AA - Kelompok 8 - Pemeliharaan Dan Keandalan Fasilitas Produksi (Makalah) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PEMELIHARAAN DAN KEANDALAN FASILITAS PRODUKSI



Manajemen Operasi Disusun oleh: KELAS AA KELOMPOK 8 1.



Agam Dirgantara H.



2020210263



2.



Firza Isna Yudha A.



2020210274



3.



Alif Safira Salsabillah



2020210278



4.



Hilda Marsya Puspita



2020210281



5.



Galuh Satrida



2020210310



Dosen Pengajar : Dr. Muazaroh, SE., MT



UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS SARJANA MANAJEMEN 2021/2022



KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Manajemen Operasi ini tepat pada waktunya.



Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dr. Muazaroh, SE., MT pada mata kuliah Manajemen Operasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pemeliharaan dan Keandalan Fasilitas Produksi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.



Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini dengan membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.



Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Surabaya, 19 Desember 2021



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2 1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................2 1.4 Manfaat Makalah ..................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................2 Pentingnya Strategi Terhadap Pemeliharaan dan Keandalan ...............2 Keandalan .............................................................................................5 2.2.1 Keandalan Sistem ......................................................................5 2.2.2 Memberikan Kelebihan .............................................................7 Pemeliharaan ........................................................................................8 2.3.1 Mengimplementasikan Pemeliharaan Pencegahan ....................8 2.3.2 Meningkatkan Kapabilitas Perbaikan ......................................12 2.3.3 Pemeliharaan yang Otonom ....................................................12 Total Pemeliharaan yang Produktif ...................................................13 BAB III PENUTUP ......................................................................................14 3.1 Kesimpulan .........................................................................................14 3.2 Saran ...................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................16



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan untuk menunjang kelancaran produktifitas dan daya saing perusahaan adalah ketersediaan mesin yang dapat bekerja dalam memenuhi target yang ditetapkan. Mesin yang berfungsi sebagai alat bantu dalam lancarnya proses produksi, serta keperluan-keperluan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan yang memerlukan bantuan mesin. Secara umum mesin adalah peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan atau tenaga yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian produk-produk tertentu (Assauri,2004). Perawatan atau maintenance merupakan salah satu fungsi utama usaha, dimana fungsi-fungsi lainnya seperti pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia (Sudradjat, 2011). Maintenance mencangkup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem agar dapat bekerja (Heizer dan Render, 2010). Fungsi perawatan perlu dijalankan secara baik, karena dengan dijalankannya fungsi tersebut fasilitas-fasilitas produksi akan terjaga kondisinya. Peranan perawatan terhadap mesin dan peralatan serta fasilitas lainnya menjadi sangat penting dalam menunjang beroperasinya suatu industri. Oleh karena itu, aktivitas perawatan merupakan bagian integral dari suatu industri untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. (Sudradjat, 2011) Sasaran pemeliharaan adalah mempertahankan



kapabilitas



sistem.



Sistem



pemeliharaan



yang



baik



menghilangkan variabilitas. Sistem harus 2 dirancang dan dipelihara agar dapat mencapai kinerja dan standar kualitas yang diharapkan. Pemeliharaan (maintenance) mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem agar tetap dapat bekerja. Keandalan (reliability) adalah peluang sebuah komponen mesin atau produk akan berfungsi dengan benar selama waktu tertentu dalam kondisi-kondisi tertentu.



Banyak bentuk pemeliharaan yang dapat digunakan dalam menjaga keberlangsungan berbagai jenis mesin dan peralatan 1



dalam industri. Pemeliharaan ini dapat disesuakian dengan kebutuhan perusahaan dalam meminimalkan biaya produksi, perawatan dan keterandalan sebuah mesin. Pemilihan strategi pemeliharaan yang tepat akan menjaga kesiapan mesin dalam melakukan



produksi



dengan



biaya pemeliharan



yang



ekonomis. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1.



