Analis Kerawanan Daerah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



MODUL



ANALISIS KERAWANAN DAERAH 12 JP (540 menit)



Pendahuluan Polri merupakan alat negara yang bertugas dalam bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum serta pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Pelaksanaan tugas tersebut di atas bersifat preemtif dan preventif yang memiliki peranan sangat penting guna menciptakan situasi dan kondisi aman dan tertib. Pada umumnya munculnya gangguan Kamtibmas berawal dari Potensi Gangguan Keamanan (PG) dan Ambang Gangguan Keamanan (AG) yang tidak terantisipasi. Dalam upaya mencegah gangguan Kamtibmas hal terpenting adalah memahami PG yang merupakan embrio timbulnya AG. Apabila AG dibiarkan tanpa ditangani akan berubah menjadi Gangguan Nyata (GN). Upaya Kepolisian dalam penanganan PG dan AG tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya partisipasi dan kerjasama dengan masyarakat. Kemitraan yang erat antara polisi dan masyarakat sangat berguna dalam mendeteksi gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat yang berpotensi menjadi PG dan AG. Sehingga dapat sedini mungkin diantisipasi agar tidak berubah menjadi Gangguan Nyata. Hal tersebut merupakan salah satu kunci keberhasilan mencegah munculnya gangguan Kamtibmas. Hakikat ancaman Kamtibmas yang berbentuk antara lain PG, AG maupun GN yang terangkum dalam karakteristik kerawanan daerah harus diketahui oleh setiap anggota Polri dalam rangka menumbuhkan kewaspadaan dan kepekaan terhadap sumber-sumber ancaman sehingga dapat membantu pimpinan guna mengambil keputusan secara tepat dalam pengelolaan keamanan maupun bagi kepentingan petugas yang bersangkutan. Agar peserta didik memiliki kemampuan analisis kerawanan daerah maka dalam modul ini dibahas materi tentang pengertianpengertian yang berkaitan dengan kerawanan daerah, hakikat ancaman, sumber-sumber gangguan, bentuk-bentuk gangguan, asta gatra (tri gatra dan panca gatra) dan analisis kerawanan daerah dengan pendekatan SWOT.



ANALISIS KERAWANAN DAERAH DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



1



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Standar Kompetensi



Memahami dan mampu menganalisis kerawanan daerah.



Kompetensi Dasar 1.



Memahami kerawanan daerah. Indikator Hasil Belajar: a. Menjelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan kerawanan daerah. b. Menjelaskan hakikat ancaman. c. Menjelaskan sumber-sumber gangguan. d. Menjelaskan bentuk-bentuk gangguan. e. Menjelaskan asta gatra (tri gatra dan panca gatra).



2.



Memahami dan terampil menganalisis kerawanan daerah. Indikator Hasil Belajar: a. Menjelaskan pengertian analisis SWOT. b. Menjelaskan unsur-unsur analisis SWOT. c. Menjelaskan manfaat analisis SWOT. d. Menjelaskan langkah-langkah analisis SWOT. e. Mempraktikkan analisis kerawanan daerah dengan pendekatan SWOT.



Materi Pelajaran 1.



Pokok Bahasan 1: Kerawanan daerah. Sub Pokok Bahasan 1: a. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan kerawanan daerah. b. Hakikat ancaman. c. Sumber-sumber gangguan. d. Bentuk-bentuk gangguan. e. Asta gatra (Tri Gatra dan Panca Gatra).



2.



Pokok Bahasan 2: Analisis kerawanan daerah. Sub Pokok Bahasan 2: a. Pengertian analisis SWOT. ANALISIS KERAWANAN DAERAH DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



2



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



b. c. d.



Unsur-unsur analisis SWOT. Manfaat analisis SWOT. Langkah-langkah analisis SWOT.



Metode Pembelajaran 1.



Metode Ceramah Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang kerawanan daerah.



2.



Metode Tanya jawab Metode ini digunakan untuk mengeksplore dan memperdalam penguasaan materi yang telah disampaikan serta untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah disampaikan ke peserta didik.



3.



Metode Brainstorming Metode ini digunakan untuk memperoleh berbagai pendapat/ide peserta didik tentang materi yang sedang dibahas.



4.



Metode Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning) Metode ini digunakan untuk berpikir kritis dan analitis serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai guna menghadapi suatu problem.



