Makalah Kel 9 Afiksasi Bahasa Lampung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH AFIKSASI DALAM BAHASA LAMPUNG Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi Bahasa Lampung MI/SD Dosen Pengampu : YAUMI ARFAH,S.Pd.,M.Pd.



Disusun oleh: Kelompok 9 1. Desi Permani



2011100369



2. Mei Sundari



2011100096



3. Winda Jayanti



2011100324



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AKADEMIK 2021/2022



KATA PENGANTAR Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat dan karunia-nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam tercurah pada rasulullah saw. Semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah “materi Bahasa lampung mi/sd”, selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. kami sebagai mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua.



Bandar lampung, 22 september 2022



Penulis



ii



DAFTAR ISI JUDUL KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................................iii BAB I .................................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 4 A.



Latar Belakang ...................................................................................................................... 4



B.



Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5



C.



Tujuan .................................................................................................................................... 5



BAB II ................................................................................................................................................ 6 PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 6 A.



PREFIKS ............................................................................................................................... 6



B.



INFIKS ................................................................................................................................. 10



C.



SUFIKS ................................................................................................................................ 11



D.



KONFIKS ............................................................................................................................ 12



BAB III ............................................................................................................................................. 14 PENUTUP ........................................................................................................................................ 14 A.



Kesimpulan .......................................................................................................................... 14



B.



Saran..................................................................................................................................... 14



DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 15



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sangat penting dalam komunikasi baik tertulis maupun lisan. Sehingga penggunaan bahasa harus berdasar pada kebahasaan dan perbendaharaan kata yang kaya dan lengkap. Karena bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, melalui bahasa kita dapat saling berkomunikasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa mempunyai struktur dan bentuk yang menyusun sebuah kata. Berbahasa yang baik dapat menjalin suatu hubungan atau jembatan suatu kebudayaan. Jika mempelajari suatu budaya, akan lebih baik jika mulai dengan mengenal bahasanya. Melalui pengenalan dan penguasaan suatu bahasa akan lebih dekat dengan budaya suatu daerah. Bahasa daerah adalah alat penghubung dalam keluarga dan masyarakat daerah. Dalam hal ini bahasa Lampung yang merupakan bahasa asli yang dipergunakan oleh masyarakat pengguna bahasa Lampung. Bahasa yang dipakai oleh penduduk asli Lampung dibedakan menjadi dua bahasa, oleh sebab itu orang Lampung disebut “ruwai jurai” yaitu dua kelompok keturunan. Demikian pula dengan adat istiadat terdiri dari golongan masyarakat yang beradat pepadun dan masyarakat peminggir. Penduduk terdiri dari dua golongan yaitu penduduk suku asli Lampung dan penduduk pendatang, oleh karena iu daerah provinsi Lampung bernama “Sang Bumi Ruwa Jurai” yang artinya bumi mulia dari dua golongan masyarakat berbeda asal-usul. Bahasa lampung sudah lama tidak dipelajari oleh para mahasiswa, sejak SMP lalu. seharusnya bahasa Lampung merupakan bahasa daerah yang perlu dikembangkan dan dilestarikan. Mahasiswa kebanyakan tidak memahami afiksasi dengan menggunakan bahasa Lampung. Mereka memahami afiksasi menggunakan



4



bahasa Indonesia. Ketika menulis kata berimbuhan prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks mengalami banyak kesalahan . Hal ini yang membuat penulis mendeskripsikan proses afiksasi bahasa Lampung yang meliputi prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks.



B. Rumusan Masalah 1. Apasajakah prefiks dalam Bahasa lampung? 2. Apasajakah infiks dalam Bahasa lampung? 3. Apasajakah sufiks dalam Bahasa lampung? 4. Apasajakah konfiks dalam Bahasa lampung?



C. Tujuan 1. Untuk mengetahui prefiks apasaja yang ada didalam Bahasa lampung 2. Untuk mengetahui infiks apasaja yang ada didalam Bahasa lampung 3. Untuk mengetahui sufiks apasaja yang ada didalam Bahasa lampung 4. Untuk mengetahui konfiks apasaja yang ada didalam Bahasa lampung



5



BAB II PEMBAHASAN A. PREFIKS Prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal atau di depan suatu kata dasar. Sehingga prefiks sering juga disebut sebagai awalan . Prefiks dalam Bahasa lampung terdiri atas: a. Prefiks Nge- / NgaImbuhan Nge / Nga dalam bahasa Lampung berfungsi membentuk kata kerja. Imbuhan ini memiliki alomorf nye- m, n, dan tetap dan dapat pula mengalami perubahan bentuk.



