Al-Makky Dan Al-Madany [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH AL-MAKKY DAN AL-MADANY



Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an



Oleh : Sri Lestari



Dosen Pengampu : M. Ikhsan Nawawi, M.Pd.I



PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAI AGUS SALIM METRO - LAMPUNG 2019/2020



Abstrak



Studi Al-Qur‟an telah lama mengenal konsep Makiyyah dan Madaniyyah dimana ayat-ayat diklasifikasikan kedalam dua kategori, yaitu periode Makkah dan Madinah. Tulisan ini berfokus kepada pengertian, ciri-ciri, dan bagaimana perbedaan dari ayat makiyyah dan madaniyyah itu sendiri. Ayat makiyyah dan madaniyah bisa dibedakan melalui waktu turun, tempat turun dan sasaran ayat yang terkandung itu ditujukan untuk siapa. Karena kondisi masyarakat di Mekkah dan Madinah itu berbeda. Dalam pembuatan tulisan ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan, mohon maklum dan mohon maaf.Adapun kegunaan mempelajari ilmu ini antara lain agar dapat membedakan ayat-ayat nasikh dan mansukh, agar dapat mempelajari sejarah hukum islam dan tahapan-tahapanya secara umum, mendorong keyakinan yang kuat, agar mengetahui lingkungan, situasi dan kondisi masyarakat pada waktu turunya ayat-ayat al-quran.



2



A. PENDAHULUAN Al-Qur’an



merupakan



firman



(kalam)



Allah



SWT



yang



diwahyukan kepada nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril dengan lafazd



dan maknanya. al-Qur’an sebagai kitabullah menempati posisi



sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam. Selain itu alQur’an juga berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sebagai sumber ajaran



Islam yang



merupakan sumber dari segala ajaran operasionalisasi



ajaran



Islam dan



paling



yang



utama



al-Qur’an



dipergunakan



untuk



pengembangannya sesuai



dengan



kebutuhan dan tantangan yang dihadapi umat Islam. Setiap prilaku dan tindakan umat Islam, baik secara individu atau kelompok harus dilakukan berdasarkan al-Qur’an. Oleh karena itu, sumber ajaran Islam berfungsi sebagai dasar pokok ajaran Islam. Sebagai dasar, maka sumber itu menjadi landasan semua prilaku dan tindakan umat Islam, sekaligus sebagai referensi tempat orientasi dan konsultasi. Cara yang dilakukan para ulama dalam memahami hakikat makna dan kandungan al-Qur’an, yakni dengan cara menafsiri ayat-ayat



al-Qur’an



dengan meninjau dari berbagai segala aspek yang berhubungan dengan alQur’an, seperti sejarah turunnya al-Qur’an, karakteristik al-Qur’an, kandungan isi al-Qur’an dan kaedah-kaedah tafsir yang digunakan dalam memahami makna al-Qur’an. Di antara kaedah-kaedah tafsir yang penting diketahui dalam proses penafsiran al- Qur’an adalah masalah makkiyahmadaniyah. Makkiyah-madaniyah merupakan istilah yang dipopulerkan para ulama dalam membedakan ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tempat turun ayat al-Qur’an. Ayat Makkiyyah adalah ayat–ayat yang di turunkan di Makah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke – 14 dari kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 M ) sampai tanggal 1 Robbi’ul Awwal tahun ke – 54 dari kelahiran Nabi, sedangkan Ayat–Ayat Madaniyyah adalah ayat–ayat yang di turunkan sesudah Nabi Muhammad SAW melakukan Hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak Nabi Hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari tahun kelahiran Nabi.



3



B. PEMBAHASAN Sebelum membahas Al-Makky dan Al Madany perlu dibicarakan tentang pengertian Al Makky dan Al Madany, Klarifikasi al Makky dan Al Madany serta ciri-ciri Al Makky dan Almadany sehingga kita dapat memebedakan antara Al-Makky dan Al-Madany maka Al-Makky dan AlMadanydapat dijelaskan sebagai berikut : 1.



Pengertian Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah dalam Al-Qur’an Makkiyah diambil dari nama kota Makkah, tempat Islam lahir dan



tumbuh. Kata makkiyah merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan sesuatu disebut makkiyah apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari Makkah atau yang berkenaan dengannya. Begitu pula dengan madaniyah, ia diambil dari nama kota Madinah, tempat Rasulullah SAW berhijrah dan membangun masyarakat Islam serta mengembangkan Islam hingga ke segala penjuru dunia. Sekalipun kemudian



da’wah



Rasulullah melewati



batas-batas



wilayah kedua kota tersebut, namun Makkah dan Madinah tetap mempunyai peran yang signifikan



dalam



setiap



proses



pengembangan



Islam.



