5 0 465 KB
AKUNTANSI BIAYA 1 LAPORAN TEMPAT USAHA NELA KONVEKSI DAN SABLON KAOS Dosen Pengampu : Dr. Ratih Kusumastuti, S.E., M.M., M.Si., Ak, CA
Disusun Oleh : 1. MU’AMMAR FAUZAN
(C1C017014)
2. MIRA ATIKA JATI
(C1C017082)
3. M. YASIN NUR WIBOWO
(C1C017030)
4. IKA MUNAWAROH
(C1C017074)
5. IVANA KRISTINA HUTASOIT
(C1C017094)
6. PRIO GIRI LAWU
(C1C017054)
7. RISKHA
(C1C017110)
KELAS : R-010 / AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Dalam penyusunan laporan ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena keterbasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki. Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Akuntansi Biaya 1. Dan juga kepada teman–teman yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada kami. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat butuhkan agar dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pihak yang berkepentingan.
Jambi, Oktober 2018
Penyusun
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Pendahuluan Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat dan membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Oleh sebab itu perusahaan perlu mengetahui perilaku pelanggan dalam membeli, menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka pemenuhan dan pemuasan kebutuhan. Usaha Konveksi itu sendiri memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan. Bila ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini membawa perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah Adapun laporan ini, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah, antara lain : 1. Apa produk yang dibuat dari tempat usaha ini 2. Bagaimana alur produksi dari konveksi ini? 3. Berapa biaya produksi yang di keluarkan oleh tempat usaha tersebut? 4. Berapa besar upah gaji yang dikeluarkan oleh perusahaan? 5. Apasaja faktor yang mempengaruhi produksi?
1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan laporan Kewirausahaan ini ,maka penulis merumuskan tujuannya yaitu untuk menumbuh kembangkan minat mahasiswa menjadi wirausaha dan memberikan pengalaman nyata dalam mengimplementasi aspek-aspek manajemen usaha.
1.4 Manfaat Penulisan Adapun laporan ini , penulis merumuskan beberapa manfaat makalah, anatara lain : 1. Mengubah pola pikir mahasiswa untuk tidak hanya bekerja sebagai karyawan tetapi sekaligus juga jadi pengusaha 2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami serta menerapkan ilmu yang diperoleh dari kegiatan kewirausahaan ini 3. Dapat membuat usaha sendiri serta memotivasi masyarakat agar juga ikut berwirausaha
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Tempat Usaha Tempat usaha ini bernama “NELA KONVEKSI KAOS DAN SABLON” yang berlokasi di Jl. Dermaga Mandalo Darat. Konveksi Nela sendiri telah berdiri kurang lebih selama 1 tahun, dan sudah memiliki karyawan sebanyak 4 orang. Konveksi Nela ini dimiliki oleh orang pribadi.
2.2 Struktur Organisasi Tempat Usaha Gusnadi (Pemilik / Keuangan)
Evi Herlina
Junaidi
Hendri
Lisa Marli
(Pegawai)
(Pegawai)
(Pegawai)
(Pegawai)
2.3 Tugas dan Wewenang a) Pemilik / Keuangan ( Gusnadi )
Memimpin dengan menerbitkan peraturan yang tepat untuk tercapainya tujuan dan target
Bertanggung jawab penuh atas kegiatan usaha
Memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh anggota kelompok dalam menjalankan tugasnya
Mengawasi kegiatan usaha
Bertanggung jawab atas semua hal yang bersifat keuangan
Mencatat dan menghitung jumlah biaya yang dibutuhkan
b) Pegawai ( Evi Herlin, Junaidi, Hendri, dan Lisa Marli )
Memotong bahan mentah
Menjahit bahan mentah menjadi kaos / jaket
Menyablon baju kaos / jaket
Menyetrika kaos / jaket sebagai tahap akhir
2.4 Laporan Keuangan dan Daftar Investasi Nela Konveksi Kaos dan Sablon Nela Konveksi Kaos dan Sablon ini didirikan dengan modal lebih kurang Rp 15.000.000.- Untuk Nela Konveksi ini dana nya bersumber dari : Dana sendiri (Uang pemilik) sebesar Rp.15.000.000,Rinciannya Adalah sebagai berikut:: MODAL AWAL: 1. Mesin Jahit
Rp 1.800.000,-
2. Mesin Potong
Rp 2.400.000,-
3. Mesin Obras
Rp
4. Alat Sablon
Rp 1.000.000,-
5. Setrika
Rp
100.000,-
6. Kursi Kerja
Rp
82.000,-
7. Meja Strika 8. Lain-lain (Benang, Jarum, Resleting, Meteran Gunting) TOTAL
710.000,-
Rp 280.000.Rp 500.000.Rp 6.872.000,-
BIAYA OPERASIONAL PER KG: 1. Dasar Baju Kaos (Biasa)
Rp 30.000,-
2. Dasar Baju Kaos (Bagus)
Rp 65.000,-
3. Dasar Jaket (Biasa)
Rp 120.000,-
4. Dasar Jaket (Bagus)
Rp 175.000,-
5. Dasar Celana (Biasa)
Rp 100.000,-
6. Dasar Celana (Bagus)
Rp 150.000,-
7. Tinta Sablon (Biasa)
Rp 40.000.-
8. Tinta Sablon (Bagus)
Rp 80.000.Rp 760.000,-
TOTAL Biaya Gaji
: Rp 1.500.000 x 4 karyawan = Rp 6.000.000,-
Jam kerja untuk karyawan Nela Konveksi dan Sablon dimulai pada pukul 08:00 – 12:00 lalu disambung pada pukul 14:00 – 17:00 pada hari senin sampai sabtu. Nela Konveksi Kaos dan Sablon juga menerima sistem pesanan, dan pelunasannya bisa menggunakan sistem dp terlebih dahulu sesuai daengan kesepakan yang telah ditentukan, atau bisa langsung dilunaskan pada waktu membuat pesanan.
