Aditya Pamungkas Makmur - Tugas Individu Rajut - 3 - 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PERAJUTAN 3 MESIN RAJUT LUSI RASCHEL



Nama



: Aditya Pamungkas Makmur



NPM



: 17010003



Group



: 3T1



Dosen



:



POLITEKNIK STTT BANDUNG 2019



I.



MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Memahami dan mengetahui mesin rajut lusi dan melakukan produksi kain rajut lusi yang dimulai dari merencanakan bentuk jeratan, susunan dadu sampai hasil kainnya. Tujuan    



II.



Mengetahui dan memahami mengenai Mesin Rajut Lusi. Dapat merncanakan untuk kebutuhan produksi. Dapat menghani dengan baik dan benar Dapat menjalankan Mesin Rajut Lusi.



TEORI DASAR Mesin Rajut Lusi Mesin Rajut Lusi adalah mesin rajut dimana dalam pembentukan jeratannya, jalannya benang searah dengan panjang kain. Pada mesin rajut lusi, blok-blok yang berisi jarum (masing-masing blok berisi beberapa jarum) diletakkan pada suatu batang yang disebut "needle bar”. Dengan perantaraan sistem tertentu maka batang ini bergerak naik dan turun, sehingga pada mesin rajut lusi semua jarum bekerjanya adalah bersamaan. Berbeda dengan mesin rajut pakan istilah loop yang digunakan, sedangkan pada mesin rajut lusi istilah lap yang digunakan.Mengapa disebut lap, karena ”guide bar” mengitari jarum sambil membawa benang agar terbentuk lengkung jeratan (loop) dan bentuk loop ini bisa open atau closed. Berdasarkan klasifikasi mesin secara umum, maka Mesin Rajut Lusi (MRL) terbagi menjadi: - Mesin Rajut Lusi Raschel - Mesin Rajut Lusi Tricot - Mesin Rajut Lusi Jacquard Peralatan-peralatan pada mesin rajut secara umum Sejak diketemukannya mesin rajut yang pertama oleh William Lee pada abad ke XVI di Inggris, perkembangan mesin rajut mengalami kemajuan yang sangat pesat. Namun demikian sebagai unsur utama pembentukan jeratan tetap adalah jarum. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, pada mulanya pekerjaan merajut dilakukan dengan alat-alat sederhana. Sekalipun sampai saat ini alat-alat tersebut masih tetap digunakan, namun hanya untuk kerajinan tangan saja. Sejak ditemukannya mesin rajut maka orang umumnya mempergunakan alat pembentuk jeratan yang disebut jarum.



Beberapa jenis jarum yang sering digunakan yaitu diantaranya : - Jarum janggut (beard needle) - Jarum lidah (latch needle) - Jarum gabung (compound needle) - jarum kepala ganda (link-link needle) - jarum lancip (untuk non woven) Selain jarum, dengan sendirinya dibutuhkan pula peralatan-peralatan lain dan pada umumnya ialah : a.Tempat kedudukan atau meluncurnya jarum-jarum (Needle-Bed) b.Peralatan yang menggerakkan jarum c.Peralatan yang menyuap benang d.Peralatan yang menarik atau mendorong jeratan yang terjadi e.Peralatan penggulung kain f.Tempat kedudukan benang-benang Umumnya mesin-mesin rajut dewasa ini dilengkapi pula dengan peralatanperalatan otomatis misalnya peralatan otomatis untuk benang putus, tegangan benang, pelumasan mesin dan Iain-lain, sedangkan untuk mesin-mesin yang mampu menghasilkan kain bercorak dilengkapi pula dengan peralatan-peralatan khusus untuk membuat corak. Prinsip Mesin Rajut Lusi - Diagram jeratan rajut lusi Berikut ini merupakan contoh tampilan diagram jeratan rajut lusi.



