Alat Pengolahan Hasil Pertanian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Lampiran Materi Ajar Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. 1. Pengertian Alat Pengolahan Hasil Nabati Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah suatu olahan bahan nabati. Karakterisktik alat pengolahan yang baik : 1. Memakai peralatan yang bisa berfungsi maksimal 2. Tidak mudah rusak 3. Tidak luntur sebab warna peralatan pengolahan yang luntur akan mempengaruhi kualitas bahan 4. Tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh 2. Alat Pengolahan Hasil Nabati dan Fungsinya 1. Pisau Pemotong Pisau ini berguna untuk memotong, membelah, dan juga dapat digunakan untuk mengupas buah dan sayuran serta hasil pertanian lainnya. Ada beberapa bentuk pisau pemotong yang dibuat secara khusus dengan desain tertentu. Penggunaan pisau tersebut biasanya sangat spesifik yaitu untuk komoditas tertentu.



Gambar 1. Pisau Buah 2. Pengupas (Peeler) Alat ini digunakan untuk mengupas kulit buah-buahan dan sayur-sayuran seperti mangga, wortel kentang dan mentimun.



Gambar 2. Pengupas Kulit Buah Manual



Untuk skala yang lebih besar, dapat digunakan peeler modern, yaitu alat yang digunakan untuk mengupas bahan nabati yang memiliki kulit tipis antara lain seperti apel, pir, kentang dan lainnya. Fungsi dari mesin ini adalah untuk mempermudah dalam mengupas dalam waktu yang cepat, efektif, dan efisien. Pemutar Alat Pisau Pengupas



Pengupas



Dudukan Buah



Body Peeler



Kaki Peeler Gambar 3. Pengupas Kulit Buah Modern 3. Pemarut (Gretter) Alat ini ada yang bersifat multi guna dan ada yang khusus. Namun penggunaan alat ini pada umumnya untuk pemarutan ketela pohon, dan buah kelapa yang akan diambil patinya atau ekstraknya. Jenis alatnya adalah pisau berputar (rotary knife cutter). Pisau ini umumnya digunakan untuk keperluan pemarutan ubi kayu. Untuk pembuatan tepung, biasanya digunakan pisau yang permukaannya seperti gergaji besi, sedangkan untuk pemarutan kelapa, pisau tersebut diganti dengan paku pendek dengan silinder dari kayu.



Gambar 4. Alat Pemarut Sederhana Ada juga alat pemarut yang sudah modern dengan menggunakan bantuan mesin.



Gambar 5. Pemarut Masinal



Prinsip kerja alat ini adalah dengan menekan bahan pada sebuah silinder yang pada permukaannya dilengkapi dengan parut. Silinder digerakan oleh sebuah motor, sehingga terjadi perajangan/pemarutan bahan. Yang perlu diperhatikan dalam perawatan alat pemarut, yaitu: a. Sendi/dudukan dari bagian-bagian yang berputar setiap kali perlu diberi pelumas agar tidak mudah aus. b. Apabila gigi parut telah aus perlu dibongkar/dilepas, kemudian dibalik dengan bagian yang bergigi luar. Apabila kedua gigi telah aus, maka parut diganti dengan yang baru. c. Cucilah setelah dipakai dengan membongkar blok mesin tersebut yang mudah dibongkar. 4. Pengiris (Slicer) Alat ini banyak digunakan untuk mengiris buah dan produk yang dihasilkan berbentuk lembaran tipis. Mengiris dan memotong merupakan pekerjaan yang sering dilakukan dalam penangananpascapanen produk pertanian. Dalam skala kecil, pekerjaan tersebut dapat dilakukan secaramanual dengan pisau atau alat pemotong sederhana lain.



Gambar 6. Pengiris Buah Permasalahan akan muncul jika produk yang akan diiris atau dipotong tersedia dalam jumlah banyak. Untuk keperluan ini,mesin pemotong dan pengiris berkapasitas tinggi tentu sangat dibutuhkan (Wiriaatmadja, 2002).