Bagaimana pentingnya menerapkan strategi terhadap pemeliharaan dan keandalan ?



2.



Bagaimana penjelasan dari keandalan dan pemeliharaan ?



3.



Bagaimana menerapkan konsep secara total dalam pemeliharaan secara produktif ?



1.3 Tujuan Masalah Tujuan



dalam



“PEMELIHARAAN



pembahasan dan



makalah



KEANDALAN



ini,



yang



FASILITAS



berjudul



PRODUKSI”



berdasarkan rumusan masalah di atas adalah untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain: 1.



Untuk mengetahui pentingnya Pemeliharaan dan Keandalan Fasilitas Produksi.



2.



Untuk mengetahui pengartian Pemeliharaan dan Keandalan.



3.



Untuk mengetahui total pemeliharaan yang produktif.



2



1.4 Manfaat Makalah Dari pembuatan makalah ini mempunyai manfaat teoritis maupun manfaat praktis. Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan, khususnya mengenai PEMELIHARAAN dan KEANDALAN FASILITAS PRODUKSI. Makalah yang membahas mengenai PEMELIHARAAN dan KEANDALAN FASILITAS PRODUKSI dimaksudkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pembaca dalam mengetahui tugas pokok serta peran pentingnya pemeliharaan dan andal dalam menangani fasilitas produksi. Dan dalam segi manfaat yang secara praktis yaitu meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk menabung di bank serta menggunakan uangnya dengan bijak.



3



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pentingnya Strategi Terhadap Pemeliharaan dan Keandalan Para manajer di Orlando utilities commission, yang menjadi Subjek pada permulaan bab profil perusahaan global, memperjuangkan keandalan untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan, yaitu kegagalan dalam perlengkapan. Pada OUC, kegagalan generator biayanya sangat mahal bagi kedua belah pihak baik perusahaan maupun para konsumennya. pemadaman listrik seketika, berpotensi mengakibatkan kerusakan yang dahsyat. serupa, para manajer Frito-Lay , Walt Disney Company , dan United parcel service ( UPS) tidak toleran terhadap kegagalan atau kerusakan titik pemeliharaan menjadi hal yang sangat kritis bagi fritolay untuk mencapai pemanfaatan pabrik yang tinggi dan sanitasi yang sangat baik pada Disney, fasilitas yang bersih dan keamanan dalam kendaraan sangat diperlukan untuk mempertahankan Citra sebagai salah satu destinasi liburan yang sangat terkenal di dunia. demikian halnya, UPS dengan strategi pemeliharaannya yang terkenal dalam mempertahankan kendaraan operasional untuk pengirimnya dan terlihat bagus seperti baru selama 20 tahun atau lebih. Perusahaan-perusahaan ini, memahami bahwa pemeliharaan yang buruk dapat mengganggu, ketidaknyamanan, pemborosan, dan berbiaya sangat mahal, bahkan melebihi biaya hidup. seperti yang diilustrasikan pada gambar 17.1 saling keterkaitan antara operator mesin dan mekanik merupakan strategi pemeliharaan dan keandalan yang sangat berhasil bagi Hallmark . manajemen pemeliharaan yang baik dan keandalan yang meningkatkan kinerja perusahaan dan melindungi investasinya. Tujuan dari pemeliharaan dan keandalan adalah mempertahankan kapabilitas dari sistem titik pemelihara yang tepat dapat menghilangkan variabilitas. sistem yang harus dirancang dan dipertahankan untuk mencapai kinerja dan standar kualitas yang diharapkan.



