5 0 148 KB
Daftar Isi 4.1 Learning Objectives............................................................................1 4.2 Kerangka Kerja Internasional untuk Layanan Auditor.........................1 4.4 Tanggung jawab atas Prosedur yang disepakati...............................10 4.5 Audit atas Laporan Keuangan Historis..............................................16 4.6 Professional Judgement , Professional Sceptiscism and Inherent Limitations..............................................................................................17 4.7 Quality Control (ISQC1 and ISA 220)................................................20
4.1 Learning Objectives 1) Memahami definisi umum dari assurance services 2) Mengindentifikasi jasa assurance dan jasa non-assurance yang dilakukan oleh auditor 3) Menjelaskan apa yang memerlukan perikatan assurance 4) Menjelaskan lima elemen yang ditunjukkan oleh semua perikatan assurance 5) Mengetahui berbagai materi yang bisa dibahas dalam perikatan assurance 6) Membedakan kriteria yang cocok untuk layanan assurance 7) Memahami apa yang membedakan review/tinjauan dari kompilasi 8) Memahami pertimbangan profesional dalam audit 9) Menjelakan skeptisme profesional 10)
Memberikan batasan inheren audit
11)
Mendiskusikan persyaratan International Standard on Quality
Control #1
4.2 Kerangka Kerja Internasional untuk Layanan Auditor Auditor services atau jasa auditor merupakan jasa yang diberikan oleh perusahaan audit lakukan untuk klien mereka. Selain untuk konsultasi, jasa yang diberikan auditor kepada para kliennya adalah di bawah bimbingan standar perikatan yang ditetapkan IAASB (International Auditing and Assurance Standards Board). Semua standar jasa auditor didasari oleh kode etik IESBA dan ISQC (International Standards on Quality
Control).
Dalam
bab
kali
ini,
akan
dibahas
mengenai
persyaratan dasar jaminan perikatan, audit informasi keuangan historis,
pertimbangan
profesional,
sikap
skeptis
profesional,
pembatasan inheren audit, dan kontrol kualitas.
Standar Perikatan IAASB Standar perikatan IAASB mencakup: 1
1) ISAs (International Standards on Auditing) yang diterapkan pada audit atas informasi keuangan historis 2) ISREs (International Standards on Review Engagement) yang diterapkan pada tinjauan informasi keuangan historis 3) ISAEs (International Standards on Assurance Engagement) yang diterapkan pada perikatan assurance selain audit atau tinjauan informasi keuangan historis 4) ISRSs
(International
Standards
on
Related
Services)
yang
diterapkan pada penugasan kompilasi, pengolahan informasi, dan jasa penugasan lainnya yang bukan jasa assurance Perikatan Jasa Assurance untuk Audit dan Tinjauan atas Informasi Keuangan Historis 1) Audit atas informasi keuangan historis Audit atas informasi keuangan historis merupakan bentuk jasa auditor yang mana si auditor menerbitkan laporan tertulis berisi pendapat atau opininya mengenai apakah informasi keuangan historis
tersebut
telah
disusun
berdasarkan
prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku secara umum. Standar jasa audit ini diatur dalam ISA 200 yang berisi tentang konsep utama yang diterapkan pada kegiatan auditing. Standar mengenai audit laporan keuangan terdapat
pada
ISA
200-799.
Kerangka
kerja
khusus
dan
pemeriksaan informasi keuangan lainnya diatur dalam ISA 800-899. 2) Tinjauan atas informasi keuangan historis Suatu tinjauan atas informasi keuangan historis merupakan jenis jasa audit lainnya yang dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik. Sebagian
besar
perusahaan
non
publik
ingin
menyediakan
informasi yang dapat diandalkan dalam laporan keuangan mereka, tanpa menyebabkan timbulnya biaya untuk melakukan proses audit, maka dilakukanlah tinjauan atas laporan keuangan yang bersangkutan. Standar jasa ini diatur dalam ISREs 2000-2699.
2
Perikatan Jasa Assurance selain untuk Audit dan Tinjauan atas Informasi Keuangan Historis Selain melihat informasi mengenai keakuratan laporan keuangan, stakeholder
juga
melihat
informasi
lainnya
seperti
risiko
yang
berhubungan dengan investasi, informasi mengenai kecurangan dan tindakan ilegal, informasi mengenai kepatuhan pada kebijakan dan prosedur perdagangan, dan lain-lain. Standar jasa audit ini diatur dalam ISAE yang dibagi menjadi 2 bagian; 1) ISAEs 3000-3399 mengenai semua hal yang berhubungan dengan perikatan assurance. 2) ISAEs 3400-3699 mengenai subjek standar khusus misalnya standar yang berkaitan dengan pemeriksaan informasi keuangan prospektif (prediksi laporan keuangan yang akan datang).
Perikatan Jasa Non-Assurance Jasa non-assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Tiga contoh spesifik dari jasa non-assurance yang sering disediakan oleh akuntan publik adalah: 1) Jasa Perpajakan KAP membantu klien menyusun Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk PPh, Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Penjualan Barang Mewah (PPnBM), dll. 2) Konsultasi Manajemen KAP membantu klien meningkatkan efektifitas operasinya, meliputi pemberian
rekomendasi
dan
sejumlah
saran
mengenai
pembenahan sistem akuntansi, pemanfaatan instalasi komputer, ikut serta menyusun strategi pemasaran, dll. 3) Jasa Akuntansi dan Pembukuan
3
Banyak
perusahaan
kecil
dengan
staf
akuntansi
terbatas
menyerahkan pembuatan laporan keuangannya kepada KAP, atau melakukan tugas-tugas pembukuan. Standar dari jasa ini diatur dalam ISRS. Karena jasa yang diberikan ini adalah jasa non-assurance, para pengguna laporan audit (dalam hal ini stakeholder) menilai dan menarik kesimpulan sendiri terhadap prosedur yang dilakukan auditor dalam ruang lingkup yang sangat terbatas.