Gambar 7. Pengiris Modern 5. Saringan Saringan plastik dapat digunakan untuk menyaring bahan dalam keadaan dingin (suhu kamar). Apabila bahannya panas maka dapat digunakan saringan kawat. Saringan tersebut dapat juga dipergunakan untuk menyaring bubur tomat dalam keadaan panas, sementara untuk menyaring cairan panas atau dingin sebaiknya menggunakan sarigan kain (yang terbuat dari jenis bahan tenunan, yang agak jarang seperti kain puring, teteron, foil, atau sifon).



Gambar 8. Saringan 6. Mangkuk Alat yang berbentuk setengah lingkaran, terbuat dari batu, plastik, logam, atau gelas. Bentuknya yang setengah lingkaran digunakan untuk meletakkan hasil pengolahan makanan.



Gambar 9. Mangkuk



7. Spatula Spatula merupakan salah satu alat masak yang biasanya digunakan untuk mengaduk masakan. Alat ini bisa digunakan sebagai pengganti tangan untuk mengambil sesuatu. Bentuk spatula biasanya cekung, bulat, dan memiliki tangkai. Tidak jauh berbeda dengan spatula stainless steel, spatula kayu juga memiliki ketahanan yang cukup lama. Benda ini sulit untuk patah dan bengkok karena diciptakan dengan menggunakan kerangka kayu yang tebal. Spatula ini bisa digunakan pada wajan antilengket dan wajan biasa. Namun, spatula ini sangat mudah untuk berjamur. Spatula perlu disimpan dengan baik. Menggantung spatula dan menjauhkannya dari tempat tertutup dapat membantu spatula terhindar dari jamur.



Gambar 10. Spatula Kayu 8. Wajan Alat untuk memasak yang terbuat dari baja atau logam lain yang diletakkan di atas kompor atau tungku dan digunakan untuk wadah makanan yang akan diolah. Bentuk dan bahan pembuat wajan yang lebih baik daripada panci, menjadikan makanan yang dimasak dengan wajan lebih cepat matang dibandingkan dengan panci. Umumnya, bentuk wajan dibuat melingkar. Namun seiring perkembangan teknologi, banyak wajan hadir dengan beraneka bentuk dan ukuran. Persegi dan bergerigi di lapisan atas adalah beberapa bentuk perubahan fisik wajan. Meski demikian, fungsi dan manfaat benda ini tetaplah sama. Wajan teflon merupakan salah satu pengembangan wajan biasa. Wajan ini merupakan salah satu wajan favorit masyarakat kebanyakan. Bahan baku yang digunakan untuk menciptakan wajan teflon membuat wajan ini tidak mudah lengket dan kotor pasca penggunaan. Selain itu, penggunanya tidak perlu menggunakan banyak minyak saat memasak dengan wajan teflon. Pilihlah spatula yang terbuat dari kayu atau karet saat menggunakan wajan teflon.



Gambar 11. Wajan Teflon 9. Kompor Kompor berfungsi sebagai alat untuk memasak/pemanas .Peralatan ini berfungsi untuk membantu dalam mengolah sebuah produk olahan melalui panas yang diberikan. Panas ini di dapat dari minyak tanah, atau sekarang yang banyak digunakan adalah gas. Jenis kompor ini banyak mengalami perkembangan dan menghasilkan jenis-jenis kompor seperti kompor yang hanya menggunakan kayu bakar dan minyak tanah untuk memasak. Setelah itu berkembang lagi menjadi kompur minyak tanah. Jenis kompor ini banyak digunakan dikalangan bawah. Berkembang lagi menjadi kompor listrik yang menggunakan listrik atau dengan menggunakan elemen pemanas. Setelah itu berkembang menjadi kompor gas yang sekarang banyak digunakan sebagai alat untuk mengolah makanan yang sangat dibutuhkan.



Gambar 12. Kompor Gas 10. Blender Blender adalah alat elektronik berupa sebuah wadah dilengkapi pisau berputar yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, menggiling, atau melunakkan bahan makanan. Blender juga dapat digunakan sebagai penghancur bahan-bahan dalam waktu yang relatif pendek (1-3 menit). Pisau berbentuk seperti sebuah baling-baling pendek yang dipasang pada bagian bawah wadah. Pisau ini diputar dengan cepat dengan tenaga dari sebuah motor sehingga alat ini dengan segera dapat mencampur, mencincang, dan melumatkan bahan-bahan yang dimasukkan ke dalamnya. Blender juga umumnya dilengkapi pengatur kecepatan berputarnya pisau di dalam wadah.



