bakar



0,8



35



Oncom pepes kukus



1,0



36



TEMPE MURNI Tempe goreng



1,0



37



Tempe tumis



1,1



38



Tempe bacem



1,0



39



Tempe kripik



0,9



40



Tempe pepes kukus



1,0



NO 41



TEMPE CAMPURAN Tempe goreng



FAKTOR KONVERSI 1,1



42



Tempe tumis



0,1



43



Tempe bacem goreng



1,0



44



Tempe oseng – oseng



1,1



45



Tempe pepes bakar



1,2



46



TAHU KUNING CETAK Tahu goreng kering



1,3



47



Tahu goreng lunak



1,1



 Survey Konsumsi Pangan



285



286



48



Tahu tumis



1,6



49



Tahu bacem goreng (lunak)



1,2



50



Tahu kukus



1,2



51



Tahu bakar



1,3



52



TAHU PUTIH CETAK Tahu goreng kering



1,8



53



Tahu goreng lunak



0,9



54



Tahu tumis



1,9



55



Tahu bacem goreng (lunak)



1,2



56



TAHU BUNGKUS KUNING Tahu goreng lunak



1,1



57



Tahu bacem goreng lunak



1,1



58



Tahu pepes kukus



1,0



59



Tahu pepes bakar



1,3



60



TAHU BUNGKUS PUTIH Tahu goreng kering



1,3



61



Tahu tumis



1,3



62



TAHU GEPENG CINA Tahu goreng kering



1,3



63



Tahu goreng lunak



1,1



64



Tahu tumis



1,1



65



Tahu bacem goreng lunak



1,1



NO 66



TAHU KUNING TEBAL CINA Tahu goreng lunak



FAKTOR KONVERSI 1,1



67



Tahu tumis



1,4



68



Tahu bacem goreng lunak



1,2



69



TAHU PUTIH TEBAL CINA Tahu goreng kering



1,1



70



Tahu goreng lunak



1,4



71



Tahu bacem goreng lunak



1,2



72



Tahu pepes kukus



1,3



73



Tahu pepes bakar



1,4 Survey Konsumsi Pangan 



74



Tahu bacem goreng lunak



1,2



75



Tahu pepes kukus



1,3



76



Tahu pepes bakar



1,4



77



TAHU SUMEDANG Tahu goreng



1,3



Tabel 8.5. DAFTAR FAKTOR KONVERSI BERAT MATANG-MENTAH: SAYURAN NO



KELOMPOK BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



(1)



(3)



1



(2) BAYAM Bayam rebus



1,1



2



Bayam rebus dengan santan



1,0



3



Bayam kukus



0,9



4



Bayam tumis



0,9



5



BUNCIS Buncis rebus



0,9



6



Buncis kukus



1,2



7



Buncis tumis



1,0



NO 8



DAUN SINGKONG Daun singkong rebus



FAKTOR KONVERSI 0,8



9



Daun singkong rebus dengan santan



1,5



10



KANGKUNG Kangkung rebus



0,8



11



Kangkung rebus dengan santan



0,8



12



Kangkung kukus



1,0



13



Kangkung tumis



1,0



14



KACANG PANJANG Kacang panjang rebus



1,0



15



Kacang panjang rebus dengan santan



0,9



16



Kacang kukus



1,0



17



Kacang tu,is



1,0



18



Lobak rebus



1,0



 Survey Konsumsi Pangan



287



C.



19



Sayuran asem rebus



0,9



20



Sayuran lodeh rebus santan



1,0



21



Sayuran sop rebus



0,6



22



TOMAT Tomat rebus



0,9



23



Tomat tumis



1,3



24



WORTEL Wortel rebus



1,1



25



Wortel kukus



1,1



26



Wortel tumis



1,0



PENGHITUNGAN BERAT YANG DAPAT DIMAKAN (BDD)



BDD adalah bagian bahan makanan yang dapat dimakan baik dalam keadaan mentah atau matang. Contoh, paha ayam goreng yang dihitung sebagai BDD adalah daging dan kulit, sedangkan bagian tulang adalah bagian yang tidak dapat dimakan, maka perhitungan BDD dengan rumus: Berat BDD (g) = BDD (%) X Berat Mentah Kotor (g) Perhitungan BDD dapat dilakukan dari bahan mentah atau bahan matang. Bila bahan dalam keadaan mentah dan bersih maka tidak perlu dihitung BDD nya karena semua bahan mentah tersebut dapat langsung dikonsumsi. Namun bila bahan mentah tersebut dalam keadaan mentah kotor, maka harus dihitung BDD nya. Bila bahan pangan tersebut dalam keadaan matang kotor seperti ikan goreng, maka harus dihitung berat mentah ikan goring tersebut dengan menggunakan faktor konversi matang-mentah, dilanjutkan dengan menghitung berat ikan yang dapat dimakan (misalnya dimakan tanpa kepala, ekor dan tulang) maka harus dihitung dengan menggunakan BDD ikan. Alur menghitung konversi matangmentah dan BDD dapat dilihat pada Gambar 8.3 berikut.



