Ahda Ziyad Al Wafi (RPR) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN RAPID PLASMA REAGIN (RPR) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Imunoserologi Dasar yang Diampu oleh bapak Roni Afriansya, ST., M.Si



disusun oleh Ahda Ziyad Al Wafi (P1337434319025)



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG 2020



I.



Judul Pemeriksaan Rapid Plasma Reagin (RPR)



II.



Hari, Tanggal Selasa, 1 September 2020



III.



Tujuan Untuk mendeteksi adanya antibodi non-treponema (reagin) dalam serum atau plasma pasien secara kualitatif dan semi-kuantitatif.



IV.



Metode Metode yang digunakan dalam pemeriksaan RPR ini adalah metode flokulasi secara kualitatif dan semi-kuantitatif.



V.



Prinsip Reaksi flokulasi secara imunologis yang terjadi antara antibodi-non treponemal (reagin) yang terdapat dalam serum/plasma pasien dengan antigen lipoid yang terdapat pada reagen RPR. Antigen RPR yang digunakan merupakan modifikasi dari antigen VDRL yang mengandung mikro partikel karbon.



VI.



Alat dan Bahan Alat -



Slide test berlatar belakang putih



-



Mikropipet 50 μl



-



Yellow tip



-



Rotator



-



Timer



-



Pipet pengaduk



-



Needle



Bahan



-



Sampel serum



-



RPR test kit yang terdiri atas : Kontrol serum positif, Kontrol serum negatif, dan Reagen RPR



VII.



Buffer saline (NaCl 0,85 %)



Prosedur Kerja A. Uji Kualitatif 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Test kit dan sampel serum dikondisikan pada suhu kamar terlebih dahulu dengan cara didiamkan beberapa menit di luar tempat penyimpanan. 3. Kontrol positif, kontrol negatif, dan sampel serum dihomogenkan. Kemudian, masing-masing diteteskan sebanyak 1 tetes (50 μl ) ke dalam 3 buah lingkaran pada slide test secara berurutan. 4. Reagen RPR Carbon dipindahkan dari botol reagen ke botol plastic yang ada dalam RPR Test Kit. 5. Homogenkan reagen RPR, lalu teteskan 1 tetes reagen RPR pada masingmasing lingkaran dengan menggunakan pipet. 6. Kontrol serum positif, kontrol serum negatif, sampel serum dan reagen RPR pada masing-masing lingkaran dihomogenkan ke seluruh area lingkaran menggunakan pipet pengaduk yang berbeda untuk setiap lingkaran. 7. Goyangkan slide menggunakan rotator selama 8 menit. 8. Amati flokulasi yang terjadi dan catat hasilnya 9. Hasil pemeriksaan positif ( reaktif kuat dan reaktif lemah) pada pemeriksaan kualitatif dilanjutkan pada pemeriksaan semi-kuantitatif. B. Uji Semi-kuantitatif 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Test kit dan sampel serum dikondisikan pada suhu kamar terlebih dahulu dengan cara didiamkan beberapa menit di luar tempat penyimpanan. 3. Larutan NaCl 0,85% diteteskan sebanyak 1 tetes (±50 μl) pada lingkaran pertama sampai kelima pada slide test.



4. Pipet sampel serum sebanyak 50 μl lalu diteteskan pada lingkaran pertama. 5. Larutan NaCl 0,85 % dan sampel serum pada lingkaran pertama dihomogenkan. Kemudian campuran yang telah homogen tersebut dipipet sebanyak 50 μl dan pindahkan ke lingkaran kedua. Langkah tersebut diulangi sampai lingkaran kelima. 6. Campuran dari lingkaran kelima dipipet 50 μl kemudian di buang. 7. Sebanyak 1 tetes reagen RPR diteteskan pada lingkaran pertama sampai kelima reagen dan sampel dihomogenkan. 8. Slide test digoyangkan dengan rotator selama 8 menit. 9. Amati flokulasi yang terbentuk dan catat hasilnya. 10. Pembacaan hasil yaitu lingkaran terakhir yang memberikan hasil pemeriksaan positif (terjadi flokulasi) Lingkaran 1 2 3 4 5 VIII.



