Alat Tangkap Kelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Pendahuluan Ada begitu banyak jenis metode penangkapan ikan (fishing methods), tergantung tujuan, kondisi perairan dan perikanan daerah setempat serta cara pandangnya terhadap penangkapan ikan. Di sini kita akan membahas beberapa metode penangkapan yang ada di dunia berdasarkan klasifikasi masing-masing pendapat yang berbeda namun pada prinsipnya sama, yaitu menangkap ikan. Setidaknya ada 6 pendapat mengenai klasifikasi metode-metode penangkapan ikan, yaitu menurut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Kamakichi Kishinouye Miyamoto Hideaki T. Laevastu A. Von Brandt Statistik Perikanan Indonesia International Standard Statistical Classification Fishing Gear (ISSCFG) FAO



1.1 Klasifikasi Menurut Kamakichi Kishinouye (1902) Kamakichi Kishinouye membagi metode penangkapan menjadi 10 jenis. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memaksa ikan dengan suatu kecepatan untuk memasuki daerah alat penangkapan ikan, arus air dihadang pada arah kanan dan kiri, penghadang makin lama makin menyempit sehingga arus mencapai suatu kecepatan yang tidak mampu lagi dilawan oleh ikan. Dengan demikian, ikan-ikan secara terpaksa masuk ke dalam alat penangkap (misalnya Jermal) 2. Menghadang arah renang ikan-ikan (misalnya Jaring Insang Hanyut) 3. Mengajak/menggiring lalu menyesatkan ikan ke alat penangkap (misalnya Penaju pada Sero) 4. Mengusahakan ikan masuk ke dalam alat penangkap dengan mudah, tetapi mempersulit keluar atau mengurung (misalnya Bubu) 5. Menggarit, menggarut, atau menggaruk (misalnya menggarit kerang-kerangan) 6. Menjerat pada bagian insang (gilled) 7. Terkait dan tidak terlepas lagi (misalnya Pancing) 8. Mencemarkan keadaan lingkungan hidup ikan (misalnya dengan mengeruhkan air) 9. Membelit/terpuntal (entanged) 10. Menjepit lalu menangkap



1.2 Klasifikasi Menurut Miyamoto Hideaki (1956) Miyamoto Hideaki membagi metode penangkapan menjadi 13 jenis. Penjenisan ini menekankan pada cara langsung bagaimana ikan tersebut tertangkap. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut: 1. Menusuk lalu menangkap (misalnya penangkapan ikan paus dengan peluru tajam bertali, tombak dan sejenisnya) 2. Mengaitkan dan mengaitkan ikan (misalnya jenis-jenis Pancing) 3. Menjepitkan dan setelah terjepit memulir (misalnya untuk mengambil jenis-jenis kerang, bulu babi) 4. Menggaruk atau mengais (misalnya mengambil tiram yang terbenam ke dalam pasir dan lumpur) 5. Mengundang, mengajak ikan masuk dengan cara masuknya dipermudah tetapi dipersulit keluarnya (misalnya bubu, lobster pot) 6. Menghadang dan mengarahkan arah renang ikan ke alat penangkap (misalnya Penaju pada Sero, leader net pada Set Net) 7. Menghadang dengan paksa lalu menangkap (misalnya pada sungai, batu atau kayu disusun sehingga ada satu aliran air yang menuju ke arah perangkap, contoh: Luni (Gayo, Aceh), Cakalak (Sumatera Barat), filtering net, Yama (Jepang), tubular traps 8. Menyungkup/mengurung dari atas (misalnya Jala) 9. Menyerok, diserok dari bawah (misalnya Tangguk, Serok ikan/scoop net) 10. Menyerok horizontal (misalnya jenis-jenis Trawl) 11. Melingkari, membatasi dengan daerah luar, area ruang gerak dipersempit (misalnya Pukat Cincin/purse seine) 12. Menghamparkan alat, menunggu sampai ikan berada di atasnya, sesudah terdapat ikan lalu diangkat dari bawah ke atas (misalnya Bagan, Anco, yotsude ami, stick held dip net) 13. Terjerat (gilled) atau terbelit (entangled), misalnya jenis gillnet dan trammel net



