Am - 5SM - Sesi 9 - Materi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MATERI SESI 9 KEPUTUSAN INVESTASI DAN MODAL



BAHASAN: 1. Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal 2. Model Nondiskonto 3. Model Diskonto: Metode Nilai Sekarang (NPV) 4. Tingkat Pengembalian Internal 5. Pasca audit Proyek Modal 6. Proyek Saling Eksklusif 7. Perhitungan dan Penyesuaian arus Kas 8. Investasi modal: Lingkungan Manufaktur yang canggih



1. JENIS-JENIS KEPUTUSAN INVESTASI MODAL Keputusan investasi modal (capital investmen decison) berkaitan dengan proses perencanaan, pencapaian tujuan, prioritas, pengaturan pendanaan, seta penggunaan, kriteria tertentu untuk memilih aktiva jang panjang. Karena keputusan investasi modal menempatkan sejumlah besar sumber daya pada resiko jangka panjang dan mempengaruhi perkembangan perusahaan secara simultan dimasa depa, hal itu merupakan salah satu keputusan terpainting yang dibuat manajer. Setiap organisasi memiliki sumber daya yang terbatas, yang akan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan profitabilitas jangka panjangnya. Keputusan investasi modal yang buruk dapat menimbulkan bencana. Ada beberapa jenis keputusan investasi modal, yaitu: 1. Keputusan pengurangan biaya 2. Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan 3. Keputusan pemilihan mesin 4. Keputusan untuk membeli atau menyewa 5. Keputusan penggantian peralatan. Keputusan investasi modal dapat dibagi menjadi 2 kelompok: 1. Keputusan penyaringan (Screening decision), adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan apakah usulan proyek investasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Keputusan pemilihan (Preference decision), adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan pemilihan beberapa alternatif usulan proyek investasi. Proses pengambilan keputusan investasi modal sering disebut penganggaran modal. ada 2 jenis proyek penganggaran modal, yaitu: a. Proyek Independen (Independent project) Adalah proyek investasi modal yang tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadi apabila ada proyek yang diterima atau ditolak tidak akan berpengaruh terhadap protek yang lainnya. b. Proyek Saling Eksklusif (Mutualy exclusive project) Proyek ini mengharuskan perusahaan untuk memilih salah satu alternatif yang saling bersaing untuk menyediakan jasa dasar yang sama. Penerimaan salah satu protek akan menghalangi proyek lainnya. 1



Keputusan investasi modal sering kali berkaitan dengan masalah investasi dalam aktiva modal jangka panjang. Pada umumnya investasi modal yang baik akan menghasilkan kembali modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau tidak, dan memberikan pengembalian yang wajar. Dengan membuat penilaian ini, seorang manajer dapat memutuskan diterima tidaknya proyek-proyek independen dan membandingakan proyek-proyek yang saling bersaing berdasarkan keunggulan ekonomisnya. Untuk membuat keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai resiko investasi, dan mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan. Para manajer juga harus menetapkan tujuan dan prioritas dari investasi modal serta harus mengidentifikasi beberapa kriteria dasar atas penerimaan dan penolakan investasi yang diusulkan. Arus Kas Jenis-jenis arus kas, antara lain: 1. Arus kas keluar, merupakan investasi awal (termasuk biaya instalasi), kenaikan modal kerja, reparasi dan pemeliharaan, dan kenaikkan biaya operasi. 2. Arus kas masuk, merupakan kenaikkan pendapatan, penurunan biaya, nilai sisa/residu, dan pembebasan modal kerja. Alasan utama analisis menekankan pada arus kas adalah bahwa laba akuntansi dihitung berdasarkan konsep accrual yang mengabaikan timing arus masuk dan arus keluar kas. Meskipun informasi laba bersih sangat bermanfaat bagi keperluan lain, informasi laba bersih tidak digunakan dalam analisis pendiskontoan arus kas. Dengan demikian, manajer dapat mengabaikan informasi laba bersih dan lebih berkonsetrasi pada upaya mengidentifikasi aruskas yang berhubungan dengan sebuah proyek investasi. Nilai Waktu Uang Dalam pembuatan keputusan investasi modal, perlu digunakan teknik atau pendekatan yang mengakui nilai waktu uang. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa nilai satu rupiah pada hari ini lebih besar dibanding dengan nilai satu rupiah pada tahun yang akan datang. Kondisi ini juga berlaku dalam pemilihan alternative proyek investasi. Teknik investasi modal yang mengakui kedua karakteristik investasi bisnis adalah teknik yang melibatkan arus kas yang didiskontokan (discounted cashflow), yaitu arus kas yang dinilai kembali menurut kesetaraan waktu. Dengan penilaian kembali tesebut, angka-angka rupiah dapat diperbandingkan satu sama lain dan perusahaan dapat pula mengetahui apakah sebuahusulan proyek investasi memenuhi standar (criteria) minimum yang telah ditetapkan atau tidak. Ada beberapa metode yang digunakan oleh manajer untuk menunjukan mana proyek yang harus diterima dan mana yang harus ditolak, diantaranya adalah metoda non-diskonto dan metoda diskonto. Model nondiskonto (nondiscounting models) menagbaikan nilai waktu dari uang, sedangkan Model diskonto (discounting models) mempertimbangkan secara eksplisit. Kendati banyak akuntan 2