Karenanya pengertian makkiyah dan madaniyah tidak hanya terbatas pada ruang lingkup tempat atau penduduk yang berdiam dikedua kota tersebut, melainkan mencakup didalamnya periode waktu. Dari sini kemudian para ulama dalam mendefinisikan



makkiyah dan madaniyah tidak hanya



terpaku pada pengertian yang sangat sempit, melainkan juga memasukan unsur waktu yang tak terpisahkan dari sejarah Rasulullah. Imam Az Zarkasyi dalam bukunya Al Burhan fi Ulum Al Qur’an telah menyebutkan tiga variabel definisi mengenai makkiyah dan madaniyah. a.



Pertama, definisi berkonotasi tempat, bahwa makkiyah adalah unit wahyu yang diturunkan di Mekah, dan madaniyah adalaha unit wahyu yang diturunkan di Madinah.



b.



Kedua, definisi berkonotasi periode waktu, bahwa makkiyah adalah unit wahyu yang diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Dan madaniyah adalah unit wahyu yang diturunkan setelah



4



hijrah. c.



Ketiga, definisi berkonotasi objek wahyu, atau kepada siapa Khitabnya ditujukan. Maka makkiyah adalah unit wahyu yang dikhitabkan kepada penduduk Mekah, sedangkan madaniyah adalah unit wahyu yang dikhitabkan kepada penduduk Madinah.



Contoh surat Makkiyah dan Madaniyah Berikut merupakan surat-surat yang tergolong Makkiyah dan Maddaniyah.  Surat-surat



Makkiyah



:



Al-Fatehah,



Al-An’aam,



Al-A’raaf,



Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’, Al-Kahfi, Al-Mu’minuun,



Maryam, Thaha, Al-Anbiya’,



Al-Furqaan,



Asy-



Syu’aro’, An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-Ruum, Luqman, AsSajdah, Sabaa, Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, Az-Zumar, Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, AlJaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm, AlQamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij, Nuuh, Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyaamah, AlMuraasalaat, An-Naba’, An-Naazi’aat ,Abasa,At-Takwiir, Al-Infithaar, Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-A’laa, AlGhaasyiyah, Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa, Al’Ashr, At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat,



Al-Qaari’ah,



At-



Takatsur, Al-Ashr,Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, AlKautsar, Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.  Surat-surat



Madaniyah



:



Al-Baqarah,Ali



Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d,



Imran,An-Nisaa’,Al-



Al-Hajj,



An-Nuur,Al-



Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman, Al-Hadiid, AlMujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah, AlMunaafiquun, At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, AlBayyinah, Al-Zalzalah, An-Nashr.



5



2.



Perbedaan antara Makiyyah dan Madaniyah a. Dari segi tata bahasa : 1. Surat Makiyyah secara umum gaya bahasanya kuat dan keras pembicaraannya, sebab kebanyakan yang di ajak bicara orangorang yang berpaling dari kebenaran dan sombong. Contoh dalam surat Al-mudatsir dan Al-Qamar Dan adapun Madaniyyah secara umum gaya bahasanya lembut dan pembicaraannya halus, sebab yang di



ajak



bicara



orang-orang yang menerima



kebenaran secara terbuka. Contoh dalam surar Al-Maidah 2. Umumnya surat-surat Makiyyah ayatnya pendek-pendek dan kuat pendalilannya.



Contoh dalam



surat



Ath-Thur,



sedangkan



Madaniyah ayatnya panjang-panjang dan menyebutkan hukumhukum secara khusus. Contoh dalam surat Al-Baqarah b. Dari segi isinya : 3. Umumnya surat-surat Makiyyah menetapkan tentang tauhid dan aqidah yang selamat secara khusus yang berkaitan dengan tauhid



Uluhiyah



dan



percaya



dengan



hari



kebangkitan.Sedangkan Madaniyah secara umum menerangkan tentang perincian ibadah dan mu’amalah karena yang di ajak bicara orang-orang yang telah terikrardalam jiwa mereka tauhid dan aqidah yang selamat. 4. Berkisar tentang penyebutan jihad dan hukum-hukumnya dan orang-orang munafik serta keadaan mereka dalam pembagian madaniyah tuntutan keadaan seperti itu yang mana di syari’atkan jihad dan munculnya kemunafikan berbeda dengan pembagian surat makiyyah 3.