288



Survey Konsumsi Pangan 



Gambar 8.3. Alur penggunaan konversi dan BDD untuk mendapatkan berat mentah bersih. Bagaimana jika konversi matang-mentah dan persen BDD tidak terdapat dalam daftar tabel konversi dan BDD? Gunakan kriteria bahan makanan yang paling mendekati: 1. Pendekatan konversi • Cari bahan makanan dalam grup yang sama yang paling mendekati karakteristik fisik yang paling mendekati. • Cari jenis pengolahan yang paling mendekati, Contoh: daun pepaya rebus ≈ daun singkong rebus. 2. Pendekatan BDD • Cari bahan makanan dalam grup yang sama yang memiliki karakteristik fisik yang paling mendekati. contoh: ikan gurame ≈ ikan kakap. Jika konversi mentah-masak dan % BDD tidak ada dalam daftar konversi dan BDD Gunakan data konversi matang-mentah dan % BDD dari bahan makanan yang paling mendekati Untuk konversi matang-mentah jika tidak ada yang mendekati, gunakan pendekatan Berat matang = berat mentah



 Survey Konsumsi Pangan



289



Contoh konversi mentah-bersih Diketahui mentah-bersih Berat Nasi liwet : 200 g Faktor konversi untuk Nasi liwet : 0,4 Maka berat berasnya : 200 g x 0,4 = 80 g Daftar faktor konversi bagian yang dapat dimakan (BDD) ada pada Tabel 8.5 Tabel 8.6. Daftar faktor konversi bagian yang dapat dimakan (BDD) NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



(1) NO



(2) Serealia dan olahannya



(3) BDD



1



Beras



100



2



Beras jagung



100



3



Jagung kuning, pipl baru



90



4



Jagung kuning, pipil lama



90



5



Jagung muda, kuning (untuk rebus & bakar, ada bonggol)



28



Jagung muda, putih (untuk rebus, ada bonggol) 6



Jagung putih, pipil baru



28



7



Jagung segar, kuning



90



8



Jagung segar, putih



90



9



Jail



90



10



Mie



90



11



Mishoa



100



12



Tepung terigu



100



13



290



100



1



Umbi-umbian Gadung



85



2



Gadung kukus



100



3



Ganyong kukus



100



4



Ganyong mentah



65



5



Gembili



85 Survey Konsumsi Pangan 



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



6



Kaburan



81



7



Kentang



84



8



Kentang hitam



75



9



Ketela pohon (singkong)



85



10



Ketela pohon kuning



75



11



Somba (bentul)



86



12



Sente



86



13



Suweg



85



14



Talas bogor



85



15



Talas Pontianak



83



16



Ubi jalar kuning



85



17



Ubi jalar merah



93



18



Ubi jalar putih



91



19



Ubi kemayung



85



20



Ubi manis



85



21



Uwi



86



1



Kacang – kacangan Biji jambu mete



100



2



Biji jambu mete goreng



100



3



Jengkol



90



4



Kabau



100



5



Kacang babi



80



6



Kacang babi, tempe



100



7



Kacang belimbing (kecipir)



100



8



Kacang belimbing (kecipir), rebus



100



9



Kacang belimbing (kecipir), tempe



100



10



Kacang endel, biji



95



11



Kacang gude



100



12



Kacang gude, rebus



100



13



Kacang hijau



100



 Survey Konsumsi Pangan



291



292



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



14



Kacang kedelai



100



15



Kacang merah dengan kulit



95



16



Kacang mera segar tanpa kulit



100



17



Kacang merah rebus



100



18



Kacang merah tua



100



19



Kacang tanah tanpa kulit



100



20



Kacang tanah goreng



100



21



Kacang tanah rebus tanpa kulit



100



22



Kacang tanah rebus dengan kulit



43



23



Kacang tanah sangan



100



24



Kacang tolo



100



25



Kacang tolo rebus



100



26



Kacang uci



100



27



Karo andong



100



28



Karo roay



100



29



Kelapa muda, daging



53



30



Kelapa setengah tua, daging



53



31



Kelapa tua, daging



53



32



Kembang tahu



100



33



Kluwak



80



34



Koro benguk, nook



95



35



Koro kerupuk, nook



68



36



Koro loke, biji



95



37



Kwaci



35



38



Nangka biji



75



39



Lamtoro Var.gung tanpa kulit



100



40



Lamtoro Var.gung tempe



100



41



Lamtoro Var.gung tempe dengan kulit



100



42



Lamtoro Var.gung dengan kulit



100



Survey Konsumsi Pangan 



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



43



Lamtoro Var.gung tempe



100



1



Daging dan telur Daging angsa



BDD 60



2



Daging ayam



58



3



Daging bebek (itik)



