Alternatif Solusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I. PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Peningkatan mutu dan perencanaan kesehatan memerlukan suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang komprehensif. Perencanaan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan upaya kesehatan, karena tidak hanya menyangkut masalah kesehatan akan tetapi masalah-masalah kemasyarakatan secara keseluruhan.1 Bagian terpenting dalam perencanaan adalah proses perencanaan itu sendiri. Proses perencanaan merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun suatu rencana. Langkah pertama yang dilakukan yaitu menetapkan prioritas masalah. Masalah merupakan kesenjangan (gap) antara apa yang ditemukan dengan apa yang semestinya. Oleh karena itu, cara perumusan masalah yang baik adalah rumusan yang memberikan gambaran adanya kesenjangan atau masalah. Kesenjangan tersebut dapat dikemukan secara kualiatif maupun kuantitatif.2 Masalah merupakan sesuatu persoalan yang harus diselesaikan. Masalah akan selalu muncul di dalam kehidupan sehari-hari dan untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sejumlah solusi/alternatif dalam menyelesaikannya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan masalah, akan tetapi dalam suatu organisasi yang perlu dihindari adalah menyelesaikan masalah dengan cara yang dapat menimbulkan masalah baru.3



B. Tujuan 1. Mengetahui pengertian alternatif solusi 2. Mengetahui cara penyusunan alternatif solusi 3. Mengetahui cara pemilihan prioritas solusi 4. Mengetahui pentingnya uji lapangan 5. Mengetahui cara memperbaiki prioritas solusi yang dipilih 6. Mengetahui penyusunan uraian rencana prioritas solusi



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Alternatif Solusi Alternatif merupakan pilihan diantara dua atau beberapa kemungkinan, sedangkan solusi merupakan penyelesaian atau pemecahan masalah atau jalan keluar.4 Pemecahan masalah adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin



tidak



didapat



dengan



segera



(Saad



&



Ghani,



2008:120).



Pendapat lainnya menyatakan bahwa pemecahan masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan.5 Alternatif pemecahan masalah atau alternatif solusi merupakan pilihan yang terdiri dari beberapa rumusan yang dapat dijadikan sebagai solusi bagi permasalah yang tengah dihadapi. Menurut Hunsaker (2005). Pemecahan masalah adalah suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia (Hunsaker, 2005). Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan.6 Menurut JR Jackson (dalam Winardi, 1999:181), untuk meniadakan suatu problem, diperlukan analisis problem yang terdiri dari penetapan problem (problem definition) dan pemecahan masalah (problem solution). Menurut Goldstein dan Levin, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan rutin atau dasar (Rosdiana & Misu, 2013:2).6 B. Penyusunan Alternatif Solusi Dalam menyusun alternatif solusi atau pemecahan masalah hal yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah identifikasi masalah dan menentukan



prioritas masalah. Masalah adalah kesenjangan atau perbedaan yang terjadi antara harapan dan kenyataan atau suatu ketidakseimbangan antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang sesungguhnya terjadi.7 Cara menetapkan prioritas masalah yang dianjurkan adalah dengan menggunakan teknik kajian data. Untuk dapat menentukan proritas masalah, ada beberapa kegitan yang harus dilakukan yaitu : 1. Melakukan pengumpulan data Data merupakan hasil dari suatu pengukuran ataupun pengamatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar data dapat menghasilkan kesimpulan tentang prioritas masalah yaitu jenis data, sumber data, jumlah responden, cara mengambil sampel, dan cara mengumpulkan data. 2. Melakukan pengolahan data Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan tujuan untuk menyederhanakan data sehingga mudah ditafsirkan dan diidentifikasi masalah berdasarkan data yang ada. Data dapat dianalisis dengan dua cara yaitu analisis non statistik dan statistik. 3. Melakukan penyajian data Data yang telah diolah disajikan baik dalam bentuk teks, tabel maupun grafik. Penyajian data akan menampilkan berbagai masalah. 4. Memilih prioritas masalah Dari berbagai masalah yang ada diidentifikasi yang menjadi prioritas masalah. Cara menentukan prioritas masalah dapat mengunakan berbagai kriteria. Secara umum dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : pentingnya masalah, kelayakan teknologi dan sumber daya yang tersedia. Setelah prioritas masalah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menyusun alternatif solusi atau pemecahan masalah. Dalam mencari alternatif solusi penyebab faktor risiko masalah,diperlukan pemahaman akan masalah yang ada dan pemahaman tentang sub sistem masalah dan model masalah. Langkahlangkah yang dilakukan dalam menentukan alternatif solusi yaitu:



