Analisa Film Deep Water Horizon [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisa Film Deep Water Horizon (2016) Dalam Pandangan Kesehatan Dan Keselamatan kerja (K3)



Deskripsi Kejadian : Alur Cerita 



20 April 2010: Ledakan pengeboran minyak Deepwater Horizon, menewaskan 11 orang. Bor terbakar selama 36 jam sebelum akhirnya tenggelam ke dasar laut.







30 Mei: Tumpahan minyak sampai ke pantai Louisiana, dan AS mulai melakukan penyelidikan kriminal.







16 Juni: BP sepakat mengeluarkan dana US$20 miliar untuk membayar klaim dari nelayan dan bisnis lainya yang terganggu akibat tumpahan minyak.







1 Juli: Tumpahan minyak mencapai lebih dari 140 juta galon, terburuk dalam sejarah tumpahan minyak.







8 Sept: Dalam sebuah laporan setebal 193 halaman BP menuduh kontraktor sumur Halliburton dan pemilik bor Transocean bertanggung jawab atas insiden. Keduanya membantah.







19 Sept: BP berhasil menutup bocoran







15 Des: AS resmi ajukan tuntutan hukum kepada BP dan rekannya.







12 Jan 2011: Laporan komisi pemerintah menyatakan penghematan BP menyebabkan bencana.







2 Maret 2012:Beberapa hari sebelum sidang, BP dan pengacara penggugat capai kesepakatan penyelesaian.







15 Nov: BP sepakat bayar US$4,5 miliar ke pemerintah AS, dua pejabat BP didakwa pembunuhan dan mantan kepala eksekutif didakwa berbohong.







28 Nov: BP untuk sementara waktu dilarang dari kontrak AS.







Tujuh minggu setelah ledakan 20 April di area Deepwater Horizon, yang menewaskan 11 pekerja, BP bertanggung jawab atas kejadian tersebut mengatakan pihaknya menyedot 6.000 barel minyak per hari. Jumlah tersebut seperempat dari seluruh muntahkan minyak setiap hari.



Departemen Margasatwa dan Perikanan Louisiana mengatakan, lebih dari 600 spesies hewan terancam mati. Di lepas pantai Louisiana adalah habitat bagi 445 jenis ikan, 134 jenis burung, 45 jenis mamalia, serta 32 jenis reptil dan amfibi.



Hazard (Bahaya yang Ditemukan dalam Kejadian Tersebut) :



1. Bahaya Kimia (Chemical Hazard)



Minyak bersifat semi-volatil secara fisik, yang dapat menguap ke udara dan akan menciptakan uap berat yang tetap berada di dekat tanah; di zona pernafasan manusia. Ini akan terjadi dengan skenario ketika angin membawa asap/ uap minyak, semprotan mengandung tetesan kecil yang pada dasarnya adalah asap; minyak, yang cukup kecil untuk dihirup dalam ke dalam sistem paru-paru kita. Sebagai contoh adalah di Pantai Teluk, sebagian besar orang dilaporkan menghirup bau berminyak di udara. Selain itu, dari artikel The Gulf Oil Spill: Kesehatan Manusia Terkena Dampak Juga, ditulis oleh Gina Solomon, rekan-rekannya di Louisiana melaporkan bahwa orang-orang di komunitas pesisir Venesia, Louisiana menderita mual, muntah, sakit kepala, dan kesulitan. pernafasan. Dari Venesia ke Gulf Coast dibutuhkan sekitar 400 mil. Inilah yang kami sebut efek lintas batas dari bencana lingkungan.



Dalam minyak, banyak bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang pada kesehatan manusia. Minyak mengandung hidrokarbon yang beracun dan mengiritasi kulit dan cara bernafas. Ini juga mengandung senyawa volatil, yang disebut Senyawa Organik Volatile, VOC, dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon, PAHs, yang dapat menyebabkan efek kesehatan akut, seperti mual, sakit kepala, dan pusing. Untuk efek jangka panjang, dapat menyebabkan kanker, kerusakan neurologis dan reproduksi, jadi ini adalah alasan paling penting untuk khawatir tentang menghirupnya. Minyak juga mengandung logam berat, seperti merkuri, arsenik dan timbal yang bersifat karsinogenik bagi manusia dan hewan apa pun. Selain itu juga akan mencemari sumber air minum. Itu akan memasuki tubuh kita melalui rute menelan. Hidrokarbon dan logam berat dalam minyak akan tertanam dalam tubuh kita dan akan menyebabkan penyakit akut atau serius bagi kesehatan manusia. Selain itu, dapat mempengaruhi kesehatan hewan yang mengkonsumsi sumber air minum yang terkena dampak yang sama. 2. Bahaya Kebakaran ( Fire Hazard)