1.3 Klasifikasi Menurut T. Laevastu (1965) T. Laevastu membagi metode penangkapan ikan menjadi 5 jenis yaitu: 1. Mengumpulkan (misalnya memungut, mengumpulkan moluska) 2. Membunuh dan menahan secara serentak (misalnya penangkapan ikan paus dengan peluru tajam) 3. Membunuh dan mengumpulkan (misalnya menggunakan racun, bahan peledak, atau arus listrik)



4. Menarik perhatian ikan, kemudian membunuh dan menangkap (misalnya pada penangkapan ikan dengan pole and line) 5. Menangkap, kemudian membunuh dengan perangkap (trap) dan jaring



1.4 Klasifikasi menurut Von Brandt (1984) 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Menangkap ikan dengan tidak mengunakan alat Menangkap ikan dengan menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (tombak) Menangkap ikan dengan memabukkan (bahan peledak, racun dan listrik) Menangkap ikan dengan memancing Menangkap ikan dengan perangkap (sero, bubu) Menangkap ikan dengan menggunkan perangkap yang terapung (ikan sedang melompat) 7. Bagnets (scoop net) 8. Menangkap ikan dengan menarik alat tangkap (jenis Trawl) 9. Seine nets, yaitu alat tangkap dengan menggunakan sayap kemudian ditarik (beach seine) 10. Surrounding net, yaitu alat tangkap melingkari gerombolan ikan dengan menutup bagian tepi dan bawah jaring (purse seine) 11. Drive in net, yaitu alat tangkap yang ditarik oleh tenaga manusia (biasanya berukuran kecil) 12. Lift net, yaitu semua jaring angkat (bagan) 13. Falling gear, menangkap ikan dengan melempar alat dari atas ke bawah (jala) 14. Gill net, yaitu semua jenis jaring insang 15. Tangle nets, menangkap ikan dengan jaring, agar ikan terbelit 16. Harvesting machinnes, semua jenis alat tangkap dengan menggunakan mesin (fish pump)



1.5 Klasifikasi menurut Statistik Perikanan Indonesia (1975) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Trawl (untuk udang dan trawl lainnya) Pukat kantong (seine net) misalnya payang, dogol, pukat pantai Pukat cincin (purse seine) Jaring insang (gill net), misal insang hanyut, klitik dsb Jaring angkat (lift net), misal bagan Pancing (hook and line), misal long line, pole and line Perangkap (traps), misal sero, jermal, bubu



8. Alat pengumpul kerang dan rumput laut (shell fish and seaweed collection with manual gear) 9. Muroami 10. Alat tangkap lainnya (misal tombak)



1.6 International Standard Statistical Classification Fishing Gear (ISSCFG) FAO



1. Surrounding net (Jaring Lingkar) Pada umumnya, alat ini berbentuk empat persegi panjang dilengkapi yang dilewatkan melalui cincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring (tali ris bawah. Dengan menarik tali kerucut bagian bawah ini, jaring dapat dikuncupkan (lihat gambar) dan jaring akan membentuk semacam “mangkuk”. Alat ini ditujukan sebagai penangkap ikan pelagis yang bergerombol di permukaan. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap jaring lingkar terdiri dari : a. With purse lines (Purse seines) b. One boat operated purse seines c. Two boats operated purse seines d. Without purse lines (lampara) Purse seine



2. Seine net (Pukat) Seine nets atau pukat atau pukat tarik merupakan alat penangkapan ikan berkantong tanpa alat pembuka mulut jaring. Pengoperasiannya dengan cara melingkari gerombolan ikan dan menariknya ke kapal yang sedang berhenti/berlabuh jangkar atau ke darat/pantai melalui kedua bagian sayap tali selambar. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap pukat tarik terdiri dari : a. Beach seines b. Boat or vessel seines



