Akrodermatitis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Akrodermatitis [PDF]

Tugas perorangan Dr.dr.Endang Herliyanti Darmani, SpKK, FINSDV Nama : Levina Mutia NIM : 1508434479 AKRODERMATITIS Defin

6 0 289 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

Tugas perorangan Dr.dr.Endang Herliyanti Darmani, SpKK, FINSDV Nama : Levina Mutia NIM : 1508434479 AKRODERMATITIS Definisi Ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata acro yang berarti ekstremitas dan dermatitis yang mempunyai arti peradangan pada kulit, sehingga dapat ditarik suatu pengertian secara bahasa yakni peradangan kulit yang terdapat pada ektremitas. Akrodermatitis adalah suatu kelainan kulit yang tidak berbahaya yang disertai gejala demam dan malaise, yang terkait dengan suatu infeksi virus maupun bakteri. Etiologi Penyebab akrodermatitis belum diketahui dengan pasti. Akrodermatitis sering timbul bersamaan dengan penyakit kulit lain misalnya dermatitis atopik, dermatitis kontak, alergi terhadap bahan metal, infeksi dermatofita, infeksi bakteri, lingkungan dan stres. Beberapa faktor yang mungkin berperan dalam menyebabkan akrodermatitis , yaitu 1. Atopi : Sebanyak 50% pasien dengan akrodermatitis dilaporkan baik secara personal maupun keluarga mempunyai atopy diatesis (eksema, asma, hay fever, rinitis alergika) 2. Serum IgE akan meningkat, sekalipun pasien dan keluarga tidak mempunyai riwayat atopy. 3. Sensitif terhadap nikel : Ini mungkin faktor yang signifikan dalam akrodermatitis namun mempunyai jumlah yang rendah, sedangkan dalam beberapa studi lain dilaporkan adanya peningkatan terhadap sensitifitas terhadap nikel.



1



4.



Infeksi jamur.



5.



Stres emosi :Merupakan faktor yang paling memungkinkan menyebabkan akrodermatitis. Banyak pasien melaporkan adanya akrodermatitis berulang selama periode stres. Perbaikan akrodermatitis menggunakan biofeedback untuk mengurangi stres.



6. Faktor lain : Faktor yang dilaporkan bisa menyebabkan akrodermatitis antara lain rokok, kontrasepsi oral, aspirin dan implan metal.



Patofisiologi Mekanisme mengenai terjadinya akrodermatitis sendiri masih belum jelas. Hipotesis paling awal mengemukakan bahwa lesi-lesi vesikel yang timbul pada akrodermatitis disebabkan oleh ekskresi keringat yang berlebihan (excessive sweating). Namun sekarang hipotesis ini sudah tidak digunakan lagi karena lesilesi vesikular yang timbul pada dermatitis dishidrosis tidak berkaitan dengan saluran kelenjar keringat. Walaupun demikian, hiperhidrosis (keringat berlebihan) merupakan salah satu tanda yang terlihat secara khas pada 40% penderita dermatitis dishidrosis. Stres emosional dan faktor lingkungan meliputi perubahan iklim, suhu yang panas atau dingin dan kelembaban dapat memudahkan terjadinya penyebaran dari akrodermatitis. Pasien mengeluh gatal pada tangan dan basah serta adanya bula yang tiba-tiba muncul. Keluhan rasa panas dan gatal mungkin akan dialami setelah bula muncul. Keadaan tersebut bisa berubah dari sekali sebulan menjadi sekali setahun. Gambaran Klinis Gelembung (vesikel) kecil dengan karakteristik sebagai berikut: 



vesikel yang sangat kecil (diameter 3 mm atau kurang) yang muncul di ujung dan sisi jari jari tangan dan kaki serta telapak tanga.



2







vesikel yang opak dan dalam, yang rata dengan kulit atau sedikit lebih tinggi dan tidak mudah pecah. Akhirnya, gelembung kecil bersatu dan membentuk gelembung besar (bula).







vesikel mungkin gatal, nyeri, atau tidak ada gejala sama sekali dan memburuk setelah kontak dengan sabun, air, atau zat iritan.







vesikel akan pecah saat digaruk , mengeluarkan cairan di dalamnya, dan akhirnya muncul krusta dan fisura (retak). Retak kulit itu sangat nyeri dan menimbulkan gangguan kosmetik dan sering membutuhkan waktu berminggu minggu bahkan berbulan bulan untuk menyembuhkannya Kulit akan tampak kering dan bersisik selama periode ini.







Cairan dari vesikel adalah serum yang terakumulasi antara sel-sel kulit yang teriritasi bukan keringat seperti yang diperkirakan sebelumnya.







Dalam beberapa kasus, seperti lepuh yang terdapat di telapak atau jari dapat ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening . Hal ini ditandai dengan rasa kesemutan di lengan bawah dan benjolan muncul diketiak.







Kuku pada jari tangan dan jari kaki yang terkena, dapat mengalami kelainan.