Pengaduk Tabung gelas Mata pisau Rumah dudukan motor Saklar pengatur kecepatan Gambar 13. Blender 11. Mixer Pada alat ini terdapat dua corong pemasukan bahan yang dilengkapi dengan pintu pengatur pemasukan bahan. Alat ini juga dilengkapi dengan piringan yang berputar dibagian tengahnya. Dua bahan yang berbeda dimasukkan bersama-sama melalui kedua pintu pemasukan.



Gambar 14. Ilustrasi Pengolahan menggunakan Mixer Bahan-bahan tersebut akan turun dan menyentuh piringan yang berputar tersebut, sehingga bahan-bahan tersebut saling ter-pelanting, pada saat itulah mulai terjadi pencampuran. Proses pencampuran ber-lanjut ketika bahan-bahan turun melewati saluran yang memutar. Bahan-bahan menggelinding dan saling bertukar tempat membentuk suatu campuran. Selanjut-nya bahan yang tercampur tersebut keluar melalui corong pengeluaran. Jika campuran yang dihasilkan belum rata, pengadukan/pencampuran dapat diulangi lagi dengan cara memasukkan kembali campuran yang belum rata tersebut melalui corong pemasukan bahan. Pengulangan pencampuran dapat dilakukan beberapa kali sampai diperoleh campuran yang homogen.



12. Pemeras Buah Alat pemeras jeruk adalah perangkat yang digunakan untuk memeras sari buah jeruk dengan optimal. Ada 2 jenis pemeras jeruk yaitu pemeras jeruk manual dan pemeras jeruk modern. Prinsip kerja dari pemeras jeruk manual atau hand juicer adalah dengan menekan buah jeruk yang sudah dibelah ke alat pemeras jeruk, lalu sari akan keluar dan ditampung di wadah pemeras jeruk tersebut dan akan terpisah dari kulit dan biji.



Gambar 15. Pemeras Jeruk Manual Alat pemeras jeruk modern secara langsung mampu memisahkan hasil perasan jeruk dari kulit dan bijinya. Hasil sari jeruk yang dihasilkan pun murni dan higienis. Penggunaan orange juicer merupakan cara modern dalam menjalankan usaha minuman sari jeruk yang benar-benar sehat. Karena, dengan menggunakan alat ini Anda meminimalisasi kemungkinan kotoran atau kontaminasi masuk ke dalam sari buah. Alat pemeras jeruk akan bekerja dengan sistem peras berkelanjutan sekaligus memisahkan perasan jeruk dari kulitnya. Proses penggunaan alat ini sangat mudah. Anda tinggal memasukkan buah jeruk ke dalam alat pemeras jeruk dan dan menunggunya sebentar. Maka jeruk sudah berubah menjadi jus atau sari buah jeruk yang murni dan bersih. Untuk menjaga kualitas dan kehigienisan hasil perasan jeruk, mesin peras jeruk ini terbuat dari bahan stainless steel. Dengan demikian, body mesin tidak akan mudah berkarat meskipun berkali-kali terkena air perasan jeruk. Hal ini pastinya juga akan menjaga bagian dalam mesin agar tidak mudah berkarat yang dapat berakibat pada kerusakan lebih parah. Mangkuk maupun alat pengepressnya terbuat dari bahan anti karat. Bahannya yang kuat dan kokoh juga menjadikan alat ini lebih tahan lama dan awet.



Gambar 16. Pemeras Jeruk Modern 13. Talenan Kayu Talenan berbahan kayu merupakan jenis talenan yang paling banyak kita temui. Kayu merupakan bahan yang dapat keropos sehingga dapat membuat bakteri bahan makanan mentah masuk kedalamnya. Oleh sebab itu, talenan bahan kayu dipakai hanya untuk memotong sayur, buah dan roti. Agar dapat lebih tahan lama, talenan kayu sebaiknya langsung dibersihkan kemudian dikeringkan setelah memakainya. Hal ini tentu saja berguna untuk menghindari pertumbuhan jamur.



