Alat Resonansi Bunyi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ALAT RESONANSI BUNYI



A. Pengertian Kata resonansi berasal dari bahasa latin dan berarti “bergema” yaitu terdengar bersamasama dengan suara keras. Resonansi merupakan penyebab umum dari produksi suara dalam alat musik.Alat- alat musik memiliki lubang udara sehingga terjadi resonansi udara dan menghasilkansuara yang merdu



B. Fungsi Alat resonansi digunakan untuk mengukur kecepatan merambat gelombang suara di udara.



C. Prinsip kerja Prinsip kerja pada tabung resonansi ini sama seperti pipa organa tertutup. Pada pipa organa tertutupterbentuk perut gelombangdi ujung tabung bagian atas dan akan selalu terbentuk simpul pada bagian tabung yang tertutup. Ketika terjadi dengungan pada kolom udara, hal itu menandakan bahwa pada bagian tabung yang tertutup terbentuk simpul. Maka dari situlah kita dapat menentukan panjang gelombang (l),sehingga kita dapat menghitung cepat rambat bunyi di udaranya (v). Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain bergetar dengan frekuensi yang sama atau frekuensi yang satu merupakan kelipatan frekuensi yang lain. Peristiwa resonansi pada tabung resonansi digunakan untuk mengukur cepat rambat bunyi di udara dengan rumus : V = λ x f atau



 = l/n



F = frekuensi garpu tala yang digunakan (Hz) v = cepat rambat bunyi (m/s)  = panjang gelombang (m)



n merupakan peristiwa resonansi ke-n (1,2,3, dst.) l merupakan panjang kolom udara (m)  Jika gelombang suara merambat dalam suatu tabung berisi udara, maka antara gelombang datang dan gelombang yang dipantulkan oleh dasar tabung akan terjadi superposisi, sehingga dapat timbul resonansi gelombang berdiri jika panjang tabung udara merupakan kelipatan dari (=panjang gelombang resonansi). Jika gelombang suara dipandang sebagai gelombang simpangan pada ujung tabung yang tertutup akan terjadi simpul (s), tetapi jika ujungnya terbuka akan terjadi perut (p). =n+1 = n + 1 ; dengan n = 0,1,2,… Jadi, = (jumlah perut sama dengan jumlah simpul) Bila panjang kolom udara dalam tabung tidak diubah, maka hanya frekuensi-frekuensi tertentu saja yang menghasilkan resonansi. Maka persamaannya sebagai berikut : ln = n ; dimana n = 0,1,2,3,... n adalah panjang gelombang resonansi. Resonansi nada dasar terjadi dengan n = 0, sedangkan n = 1,2, .. menghasilkan resonansi nada atas pertama, kedua, dst. Dalam hal ini resonansi yang terjadi sama dengan resonansi pada pipa organa tertutup.



D. Cara pengukuran 1. Usahakan mula-mula agar permukaan air dalam tabung cukup tinggi dekat dengan ujung atas dari tabung (dengan reservoir). 2. Ambil garputala yang frekuensinya sudah diketahui. 3. Getarkan garputala yang telah diketahui frekuansinya dengan pemukul garputala. Untuk menjamin keamanan tabung gelas, lakukan pemukulan garputala jauh dari tabung. 4. Perhatikan saat bunyi nyaring yang pertama. Ukur tinggi kolom dengan meteran (skala). 5. Turunkan terus permukaan hingga diperoleh bunyi nyaring kedua. Ukur tinggi kolom udara.



6. Turunkan lagi permukaan hingga diperoleh bunyi nyaring ketiga. Ukur tinggi kolom udara. 7. Catatlah kedudukan permukaan air pada saat terjadi resonansi.



E. Pembacaan Pertama aturlah frekuensi (satuan Hz) pada AFG, lalu hidupkan soundmeter. Sambil menarik piston, perhatikan simpangan jarum pada SLM. Jika jarum menyimpang menandakan terjadi resonansi pertama. Saat terjadi resonansi yang pertama simpangan maksimum (piston pada soundmeter yang diletakkan di tabung resonansi), hentikan penarikan piston. Lalu ukurlah panjang L1 (L=panjang kolom udara) dari mulut tabung sampai piston, lalu lihatlah angka pada tabung resonansi (satuan cm). Dst..



F. Penulisan hasil 1. Menuliskan persamaan resonansi. 2. Menentukan panjang gelombang bunyi yang dihasilkan. 3. Dari hubungan frekuensi dan panjang gelombang bunyi tersebut, kita menetukan cepat rambat bunyi di udara dengan menggunakan rumus  v =  x f . Contoh : Dalam percobaan resonansi  pada kolom udara dengan garpu tala berfrekuensi 426,6 Hz diperoleh resonansi orde pertama dengan panjang kolom udara 18cm. Maka cepat rambat bunyi di udara dapat kita peroleh sebagai berikut Penyelesaian : Panjang gelombang bunyi yang dihasilkan garpu tala sebesar : L =   ¼   = 4 (0,18 m) = 0,72 m Cepat rambat bunyi di udara v = .f 



v = (0,72 m).(426,6 Hz) v = 307,15 m/s Jadi, cepat rambat bunyi di udara adalah 307,15 m/s.



G. Kalibrasi Pada tabung resonansi tidak terdapat kalibrasi, namun sebelum melakukan pengukuran sebaiknya membersihkan tabung resonansi  hingga bersih sehingga tidak terdapat zat-zat lain yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran.



Daftar Pustaka Alat Resonansi - Mustofa Abi Hamid Official Site PENGGUGAH JIWA: MAKALAH ALAT RESONANSI (pribadiasik.blogspot.com)



https://youtu.be/QiAs6R17KfE