4



Gambar 17.1



Pemeliharaan meliputi seluruh aktivitas yang terlibat dalam mempertahankan perlengkapan dari Sistem agar berjalan dengan baik. keandalan merupakan probabilitas bahwa suku cadang mesin atau produk akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang ditentukan berdasarkan keadaan yang berlaku. Pada bab ini, kita akan meneliti 4 taktik yang penting untuk meningkatkan keandalan dan pemeliharaan, bukan hanya terhadap produk dan perlengkapan, tetapi juga pada sistem yang menghasilkannya. 4 taktik tersebut diatur dalam cakupan keandalan dan pemeliharaan. Taktik keandalan, yaitu sebagai berikut 1. Meningkatkan komponen individual 2. Memberikan kelebihan taktik pemeliharaan, yaitu sebagai berikut 1. Mengimplementasikan atau meningkatkan pemeliharaan pencegahan. Meningkatkan kapabilitas atau kecepatan dalam perbaikan.



2.2 Keandalan Sistem terdiri atas rangkaian saling keterkaitan antara individu dengan komponen, masing-masing menjalankan pekerjaan tertentu. Jika ada salah satu komponen yang gagal saat dijalankan, dengan berbagai macam alasan, keseluruhan sistem (sebagai contoh, pesawat terbang atau mesin) akan mengalami kegagalan titik pertama, kita 2.2.1 Keandalan sistem Disebabkan oleh kegagalan yang terjadi di dunia nyata, pemahaman mengenai keberadaan mereka merupakan konsep penting dari keandalan titik



5



saat ini, kita akan meneliti dampak dari kegagalan dalam suatu rangkaian titik gambar 17.2 menunjukkan bahwa sebagaimana sejumlah komponen dalam suatu rangkaian semakin meningkat, keandalan seluruh sistem akan mengalami penurunan dengan sangat cepat. Suatu sistem n = 50 suku cadang yang



saling



99,5%,



berinteraksi,



masing-masing



memiliki



keandalan



keseluruhan keandalan sebanyak 78%. Jika sistem atau mesin



memiliki 100% suku cadang yang saling berinteraksi, masing-masing akan memiliki keandalan individual sebesar 9 9,5%, keseluruhan keandalan hanya sekitar 60%. Gambar 17.12



Untuk mengukur keandalan dalam suatu sistem tiap-tiap komponen memiliki keandalan uniknya sendiri, Kita tidak dapat menggunakan kurva keandalan dalam gambar 17.2. namun, metode perhitungan sistem keandalan (Rs) sederhana. terdiri atas menemukan keandalan individual produk sebagai berikut. Dimana : R1 = Keandalan dari komponen 1 R2 = Keandalan dari komponen 2, dan sebagainya Persamaan 17-1



mengasumsikan bahwa keandalan komponen



individual tidak tergantung pada keandalan dari komponen lainnya (masingmasing komponen dapat berdiri sendiri) titik Sebagai tambahan, pada persamaan ini, sebagaimana dalam sebagian besar pembahasan mengenai keandalan, keandalan sebagai probabilitas. Dan 0,90 Artinya bahwa unit akan dikerjakan sebagaimana dimaksud yaitu sebesar 90% saat itu. Hal ini juga menandakan akan mengalami kegagalan sebesar 1 dikurangi 0,90 = 0,10 = 10% saat itu. Kita dapat menggunakan metode ini untuk mengevaluasi



6



keandalan dari jasa atau suatu produk. Unit ukuran yang mendasar bagi keandalan adalah tingkat kegagalan produk (FR). Daan memproduksi perlengkapan yang berteknologi tinggi seringkali memberikan data mengenai tingkat kegagalan atas produk mereka titik sebagaimana Di tunjukkan dalam persamaan, Kegagalan mengukur prosentase kegagalan diantara total jumlah produk yang diuji, FR ( % ), Tahu jumlah kegagalan selama satu periode waktu, FFR (N) :



FR (%) = (Jumlah kegagalan / Jumlah Unit yang diuji) x 100% FR (N) = Jumlah kegagalan / (Jumlah unit- jam waktu operasional )



Kemungkinan istilah yang sangat umum dalam analisis keandalan adalah waktu rata-rata diantara kegagalan ( MTBF),Gerakan kebalikan dari FR (N)



MTBF = 1/ FR (N)