5.



Metode Praktik Metode ini digunakan untuk melatih membuat analisis kerawanan daerah.



Alat/media, bahan dan Sumber belajar 1.



Alat/Media: a. Visual projector. b. Flipchart. c. Komputer/laptop. d. Lcd dan screen. e. Laser poin.



2.



Bahan: a. Kertas flipchart. b. Spidol/alat tulis lainnya.



3.



Sumber Belajar: Hanjar Pendidik Karakterist Kerawanan Daerah tahun 2015. ANALISIS KERAWANAN DAERAH DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



3



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Kegiatan Pembelajaran 1.



Tahap awal: 10 menit a. Pendidik melaksanakan apersepsi: 1) 2) 3)



4) b.



2.



Pendidik memperkenalkan diri. Pendidik melakukan pencairan suasana kelas/ gambaran awal ruang lingkup pembelajaran. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator hasil belajar. Pendidik menyampaikan tugas-tugas yang harus dilakukan peserta didik.



Peserta didik memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting dan melaksanakan instruksi pendidik.



Tahap Inti : 425 menit Tahap Inti 1: penyampaian materi: 90 menit a. Pendidik menggali pendapat peserta didik tentang materi yang akan disampaikan. b. Pendidik menyampaikan materi pelajaran. c. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya/memberikan tanggapan terkait materi. d. Peserta didik memperhatikan dan bertanya tentang materi. e. Pendidik menjelaskan kembali materi yang belum dipahami. Tahap Inti 2: diskusi dan praktik: 335 menit a. Pendidik membagi peserta didik dalam beberapa kelompok. b. Pendidik menyampaikan gambaran situasi kepada masingmasing kelompok. c. Pendidik menginstruksikan peserta didik untuk mendiskusikan/ memecahkan masalah oleh masing-masing kelompok sesuai naskah/video gambaran situasi suatu wilayah. d. Peserta didik membuat analisis, memaparkan hasil analisis sesuai naskah/video gambaran situasi wilayah dan ditanggapi kelompok lain. e. Pendidik menfasilitasi jalannya diskusi. f. Pendidik menanggapi dan menyimpulkan hasil diskusi.



3.



Tahap akhir: 15 menit a. Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses pembelajaran. b. Pendidik mengecek penguasaan materi dengan cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik. c. Pendidik merumuskan learning point/koreksi dan kesimpulan dari materi pembelajaran yang disampaikan ANALISIS KERAWANAN DAERAH DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



4



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



d.



4.



kepada peserta didik. Pendidik melaksanakan pembelajaran.



evaluasi



dan



menutup



Tes capaian kompetensi: 90 menit



Tagihan/Tugas Peserta didik mengumpulkan hasil analisis kelompok tentang hasil analisis sesuai naskah/video gambaran situasi wilayah.



Lembar Kegiatan Gambaran situasi : 1.



Wilayah kabupaten X berbatasan dengan negara Y yang mana negara tersebut berpotensi besar terhadap peredaran narkoba. Kabupaten X merupakan daerah yang sangat potensial, baik di bidang perkebunan dengan banyaknya perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet dan perkebunan sengon juga di bidang pertambangan diantaranya tambang batubara dan tambang emas. Sumber daya manusianya juga beragam terdiri dari berbagai suku dan agama dengan status sosial yang berbeda. Dengan potensi alam yang begitu besar, kondisi penduduk kabupaten X justru berbanding terbalik. Mereka tetap hidup dalam garis kemiskinan dan tingkat pengangguran sangat tinggi sedang mereka juga harus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Di tahun politik seperti sekarang ini banyak tokohtokoh politik yang datang ke kabupaten X untuk berkampanye meraih simpati masyarakat. Kondisi sosial ekonomi mereka jadikan isu politik untuk meraih suara dalam pemilu yang akan dilaksanakan pada bulan April nanti. Tugas peserta didik: Lakukan analisis terhadap potensi kerawanan daerah yang mungkin timbul dengan melihat potensi yang ada di kabupaten X sehingga dengan analisis tersebut dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan rengiat satker.



2.