60



4



Telur ayam lokal



87



5



Telur ayam ras



89



6



Telur bebek



90



7



Daging angsa



60



8



Telur bebek diasin



83



1



Ikan, kerang dan udang Bader (tawes)



80



2



Balong



47



3



Bambangan



36



4



Bandeng



80



5



Banjar



96



6



Bawal



80



7



Bekasang



80



8



Belida



60



9



Belut air tawar



100



10



Belut laut



100



11



Beunteur



80



12



Cakalang, asin



70



13



Cue selar kuning



90



14



Cumi – cumi



100



15



Dendeng



100



16



Dendeng



100



17



Ekor kuning



80



18



Gabus kering



80



19



Gabus segar



64



 Survey Konsumsi Pangan



293



294



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



20



Hiu



65



21



Ikan asin kering



70



22



Ikan calo, peda



100



23



Ikan kembun



80



24



Ikan mas



80



25



Ikan segar



80



26



Kacangan



64



27



Kakap



80



28



Katombo, asin



70



29



Keong



46



30



Kepiting



45



31



Kerang tanpa cangkang



100



32



Kerang



20



33



Keru - keru



55



34



Kodok



65



35



Kura – kura



70



36



Kuro



52



37



Lais



62



38



Layang



80



39



Layur



49



40



Lemuru



80



41



Lidah



48



42



Mayong



89



43



Mujair



80



44



Peda banjar



90



45



Pindang banjar



90



46



Pindang benggol



90



47



Pindang layang



90



48



Pindang selar kecil



90



Survey Konsumsi Pangan 



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



49



Rusip



100



50



Sale



100



51



Selar kering



75



52



Selar segar



48



53



Seluang



89



54



Sepat kering



75



55



Sidat



100



56



Susu asin



70



57



Telur ikan



100



58



Tembang



80



59



Tepung ikan



100



60



Terasi



100



61



Teri



100



62



Udang kering



90



63



Udang segar



68



1



SAYURAN Akar tonjong



93



2



Ale, toge



90



3



Anda liman



100



4



Andewi



80



5



Baligo



69



6



Bawang bombay



94



7



Bawang merah



90



8



Bawang putih



88



9



Bayam



71



10



Bayam merah



71



11



Bengkuang



84



12



Bit



75



13



Boros kunci



80



14



Boros lanja



80



 Survey Konsumsi Pangan



295



296



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



15



Buncis



90



16



Bunga papaya jantan



100



17



Cabe gembor merah



89



18



Cabe hijau besar



82



19



Cabe merah besar (kering)



85



20



Cabe merah besar (segar)



85



21



Cabe rawit (segar)



85



22



Caisin



79



23



Daun bangun bangun



66



24



Daun bawang



67



25



Daun bebuas



49



26



Daun belem



81



27



Daun beluntas



65



28



Daun gandaria



65



29



Daun gelang



52



30



Daun gunda serang



57



31



Daun gunda bali



49



32



Daun jambu mete muda



65



33



Daun jampang



47



34



Daun jonghe



45



35



Daun kacang ma



33



36



Daun kacang panjang



65



37



Daun katuk



42



38



Daun katuk rebus



100



39



Daun kecipir



70



40



Daun kedondong



65



41



Daun kelor



65



42



Daun kemangi



65



43



Daun ketela rambat



73



Survey Konsumsi Pangan 



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



44



Daun koro



65



45



Daun labu waluh



70



46



Daun leunca



70



47



Daun lobak



70



48



Daun lompong tales



75



49



Daun mangkokan



80



50



Daun melinjo



88



51



Daun oyong



65



52



Daun pakis



70



53



Daun pepaya



71



54



Daun pete cina



40



55



Daun singkong



87



56



Daun singkong jenis ambon



87



57



Daun tales



80



58



Eceng



70



59



Gambas



85



60



Genjer



70



61



Jagung muda, termasuk tongkol



100



62



Jamur kuping kering



100



63



Jamur kuping segar



100



64



Jantung pisang segar



25



65



Jotang



70



66



Kacang buncis (buah)