Bimbingan dan Bantuan Praktis dalam Laporan Praktik Standar yang IAASB ini berisi prinsip-prinsip dasar dan prosedur penting bersama dengan petunjuk terkait dalam bentuk penjelasan dan materi lain, termasuk lampiran. International Audit Practice Notes (IAPNs) dikeluarkan untuk memberikan bimbingan interpretif dan bantuan praktis kepada auditor dalam melaksanakan ISA untuk audit, review,
dan
Engagement
perikatan Practice
tujuan Notes
khusus. (IAEPNSs)
International memberikan
Assurance panduan
interpretatif untuk ISAEs, dan Laporan Internasional Related Services Practice Notes (IRSPNs) akan memberikan bantuan untuk auditor melaksanakan ISRSs.
4.3 Elemen Perikatan Assurance Assurance engagement adalah
keterlibatan di mana seorang praktisi
menyatakan suatu kesimpulan yang dirancang untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dari selain pihak yang bertanggung jawab tentang hasil dari para pengguna yang diinginkan evaluasi atau terhadap kriteria pengukuran subyek.
Informasi materi pelajaran dapat dinyatakan gagal apabila terjadi kesalahan dalam penyajian materi yang tidak sesuai dengan kriteria. Misalnya, ketika laporan keuangan suatu entitas tidak memberikan pandangan yang benar dan adil pada posisi keuangan, keuangan kinerja 4
dan arus kas sesuai dengan International Financial Pelaporan Standar, atau ketika pernyataan entitas yang pengendalian intern yang efektif tidak wajar, dalam semua hal yang material, berdasarkan COSO atau CoCo.
Dalam beberapa assurance engagement, pengukuran subjek dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab dan subjek informasi tersebut diberikan kepada pengguna. Kesepakatan ini disebut sebagai laporan kesepakatan langsung. Dalam kerangka ini, ada 2 jenis assurance engagement sebuah praktisi yang diperbolehkan untuk dilakukan, yaitu kesepakatan wajar dan kesepakatan jaminan terbatas. Tujuan dari jaminan keterlibatan wajar adalah pengurangan risiko keterlibatan jaminan ke tingkat yang cukup rendah berdasarkan keadaan keterlibatan sebagai dasar untuk bentuk positif dari ekspresi kesimpulan praktisi Tujuan dari keterlibatan jaminan terbatas adalah pengurangan risiko keterlibatan jaminan ke tingkat yang dapat diterima dalam keadaan keterlibatan, tetapi di mana risiko yang lebih besar daripada untuk jaminan keterlibatan wajar, sebagai dasar untuk bentuk negatif ekspresi kesimpulan praktisi
5 Elemen dari Kesepakatan Jaminan 1. Sebuah hubungan yang melibatkan tiga pihak praktisi, pihak yang bertanggung jawab, dan para pengguna yang diinginkan; 2. Sesuai subjek; 3. Kriteria yang cocok; 4. Cukup sesuai bukti, dan 5. Sebuah laporan jaminan tertulis dalam bentuk yang sesuai dengan jaminan perjanjian yang masuk akal atau jaminan perjanjian terbatas.
Hubungan Tiga Pihak 5
Kesepakatan jaminan melibatkan tiga pihak terpisah: praktisi, pihak yang bertanggung jawab dan pengguna yang diinginkan. Penanggung jawab dan pengguna dimaksudkan dari entitas yang berbeda atau entitas yang sama. Sebagai contoh kasus, dalam struktur dewan tingkat dua, dewan pengawas dapat meminta jaminan tentang informasi yang diberikan oleh dewan manajemen entitas tersebut. Hubungan antara pihak yang bertanggung jawab dan calon pengguna perlu dilihat dalam konteks perjanjian dan mungkin berbeda dari garis tradisional didefinisikan lebih dari tanggung jawab.
Praktisi Seorang praktisi dapat diminta untuk melakukan jaminan perjanjian pada berbagai
materi.
Beberapa
materi
yang
mungkin
memerlukan
keterampilan khusus dan pengetahuan di luar yang biasanya dimiliki oleh seorang individu praktisi.
Pihak yang Bertanggung jawab Penanggung jawab adalah orang yang dalam perjanjian pelaporan langsung, bertanggung jawab atas subjek materi, atau dalam sebuah pernyataan berbasis perjanjian, bertanggung jawab dalam materi subjek informasi (pernyataan), dan mungkin bertanggung jawab untuk materi subjek. Contoh ketika pihak yang bertanggung jawab bertanggung jawab untuk kedua materi subjek informasi dan materi subjek, adalah ketika sebuah entitas melibatkan praktisi untuk melakukan kesepakatan jaminan mengenai laporan itu telah menyiapkan tentang praktek keberlanjutan sendiri. Penanggung jawab mungkin atau mungkin tidak menjadi pihak yang melibatkan praktisi (pihak yang terlibat).
Kelompok yang bertanggung jawab biasanya menyediakan/memberikan pelaksana sebuah gambaran tertulis yang mengevaluasi atau mengukur pokok persoalan yang melanggar standar yang telah ditetapkan, pokok persoalan yang dibuat tersedia atau tidak sebagai sebuah pernyataan 6
yang tegas untuk pengguna yang diharapkan. Dalam sebuah kesepakatan pelaporan
langsung,
pelaksana
mungkin
tidak
mampu
untuk
mendapatkan seperti sebuah gambaran dimana kelompok penjanji (engangement party) berbeda dari kelompok yang bertanggung jawab (responsible party).
Pengguna yang Diharapkan (Intended Users) Pengguna yang diharapkan adalah orang yang mempersiapkan laporan jaminan. Kelompok yang bertanggungjawab dapat menjadi salah satu pengguna yang diharapkan dan bisa saja hanya sebagai kelompok yang betanggung jawab. Pelaksana mungkin tidak mampu untuk mengenal semua yang akan membaca laporan jaminan, terutama sekali dimana ada sejumlah besar orang-orang yang mempunyai akses untuk membaca laporan jaminan tersebut. Pelaksana (practioner) bertanggungjawab untuk menentukan kebiasaan, waktu, dan tingkatan prosedur serta dibutuhkan untuk mengikuti permasalahan pelaksana menjadi tahu pentingnya pelaksana untuk bertanya apakah
pokok perubahan sebaiknya dibuat
untuk informasi pokok permasalahan.