2.2.2 Memberikan kelebihan Meningkatkan keandalan sistem, kelebihan akan ditambahkan ke form komponen cadangan atau jalur paralel titik kelebihan diberikan untuk jaminan bahwa satu komponen atau jalur mengalami kegagalan sistem akan mengambil Jalan lainnya. Kelebihan cadangan diasumsikan bahwa keandalan suatu komponen adalah 0,80 dan kita akan mencadangkan nya dengan komponen lainnya yang memiliki keandalan sebesar 0,80. Keandalan yang dihasilkan adalah probabilitas dari komponen kerja yang pertama ditambah probabilitas komponen kerja cadangan dikalikan dengan probabilitas komponen cadangan yang diperlukan (1 - 0,80 = 0,2). Oleh karena itu :



R3 = probabilitas komponen kerja pertama + (probabilitas komponen kerja kedua x probabilitas komponen kerja kedua yang diperlukan)



7



Kelebihan paralel Cara lainnya untuk meningkatkan keandalan adalah menyediakan jalur paralel. Dalam sistem paralel, jalur diasumsikan dapat berdiri sendiri; maka dari itu, keberhasilan dalam salah satu jalur memungkinkan bagi sistem untuk kerja. Para manajer seringkali menggunakan kombinasi atas komponen cadangan atau jalur paralel untuk meningkatkan keandalan 2.3 Pemeliharaan Terdapat 2 jenis pemeliharaan: Pemeliharaan pencegahán dan pemeliharaan kerusakan. Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) mencakup pelaksanaan inspeksi rutin dan perbaikan serta menjaga tempat fasilitas dengan melakukan perbaikan yang tepat. Aktivitas ini untuk membangun suatu sistem yang akan menemukan kegagalan potensial dan melakukan perubahan atau perbaikan yang dapat mencegah terjadinya kegagalan. Pemeliharaan pencegahan lebih dari sekadar memantau mesin dan perlengkapan berfungsi dengan baik. Dia juga mencakup merancang sistem teknis dan sistem manual yang akan menjaga proses bekerja secara produktif dalam batas yang dapat ditoleransi; hal ini memungkinkan bagi sistem untuk berjalan sesuai dengan yang telah dirancang. Pemeliharaan kerusakan (breakdown maintenance) terjadi ketika perlengkapan mengalami kegagalan dan harus diperbaiki berdasarkan pada keadaan darurat atau prioritas. 2.3.1 Mengimplementasikan Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan pencegahan menekankan bahwa kita dapat menentukan kapan suatu sistem membutuhkan perbaikan atau akan membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, untuk melaksanakan pemeliharaan pencegahan, kita harus mengetahui kapan suatu sistem memerlukan perbaikan atau kapan kemungkinan untuk gagal. Kegagalan terjadi pada tingkat yang berbeda selama usia produk. Tingkat kegagalan awal yang tinggi, disebut sebagai kegagalan awal (infant mortality), akan terjadi pada banyak produk. Inilah, mengapa banyak perusahaan elektronik "memeriksa" produk mereka sebelum pengiriman: Mereka akan mengadakan bermacanı- macam tes (misalnya: siklus



pencucian



menyeluruh



pada



Whirlpool)



untuk



mendeteksi



permasalahan "awal" sebelum pengiriman. Perusahaan juga memberikan jaminan selama 90 hari. Kita akan menambahkan bahwa banyak kegagalan