c. Danish seines d. Scottish seines e. Pair seines



3. Trawl Secara teknis, baik menurut umum ataupun mengikuti standar ISSCFG (International Standard Statistical Classification Fishing Gear), FAO (Nedelec and Prado 1990) "Trawl” adalah alat penangkap ikan yang mempunyai target spesies baik untuk menangkap ikan maupun untuk udang. Trawl memiliki kreteria yaitu (a) jaring berbentuk kantong (pukat) baik yang berasal dari karakteristik asli maupun hasil modifikasi. (b) miliki kelengkapan jaring (pukat) untuk alat pembuka mulut jaring baik palang/gawang (beam) atau sepasang papan rentang (otter board) dengan cara operasi dihela atau diseret (towing) oleh sebuah kapal (c) Tanpa memiliki kelengkapan jaring (pukat) dengan cara operasi dihela oleh dua buah kapal. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap trawl terdiri dari: a. Bottom trawls b. beam trawls c. otter trawls d. pair trawls e. nephrops trawls f. shrimp trawls g. Midwater trawls h. Otter twin trawls



4. Dredge (Penggaruk) Penggaruk merupakan alat penangkap ikan berbingkai kayu atau besi yang bergerigi atau bergancu di bagian bawahnya, yang dilengkapi atau tanpa jaring/bahan lainnya. Penggaruk



dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar perairan dengan atau tanpa perahu untuk menangkap kekerangan dan biota lainnya. Desain dan konstruksi penggaruk disesuaikan dengan target ikan tangkapan yang dikehendaki, sehingga terdapat berbagai bentuk dan ukuran penggaruk serta sarana apung maupun alat bantu penangkapan ikan yang digunakan. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap penggaruk terdiri dari : 1 ). Boat Dredges dan; 2). Hand Dredges. Metode pengoperasian penggaruk dilakukan dengan cara menarik ataupun menghela pengaruk di dasar perairan sehingga hasil tangkapan berupa kekerangan, teripang, dan lainnya bisa terkumpul dan tertangkap serta masuk ke dalam penggaruk.



5. Lift net (Jaring Angkat) Jaring angkat dioperasikan dengan menurunkan dan mengangkatnya secara vertikal. Jaring ini biasanya dibuat dengan bahan jaring nion yang menyerupai kelambu, karena ukuran mata jaringnya yang kecil (sekitar 0,5 cm). Jaring kelambu kemudian diikatkan pada bingkai bambu atau kayu yang berbentuk bujur sangkar. Dalam penggunaannya, jaring angkat sering menggunakan lampu atau umpan untuk mengundang ikan. Biasanya dioperasikan dari perahu, rakit, bangunan tetap, atau langsung. Dari bentuk dan cara penggunaannya, jaring angkat dapat mencakup bagan perahu, bagan tancap (termasuk kelong), dan serok Jaring Angkat (Sumber: Subani dan Barus. 1989)



6. Falling gear (alat yang dijatuhkan) Alat yang dijatuhkan atau ditebarkan merupakan alat penangkapan ikan yang pengoperasiannya dilakukan dengan ditebarkan atau dijatuhkan untuk mengurung ikan dengan atau tanpa kapal. Desain dan konstruksi alat yang dijatuhkan atau ditebarkan disesuaikan dengan target ikan tangkapan yang dihendaki. Berkaitan dengan hal ini maka terdapat berbagai bentuk dan ukuran serta sarana apung maupun alat bantu penangkapan ikan yang digunakan. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap yang dijatuhkan atau ditebarkan terdiri dari: 1) Cast nets; dan 2); Falling gears (not specified)



7. Gill net, entangling nets (Jaring Insang Dan Jaring Puntal) Jaring insang (gill net) merupakan alat penangkapan ikan berbentuk empat persegi panjang yang ukuran mata jaringnya merata dan dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah. Jaring insang digunakan untuk menangkap ikan dengan cara menghadang ruaya gerombolan ikan. Ikan-ikan yang tertangkap pada jaring umumnya karena terjerat di bagian belakang penutup insang atau terpuntal oleh mata jaring. Biasanya ikan yang tertangkap dalam jaring ini adalah jenis ikan yang migrasi vertical maupun horizontalnya tidak terlalu aktif. Ada berbagai jenis jaring insang, yang terdiri dari satu lapis jaring, dua lapis, maupun tiga lapis jaring. Jaring insang memiliki mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh badan jaring. Jaring ini kemudian dibentangkan untuk membentuk semacam dinding yang dapat menjerat. Jaring insang dilengkapi dengan pelampung di bagian atas jaring dan pemberat pada bagian bawahnya. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap jaring insang terdiri dari: - Set gillnets (anchored) - Driftnets - Encircling gillnets - Fixed gillnets (on stakes) - Trammel nets - Combined gillnets-trammel nets - Gillnets and entangling nets (not spicied) - Gillnets (not specified)