Pokok Permasalahan Pokok permasalahan dan informasi pokok permasalahan, dari sebuah kesepakatan jaminan ada beberapa bentuk, seperti: 1. Financial performance or conditions, dimana informasi pokok permasalahan mungkin pengenalan, pengukuran, penyajian dan penggambaran penyingkapan dalam laporan keuangan 2. Non-financial performance or conditions, dimana informasi pokok permasalahan
mungkin
kunci
indicator
dari
keefisienan
dan
keefektifan. 3. Physical characteristics, dimana informasi pokok permasalahan mungkin sebuah dokumen yang spesifik. 4. System
and
process,
dimana
informasi
pokok
permasalahan
mungkin sebuah tuntutan tentang keefektifan 7
5. Behavior,
dimana
informasi
pokok
permasalahan
mungkin
pernyataan pemenuhan atau pernyataan keefektifan. Pokok permasalahan yang tepat identifikasi dan mampu mengevaluasi dan mengukur pelanggaran kriteria yang sudah ditentukan serta informasi tentang pokok permasalahan dapat diproses untuk fakta-fakta cukup tepat untuk mendukung alasasan jaminan atau kesimpulan jaminan batas yang benar.
Kesesuaian Kriteria Kesesuaian Kriteria adalah tanda untuk menentukan tingginya letak suatu yang bisa dievaluasi dan diukur pokok permasalahan didalamnya. Kriteria bisa
formal,
kreterianya
contohnya
dalam
adalah standar
mempersiapkan
laporan
keuangan,
pelaporan akuntansi internasional
atau
standar akuntansi sektor publik internasional, ketika pelaporan pada pengendalian internal, kriteria dibentuk berdasarkan kerangka dasar pengendalian internal atau pengendalian individu yang sasarannya adalah untuk perjanjian, dan pelaporan pemenuhan, kriteria yang dapai dipakai hukum, regulasi atau kontrak. Karakteristik Kesesuain Kriteria : 1. Relevan: berhubungan. Kesimpulan yang membantu pembuatan keputusan oleh kelompok yang diharapkan. 2. Completeness: lengkap dan data relevan sehingga bisa membuat kesimpulan. 3. Reliability : dapat dipercaya. 4. Neutrality : bebas dari prasangka. 5. Understandability: dapat dimengerti karena jelas, luas,
dan tidak
subjektif.
Bukti Praktisi merencanakan dan melakukan perikatan assurance dengan sikap skeptisme profesional untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat apakah informasi yang disajikan bebas dari salah saji material. Praktisi 8
mempertimbangkan
materialitas,
kuantitas-kualitas dari bukti
risiko
perikatan
assurance,
dan
saat melangsungkan perencanaan dan
pelaksanaan, khususnya ketika menentukan sifat, waktu, dan luas prosedur pengumpulan bukti.
Kecukupan, Ketepatan, Keandalan dan Materialitas Bukti Kecukupan adalah ukuran kuantitas bukti. Ketepatan adalah ukuran kualitas bukti; yaitu, relevansi dan kehandalan. Kuantitas bukti yang dibutuhkan dipengaruhi oleh risiko informasi materi pelajaran yang salah saji
material
(semakin
besar
risiko,
semakin
banyak
bukti
yang
kemungkinan akan diperlukan) dan juga oleh kualitas bukti tersebut (semakin tinggi kualitas, semakin sedikit mungkin diperlukan). Keandalan bukti dipengaruhi oleh sumber dan sifatnya, dan tergantung pada keadaan individu di bawah yang diperoleh. Materialitas adalah relevan ketika auditor menentukan sifat, waktu dan luasnya prosedur pengumpulan bukti, dan ketika menilai apakah informasi hal pokok bebas dari salah saji. Materialitas dianggap dalam konteks faktor kuantitatif dan kualitatif, seperti relatif besar dan sifat dan tingkat pengaruh faktor-faktor ini pada evaluasi materi pelajaran.
Biasanya, bukti yang tersedia akan persuasif daripada konklusif. Kuantitas atau kualitas dari bukti yang ada dipengaruhi oleh: 1. Karakteristik berorientasi,
subyek. bukti
Misalnya,
kurang
ketika
obyektif
subyek
mungkin
adalah
diharapkan
masa ada
daripada ketika subyek adalah sejarah. 2. Keadaan perikatan selain karakteristik materi pelajaran, ketika bukti yang cukup dapat diharapkan ada tidak tersedia karena, misalnya, waktu pengangkatan praktisi, kebijakan retensi dokumen entitas, atau pembatasan yang diberlakukan oleh pihak yang bertanggung jawab.
Laporan Jaminan 9
Auditor memberikan laporan tertulis yang berisi kesimpulan yang menyampaikan jaminan yang diperoleh dari informasi materi pelajaran. ISA, ISREs dan ISAEs membangun elemen dasar untuk laporan jaminan. Juga,
auditor
mempertimbangkan
tanggung
jawab
pelaporan
lain,
termasuk berkomunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola saat yang tepat. Dalam keterlibatan berbasis penegasan, kesimpulan praktisi dapat dikatakan: 1. Dalam hal pernyataan pihak yang bertanggung jawab (misalnya: "Menurut pendapat kami penegasan pihak yang bertanggung jawab yang pengendalian internal yang efektif, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ, disajikan secara wajar") 2. Langsung dalam hal materi pelajaran dan kriteria (misalnya: "Menurut pendapat kami pengendalian internal yang efektif, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ").
Perikatan Assurance Wajar dan Terbatas Dalam perikatan jaminan wajar, praktisi mengungkapkan kesimpulan dalam bentuk positif, misalnya: "Menurut pendapat kami pengendalian internal yang efektif, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ" Ini merupakan bentuk opini yang wajar. Dalam kebanyakan jasa asuransi kesimpulan audit dinyatakan dalam bentuk positif. Pendapat tentang audit atas laporan keuangan dan laporan tentang pengendalian internal untuk UU Sarbanes-Oxley adalah contoh dari pendapat dengan jaminan positif. Dalam perikatan jaminan terbatas, praktisi mengungkapkan kesimpulan dalam bentuk negatif, misalnya, "Berdasarkan pekerjaan kami dijelaskan dalam laporan ini, tidak ada yang datang untuk perhatian kita yang menyebabkan kita percaya bahwa pengendalian internal tidak efektif, dalam semua materi hal, berdasarkan kriteria XYZ.”