Berdasarkan laporan bulanan dari masing-masing diperoleh data kriminalitas sebagai berikut:



Polres



ANALISIS KERAWANAN DAERAH DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



5



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



DATA GANGGUAN KAMTIBMAS BULAN X KRIMINALITAS



BENCANA



Polres A



30



10



PELANGGARAN LALU LANTAS 100



Polres B



10



30



150



Polres C



50



20



200



Polres D



20



40



125



Sesuai dengan data diatas, lakukan analisis untuk menentukan mapping kekuatan dalam pelaksanaan tugas.



ANALISIS KERAWANAN DAERAH DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



6



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Bahan Bacaan



POKOK BAHASAN 1 KERAWANAN DAERAH 1.



2.



Pengertian-pengertian yang Berkaitan dengan Kerawanan Daerah a.



Kamtibmas (UU RI Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 1 ayat 5) Suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam tercapainya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum serta terbinanya ketentraman yang mengandung pengertian membina dan mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.



b.



Potensi Gangguan (PG) Kondisi/situasi yang merupakan akar masalah/faktor stimulan/pencetus yang berkorelasi erat terhadap timbulnya Ambang Gangguan dan Gangguan Nyata.



c.



Ambang Gangguan (AG) Suatu kondisi/situasi kamtibmas yang apabila tidak dilakukan tindakan Kepolisian, dikhawatirkan akan menimbulkan Gangguan Nyata/Gangguan kamtibmas.



d.



Gangguan Nyata (GN) Gangguan keamanan berupa kejahatan atau pelanggaran hukum yang terjadi dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat atau negara, yang wujudnya antara lain berupa kerugian harta benda, jiwa raga maupun kehormatan.



e.



Hakikat ancaman Kamtibmas Setiap situasi dan kondisi yang dapat mengganggu dan atau membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat, kelangsungan hidup Negara dan Pembangunan Masyarakat.



Hakikat Ancaman Kamtibmas Ancaman masyarakat timbul dari ancaman potensial yang melekat pada aspek Astagatra, baik yang berupa Potensi Gangguan (PG) maupun Ambang Gangguan (AG) serta ancaman dalam bentuk nyata (Gangguan Nyata-GN), mulai dari kadar yang ANALISIS KERAWANAN DAERAH DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



7



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



paling rendah berupa penyimpangan sosial dan kriminalitas biasa sampai dengan kadar yang paling tinggi yaitu pemberontakan bersenjata. a.



b.



Ruang Lingkup Ancaman Kamtibmas: 1) Kejahatan Kejahatan dalam arti luas, tidak terbatas pada pelanggaran norma hukum agama belaka (The Violation of Criminal Law) namun meliputi pula pelanggaran-pelanggaran norma (The of Violation Norms) yang berlaku di dalam masyarakat dimana sifat perbuatan tersebut telah merusak kepentingan masyarakat (gangguan ketertiban sosial). 2)



Bencana dan kecelakaan Bencana dan kecelakaan yang menuntut upaya pertolongan dan penyelamatan.



3)



Sikap dan tindakan Sikap-sikap dan tindakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang menghambat jalannya pembangunan nasional, seperti penyalah-gunaan dengan melawan hukum, kekuasaan ekonomi (legal Abuses Economic Power), penyalahgunaan secara melawan hukum kekuasaan umum (legal Abuses of Public Power) dan perbuatan yang tidak tercantum dalam KUHP namun sangat merugikan masyarakat (Offences beyond on reach of law).



Skala Vertikal Lapisan Ancaman 3 2



1 DASAR



c.



Ancaman yang terarah kepada keamanan ketertiban Negara dan pemerintahan Ancaman yang terarah kepada keamanan ketertiban masyarakat luas / Umum. Ancaman yang terarah kepada keamanan ketertiban Individu dan Linkungannya Ancaman yang terarah kepada keamanan ketertiban Individu



Eskalasi Gangguan Kamtibmas Ancaman Kamtibmas/Kamdamgri akan berkembang melalui suatu proses yang makin meningkat eskalasinya dan setiap tingkatan kondisi secara berturut-turut diberikan klasifikasi sebagai situasi aman, rawan, gawat, krisis, dan bahaya. Ciri-ciri eskalasi situasi gangguan Kamtibmas/Kamdagri tersebut sebagai berikut: ANALISIS KERAWANAN DAERAH DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



8



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



1)



Pada tingkat situasi aman, maka keadaannya adalah: a) Interaksi antar masyarakat masih bersifat asosiatif. b) Ancaman terhadap Kamdagri dan pemerintahan secara tetap ada, namun belum menampakkan diri. c) Ancaman terhadap rasa aman masih kurang sekali, tetapi ancaman terhadap ketertiban umum mulai terasa, yang disebabkan oleh terjadinya bentuk-bentuk gangguan berupa penyimpangan ketertiban umum, tindak pidana, meskipun tidak menunjukkan adanya peningkatan terhadap intensitasnya.