Gambar 17. Talenan Kayu



14. Juicer Juicer sendiri merupakan alat pembuat jus yang difokuskan untuk mengambil sari-sari buah dan sayuran saja, tanpa ada ampas. Secara umum, juicer bekerja dengan cara menekan buah dan sayuran untuk mengekstrasi sari-sarinya. Buah dan sayur ditekan ke dalam tabung juicer, kemudian jus akan tersaring dan keluar lewat lubang-lubang kecil di saringan menuju gelas penampung. Karena hanya mengambil sarinya saja, juicer memisahkan serat buah dan sayuran yang dianggap sebagai ampas ke wadah yang ada di bagian belakang.



Gambar 18. Juicer 15. Vacuum Frying Alat ini berfungsi untuk menggoreng buah yang memiliki kadar air yang tinggi dan mengandung vitamin yang tidak tahan panas. Mesin penggorengan hampa menggunakan pemvakuman dengan water jet di mana fluida yang digunakan untuk mevakumkan adalah air.



Gambar 19. Vacuum Frying Bagian penting dari mesin pengoreng vakum adalah :  Pompa vakum sistem water jet. Pompa vakum dengan sistem water–jet memiliki kelebihan yaitu tidak menggunakan oli, seal, bantalan dan poros sehingga rendah biaya operasinya. Mekanisme penghisapan menggunakan fluida pendorong yang pada umumnya berupa air, uap air dan gas bertekanan tinggi yang dilewatkan ke dalam nosel. Energi tekan oleh nosel diubah menjadi energi gerak tinggi kecepatan akan menghasilkan hisapan di ujung nosel tempat memancarkan fluida.  Ruang penggoreng Ruang pengoreng berfungsi untuk mengkondisikan bahan yang diproses agar sesuai dengan kondisi proses yang diinginkan. Di dalamnya berisi minyak sebagai media pindah panas yang dilengkapi dengan mekanisme angkat celup (lifting and dipping mechanism).



 Kondesor Berfungsi untuk mengembunkan uap air yang dikeluarkan selama proses penggorengan. Kondesor ini menggunakan air sebagai media pendingin yang dilengkapi dengan sistem pendingin udara.  Unit pemanas Berupa kompor gas yang merupakan sumber panas yang dikendalikan dengan menggunakan termostat .  Unit Pengendali operasi Unit pengendali operasi terdiri dari panel untuk menghidupkan pompa vakum sistem water–jet, panel untuk pengaturan suhu dan panel untuk power suply. Unit pengendali operasi berfungsi untuk mengendalikan proses penggorengan selama operasi sehingga berlangsung seperti yang dikehendaki. Unit ini keberadaannya sangat penting karena mengatur operasi penggorengan. Cara Pengoperasiaan Alat Penggoreng Vakum Persiapan bahan 1. Buah dikupas dan dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 2. Bila permukaan bahan mengandung air terlalu tinggi maka irisan buah tersebut perlu ditiriskan dengan menggunakan mesin spinner dan tambahkan bahan-bahan tambahan sesuai dengan kebutuhan. 3. Bahan ditimbang sesuai dengan kapasitas kerja mesin untuk kapasitas minyak 47 liter, bahan yang digoreng 3 kg. Persiapan Mesin 1. Wajan penggoreng diisi dengan minyak kelapa 47 liter sampai batas poros keranjang bagian bawah. 2. Posisi keranjang penggoreng diletakkan pada kondisi tidak tercelup minyak goreng. 3. Aliran listrik dihidupkan dengan menggunakan saklar listrik. 4. Posisi jarum termokontrol diatur pada suhu yang diinginkan untuk nangka digunakan suhu 85 oC. 5. Api kompor dinyalakan dengan menggunakan tombol nyala api. 6. Besar kecilnya nyala api diatur dengan menggunakan spuyer. 7. Suhu minyak ditunggu sampai mencapai nilai yang diinginkan ditAndai dengan hidup mati secara bergantian dari lampu pengontrol.



