14 0 1 MB
ABSES LEHER DALAM (DEEP NECK ABSCESS)
DEPARTEMEN THT RSUD TARAKAN JAKARTA
Pendahuluan
Definisi: kumpulan nanah (pus) yg terbentuk di antara fasia leher leher superfisial maupun profunda sebagai akibat penyebaran infeksi dari berbagai sumber infeksi a.l. gigi, tonsil, faring sinus paranasal,telinga.
Penyebaran infeksi:
langsung, hematogen dan limfogen
dpt terjadi pada salah satu r. potensial atau lebih
Pendahuluan Kegawat daruratan di bidang THT
Jenis abses leher dalam: ABSES PARAFARING ABSES RETROFARING ABSES PERITONSIL ABSES SUBMANDIBULA ANGINA LUDOVICI
ABSES PARAFARING
Etiologi
Ruang Parafaring dapat infeksi dgn cara: 1) 2) 3)
Langsung tusukan jarum suntik, duri ikan. Supurasi kel. limfa leher Penjalaran infeksi ruang peritonsil, retrofaring atau submandibula
Gejala
Trismus
Demam tinggi
Indurasi/ pembengkakan di sekitar angulus mandibula
dinding lateral faring bengkak menonjol ke medial
Diagnosis
Riwayat penyakit , gejala & tanda, soft tissue leher AP, CT Scan.
Komplikasi Penjalaran infeksi langsung (perkontinuitatum), limfogen
& hematogen intrakranial, carotid sheat mediastinitis Abseskerusakan dinding a/v karotis
Nekrosis -> ruptur -> perdarahan hebat Periplebitis, endoflebitis
tromboflebitis, septikemia
Penatalaksanaan
Antibiotika yang adekuat
Insisi abses (jika antibiotik tidak ada perbaikan dalam 24-48 jam) eksplorasi dalam narkosis -> luar dan intra oral
ABSES RETROFARING
Insidensi: Anak < 5 thn (2-5 thn) Ruang RF (kelenjar limfa) menampung aliran limfa dari hidung, sinus paranasal, nasofaring, faring, tuba Eustachius, telinga tengah Usia > 6 thn kelenjar atrofi
Etiologi Keadaan terjadinya abses ruang
retrofaring
Infeksi sal.napas limfadenitis
retrofaring
Trauma dinding belakang faring
oleh benda asing (tulang ikan) & tindakan medis (adenoidektomi, intubasi endotrakea , endoskopi)
TBC cervikalis bag. atas abses
dingin
Gejala Demam, nyeri, sukar menelan anak rewel tidak
mau makan & minum Leher kaku & nyeri Perubahan suara Sesak nafas
Laring terkena -> stridor Inspeksi: dinding RF menonjol Palpasi : fluktuasi
Diagnosis •
Riwayat ISPA/trauma faring
Gejala & tanda klinik
Rontgen soft tissue leher lateral: pelebaran ruang RF & berkurangnya lordosis kolumna vertebralis
Diagnosis banding
Adenoiditis, Tumor
Penatalaksanaan medikamentosa antibiotika yang adekuat aerob & anaerob
(parenteral)
Pungsi & insisi abses Posisi baring“trendelenburg” Pus dihisap agar tidak aspirasi anestesi lokal/ umum obstruksi sal nafas atas trakeostomi
Komplikasi Penjalaran parafaring, ruang vaskuler visera Mediastinitis Obstruksi saluran napas asfiksia Pecah spontan pneumonia aspirasi &
abses paru
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
Etiologi: kuman aerob & anaerob
Komplikasi tonsilitis akut/infeksi kelenjar mukus
Weber di kutub atas tonsil
Patologi Superi-lateral fossa tonsilaris merupakan j. ikat longgar p.mole bengkak
Std.awal/infiltrat-> tampak hiperemis Lanjut -> supurasi -> lunak Pembengkakak peritonsil -> mendorong tonsil
ke arah kontralateral Iritasi m.pterigoid internatrismus
Abses pecah aspirasi
GEJALA DAN TANDA
Gejala tonsilitis akut (demam, disfagia/odinofagi, foetor ex ore, snoring, malaise, otalgia)
Muntah
Hipersalivasi
Hot potato voice (suara gumam)
trismus (sukar membuka mulut)
Karena iritasi m.pterygoideus
Kelenjar sub-mandibula bengkak & nyeri tekan
PEMERIKSAAN Inspeksi: sukar (trismus)
palatum mole bengkak & menonjol. Uvulabengkak & terdorong ke kontralateral Tonsil Terdorong ke arah tengah depan dan bawah. bengkak, hiperemis, dedritus Palpasi: fluktuasi Pungsi & aspirasi: pus +
PENATALAKSANAAN Std. infiltrasi: antibiotika (gol. penisilin dan
klindamisin) & simtomatik (obat kumur) Abses: pungsi-aspirasi & insisi
di tempat yg paling menonjol & lunak pertengahan garis: dasar uvula - gigi M3 atas sisi yg sakit Tonsilektomi:
Berbarengan :“a”chaud, 3-4hari
:“a” tiede,
4-6 minggu
:“a” froid
ABSES PERITONSIL (QUINSY)
Komplikasi
Abses pecah perdarahan, aspirasi, piema
Penjalaran infeksi abses parafaring, mediastinum -> mediastinitis
Intrakranial trombus sinus kavernosus, meningitis, abses otak
ABSES SUBMANDIBULA
Anatomi
R. Submandibular. sublingual
m. milohioid
r. submaksila
R. Submaksila r. submental m. digastrikus v. anterior r. submaksila lateral
ABSES SUBMANDIBULA
ABSES SUBMANDIBULA Bersumber dari: Gigi Dasar mulut Faring Kelenjar ludah Kelenjar limfe submandibula Lanjutan dari infeksi ruang lain
ABSES SUBMANDIBULA Gejala dan tanda: Pembengkakan di bawah mandibula / bawah lidah Nyeri leher Trismus sering ditemukan
ABSES SUBMANDIBULA Terapi : Antibiotika parenteral Evakuasi Abses
ANGINA LUDOVICI
ANGINA LUDOVICI Infeksi dari ruang submandibula berupa selulitis dengan tanda khas berupa pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak membentuk abses sehingga keras pada perabaan submandibula
ANGINA LUDOVICI Etiologi : Infeksi berasal dari gigi atau dasar mulut
ANGINA LUDOVICI Gejala dan tanda : Nyeri tenggorok dan leher Pembengkakan di daerah submandibula Hiperemis Keras Lidah terdorong ke atas belakang
ANGINA LUDOVICI Terapi : Antibiotika parenteral Eksplorasi untuk dekompresi
ANGINA LUDOVICI Komplikasi Sumbatan jalan nafas Penjalaran infeksi Sepsis