mendeskreditkan model nondiskonto karena mengabaikan nilai waktu dari uang, perusahaanperusahaan masih terus menggunakannya dalam pengambilan keputusan investasi modal. Meskipun demikian penggunaan model diskonto telah meningkat pada beberapa tahun terakhir dan perusahaan yang benar-benar menggunakan suatu model hanya sedikit. Perusahaanperusahaan nampaknya menggunakan kedua model tersebut. Hal ini menunjukkan kedua kategori ini memberikan informasi yang berguna bagi manajer saat mereka harus membuat keputusan investasi modal.



2. MODEL NONDISKONTO a. Periode Pengembalian



Salah satu jenis model nondiskonto adalah periode pengembalian. Periode pengembalian (payback periode) adalah waktu yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk memperoleh investasi awalnya kembali. Sebagai contoh, Honley Medical melakukan investasi pada generator RV seharga $1.000.000. Arus kasnya (arus kas masuk dikurang arus kas keluar) yang dihasilkan peralatan tersebut adalah $500.000 per tahun. Jadi, periode pengembalian adalah dua tahun ($1.000.000/$500.000). Ketika jumlah arus kas dari suatu proyek disumsikan tetap, rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung periode pengembaliannya: Periode Pengembalian = Investasi awal/Arus kas tahunan Akan tetapi jika jumlah arus kas tidak tetap, maka periode pengambalian dihitung dengan menambahkan arus kas tahunan sampai waktu ketika investasi awal diperoleh kembali. Jika pembagian satu tahun diperlukan, jumlah arus kas diasumsikan tetap setiap tahun. Sebagai contoh, investasi pada generator RV adalah $1.000.000 dan memiliki umur lima tahun dengan ekspektasi arus kas tahunan: $300.000, $400.000, $500.000, $600.000, $700.000. Periode pengembalian proyek tersebut adalah 2,6 tahun. Salah satu cara untuk menggunakan perioda pengembalian adalah dengan menetapkan suatu perioda pengembalian maksimum pada seluruh proyek dan menolak setiap proyek yang melewati tingkat ini. Dan perioda pengembalian ini dapat digunakan sebagai ukuran dari resiko, dengan pengertian bahwa semakin lama suatu proyek menghasilkan uang semakin beresiko proyek tersebut. Beberapa alasan penggunaan metode ini: 1. Metode pengembalian digunakan sebagai ukuran kasar dari risiko. Perusahaan dengan arus kas yang berisiko dan atau perusahaan yang menghadapi masalah likuiditas akan lebih tertarik dengan periode pengembalian yang lebih cepat dari biasanya. 2. Manajer yang berwenang membuat keputusan memilih investasi dengan periode pengembalian cepat berdasarkan kepentingan pribadi. Salah satu contohnya adalah pengukuran kinerja manajer yang diukur dalam laba divisi. Padahal masa jabatan manajer biasanya rata-rata tiga hingga lima tahun. Akibatnya, manajer sering menghindari investasi yang menjanjikan pengembalian jangka panjang. 3