Imbuhan nge- yang tidak mengalami perubahan misalnya: Nge + guwai : ngeguwai



= mengerjakan



Nge + lawan : ngelawan



= melawan



Imbuhan Nge- yang mengalami perubahan misalnya: Nge + ulang



: ngulang



= mengulang



Nge + kawil



: ngawil



= memancing



b. Prefiks nye-/nya Awalan nye- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan nye- dipergunakan apabila kata yang dilekati menggunakan konsonan /c/ dan /s/. awalan nye- berubah menjadi ny-, sedangkan konsonan /c/ dan /s/ luluh atau hilang. Contoh: Nye + subuk : nyubuk



= mengintai



Nye + cukut



= menggunakan kaki



: nyukut



6



c. Prefiks neAwalan ne- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan ne- dipergunakan apabila kata yang dilekati menggunakan konsonan /t/. awalan ne- berubah menjadi n-, sedangkan konsona luluh atau hilang. Contoh: Ne + tutu



: nutu



= menumbuk



Ne + netuk



: netuk



= memukul



d. Prefiks meAwalan me- berfungsi membentuk kata kerja. Awalan me- dipergunakan apabila kata yang dilekati menggunakan konsonan /p/. awalan me- berubah menjadi m, sedangkan konsonan /p/luluh atau hilang. Contoh: Me + pagas



: magas



= menikam



Me + pitit



: mitit



= mencubit



e. Prefiks be-/bu Prefiks be-/bu- berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks be- /bu- bila melekat pada sebuah kata tidak mengalami perubahan fonem. Contoh: Be + haban



: behaban



Bu + lamban : bulamban



= berpenyakit, sakit = berumah tangga



f. Prefiks ke-/kaPrefiks ke-/ka berfungsi membentuk kata kerja.



7



Prefiks ini tidak mengalami perubahan bentuk jika dilekatkan pada kata dasar. Alternatif makna yang ditimbulkan yaitu: Menyatakan ketidaksengajaan Contoh: Ke-/ka- + usung : keusung = terbawa Menyatakan kesanggupan: Ke-/ka- + kanik :kekanik = dapat dimakan Menyatakan tingkat / urutan / kumpulan Ke-/ka + khua : kekhua = yang kedua



g. Prefiks diPrefiks di- berfungsi membentuk kata kerja pasif. Fungsi ini semacam dengan awalan di- dalam bahasa Indonesia. Jika di- sebagai kata depan letaknya ada di depan nama tempat atau menunjukkan tempat. Contoh: Di + tetuk : ditetuk = dipukul Di + akuk : diakuk = diambil



h. Prefiks se-/saPrefiks se-/sa- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks se- /sa- melekat pada sebuah kata tidak mengalami perubahan.



Apabila awalan se-/sa- dihubungkan dengan kata benda berarti: satu Se-/sa + kamakh : sekamakh = satu kamar



Apabila awalan se-/sa- dihubungkan dengan kata keadaan berarti sama Se/sa- + langgakh : selanggakh = sama tingi atau setinggi



i. Prefiks ti-



8



Prefiks ti- berfungsi membentuk kata kerja pasif. Prefiks ti- tidak mengalami perubahan bentuk bila melekat pada sebuah kata. Contoh: Ti + akuk



: tiakuk



= diambil



Ti + tedos



: titedos



= ditahan



j. Prefiks ta-/tePrefiks ta-/te- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks ta- /te- ini dapat mengalami perubahan bila melekat pada sebuah kata. Contoh: Ta-/te + suwah



: tesuah



= menjadi kaget



Ta-/te- + usung



:teusung



= terbawa



k. Prefiks pePrefiks pe- berfungsi membentuk kata benda. Prefiks pedapat mengalami perubahan bentuk bila melekat pada kata dasar. Contoh: Pe- + tulung



: penulung



= penolong



Pe + kopi



: pengupi



= suka minum kopi



l. Prefiks daPrefiks da- berfungsi untuk mempertegas kata yang diikutinya. Contoh: Da + bingi



: dabingi



= pada malam hari



Da + khani



: dakhani



= siang hari



9



B. INFIKS Infiks adalah bentuk afiks yang ditempatkan di tengah kata dasar. Sehingga infiks sering disebut dengan sisipan. Infiks Bahasa lampung terdiri dari: a. Infiks “al” Kata Dasar



Infiks



Kata Jadian



Makna



Tambun



al



Talambun



Banyak Sekali



Lepot



al



Lalepot



Kue Lepet



Kata Dasar



Infiks



Kata Jadian



Makna



Gasak



akh



Gakhasak



Gemuruh



Gamak



akh



Gakhamak



Dikerjakan



Kata Dasar



Infiks



Kata Jadian



Makna



Gakhetuk



am



Gamkhetuk



Gemertak



Getom



am



Gameton



Taku Hati



b. Infiks “akh”



c. Infiks “am”



d. Infiks “an” Kata Dasar



Infiks



Kata Jadian



Makna



Batok



an



Banatok



Barang Bawaan Melamar



Bawang



an



Banawang



e. Infiks gabungan “am” dan “akh”



