Aliran-Aliran Tasawuf [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tasawuf merupakan upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia sehingga tercermin akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah SWT. Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan mental ruhaniyah agar selalu dekat dengan Tuhan.1 Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka pada umumnya orang-orang sufi lebih mengutamakan kehidupan yang bersifat hati. Akan tetapi, dasar yang dipegang oleh mereka adalah Al-Qur’an dan Hadits.2 Dalam berkembangnya ilmu tasawuf dan banyak orang yang berpikir secara filosofis, maka lahirlah beberapa aliran yang didalamnya terdapat beberapa perbedaan yang sesuai dengan pemikiran dan kepercayaannya masing-masing. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa saja aliran yang ada dalam perkembangan tasawuf? 2. Siapa tokoh-tokoh dari masing-masing aliran? 1.3 Tujuan Pembelajaran 1. Untuk mengetahui aliran yang ada dalam perkembangan tasawuf beserta ajarannya. 2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh dari masing-masing aliran.



1 2



Abudin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,1996), hlm. 180-181. Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf   (Bandung: CV. Pustaka Setia,2009), hlm.19.



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Macam-Macam Aliran Tasawuf 1. Aliran Tasawuf Akhlaqi (Sunni) Tasawuf Akhlaqi merupakan tasawuf yang berfokus pada perbaikan akhlak dan budi pekerti, berupaya mewujudkan perilaku yang baik (Mahmudah) serta menghindarkan diri dari sifat-sifat tercela (Mazmumah). Tasawuf akhlaqi ini disebut juga dengan tasawuf sunni, dikembangkan oleh para ulama salaf as-salih 3 dengan menerapkan metode-metode baru yang belum dikenal pada masa salaf assalih dan lebih mementingkan cara-cara mendekatkan diri kepada Allah serta bagaimana cara menjauhkan diri dari semua hal yang dapat menggangu kekhusyu’an jalannya ibadah yang mereka lakukan. Aliran tasawuf ini memiliki ciri yang paling utama yaitu kekuatan dan kekhusyu’annya beribadah kepada Allah, dzikrullah serta konsekuen dan juga konsisten dalam sikap walaupun mereka diserang dengan segala godaan kehidupan duniawi. Menurut para sufi, pengembangan tasawuf akhlaqi dibangun sebagai dasar latihan kerohanian dengan tujuan mensucikan hati dan mengendalikan hawa nafsu sampai ke titik terendah. Sehingga nantinya tidak akan ada penghalang yang membatasi manusia dengan Tuhannya. Nah, agar lebih mudah dalam mewujudkan ajaran Tasawuf Akhlaqi ini, para sufi menyusun beberapa tahapan sistem, yang meliputi Takhalli, Tahalli, dan Tajalli.4 a. Takhalli Takhalli berarti membersihkan (melepaskan) diri dari perilaku buruk, seperti berbuat maksiat, kecintaan kepada dunia yang berlebihan, berprasangka su’udzon, ujub, hasad, riya, ghadab, dan sejenisnya. Langkah pertama yang harus ditempuh adalah mengetahui dan menyadari betapa buruknya sifat-sifat tercela tersebut, sehingga muncul kesadaran untuk menghindarinya. Apabila hal ini dilakukan dengan sukses maka seseorang



akan memperoleh



kebahagiaan. Allah berfirman:  ‫َدسَّا َها‬



ْ‫اب َمن‬ َ ‫ َق ْد أَ ْفلَ َح َمنْ َز َّكا َها َو َق ْد َخ‬ 



Salaf (Arab: ‫السلف الصلح‬ Salaf aṣ-Ṣālih) adalah tiga generasi Muslim awal yaitu para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. 4 “Tasawuf Akhlaki : Pengertian,Tingkatan dan Tokoh-Tokohnya,”dalamislam.com, 22 Desember 2016, https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-akhlaki 3