Proses Penggorengan 1. Buah yang telah dipotong dimasukkan ke dalam keranjang penggoreng, kemudian tutup pintu keranjang rapat-rapat. 2. Tangki penggoreng ditutup dengan menggunakan bantuan klem 3. Pompa dinyalakan, tunggu sampai tekanan vakum yang terbaca pada manometer mencapai 650 mm Hg 4. Keranjang penggoreng diputar sehingga irisan buah terendam ke dalam minyak 5. Keranjang diputar dengan tangan secara periodik (setiap 15 menit) 6. Proses penggorengan akan berakhir bila tidak keluar gelembung air pada minyak penggoreng dengan cara melihat melalui kaca pengintip dengan dibantu lampu penerangan. Mengakhiri proses 1. Keranjang penggoreng diputar pada posisi tidak tercelup minyak. 2. Pompa dimatikan dan dibuka kran pembuangan tekanan yang ada bagian atas tangki penggoreng sehingga sehingga tekanan sama dengan tekanan udara luar. 3. Penutup tangki penggoreng dibuka dilanjutkan dengan membuka pintu keranjang penggoreng. 4. Keripik hasil gorengan dipindahkan dengan menggunakan serok ke dalam spinner. 5. Motor spinner dijalankan dan ditunggu sampai kering.



16. Timbangan Timbangan merupakan alat ukur untuk mengukur bobot atau massa dari buah buahan. Banyak sekali jenis buah yang dapat dihitung berapa bobotnya. Bahkan semua jenis buah bisa dihitung bobotnya. Tentu dengan kapasitas masing masing timbangan yang ada. Biasanya timbangan buah digunakan oleh para pedagang buah. Baik itu pedagang buah di pasar tradisional, pasar modern, maupun penjual buah keliling ataupun kaki lima.



Gambar 20. Timbangan Manual



Pemilihan jenis timbangan didasarkan atas tingkat ketelitian yang diinginkan, guna menimbang bahan baku (timbangan gantung atau timbangan duduk) sedangkan timbangan halus digunakan untuk menimbang bahan kimia seperti bahan pengawet, bahan pewarna, dan bahan penyegar. Timbangan buah yang ada di pasar atau yang dibawa oleh pedagang keliling biasanya masih berbentuk manual atau analog. Berbeda dengan penjual buah yang ada di pasar modern dimana timbangannya menggunakan timbangan digital yang secara otomatis mencantumkan harga dari buahnya tersebut.



Gambar 21. Timbangan Digital Timbangan buah yang digunakan untuk mengukur bobot buah tentu banyak macamnya yang dapat sesuai dengan fungsi dan kegunaan buah tersebut. Buah yang sering dibeli dan ditimbang dahulu oleh penjualnya yaitu semangka, pisang, mangga, apel, jeruk, anggur, leci, salak, rambutan dan berbagai macam buah lainnya. Dengan adanya timabangan buah yang ingin dibeli konsumen mempunyai hitungan yang tepat mengenai bobot buahnya. 17. Termometer Digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur dapat digunakan termometer atau berdasarkan tanda secara fisik seperti hangat suam-suam kuku sekitar 40o-50oC.



Gambar 22. Thermometer 18. Jaw Crusher Alat ini digunakan untuk menghancurkan zat padat (bahan hasil pertanian), dengan kecepatan rendah. Pada prinsipnya alat ini terdiri dari sebuah rahang yang statsioner dan rahang yang bergerak. Gerakan roda disebabkan oleh perputaran roda



penggerak, dan akibat adanya bahan yang dimasukan ke dalam alat, maka bahan tersebut menjadi hancur. Pada saat roda penggerak berputar, maka pivot dan rahang bergerak dapat membuka dan menutup, rahang dalam kondisi tetap tidak bergerak. Pada waktu terjadi gerakan menutup, bahan masuk ke dalam ruang antara kedua rahang dan terbentur oleh permukaan rahang yang keras sehingga bahan dapat hancur. Bahan-bahan yang telah hancur akan keluar melalui lubang pengeluaran.



Gambar 23. Jaw Crusher 19. Gyratori Crusher Alat ini sama dengan jaw crusher, dimana rahang penghancurnya berbentuk silinder. Rahang pencampur terletak pada proses yang dapat berputar cepat atau lambat, sesuai dengan besarnya rongga yang terjadi antara bahan yang dihancurkan dengan rahang penghancur.