2)



Pada tingkat situasi rawan: Interaksi masyarakat bersifat dissosiatif a) Ketegangan sosial telah terjadi. b) Bentuk gangguan meningkat. c) Penyimpangan ketertiban umum meningkat baik kuantitatif maupun kualitatif. d) Tindak pidana meningkat dan mulai adanya penggunaan kekerasan. e) Intensitas tindak pidana terasa pengaruhnya. f) Ketertiban jauh berkurang, rasa kurang aman mulai terasa. g) Ancaman terhadap Kamdagri dan pemerintahan masih bersifat laten dan diperkirakan sudah mulai memanfaatkan keadaan yang kurang stabil.



3)



Pada tingkat situasi gawat a) Ketegangan sosial telah berkembang menjadi konflik sosial. b) Ancaman terhadap keamanan negara dan pemerintahan mulai terasa selanjutnya berkembang dalam fase. c) Konflik sosial berkembang yang ditandai dengan terjadinya aksi saling menyerang. d) Ancaman terhadap keamanan negara dan pemerintahan sudah semakin nyata.



4)



Pada tingkat situasi bahaya ditandai Ancaman terhadap negara dan pemerintahan telah terjadi berbagai aspek kehidupan. a) Adanya sekelompok kekuatan bersenjata yang melakukan gangguan terhadap keamanan dalam kehidupan sosial masyarakat di tempat tertentu. b) Terjadinya konflik sosial yang dilatar belakangi etnis yang dapat menimbulkan korban jiwa kedua belah pihak dan mengganggu situasi daerah setempat yang perlu pemulihan normalisasi dan kondisi setempat yang cukup lama. ANALISIS KERAWANAN DAERAH 9 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



c)



Terjadinya kasus terorisme yang mengancam terhadap aspek kehidupan masyarakat di daerah yang strategis (berdekatan dengan pemerintah pusat).



d.



Ancaman Kamtibmas dibedakan atas dua kriteria yaitu: 1) Ancaman yang bersifat Konsepsional yang bersumber dari upaya-upaya terencana yang dilakukan dan dikembangkan oleh pihak lawan baik melalui pemanfaatan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan untuk menciptakan bentuk ancaman yang semu/ tersamar, sehingga hampir-hampir tidak terasa oleh masyarakat sebagai suatu ancaman terencana, maupun yang dilakukan secara berjenjang sehingga dapat membahayakan keselamatan negara dan bangsa. 2) Ancaman yang bersifat sosial patologis berupa penyimpangan-penyimpangan sosial maupun bencana alam/kecelakaan yang bersumber dari masalahmasalah pembangunan dan kemasyarakatan yang belum tertata secara tertulis, ancaman seperti itu disebut ancaman residual.



e.



Gangguan Nyata (GN) yang bersumber dari asta gatra. Ancaman-ancaman tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Ancaman dari kondisi gatra ideologi: a) Bahaya yang paling mendasar di bidang ideologi adalah bahaya separatisme dan disintegrasi bangsa. b) Golongan ekstrim adalah individu dan/atau kelompok dalam masyarakat yang untuk mencapai tujuan/kepentingan yang bersangkutan menempuh cara dan tujuan yang bertentangan dengan azas-azas demokrasi, konstitusi/hukum. c) Gangguan Nyata dari gatra ideologi yang sering muncul ke permukaan dalam bentuk tindakan serta ujaran kebencian yang bersifat ideologis baik secara langsung maupun melalui sosial media. b) Provokasi terhadap masyarakat untuk melawan atau bertentangan dengan pemerintah RI secara langsung/tidak langsung usaha mengganti dasar negara. 2)



Ancaman dari kondisi gatra politik a) Penyaluran aspirasi dan kepentingan masyarakat yang tidak terwadahi dengan mencari penyaluran lain di luar mekanisme dan kelembagaan yang ada (berwujud kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan keresahan/gejolak sosial). ANALISIS KERAWANAN DAERAH 10 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



b)



c)



3)



Kegiatan politik praktis oleh kelompok-kelompok tertentu yang berusaha mengacaukan kehidupan masyarakat/pemerintah dan kenegaraan. Bentuk gangguan yang nyata adalah unjuk rasa yang berakhir dengan perbuatan anarkhis, merusak, melawan hukum dan melukai petugas serta mengganggu ketertiban dan kelancaran lalu lintas.