Tumpahan minyak dapat segera menyebabkan bahaya kebakaran. Di Deepwater Horizon Oil Spill, akibat ledakan itu, 11 orang telah tewas.



3. Stres Insiden Traumatis (Psychological Hazard)



Dari kejadian tumpahan minyak, para pekerja akan mendapatkan stres akibat peristiwa traumatis yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka. Mereka mungkin mengalami kecelakaan tragis yang menyebabkan kematian atau cedera serius pada rekan kerja mereka di depan mata mereka. Jadi, majikan harus memberi mereka istirahat yang cukup dan memastikan mereka bekerja berpasangan untuk menjaga kesehatan emosional mereka yang tidak seimbang.



Analisa Penyebab Kejadian :



Ini mungkin karena pelepasan minyak mentah dari anjungan lepas pantai, sumur, tanker, dan rig pengeboran serta tumpahan produk minyak olahan seperti bensin, diesel dan produk sampingannya, bahan bakar yang lebih berat digunakan oleh kapal-kapal besar seperti bahan bakar bunker, atau limbah minyak Di tumpahan minyak Deepwater Horizon, inilah kesalahan yang Terjadi :



-



Pertama yaitu , semennya gagal. Semen seharusnya melindungi bagian luar pipa sumur dan digunakan untuk menutup sumur saat dibutuhkan. Masalahnya adalah, baik penyemenan primer atau sekunder gagal, mendorong kolom besar gas alam ke dalam pipa sumur



Gambar 1. Proses penyemenan.



-



Kedua adalah air laut dalam masalah riser. Deepwater Horizon telah mulai menghilangkan kolom berat lumpur pengeboran yang merupakan cara utama mengendalikan tekanan di dalam sumur. Penggunaan lumpur adalah, selama proses pengeboran, lumpur dipompa turun riser dan sumur ke ujung bor. Lumpur kemudian



mengalir kembali ke rig, membawa serutan bor bersamanya. Selain itu, berat lumpur penting untuk menjaga tekanan sumur, sehingga minyak tidak naik ke permukaan. Ketebalan lumpur dapat disesuaikan untuk menghadapi tendangan atau lonjakan tekanan gas secara tiba-tiba. Masalahnya adalah ketika semen gagal; gas alam meroket ke permukaan, karena campuran lumpur dan air laut yang melemah tidak memiliki tekanan yang diperlukan untuk menahan gas kembali. Gas meledak rig, menewaskan 11 orang dan menghancurkan rig (5).



Gambar 2. Air laut dalam masalah riser.



Ketiga, pencegah ledakan gagal. Tumpukan pencegah ledakan (BOP) adalah serangkaian 450 ton katup yang dikembangkan untuk mencegah semburan panas jika kontrol lumpur kewalahan. Dengan hanya beberapa detik untuk bereaksi, operator rig menembakkan ram geser, tetapi hanya sebagian yang memotong pipa bor. Sendi mungkin menghalangi, atau dikotori oleh selubung atau semen dari ledakan itu. Selama berhari-hari, robot yang dioperasikan dari jarak jauh mencoba menembakkan ram secara manual tetapi gagal .



Gambar 3. Pencegah ledakan gagal.