- Proses pembentukan jeratan Pembentukan jeratan pada proses rajut lusi secara umum dapat dibagi 4 (empat) tahap, yaitu :



-



Ayun (Swing ke-1) Geser depan jarum (Underlap)/U Ayun (Swing ke-2) Geser di belakang jarum (Overlap)/O



Berikut ini merupakan 5 (lima) variasi lapping diagram yang cukup penting untuk diketahui sebagai dasar pembuatan desain pada mesin rajut lusi (MRL). - Gerak guide bar



-



5 (lima) variasi dasar lapping



Penggunaan angka untuk jeratan pada dadu tergantung pada jenis mesinnya : Raschel : 0-2-4-6-... Tricot : 0-1-2-3-...



III. ALAT DAN BAHAN



Alat : Mesin rajut raschel MRL 6fG Dadu untuk membentuk jeratan Bahan : Benang



IV.



CARA KERJA 1. Buat rencana rajut yang meliputi jenis jeratan yang akan digunakan dan susunan dadu 2. Siapkan dadu-dadu yang akan digunakan 3. Lakukan penghanian benang pada beam sesuai panjang benang dan jumlah beam yang akan digunakan 4. Pasang benang yang telah dihani pada beam dan pasang pada mesin 5. Pasang dadu-dadu yang telah disusun pada pattern drum 6. Lakukan pengecekan untuk pattern drum dengan memutarkan mesin secara manual untuk memastikan tidak ada kesalahan pada susunan dadu yang digunakan 7. Cucuk setiap benang pada sisir satu persatu 8. Operasikan mesin



V.



DATA PRAKTIKUM praktikum yang dilakukan yaitu membuat kain dengan menggunakan dua bar dasar dan dua bar bebas 



2 Bar Dasar -



Diagram Lapping



-



Dadu











Bar 1 : C-A-B-D-C-A-B-D-C-A-B-D-C-A-B-D







Bar 2 : B-D-C-A-B-D-C-A-B-D-C-A-B-D-C-A



2 Bar Bebas -



Diagram Lapping



-



Dadu 



Bar 1 : A-D-C-A-B-D-A-D-A-D-A-D-C-A-B-D







Bar 2 : D-A-B-D-C-A-D-A-D-A-D-A-B-D-C-A



VI.



PEMBAHASAN Praktikum yang dilakukan yaitu membuat kain pada mesin rajut lusi raschel dengan menggunakan dua bar bebas dan dua bar dasar. Kain hasil yang dibuat dilihat dari praktikum sebelumnya yaitu menggunakan 1 bar, kain pada dua bar memiliki ketebalan yang belih daripada kain yang menggunakan 1 bar saja, kerapatan pada dua bar terlihat lebih rapat dibandingkan pada kain dengan menggunakan satu bar. Pada jeratan dua bar yang digunakan, terdapat dua jenis jeratan bar yang digunakan yaitu bar dasar dan bar bebas. Bar dasar jeratan yang digunakan hanya jenisjenis jeratan dasar yaitu pillar, tricot, satin, tuch, samp, dan atlas sehingga variasi jeratannya terbatas, bar bebas jeratan yang digunakan dapat dicampurkan beberapa jeratan sehingga jeratan kain yang dihasilkan banyak. Dari hasil praktikum yang dilakukan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Susunan dadu yang digunakan dan memastikan susunan dadu yang disusun sesuai dengan jeratan yang ingin dibentuk 2. Posisi benang yang dicucuk pastikan berada di posisi tengah 3. Posisi benang yang dicucuk setiap benangnya dipasang bersandingan tanpa ada selang satupun



VII. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari perkatikum diantaranya yaitu : 1. Mesin rajut yang digunakan yaitu mesin rajut lusi raschel 2. Bar yang digunakan yaitu menggunakan dua bar 3. Praktikum pertama untuk dua bar menggunakan jeratan dasar pada kedua barnya 4. Praktikum selanjutnya menggunakan jeratan bebas pada kedua barnya 5. Hasil kain lebih tebal dan lebih rapat daripada kain yang dihasilkan dengan menggunakan saru bar saja



DAFTAR PUSTAKA Moekarto Moeliono. Buku panduan selayang pandang pengembangan produk perajutan. 2012.



LAMPIRAN HASIL PRAKTIKUM