1. Menentukan berbagai penyebab masalah Untuk menentukan penyebab masalah dilakukan diskusi membahas data yang telah



dikumpulkan



dengan



orang-orang



yang



akan



terlibat



dalam



penyelesaian masalah. Dengan memanfaatkan pengetahuan, pengalaman dan data yang ada dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis. 2. Memeriksa kebenaran penyebab masalah Melakukan pemeriksaan tentang kebenaran penyebab masalah. Jika perlu dilakukaan pengumpulan data tambahan. Lakukan uji statistik untuk mengidentifikasi penyebab masalah yang sebenarnya. Sisihkan daftar penyebab masalah yang hasil uji statistiknya tidak bermakna. 3. Mengubah penyebab masalah dalam bentuk kegiatan Daftar penyebab masalah yang telah disusun dirubah menjadi bentuk kegiatan. Satu penyebab masalah tersusun satu kegiatan penyelesaian masalah. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah tersusunnya alternatif cara penyelesaian masalah.1 Contoh alternatif solusi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. ALTERNATIF SOLUSI MASALAH Tingginya angka



PENYEBAB MASALAH 1. Persalinan ditolong



kematian bayi karena



oleh dukun yang



tetanus



belum terlatih 2. Cakupan imunisasi ibu hamil terbatas 3. Pengetahuan ibu tentang tenaus rendah



ALTERNATIF 1. Kusus dukun bayi



2. Meningkatkan cakupan imunisasi ibu hamil 3. Penyuluhan kesehatan



Setelah alternatif solusi penyebab masalah kesehatan didapatkan, dalam pelaksanaan dan pengimplementasian diperlukan beberapa kriteria yang patut diperhitungan, seperti : 1. Relevansi (kesesuaian antara alternatif dengan tujuan pemecahan masalah harus logis) 2. Efektivitas (sejauh mana alternatif tersebut dapat menghasilkan output yang diharapkan) 3. Relative cost (berapa besar biaya bagi masing masing alternatif) 4. Technical Feasibility (apakah alternatif tersebut layak dan dapat dijalankan) 5. Personil (ketersediaan sumber daya untuk melaksanakan alternatif tersebut) 6. Keuntungan (keuntungan-keuntungan yang mungkin diperoleh ketika menjalakan alternatif tersebut) 7. Kerugian (kerugian-kerugian yang mungkin timbul ketika menjalankan alternatif tersebut) 8. Selanjutkan, beberapa solusi potensional didapatkan maka kemukakan hal apa saja yang mungkin mendukung atau menghambat solusi tersebut.7 C. Pemilihan Prioritas Solusi Dalam suatu organisasi tidak semua alternatif solusi pemecahan masalah dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan salah satu jalan keluar yang dikenal dengan nama prioritas jalan keluar. Kriteria yang dapat digunakan dalam menentukan kriteria jalan keluar yaitu 1. Efektivitas jalan keluar Untuk



menentukan



efektifitas



dapat



mengunakan



kriteria



seperti



memperhitungkan besaranya masalah yang dapat diselesaikan, pentingnya jalan keluar dan sensitifitas jalan keluar. 2. Efisiensi jalan keluar Nilai efisien ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya semakin tidak efisien jalan keluar tersebut.