10
Ekspresi Selain Wajar Tanpa Pengecualian (tidak dirubah) Opini Assurance Seorang
praktisi
tidak
mengungkapkan
wajar
tanpa
pengecualian
(dimodifikasi) kesimpulan untuk kedua jenis keterlibatan jaminan ketika keadaan bahan berikut ada: • Ada pembatasan pada ruang lingkup pekerjaan praktisi. Praktisi mengungkapkan kesimpulan yang memenuhi syarat atau disclaimer dari kesimpulan
tergantung
pada
bagaimana
materi
atau
meresap
pembatasan itu. Dalam beberapa kasus praktisi menganggap menarik diri dari pertunangan. • Dalam kasus-kasus di mana: o Kesimpulan praktisi worded dalam hal (misalnya, manajemen) penegasan pihak yang bertanggung jawab, dan bahwa pernyataan tidak wajar, dalam semua hal yang material; atau o Kesimpulan praktisi worded langsung dalam hal materi pelajaran dan kriteria, dan informasi materi pelajaran yang salah saji material. • Ketika itu ditemukan setelah pertunangan telah diterima, bahwa kriteria tidak cocok atau materi pelajaran tidak sesuai untuk keterlibatan jaminan.
Laporan jaminan mungkin dalam "bentuk singkat" atau "bentuk panjang." "Bentuk singkat" laporan biasanya hanya mencakup unsur-unsur dasar yang diidentifikasi dalam ISA yang sesuai dan ISAEs. "Bentuk panjang" tidak hanya memberikan kesimpulan auditor atas kepatuhan ISA dan ISAEs, tetapi juga melaporkan secara rinci hal perikatan, kriteria yang digunakan, temuan yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari keterlibatan dan rekomendasi terkait.
4.4 Pertimbangan Umum dalam Assurance Perikatan Keterlibatan assurance panggilan untuk perencanaan, mengumpulkan bukti, dan pelaporan. Luasnya perencanaan, kecukupan bukti, risiko keterlibatan
diterima,
dan
tingkat
assurance
berpendapat
akan
tergantung pada jenis keterlibatan assurance. Keterlibatan assurance 11
berdasarkan informasi keuangan historis membutuhkan perencanaan yang lebih intensif dan mengumpulkan bukti-bukti dari keterlibatan layanan terkait. auditor harus mengurangi risiko keterlibatan assurance ke tingkat yang cukup rendah dalam kasus keterlibatan informasi keuangan historis. Hal ini juga memungkinkan untuk melakukan keterlibatan assurance yang menyediakan tingkat yang wajar assurance pada subjek selain informasi keuangan historis (misal subyek laporan keberlanjutan atau laporan pengendalian internal).
Elemen Dasar Laporan Assurance ISAE 3000 membahas persiapan laporan assurance untuk audit selain audit laporan keuangan dan ulasan. Dalam penyusunan laporan audit praktisi harus menyimpulkan apakah bukti yang cukup dan tepat telah diperoleh untuk mendukung kesimpulan yang diungkapkan dalam laporan assurance. Laporan assurance harus secara tertulis dan harus berisi ekspresi yang jelas dari kesimpulan praktisi tentang informasi materi pelajaran. ISAEs tidak memerlukan format standar untuk melaporkan semua perjanjian assurance, melainkan mengidentifikasi unsur-unsur dasar yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam laporan assurance.
Unsur-unsur standar laporan ini meliputi judul, penerima, identifikasi informasi materi pelajaran, identifikasi kriteria, identifikasi pihak yang bertanggung jawab dan tanggung jawab mereka, tanggung jawab praktisi, pernyataan bahwa keterlibatan itu dilakukan sesuai dengan ISAEs, Ringkasan dari pekerjaan yang dilakukan, tanggal praktisi kesimpulan, assurance laporan, nama praktisi dan lokasi tertentu, dan, jika sesuai, uraian tentang keterbatasan yang signifikan, atau pernyataan membatasi penggunaan untuk pengguna yang dimaksudkan tertentu.
Sebuah judul yang jelas menunjukkan laporan tersebut adalah laporan assurance
independen.
Judul
yang
tepat
membantu
untuk
12
mengidentifikasi sifat laporan assurance, dan untuk membedakannya dari laporan yang dikeluarkan oleh orang lain.
Sebuah penerima mengidentifikasi pihak-pihak yang menerima laporan assurance diarahkan. Setiap kali praktis, laporan assurance ditujukan kepada semua pengguna yang dimaksud, namun dalam beberapa kasus mungkin ada pengguna yang dituju lainnya. Sebuah pernyataan untuk mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab dan untuk menggambarkan pihak yang bertanggung jawab dan tanggung jawab praktisi: ini menginformasikan pengguna dimaksudkan bahwa pihak yang bertanggung jawab bertanggung jawab atas materi pelajaran dalam kasus keterlibatan pelaporan langsung, atau informasi materi pelajaran dalam kasus ini dari keterlibatan berbasis penegasan, dan bahwa peran praktisi adalah untuk secara independen mengungkapkan kesimpulan tentang informasi materi pelajaran.
Dimana
ada
materi
pelajaran
tertentu
ISAE,
yang
ISAE
mungkin
mengharuskan laporan assurance merujuk secara khusus untuk yang dilakukan sesuai dengan yang ISAEs tertentu.
Nama perusahaan atau praktisi, dan lokasi tertentu, yang biasanya adalah kota di mana praktisi mempertahankan kantor yang memiliki tanggung jawab untuk pertunangan: ini menginformasikan pengguna dimaksudkan dari tanggung jawab dengan asumsi individu atau perusahaan untuk pertunangan. ILUSTRASI: UNSUR DASAR LAPORAN ASSURANCE
13
Identifikasi dan deskripsi informasi materi pelajaran dan materi pelajaran meliputi, misalnya: • Titik waktu atau periode waktu dimana evaluasi atau pengukuran materi pelajaran terkait; • Nama entitas atau komponen dari entitas (seperti anak perusahaan atau transaksi dalam siklus penjualan) yang pokok berkaitan; dan • Penjelasan tentang karakteristik dari materi pelajaran atau informasi subyek yang pengguna yang dituju harus menyadari, dan bagaimana karakteristik tersebut dapat mempengaruhi ketepatan evaluasi materi pelajaran terhadap kriteria diidentifikasi.
