Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • sahar
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Sekolah Mata Pelajaran Nama Guru Fase/Kelas



: SMK Negeri 2 Samarinda : Teknik Pengelasan : Saharuddin, S.Tr.T :E/X



Tujuan Mata Pelajaran Mata pelajaran Teknik Pengelasan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan (hard skill, soft skill), dan sikap disertai penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) juga budaya kerja pada seluruh kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1. memahami proses bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam secara menyeluruh pada berbagai industri dan konstruksi; 2. memahami perkembangan teknologi di dunia industri dan dunia kerja serta isu-isu global terkait dengan pengelasan dan fabrikasi logam pada berbagai bidang; 3. memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang pengelasan; 4. menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) di lingkungan kerjanya; 5. memahami teknik dasar yang terkait dengan seluruh proses pengelasan dan fabrikasi logam; 6. menggambar teknik dasar yang terkait dengan pengelasan dan fabrikasi logam; 7. memahami penggunaan perkakas bengkel; dan 8. memahami rutinitas pengelasan dasar dengan proses SMAW (Shielded Metal Arc Welding) sesuai dengan WPS (Welding Procedure Specification). Pembelajaran Teknik Pengelasan Pembelajaran pada mata pelajaran ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, serta metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang dipelajari. Proses pembelajaran diharapkan dapat dilaksanakan secara interaktif, aktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan contextual teaching learning, cooperative learning, maupun individual learning. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning, problem-based learning, inquiry-based learning,



discovery-based learning, teaching factory, atau model pembelajaran lainnya yang relevan. Mata pelajaran Teknik Pengelasan dihantarkan melalui pembelajaran di kelas, pembelajaran di bengkel (workshop), interaksi dengan para alumni, guru tamu dari industri/praktisi Teknik Pengelasan, kunjungan industri yang relevan serta praktik kerja lapangan di dunia kerja yang sesuai. Pada hakikatnya mata pelajaran Teknik Pengelasan fokus pada kompetensi tingkat menengah yang harus dimiliki oleh tenaga operator, teknisi dan jabatan lain sesuai dengan perkembangan dunia kerja teknik pengelasan pada kualifikasi KKNI Level II. Selain itu, peserta didik diberikan pemahaman tentang proses bisnis, perkembangan penerapan teknologi dan isu-isu global, job profile dan peluang berwirausaha pada bidang pengelasan. Mata pelajaran ini membekali peserta didik untuk bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi tentang Teknik Pengelasan. Penilaian Pembelajaran Teknik Pengelasan Penilaian kinerja pada PjBL dapat dilakukan secara individual dengan memperhitungkan kualitas produk yang dihasilkan, kedalaman pemahaman konten yang ditunjukkan, dan kontribusi yang diberikan pada proses realisasi projek yang sedang berlangsung. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Fase X (432 JP) Pada akhir fase E: peserta didik mampu: 1. memahami proses bisnis bidang pengelasan dan fabrikasi logam secara menyeluruh pada berbagai industri dan konstruksi; 2. memahami perkembangan teknologi di dunia industri dan dunia kerja serta isu-isu global terkait dengan pengelasan dan fabrikasi logam pada berbagai bidang; 3. memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang pengelasan; 4. menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) di lingkungan kerjanya; 5. memahami teknik dasar yang terkait dengan seluruh proses pengelasan dan fabrikasi logam; 6. menggambar teknik dasar yang terkait dengan pengelasan dan fabrikasi logam; 7. memahami penggunaan perkakas bengkel; dan 8. memahami rutinitas pengelasan dasar dengan proses SMAW (Shielded Metal Arc Welding) sesuai dengan WPS (Welding Procedure Specification).



Fase E Kelas X : Proses Bisnis bidang pengelasan dan Fabrikasi logam ( 24 JP) Meliputi: konstruksi baja,pemipaan,kapal,pesawat udara, dan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi kearifan lokal. 1. Siswa mampu memahami proses bisnis bidang pengelasa dan fabrikasi logam pada konstruksi baja dan pemipaan



8 JP



2. Siswa mampu memahami proses bisnis bidang pengelasa dan fabrikasi logam pada kapal dan pesawat udara



8 JP



3. Siswa mampu memahami proses pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.



8 JP



Fase E Kelas X : Perkembangan Teknologi di Bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam ( 32 JP) Meliputi: pengelasan otomatis pada pembuatan pipa, pengelasan pada perakitan kendaraan, pengelasan robotik, dan pengelasan konstruksi baja, konstruksi kapal, maupun pesawat udara. 4. Siswa mampu memahami perkembangan teknologi pengelasan otomatis dan fabrikasi logam pada pembuatan pipa



8 JP



5. Siswa mampu memahami perkembangan teknologi pengelasan otomatis dan fabrikasi logam pada perakitan kendaraan



8 JP



6. Siswa mampu memahami perkembangan teknologi pengelasan otomatis dan fabrikasi logam pada robotik dan konstruksi baja,



8 JP



konstruksi kapal, maupun pesawat udara 7. Siswa mampu menganalisis isu-isu terkini terkait bidang pengelasan dan fabrikasi logam.