Perselisihan Ulama’ Mengenai Kategori Makiyyah dan Madaniyyah Dalam kitab Karangan Manna’ Al-Qaththan yang berjudul Pengantar



Studi Ilmu al- Qur’an menyebutkan bahwa yang terpenting dalam objek kajian para ulama yang diturunkan di Mekkah atau Madinah serta yang menjadi perselisihan yaitu:



6



a. Ayat-ayat Makkiyah dalam surat-surat Madaniyah Mereka memberi contoh dengan firman dalam surat Al-Hujurat ayat 13.



Artinya : Wahai manusia sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kami berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kamudi sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha teliti. ayat tersebut diturunkan di Makkah pada hari penaklukan kota Makkah, tetapi sebenarnya Madaniyah karena diturunkan selepas hijrah. Disamping itu, seruannya pun bersifat umum. Ayat seperti ini oleh para ulama tidak dinamakan Makkiyah



dan



tidak



juga



Madaniyah secara pasti. Tetapi mereka mengatakan; ayat yang diturunkan di Makkah namun hukmya Madaniyah. b. Ayat-ayat Madaniyah dalam surat Makkiyah Misalnya surat Al-An’am. Ibnu Abbas berkata surat ini diturun sekaligus di Makkah, maka ia adalah Makkiyah, kecuali tiga ayat yang diturunkan di Madinah, yaitu ayat 151 – 153. Dan, surat Al-Hajj adalah Makkiyah. Tetapi, ada tiga ayat yang Madaniyha, yaitu ayat 19-21. c. Yang diturun di Makkah namun hukumnya Madaniyah Misalnya surat Al-Hujurat; Ayat 13, ayat ini diturunkan di Makkah pada hari penaklukan kota Makkah,tetapi sebenarnya Madaniyah karena diturunkan setelah hijrah. Disamping itu, seruannnya pun bersifat umum. Ayat ini oleh para ulama dinamakan Makkiyah dan juga



dinamakan Madaniyah secara



mengatakan;



ayat



yang



Madaniyah.



7



pasti.



Tetapi



mereka



diturunkan di Makkah namunnya



d. Ayat yang diturunkan di Madinah tetapi hukumnya Makkiyah Mereka memberi contoh dengan surat Al-Mumtahanah. Surat ini diturunkan di Madinah dilihat dari segi tempat turunnya, tetapi seruannya ditujukan kepada orang musyrik penduduk Makkah. Juga seperti permulaan surat Bara’ah (At-Taubah) yang diturunkan di Madinah, tetapi seruannya ditujukan kepada orang-orang musyrik penduduk Makkah. e.



yang serupa dengan yang diturunkan di Makkah dalam kelompok Madaniyah. Yang dimaksud para ulama disini adalah ayat-ayat yang terdapat pada madaniyah tetapi mempunyai gaya bahasa dan cirri seperti Makkiyah. Contohnya Firman Allah dalam surat Al-Anfal: ayat 32 yang Madaniyah. Hal ini dikarenakan permintaan kaum musyrikin untuk disegerakan azab adalah di Makkah.



f.



Yang serupa dengan yang diturunkan di Madinah dalam kelompok Makkiyah Yang dimaksud ulama disini kebalikan dari sebelumnya. Mereka mencontohkan dalam surat An-Najm. Ayat 32



g. Ayat yang dibawa dari Makkah ke Madinah Contohnya ialah dalam surat Al-A’la. HR. al-bukhari dari Bara’ah bin Azib yang mengatakan, “Bahwa yang pertama kali dating kepada kami dikalangan sahabat Nabi adalah Mush’ab bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum. Keduanya membacakan Al-Qur’an kepada kami, setelah itu datanglah Ammar, Bill, dan Sa’ad. Kemudian datang pula Umar bin Khattab sebagai orang nomor yang kerua puluh. Baru setelah itu dating nabi. Aku melihat penduduk Madinah bergembira setelah aku membaca’sabbihisma rbbikal a’la’.



8



h. Ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah Contohnya dari awal surat Bara’ah, yaitu ketika



Rasulullah



memerintahkan kepada Abu Bakar untuk pergi haji pada tahun kesembilan dan hal inipun disampaikan kepada kaum Musyrikin bahwa tahuntidak seorangpun orang musyrik boleh berhaji. i.



Ayat yang turun diwaktu malam dan waktu siang Kebanyakan ayat turun pada siang hari dan yang diturunkan pada malam hari, Abu Qosim Al-Hasan bin Muhammad bin Habib AnNaisaburi telah menelitinya. Contoh diantaranya adalah bagianbagian akhir surat ali Imron dan yang lainnya.



j.