8



awal bukan hanya kegagalan produk semata, tetapi lebih kepada kegagalan dalam kaitannya dengan penggunaan yang tidak tepat. Kenyataan ini mengarah kepada pentingnya manajemen operasional dalam berbagai industri untuk membangun sistem layanan purnajual yang meliputi penginstalan dan pelatihan. Ketika produk, mesin, atau proses "menetap", suatu studi dapat dilakukan atas distribusi MTBF (waktu rata-rata di antara kegagalan). Distribusi ini sering kali mengikuti kurva normal. Ketika distribusi menunjukkan standar deviasi yang kecil, akan diketahui bahwa kita memiliki sinyal untuk melakukan pemeliharaan pencegahan, bahkan jika pemeliharaan berbiaya mahal. Ketika perusahaan kita memiliki sinyal untuk melakukan pemeliharaan pencegahan, kita menentukan kapan melakukan pemeliharaan pencegahan dengan biaya yang ekonomis. Umumnya, semakin mahal pemeliharaan, semakin sempit distribusi MTBF (juga, memiliki standar deviasi yang kecil). Sebagai tambahan, jika proses tidak lagi berbiaya mahal untuk memperbaikinya ketika terjadi kerusakan dibandingkan dengan biaya pemeliharaan pencegahan, mungkin kita akan membiarkan proses menjadi rusak, kemudian melakukan perbaikan. Namun, konsekuensi dari kerusakan tersebut harus benar-benar dipertimbangkan. Bahkan, beberapa kerusakan yang relatif kecil memiliki konsekuensi yang sangat besar. Pada kondisi ekstrim lainnya, biaya pemeliharaan pencegahan sangat tidak terduga, saat pemeliharaan pencegahan suatu hal yang tepat, bahkan jika distribusi MTBF agak datar (memiliki standar deviasi yang tinggi). Dengan



teknik



pelaporan



yang



tepat,



perusahaan



dapat



mempertahankan catatan mengenai proses individual, mesin, atau perlengkapan. Catatan ini akan memberikan suatu profil (gambaran) atas kedua jenis pemeliharaan yang dibutuhkan dan pemilihan waktu pemeliharaan yang diperlukan. Mempertahankan catatan lalu atas perlengkapan merupakan bagian yang penting dalam sistem pemeliharaan pencegahan, sebagai suatu catatan mengenai waktu dan biaya untuk melakukan perbaikan. Catatan ini akan memberikan informasi mengenai



9



kumpulan data perlengkapan dan para pemasok. Keandalan dan pemeliharaan merupakan hal yang penting yang sebagian



besar



sistem



manajemen



pemeliharaan



saat



ini



telah



terkomputerisasi. Gambar 17.3 memperlihatkan komponen utama dari suatu sistem yang berisi berkas yang harus disimpan dengan baik pada sisi sebelah kiri dan laporan yang dihasilkan pada sisi sebelah kanan. Perusahaan mulai dari Boeing hingga Ford, meningkatkan keandalan produknya melalui pemeliharaan sistem informasinya. Boeing memonitor keadaan pesawat yang akan terbang dengan mengandalkan pada informasi secara real-time yang relevan di darat. Memberikan pendahuluan mengenai permasalahan dalam keandalan dan pemeliharaan. Hal yang sama, dengan layanan satelit nirkabel, jutaan pemilik mobil disiagakan terhadap ribuan permasalahan diagnosis, dari kesalahan sensor airbag hingga kebutuhan untuk mengganti oll. Sistem secara real-time ini memberikan data dengan cepat yang digunakan untuk mencegah permasalahan kualitas, bahkan sebelum konsumen memperhatikan permasalahan tersebut. Teknologi dapat meningkatkan keandalan dan tingkat kepuasan konsunmen. Selain itu, menemukan permasalahan lebih awal dapat menghemat biaya garansi jutaan dlolar. Gambar 17.3