2



“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan jiwanya dan merugilah orang yang mengotorinya.” (Q.S. Al-Syams [91]: 9-10) b. Tahalli Setelah membersihkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela, tahapan berikutnya yang perlu dilakukan adalah pengisian jiwa atau disebut Tahalli. Pada tahap ini, seorang sufi diharuskan membiasakan diri dengan akhlakakhlak terpuji sabar, ikhlas, ridha, taubat, dan sebagainya. Selain itu, juga menjalankan ketentuan syariat agama, seperti sholat, puasa, zakat, membaca Al-Quran, dan berhaji bila mampu. Dengan demikian, apabila seseorang telah terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan mulia, taat dan beriman kepada Allah SWT maka lama-kelamaan hati pun akan menjadi bersih. c. Tajalli Setelah seseorang melalui dua tahap teersebut maka tahap ketiga yakni tajalli, seseorang hatinya terbebaskan dari tabir (hijab), yaitu sifat-sifat kemanusiaan atau memperoleh Nur yang selama ini tersembunyi (ghaib). 5 Tajalli biasanya dilakukan dengan cara bermunajat kepada Allah SWT, yaitu memuja dan memuji keagungan Allah SWT. Kemudian bermusahabah (merenungi dosadosa yang telah diperbuat), muraqabah (merasa jiwa selalu diawasi oleh Allah SWT), Tafakkur (merenungi kekuasaan Allah dalam menciptakan alam semesta), serta memperbanyak amalan dizikir. Apabila seseorang telah mencapai tajalli maka dia akan memperoleh ma’rifat.



Ma’rifat adalah



mengetahui rahasia-rahasia ketuhanan dan peraturan-peraturan-Nya tentang segala yang ada.6 2. Aliran Tasawuf Amali Tasawuf amali yaitu tasawuf yang membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk mencapai hubungan yang dekat dengan Allah, seseorang harus mentaati dan melaksanakan sya’riat atau ketentuan agama. Dalam pengertian ini tasawuf amali berkonotasikan tarekat. 7 Tarekat merupakan jalan yang bersifat spiritual bagi seorang sufi yang didalamnya berisi amalan ibadah yang bertemakan menyebut nama Allah dan sifat-sifat-Nya disertai penghayatan yang mendalam. Dalam tarekat ada tiga unsur yakni: guru (Mursyid), 5



Amin Syukur dan Masharudin, Intelektualisme Tasawuf (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2002), hlm. 47-48. Abudin Nata, Op.cit., hlm. 45-49. 7 Amin Syukur dan Masharudin, Intelektualisme Tasawuf (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2002), hlm. 50. 6



3



murid dan ajaran. Guru adalah orang yang mempunyai otoritas dan legalitas kesufian, yang berhak mengawasi muridnya dalam setiap langkah sesuai dengan ajaran islam. Dalam buku Tanwir al-Qulub fi Mu’amalati ‘Allami al-Ghuyub sebagaimana yang dinukil oleh Abu Bakar Aceh8 bahwa seorang Mursyid adalah orang yang telah sempurna suluk dan mendapat ijazah untuk mengajarkan suluk kepada orang lain.9 3. Aliran Tasawuf Falsafi Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi intuitif dan visi rasional (akal). Tasawuf falsafi tidak dapat dipandang sebagai filsafat, karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa (dzauq), dan tidak bisa dikategorikan pada tasawuf yang murni karena sering diungkapkan dengan bahasa filsafat.10 Selain itu tasawuf falsafi memiliki pengertian yaitu tasawuf yang menggunakan pendekatan rasio atau akal pikiran. Tasawuf model ini menggunakan bahan-bahan kajian atau pikiran dari para filsof,baik menyangkut tentang tuhan, manusia, dan sebagainya. Menurut Al-Taftazani11 ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya yang samar-samar karena sering menggunakan ungkapan yang samar-samar yang mengakibatkan kesalahpahaman pihak luar.12 2.2 Tokoh-Tokoh Aliran Tasawuf 1. Tokoh-Tokoh Aliran Tasawuf Akhlaki a. Hasan Al-Bashri Nama lengkapnya adalah Abu Sa’id Al-Hasan bin Yasar. Ia adalah seorang zahid yang amat masyhur dikalangan tabi’in. ia lahir di Madinah tahun 21 H dan wafat tahun 110 H. Dasar pendirian beliau adalah zuhud terhadap dunia, menolak kemegahan semata-mata menuju Allah, tawakal, khauf (takut), dan