Ayat yang turun di musim panas dan musim dingin Para ulama member contoh ayat yang turun dimusim panas tentang ayat tentang kalalah yang terdapat di akhir surat An-Nisa’. Contoh lain ialah ayat-ayat yang turun dalam perang Tabuk, yang terjadi pada musim panas yang berat sekali seperti yang dinyatakan dalam al-Qur’an surat At-Taubah ayat 81. Sedangkan musim dingin mereka mencontohkan dengan ayat-ayat mengenai “tuduhan bohong” yang terdapat dalam surat An-Nur : “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu….” Sampai dengan bagi mereka ampunkan dan rezeki yang mulia. (An-Nur: 11-26)5



k. Yang turun di waktu menetap dan perjalanan Mayoritas ayat-ayat dan surat-surat al-Qur’an turun pada saat Nabi dlam keadaan menetap. Akan tetapi, karena kehidupan Rasulullah tidak pernah lepas dari jihad dan peperangan dijalan Allah, maka wahyu pun pernah turun dalam peperagan tersebut. Contohnya awal surat Al-Anfal yang turun pada waktu perang Badar.



9



4.



Karakteristik Makkiyah dan Madaniyah  Karakteristik makkiyah. 1) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kata ‫ كال‬, kata ini di gunakan untuk memberi peringatan yang tegas dan keras kepada orang-orang mekkah yang keras kepala. 2) Setiap surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah. 3) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah para nabi dan umatumat terdahulu. 4) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kisah nabi adam dan iblis. 5) Mengandung seruan (nida’) untuk beriman kepada Allah dan hari kiamat dan apa-apa yang terjadi di akhirat dan beriman kepada para rasul dan malaikat serta menggunakan argumenargumen akal, kealaman dan jiwa. Membantah argumen-argumen kaum musyrikin dan menjelaskan kekeliruan mereka terhadap berhala-berhala mereka. Mengandung seruan untuk berakhlak mulia dan berjalan di atas syariat yang haq tanpa terbius oleh perubahan situasi dan kondisi, terutama hal-hal yang berhubungan dengan memelihara agama, jiwa, harta, akal, dan keturunan. 6) Terdapat banyak redaksi sumpah dan ayatnya pendek-pendek7.  Karakteristik madaniyah. 1) Setiap surat yang berisi hukum pidana, hukum warisan, hakhak perdata



dan



peraturan-peraturan



yang



berhubungan



dengan perdata serta kemasyarakatan dan kenegaraan , 2) Setiap surat yang mengandung izin untuk berjihad, urusanurusan perang, hukum-hukumnya, perdamaian dan perjanjian. 3) Setiap surat yang menjelaskan



hal



ihwal



orang-orang



munafik termasuk madaniyah kecuali surat al-Ankabut yang dinuzulkan di makkah. Hanya sebelas ayat pertama dari surat tersebut yang termasuk madaniyah dan ayat-ayat tersebut menjelaskan perihal orang-orang munafik.



10



4) Menjelaskan hukum-hukum amaliyyah dalam masalah ibadah dan muamalah, seperti shalat, zakat, puasa, haji,qisas, talak, jual beli, riba dan lain-lain. 5) Sebagian surat-suratnya panjang-panjang, sebagian ayat-ayatnya panjang-panjang dan gaya bahasanya cukup jelas dalam menerangkan hukum-hukum agama. 5.



Tujuan Mempelajari Al-Makkiyah dan Al-Madaniyah a.



Untuk menambah keyakinan bahwa al-qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan dibawah otoritas Allah semata bukan berdasarkan keinginan nabi.



b.



Untuk Mempermudah memahami al-qur’an.



c.



Agar bisa memahami nasikh (hukum yang menghapus) dan mansukh (hukum yang di hapus) jika terdapat dua ayat yaitu Madaniyah dan Makkiyah yang keduanya memenuhi syarat -syarat naskh (penghapusan) maka ayat Madaniyah tersebut menjadi nasikh bagi ayat Makkiyah karena ayat Madaniyah datang belakangan setelah ayat Makkiyah.



d.



Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsurangsur.



e.



Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah.



f.



Untuk mengetahui kesungguhan para sahabat dan generasinya dalam menjaga otentisitas al Qur’an



C. KESIMPULAN 1.



Pengertian makkiyah dan madaniyah adalah Kata makkiyah merupakan kata sifat yang disandarkan kepada kota tersebut. Dan sesuatu disebut makkiyah apabila ia mengandung kriteria yang berasal dari Makkah atau yang berkenaan dengannya. Begitu pula dengan madaniyah, ia diambil dari nama kota Madinah, tempat Rasulullah SAW berhijrah dan



membangun masyarakat Islam serta mengembangkan Islam



hingga ke segala penjuru dunia. Dari sini kemudian para ulama dalam mendefinisikan makkiyah dan madaniyah tidak hanya terpaku pada



11



pengertian yang



sangat



sempit, melainkan juga memasukan unsur



waktu yang tak terpisahkan dari sejarah Rasulullah.  Imam Az Zarkasyi dalam bukunya Al Burhan fi Ulum Al Qur’an telah  menyebutkan tiga variabel definisi mengenai makkiyah dan madaniyah: Pertama, definisi berkonotasi tempat  Kedua, definisi berkonotasi periode waktu Ketiga, definisi berkonotasi objek wahyu 2.



