Buka Konveksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Salah satu usaha yang tak pernah lesu dan selalu bisa bertahan dari berbagai kondisi ekonomi bangsa adalah usaha konveksi, karena merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Usaha konveksi ada beraneka ragam, misalnya usaha konveksi pakaian anak-anak, konveksi tas dan dompet, usaha konveksi berupa pembuatan topi, kerudung, kaos gaul, dan sebagainya. Usaha konveksi mirip dengan industri garment, namun menurut pendapat beberapa pengusaha, usaha konveksi sedikit berbeda dengan usaha garment. Pada usaha garment (contohnya pakaian kantoran) masing-masing kelompok kerja mengerjakan sub bagian tertentu. Ada tim kerja yang khusus membuat kerahnya, ada yang khusus mengukur dan memotong kain, ada bagian yang spesial menjahit (merakit), dan ada kelompok yang bertugas pada bagian akhir (merapikan / menyeterika). Sedangkan pada usaha konveksi, setiap orang (tim) bertugas menyelesaikan secara menyeluruh yang disebut dengan istilah CMT (Cutting, Making, Trimming) yaitu mulai dari memotong/ mengukur, membuat, dan merapikan. Untuk anda yang berniat akan mencoba keberuntungan dalam dunia fashion (konveksi), ada beberapa hal yang perlu anda ketahui : 1. Penentuan Jenis Usaha Konveksi Sebelum anda memulai usaha konveksi, ada baiknya anda meriset (survey) atau menduga-duga terlebih dahulu jenis konveksi apa yang akan anda bangun. Apakah anda akan buat khusus baju anak-anak saja, kaos gaul, pakaian kantor, konveksi topi, tas, dompet, baju model terbaru, atau menggabungkan beberapa diantaranya. Sesuaikanlah dengan target konsumen yang berpotensi mendatangkan untung besar di wilayah anda. 2. Persiapan Modal Usaha Dalam membangun bisnis konveksi, anda harus memeprsiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Yang pertama dipersiapkan tentunya tempat kerja usaha konveksi. Luas bangunan tergantung jumlah mesin dan kapasitas usaha konveksi anda. Selanjutnya membeli peralatan dan bahan konveksi, antara lain : 



Mesin jahit, misalnya 4 buah (@ Rp. 1.000.000







Sewa tempat / gudang (harga nego)







Beli bahan konveksi (kain, kancing, benang, dsb) dengan jumlah modal tergantung besar kecil usaha anda (bagi pemula biasanya kurang lebih Rp.10.000.000,-)







Beli peralatan tambahan (jarum, gunting, pensil kain, dsb = Rp. 1.000.000)







Biaya gaji karyawan (nego)







Biaya transportasi untuk pengiriman ke pelanggan







Uang cadangan (biaya tak terduga)







Adapun peralatan tambahan lainnya dalam bisnis konveksi adalah mesin overdeck, mesin obras, mesin potong, mesin bordiran, dan peralatan sablon, serta setrika.



3. Ciptakan Ide Kreatif



Agar anda sukses dalam bisnis konveksi, anda harus punya ide yang unik, kreatif, dan menarik. Contohnya kaos dagadu jogja dan joger di Bali, yang khusus memproduksi kaos-kaos gaul dengan sablonan kata-kata dan gambar yang lucu dan unik. Atau ketika lagu Keong Racun ngehits, ada pengusaha konveksi yang menciptakan celana / rok keong racun. Baju Monahara diproduksi tatkala di media massa tengah gencar gosip Manohara (mantan istri Pangeran Klantan Malaysia). Untuk model fashion terbaru, bisa anda lihat pakaian artis-artis sinetron sebagai panduan inspirasinya. Ide kreatif dalam model dan pola akan mampu menjadikan anda sukses, punya brand bagus, bahkan mungkin bisa menjadikan trendsetter, khususnya di wilayah anda. 4. Persiapan Pemasaran Ada baiknya sebelum anda membangun usaha konveksi, anda telah mempunyai koneksi untuk memasarkan produk anda, misalnya teman-teman yang bekerja di salah satu perusahaan, keluarga yang kerja di sekolah (pakaian seragam), atau toko-toko baju di wilayah anda. Atau jika anda ingin membangun bisnis konveksi dengan prinsip one stop bussines, anda harus menciptakan produk sendiri, merk sendiri, dan punya toko sendiri. Selain melalui teman dan keluarga, anda bisa memasarkan produk fashion anda melalui penyebaran pamflet, beriklan di surat kabar dan radio, dan yang paling trend saat ini adalah memanfaatkan jejaring sosial (misal facebook dan tweeter). 5. Mengelola Usaha Kelolalah bisnis anda secara profesional, mulai dari penanganan produk, manajemen karyawan, hingga servis ke konsumen. Ingatlah prinsip pembuatan produk : “Mutu adalah Ratu”. Ikutilah trend yang sedang digemari dan modifikasilah untuk membuatnya lebih menarik. 6. Kendala dalam Usaha Konveksi Dalam membangun usaha konveksi di Indonesia, ada beberapa kendala yang dialami, antara lain : 



Mutu produk tekstil dan pakaian jadi di Indonesia umunya masih belum mampu menembus pasar global, namun beberapa diantaranya sudah dipercaya oleh perusahaan luar negeri.







Adanya serbuan produk murah dari negara tetangga, seperti pakaian jadi dari negara China (namun kualitas masih rendah)







Masih kalah dengan merek internasional (namun produk tersebut harganya mahal)







Perubahan yang cepat dalam trend busana, terkadang membuat para pengusaha konveksi/garment bisa mengalami kerugian karena terlambat memasuki pasar, sementara kepopuleran produk tersebut sudah mulai memudar di mata konsumen.