8. Trap (perangkap) Perangkap merupakan alat penangkapan ikan yang mempunyai prinsip penangkapan dengan cara memperangkap ikan dengan menggunakan jaring dan atau bahan lainnya yang dioperasikan dengan atau tanpa perahu atau kapal.



Desain dan konstruksi perangkap disesuaikan dengan dikehendaki, sehingga terdapat berbagai bentuk Menurut International Standard Statistical Classificarion on dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok dari:



target ikan tangkapan yang dan ukuran perangkap. Fishing Gear (ISSCFG) yang alat tangkap perangkap terdiri



- Stationary uncovered pounds nets - Pots - Fyke nets - Stow nets - Barriers, fences, weirs, dll - Aerial traps - Traps (not specified) 9. Hook and line (pancing) Hook and line (pancing) merupakan alat penangkapan ikan yang mempunyai prinsip penangkapan dengan memancing ikan target sehingga terkait dengan mata pancing yang dirangkai dengan tali menggunakan atau tanpa umpan. Desain dan konstruksi pancing disesuaikan dengan target ikan tangkapan yang dikehendaki, sehingga terdapat berbagai bentuk dan ukuran pancing serta sarana apung maupun alat bantu penangkapan ikan yang digunakan. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap hooks and lines ini terdiri dari:



- Handlines and pole-lines (hand operated) - Handlines and pole-lines (mechanized) - Set longlines - Drifting longlines - Longlines (not specified) - Trolling lines - Hook and lines (not specified) 10. Grappling and wounding gear (pengait dan alat yang melukai) Alat pengait/penjepit dan alat yang melukai merupakan alat penangkapan ikan yang mempunyai prinsip penangkapan dengan cara menerkam, mengait/menjepit, melukai atau membunuh sasaran tangkap yang dilakukan dari atasu kapal atau tanpa menggunakan kapal.



Desain dan konstruksi alat penjepit dan melukai mempunyai bentuk runcing/tajam pada salah satu ujungnya. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap pengait dan alat yang melukai ini adalah harpoon.



11. Harvesting machine (mesin pemanen) Yang dimaksud dengan Pump fishing adalah suatu alat tangkap tanpa menggunakan jaring tetapi dengan menggunakan pompa untuk menyedot ikan,udang,cumi-cumi dan krill plankton masuk ke dalam kapal. Alat tangkap ini dioperasikan pada kedalaman 110 meter dengan catchable area 20cm. Efektifnya menangkap cumi-cumi . 12. Alat tangkap lainnya. Alat-alat lainnya merupakan alat penangkapan ikan yang tidak termasuk ke dalam penggolongan kelompok sebelumnya, dimana prinsip penangkapan tidak dengan cara menjerat, memancing, memerangkap, mencengkram, mengait/menjepit, melukai atau membunuh sasaran tangkap. Desain dan konstruksi alat tangkap lainnya ini merupakan konstruksi yang bentuknya tidak terdapat pada setiap kelompok sebelumnya. Sehingga dapat digolongkan sebagai kelompok tersendiri dan dimungkinkan akan mengalami perkembangan sesuai dengan modifikasi dan kreatifitas nelayan dalam rangka menciptakan rancang bangun alat penangkap ikan ke depan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi penangkapan ikan yang ada. Menurut International Standard Statistical Classificarion on Fishing Gear (ISSCFG) yang dikeluarkan oleh FAO (Nedelec and Prado 1990), kelompok alat tangkap lainnya ini adalah: Miscellaneous Gear. Sebagai informasi, di Indonesia alat tangkap muro ami, serok teri dan alat penangkap lobster termasuk dalam kategori alat tangkap ini.