90



67



Kacang gude (buah muda)



69



68



Kacang kapri (biji segar)



45



69



Kacang mekah, polong



91



70



Kacang panjang segar



92



71



Kacang panjang kukus



100



72



Kacang panjang rebus



100



 Survey Konsumsi Pangan



297



298



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



73



Kacang ranti muda



83



74



Kangkung segar



60



75



Kangkung kukus



100



76



Kangkung rebus



100



77



Kapri muda



80



78



Kecipir (buah muda)



96



79



Kecombrang



100



80



Kelawi. Kelewih



77



81



Kelor polong



78



82



Kelor rebus



100



83



Kemangi



80



84



Kembang turi



83



85



Kesum



53



86



Ketimun



55



87



Ketimun krai



82



88



Ketimun maduri



89



89



Kol kemang



57



90



Kol merah, kol putih



75



91



Kol sawi



30



92



Koro kerupuk (buah)



68



93



Koro wedus (buah muda)



70



94



Krokot



80



95



Kucai



52



96



Kucai muda (lokio)



100



97



Kulit melinjo



100



98



Kumak



78



99



Kundur



100



100



Labu air



80



101



Labu siam



83



Survey Konsumsi Pangan 



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



102



Labu wuluh



77



103



Lamtoro



83



104



Leunca buah



95



105



Lobak



87



106



Matel ambon



100



107



Melinjo



60



108



Mengkudu segar



90



109



Mengkudu kukus



100



110



Nangka muda



80



111



Pakis



40



112



Pare (paria)



77



113



Paria putih



80



114



Paria putih kukus



100



115



Pecai



79



116



Papaya muda



76



117



Peterseli



95



118



Pohpohan



69



119



Prei (daun bawang)



52



120



Rebung



65



121



Salada



69



122



Sawi



87



123



Selada air



70



124



Selada air rebus



100



125



Seledri



63



126



Seledri air



69



127



Semanggi



90



129



Simpur



100



129



Singkil



70



130



singkong



67



 Survey Konsumsi Pangan



299



300



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



131



Singkong rebus



100



132



Sintrong



94



133



Talas



100



134



Talas rebus



100



135



Taoge kacang ijo



100



136



Taoge kacang kedele



100



137



Taoge kacang tunggak



90



138



Tebu terubuk



20



139



Tekokak



95



140



Tekokak kering



100



141



Terong



87



142



Terung asam



98



143



Terung belanda



88



144



Terung Bengkulu



100



145



Terung panjang



100



146



Terung panjang kukus



100



147



Tespong (daun)



60



148



Toge



100



149



Toge seduh



87



150



Tomat (sari air tomat)



100



151



Tomat masak



95



152



Tomat merah



100



153



Tomat muda



95



154



Ubi jalar



75



155



Ubi jalar kukus



100



156



Uceng



89



157



Umbut rotan



28



158



Wortel



80



159



Wortel kukus



100



Survey Konsumsi Pangan 



NO.



BAHAN MAKANAN



FAKTOR KONVERSI



160



Wortel rebus



100



BUAH – BUAHAN 1



Alpokat



61



2



Anggur hitam



100



3



Apel



88



4



Apel malang



85



5



Arbei



96



6



Asam kandis basah



100



7



Asam kandis kering



100



8



Asam masak di pohon



48



9



Asam merah



100



10



Asam payak



73



11



Belimbing



86



12



Bengkuang



84



13



Biwah



66



14



Buah atung



80



15



Buah kom



100



16



Buah mentega (bisbul)



50



17



Buah nona



58



18



Carica papaya



60



19



Cempedak



30



20



Duku



64



21



Durian



22



22



Duwet



67



23



Embacang



65



24



Encung asam



98



25



Erbis



33



26



Gandaria



70



 Survey Konsumsi Pangan



301



BUAH – BUAHAN



302



27



Gatep



100



28



Jambu air



90



29



Jambu biji



82



30



Jambu biji putih tidak berbiji



67



31



Jambu bol



67



32



Jambu monyet (buah)



90



33



Jeruk bali



62



34



Jeruk garut (jeruk keprok)



77



35



Jeruk manis



72



36



Jeruk manis (air sari jeruk)