10



Gambar 17.4



Gambar 17.4(a) memperlihatkan sudut pandang tradisional mengenai keterkaitan antara pemeliharaan pencegahan dengan pemeliharaan kerusakan. Dari sudut pandang ini, para manajer operasional akan mempertimbangkan keseimbangan antara kedua biaya Mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk melakukan pemeliharaan pencegahan akan menurunkan jumlah kerusakan. Pada beberapa poin, penurunan dalam biaya pemeliharaan kerusakan akan lebih rendah daripada peningkatan dalam biaya pemeliharaan pencegahan. Pada poin tersebut, kurva total biaya mulai naik. Melampaui titik optimal tersebut, perusahaan akan memilih lebih baik menunggu saat kerusakan terjadi dan memperbaikinya ketika menjadi rusak. Sayangnya, kurva biaya seperti pada Gambar 17.4 (a) jarang mempertimbangkan biaya keseluruhan atas kerusakan. Banyak biaya yang diabaikan karena mereka tidak secara langsung terkait dengan kerusakan yang terjadi dengan cepat. Sebagai contoh, biaya persediaan dipertahankan untuk mengimbangi bila terjadi penghentian (downtime) umumnya tidak dipertimbangkan. Lebih jauh lagi, penghentian dapat memiliki efek penghancuran keselamatan dan moral yang dahsyat. Para karyawan mulai meyakini bahwa "kinerja yang standar" dan memelihara perlengkapan bukanlah hal yang penting. Pada akhirnya. penghentian yang merugikan dapat memengaruhi jadwal pengiriman, merusak hubungan dengan konsumen dan penjualan pada masa mendatang. Ketika dampak menyeluruh atas kerusakan ini dipertimbangkan, Gambar 17.4 (b) merupakan penyajian biaya pemeliharaan yang lebih baik. Pada Gambar 17.4(b), total biaya berada pada tingkat minimum ketika sistem hanya mengalami kerusakan dalam hubungannya dengan peristiwa tidak terduga. 11



Diasumsikan bahwa seluruh biaya yang potensial yang terkait dengan penghentian telah diketahui, staf operasional dapat menghitung tingkat optimal atas aktivitas pemeliharaan secara teori. Analisis semacam ini, tentu saja, juga memerlukan data historis mengenai biaya pemeliharaan yang akurat, probabilitas terjadi kerusakan, dan waktu perbaikan. 2.3.2 Meningkatkan Kapabilitas Perbaikan Karena keandalan dan pemeliharaan pencegalhan jarang berjalan dengan sempurna, sebaginn besar perusahaan memilih beberapa level kapabilitas perbaikan. Dengan memperbesar tempat fasilitas perbaikan atau meningkatkan manajemen, pemeliharaan akan menjadi cara yang tepat untuk menempatkan kembali operasional sistem yang. Namun, tidak semua perbaikan dapat dilakukan di tempat fasilitas perusahaan. Para manajer harus, oleh karena itu, memutuskan tempat perbaikan akan dilaksanakan. memberikan rangkaian kesatuan opsi dan bagaimana peringkat mereka dalam hal kecepatan, biaya, dan kompetensi. Bergerak ke sebelah kanan dalam dapat meningkatkan kompetensi pengerjaan perbaikan, tetapi pada saat yang sama akan memperbesar biaya dan waktu penggantian. 2.3.3 Pemeliharaan yang Otonom Kebijakan dan teknik pemeliharan pencegahan meliputí penekanan pada penerimaan tanggung jawab karyawan terhadap "mengamati, memeriksa, menyesuaikan, membersihkan, dan memberitahukan" tipe pemeliharaan perlengkapan. Kebijakan ini konsisten dengan keunggulan pemberdayaan karyawan. Pendekatan ini dikenal dengan nama pemeliharaan yang



otonom



(autonomous



maintenance).



Para



karyawan



dapat



memprediksikan kegagalan, mencegah kerusakan, dan memperpanjang masa manfaat dari perlengkapan. Dengan pemeliharaan yang otonom, manajer dapat



menjalankan



langkah



untuk



memberdayakan



karyawan



dan



mempertahankan kinerja sistem.



12



2.4 Total Pemeliharaan yang Produktif Banyak perusahaan telah bergerak untuk mengarahkan konsep total manajemen kualitas (total quality management) dalam praktik pelaksanaan pemeliharaan pencegahan dengan suatu pendekatan yang disebut dengan total pemeliharaan yang produktif (total productive maintenance-TPM). Hal ini mencakup konsep penurunan variabilitas melalui pemeliharaan yang otonom dan pelaksanaan pemeliharaan yang sempurna. Total pemeliharaan yang produktif meliputi hal sebagai berikut. 1.