8



Lahir dengan nama Abu Bakar pada 18 April 1909 di Peureumeu,Kabupaten Aceh Barat. Abu Bakar merupakan salah seorang cendekiawan terkenal di Aceh, dan juga penulis buku-buku keagamaan, filsafat dan keagamaan. 9 Ira Fitrotun, “Aliran-Aliran Tasawuf,” wordpress.com, 7 Juni 2017, https://irameblog.wordpress.com/2017/06/07/aliran-aliran-tasawuf/ 10 Abu al  Wafa al Ganimi at Taftazani, Madikhal ilat Tashawwuf al Islami (Kairo:Daruts Tsaqofah, 1979), hlm. 187-188 sebagaimana yang dikutip oleh Ainun Najib, “Makalah Aliran-Aliran dalam Tasawuf,” blogspot.com, 2016, http://ainunnajib1994.blogspot.com/2016/03/makalah-aliran-aliran-dalam-tasawuf.html. 11 Al-Taftazani memiliki nama asli Sa’ad al Din Masud ibn Umar Ibn Allah al-Taftazani merupakan seorang muslim Persia polymath. Selama masa hidupnya, ia menulis tentang traktat-traktat tentang tata bahasa,retorika,teologi,logika,hukum,dan tafsir al-quran. 12 Amin Syukur, Op.cit. hlm.51-52.



4



raja’ (pengharapan).13Pandangan tasawufnya ialah anjuran pada tiap orang untuk senantiasa bersedih hati dan takut kalau tidak mampu melaksanakan perintah Allah dan larangan-Nya. b. Al-Muhasibi Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Al-Harits bin Asad Al-Muhasibi. Dilahirkan di Basrah, Irak tahun 165 H dan wafat tahun 243H. Al-Muhasibi adalah sufi dan ulama’ besar yang menguasai beberapa bidang ilmu seperti tasawuf, hadits, fiqih. Ia seorang figur sufi yang selalu menjaga diri terhadap perbuatan dosa. Pandangannya tentang khauf dan raja’ menempati posisi penting dalam memebersihkan jiwa. Menurutnya khauf dan raja’ dapat dilakukan dengan sempurna hanya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan AsSunnah. c. Al-Ghozali Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ta’us at-Thusi as-Syafi’I al-Ghazali, dan mendapatkan gelar hujjah al- Islam. Ia lahir di Iran tahun 450 H. menurut al-Ghazali jalan menuju tasawuf dapat dicapai dengan mematahkan hambatan-hambatan jiwa dan membersihkan diri dari moral yang tercela. Ia menolak paham hulul dan ittihad. Untuk itu ia menyodorkan paham baru tentang ma’rifat, yaitu pendekatan diri kepada Allah SWT (taqarrub ila Allah) tanpa diikuti penyatuan dengan-Nya.14 2. Tokoh-Tokoh Aliran Tasawuf Amali a. Syekh Abdul Qadir Jailani Syekh Abdul Qadir Jailani dilahirkan tahun 470 H dan wafat tahun 561 H. Beliau adalah pendiri tarekat Qadariyah, ia berpengaruh dihati masyarakat yang dituturkan lewat bacaan manaqib15 pada acara-acara tertentu. Manaqib ini dibaca dengan tujuan agar mendapat berkah. 3. Tokoh-Tokoh Aliran Tasawuf Falsafi 13



Hamka, Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya (Jakarta: PT Pustaka Panjimas,1993), hlm. 70-71 sebagaimana yang dikutip oleh Ira Fitrotun, “Aliran-Aliran Tasawuf,” wordpress.com, 7 Juni 2017, https://irameblog.wordpress.com/2017/06/07/aliran-aliran-tasawuf/ 14 Hamka, Tasawuf Perkembangan dan Pemurniannya (Jakarta: PT Pustaka Panjimas,1993), hlm. 125-132 sebagaimana yang dikutip oleh Ira Fitrotun, “Aliran-Aliran Tasawuf,” wordpress.com, 7 Juni 2017, https://irameblog.wordpress.com/2017/06/07/aliran-aliran-tasawuf/ 15 Manaqib adalah bentuk jamak dari mufrod manaqobah yang diantara artinya adalah cerita kebaikan amal dan akhlak perangai terpuji seseorang.