Kelemahan penggunaan periode pengembalian : 1. Mengabaikan kinerja investasi yang melewati periode pengembalian, 2. Mengabaikan nilai waktu dari uang. Perioda pengembalian dapat digunakan untuk memilih alternatif-alternatif yang saling bersaing. Menurut pendekatan ini, investasi dengan perioda pengembalian terpendek lebih disukai dari pada investasi dengan periode pengembalian yang lebih panjang. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diambil oleh para manajer dengan menggunakan metoda non diskonto perioda pengembalian: 1. Membantu mengendalikan resiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas masa depan. 2. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan. 3. Membantu mengendalikan resiko keuangan. 4. Membantu mengandalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja. Namun, penggunaan perioda pengembalian kurang dapat dipertahankan karena ukuran ini memiliki dua kelemahan utama, yaitu; 1. Mengabaikan kinerja investasi yang melewati perioda pengembalian 2. Mengabaikan nilai waktu uang



b. Tingkat Pengembalian Akuntansi (Accounting Rate of Return/ARR Method) Tingkat pengembalian akuntansi merupakan model non diskonto kedua yang umum digunakan. Tingkat pengembalian akuntansi mengukur pengembalian atas suatu proyek dalam kerangka laba, bukan dari arus kas proyek. Rumus perhitungan tingkat pengembalian akuntansi adalah sebagai berikut : Tingkat pengembalian akuntansi =



Laba rata-rata Investasi awal atau investasi rata-rata



Investasi dapat didefinisikan sebagai investasi awal atau investasi rata-rata. Jika I adalah investasi awal, S adalah nilai sisa (salvage value). Dengan asumsi investasi dikonsumsi secara merata, investasi rata-rata dapat didefinisikan sebagai berikut.



Investasi rata-rata = (I + S)/2 Laba tidak setara dengan arus kas karena akrual penangguhan yang digunakan dalam penghitingannya. Laba rata-rata dari suatu proyek dihasilkan dengan menjumlahkan laba bersih setiap tahun dari proyek, kemudian membagi total laba bersih tersebut dengan jumlah tahun. Laba bersih rata-rata suatu proyek dapat ditaksir melalui pengurangan penyusutan rata-rata dari arus kas rata-rata. Dengan asumsi semua pendapat yang diperoleh dalam satu periode dikumpulkan dan penyusutan merupakan satu-satunya beban nonkas, taksiran tersebut akan tepat.



4



Asumsikan Divisi IV dari Honley Medical melakukan investasi dengan biaya $100.000. Umur investasi lima tahun dengan kas: $30.000, $30.000, $40.000, $30.000, $50.000. biaya tersebut tidak memiliki nilai sisa setelah lima tahun dan semua pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun tertagih pada tahun tersebut. Total arus kas selama lima tahun adalah $180.000, hal ini berarti arus kas rata-rata $36.000 ($180.000/5). Penyusutan rata-rata $20.000 ($100.000/5). laba bersih ratarata $16.000 ($36.000-$20.000). Dengan menggunakan laba bersih rata-rata dan investasi awal, diperoleh tingkat pengembalian akuntansi 16 persen ($16.000/$100.000). Jika investas rata-rata yang digunakan sebagai pengganti ivestasi awal, maka tingkat pengembalian akuntansi menjadi 32 persen ($16.000/$50.000)



3. MODEL DISKONTO (NET PRESENT VALUE/NPV METHOD) Model ini secara eksplisit mempertimbangkan nilai waktu dari uang dan memasukan konsep diskonto arus kas masuk dan arus kas keluar. Dua model diskonto akan dipertimbangkan: nilai sekarang bersih (net present value-NPV) dan tingkat pengembalian internal (Internal rate of return-IRR). · a. Definisi Nilai Sekarang Bersih (NPV) Nilai sekarang bersih (net present value) merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus ka keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. nilai sekarang bersih (NPV) mengukur profitabilitas suatu investasi. Jika suatu proyek memiliki NPV positif, berarti ada peningkatan kekayaan. Bagi perusahaan, hal ini berarti besarnya nilai positif NPV mengukur peningkatan niali perusahaan yang dihasilkan dari suatu investasi. Dalam menggunakan metode NPV, tingkat pengembalian yang harus diminta harus ditentukan. Tingkat pengembalian yang diminta (required rate of return) adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima. Hal itu juga disebut tingkat diskonto, tingkat rintangan, atau tingkat batas (hurdle rate), dan biaya modal. NPV