2.5 Aspek Pemasran Berikut beberapa cara / strategi yang diterapkan oleh manajemen Nela Konveksi dan Sablon untuk menopang penjualan : a) Promosi yang baik akan menopang perkembangan bisnis b) Harga produk yang terjangkau untuk semua kalangan c) Tempat usaha yang dibangun di wilayah padat penduduk
2.6 Alur Produksi Nela Konveksi dan Sablon Kaos Berikut adalah daftar harga dari setiap produksi Nela Konveksi dan sablon, antara lain: Kaos Oblong
Rp 65.000
–
Rp
95.000,-
Kemeja
Rp 100.000
–
Rp
175.000,-
Sweater
Rp 120.000
–
Rp
150.000,-
Jaket
Rp 180.000
–
Rp
350.000,-
Safety Wear
Rp 195.000,-
Rompi
Rp 120.000
–
Rp
135.000,-
Seragam Resmi
Rp 95.000
–
Rp
250.000,-
Training
Rp 200.000
–
Rp
230.000,-
Jas
Rp 700.000
–
Rp 2.500.000,-
Bleazer
Rp 700.000
–
Rp 2.500.000,-
Sablon
Rp 37.000
–
Rp
80.000,-
Dari daftar di atas, jasa pembuatan kaos adalah jenis jasa yang sering mendapatkan orderan. a) Pembuatan Kaos
Tahap pemilihan bahan Tahap pertama dalam proses produksi kaos konveksi adalah pemilihan bahan kaos. Bahan kaos yang biasa digunakan adalah cotton. Ada beberapa jenis bahan cotton, yang sering digunakan untuk kaos kualitas distro adalah jenis cotton
combed. Selain cotton ada pula jenis bahan polyster. Pemilihan bahan kaos disesuaikan dengan kebutuhan atau bisa juga berdasarkan pemesanan.
Tahap pembuatan desain Dalam pembuatan desain kaos sebaiknya selalu melihat minat pasar terhadap desain-desain kaos yang sedang diminati. Pembuatan desain dilakukan oleh bagian desain. Selain dibuat oleh bagian desain, ada juga pelanggan yang telah membuat desain sendiri. Sebelum memulai penyablonan, desain harus dikonfirmsi terlebih dahulu kepada pelanggan.
Pemilihan ukuran Dalam standar pola kaos terdapat ukuran S, M, L, dan XL. Ada juga ukuran free size untuk produksi massal. Pemilihan ukuran dilakukan sesuai dengan permintaan pelanggan.
Tahap pemotongan Proses pemotongan kain disebut juga cutting. Pemotongan kain kaos dilakukan dengan mesin cutting (mesin potong kain).
Tahap penyablonan Setelah kain dipotong dan menjadi pola, tahap selanjutnya adalah penyablonan. Penyablonan bisa dilakukan di bagian khusus saboln, atau dapat juga memanfaatkan jasa tukang saboln. Pilihlah tukang sablon dengan keahlian dan kualitas sablon yang baik.
Tahap penjahitan Setelah potongan pola kain kaos selesai disablon, tahap selanjutnya adalah penjahitan kain. Penjahitan dilakukan oleh bagian penjahitan. Tahap penjahitan kaos dilakukan dengan menggunakan beberapa mesin, antara lain mesin jahit, mesin obras, mesin overdeck, tergantung dari bagian kaos yang dijahit (penjahitan krah dalam, berbeda dengan penjahitan lengan, misalnya) dan jenis jahitan yang diingankan.
Tahap finishing Setelah tahap penjahitan kaos selesai dilakukan, tahap selanjutnya memasuki proses finishing. Pada tahap ini dilakukan pengecekan hasil produksi jahitan kaos, seperti membersihkan kaos, memotong dan merapikan benang, tahap pengecekan kualitas atau quality control, sehingga kaos yang lolos prpses finishing ini adalah kaos yang benar-benar memiliki kualitas seperti yang diinginkan.
T-Shirt packaging Proses akhir dari produksi konveksi kaos adalah tahap pengemasan. Tahap ini bisa dilakukan dengan berbagai macam jenis kemasan. Kemasan plastik bening adalah kemasan yang banyak digunakan karena alasan kepraktisan dan ekonomis.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari kegiatan yang telah kami lakukan adalah bahwa mahasiswa sangat memerlukan pembelajaran seperti ini apalagi bagi mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis. Mendirikan usaha Memproduksi suatu produk, menawarkan mengelola keuangan dan memenejemen organisasi dan sumber daya manusia serta menjual produk di sekitar lingkungan kita memiliki banyak manfaat untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses. Bahkan dapat kami simpulkan bahwa modal berupa uang itu bukan segalanya dalam dunia usaha seperti ini, asal ada kemauan dan keinginan untuk berusaha pasti kita bisa untuk mlakukannya. Hanya saja kita harus pintar-pintar melihat peluang yang ada serta berbagai hal yang penting segmentasi, target dan lainlain. 3.2 Kritik dan Saran Diharapkan dari kegiatan kewirausahaan ini kita sebagai mahasiswa dapat benar-benar menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh, yang pada akhirnya dapat membawa dampak yang positif bagi semua mahasiswa, yaitu dengan terciptanya usaha-usaha baru yang dibangun oleh masing-masing peserta.