5



a. Abu Yazid Al-Busthami Nama kecilnya ialah At-Taifur dan wafat pada tahun 261 H.16 Ajaran tasawuf yang terpenting darinya adalah fana’ dan baqa’. Fana’ adalah hilangnya semua keinginan hawa nafsu seseorang , sedangkan baqa’ adalah mendirikan sikapsikap terpuji pada Allah. Ketika seseorang telah berada dalam fana’ maka ia terbawa kedalam perenungan terhadap realitas mutlak. Tahap akhirnya ialah lenyapnya diri secara penuh yang merupakan permulaan diri dari baqa’. Ketika seseorang telah memiliki keduanya maka seorang sufi telah mencapai puncak yang diinginkannya, yakni ma’rifat. b. Al-Hallaj Menurut al-Hallaj bahwa dalam diri manusia terdapat luhut (unsur ketuhanan) dan nuhut (unsur kemanusiaan). Jika manusia berusaha mensucikan hati sesuci-sucinya maka akan terjadi luhut manusia naik keatas dan nusut Tuhan turun kebawah sehingga terjadi  terjadi apa yang dimaksud ittihad (bersatunya nasut tuhan dengan lahut manusia dalam diri manusia). Al-Hallaj menggunakan paham hulul. Hulul merupakan salah satu konsep  didalam tasawuf falsafi yang menyakini terjadinya kesatuan antara Khaliq dengan makhluk.



16



Hamka, Op.cit.,hlm. 93 sebagaimana yang dikutip oleh Ira Fitrotun, “Aliran-Aliran Tasawuf,” wordpress.com, 7 Juni 2017, https://irameblog.wordpress.com/2017/06/07/aliran-aliran-tasawuf/



6



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Tasawuf Akhlaqi merupakan tasawuf yang berfokus pada perbaikan akhlak dan budi pekerti dan lebih mementingkan cara-cara mendekatkan diri kepada Allah serta bagaimana cara menjauhkan diri dari semua hal yang dapat menggangu kekhusyu’an jalannya ibadah. Tokoh dari aliran tasawuf akhlaqi adalah Hasan AlBashri, Al-Muhasibi, Al-Ghozali. Tasawuf amali adalah aliran tasawuf yang menekankan pembinaan moral dalam upaya mendekatan diri kepada tuhan untuk mencapai hubungan yang dekat dengan tuhan, seseorang harus mentaati dan melaksanakan sya’riat atau ketentuan agama. Tokoh dari aliran tasawuf amali adalah Syekh Abdul Qadir Jailani. Tasawuf falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi intuitif dan visi rasional (akal). Tokoh dari aliran tasawuf falsafi adalah Abu Yazid Al-Busthami dan Al-Hallaj. 3.2 Saran Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap semoga makalah ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi agar teman - teman bisa membuat makalah yang lebih sempurna.



7



DAFTAR PUSTAKA Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009. Amin Syukur dan Masharudin. Intelektualisme Tasawuf. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002. Nata, Abudin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996. Ainun Najib. “Makalah Aliran-Aliran dalam Tasawuf.” blogspot.com. 2016. http://ainunnajib1994.blogspot.com/2016/03/makalah-aliran-aliran-dalam-tasawuf.html. Ira Fitrotun. “Aliran-Aliran Tasawuf.” wordpress.com. 7 Juni 2017. https://irameblog.wordpress.com/2017/06/07/aliran-aliran-tasawuf/ “Tasawuf Akhlaki : Pengertian,Tingkatan dan Tokoh-Tokohnya.”dalamislam.com. 22 Desember 2016. https://dalamislam.com/akhlaq/tasawuf-akhlaki



8