Aksi Nyata-Topik 5-Filosofi Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROYEK PERUBAHAN AKSI NYATA “Pendidikan Yang Berpihak Pada Peserta Didik Dan Memerdekakan Peserta Didik Dalam Pendidikan Abad Ke-21” A. Kasus Seperti yang kita ketahui, dunia pendidikan Indonesia sedang menjalani transformasi dimana perubahan-perubahan mendasar sedang diupayakan untuk menguatkan sistem dan ekosistem pendidikan nasional sehingga diharapkan dapat semakin berkualitas di masa yang akan datang. Pada proses pengupayaan ini, pendidikan nasional diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional juga diharapkan mampu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Penerapan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dan sesuai dengan asas-asas pemikiran Ki Hajar Dewantara. Pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dapat diartikan sebagai pembelajaran yang harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Pendidikan yang memerdekakan manusia dalam hal ini “peserta didik” tidak terlepas dari aspek yang dinamakan budi pekerti. Budi pekerti dapat diartikan sebagai kombinasi antara kreativitas (kognitif) dan karsa (afektif) yang menciptakan sebuah karya (psikomotor). Perubahan yang akan dilakukan pada sistem dan ekosistem pendidikan ini tentunya tidak lepas dari peran dan tugas seorang guru sebagai tenaga pendidik. Oleh karena itu, terlebih dahulu diharapkan generasi guru kedepannya dapat berdaya, siap, dan tangguh dalam memimpin serta mengelola apapun yang diperlukan untuk perbaikan kualitas pendidikan. Kita menyadari bahwa proses sebuah perubahan bukanlah suatu hal yang mudah. Untuk merancang sebuah perubahan, terlebih dahulu perlu melakukan observasi, menggali tantangan dan kekuatan suatu komunitas atau sekolah. Oleh karena itu, kita perlu memahami sekolah sasaran untuk dijadikan sebagai daya ungkit untuk memberdayakan sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik secara berkelanjutan. Dari hasil observasi yang kami lakukan di SMP UNISMUH Makassar memiliki beberapa tantangan diantaranya:



1. Kurang Motivasi Belajar Beberapa peserta didik mengalami kurangnya motivasi belajar. Ini dikarenakan beberapa dari mereka tidak mengetahui urgensi pendidikan dalam hidup dan masa depan mereka, dan apa sebenarnya tujuan mereka belajar. 2. Rendahnya Kepercayaan Diri (Dalam Berbahasa Inggris) Beberapa peserta didik masih memiliki ketakutan untuk berbahasa inggris secara langsung. Ini disebabkan karena masih ada paradigma berpikir peserta didik yang menganggap pembelajaran bahasa inggris adalah hal yang susah dan membosankan. Hal ini mungkin dikarenakan pengetahuan bahasa Inggris peserta didik sebelumnya minim dan perbedaan yang menyolok dari bahasa Inggris dan bahasa Indonesia terutama dalam pengucapan kosa kata dan pola kalimat yang digunakan sehingga mereka cenderung pasif dan ragu ragu untuk mencobanya. 3. Melatih Critical Thinking peserta didik Dalam hal ini, kemampuan peserta didik untuk mengembangkan soft skill satu ini lumayan menantang bagi guru. Ini dikarenakan diperlukan peran aktif dan kesadaran dari dalam diri peserta didik untuk memulai. Faktor lain yang mungkin berpengaruh adalah keterampilan guru dalam mengelola kelas, metode pengajaran yang digunakan guru cenderung monoton bagi peserta didik serta media pembelajaran yang kurang menarik. Adapun beberapa kelebihan yang yang kami dapatkan dari hasil observasi, diantaranya: 1. Hubungan Sosial yang Erat antar Peserta didik Dari hasil observasi, peserta didik mempunyai hubungan sosial yang baik dengan teman sejawatnya. Mereka lebih mudah dan nyaman melakukan interaksi sosial dengan sesama peserta didik yang menimbulkan keakraban diantara mereka. Hal ini bisa menjadi kekuatan dan faktor pendukung dalam mewujudkan proyek. 2. Sarana dan Prasarana yang Memadai Pada sekolah mitra yang menjadi target, sarana dan prasarana yang disiapkan oleh pihak sekolah termasuk sangat memadai bagi peserta didik. dalam hal ini, penyedian smart tv dan LCD proyektor dalam proses pembelajaran sangat membantu guru. Juga ketersediaan ektrakulikuler yang cukup untuk mewadahi peserta didik juga dapat mendukung dalam mewujudkan proyek ini kedepan.