Dalam menganalisis keputusan untuk menentukan prioritas solusi yang akan dipilih, ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu antara lain: 1. Sasaran apa yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan solusi 2. Bedakan sasaran yang bersifat keharusan dan keinginan 3. Alternatif mana yang memenuhi sasaran batasan keharusan 4. Tindakan apa yang diperlukan untuk menghilangkan penyebabyang harus dilaksanakan sebagai solusi 5. Apa risiko dan konsekuensi dari solusi yang dipilih 6. Data dan informasi apa yang diperlukan dalam memilih solusi 7. Solusi tersebut haruslah rasional dengan pendekatan-pendekatan tertentu D. Uji Lapangan Uji lapangan sangat penting dilakukan karena jalan keluar yang telah ditentukan diatas kertas sudah sangat baik, tapi pelaksanaannya sulit. Tujuan utama dari uji lapangan ini adalah untuk menilai berbagai faktor pendukung dan faktor penghambat apabila jalan keluar tersebut dilaksanakan. E. Memperbaiki Prioritas Jalan Keluar Setelah melakukan uji lapangan, lanjutkan dengan memperbaiki prioritas jalan keluar dengan memanfaatkan berbagai faktor pendukung dan menghilangkan factor penghambat. F. Penyusunan Uraian Rencana Prioritas Jalan Keluar Kegiatan terakhir yaitu menyusun uraian rencana prioritas jalan keluar selengkapnya. Uraikan semua unsur rencana sehingga dapat menghasilkan suatu rencana yang lengkap.



RINGKASAN



Alternatif pemecahan masalah atau alternatif solusi merupakan pilihan yang terdiri dari beberapa rumusan yang dapat dijadikan sebagai solusi bagi permasalah yang tengah dihadapi. Pemecahan masalah adalah suatu proses menghilangkan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Dalam menetukan proritas pemecahan masalah ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu menyusun alternatif jalan keluar, memilih prioritas jalan keluar, melakukan uji lapangan, memperbaiki prioritas pemecahan maslah dan menyusun uraian rencana prioritas jalan keluar. Alternatif solusi dapat disusun setelah ditentukan prioritas masalah. Alternatif solusi yang disusun harus memenuhi beberapa kriteria yaitu relevansi hasil alternatif dengan tujuan pemecahan masalah harus logis, efektivitas, relatif biaya, layak tidaknya untuk dijalankan, ketersediaan sumber daya, keuntungan dan kerugian serta melihat faktor pendukung dan penghambat dari solusi yang disusun. Dalam menyusun alternatif solusi perlu melibatkan berbagai pihak yang akan terlibat dalam penyelesaian masalah. Alternatif solusi yang telah disusun dipilih alternatif yang akan dijadikan prioritas karena setiap organisasi mempunyai keterbatasan dalam menjalankan semua alternatif yang telah disusun. Kriteria dalam pemilihan prioritas pemecahan masalah yaitu efektivitas dan efisiensi dari jalan keluar tersebut. Solusi yang terpilih di uji dilapangan untuk menilai factor pendukung dan penghambat apabila solusi tersebut dijalankan. Setelah itu dilakukan perbaikan solusi sesuai dengan hasil dari uji lapangan, yaitu dengan memanfaatkan faktor pendukung dan menghilangkan faktor penghambat. Kegiatan terakhir yaitu menyusun uraian rencana prioritas jalan keluar selengkapnya sehingga dapat menghasilkan suatu rencana yang lengkap.



SARAN



1.



Pemecahan masalah perlu segera dilakukan agar tidak menimbulkan masalah yang baru. Menyusun alternatif solusi merupakan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Dengan adanya beberapa solusi dapat dipilih solusi yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah.



2.



Dalam memilih solusi harus selalu mempertimbangkan faktor pendukung dan faktor penghambat apabila solusi tersebut dijalankan.



REFERENSI



1.



Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara; 1996.



2.



Putu NL. Makalah Perencanaan Program Kesehatan Masyarakat berdasarkan Problem Solving Cycle. http://www.academia.edu/28563574/MAKALAH. Accessed September 8, 2017.



3.



Anton A. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Pustaka Setia; 2010.



4.



KBBI. No Title. https://kbbi.web.id/masalah. Accessed September 7, 2017.



5.



Pengertian dan Tahapan Pemecahan Masalah. http://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengertian-dan-tahapan-pemecahanmasalah.html. Accessed January 1, 2017.



6.



Solusi A. Naila _ suhada _ Masuku. 2017:1-8.



7.



Azhari AR dkk. Pemecahan Masalah Kesehatan Masyarakat Partisipatif. http://www.academia.edu/15556271/Pemecahan_Masalah_Kesehatan_Masyar akat_Partisipatif. Accessed September 9, 2017.