Identifikasi Kriteria Kriteria yang buktinya diukur atau dievaluasi dapat berupa didirikan atau secara khusus dikembangkan. Untuk menggambarkan, Standar Pelaporan Keuangan Internasional adalah kriteria yang didirikan untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan di sektor swasta, namun pengguna tertentu
dapat
memutuskan
untuk
menentukan
beberapa
secara
komprehensif lain dari akuntansi (OCBOA) seperti akuntansi kas, aturan dari otoritas regulasi, atau dasar pajak penghasilan yang memenuhi informasi spesifik mereka. Ketika pengguna laporan telah sepakat untuk
14
kriteria selain kriteria yang telah ditetapkan, maka laporan assurance menyatakan bahwa itu adalah hanya untuk penggunaan pengguna diidentifikasi dan untuk tujuan mereka telah ditetapkan.
Laporan assurance mengidentifikasi kriteria sehingga pengguna yang dituju dapat memahami dasar untuk kesimpulan auditor. Pengungkapan sumber kriteria, metode pengukuran yang digunakan dan interpretasi signifikan yang dibuat penting untuk memahami itu. auditor dapat mempertimbangkan mengungkapkan: sumber kriteria (misalnya undangundang, peraturan, badan yang diakui ahli, metode pengukuran yang digunakan,
dan
setiap
interpretasi
signifikan
yang
dibuat
dalam
menerapkan kriteria).
Ringkasan Pekerjaan yang Dilakukan Ringkasan ini akan membantu pengguna yang dituju memahami sifat assurance
yang
disampaikan
oleh
laporan
assurance.
ISA
700,
"Membentuk Opini dan Pelaporan Laporan Keuangan" dan ISRE 2400, "Pertunangan ke Review Laporan Keuangan" memberikan panduan untuk jenis yang sesuai ringkasan. Di mana tidak ada ISAE spesifik memberikan panduan tentang prosedur pengumpulan bukti untuk subyek tertentu, ringkasan mungkin termasuk penjelasan yang lebih rinci dari pekerjaan yang dilakukan.
Karena dalam keterlibatan assurance terbatas apresiasi dari sifat, waktu, dan luas prosedur pengumpulan bukti dilakukan adalah penting untuk memahami assurance disampaikan oleh kesimpulan dinyatakan dalam bentuk negatif. Ringkasan assurance terbatas lebih rinci daripada untuk assurance keterlibatan wajar dan mengidentifikasi keterbatasan pada sifat, waktu, dan luas prosedur pengumpulan bukti. Ringkasan untuk keterlibatan assurance terbatas menyatakan bahwa prosedur buktimengumpulkan lebih terbatas daripada untuk assurance keterlibatan
15
wajar, dan karena itu kurang assurance diperoleh dari dalam assurance keterlibatan wajar.
Laporan Khusus dalam Laporan Assurance Ketersediaan laporan khusus harus berada dalam laporan assurance mengingat adanya keterbatasan, sebuah laporan pernyataan membatasi penggunaan karena kriteria materi pelajaran terbatas. Sebuah deskripsi dari setiap signifikan, pembatasan yang melekat terkait dengan
evaluasi
atau
pengukuran
subyek
terhadap
kriteria
yang
diperlukan dalam laporan assurance. Sebagai contoh, dalam sebuah laporan assurance yang terkait dengan efektivitas pengendalian intern, mungkin tepat untuk dicatat bahwa evaluasi bersejarah efektivitas tidak relevan untuk masa mendatang karena risiko bahwa pengendalian internal mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan kondisi, atau bahwa tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau prosedur mungkin menurun. Ketika kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur materi pelajaran yang tersedia hanya untuk pengguna tertentu dimaksudkan, atau hanya relevan untuk tujuan tertentu, pernyataan membatasi penggunaan laporan assurance untuk para pengguna dimaksudkan atau tujuan itu. Selanjutnya, ketika laporan assurance dimaksudkan hanya untuk pengguna yang dimaksudkan tertentu atau tujuan tertentu ini akan dinyatakan dalam laporan assurance.
Kesimpulan Praktisi Kesimpulan praktisi dinyatakan dalam bentuk positif, bentuk negatif atau sebagai reservasi atau penolakan kesimpulan. Dalam kasus audit laporan keuangan atau Sarbanes-Oxley keterlibatan pengendalian internal, kesimpulan harus dinyatakan dalam bentuk yang positif. Kesimpulan praktisi mungkin, misalnya, lebih tepat disebut sebagai berikut: "Menurut pendapat kami pengendalian internal tersebut efektif, 16
dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ" atau "Menurut pendapat kami pihak yang bertanggung jawab untuk pernyataan bahwa pengendalian
internal
tersebut
efektif,
dalam
semua
materi
hal,
berdasarkan kriteria XYZ, disajikan secara wajar. " Dalam kasus review laporan keuangan, kesimpulan harus dinyatakan dalam bentuk negatif. Misalnya, "Berdasarkan pekerjaan kami dijelaskan dalam laporan ini, tidak ada yang datang untuk perhatian kita yang menyebabkan kita percaya bahwa pengendalian internal tidak efektif, dalam
semua
hal
yang
material,
berdasarkan
kriteria
XYZ"
atau
"Berdasarkan pekerjaan kami dijelaskan dalam laporan, tidak ada yang datang untuk perhatian kita yang menyebabkan kita percaya bahwa pernyataan pihak yang bertanggung jawab yang pengendalian internal yang efektif, dalam semua hal yang material, berdasarkan kriteria XYZ, tidak cukup menyatakan. "Kesimpulannya harus jelas mengungkapkan reservasi dalam keadaan di mana beberapa atau semua aspek materi pelajaran tidak sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang diidentifikasi; atau auditor tidak dapat memperoleh bukti yang cukup dan tepat.”
Ketika informasi materi pelajaran terdiri dari sejumlah aspek yang berbeda, kesimpulan yang terpisah dapat diberikan pada setiap aspek. kesimpulan harus menginformasikan pengguna dimaksudkan dari konteks yang kesimpulan berlaku.
Kesimpulan Qualified, Adverse, Disclaimer Praktisi tidak harus mengungkapkan kesimpulan unqualified ketika situasi berikut ada dan, efek dari hal ini atau mungkin bahan: • Ada pembatasan pada ruang lingkup pekerjaan praktisi, yaitu, baik keadaan atau pihak yang bertanggung jawab menerapkan pembatasan yang mencegah dia dari memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
17
Kesimpulan adverse adalah pendapat yang diberikan ketika laporan secara keseluruhan ini dapat terjadi apabila praktisi harus memberi tambahan paragraf untuk menjelaskan ketidakwajaran atas laporan keuangan disertai dampak dari akibat ketidak wajaran tersebut pada laporannya.