B. Proyek Perubahan Berdasarkan tantangan serta kelebihan yang disebutkan di atas, prakarsa perubahan yang akan kami lakukan kedepannya kami beri nama “English Critical Thinking”. Program ini akan diadakan pada forum besar seperti upacara dengan guru Bahasa Inggris sebagai fasilitator dimulai dengan memberikan topik yang akan di diskusikan. Semua peserta didik bisa memilih apakah mereka akan memilih untuk setuju atau tidak setuju dengan topik yang diberikan sehingga mereka bisa menyampaikan semua pendapat yang ada pada pikiran mereka. Dalam program ini semua peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk angkat tangan dan maju kedepan untuk menyampaikan pendapatnya di depan semua peserta. Kemudian, program ini akan diadakan sekali seminggu sesuai dengan waktu yang disepakati bersama dengan peserta didik dan juga izin dari pihak sekolah. Selain itu program ini akan fokus mengadakan kerja sama yang berkesinambungan dengan ekstrakurikuler English Club, para team debat akan diminta menjadi contoh untuk menyampaikan pendapatnya sehingga para peserta lain bisa melihat contoh cara untuk menyampaikan pendapatnya. Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk peserta didik pada sekolah mitra. Terutama harapan perubahan motivasi belajar peserta didik, juga dalam peningkatan kepercayaan diri peserta didik untuk berbicara dalam Bahasa Inggris, serta melatih cara berpikir peserta didik agar bisa menjadi lebih kritis terhadap suatu masalah yang dihadapi. Ini akan sejalan dengan pendidikan yang berpihak kepada peserta didik dengan memerdekakan peserta diidk dalam belajar. dalam hal ini akan tampak nyata dengan proyek perubahan yang sudah direncanakan. Peserta didik diberi kekebabasan dalam mengeksplor kemampuannya dengan caranya sendiri dan juga lebih terbuka dengan pembelajaran paradigm baru di abad 21 ini. C. Rencana Kegiatan Proyek Perubahan Rencana kegiatan “English Critical Thinking” ini akan kami laksanakan dalam beberapa bulan dengan ketentuan yang disesuaikan. Mulai dari pengurusan perizinan dan kerja sama antar sekolah mitra dan pelaksana. Adapun persiapan dan pelaksanaan kegiatan proyek perubahan ini dilaksanakan oleh pelaksana yang dengan pemberian pelatihan secara langsung. Dalam program ini, selama treatment berlangsung semua peserta didik diberikan kesempatan yang sama untuk angkat tangan dan maju kedepan untuk menyampaikan pendapatnya di depan semua peserta didik dan meberikan pendapatnya terkait topik yang sedang dibahas.



Materi yang akan dijadikan pembahasan pun akan seputar topik yang menarik untuk dibahas dan dikombinasikan dengan berbagai metode, media dan strategi yang menyenangkan. Tetapi sebelum itu, pelaksana akan memastikan ketepatan sasaran sehingga peserta didik dapat lebih aktif dalam berpartisipasi dan mengemukakan pendapat. Juga dalam rangka meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik dan meningkatkan kepercayaan diri mereka serta melatih critical thinking mereka juga harus bisa menggunakan materi dan topic yang sesuai. Terdapat banyak kegiatan lanjutan yang kami rancang untuk proyek perubahan ini yang akan dilakukan selama proses kegiatan berlangsung supaya peserta didik tidak merasa bosan dan menjadi lebih kritis sesuai dengan tujuan kegiatan. Salah satu hal yang akan kami lakukan setiap kegiatan yaitu penggunaan Ice Breaking yang dihubungkan dengan mudah dan ringan bagi peserta didik. Hal lain yang akan kami lakukan yaitu pemberian kuis dan permainan yang masih berhubungan dengan topik kegiatan. Dengan adanya English Critical thinking program ini kami menargetkan peningkatan minat beserta didik agar mampu meningkatkan skillnya dalam berpikir kritis dan berpublic speaking, selain itu kemampuan Bahasa Inggris mereka juga akan ikut meningkat seiring berjalannya program. Dengan begitu di ektrakurikuler English Club juga mampu membentuk tim debat yang dapat dilatih secara mendalam karena lewat English morning motivasi belajar siswa akan meningkat dan akan mencari wadah yang cocok dengan mereka. Kami harap dari program ini bisa berkelanjutan dan bisa menghasilkan generasi-generasi yang mampu berpikir kritis dan lebih percaya diri. Pada akhir sesi sebelum penutupan kegiatan, kami akan melakukan refleksi terhadap keseluruhan kegiatan dan hal-hal yang telah didapatkan oleh peserta didik. Refleksi ini dapat berupa kesan dan pesan yang akan disampaikan pada beberapa perwakilan peserta. Selain itu, kami juga ingin mengetahui dan mengukur mengenai peningkatan motivasi, kemapuan bebicara dalam bahasa inggris dan juga melatih berpikir kritis yang dirasakan oleh peserta didik agar proyek perubahan yang telah kami susun dan laksanakan dapat sejalan dengan harapan kami melakukan proyek perubahan ini.