100



37



Jeruk nipis



76



38



Jeruk ragi



59



39



Kawista



59



40



Kedongdong masak



56



41



Kemangi



65



42



Kesemek



97



43



Kokosan



64



44



Kranji



31



45



Langsat



64



46



Lontar



79



47



Mangga gedong



65



48



Mangga golek



65



49



Mangga harumanis



65



50



Mangga indramayu



65



51



Mangga kepok



65



52



Mangga muda



73



53



Manggis



29



54



Markisa



48



55



Menteng



64



56



Nangka masak di pohon



28 Survey Konsumsi Pangan 



BUAH – BUAHAN 57



Nenas



51



58



Pala (dagingnya)



30



59



Papaya



75



60



Pisang ambon



70



61



Pisang sale



100



62



Pisang angling (pisang ampang)



75



63



Pisang hijau



32



64



Pisang kepok



62



65



Pisang kidang



70



66



Pisang lampung



75



67



Pisang mas



85



68



Pisang oli



77



69



Pisang raja



70



70



Pisang raja sereh



86



71



Pisang susu



85



72



Pisang raja siam, sale



100



73



Pisang raja uli



75



74



Pisang rotan



56



75



Pisang sale, cilacap



100



76



Purut



34



77



Rambutan



40



78



Salak



50



79



Salak bali



93



80



Salak pondoh



59



81



Sawo



79



82



Sawo duren



64



83



Sawo kecik



83



84



Sawo srikaya



48



85



Semangka



46



86



Sirsak



68



 Survey Konsumsi Pangan



303



BUAH – BUAHAN 87



Srikaya



58



88



Sukun muda



84



89



Sukun tua



88



90



Wani



77



1



SERBA –SERBI Alur



90



2



Donge – donge



95



3



Lidah buaya



73



4



Daun cingcau



40



5



Jahe



97



6



Kunyit



78



D.



PENGHITUNGAN PENYERAPAN MINYAK GORENG YANG DIGUNAKAN ATAU YANG DIKONSUMSI



Kandungan lemak dalam makanan kemasan sangat penting disajikan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa 1) kandungan minyak/lemak harus tercantum dalam produk makanan, dan 2) bahwa konsumsi minyak/lemak lebih dari 67 gram perhari berisiko terhadap penyakit hipertensi, stroke, diabetes dan serangan jantung. Kandungan minyak/lemak pada makanan kemasan atau pabrikan dapat dilihat pada labelnya, tetapi kandungan minyak yang digunakan pada makanan rumahan atau non-kemasan/pabrikan sering tidak diketahui jumlahnya. Dalam survei konsumsi pangan metode food recall 24 jam, informasi penggunaan minyak goreng dapat diketahui bila subyek ingat jumlah minyak goreng yang digunakan untuk memasak, namun seringkali tidak diketahui dengan pasti karena bukan subyek yang memasak dan mungkin makanan gorengan tersebut diperoleh dari membeli atau diberi. Sehubungan denga hal tersebut perlu digunakan pendekatan konversi penyerapan minyak. Data konversi penyerapan minyak diperlukan untuk memprediksi jumlah minyak yang terserap dalam makanan akibat proses pemasakan (goring atau tumis) dalam makanan yang dikonsumsi. Persentase (%) serapan minyak yang tercantum di dlam daftar adalah jumlah serapan minyak per100 gram makanan matang. Penghitungan serapan minyak goreng dilakukan pada setiap masakan yang digoreng atau ditumis dengan menggunakan minyak goring, margarin, atau mentega.



304



Survey Konsumsi Pangan 



Rumus serapan minyak:



Jumlah serapan minyak = % serapan x berat makanan matang



Alur penghitungn serapan minyak seperti pada Gambar 8.4 dan Tabel konversi penyerapan minyak ada pada Tabel 8.7 sampai Tabel 8.9.



Bahan makanan yang digoreng atau diitumis



Daftar konversi serapan minyak



Ada



Tidak



Pendekatan bahan dan Cara pengolahan yang mirip



Lakukan Penghitungan Serapan Minyak



Gambar 8.4. Alur Penghitungan Serapan Minyak Contoh Penghitungan Diketahui tempe goreng mendoan dengan berat 50 gram. Serapan minyak untuk tempe goreng mendoan adalah 14% Jadi, jumlah serapan minyak goreng pada tempe goreng mendoan = 12/100 x 50 gram = 6 gram. Bila data serapan minyak tidak tersedia dalam Tabel 8.7 – 8.10 maka gunakan data serapan minyak bahan makanan/makanan yang paling mendekati. Contoh: ikan asin gabus goreng tidak tersedia pada Tabel 8.10, maka untuk menghitung serapan minyak goreng pada ikan asin gabus digunakan pendekatan ikan asin goreng (nomor 61) yaitu 12%. Serapan minyak pada 50 gram ikan asin gabus = 12/100 x 50 = 6 gram.  Survey Konsumsi Pangan