Perbedaan antara Makiyyah dan Madaniyah a. Dari segi tata bahasa : 1) Surat Makiyyah secara umum gaya bahasanya kuat dan keras pembicaraannya, sebab kebanyakan yang di ajak bicara orangorang yang berpaling dari kebenaran dan sombong. 2) Umumnya surat-surat Makiyyah ayatnya pendek-pendek dan kuat pendalilannya. b. Dari segi isinya : 1) Umumnya surat-surat Makiyyah menetapkan tentang tauhid dan aqidah yang selamat secara khusus yang berkaitan dengan tauhid Uluhiyah dan percaya dengan hari kebangkitan. Sedangkan Madaniyah secara umum menerangkan tentang perincian ibadah dan mu’amalah



2) Berkisar tentang penyebutan jihad dan hukum-hukumnya dan orang-orang munafik serta keadaan mereka 3.



Perselisihan Ulama’ Mengenai Kategori Makiyyah dan Madaniyyah a. Ayat-ayat Makkiyah dalam surat-surat Madaniyah b. Ayat-ayat Madaniyah dalam surat Makkiyah c. Yang diturunkan di Makkah namun hukumnya Madaniyah d. Ayat yang diturunkan di Madinah tetapi hukumnya Makkiyah e. yang



serupa dengan yang diturunkan di Makkah dalam



kelompok Madaniyah. f. Yang serupa



dengan yang diturunkan di Madinah dalam



12



kelompok Makkiyah g. Ayat yang dibawa dari Makkah ke Madinah h. Ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah i. Ayat yang turun diwaktu malam dan waktu siang j. Ayat yang turun di musim panas dan musim dingin k. Yang turun di waktu menetap dan perjalanan 4.



Karakteristik makkiyah dan madaniyah a.



Makkiyah : kebanyakan menjelaskan tentang aqidah, karena pada masa itu keadaan dikota makkah masih membutuhkan nasehat agar memperkuat ketauhitannya terhadap keesaan Alloh dan kebanyakan ayat-ayatnya pendek-pendek.



b.



Madaniyah : kebanyakan membahas tentang muammalah, ibadah dsb, karena pada saat itu, penduduk madinah sudah menerima islam dan kenabian nabi Muhammad



5.



Tujuan mempelajari al-makkiyah dan al madaniyah a. Untuk menambah keyakinan bahwa al-qur’an adalah kalam Allah b. Untuk mempermudah memahaminya c. Agar bisa memahami nasikh (hukum yang menghapus) dan mansukh (hukum yang di hapus) d. Untuk mengetahui kronologis penurunan syariah yang berangsurangsur. e. Untuk mengetahui perjalanan Rasulullah. f. Untuk mengetahui kesungguhan para sahabat dan generasinya dalam menjaga otentisitas al Qur’an



13



D. DAFTAR PUSTAKA Wanasih,Budi.2013.Makiyyah dan Madaniyyah, dalam (http://wanssihabuddin.wordpress.com/2013/05/22/makalah- makkiyahdan-madaniyah/,di akses pada kamis 02 oktober 2014, pkl 19:40 WIB Qusaimin,Muhammad.1992.Ushul fi Tafsir.Kairo;Muassasah AsSu’udiyah Salim,Mahrus 2013. Makiyyah dan Madaniyah dalam (http://mahrus-salim.blogspot.com/2013/12/makkiyah danmadaniyah.html, di akses pada kamis, 02 oktober 2014, pkl 19:40 WIB. Manna Khalil Al-Qattan, Pengantar Studi Ilmu Al- Qur’an, Pustaka AlKautsar, Jakarta Timur, 2005. Al-Qattan, Mannan Khalil. 2005. Pengantar Studi Ilmu Al- Qur’an. Jakarta Timur; Pustaka Al- Kautsar. Ash Shiddieqi,Hasbi (1990), Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/ Tafsir, Jakarta: Bulan Bintang. Departemen Agama RI. 2002. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta; CV Darus Sunnah. Djalal, abdul . 2000. Ulumul Qur’an. Surabaya ; Dunia Ilmu.



14