Merancang mesin yang dapat diandalkan, mudah untuk mengoperasikannya, dan mudah dalam pemeliharaannya.



2.



Menekankan total biaya kepemilikan ketika membeli mesin sehingga perbaikan dan pemeliharaan termasuk dalam biaya.



3.



Mengembangkan rencana pemeliharaan pencegahan yang memanfaatkan praktik pelaksanaan terbaik dari operator, departemen pemeliharaan, dan jasa gudang.



4.



Memberikan pelatihan bagi pemeliharaan yang otonom sehingga operator dapat memelihara mesinnya sendiri dan menjalin kerja sama dengan personel bagian pemeliharaan. Pemanfaatan tempat fasilitas yang tinggi, penentuan jadwal yang ketat,



persediaan yang rendah. dan keandalan atas tuntutan mutu yang konsisten. Total pemeliharaan yang produktif, yang berlanjut untuk meningkatkan dengan kemajuan akhir-akhir ini dalam penggunaan simulasi, sistem ahli, dan sensor, adalah kunci untuk menurunkan variabilitas dan meningkatkan keandalan.



13



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sistem pemeliharaan dan kendala yang baik akan menghasilkan kualitas perawatan peralatan/mesin yang tinggi, sehingga dapat bertahan lebih dari umur yang diperkirakan sebelumnya. Peralatan yang andal dan terpelihara tidak hanya memberikan utilisasi yang tinggi tetapi juga meningkatkan kualitas dan kinerja penjadwalan. Para manajer operasional memusatkan perhatian pada peningkatan desain, komponen cadangan, dan jalur paralel untuk meningkatkan keandalan. Peningkatan atas keandalan juga dapat diperoleh melalui penggunaan pemeliharaan pencegahan dan tempat fasilitas perbaikan yang sempurna. Perusahaan memberikan karyawan "hak kepemilikan" atas perlengkapan mereka. Ketika para pekerja memperbaiki atau melakukan pemeliharaan pencegahan atas mesin mereka sendiri, kerusakan umumnya akan jarang terjadi. Karyawan yang terlatih dengan baik dan pemberdayaan karyawan akan menjamin keandalan sistem melalui pemeliharaan pencegahan. Pada gilirannya, perlengkapan yang dipelihara dengan baik bukan hanya memberikan pemanfaatan yang lebih tinggi, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kinerja dalam penentuan jadwal. Perusahaan terdepan membangun dan mempertahankan sistem yang mampu menyingkirkan variabilitas sehingga para konsumen dapat mengandalkan pada produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasinya dan tepat waktu.



14



3.2 Saran Demikian makalah yang kami buat, semoga ilmu yang berada didalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sehingga mampu mengetahui tentang Manajemen Operasi tentang bab “Pemeliharaan dan Keandalan Fasilitas Produksi”. Namun apabila terdapat kesalahan dalam isi maupun penulisan kami mohon maaf dan harap maklum, karena kami adalah hamba Allah yang tidak luput dari kesalahan. Jika terdapat kritik dan saran yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami



15



DAFTAR PUSTAKA Heizer, Render, Principle Operation Management, Prentice Hall: New York 2. Ait Kadi, D., J.B. Menge, dan H. Kane. “Resource Assignment Model in Maintenance Activities Scheduling”. International Journal of Production Research 49, no. 22 (November 2011); 6677-6689. Baner, Eric, X. Zhang, dan D.A. Kimber. Practical System Reliability. New York; Wiley, 2009. Blank, Roland. The Basics of Reliability. University Park, IL: Productivity Press, 2004. Finigen, Tim, dan Jim Humphries. “Maintenance Gets Lean”. IE Industrial Systems 38, no. 10 (Oktober 2006): 26-31. Stephens, M.P. Productivity and Reliability-Based Maintenance Management. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, 2004. Weil, Marty. “Beyond Preventive Maintenance”. APICS 16, no. 4 (April 2006): 4043.



16