AFIKSASI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AFIKSASI D I S U S U N OLEH YOGIANTO Kelas 111 E BAHASA DAN SASTRA INDONESIA



TAHUN AJARAN 2009-2010



KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah. Sholawat dan salam kepada Rasulullah. Berkat limpahan rahmatNya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam makalah ini kami akan membahas masalah afiksasi Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa skip muhammadiyah pagaralam.dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen pembimbing kami minta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang.



Pasir Pengarayan, November 2010 Penyusun, Kelompok 1



DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi I. Pendahuluan…………………………………………………………………….1 I.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..1 I.2 Tujuan…………………………………………………………………………...1 I.3 Rumusan Masalah……………………………………………………………….1 II. Pembahasan…………………………………………………………………….2 II.1 Afiks……………………………………………………………………………2 II.2 Afiksasi…………………………………………………………………………2 II.3 Macam-macam Afiksasi ……………………………………………………….3 II.3.1 Prefiks………………………………………………………………………...3 II.3.2 Sufiks…………………………………………………………………………3 II.3.3 Infiks………………………………………………………………………….3 II.3.4 Konfiks……………………………………………………………………..…4 II.3.5 Gabungan Afiks……………………………………………………………....4 II.3.6 Simulfiks……………………………………………………………………...4 II.3.7 Superfiks……………………………………………………………………...5 II.3.8 Interfiks……………………………………………………………………….5 II.3.8 Transfiks……………………………………………………………………....5 III. Penutup………………………………………………………………………….6 III.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….6



III.2 Saran……………………………………………………………………...……6 Daftar Pustaka I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang



Sebelum kita membahas apa itu Afiksasi, kita harus tahu dulu apa itu Afiks? Afiks adalah morfem terikat yang dilekatkan pada morfem dasar atau akar (Fromkin dan Rodman, 1998:519). Pembahasan mengenai afiks dapat ditemukan dalam setiap buku linguistik umum dan morfologi. Namun demikian, pembahasan pada buku-buku tersebut masih bersifat kurang menyeluruh dan berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh terbatasnya jenis afiks dari bahasa yang dianalisis atau belum adanya analisis yang lebih mendalam mengenai afiks. Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Afiksasi adalah salah satu dari 3 proses morpologik, yang terdiri atas afiksasi, Reduplikasi, dan Proses Pemajemukkan. I.2 Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui sedikit banyak mengenai tentang Afiks dan proses pembubuhan Afiks ( Afiksasi ) serta contoh-contoh pembubuhan afiks tersebut. I.3 Rumusan Masalah Pemahaman tentang Afiks dan Afiksasi akan lebih baik apabila tidak mengabaikan bentuk dasarnya, baik satuan tunggal maupun satuan kompleks. 1. Apa itu Afiks? 2. Apa Pengertian Afiksasi? 3. Apa saja macam-macam Afiksasi?



II. PEMBAHASAN II.1 Afiks Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata dan bukan pokok kata. Melainkan mengubah leksem menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai arti lebih lengkap, seperti mempunyai subjek, predikat dan objek. Sedangkan prosesnya sendiri di sebut afiksasi (affixation). Imbuhan (afiks) adalah Bentuk (morfem) terikat yang dipakai untuk menurunkan kata.



Pada umumnya imbuhan (afiks) hanya dikenal ada empat, yaitu awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks). Dalam sumber lain disebutkan bahwa imbuhan (afiks) itu ada sembilan, yaitu prefiks, infiks, sufiks, simulfiks, konfiks, superfiks, interfiks, transfiks, dan kombinasi afiks. II.2 Afiksasi Ialah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Contoh: ber- padaLARI - berjberlari me(N)- pada runcing - meruncing -an pada pakai – pakaian II.3 Macam-macam Afiksasi (prefiks, sufiks, infiks,konfiks, gabungan afiks, Simulfiks, Superfiks, Interfiks dan Transfiks ) II.3.1 Prefiks (Awalan) Ialah afiks (imbuhan) yang ditempatkan di bagian muka dasar (mungkin kata dasar atau kata kompleks/jadian). Contoh: ber - -berjalan, bermain di- -ditulis, dibeli, dipukul meN- -menulis, membaca, mempertahankan ter- -terpilih, terbawa II.3.2 Sufiks (Akhiran) Ialah morfem terikat yang digunakan di bagian belakang kata atau dilekatkan pada akhir dasar. Contoh: -an -makanan, mainan -kan -ambilkan -man, -wati _seniman, seniwati II.3.3 Infiks (Sisipan) Ialah afiks yang diselipkan atau dilekatkan di tengah kata dasar. Contoh: -el, -geletar, -em, -gemetar, -er, - gerigi