Disclaimer
adalah
pemeriksaan
pendapat
yang
dibatasi
yang
diberikan
sehingga
praktisi
ketika
ruang
tidak
lingkup
melaksanakan
pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan.
Komunikasi dengan Komite Audit Auditor berkomunikasi tentang hal-hal yang relevan yang timbul dari keterlibatan assurance dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
(seperti
komite
audit).
hal
yang
menyangkut
kepentingan
pemerintahan hanya mencakup informasi yang telah menjadi perhatian auditor sebagai hasil dari melakukan perikatan assurance. Dia tidak diperlukan
untuk
merancang
prosedur
untuk
tujuan
khusus
mengidentifikasi masalah kepentingan pemerintahan. Auditor, sebelum penyelesaian keterlibatan assurance, diminta untuk mengubah pertunangan untuk keterlibatan non-assurance atau dari perikatan
audit
tingkat
untuk
keterlibatan
review-tingkat
harus
mempertimbangkan apakah yang sesuai. Dia harus tidak setuju dengan perubahan di mana tidak ada pembenaran yang wajar untuk perubahan. Contoh dasar memadai untuk meminta perubahan dalam keterlibatan adalah perubahan keadaan yang mempengaruhi kebutuhan pengguna yang dituju 'atau kesalahpahaman tentang sifat keterlibatan.
4.5 Audit atas Laporan Keuangan Historis Audit atas laporan keuangan historis adalah salah satu bentuk jasa atestasi yang dilakukan auditor. Dalam pemberian jasa ini auditor menerbitkan laporan tertulis yang berisi pernyataan pendapat (opinion) apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi. 18
Auditing merupakan bentuk pemberian jasa penjaminan yang paling banyak dilakukan oleh profesi akuntan publik atau auditor independen dibandingkan dengan jasa penjaminan lainnya.
4.6 Professional Judgement , Professional Sceptiscism and Inherent Limitations •
Professional Judgement
Definisi professional judgement berdasarkan ISA 200 (Overall Objective of the Independent Auditor, and The Conduct of an Audit in Accordance with International Standards on Auditing) (dalam Tuanakotta, 2011:89) ialah “penerapan pengetahuan dan pengalaman yang relevan, dalam konteks auditing, akuntansi, dan standar etika, untuk mencapai keputusan yang tepat dalam situasi atau keadaan selama berlangsungnya penugasan audit.” Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa untuk menerapkan professional judgment, seorang auditor dituntut untuk memiliki kecakapan profesional yang memadai dan pengalaman untuk melaksanakan tugas pemeriksaan Professional judgment auditor tidak terlepas juga dari pengaruh sikap skeptisisme profesional. Skeptisisme berasal dari kata skeptis yang berarti kurang
percaya
atau
ragu-ragu.
Skeptisisme
Profesional
dapat
digambarkan sebagai seorang pemeriksa yang tidak boleh menganggap bahwa manajemen entitas yang diperiksa tidak jujur, tetapi juga tidak boleh menganggap bahwa kejujuran manajemen tersebut tidak diragukan lagi . Auditor harus selalu mengembangkan konsep berpikir yang terusmenerus
bertanya
dan
mempertanyakan
bukti-bukti
audit
yang
dikumpulkan walaupun menurut anggapannya manajemen entitas yang diperiksa sudah jujur. Untuk merencanakan audit dan mengevaluasi bukti, tugas auditor dalam professional judgement adalah ketika : •
Menilai risiko salah saji material dalam laporan keuangan.
19
•
Menentukan materialitas.
•
Mempertimbangkan kesesuaian pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi.
•
Mengidentifikasi
dimana
pertimbangan
audit
khusus
mungkin
diperlukan seperti transaksi dengan pihak terkait. •
Mengembangkan ekspektasi untuk digunakan ketika melakukan prosedur analitis.
•
Merespon terhadap resiko yang dinilai dalam kesalahsajian material, termasuk merancang dan melakukan prosedur audit lebih lanjut untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
•
mengevaluasi
kecukupan
dan
kesesuaian
bukti
audit
yang
diperoleh.
Mendokumentasikan Professional Judgement Professional judgement perlu dilakukan seluruh audit. Hal ini juga perlu tepat didokumentasikan. Salah satu faktor penting yang menentukan bentuk, isi dan luasnya dokumentasi audit dari hal-hal yang signifikan adalah sejauh mana pertimbangan profesional yang dilakukan dalam melakukan pekerjaan dan mengevaluasi hasil. Dokumentasi penilaian profesional dibuat secara signifikan dimana berfungsi untuk menjelaskan kesimpulan auditor dan untuk memperkuat kualitas penilaian .
Professional Scepticism Skeptisisme dalam Audit Scepticism merupakan bagian penting. Melalui pemikiran filsafat dan pemikiran disiplin ilmu, skeptisisme menjadi bagian dari kosa kata auditing. Karena auditing melandasi profesi akuntansi, maka
istilah
yang
digunakan
adalah
professional
skepticism
atau
skeptisisme profesional. Para teoretisi dan praktisi auditing sepakat bahwa skeptisisme profesional merupakan sikap mutlak yang harus dimiliki auditor. Salah satu penyebab dari suatu gagal audit (audit failure) adalah rendahnya skeptisisme profesional. Skeptisisme profesional yang rendah menumpulkan kepekaan 20
auditor terhadap kecurangan baik yang nyata maupun yang berupa potensi, atau terhadap tanda-tanda bahaya yang mengindikasikan adanya kesalahan dan kecurangan. Auditor yang dengan disiplin menerapkan skeptisisme profesional, tidak akan terpaku pada prosedur audit yang tertera dalam program audit. Skeptisisme profesional akan membantu auditor
dalam
menilai
dengan
kritis
resiko
yang
dihadapi
dan
memperhitungkan resiko tersebut dalam bermacam-macam keputusan.