= [(∑ CFt / (1 + i)t] – I = [∑ CFtdft] – I =P–I



Di mana : I = Nilai Sekarang dari biaya proyek CFt = Arus kas masuk yang diterima dalam perioda t , dengan t= 1 n = Umur manfaat proyek i = Tingkat pengembalian yang diminta. t = Perioda waktu P = Nilai sekarang dari arus kas masuk proyek di masa depan. dft = 1/(1 + i)t, factor diskonto Nilai NPV positif menandakan bahwa : 1. Investasi awal telah tertutupi 2. Tingkat pengembalian yang diperlukan telah dipenuhi 3. Pengembalian yang melebihi (1) dan (2) telah diterima. 5



Jadi jika NPV lebih besar dari pada nol maka investasi itu menguntungkan dan dapat diterima. Jika NPV sama dengan 0, pengambil keputusan dapat menerima atau menolak investasi itu. Akhirnya jika NPV lebih kecil dari 0, maka investasi sebaiknya ditolak. Contoh Illustrasi Nilai Sekarang Bersih Divisi produk khusus dari Honley Medical sedang mengembangkan instrumen tekanan darah. Manajer pemasaran tertarik dengan prospek produk tersebut setelah menyelesaikan suatu penelitian pasar secara mendalam yang mengungkapan pendapatan tahunan diharapkan $300.000. Peralatan untuk membuat instrumen membutuhkan biaya $$320.000, siklus hidup produk lima tahun. Setelah lima tahun peralatan dijual $40.000. Modal kerja diperkirakan bertambah $40.000. Beban operasional kas tahunan diperkirakan $180.000, tingkat pengembalian yang diminta 12 persen haruskah Honley Medical memproduksi instrumen baru tersebut? Langkah 1: Identifikasi arus kas Tahun Uraian 0 peralatan modal kerja 1-4 total pendapatan 5 beban operasi total pendapatan beban operasional nilai sisa perolehan model kerja total



Arus kas $(320.000) (40.000) $(360.000) $300.000 (180.000) $120.000 $300.000 (180.000) 40.000 40.000 $200.000



Langkah 2A: analisis NPV Tahun



Arus kas a



Faktor Diskontob



Nilai sekarang



0 1 2 3 4 5 NPV



$(360.000) 120.000 120.000 120.000 120.000 200.000



1,000 0,893 0,797 0,712 0,636 0,567



$(360.000) 107.160 95.640 85.440 76.320 113.400 $117.960



Langkah 2B: Analisis NPV Tahun



Arus kasa



Faktor diskontob



Nilai sekarang



0 1-4 5 NPV



$(360.000) 120.000 200.000



1,000 3,037 0,567



$(360.000) 364.440 113.400 $117.840



6



4.MODEL DISKONTO (TINGKAT PENGEMBALIAN INTERNAL /INTERNAL RATE OF RETURN/IRR METHOD) Model diskonto lainnya adalah metode tingkat pengembalian internal. Tingkat pengembalian internal (internal rate of return--IRR) adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilai sekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain, IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV proyek sama dengan nol. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menentukan IRR proyek. I - ∑ CFt / (1 + i)t Syarat Keputusan IRR: > IRR > Modal Kerja (proyek dapat diterima) > IRR = Modal Kerja (terima/tolak sama-sama seimbang) > IRR < Modal Kerja (proyek tidak dapat diterima) Contoh: Honley Medical is considering investing $1,200,000 in a new ultrasound system product.Net annual cash inflows of $499,500 will occur for 3 years. Should Honley invest in the new product? IRR = Investment / Annual cash flows= $1,200,000 / $499,500= 2.402 (12%)  lihat tabel present value Perbandingan Antara Metode NPV dan IRR 1. Metode NPV lebih mudah digunakan 2. Asumsi yang dibangun dalam metode IRR memunculkan pertanyaan. Yang menyebabkan perbedaan antara metode NPV dengan metode IRR adalah (1) metode NPV menganggap bahwa arus masuk kas akan diinvestasikan kembali padatingakat kembalian tertentu, sedangkan metode IRR tingkat kembaliannya samadengan IRR, (2) NPV mengukur kemampulabaan dalam angka absolute, sedangkan IRR mengukurnyadalam angka relative (%). (3) Memilih proyek: NPV konsisten dengan memaksimalkan kekayaan pemegang sahamsementara IRR tidak selalu memberikan hasil yang akan memaksimalkan kekayaan. Proses Memilih Proyek Terbaik > Menilai pola arus kas untuk setiap proyek > Hitung NPV untuk setiap proyek > Mengidentifikasi proyek dengan NPV terbesar