8 JP



Fase E kelas X : Profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang di bidang pengelasan dan fabrikasi logam ( 24 JP) Meliputi: profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di bidang pengelasan dan fabrikasi logam. 8. Siswa mampu memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship)



8 JP



9. Siswa mampu membaca peluang usaha di bidang pengelasan dan fabrikasi logam guna membangun vision dan passion



8 JP



10. melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.



8 JP



Fase E kelas X : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan budaya kerja industri ( 72 JP) Meliputi: penerapan praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya kerja industri seperti 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan etika kerja. 11. Siswa mampu menerapkan K3LH dan budaya kerja industri yang aman



18 JP



12. Siswa mampu mengidentifikasi bahaya-bahaya di tempat kerja



18 JP



13. Siswa mampu menjalankan prosedur-prosedur yang ada ketika dalam keadaan darurat



18 JP



14. Siswa wajib menerapkan budaya kerja industri seperti 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), dan etika kerja.



18 JP



Fase E kelas X : Teknik dasar pada bidang teknologi pengelasan dan fabrikasi logam ( 48 JP) Meliputi: pengenalan dan praktik dasar perkakas tangan dan bertenaga, gambar teknik, pengelasan, Computer Aided Design (CAD) 15. Siswa mampu mendeskripsikan pengenalan dan praktik dasar perkakas tangan dan bertenaga .



8 JP



16. Siswa mampu mendeskripsikan gambar teknik manual.



8 JP



17. Siswa mampu mendeskripsikan Teknik pengelasan.



8 JP



18. Siswa mampu menjelaskan dan menyebutkan nama-nama serta fungsi dari masing-masing perkakas tangan dan bertenaga dengan melalui praktik singkat



24 JP



Fase E kelas X : Gambar Teknik ( 72 JP) Meliputi: membuat sketsa tangan, menginterpretasi detail sketsa tangan, menginterpretasikan gambar teknik dan dasar gambar bentangan, serta menerapkan simbol las untuk pekerjaan pengelasan dan fabrikasi logam. 19. Siswa mampu mengenalkan dan mempraktikkan alat-alat dasar perkakas tangan dan bertenaga.



24 JP



20. Siswa mampu mendeskripsikan gambar teknik, dan simbol-simbol pada pengelasan.



8 JP



21. Siswa mampu membaca proyeksi pandangan pada gambar teknik dan pengelasan.



8 JP



22. Siswa mampu menggambar sesuai standar ISO yang telah di tentukan dengan melalui praktik singkat



32 JP



Fase E kelas X : Penggunaan perkakas bengkel ( 78 JP) Meliputi: penggunaan alat ukur, perkakas tangan, perkakas bertenaga dan peralatan memotong dengan busur api. 23. Siswa mampu menggunakan alat ukur.



20 JP



24. Siswa mampu menggunakan perkakas tangan dan perkakas bertenaga.



26 JP



25. Siswa mampu menggunakan peralatan pemotong mekanik, dan peralatan pemotong dengan busur api.



32 JP



Fase E kelas X : Pengelasan SMAW dasar ( 82 JP) Meliputi: mengidentifikasi spesifikasi mesin SMAW, menyiapkan mesin SMAW, menyiapkan bahan las, mengidentifikasi elektroda SMAW, melaksanakan pengelasan pelat baja karbon di bawah tangan, melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual. 26. Siswa mampu mengidentifikasi spesifikasi mesin SMAW dan elektroda SMAW.



12 JP



27. Siswa mampu menyiapkan mesin SMAW dan bahan las



12 JP



28. Siswa mampu melaksanakan pengelasan pelat baja karbon di bawah tangan



52 JP



29. Siswa melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual.



6 JP



● ● ●



Awal Fase E kelas X Tujuan Pembelajaran 1 - 29 (Kelas X) Akhir Fase E kelas X Capaian Pembelajaran Fase E kelas X



S Samarinda, 18 september 2022 Kepala sekolah,



Guru Mata Pelajaran



Hj. Dwisari Harumingtyas S.Pd.Bio, M.Pd NIP.196802271990032004



Saharuddin, S.Tr.T NIP.