Ancaman dari kondisi gatra ekonomi a) Laju pertumbuhan penduduk dan penyebaran yang belum merata menyebabkan sulit meningkatnya taraf hidup, pemerataan, kesempatan belajar, lapangan kerja dan sebagainya. Hal ini dapat menjadi ancaman potensial terjadinya gangguan Kamtibmas. b) Masalah penguasaan tanah yang tidak jelas kepastian hukumnya, cepat sekali menjadi masalah emosional masyarakat dan sulit dikendalikan (sertifikat, penggusuran, pemilikan melampaui batas, spekulasi pendudukan tanah liar, tanah kritis, pelayanan/sikap aparat). c) Menurunnya pertumbuhan ekonomi, berkurangnya peluang kerja baru dan terjadinya pemutusan hubungan kerja juga meimbulkan kondisi yang rawan. d) Monopoli yang merugikan rakyat dapat membahayakan citra keadilan sosial dan pemerataan yang tengah dikembangakan (konglomerat/group). e) Adanya kecenderungan sosial menjadi kebencian sosial sebagai akibat dari semakin tajamnya kesenjangan ekonomi dan ketidakadilan dalam dunia usaha. f) Dampak negatif pembangunan ekonomi terhadap kelestarian lingkungan sebagai akibat dari pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam yang tidak benar. g) Bentuk ancaman faktual yang muncul keatas permukaan dari gatra ekonomi yaitu: (1) Peredaran uang palsu. (2) Sabotase produksi dan harga jual serta penimbunan sembako. (3) Adanya pasar gelap dan upaya impor ilegal bahan penting. (4) Bentrokan pada saat penertiban penggunaan tanah yang sah. ANALISIS KERAWANAN DAERAH 11 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



3.



4)



Ancaman dari gatra sosial budaya a) Adanya golongan dalam masyarakat tidak mampu memelihara kerukunan dan bekerja sama dalam hubungan satu sama lain. b) Salah pengertian antar etnis/golongan masyarakat dapat menimbulkan kecemburuan dan kecurigaan yang dapat berkembang menjadi pertentangan dan kerusuhan. c) Akibat negatif dari pengaruh-pengaruh kebudayaan asing (minuman keras, narkoba, pornografi, dll) yang tidak sesuai dengan budaya nasional. d) Meluasnya pola hidup konsumtif dan gaya hidup mewah yang tidak ditunjang oleh etos kerja untuk mengejar prestasi. e) Kurangnya kepekaan terhadap isu SARA, dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. f) Bentuk-bentuk gangguan yang nyata dan menonjol adalah konflik etnis atau kelompok penduduk, perkelahian pelajar, penyakit masyarakat, korupsi, penganiayaan dan sebagai berikut.



5)



Ancaman dari kondisi pertahanan keamanan Bentuk-bentuk gangguan nyata yang sering ditemukan diantaranya adalah: a) Tindakan korupsi aparat dan masyarakat yang mengerti kelemahan sistem perbankan. b) Kecemburuan antara anggota TNI dan Polri yang menjadi konflik fisik. c) Kesadaran masyarakat dalam bidang hukum yang lemah. d) Kurang pedulinya masyarakat terhadap terjadinya gangguan Kamtibmas seperti ronda dan Siskamling. e) Keengganan masyarakat untuk menjadi pelapor atau saksi tentang telah terjadinya pelanggaran hukum. f) Kejahatan berteknologi canggih, berlindung dalam lembaga usaha, kejahatan antar negara serta kejahatan dan gangguan sosial lainnya.



