Alat Ukur (Multimeter) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MULTIMETER (AVOMETER)



1.



Sejarah Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-



mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter. Fitur-fitur ini diaktifkan dengan jembatan Wheatstone pengeluaran, dan membuat pengukuran cepat dan mudah. Dengan menambahkan resistor seri atau shunt, lebih dari satu rentang tegangan atau arus dapat diukur dengan satu gerakan. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8. Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol. Setiap meteran akan memuat sirkuit yang sedang diuji untuk beberapa contoh extent.For, sebuah microammeter dengan skala penuh saat 50 microamps, sensitivitas tertinggi yang umum tersedia, harus menarik setidaknya 50 microamps dari sirkuit yang sedang diuji untuk membelokkan sepenuhnya. Hal ini mungkin memuat rangkaian impedansi tinggi begitu banyak untuk mempengaruhi sirkuit, dan untuk memberikan pembacaan yang rendah. (Sulis. 2014).



2. Pengertian Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter” minimal memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter) dan alaut ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO meter. Dengan dilengkapi oleh bermacam-macam nilai shunt dan multiplier, maka sebuah avometer biasanya memiliki bermacam-macam batas ukur untuk kuat arus dan beda potensial listrik. Avometer juga dapat digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik AC dan DC dengan batas-batas tertentu. Akan tetapi sesuai perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki fungsi lain sebagai alut ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.



3. Fungsi multimeter Fungsi yang dimiliki setiap multimeter tergantung pada tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter / multitester / AVOmeter memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada pada multimeter. a. Ampere Meter Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya terdiri dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter AC. Pada multimeter analog dan digital



pada fungsi ampere meter ini saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter. b. Volt Meter Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik. Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital maupun analog berfungsi sebagaibatas ukur maksimum, oleh karenaitu harus diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai batas ukur yang dipilih. c. Ohm Meter Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada multimeter digital saklar selektor berfungsi sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut. d. Hfe Meter Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi ini pada umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter dapat diguanakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan PNP. e. Kapasitansi Meter Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai kapastansi suatu kapasitor.



f. Frekuensi Meter Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu. Fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal atau isyarat pada suatu rangkaian elektronika. Kualitas suatu multimeter ditentukan dari akurasi hasil ukur dan daya tahan multimeter tersebut. Berapa merk multimeter umum dan memiliki kualitas diantaranya adalah multimeter dengan merk sanwa dan heles. Harga jual multimeter analog maupun multimeter digital merk sanwa dan heles tergantung pada tipe multimeter tersebut. 4. Jenis-Jenis Multimeter Jenis multimeter ada 2 yaitu : multimeter digital (untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya) dan multimeter analog. Masing-masing multimeter dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC. A. Multimeter analog



Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog. Multitester analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multitester digital.







Bahagian Multimeter Analog & Fungsinya



Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya :  Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (ZeroAdjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukanjarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.  Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar(Ohm), test lead + (merah Wpemilih diputar pada posisidihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tomboldiputar ke kiri atau ke kanan Wpengatur kedudukan 0 .Wsehingga menunjuk pada kedudukan 0  Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya.  Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.  Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.  Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.  Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.  Terminal berfungsi sebagai W(9) Lubang kutub + V A tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.  Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang berwarna hitam.



 Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch),berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.  Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.  Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.  Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter. 



Cara menggunakan /mengukur menggunakan multimeter analog



a) Cara mengukur tegangan AC  Putar posisi sakelar selektor ke ACV  Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur  Lakukan pengkalibrasian  Hubungkan probe pada tegangan yang ingin diukur, probe merah pada terminal positif dan probe hitam pada terminal negatif  Lakukan pengukuran dan lihat hasil pengukuran pada display multimeter b) Cara mengukur tegangan DC  Putar posisi saklar selektor ke DCV  Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur  Lakukan pengkalibrasian  Hubungkan probe pada tegangan yang ingin diukur, probe merah pada terminal positif dan probe hitam pada terminal negatif Lakukan pengukuran dan lihat hasil pengukuran pada display multimeter c) Cara mengukur arus listrik  Putar posisi saklar selektor ke DCA  Pilih skala sesuai dengan kebutuhan. Misalkan jika arus yang akan diukur 100mA maka putarlah saklar selektor ke 300mA (0.3A). jika arus yang diukur melebihi skla yang dipilih, maka sekering yang dalam multimeter akan putus. Kita wajib menggantinya sebelum kita mengguanakannya. Putuskan jalur catu daya (power supplay) yang terhubung kebeban.  Hubungkan probe multimeter keterminal jalur yang diputuskan tadi, probe merah ke output tegangan positif dan probe merah ke input tegangan beban ataupun rangkaian yang akan kita ukur. d) Cara mengukur resisitor (ohm)  Putar posisi sakelar selektor ke ohm



 Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan ohm yang akan diukur, biasanya diawali ketanda “X” yang artinya adalah kali  Menghubungkan probe kekemponen resistor, menghubungkannya boleh terbalik karena tidak ada polaritas  Lakukan pengukuran dan baca hasil pengukuran display daya. 



Membaca skala ukur analog arus dan tegangan Biasanya alat ukur analog semacam AVOMETER untuk mengukur arus dan tegangan DC dan tegangan AC memiliki spesifikasi tertentu, seperti dibawah ini :



a) Memiliki skala batas ukur : 10,50 dan 250 warna hitam b) Memiliki 50 strip (bagian) skala c) Memiliki range switch tegangan (DCV):2,5 ; 10 ; 50 ; 250 ;500 d) Memiliki range switch arus (DcmA): 0.5 ; 5 ; 50 ; 500



B. Multimeter Digital Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog. Gambar multimeter digital



Cara penggunaanya sama dengan multimeter analog.



Tugas Alat ukur MULTIMETER (AVOMETER)



Disusun oleh



Nama



: Patima Sari Nasution



NIM



: 1715313017



Nama



: Ahmad Zulkarnaen



NIM



: 1715313038



Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektronik Politeknik Negeri Bali 2017