Pengenceran ½ ¼ 1/8 1/16 1/32



Interpretasi Hasil A. Uji Kualitatif Laporan hasil dengan menyebutkan non-reaktif, reaktif lemah atau reaktif



1. Reaktif



: Bila tampak gumpalan sedang atau besar di tengah



dan pinggir lingkaran. 2. Reaktif lemah pinggir lingkaran.



: Bila tampak gumpalan kecil-kecil halus pada



3. Non Reaktif



: Bila tidak muncu flokulasi/gumpalan.



B. Uji Semi-kuantitatif Laporan hasil pada pemeriksaan ini yaitu dengan menentukan lingkaran paling akhir yang menunjukkan terjadinya flokulasi. IX.



Pembahasan Rapid Plasma Reagin (RPR) adalah salah satu pemeriksaan non troponemal untuk sifilis untuk mendeteksi non-spesifik antibodi (reagin) dalam darah pasien. Pemeriksaan Rapid Plasma Reagin dilakukan dengan menggunakan metode flokulasi. Pemeriksaan RPR mengukur antibodi IgM dan IgG terhadap materi lipoidal, dihasilkan dari kerusakan sel host sama seperti lipoprotein, dan mungkin kardiolipin dihasilkan dari treponema. Antibodi antilipoidal merupakan antibodi yang diproduksi tidak hanya dari pasien sifilis dan penyakit treponemal lainya, tetapi juga sebagai respons terhadap penyakit nontreponemal akut dan kronik yang menyebabkan kehancuran jaringan. Jika di dalam sampel ditemukan antibodi, maka akan berikatan dengan partikel lipid dari antigen membentuk gumpalan. Partikel charcoal beraglutinasi dengan antibodi dan kelihatan seperti gumpalan di atas kartu putih. Apabila antibodi tidak ditemukan didalam sampel, maka akan kelihatan campuran berwarna abu-abu. Pada uji kualitatif terdapat tiga kemungkinan hasil yang akan didapat. Hasil yang pertama adalah hasil reaktif. Hasil reaktif ditandai dengan tampaknya gumpalan sedang atau besar di tengah dan pinggir lingkaran. Hasil yang kedua adalah reaktif lemah, yang ditandai dengan adanya gumpalan kecil-kecil halus pada pinggir lingkaran. Hasil yang ketiga adalah Non Reaktif, yang ditandai dengan tidak munculnya flokulasi/gumpalan. Sedangkan, pada pemeriksaan semi-kuantitatif dapat dibaca hasilnya. Hasil RPR reaktif dapat bermakna infeksi baru atau lama dengan treponema patogen, meskipun hasil reaksi positif palsu dapat juga terjadi. Hasil reaksi positif palsu dapat disebabkan oleh kesalahan laboratorium dan serum antibodi yang tidak ada hubungannya dengan sifilis. 3. Hasil RPR nonreaktif tanpa gejala klinik sifilis dapat berarti tidak terinfeksi sifilis atau pengobatan yang tidak efektif. Apabila hasil RPR nonreaktif disertai dengan gejala klinik sifilis, dapat berarti sifilis primer dini, reaksi



prozone pada sifilis sekunder. Inkubasi dari infeksi sifilis tidak dapat disingkirkan dari hasil RPR nonreaktif. X.



Simpulan Rapid Plasma Reagin (RPR) adalah salah satu pemeriksaan non troponemal untuk sifilis untuk mendeteksi non-spesifik antibodi (reagin) dalam darah pasien. Pemeriksaan Rapid Plasma Reagin dilakukan dengan menggunakan metode flokulasi. Pemeriksaan RPR mengukur antibodi IgM dan IgG terhadap materi lipoidal, dihasilkan dari kerusakan sel host sama seperti lipoprotein, dan mungkin kardiolipin dihasilkan dari treponema. Pemeriksaan RPR pada praktikum ini dilakukan secara kualitatif dan semi-kuantitatif.



XI.



Daftar Pustaka Elfrida, E.2014. “Imunopatogenesis Treponema pallidum dan Pemeriksaan Serologi”. Jurnal Kesehatan. Diakses dari http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article /view/203. diakses pada 2 September 2020 Hendrawan, Komang Bayu. 2013. “PEMERIKSAAN RPR”. Laporan Praktikum. Diakses dari https://www.scribd.com/doc/137882456/Pemeriksaan-RPR. diakses pada 2 september 2020