5 0 836 KB
ANATOMI HIDUNG Indera Penciuman
HIDUNG
created by rolanda
Hidung Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka terhadap rangsangan zat kibia berbentuk gas, yaitu bau.
FISIOLOGI HIDUNG
Alat pencium trdpt dlm rongga hidung dr ujung saraf otak nervus olfaktorius Serabut saraf ini timbul pd bag atas selaput lendir hidung => area olfaktoria N. olfaktorius dilapisi oleh sel2 yg sangat khusus yg mengeluarkan fibril2 yg halus, terjalin dg serabut2 dr bulbus olfaktorius Bulbus olfaktorius mrpkan lanjutan dr bagian otak yg ujung2 akhirnya menembus lempeng kribiformis dasar tulang otak (os ethmoidalis) yg berlubang2 N. olfaktorius terletak pd os ethmoidalis
FISIOLOGI HIDUNG
Dari bulbus olfaktorius, penciuman dihantarkan melalui traktus olfaktorius menuju pusat olfaktoria pd otak bagian lobus temporalis, tempat penciuman ditafsirkan
FISIOLOGI HIDUNG
Bau yg masuk ke rongga hidung akan merangsang n. olfaktorius di bulbus olfaktorius Indera bau bergerak lewat traktus olfaktorius dg perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dlm pusat olfaktorius pd lobus temporalis di otak besar tempat penafsiran bau tsb. Rasa penciuman dirangsang oleh gas yg masuk dan akan mudah hilang pd bau yg sama dlm waktu lama
lidah
Fungsi
Sebagai indra pengecap Mengatur letak makanan waktu mengunyah Membantu untuk menelan makanan Sebagai alat untuk membantu berbicara
Struktur Lidah
Lidah tersusun atas otot rangka yang melekat pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu: Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus; Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah; Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Jenis jenis papila
Papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus; Papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah; Papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
Lidah Lidah memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat kimia yang larut dalam air. Permukaan lidah kasar karena dipenuhi tonjolantonjolan yang disebut papila Di celah-celah papila terdapat kuncup-kuncup pengecap. Ada empat kuncup pengecap, yaitu: Pengecap manis pada ujung lidah Pengecap asin pada tepi lidah Pengecap pahit pada pangkal lidah Pengecap asam pada tepi lidah bagian belakang
Bagian lidah
LIDAH TERDIRI 2 KELOMPOK - OTOT INTRINSIK MELAKUKAN GERAKAN HALUS - OTOT EKSTRINSIK MELAKSANAKAN GERAKAN KASAR PADA WAKTU MENGUNYAH & MENELAN BAGIAN LIDAH - RADIK LINGUA (PANGKAL LIDAH) - DORSUM LINGUA (PUNGGUNG LIDAH) - APEKS LINGUA (UJUNG LIDAH)
FUNGSI ALAT PENGECAP MERASAKAN ARTI MAKANAN, SEBAGAI ALAT REFLEK
SUSUNAN SALIVA (KELENJAR LUDAH) AIR, GLIKOPROTEIN, ENZIMPENCERNAAN (PTIALIN), GARAM ALKALI, DLL
FUNGSI SALIVA - MEKANIS - KIMIAWI (ENZIM PTIALIN- HIDRAT ARANG → MALTOSE, ENZIM MALTOSE → GLUKOSA) - MEMBASAHI LIDAH - MELARUTKAN MAKANAN - MENCEGAH KARIES GIGI (MENGUBAH SUASANA ASAM)
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Astigmatis (mata silindris) Penyebab: bola mata tidak bulat Akibat: tidak dapat melihat garis-garis horisontal dan vertikal bersamaan Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata silindris
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Miopi (rabun jauh) Penyebab: lensa mata tidak dapat menipis Akibat: tidak dapat melihat jauh dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cekung
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Hipermetropi (rabun dekat) Penyebab: lensa mata tidak dapat menebal Akibat: tidak dapat melihat dekat dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cembung
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Presbiopi Penyebab: daya akomodasi mata berkurang Akibat: tidak dapat melihat jauh maupun dekat dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata bifokal
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Rabun senja Penyebab: kekurangan vitamin A Akibat: tidak dapat melihat dengan baik pada saat senja dan malam hari Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Keratomalasi Penyebabkekurangan vitamin A yang parah Akibat: kornea mata keruh, permukaan mata kering dan kasar dan penglihatan berkurang hingga kebutaan
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Katarak Penyebab: lensa mata keruh dan kabur Akibat: cahaya tidak sampai ke retina Dapat diatasi dengan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Juling Penyebab: ketidakserasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri Dapat diatasi dengan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Glaukoma Penyebab: penyumbatan disaluran bola mata menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata Akibat: kebutaan Kelainan ini dapat diatasi dengan obatobatan dan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Buta Warna Penyebab: keturunan Akibat: tidak dapat melihat warna tertentu Kelainan ini tidak dapat disembuhkan. Lebih banyak menyerang laki-laki
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Radang telinga Penyebab: baketri dan virus Menyerang bagian luar melalui kotoran yang masuk ketika berenang Menyerang bagian dalam, bakteri atau virus masuk dari rongga mulut melalui saluran eustachius
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Otosklerosis Penyebab: tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak leluasa Akibat: tuli konduksi yang menahun
Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Anosmia penyebab: cidera/infeksi didasar kepala, keracunan timbal, merokok, tumor otak bagian depan Akibat: kehilangan kemampuan unutuk membau/mencium Pengobatan tergantung dari penyebabnya