International Federation of Accountants (IFAC) mendefinisikan professional skepticism dalam konteks evidence assessment atau penilaian atas bukti audit. Unsur-unsur professional skepticism dalam definisi IFAC, antara lain: 1)
A critical assessment – ada penilaian yang kritis, tidak menerima
begitu saja; 2)
With a questioning mind – dengan cara berpikir yang terus menerus bertanya dan mempertanyakan;
3)
Of the validity of audit evidence obtained – keabsahan dari bukti audit yang diperoleh;
4)
Alert to audit evidence that contradicts – waspada terhadap bukti audit yang kontradiktif;
5)
Brings into question the reability of documents and responses to inquiries and other information – mempertanyakan keandalan dokumen dan jawaban atas pertanyaan serta informasi lain;
6)
Obtained from management and those charged with governance – yang diperoleh dari manajemen dan mereka yang berwenang dalam pengelolaan (perusahaan). Unsur-unsur “a critical assessment” dan “ with a questioning mind ” tidak lain dari berpikir kritis dalam auditing. Unsur “ management and those charged with governance ” menunjukkan pihak lain dengan siapa auditor berhadapan.
21
4.7 Quality Control (ISQC1 and ISA 220) Quality control sangatlah penting untuk diperhatikan oleh auditor .International Standard Quality Control #1 (ISQC #1) berlaku untuk semua perusahaan profesional akuntan dalam hal audit dan peninjauan , jaminan lain , dan layanan terkait perikatan. ISQC #1 memberikan persyaratan yang dirancang untuk memungkinkan perusahaan accounting untuk mendapatkan quality control .Selain itu , ini berisi terkait petunjuk dalam bentuk aplikasi dan bahan lainnya. ISA 220 berisi prosedur untuk audit laporan keuangan.
Tujuan
utama
audit
perusahaan
adalah
untuk
menentukan
dan
memelihara sebuah sistem untuk menciptakan pengendalian mutu dengan
kepastian
yang
masuk
akal
bahwa
akuntansi
keuangan
perusahaan dan personel mematuhi standar profesional , persyaratan dan hukum dan peraturan bahwa laporan yang dikeluarkan adalah sesuai dalam keadaan yang sebenarnya. Perusahaan audit tersebut harus menentukan, mempertahankan, dokumen dan berkomunikasi personel mereka sistem kendali mutu yang mencakup kebijakan dan prosedur yang terdapat di masing-masing dari unsur: 1. Kepemimpinan tanggung jawab untuk kualitas dalam perusahaan. 2. Etika terkait kebutuhan. 3.
Penerimaan
dan
kelanjutan
dari
hubungan
klien
dan
spesifik
pertunangan. 4. Sumber daya manusia. 5. Kinerja kerja sama. 6. Pemantauan.
Kepemimpinan bertangung jawab atas kualitas dalam audit perusahaan. Kepemimpinan bertanggung jawab atas kualitas perusahaan audit. Perusahaan audit harus membangun kebijakan dan prosedur dirancang 22
untuk mempromosikan budaya internal mengakui bahwa kualitas penting dalam melakukan hubungan.
Mutu kebijakan dan prosedur dibutuhkan perusahaan chief executive officer untuk menganggap utama bertanggung jawab atas perusahaan sistem mutu. Perusahaan kepemimpinan dan contoh terbenam secara signifikan pengaruh budaya internal perusahaan. Tindakan dan pesan seharusnya mendorong budaya yang mengakui dan pahala berkualitas tinggi bekerja .Ini tindakan dan pesan dapat disampaikan oleh, misalnya, pelatihan
seminar,
pertemuan,
formal
dan
informal
dialog,
misi,
newsletters, atau penjelasan memorandum. Mereka dapat dibentuk di internal perusahaan dokumen dan dalam kajian mitra dan staf prosedur.
Perusahaan audit harus membangun kebijakan dan prosedur seperti bahwa setiap orang ditugaskan operasional bertanggung jawab atas perusahaan sistem mutu yang memadai dan sesuai pengalaman dan kemampuan, dan otoritas yang diperlukan, untuk berasumsi bahwa tanggung jawab. Cukup dan sesuai pengalaman dan kemampuan memungkinkan yang bertanggung jawab untuk perusahaan sistem mutu untuk mengidentifikasi dan memahami masalah kontrol kualitas dan untuk mengembangkan kebijakan dan sesuai prosedur. Diperlukan otoritas memungkinkan orang itu untuk melaksanakan peraturan dan prosedur.
Etika sesuai kebutuhan Perusahaan yang harus memberikan kebijakan dan prosedur yang dirancang
untuk
memberikan
jaminan
bahwa
akuntansi
keuangan
perusahaan dan pribadi tersebut memenuhi persyaratan terkait.
Bagian B dari IESBA kode menggambarkan bagaimana kerangka konsep akan diterapkan dalam situasi tertentu untuk umum akuntansi. Yang telah disediakan contoh perlindungan yang mungkin sesuai untuk mengatasi mengancam sesuai dengan prinsip dasar.Dasar prinsip yang diperkuat 23
secara
khusus
oleh:
kepemimpinan
perusahaan,
pendidikan
dan
pelatihan, pemantauan; dan proses untuk berurusan dengan noncompliance.
Perusahaan audit menetapkan kebijakan dan prosedur dirancang untuk memberikan dengan masuk akal jaminan bahwa perusahaan yang personel prosedur
mempertahankan akan
keterlibatannya,
kemerdekaan.
memerlukan: termasuk
terkait
cakupan
Kebijakan informasi
pelayanan,
untuk
tersebut tentang
dan klien
mengevaluasi
keseluruhan berdampak pada persyaratan kemerdekaan; personel untuk segera memberitahukan kepada perusahaan mengancam kemerdekaan; dan akumulasi dan komunikasi informasi yang relevan untuk yang tepat petugas .Kebijakan harus menyediakan masuk akal jaminan bahwa firma tersebut memberi tahu dari pelanggaran kemerdekaan persyaratan. Setidaknya setiap tahun, perusahaan harus mendapat konfirmasi ditulis sesuai dengan kebijakan dan prosedur di kemerdekaan dari semua perusahaan personel harus independen oleh terkait etis persyaratan.