305



Tabel 8.7. DAFTAR PENYERAPAN MINYAK GORENG PADA SEREALIA-UMBI NO. KELOMPOK BAHAN: SEREALIA-UMBI (1) 1



306



(2) Bakwan Sayuran Bandung



% Penyerapan Minyak (3) 14,8



2



Bala – Bala



8



3



Bihun, seduh goreng



15



4



Cakue



8,5



5



Cheese stick



11,1



6



Cilung (aci gulung goreng)



14,8



7



Cireng Bandung



11



8



Combro Goreng



14,8



9



Donat tepung terigu



15,6



10



Jagung tongkol, perkedel



17



11



Kentang goreng



3,5



12



Kentang, perkedel



8



13



Ketnag, rebus goreng



12



14



Keripik beras



11,1



15



Klanting singkong



13,9



16



Kue bantal/odading



8,5



17



Kue cucur



11,1



18



Kue keciput



14,8



19



Kue tambang



11,1



20



Kuping gajah



11,1



21



Lobi-lobi bandung



4,5



22



Makaroni goreng



12,6



23



Mie basah, goreng



13



24



Mie kering, seduh goreng



11



25



Mie, martabak mie/spaghetti mie



12,6



Survey Konsumsi Pangan 



NO.



KELOMPOK BAHAN: SEREALIA-UMBI



% Penyerapan Minyak



(1) 26



(2) Nasi goreng



(3) 13,6



27



Nasi goreng telur



14,8



28



Pang – pang



11,1



29



Pangsit goreng



14,8



30



Pastel goreng



8



31



Perkedel kentang goreng



32



Risoles



4



33



Singkong, goreng



2



34



Singkong, keripik



6



35



Sukun goreng



7,7



36



Talas, goreng



8



37



Talas, keripik



2



38



Terigu goreng



11



39



Ubi jalar, goreng



3,3



40



Ubi jalar, keripik



8



41



Kerupuk aci



50



7,8



Tabel 8.8. DAFTAR PENYERAPAN MINYAK GORENG PADA SAYURAN NO. KELOMPOK BAHAN: SAYURAN (1) 1



(2)



% Penyerapan Minyak



Kangkung tumis



(3) 21,3



2



Kacang panjang tumis



19,3



3



Wortel tumis



13,0



4



Bayam tumis



13,3



5



Buncis tumis



19,3



6



Tomat tumis



7,3



7



Emping



30



 Survey Konsumsi Pangan



307



Tabel 8.9. DAFTAR PENYERAPAN MINYAK GORENG PADA KACANG-KACANGAN DAN OLAHANNYA NO. (1) 1



308



KELOMPOK BAHAN: KACANG-KACANGAN DAN OLAHANNYA (2) Batagor



% Penyerapan Minyak (3) 14,8



2



Kacang bogor, seduh goreng



18



3



Kacang jogo kering, rebus-tumis



5



4



Kacang jogo segar, rebus-tumis



7



5



Kacang mete, goreng



11



6



Kacang tanah tanpa kulit, goreng



13



7



Kacang tanah tanpa kulit, rempeyek



66



8



Kacang tanah tanpa kulit, seduh goreng



7



9



Kacang tolo, rebus tumis



19



10



Kacang tolo, rempeyek



34



11



Kedelai, goreng



3



12



Kedelai, rempeyek



5



13



Oncom hitam, goreng bertepung



28



14



Oncom hitam, tumis



20



15



Oncom merah, goreng bertepung



21



16



Oncom merah, tumis



24



17



Tahu bungkus kuning, bacem goreng



4



18



Tahu bungkus kuning, goreng lunak



5



19



Tahu bungkus putih, goreng kering



8



20



Tahu bungkus putih, tumis



6



21



Tahu cina gepeng , bacem goreng



1



22



Tahu cina gepeng, goreng kering



4



23



Tahu cina gepeng, goreng lunak



8



24



Tahu cina gepeng, tumis



6



25



Tahu cina tebal kuning, goreng lunak



4



Survey Konsumsi Pangan 



(1) 26



KELOMPOK BAHAN: KACANG-KACANGAN DAN OLAHANNYA (2) Tahu cina tebal kuning, tumis



27



Tahu cina tebal putih, bacem goreng



4



28



Tahu cina tebal putih, goreng kering



2



29



Tahu cina tebal putih, goreng lunak



2



30



Tahu cina tebal putih, tumis



2



31



Tahu gehu bandung



32



Tahu kuning cetak, bacem goreng (lunak)