Sumber-sumber Gangguan Kamtibmas Sumber gangguan Kamtibmas adalah suatu situasi dan kondisi Kamtibmas yang bersifat laten potensial, yang apabila tidak dapat dikendalikan terhadap pengaruh-pengaruh faktor stimulan (struktur sosial, interaksi sosial dan faktor pencetus lainnya) dapat berkembang menjadi potensi gangguan Kamtibmas. ANALISIS KERAWANAN DAERAH 12 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Sumber gangguan Kamtibmas tersebut: a. Bersifat konsepsional, berasal dari upaya-upaya terencana yang dilakukan dan dikembangkan oleh pihak atau oknum tertentu baik yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri melalui pemanfaatan kelemahan kondisi yang ada maupun dengan menimbulkan suatu peristiwa dan menciptakan keadaan tertentu.



4.



b.



Bersifat sosial patologis, berasal dari penyimpanganpenyimpangan sosial dalam kehidupan masyarakat baik yang bersumber dari masalah sosial kemasyarakatan atau karena dampak pembangunan nasional dan faktor-faktor sosial lainnya.



c.



Bersifat alamiah, berasal dari perkembangan aspek-aspek yang bersifat alamiah (proses alam), seperti keadaan cuaca yang mengarah kepada terjadinya hujan lebat, banjir, angin puting beliung, serta pergeseran dan atau mekanisme lapisan bumi yang mengakibatkan gempa bumi, tanah longsong, gunung meletus, tsunami dan lain-lain.



Bentuk-bentuk Gangguan Kamtibmas a.



Tindak pidana yaitu perbuatan yang melanggar atau melawan hukum pidana yang berlaku, baik yang terdapat dalam KUHP maupun dalam berbagai perundang-undangan yang ada.



b.



Penyimpangan sosial yaitu perbuatan yang melanggar atau bertentangan dengan aturan-aturan, norma-norma atau adat istiadat masyarakat setempat.



c.



Bencana alam dan wabah yaitu suatu bencana yang menyebabkan penderitaan masyarakat setempat, atau masyarakat daerah sekitarnya berupa banjir, tanah longsor, gunung meletus maupun wabah (wabah penyakit manusia, ternak dan hama tanaman). Gangguan-gangguan lain yang dapat menimbulkan kekacauan, kepanikan, kesengsaraan masyarakat dan kehancuran sarana dan prasarana di masyarakat, pemerintah dan lembaga-lembaga masyarakat non pemerintah misalnya ketegangan antar suku, antar golongan bersama dan antar ras serta konflik-konflik sosial lainnya.



5.



Asta Gatra (Tri Gatra dan Panca Gatra) a.



Faktor Geografi Letak geografis Indonesia yang berada di posisi silang dua benua asia dan australia dan bentuk gografis yang spesifik berupa kepulauan, daratan yang berbukit-bukit, terdapat ANALISIS KERAWANAN DAERAH 13 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



banyak sungai dan sebagainya, selain mempunyai nilai positif dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, juga dapat menimbulkan kerawanan di bidang keamanan dan ketertiban baik penyelundupan, kejahatan antar negara, penetrasi budaya yang tidak sesuai dengan norma masyarakat Indonesia dan lain-lain. b.



Faktor Kependudukan Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan potensi dalam pembangunan, akan tetapi karena disertai dengan angka pertambahan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan tingkat sosial ekonomi masyarakat yang tidak merata, dapat menimbulkan berbagai benturan kepentingan dan masalah-masalah sosial yang dapat mengakibatkan kerawanan dibidang Kamtibmas.



c.



Faktor Sumber Daya Alam Sumber daya alam Indonesia relatif besar, baik berupa hasil bumi, hasil galian/tambang, hasil hutan dan kekayaan laut merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional Indonesia. Akan tetapi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dilaksanakan secara benar dan bertanggung jawab dapat menimbulkan kerawanan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat.



d.



Faktor Ideologi Kurang mantapnya pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan sebagian masyarakat terhadap Pancasila dan masih adanya kelompok-kelompok masyarakat tertentu yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain merupakan kerawanan yang dapat menimbulkan ancaman gangguan Kamtibmas berupa gejolak sosial, pertentangan sosial dan konflik sosial di masyarakat.



e.



