Akre Baru Bab 4.5.1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKRE BARU BAB 4.5.1 Kriteria Program pengendalian penyakit tidak menular dan faktor resikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindaklanjuti dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular Pokok Pikiran:  Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular serta komplikasinya tidak hanya berdampak pada terjadinya peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan di sablilitas, namun juga  berdampa berdampak kehilanga kehilangan produktivit produktivitas yang berdampa berdampak pada beban ekonomi baik tingkat individu, keluarga, danmasyarakat  Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai  berbagai kegiatan kegiatan promotif promotif dan preventif preventif tanpa mengesa mengesampingkan mpingkan tindakan kuratif tindakan kuratif danrehabilitatif danrehabilitatif.  Kegiatan promotif dan preventif dilakukan melaluiupaya: -Promotif yaitu memberikan informasi dan edukasi seluasluasnya kepada masyarakat agar tumbuh kesadaran untuk ikut  bertanggu  bertanggung terhadap kesehatan diri dan lingkungannya   -Preventif  1) Pembinaanterhadap UKBM (POSBINDU), agar penyelenggaraannya tertib 1 kali/bulan dengan kader terlatih (sesuai juknis posbindu terbaru, terlampir) yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM: 1.1. ukur Tekanan Darah(TD) 1.2. Gula Darah Sewaktu(GDs) 1.3. IndeksMasaTubuh(IMT)danLingkarPerut(LP)dan 1.4. memberikan edukasi sesuaiindikasi 1.5. menyelenggarakan konseling upaya berhenti merokok  (UBM) dengan tenagaterlatih 1.6. menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan Puskesmas. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota dan instansi terkait mendorong dan mengawasi penerapatan KTR  di 7 tatanan ( fasyankes, sekolah, tempat kerjatempat ibadah, angkutan umum, fasilitas umum, dan tempat bermain anak)



2) Preventif di FKTP dilakukan melalui deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim dengan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) dan Inspeksi Visual Asam  Asetat  Asetat (IVA) pa (IVA) pada peremp da perempuan usia uan usia 30-50tahun. 30-50tahun.  Kegiatan kuratif dan rehabilitatif dilakukan melaluiupaya: a) menguatkan akse an akses Pelayanan terpadu PTM di Puskesmas dengan menguatkan keterampilan petugas kesehatan dalam penanganan PTM dan faktor risiko PTM sesuai kewenangan dan kompetensi diFKTP.   b) menguatkan sistem rujukan dari UKBM keFKTP c) menindaklanjutiProgramRujukBalik(PRB)PTM d) menindaklanjuti pelayanan paliatif berbasis komunitas sesuai standar 



Deteksi dini mencegah terhadinya peningkatan kasusPTM. ni atau penapisan (screening) perlu dilakukan untuk   Penguatan keterampilan penanganan kasus PTM terutama pada dokter dan tenaga kesehatan, dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.  Dalam upaya pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, antara lain: diabetes, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, dan faktor risiko yang lain, dilakukan secara terintegrasi melalui pendekatan keluarga denganPIS-PK. Dalam upaya pengendalian penyakit tidak menular harus dapat menjamin terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang akurat dan terpadu sesuai ketentuan.  Penyusunan program pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi dengan penyusunan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP(lihatjugaKMP:1.1.2,danUKM:2.1.1) 4.5.1 EP 1



4.4.1 EP 2



Ditetapkan kebijakan dan prosedur serta target serta target sasaran pelayanan program Penyakit Tidak Menular (PTM). (R Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular dan program promosi kesehatan termasuk kegiatan skrining PTM melalui Posbindu dan pendekatan keluarga, untuk pencegahan penyakit tidak menular, termasuk pengendalian faktor risiko PTM yang disusun berdasarkan analisis masalah PTM yang dipimpin olehKepala



4.4.1 EP 3



4.4.1 EP 4



4.4.1 EP 5



Puskesmas.(R, D,W) Program pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama Lintas Program dan Lintas Sektor. (D, O,W) Pelayanan dilakukan secara terpadu dengan diagnosis, pengobatan dan tindaklanjut pada pasien dengan penyakit tidak menular sesuai dengan panduan praktik klinis oleh tenaga kesehatan yang  berkompet  berkompeten. (D, O,W en. (D, O,W) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program pengendalian penyakit tidak menular. (D,W)



4.5.1 EP 1 Ditetapkan kebijakan dan prosedur serta target sasaran pelayanan program Penyakit Tidak Menular (PTM).(R) SK kebijakan dan prosedur serta target sasaran pelayanan program Penyakit Tidak Menular (PTM) INDIKATOR TARGET N O 1



INDIKATOR



TARGET



Persentase penderita hipertensi mendapat pelayanan sesuai standar Persentase penderita diabetes mellitus mendapat pelayanan sesuai standar



100 % 100 %



PROGRAM Program Pencegahan dan Pengendalian melalui penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) untuk  : 1. Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik 2. Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi 3. Penyakit Kanker dan Kelainan Darah



4. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah 5. Gangguan Indera dan Fungsional Selanjutnya secara khusus dilakukan advokasi, kemitraan, jejaring, peningkatan kapasitas dan tata laksana Pencegahan dan Pengendalian PTM melalui berbagai program antara lain :  1. Pemeriksaan kesehatan standar penduduk usia 15-59 tahun(satu tahun sekali), dilakukan di Pos Pembinaan Terpadu(Posbindu) PTM 2. Pemeriksaan kesehatan standar penduduk usia 60 tahun keatas, dilakukan di Posbindu PTM 3. Akses ke standarisasi Manajemen kasus Hipertensi melalui Penatalaksanaan Terpadu (PANDU) PTM di Puskesmas 4. Akses ke standarisasi Manajeman Kasus Diabetes melalui PANDU PTM di Puskesmas 5. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Payudara pada perempuan usia 30 - 50  tahun di Puskesmas 6. Kabupaten/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di sekolah (Perda Provinsi, Perda Kab/kota, Perbub/Perwali tentang KTR) 7.Quitline  Upaya Berhenti Merokok, layanan konseling bebas biaya melalui hotline 0- 800-177-6565 8. Klinik Konseling berhenti merokok (Hidup Sehat Tanpa Rokok) 9. Pengendalian Konsumsi Rokok 10. Pembatasan Konsumsi Gula , Garam, Lemk (GGL) melalui diet sehat gizi seimbang 11. Deteksi Dini dan Rujukan kasus katarak di Puskesmas serta upaya percepatan eliminasi kebutaan akibat katarak 12. Deteksi Dini Gangguan Penglihatan dan Pendengaran 13. Rehabilitasi bersumberdaya masyarakat (RBM) untuk penyandang Disabilitas 14. Penemuan Dini Kanker pada Anak dan Paliatif Kanker 15. Deteksi Dini Gangguan Imunologi dan peningkatan kepedulian pada penyakit gangguan imunologi (Kampanye Saluri- Periksa Lupus Sendiri ; Psoriasis) 16. Deteksi Dini Osteoporosis melalui Tes Satu Menit untuk Ketahui Risiko Osteoporosis 17. Gerakan Nusantara Tekan Obesitas (GENTAS) 18. Deteksi Dini Gangguan Tyroid (Kampanye kesadaran akan gangguan tyroid -Itu Bukan Kamu tapi Tyroidmu)



19. Skrining thalasemia pada remaja  20. Kampanye pencegahan penyakit kanker (Sadari, Sadanis, Kita Bisa Cegah Kanker, Aku Bisa Mengerti dan Melakukan Deteksi Dini) 21. Kampanye aktivitas fisik (Ayo Bergerak Untuk Lebih sehat) 22. Kendalikan hipertensi dengan PATUH 23. Cegah, Obati dan Lawan Diabetes 24. Perilaku Sehat untuk Ginjal Sehat 25. Kampanye pencegahan dan pengendalian PTM dengan mengoptimalkan media sosial, jejaring media(cetak-elektronik), bloger, netizen untuk meningkatkan kesadaran pada pencegahan PTM 26. Menguatkan strategi komunikasi untuk pencegahan PTM melalui situs interaktif, website P2PTM, aplikasi ponsel, kampanye #CERDIK #DukungGermas pada media sosial melalui berbagai platform , kampanye multimedia intensif. 27. Kemitraan untuk mencegah PTM dengan melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat/ Organisasi Profesi/ Organisasi berbasis agama yang potensial dll( PKK, OASE, Pramuka, Dompet Dhuafa, Organisasi Wanita, LSM peduli Rokok, TNP2K, NGO internasional) 28. Memperluas jangkauan Posbindu PTM dengan pendekatan berdasarkan 7 tatanan yaitu :sekolah, tempat kerja, haji, tempat umum, fasilitas kesehatan, kantor lintas sektor, rumah ibadah. 29.Meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam usaha promosi dan pencegahan (CSR- Corporate Social Responsibility), PPP - Public Private Partnership 30. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan deteksi dini faktor risiko PTM melalui perubahan perilaku melalui pendekatan per area - satu desa satu Posbindu PTM. 31. Memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan, berkolaborasi dengan sektor swasta dan profesional dalam layanan paket PTM Puskesmas (PANDU PTM)tak hanya hipertensi dan Diabetes Melitus namun kemudian diperluas dengan emnanggung juga masalah kardiovaskular, Asma, PPOK, Stroke, Kanker, Gangguan Penglihatan dan Kebutaan. 32. Memperkuat riset dan survailans PTM berupa registrasi penyakit dan surveilans/monitoring ( Kanker Registry, Sistem Surveilans Berbasis Web PTM, Sistem Pengawasan PTM selaras dengan Sistem Informasi Kesehatan, P-Care(aplikasi digital JKN) dan Sistem informasi berdasarkan populasi, Aplikasi Ponsel Surveilans ; Riset bekerjasama dengan Balitbangkes, UGM



4.4.1 EP 2 Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular dan program promosi kesehatan termasuk kegiatan skrining PTM melalui Posbindu dan pendekatan keluarga, untuk pencegahan penyakit tidak menular, termasuk pengendalian faktor risiko PTM yang disusun berdasarkan analisis masalah PTM yang dipimpin olehKepala Puskesmas.(R, D,W)