Pengaturan tata niaga dalam pembagian kuota ekspor konveksi menurut beberapa produsen masih belum bagus.



Baiklah, sebelumnya saya ambil contoh tempat produksi konveksi kaos di Bandung milik H. Iwan Kuya, partner, teman sekaligus guru saya dalam konsultasi masalah konveksi dan juga burung kicau. Bisnis usaha konveksi kaos beliau mempunyai tempat sablon sendiri dengan total 8 orang karyawan dan tempat jahit sendiri dengan 10 orang penjahit, 1 orang tukang cutting dan 5 orang finishing. Manajemen dan tempatnya dibuat secara terpisah. Konveksi kaos milik H. Iwan Kuya memproduksi kaos hanya untuk satu brand distro terkenal di Bandung. Hasil produksi kaos dalam satu tahun terakhir sebanyak 250.000 pcs. Wow… dua ratus lima puluh ribu pisis mas bro..! output produksi yang sangat fantastis dan bombastis menurut saya, hanya dengan 10 orang penjahit. Rata-rata produksi berarti 21.000 pcs per bulan. Angka tersebut menurut beliau adalah output yang dijaga stabil, artinya bisa lebih banyak lagi kalau dibuat ngebut, menurut beliau bisa 50.000 pcs dalam sebulan. Hadeuh.. Mari kita hitung-hitungan kasar. Jika 250.000 pcs dalam setahun, berarti produksi dalam sebulan rata-rata sebanyak 21.000 pcs, dan dalam sehari (dibagi 24 hari kerja) berarti sebanyak 870 pcs. Jika dengan 10 orang penjahit, berarti rata-rata output satu orang penjahit sebanyak 87 pcs per hari. Ya.. 80 – 100 pcs adalah rentang angka rata-rata output per hari seorang penjahit kaos. Ok, berangkat dari angka 80 ini, Anda dapat menghitung kebutuhan jumlah alat produksi terutama mesin jahit disesuaikan dengan target produksi Anda dalam sebulan, sehingga pada akhirnya Anda bisa tahu berapa besar biaya atau modal untuk memulai bisnis usaha konveksi. Berikut saya kasih contoh rancangan anggaran biaya (RAB) untuk memulai bisnis usaha konveksi kaos yang menurut saya cukup ideal untuk yang baru mulai terjun di bisnis usaha konveksi ini. Taruhlah target produksi Anda dalam sebulan adalah sekitar 5000 pcs kaos. Jika dibagi 24 hari kerja (senin-sabtu) maka target output per hari sekitar 208 pcs. Kalau misalkan output per penjahit kita target longgar dulu sekitar 50-60 pcs per hari, maka 208 dibagi 50 sama dengan sekitar 4. Jadi membutuhkan 4 orang penjahit, dengan kata lain membutuhkan 4 buah mesin jahit. Sehingga kebutuhan biaya adalah sebagai berikut :



RAB bisnis usaha Konveksi A. Kebutuhan Mesin Alat Konveksi  4 buah mesin jahit high speed jarum satu Juki DDL-8100e, harga baru Rp. 2.800.000  1 buah mesin obras benang 4 Juki MO-6514s, harga baru Rp.6.500.000  1 buah mesin overdeck Juki MF-7823, harga mesin overdek baru juki Rp. 15.000.000







1 buah mesin jahit rantai merk & type Nissin NS-3800-2, harga baru mesin rantai Nissin



 



NS-3800-2 Rp. 5.800.000. Mesin jahit rantai adalah mesin khusus yang sifatnya opsional, boleh beli atau tidak, namun untuk standar kaos distro biasanya harus punya. 1 buah mesin potong atau mesin cutting, type KM 10 inchi, harga baru Rp. 2.000.000. 1 buah mesin steam atau setrika uap atau boiler iron, merk & type Yang Kuang 5987,



harga baru Rp. 1.500.000. Total untuk kebutuhan alat mesin konveksi sebesar = Rp. 42.000.000. Alat mesin konveksi semuanya adalah beli baru dengan alasan sebagai investasi jangka panjang agar tidak rewel dalam maintenance dan perbaikan, sehingga memakai merk yang bagus, sudah terbukti handal dan bagus hasilnya. B. Kebutuhan Tempat Produksi  Kontrak rumah yang kita jadikan sebagai tempat produksi. Untuk kontrak rumah type 56







sampai dengan type 90 di bandung agak pinggiran adalah Rp. 10.000.000 per tahun. Anda dapat mencari tempat produksi yang disesuaikan dengan budget Anda untuk kebutuhan tempat produksi. Meja potong dengan ukuran minimal 170 x 350cm atau lebih panjang disesuaikan dengan







tempat dan kebutuhan. Meja potong cukup penting, kasihan tukang cutting jika ngampar dan motong di lantai, pasti “nyeuri cangkeng” hehe… Meja potong bisa membuat sendiri dari tipblok 12mm dan kaki-kaki besi atau kayu. Alokasi biaya sekitar Rp. 1.500.000 Kebutuhan kelistrikan untuk kabel, Stop Kontak dan lampu penerangan. Gunakan kabel tembaga yang cukup besar (kabel NGA) dan alokasi biaya sekitar Rp. 1.500.000. Total biaya untuk kebutuhan tempat produksi ini sekitar Rp. 13.000.000. Jadi total keseluruhan anggaran biaya untuk memulai bisnis usaha konveksi dengan 4 mesin jahit adalah sebesar Rp. 55.000.000. Angka ini hanya sebagai gambaran saja, tergantung tempat, kebutuhan dan target produksi, dan juga harga alat atau mesin konveksi dan sewa tempat di tiap tempat pasti akan berbeda.