Faktor Politik Pemahaman demokratisasi dalam berpolitik belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat dan besarnya kepentingan perorangan maupun kelompok dalam berpolitik yang dilaksanakan oleh berbagai partai politik saat ini berkecenderungan menimbulkan segmen/perkotak kotakan masyarakat yang menimbulkan berbagai pertentangan, gejolak sosial yang menimbulkan ketidaktertiban dalam masyarakat.



f.



Faktor Ekonomi Bahwa sebagian warga masyarakat Indonesia masih ada yang hidup dibawah garis kemiskinan, tekanan sosial ekonomi bagi golongan masyarakat yang lemah ekonominya tersebut akan senantiasa merupakan ancaman dalam masyarakat karena berkecenderungan dapat melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. ANALISIS KERAWANAN DAERAH 14 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



g.



Faktor Sosial Budaya Beragamnya budaya yang ada di Indonesia, adanya primordialisme, kesukuan, masih adanya fanatisme yang sempit dalam beragama, pendidikan masyarakat yang sebagaian besar masih rendah dan cepatnya kemajuan tehnologi di bidang komunikasi, dunia maya yang memberi peluang bagi masuknya nilai budaya asing yang kurang dapat diterima oleh nilai budaya bangsa Indonesia sehingga dapat menimbulkan kerawanan dibidang Kamtibmas.



h.



Faktor Keamanan Berbagai keterbatasan yang ada pada Polri sebagai pemelihara Kamtibmas baik sarana, prasarana dan anggaran dalam pembinaan Kamtibmas dihadapkan pada makin tinggi dan beragamnya potensi gangguan Kamtibmas yang ada dimasyarakat, luasnya wilayah operasional dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pembinaan Kamtibmas, sangat memungkinkan peluang untuk terjadinya ancaman, gangguan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.



ANALISIS KERAWANAN DAERAH 15 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



POKOK BAHASAN 2 ANALISIS KERAWANAN DAERAH DENGAN SWOT 1.



Pengertian Analisis SWOT Pengertian anilisis SWOT menurut para ahli sebagai berikut: a. Philip Kotler Menurut Philip Kotler, pengertian analisis SWOT adalah evaluasi terhadap semua kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang terdapat pada individu atau organisasi. b.



Pearce dan Robinson Menurut Pearce dan Robinson, pengertian analisis SWOT adalah bagian dari proses manajemen strategi perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan. Kelemahan dan kekuatan utama tersebut dibandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi.



c.



Yusanto dan Wijdajakusuma Menurut Yusanto dan Wijdajakusuma, pengertian analisis SWOT adalah instrumen internal dan eksternal perusahaan yang bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5. Penjelasan mengenai pola ini adalah data yang ada diupayakan mencakup data perkembangan perusahaan pada tiga tahun sebelum analisis, apa yang diinginkan pada tahun saat dilakukan analisis (baca: Pengertian Analisis), dan kecenderungan perusahaan pada lima tahun pasca analisis.



d.



Freddy Rangkuti Menurut Rangkuti, definisi analisis SWOT adalah usaha yang dilakukan berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan pada saat yang sama dapat meminimalisir kelemahan dan ancaman. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.



e.



Rais Menurut Rais, pengertian analisis SWOT adalah metode analisis yang paling mendasar yang berguna untuk mengetahui topik dan permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil akhir dari analisis ini adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman. ANALISIS KERAWANAN DAERAH 16 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



2.



Unsur-unsur Analisis SWOT SWOT merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membuat evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam bisnis. Umumnya SWOT digambarkan dengan tabel pada ukuran kertas yang besar untuk memudahkan analisis hubungan antar aspeknya. Pembuatan analisis SWOT melibatkan tujuan bisnis yang spesifik dan identifikasi faktor internal-eksternal untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti yang sudah disinggung diatas, analisis SWOT melibatkan empat unsur utamanya, yaitu Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threats (ancaman). Berikut penjelasan dari masing-masing unsur tersebut. Dalam manajemen modern dikenal kata Swot yang merupakan singkatan dari strength, weaknes, opportunity dan threat yang dijadikan pilar untuk melakukan suatu analisis dan evaluasi dalam pembuatan suatu rencana kegiatan. a.



Kekuatan (strengths ) Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya saja menganalisis tentang kelebihan apa saja yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil produksi, lokasi strategis atau unsur kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan perusahaan. Biasanya dalam analisis SWOT perusahaan cenderung akan membuat sebanyak mungkin daftar kekuatan sebagai upaya kompetisi.



b.