5. PASCA AUDIT PROYEK



Postaudit sebuah proyek investasi yang terpilih merupakan tindak lanjut setelah sebuah usulan proyek investasi dipilih dan diterapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kinerja proyek investasi yang diharapkan benar-benar dapat dicapai, selain itu untuk menilai apakah data dan 7



informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat keputusan mau memilih alternatif proyek investasi cukup akurat dan menggambarkan kondisi sesungguhnya. Peran dan Nilai Postaudit: • Post audit mengevaluasi kinerja aktual proyek dalam hubungannya dengan kinerja yang diharapkan. • Post audit dapat menghasilkan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja proyek atau meninggalkannya Perhitungan dan Penyesuaian Arus Kas Perhitungan arus kas merupakan langkah kritis dalam proses investasi modal.Kesalahan estimasi arus kas berarti kesalahan keputusan investasi. Langkah untuk menghitung arus kas: > Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal > Penyesuaian arus kas kotor terhadap inflasi dan pajak Penyesuaian Peramalan untuk Inflasi Pasar keuangan bereaksi terhadap kenaikan biaya modal untuk mencerminkan inflasi.Biaya modal terdiri dari unsur tingkat rill dan unsur inflasi (investor meminta kompensasi atas hilangnya daya beli dollar atau mata uang local). Ketika investasi akan diputuskan, tampak bahwa terjadi kegagalan investasi bila unsurinflasi tidak diikutsertakan. Namun, ketika unsur inflasi diikutsertakan malah menunjukkan bahwa investasi yang akan dilaksanakan memberikan keuntungan positif. Jadi, keputusan investasi tanpa penyesuaian arus kas terhadap inflasi akan menghasilkan keputusan yang salah. Penyesuaian Arus Kas Setelah Pajak Penyesuaian arus kas kotor karena pengaruh pajak dibedakan: > arus kas keluar awal yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, disebut aruskas keluar. > arus kas masuk yang dihasilkan selama pelaksanaan pekerjaan, disebut arus kas bersih. Arus kas bersih meliputi provisi untuk pendapatan, beban operasional, penyusutan dan implikasi pajak yang relevan.



6.



PROYEK SALING EKSKLUSIF



Sampai saat ini, pembahasan telah berfokus pada proyek independen. Kebanyakan keputusan investasi modal berkaitan dengan proyek saling eksklusif. Bagaimana analisis NPV dan IRR digunakan untuk memilih diantara proyek yang saling bersaing merupakan pertanyaan menarik. Baik NPV maupun IRR menghasilkan keputusan yang sama bagi proyek independen. NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal, yaitu : 1. NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang diperlukan. 2. Metode NPV mengukur proftabilitas dalam nilai absolut, sementara metode IRR mengukur profitabilitas dalam nilai relatif.



