Aliran Puncak Ekspirasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Peak expiratory flow (PEF) adalah kecepatan hembusan maksimum (dinyatakan dalam liter/menit) yang diukur pada 10 milidetik pertama ekspirasu. PEF lebih mudah diukur dengan menggunakan alat yang disebut peak-flow meter. Peak-flow meter umumnya dipakai secara pribadi di rumah oleh penderita asma untuk memonitor perkembangan penyakitnya. Nilai PEF juga sering digunaka untuk menentukan derajat keparahan obstruksi, walau tidak setepat nilai FEC1/FVC (Priyanto, 2009) Cara pemeriksaan APE dengan PEF meter adalah sebagai berikut : Pasien diminta untuk menghirup napas dalam, kemudian diinstruksikan untuk menghembuskan napas dengan sangat keras dan cepat ke bagian mulut alat tersebut, sehingga penuntun meteran akan bergeser ke angka tertentu. Angka tersebut adalah nilai APE yang dinyatakan dalam liter/menit (Depkes RI, 2007).



Sumbatan jalan napas diketahui dari nilai APE < 80% nilai prediksi. Selain itu juga dapat memeriksa reversibiliti, yang ditandai dengan perbaikan nilai APE > 15 % setelah inhalasi bronkodilator, atau setelah pemberian bronkodilator oral 10-14 hari, atau setelah pemberian kortikosteroid (inhalasi/oral) 2 minggu (Depkes RI, 2007). Pada kasus ini, data objektif pasien yaitu nilai Peak expiratory flow rate 150 L/menit dan untuk menentukan presentase nilai APE dapat digunakan persamaan di bawah ini:



PEFR pasien ini (150 L / menit) sangat terbatas. Pada pasien seusianya dan berat nilai normalnya adalah 300–350 L / menit karena itu dia menunjukkan 50% atau