Gambar 24. Gyratori Crusher Prinsip kerja alat ini adalah bahan dimasukan ke dalam ruang penghancur yang berbentuk V melalui lubang pemasukan. Selanjutnya mesin dijalankan sehingga rahang penghancur “crushing head” dapat berputar, maka terjadi gesekan antara bahan yang dihancurkan dengan rahang penghancur. Akibatnya bahan menjadi hancur. Bahan-bahan yang telah hancur, akan jatuh ke dasar mesin dan akhirnya jatuh melalui lubang pengeluaran. Perawatan alat ini dilakukan dengan cara membersihkan sisa-sisa bahan yang telah dihancurkan atau kotorang lain yang menempel pada bagian mesin dan



memeriksa secara berkala keadaan rahang penghancur, agar tetap bekerja dengan baik, menyiapkan atau menempatkan mesin di tempat yang kering dan aman. 20. Grinder Penggilingan dilakukan untuk menghaluskan atau menepung bahan pangan menjadi bubuk dengan tingkat kehalusan tertentu agar lebih mudah diolah menjadi produk lain. Bertujuan untuk mengecilkan ukuran kopi serta meluaskan areal permukaan bahan tersebut agar mudah dalam pencampuran. Proses ini termasuk dalam proses size reduction yang menggunakan mesin grinder. Mesin penggiling bahan pangan merupakan mesin yang akan menghancurkan biji bahan pangan menjadi dalam bentuk bubuk. Alat ini sangat penting dalam industri pengolahan bahan pangan, alat penggiling ini memiliki banyak tipe dan kegunaan masing-masing sesuai kebutuhan.



Gambar 25. Grinder Bagian-bagian grinder 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Bean Hopper (Pintu untuk memasukkan kopi) Dosing adjusting screw (Sektup penyesuai dosis) Grinder body (Tubuh grinder) Main switch (Sakelar utama) Doser lid (Dosis penutup) Indicator Lamp (Lampu indikator) Porta filter handle support (pintu penyaring yang menangani dukungan) Coffe tamper (Tamper kopi) Residu Tray (Baki ampas atau residu) Grinder yang baik adalah bisa menggiling kopi dengan kekasaran yang sama,



mengatur kasar halusnya bubuk kopi dan menjaga temperatur gilingan supaya tidak panas. Semakin kecil ukuran mesh yang digunakan maka kapasitas efektif alat juga semakin minimum. Hal ini kenungkinan dipengaruhi oleh jumlah lubang pengeluaran pada ayakan 150 mesh, lebih sedikit sehingga memerlukan penggiling. Dan semakin besar ukuran mesh yang digunakan maka lubang pengeluaran semakin banyak sehingga memerlukan waktu yang lebih cepat untuk melakukan penggilingan.



21. Hammer Mill Hammer mill dipergunakan untuk berbagai macam pekerjaan penggilingan. Alat ini bekerja dengan prinsip memukul. Hammer mill terdiri dari silinder logam dengan diameter 20-30 cm. pada silinder tersebut dipasang pisau untuk mengiris buah yang masuk. Keuntungan pemakain alat ini, yaitu : (a) Cocok untuk gerusan berukuran sedang dan kasar, (b) Mudah diatur, bebas kerusakan akibat benda asing dan umpan, (c) Tidak menimbulkan kerusakan bila dioperasikan dalam keadaan kosong. Sedangkan kerugian pemakaian alat ini : (a) Hasil penggilingan tidak seragam, (b) Kebutuhan daya tinggi, (c) Biaya rawat tinggi. Pada alat ini tingkat kehalusan hasil diperoleh dengan cara mengatur besarnya lubang saringan. Alat ini dilengkapi dengan beberapa buah pemukul (palu) yang berputar pada suatu sumbu dan saringan. Bahan dimasukkan dalam alat kemudian akan terpukul berulang-ulang sampai hancur, selanjutnya bahan akan keluar melalui saringan dibagian bawah. Alat ini berfungsi untuk menghancurkan buah-buahan sehingga menjadi bubur.



Ga



Gambar 26. Hammer Mill Pemeliharaan



harus



dilakukan



secara



terus-menerus



dalam



rangkaian



proses



pengembangan fasilitas, dimulai dari tahap perencanaan, operasional dan evaluasi. Alat ini dapat dipelihara dengan cara: (a) membersihkan silinder/ruang proses dari sisa-sisa bahan. (b) memberi minyak pelumas pada sendi-sendi/dudukan dari bagian yang bagian yang bergerak/berputar. (c) mengendorkan sabung penghubung dan proses setelah selesai dipakai.