Beberapa faktor yang digali dari anamnesis dapat terkait dengan akrodermatitis, antara lain stress emosional, riwayat atopik diri sendiri atau keluarga, pajanan terhadap antigen tertentu (seperti kobalt, nikel, balsam, krom, dll), riwayat pengobatan dengan terapi imunoglobulin intravena, atau riwayat penyakit hiv. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Diagnosis akrodermatitis biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis semata dan mudah untuk didiagnosis karena cenderung tidak menyerupai keadaan lainnya. Pemeriksaan kultur bakteri dan sensitifitas dilakukan jika curiga adanya infeksi sekunder. Sedangkan tes darah biasanya tidak diusulkan, tapi biasanya IgE-nya meningkat, dapat juga dilakukan uji tempel (Patch Test) bila dicurigai adanya dermatitis kontak alergi.



3



Histopatologi Pada biopsi kulit epidermis diperoleh spongios fokal, parakeratosis dan acantholisis ringan. pada dermis disekitar vascular terdapat infiltrat lymphosit dan histiosit.



Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis yang ditemukan, kultur bakteri dan sensitivitas, uji tempel, dan histopatologi (adanya spongiosis disertai infiltrasi limfosit dan/atau bula/vesikel intraepidermal). Diagnosis Banding Diagnosis bandingnya adalah dermatitis, yaitu dermatitis allergen yang terjadi karena adanya kontak dengan allergen. Dermatitis kontak iritan dapat menjadi faktor pencetus terjadinya akrodermatitis ini. Dermatitis kontak iritan pada tangan biasanya mengenai dorsum manus dan sela-sela jari. Pada akrodermatitis, lokalisasi terutama di telapak tangan dan pinggir lateral jari-jari.



Penatalaksanaan · Krim kortikosteroid · Asam salisilat 5% dalam alkohol · Krim vioform 3% memberi hasil yang baik · Bila madidans : kompres dengan KMnO4 1 : 5000



4



· Pada kasus-kasus yang berat diberikan kortikosteroid sistemik seperti : prednison, prednisolon atau tiamsinolon Terapi paling mendasar yang dapat anda lakukan adalah menjaga daya tahan tubuh. Beberapa tips yang dapat terapkan antara lain: 1.



Gunakan pelembab untuk mencegah kulit kering dan gatal



2.



Manajemen stres 3.



Hindari menggaruk karena justru akan memperburuk dishidrosisnya. Untuk mengurangi gatalnya Anda dapat membasuh atau merendam tangan dan kaki Anda dalam air dingin.



4.



Buka kaus kaki dan sepatu setiap ada kesempatan untuk mengalirkan uap keringat



Hindari penggunaan shampoo dan sabun yang berbahan keras



5.



6.



Hindari nikel jika Anda alergi terhadapnya. Sumber nikel antara lain beberapa jenis makanan, perhiasan, bra, dsb.



7.



Hindari produk kulit yang mengandung alkohol karena dapat mengiritasi kulit.



8.



Gunakan alas kaki dari bahan kulit daripada karet



9.



Gunakan kaus kaki yang terbuat dari katun dibandingkan bahan sintetik Prognosis Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis dan terapi yang tepat



5



Acrodermatitis Chronica Atropicans (ACA) a. Sering terjadi pada orang tua b. Disebabkan oleh spirochete c. Fase inflamasi ditandai dengan kemerahan pada daerah ektensor di jari, pergelangan tangan, dan ektremitas bawah d. Lebih sering terjadi pada tungkai bawah, dari distal ke proksimal e. Dapat mengenai persendian, sehingga tampak tanda inflamasi f. Dapat bermanifestasi sebagai pembesaran pembuluh limfe



Acrodermatitis Enteropathica (AE) 6



a. Salah satu bentuk kelainan aurosomal resesif defisiensi zinc b. Timbul setelah 4-10 minggu setelah bayi tidak diberikan ASI c. Nilai zinc dalam ASI kurang dari 70ug/ml d. Gejala klinis meliputi 



Dermatitis







Daerah periorificial dan daerah akral







Alopesia







Diare







Letargi 



Sering



bersamaan



dengan



infeksi



oleh



Candida



albican



dan



Staphylococcus aureus e. Pemeriksaan untuk gold standard adalah dengan pemeriksaan kadar zinc



Acrodermatitis Papular atau Gianotti-Crosti Syndrome (GCS) a. Gejala klinis: 



Bentuk akrodermatitis popular pada anak-anak







Sering terjadi, dan sembuh self-limited







Berbentuk kubah monomorfik pada wajah dan ekstensor pada ekstremitas, papulo, papulovesikular berwarna merah-kecoklatan, sangat gatal. Ukuran papul bervariasi 1-10 mm. Lesi dapat bertahan hingga 2-8 minggu



7







Berhubungan dengan virus dan imnunisasi







Dulunya dipengaruhi oleh infeksi hepatitis B, namun sekarang lebih dikenal dipengaruhi oleh virus Epstein-Barr



b. Terjadi pada anak-anak berumur 6 bulan-12 tahun, puncaknya pada usia 1-6 tahun c. Patogenesisnya belum jelas, namun suatu hipotesis menunjukkan bahwa imunisasi dan keadaan imun yang tidak seimbang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya GCS d. Sebelum muncul lesi, dapat didahului oleh infeksi pada saluran pernapasan seperti faringitis disertai dengan limfadenopati e. Penatalaksanaan berupa antihistamin dan topical kortikosteroid



8