2



33



Tahu kuning cetak, goreng kering



11



34



Tahu kuning cetak, goreng lunak



5



35



Tahu kuning cetak, tumis



12



36



Tahu putih cetakm bacem goreng



14



37



Tahu putih cetak, goreng kering



11



38



Tahu putih cetak, goreng kering



6



39



Tahu putih cetak, tumis



4



40



Tahu sumedang goreng



7



41



Tahu, isi goreng



14,8



42



Tahu, pergedel



14,8



43



Tempe campuran, bacem goreng



10



44



Tempe campuran, goreng



29



45



Tempe campuran, tumis



4



46



Tempe goreng



10



47



Tempe mendoan



14



48



Tempe murni, bacem goreng



16



49



Tempe murni, keripik



35



50



Tempe murni, tumis



23



51



Gehu



4



NO.



 Survey Konsumsi Pangan



% Penyerapan Minyak (3) 3



14,8



309



Tabel 8.10. DAFTAR PENYERAPAN MINYAK GORENG PADA DAGING-UNGGAS-IKAN NO. (1) 1



310



KELOMPOK BAHAN: DAGING-UNGGAS-IKAN (2) Ayam goreng bagian dada



% Penyerapan Minyak (3) 9



2



Ayam greng bagian kaki



3



3



Ayam goreng bagian kepala



3



4



Ayam goreng bagian paha



10



5



Ayam bagian sayap



10



6



Ayam, hati goreng



8



7



Ayam, paha rebus-goreng



10



8



Ayam, rempela goreng



10



9



Ayam, rempela ungkep goreng



32



10



Babat, goreng



4



11



Bakso goreng



8,8



12



Corned goreng



8,8



13



Corned goreng (tambah telur dan terigu)



8,8



14



Cumi goreng



1,5



15



Daging, rolade daging goreng



8,8



16



Domba, babat rebus-goreng



4



17



Domba, daging iga goreng



7



18



Domba, daging paha goreng



3



19



Domba, hati goreng



5



20



Domba, hati rebus – goreng



2



21



Domba, jantung goreng



3



22



Domba, jantung rebus goreng



8



23



Domba, usu rebus goreng



3



24



Ekado



16



25



Hati sapi goreng



18,4



Survey Konsumsi Pangan 



NO. (1) 26



KELOMPOK BAHAN: DAGING-UNGGAS-IKAN (2) Kerbau, babat rebus – goreng



27



Kerbau, daging haas/lamosir rebus – goreng



5



28



Kerbau, daging hhas lamosir goreng



5



29



Kerbau, hati goreng



5



30



Kerbau, hati rebus – goreng



11



31



Kerbau, jantung – goreng



6



32



Kerbau, jantung rebus – goreng



9



33



Kerbau, usus rebus – goreng



56



34



Kulit ayam crispy



11,1



35



Kulit ayam goreng



21



36



Nugget goreng



3,3



37



Sapi, babat rebus-goreng



19



38



Sapi, daging haas/lamosir goreng



9



39



Sapi, daging haas/lamosir rebus- goreng



6



40



Sapi, hati goreng



18



41



Sapi, jantung goreng



6



42



Sapi, jantung rebus – goreng



6



43



Sapi, usus rebus – goreng



11



44



Ikan asin layang goreng



8



45



Ikan asin sepat



6



46



Ikan bandeng goreng



13



47



Ikan etem pindang goreng



48



Ikan kembung goreng



12



49



Ikan lele goreng



30



50



Ikan mas goreng



14



 Survey Konsumsi Pangan



% Penyerapan Minyak (3) 64



12,6



311



312



NO.