8



7. PERHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS Setiap langkah penting dalam analisis investasi modal adalah menentukan pola arus kas setiap proyek. Pada kenyataannya, penghitungan arus kas mungkin merupakan langkah kritis dalam proses investasi modal. Estimasi yang keliri dapat menghasilkan keputusan yang keliru juga, tanpa memperhatikan pengalaman model keputusan yang pernah digunakan. Setiap langkah penting dalam analisis investasi modal adalah menentukan pola arus kas setiap proyek. Pada kenyataannya, penghitungan arus kas mungkin merupakan langkah kritis dalam proses investasi modal. Estimasi yang keliri dapat menghasilkan keputusan yang keliru juga, tanpa memperhatikan pengalaman model keputusan yang pernah digunakan. Ada dua langkah yang diperlukan untuk menghitung arus kas: 1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal. 2. Penyesuaian arus kas kotor dengan inflasi dan pajak. Peramalan arus kas merupakan hal teknis dengan berbagai persyaratan dan metodeloginya dipelajari secara khusus dalam penelitian pemasaran, ilmu manajemen, dan statistik. 8. INVESTASI MODAL: LINGKUNGAN MANUFAKTUR YANG CANGGIH Dalam lingkungan manufaktur yang canggih, investasi jangka panjang pada umumnya berkaitan dengan otomatisasi pabrik. Banyak manfaat yang dapat direalisasikan dengan merancang ulang dan menyederhanakan proses manufaktur saat ini. Akan tetapi, setelah manfaat dari desain ulang dan penyederhanaan dicapai, akan menjadi nyata bahwa otomatisasi dapat menghasilkan manfaat tambahan. Meskipun analisis arus kas diskonto (dengan menggunakan nilai sekarang bersih dan tingkat pengembalian internal) tetap unggul dalam keputusan investasi modal, lingkungan manufaktur yang baru meminta perhatian yang lebih bagi penggunaan input dalam model arus kas diskonto. Bagaimana Investasi Dibedakan Investasi dalam proses manufaktur yang terotomatisasi adalah jauh lebih kompleks dibandingkan investasi dalam peralatan manufaktur standar di masa lalu. Bagi peralatan standar, biaya langsung akuisisi mencerminkan investasi yang sebenarnya. Biaya sampingan kadang terabaikan, padahal jumlahnya bisa jadi cukup besar. Bagaimana Estimasi Arus Kas Operasional Dibedakan Penghematan biaya tenaga kerja langsung sering digunakan sebagai justifikasi utama untuk melakukan otomatisasi. Dalam analisis investasi modal tradisional, manfaat yang tak berwujud dan penghematan tak langsung sering diabaikan. Akan tetapi, dalam keputusan otomatisasi, manfaat tak berwujud dan tak langsung dapat cukup berpengaruh dan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup proyek. Kualitas yang lebih baik, lebih dapat diandalkan, mengurangi waktu tenggang, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan kemampuan untuk mempertahankan pangsa pasar semuanya merupakan manfaat tak berwujud namun penting dalam sistem manufaktur yang canggih.



9



9.



CATATAN



Nilai Sisa Nilai sisa atau nilai akhir sering diabaikan dalam keputusan investasi. Alasan yang biasa dikemukakan adalah karena sulitnya mengestimasi nilai sisa. Karena ketidakpastian ini, dampak nilai sisa sering diabaikan. Namun, pendekatan tersebut mungkin tidak bijaksana karena nilai sisa dapat menghasilkan perbedaan keputusan Antara melakukan investasi atau tidak. Dengan memperhatikan ketatnya persaingan, perusahaan tidak boleh membuat keputusan yang tidak tepat (merugikan). Untuk mengilustrasikan pengaruh potensial dari nilai akhir, asumsikan arus kas operasional tahunan setelah pajak dari proyek yang ditunjukkan pada tampilan sebelumnya adalah $ 3,1 juta, bukan $ 4 juta. Nilai sekarang bersih tanpa nilai sisa adalah sbb: Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65) Investasi Nilai sekarang bersih



$ 17.515.000 18.000.000 $ (485.000)



Tanpa nilai akhir, proyek akan ditolak. Namun, nilai sekarang bersih dengan nilai sisa sebesar $ 2 juta merupakan hasil yang positif. Hal itu berarti investasi perlu dilakukan Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65) Nilai sekarang ($ 2.000.000 x 0,322) Investasi Nilai sekarang bersih



$ 17.515.000 644.000 (18.000.000) $ 159.000



Namun, bagaimana jika nilai sisa lebih kecil dari yang diharapkan? Misalkan, kemungkinan hasil terburuk adalah nilai sisa sebesar $ 1.600.000? Apa pengaruhnya terhadap keputusan yang diambil? NPV dapat dihitung kembali berdasarkan skenario baru ini Nilai sekarang ($ 3.100.000 x 5,65) Nilai sekarang ($ 1.600.000 x 0,322) Investasi Nilai sekarang bersih



$ 17.515.000 515.200 (18.000.000) $ 30.200



Jadi menurut skenario pesimistis ini, NPV masih positif. Hal itu menggambarkan bagaimana analisis sensitivitas dapat digunakan dalam kaitannya dengan ketidakpastian mengenal nilai sisa. Analisis ini juga dapat digunakan untuk variabel arus kas lainnya. Tingkat Diskonto Jangan terlalu konservativ terhadap diskonto yang ternyata dapat membahayakan. Secara teori, jika arus kas masa depan diketahui dengan pasti, maka tingkat diskonto yang tepat merupakan biaya modal perusahaan. Dalam prakteknya, arus kas masa depan tidak pasti dan manajer sering memilih tingkat diskonto lebil tinggi daripada biaya modal untuk menghindari ketidak pastian tersebut. Jika tingkat diskonto yang dipilih terlalu tinggi, maka akan membiaskan proses pemilihan investasi jangka pendek. 10