Kelemahan (weaknesses) Selain melihat unsur kekuatan perusahaan, sangat penting untuk mengetahui apa kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan melakukan perbandingan dengan pesaing seperti apa yang dimiliki perusahaan lain namun tidak dimiliki perusahaan Anda. Jika ingin membuat daftar kelemahan perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan testimoni konsumen yang umumnya lebih mengetahui apa yang kurang dari sebuah organisasi.



c.



Peluang (Opportunities) Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun bisnis. Ini karena bisnis dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan untuk menghasilkan keuntungan. Unsur peluang termasuk daftar apa saja yang memungkinkan bisnis mampu bertahan dan diterima di masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. ANALISIS KERAWANAN DAERAH 17 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



d.



3.



Ancaman (Threats) Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena menentukan apakah bisnis dapat bertahan atau tidak dimasa depan. Beberapa hal yang termasuk unsur ancaman misalnya banyaknya pesaing, ketersediaan sumber daya, jangka waktu minat konsumen dan lain sebagainya. Membuat daftar ancaman perusahaan bisa untuk jangka pendek maupun jangka panjang serta bisa sewaktuwaktu bertambah atau berkurang. Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan dan mempertahankan peluang, serta pada saat yang bersamaan mengurangi kelemahan dan menghindari potensi ancaman.



Manfaat Analisis SWOT Analisis SWOT juga berperan sebagai instrumen yang bermanfaat dalam aktivitas analisis strategis. Dengan analisis ini, organisasi dapat meminimalisir kelemahan dan menekan dampak ancaman yang harus dihadapi. Jadi, secara umum manfaat analisis SWOT adalah sebagai berikut: a. Organisasi menjadi lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkannya. b. Organisasi dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang. c. Organisasi mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan tersebut. d. Organisasi mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman tersebut.



4.



Langkah-langkah Analisis SWOT



Untuk menganalisis SWOT para manajer menggunakan empat langkah strategi, empat strategi itu meliputi: a. Strategi kekuatan-peluang (Strengths-Opportunities) adalah strategi yang digunakan organisasi dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang. b. Strategi kelemahan-peluang (Weaknesses-Opportunities) adalah strategi yang digunakan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang. c. Strategi kekuatan-ancaman (Strengths-Threats) adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi berbagai ancaman. ANALISIS KERAWANAN DAERAH 18 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Strategi kelemahan-ancaman (Weaknesses-Threats) adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan dalam rangka meminimalisasi atau menghindari ancaman.



ANALISIS KERAWANAN DAERAH 19 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA



LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI



Rangkuman 1.



Hakikat ancaman kamtibmas adalah setiap situasi dan kondisi yang dapat mengganggu dan atau membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat, kelangsungan hidup negara dan pembangunan masyarakat.



2.



Ruang lingkup ancaman Kamtibmas: a. Kejahatan. b. Bencana dan kecelakaan. c. Sikap dan tindakan.



3.



Eskalasi gangguan Kamtibmas a. Pada tingkat situasi aman. b. Pada tingkat situasi rawan. c. Pada tingkat situasi gawat. d. Pada tingkat situasi bahaya ditandai.



4.



Sumber-sumber gangguan a. Bersifat konsepsional. b. Bersifat sosial patologis. c. Bersifat alamiah.



5.



Asta gatra (tri gatra dan panca gatra) a. Faktor geografi. b. Faktor kependudukan. c. Faktor sumber daya alam. d. Faktor idiologi. e. Faktor politik. f. Faktor ekonomi. g. Faktor sosial budaya. h. Faktor keamanan.



Soal Latihan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Jelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan kerawanan daerah! Jelaskan hakikat ancaman! Jelaskan sumber-sumber gangguan! Jelaskan bentuk-bentuk gangguan! Jelaskan asta gatra (tri gatra dan panca gatra)! Jelaskan pengertian analisis SWOT! Jelaskan unsur-unsur analisis SWOT! Jelaskan manfaat analisis SWOT! Jelaskan langkah-langkah analisis SWOT!



ANALISIS KERAWANAN DAERAH 20 DIKBANGSPES HARKAMTIBMAS FUNGSI TEKNIS SABHARA