-in -kinerja II.3.4 Konfiks Ialah gabungan prefiks dan sufiks yang dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar. Contoh: ber – an -berdatangan, berhamburan ke—an -keuangan, keahlian per—an -perjuagan, pertemuan se—nya -sebaik-baiknya, sebesar-besarnya II.3.5 Gabungan Afiks Ialah gabungan prefiks dan sufiks yang ditambahkan pada kata dasar tidak sekaligus. Contoh: ber—an -berpakaian -pakai_pakaian berpakaian member—kan -memberlakukan laku_ berlaku_ berlakukan _memberlakukan II.3.6 Simulfiks Ialah afiks yang disamakan dengan ciri-ciri segmental yang dileburkan pada kata dasarnya. Biasanya di samakan dengan nasalisasi dari fonem pertama suatu bentuk dasar, dan fungsinya ialah membentuk verba atau memverbakan nomina, adjectiva atau kelas kata yang lain menjadi kata kerja. Contoh: Kopi → ngopi Sate → nyate Kebut → ngebut Tulis → nulis II.3.7 Superfiks atau suprafiks Superfiks atau suprafiks adalah afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri suprasegmental atau afiks yang berhubungan dengan morfem suprasegmental Imbuhan superfiks dapat kita jumpai dalam bahasa-bahasa daerah, superfiks itu sama halnya dengan bahasa dialek yang hanya di miliki oleh daerah tertentu. Contoh : Suwe → lama



Wedi → akut Biti → kecil Malampo → gemuk. II.3.8 Interfiks Interfiks yaitu suatu jenis infiks yang muncul di antara dua unsur. Dalam bahasa indonesia interfiks terdapat pada kata-kata bentukan baru, misalnya: interfiks –n-dan -o-. Contoh: indonesia-logi → indonesianologi jawa-logi → jawanologi. II.3.9 Transfiks Transfiks yaitu jenis infiks yang menyebabkan kata dasar menjadi terbagi-bagi. Bentuk ini terdapat dalam bahasa-bahasa Afro-Asiatika, antara lain dalam bahasa arab. Contoh: nshr -a-a, → nashara dzhb-a-a → dzahaba.



III. PENUTUP III.1 Kesimpulan Afiks adalah morfem terikat yang dilekatkan pada morfem dasar atau akar, imbuhan (afiks) hanya dikenal ada empat, yaitu awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks). Dalam sumber lain disebutkan bahwa imbuhan (afiks) itu ada sembilan, yaitu prefiks, infiks, sufiks, simulfiks, konfiks, superfiks, interfiks, transfiks, dan kombinasi afiks. Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata. Afiksasi adalah salah satu dari 3 proses morpologik, yang terdiri atas afiksasi, Reduplikasi, dan Proses Pemajemukkan. III.2 Saran



Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik & saran yang membangun guna kesempurnaan pembuatan makalah ini dan bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.



DAFTAR PUSTAKA Drs. Sudarno, M. Ed. 1990. Morfofonemik Bahasa Indonesia . Jakarta : Arika Media Cipta. Prof. Drs. M. Ramlan. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Suatau Tinjauan Deskriptik. Yogyakarta : CV. Karyono. Alwi hasan,dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka. Kridalaksana, harimurti. 1996. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.