10. CONTOH SOAL:



Berikut ini diberikan contoh soal untuk menggambarkan penerapan metode nondiskonto dan diskonto dalam penilaian investasi: Aloha Company ingin membeli mesin otomatis yang menggunakan teknologi komputerisasi terbaru. Pembelian mesin otomatis tersebut memerlukan biaya sebesar Rp2.400.000,00. Mesin tersebut dianggap memiliki umur ekonomis selama 5 tahun tanpa adanya nilai residual. Setiap tahunnya, Aloha mengharapkan pendapatan kas sebesar Rp3.900.000,00 dan pengeluaran kas sebesar Rp3.000.000,00. Diminta: a. Hitunglah payback period untuk mesin otomatis tersebut! b. Hitunglah ARR (accounting rate of return) dengan menggunakan (1) investasi awal dan (2) investasi rata-rata! c. Hitunglah NPV dengan asumsi tingkat return yang diharapkan 10%! d. Hitungkah IRR mesin otomatis! e. Apakah sebaiknya Aloha Company membeli mesin tersebut? Jawab: JAWAB: Arus kas bersih/tahun = arus kas masuk – arus kas keluar = Rp3.900.000 – Rp3.000.000 = Rp900.000,00 per tahun a. Payback period



b. Penyusutan Laba bersih



= Rp2.400.000/Rp900.000 per tahun = 2,67 tahun = 2 tahun 8 bulan



= Rp2.400.000/5 tahun = Rp480.000,-/tahun = arus kas/tahun – penyusutan = Rp900.000 – Rp480.000 = Rp420.000,-



ARR (investasi awal) = Rp420.000/Rp2.400.000 = 17,5% (2) ARR (investasi rata-rata) = Rp420.000/(Rp2.400.000/2) = 35% c. NPV (1) Menggunakan tingkat diskonto yang tersedia di tabel (faktor diskonto10%) atau menghitung dengan kalkulator sesuai dengan rumus: CFt/(1 + i)t



11



Tahun 0 1 2 3 4 5



Arus Kas



Faktor Diskonto



(Rp2.400.000) Rp900.000 Rp900.000 Rp900.000 Rp900.000 Rp900.000 Total arus kas masuk NPV



1,00 0,909 0,826 0,751 0,683 0,621



Nilai Sekarang (Rp2.400.000) Rp818.100 Rp743.400 Rp675.900 Rp614.700 Rp558.900 Rp3.411.000 Rp1.011.000



(2) Menggunakan faktor diskonto tunggal (koefisien anuitas) Tahun



Arus Kas



Faktor Diskonto



Nilai Sekarang



0



(Rp2.400.000)



1,00



(Rp2.400.000)



3,791



Rp3.411.900 Rp1.011.900*



1-5



Rp900.000 NPV



* Perbedaan NPV antara perhitungan (1) dan (2) muncul karena pembulatan. d. d. IRR IRR dalam investasi ini adalah tingkat suku bunga yang menyamakan antara 5 kali arus kas tahunan Rp900.000,00 dengan investasi sebesar Rp2.400.000,00. Dengan df sebagai faktor diskonto dan CF sebagai arus kas tahunan, maka dihasilkan persamaan: I – CF (df) df = I/CF = Rp2.400.000/Rp900.000 = 2,67 Diketahui bahwa faktor diskonto adalah 2,67. Selanjutnya karena investasi ini mempunyai periode 5 tahun maka kita mencarinya di tabel diskonto pada baris kelima. Kita temukan bahwa nilai 2,67 berada di antara nilai 2,745 (diskonto 24%) dan 2,635 (diskonto 26%). Dengan demikian faktor diskonto dari investasi ini adalah antara 24% 26% dengan kecenderungan mendekati 26%. e. Dengan memperhatikan perhitungan terhadap return investasi dengan berbagai metode, antara lain: periode pengembalian 2 tahun 8 bulan, ARR investasi awal 17,5 dan ARR investasi rata-rata 35%, NPV positif sebesar Rp1.011.000, IRR mendekati 26% (lebih besar dari return yang diharapkan, yaitu 10%), maka sebaiknya Aloha Company membeli mesin otomatis tersebut.



12