Pelajaran yang dipetik dari kejadian tersebut :



1. Ketaatan pada prosedur dalam dunia kerja tak boleh dikompromikan. Tragedi Deepwater Horizon bisa terjadi karena ada prosedur kerja yang diabaikan atau dianggap remeh, terutama perihal standarisasi keamanan kerja. Tindakan petinggi BP menganggap remeh proses pengujian semen, dengan menarik tim dari Schlumberger, karena alasan terdesak oleh waktu, akhirnya berujung pada musibah yang menewaskan 11 orang dan mencemari lingkungan. Peringatan yang harus diwaspadai oleh seluruh penonton, apa pun latar belakang pekerjaan yang sedang kita tekuni. Standar Operational Procedure (SOP) harus ditaati demi keselamatan dan kepentingan bersama, sekalipun nampaknya sepele dan membosankan. Jangan pernah kompromi atau menurunkan standar karena risikonya bisa sangat fatal !



2. Pemimpin memang harus bertanggung jawab. Saya terkesan dengan leadership yang ditunjukkan oleh Mister Jimmy, pemimpin proyek pengeboran Deepwater Horizon. Ia adalah orang yang pertama kali, dan terus, memprotes keputusan BP yang mengabaikan pengujian semen. Ia bahkan mendatangi para petinggi BP dan tidak ragu berkonfrontasi dengan mereka di ruang rapat, sebelum akhirnya terpaksa mengalah akibat tekanan dari petinggi BP. Dalam kondisi terluka parah, Mister Jimmy berusaha untuk terus memimpin dan memberi arahan, dan mempersilakan "pemimpin gadungan" dari BP untuk menuju sekoci dan menyelamatkan diri. Kalau tidak terluka parah dan dipaksa oleh Mike Williams, saya yakin Mister Jimmy tidak akan meninggalkan rig menggunakan perahu penyelamat, dalam kondisi rig yang mulai porak-poranda. Kepemimpinan Mister Jimmy juga ditunjukkan saat semua anak buahnya dievakuasi, beliau juga ingin memastikan keselamatan mereka dengan memanggil nama mereka satu-persatu. Sebagai pemimpin, setiap orang yang ada di bawah pimpinannya mewakili bagian dari keluarga. Tak heran ketika ia memanggil nama seseorang, lalu tidak ada yang menyahut (artinya nama yang dipanggil tewas dalam insiden itu), Mister Jimmy memasang wajah yang penuh kesedihan. Sementara dari sosok Mike Williams, saya belajar mengenai dua hal: Pertama, pemimpin harus berada paling akhir, pada situasi yang tidak mengenakkan." Mike membuktikan kapasitas leadership-nya dengan menjadi orang terakhir yang melompat dari rig. Kedua, pemimpin harus berani mengambil risiko, dengan mengorbankan dirinya, bukan orang yang dipimpin. Mike menunjukkan itu ketika harus menuju sisi lain dari rig untuk menyalakan generator, dengan risiko mati terkena ledakan atau terbakar api yang menjilat-jilat di sekitar area yang harus dilewatinya. 4) .JANGAN PERNAH jadikan penghematan sebagai dalih untuk urusan kemanan. Ketika BP bermaksud untuk berhemat, sehingga mereka mengabaikan prosedur pengujian standar keamanan, di situlah masalah dimulai. Langkah berhemat, yang lahir dari keserakahan untuk mengeruk keuntungan yang besar, akhirnya berbuah malapetaka. Mereka berhemat bukan karena tidak memiliki uang, tetapi karena TIDAK MAU mengeluarkan uang, sekalipun untuk urusan keamanan dan nyawa manusia. Betapa seringnya kita "berdalih" hidup hemat, tetapi pada saat yang sama kita mengabaikan pentingnya kesehatan dan keselamatan, yang kelak akan berbuah malapetaka? Dari film ini saya benar-benar disadarkan mengenai tindakan penghematan yang keliru, bodoh, dan tidak boleh ditiru! 5) .Keserakahan selalu berakibat buruk. Tindakan berhemat yang dilakukan atas dasar keserakahan, akhirnya berakibat sangat buruk bagi proyek Deepwater Horizon. Keserakahan memang tidak pernah berakibat bagus, cepat atau lambat akan menghancurkan pelakunya. Jika pribadi yang serakah ini ada seorang pemimpin,



mulai dari pemimpin rumah tangga, pemimpin perusahaan, dan sebagainya, maka akibat dari keserakahan sang pemimpin akan berimbas pula kepada semua orang yang ada dalam wewenangnya, termasuk keluarga mereka.