Praktisi perusahaan harus mendirikan yang kebijakan dan prosedur menetapkan kriteria yang sama perlindungan ketika menggunakan personel di jaminan senior kerja sama untuk waktu yang lama waktu. Untuk audit laporan keuangan dari entitas terdaftar, hal ini secara umum menyatakan bahwa rotasi kerja sama dan individu bertanggung jawab untuk mitra kerja sama tinjauan mutu setelah suatu perioda tertentu. Kode yang iesba membahas keakraban ancaman yang mungkin dibuat dengan menggunakan senior yang sama personel di jaminan jangka panjang dari kerja sama saat itu dan perlindungan yang mungkin tepat untuk alamat seperti ancaman. Untuk audit laporan keuangan yang iesba entitas terdaftar kode menyatakan bahwa rotasi dari kunci mitra setelah sebuah pre-defined audit periode, biasanya tidak lebih dari tujuh tahun. Persyaratan nasional dapat membentuk lebih pendek rotasi periode. Misalnya, rotasi dalam 5 tahun diperlukan di amerika serikat.
24
Penerimaan dan kelanjutan dari hubungan klien dan kesibukan tertentu. Auditor yang harus menciptakan kebijakan dan tata cara penerimaan dan kelanjutan dari hubungan klien yang dirancang untuk memberikan kepada mereka jaminan masuk akal bahwa perusahaan tersebut tepat untuk memenuhi kerja sama dan punya kemampuan, termasuk waktu dan sumber daya, untuk melakukannya dan dapat memenuhi persyaratan yang relevan. Di samping itu, kebijakan tersebut harus memastikan bahwa audit telah memikirkan integritas dari klien, dan tidak memiliki informasi yang dapat menyimpulkan bahwa kliennya tidak memiliki integritas.
Sumber daya manusia Perusahaan audit harus kebijakan untuk memastikan bahwa terdapat personel yang sesuai dengan kompetensi, dan kemampuan untuk melakukan hubungan sesuai dengan standar profesional, hukum dan peraturan persyaratan. Misalnya, perusahaan audit harus menugaskan tanggung jawab untuk setiap kerja sama untuk keterlibatan mitra dan dirikanlah kebijakan dan prosedur mengharuskan identitas dan peran mitra kerja sama disampaikan kepada klien.
Kinerja kerjasama Perusahaan harus membangun kebijakan dan prosedur dirancang untuk memastikan bahwa keterlibatannya dilakukan sesuai dengan standar profesional, dan, hukum dan peraturan persyaratan. Kebijakan tersebut dan prosedur harus memasukkan hal terkait untuk mempromosikan konsistensi dalam kualitas kerja sama kinerja, pengawasan tanggung jawab, dan tinjauan tanggung jawab. Khusus, diaudit perusahaan menetapkan kebijakan dan prosedur mengenai konsultasi dan kerja sama mutu. Misalnya, konsultasi kebijakan harus dirancang untuk memberikan 25
dengan masuk akal jaminan bahwa sesuai konsultasi terjadi di sulit atau urusan perdebatan, cukup sumber daya tersedia, cakupan dan kesimpulan yang dihasilkan dari konsultasi tercatat, dan kesimpulan telah dilakukan.
Kebijakan dan prosedur memerlukan yang kerja sama mutu tinjauan harus didirikan. Kebijakan ini akan memberikan tujuan evaluasi yang signifikan penilaian dibuat oleh kerja sama tim dan kesimpulan mencapai dalam merumuskan laporan. Pertempuran mutu laporan tidak boleh sampai tanggal penyelesaian pertempuran mutu tinjauan .Pertempuran mutu tinjauan harus memasukkan tinjauan laporan keuangan, subjek informasi, kerja sama dokumentasi berkaitan dengan penilaian dibuat signifikan, evaluasi kesimpulan mencapai dalam merumuskan laporan, dan diskusi hal yang signifikan dengan mitra kerja sama. Ketika diaudit adalah laporan keuangan dari badan terdaftar, perusahaan harus mengevaluasi mereka kemerdekaan dan melihat bahwa sesuai konsultasi telah terjadi tentang hal hal yang melibatkan perbedaan pendapat dan sulit atau perdebatan hal. Dokumentasi harus sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dan mendukung adanya kesimpulan. Pengawasan Perusahaan
audit
menciptakan
sebuah
proses
pengawasan
yang
dirancang untuk memberikan jaminan bahwa kebijakan dan prosedur pengendalian mutu mereka masuk akal, memadai, dan berjalan secara efektif. Proses pengawasan termasuk melakukan evaluasi terhadap perusahaan sistem mutu termasuk inspeksi dari setidaknya satu selesai kerja sama untuk setiap mitra kerja sama dan tugas proses pemantauan untuk pasangan yang tidak melakukan kerja sama. Perusahaan tersebut juga mengevaluasi efek kekurangan tercatat sebagai akibat dari proses pemantauan
dan
berkomunikasi
petugas
kekurangan
dicatat
dan
rekomendasi untuk sesuai perbaikan tindakan.
Rekomendasi
untuk
memperbaiki
kekurangan
mungkin
termasuk
mengubah pelatihan dan pengembangan profesionalisme; kualitas kontrol
26
kebijakan dan prosedur; dan tindakan disiplin terhadap orang orang yang gagal mengacu pada kebijakan. Untuk beberapa kasus di mana hasil prosedur pemantauan yang menunjukkan bahwa sebuah laporan jaminan itu tidak tepat atau prosedur yang adalah dihilangkan, perusahaan harus menentukan apa yang tindakan lebih lanjut yang tepat dan menganggap apakah untuk mendapatkan nasihat hukum.
Hasil pemantauan mutu disampaikan setidaknya setiap tahun untuk kedua kerja sama lain yang layak individu termasuk yang mengelola dewan mitra. Komunikasi ini harus rinci cukup untuk memungkinkan perusahaan untuk mengambil cepat dan tindakan yang tepat .Informasi dikomunikasikan termasuk sebuah deskripsi prosedur pemantauan yang dilakukan, kesimpulan ditarik, signifikan kekurangan dan tindakan yang diambil untuk mengatasinya.
Penanganan pengaduan adalah bagian penting dari mutu, oleh karena itu, diaudit perusahaan menetapkan kebijakan untuk memberikan jaminan masuk akal karena berkaitan dengan tepat dengan keluhan dan tuduhan yang diberikan bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak tunduk pada standar profesional, hukum dan peraturan persyaratan. Jelas saluran saluran untuk perusahaan untuk meningkatkan salah satu personel kekhawatiran harus di tempat.
27