10



Tanah Rawa



Kata Dasar



Infiks



Kata Jadian



Makna



Gadak



am + akh



Gamakhadak



Suara



Gradak



Gruduk Giantuk



am + akh



Gamakhintuk



SambungMenyambung



C. SUFIKS Sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di akhir atau di belakang suatu kata dasar. Sehinga sufiks sering disebut dengan akhiran. Sufiks dalam Bahasa lampung yaitu: a. Sufiks –an Sufiks –an berfungsi membentuk kata benda. Sufiks –an apabila dirangkaikan dengan kata dasar tidak mengalami perubahan bentuk. Contoh: Inom + an : inoman = minuman Kanik + an : kanikan = makanan



b. Sufiks -ko/-kon Sufiks -ko/-kon nmembentuk kata kerja imperatif. Sufiks ko- /kon- ini bila melekat kata dasar tidak mengalami perubahan. Sufiks ko-/kon- sebenarnya alomorf saja, karena fungsi maupun maknanya sama. Contoh: Akuk + -ko/-kon : akukko = ambilkan Lapah + -ko/kon : lapahko = jalankan c. Sufiks –i/-e



11



Sufiks –i/-e membentuk kata kerja imperatif. Sufiks –i/-e ini bila melekat pada kata dasar tidak mengalami perubahan. Sufiks –i/-e sebenarnya alomorf saja, karena fungsi maupun maknanya sama. Contoh: Kulik + i : kuliki = kuliti/kupasi Tayakh + i: tayakhi = lempari d. Sufiks –ni/-ne Sufiks –ni/-ne membentuk kata benda. Sufiks –ni/-ne ini bila melekat pada kata dasar tidak mengalami perubahan. Sufiks – ni/-ne sebenarnya alomorf saja, karena fungsi maupun maknanya sama. Contoh: Lamban + ni/ne : lambanni = rumahnya Guwai + ni/ne : guwaini = pekerjaannya e. Partikel –do Partikel –do berfungsi membentuk kata kerja imperatif. Partikel –do apabila dirangkaikan dengan kata dasar tidak mengalami perubahan bentuk. Makna pertikel ini menunjukkan penekanan pada kata yang di belakangnya. Contoh: Lapah + do : lapahdo = jalanlah Cakak + do : cakakdo : naiklah



D. KONFIKS Konfiks adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang bersamasama membentuk satu arti. a. Konfiks ke-an



12



Menyatakan terlalu, contoh: Ke + balak + an : kebalakan = kebesaran atau terlalu besar Ke + langgakh + an : kelanggakhan : ketinggian atau terlalu tinggi



Menyatakan menjadi terkena atau menderita Ke + liyom + an : keliyoman = menjadi malu Ke + suluh + an : kesuluhan = menjadi merah wajahnhya



b. Konfiiks pe-an Pe + legoh + an : kelegohan = pelan-pelan Pe + lamban +an : pelambanan = perumahan



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal atau di depan suatu kata dasar (awalan). Prefiks dalam Bahasa lampung terdiri atas: Prefiks Nge- / Nga-, Prefiks nye- /nya, Prefiks ne-, Prefiks me-, Prefiks be-/bu-, Prefiks ke-/ka-, Prefiks di-, Prefiks se- /sa-, Prefiks ti-, Prefiks ta-, Prefiks pe-, Prefiks da-. Infiks adalah bentuk afiks yang ditempatkan di tengah kata dasar. Sehingga infiks sering disebut dengan sisipan. Infiks Bahasa lampung terdiri dari: Infiks al, Infiks akh, Infiks am, Infiks an, Infiks am dan akh. Sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di akhir atau di belakang suatu kata dasar. Sehingga sufiks sering disebut dengan akhiran. Sufiks dalam Bahasa lampung yaitu: Sufiks –an, Sufiks –ko/kon, Sufiks –i/-e, Sufiks –ni/-ne, dan partikel –do. Konfiks adalah gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yang bersama-sama membentuk satu arti. Konfiks terdiri dari : Konfiks ke-an dan Konfiiks pe-an. B. Saran Seharusnya diadakan pembinaan bahasa Lampung pada setiap



semester



membangkitkan kembali wawasan dalam berbahasa daerah khusunya daerah Lampung, karena bahasa Lampung merupakan bahasa daerah yang perlu dikembangkan dan dilestarikan



14



DAFTAR PUSTAKA



Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rhineke cipta. Mahsun. (2014). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Muntazir. (2014). Bahasa Lampung. Pringsewu: STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung.



https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/22/130000569/pengertian-imbuhan-prefikssufiks-dan-infiks Diakses pada 22 september 2022, pukul 20.58



15