KELOMPOK BAHAN: DAGING-UNGGAS-IKAN



% Penyerapan Minyak



(1) 51



(2) Ikan mujair goreng



(3) 15,5



52



Ikan salem goreng



9



53



Ikan teri medan goreng



54



Ikan tongkol pindang goreng



10



55



Ikan, gurame goreng



20



56



Ikan, otak-otak ikan



14,8



57



Ikan, pempek goreng



14,8



58



Ikan nila goreng



59



Ikan, tongko goreg



60



Ikan, tenggiri goreng



10



61



Ikan asin



12



62



Kerang, goreng



1,5



63



Kerang, goreng tepung



14,8



64



Udang goreng



65



Udang goreng tepung



66



Udang, kerupuk



15



67



Usus ayam goreng



21



68



Siomay goreng



69



Sosis goreng



10



70



Telur ayam goreng, ceplok keras



15



71



Telur ayam kampung, ceplok lunak



10



72



Telur ayam kampung, dadar banyak minyak



28



73



Telur ayam kampung, dadar sedikit minyak



18



74



Telur ayam kampung, orak-arik



13



75



Telur ayam negeri, ceplok keras



6



76



Telur ayam negeri, ceplok lunak



8



77



Telur ayam negeri, dadar banyak minyak



17



78



Telur ayam negeri, dadar sedikit minyak



9



79



Telur ayam kampung negeri, orak-arik



7



13,5



4 16,5



24 14,8



14,8



Survey Konsumsi Pangan 



80



Telur bebek, ceplok keras



11



81



Telur bebek, dadar sedikit minyak



22



82



Telur bebek, dadar sedikit minyak



8



83



Telur bebek, kerak telur betawi



8,5



84



Telur ceplok bagian kuning



10



85



Telur ceplok bagian putih



10



86



Telur puyuh goreng



8



87



Telur, martabak telur ayam



14,8



88



Telur, martabak telur bebek



14,8



89



Telur, omelet telur sosis



17



90



Telur, orak-arik wortel telur



17



91



Telur, puyung hai



14,8



Latihan Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan berikut! Diketahui berat mentah kotor 1 ekor gurame yaitu 500 gram. BDD gurame tidak tersedia dalam tabel sehingga menggunakan pendekatan BDD ikan kakap yaitu 80%. Faktor koreksi matang-mentah ikan gurame = 1.5. 1) Hitung berat mentah bersih dari gurame tersebut! 2) Hitung berapa berat matang bersih ikan gurame tersebut! 3)



Hitung jumlah serapan minyak (gram) berdasarkan berat matang bersih ikan gurame goreng.



Ringkasan Data hasil survei konsumsi pangan umumnya dalam bentuk ukuran rumah tangga (URT) atau berat kotor, sehingga tidak dapat langsung dianaisis zat gizinya. Untuk memudahkan petugas melakukan analisis zat gizi data hasil survei konsumsi pangan, perlu dilakukan estimasi dari URT ke dalam berat gram, kemudian konversi dari berat kotor ke dalam berat  Survey Konsumsi Pangan



313



bersih, dan menghitung penyerapan minyak. Penggunaan resep generik perlu dilakukan bila tidak diperoleh informasi rincian bahan makanan yang dikonsumsi subyek. Setelah diperoleh berat bersih, maka data hasil survei konsumsi pangan siap untuk dianalisis baik secara manual maupun secara komputerisasi.



Tes 1 Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1)



Dibawah ini yang termasuk makanan non-komposit adalah …. A. Burger B. Burger King C. Pizza Hutz D. Domino Pizza E.



2)



Dibawah ini yang dimaksud dengan makanan komposit adalah .… A. Makanan local B. C. D. E.



3)



314



Makanan tradisional Makanan siap saji Makanan yang harus diurai komponen bahan makanannya Makanan yang tidak perlu diurai komponen bahan makannya



Pengertian berat "makanan mentah bersih" A. Berat bersih makanan yang sudah diolah B. Berat bersih makanan yang belum diolah C. Berat makanan dalam keadaan belum terolah D. E.



4)



Kentucky Fried Chicken



Bagian berat makanan mentah yang dapat dimakan Bagian berat makanan mentah yang tidak dapat dimakan



Berat makanan yang dapat dimakan (BDD) merupakan konversi dari .… A. Matang kotor ke mentah kotor B. Matang bersih ke mentah bersih C. Mentah bersih ke matang bersih D. Mentah kotor ke matang bersih E. Mentah kotor ke mentah bersih



Survey Konsumsi Pangan 



5)



Bila konversi matang-mentah tidak terdapat dalam daftar tabel konversi, maka gunakan pendekatan …. A. Cari bahan makanan dalam grup yang sama B. Cari bahan makanan dengan karakteristik fisik yang paling mendekati C. Cari jenis pengolahan yang paling mendekati D. Cari bahan makanan dalam grup yang berbeda E. Cari bahan makanan dalam satu grup dengan karakteristik dan cara pengolahan yang mendekati



6)



Bila persen berat yang dapat dimakan (% BDD) konversi matang-mentah tidak terdapat dalam daftar tabel konversi, maka gunakan pendekatan …. A. Cari bahan makanan dalam grup yang sama B. Cari bahan makanan dengan karakteristik fisik yang paling mendekati C. Cari jenis pengolahan yang paling mendekati D. Cari bahan makanan dalam grup yang berbeda E. Cari bahan makanan dalam satu grup dengan karakteristik dan cara pengolahan yang mendekati



 Survey Konsumsi Pangan



315