6 0 1019 KB
8/25/2018
Fisiologi asamasam-basa Homeostasis ditentukan oleh kemampuan mempertahankan kondisi internal dalam tubuh, seperti sistem respirasi, sistem cardiovaskuler dll. v pH dalam darah normal adalah 7.4 (7.357.45) v Elemen utama asam: CO2 CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3v
ANALISA GAS DARAH Nandang Ahmad Waluya, SKp., M.Kep., Sp.KMB
Elemen utama basa: HCO3HCO3- + H2O H2CO3 + OH-
What is an acid ? ASAM — Senyawa yang bisa menerima ion hidrogen (H+) resipien / penerima proton — PH < 7 — Contoh asam: - HCL ( asam lambung, PH: 2 ) - NS 0.9 %, PH: 5
What is base (alkaline) ? BASA — Senyawa yang bisa memberikan ion Hidrogen (H+) donor proton — PH > 7 — Contoh basa: -saliva (PH 7.4) -pasta gigi (PH 8-9)
1
8/25/2018
1. Sistem buffer
Keseimbangan asam basa —
Batas normal pH cairan tubuh : 7,35 – 7,40 – pH < 7,35 è asidosis – pH > 7,40 è alkalosis
—
Keseimbangan asam-basa diatur oleh sistem: 1. Sistem buffer (penyanga) 2. Sistem pernafasan 3. Pengaturan melalui ginjal
Suatu buffer asam basa :” suatu larutan dari dua atau lebih zat kimia yang mencegah perubahan jelas dalam konsentrasi ion H+ bila suatu asam atau basa ditambahkan ke dalam larutan tersebut Ada 3 sistem buffer: bufer bikarbonat, fosfat, dan protein
5
6
3. Pengaturan melalui ginjal
2. Sistem pernafasan CO2 hasil metabolisme : CO2 + H2O è
— H2CO3 (asam karbonat) —
è Sistem pernafasan dapat meningkatkan & menurunkan pH. Peningkatan konsentrasi H+ atau penurunan pH maka pernafasan lebih aktif dan ventilasi meningkat à CO2 ICF menurun à menurunkan konsentrasi H+ atau penigkatan pH kembali ke normal.
—
Ginjal merupakan organ pengatur keseimbangan asam-basa yang paling kuat. Bekerja beberapa jam s/d 1 hari atau lebih Pengaturan asam-basa dengan cara memproduksi ion H+ dan HCO3- atau dengan meningkatkan atau menurunkan ion bikarbonat di dalam cairan tubuh, melalui serangkaian reaksi komplek ion.
SEBALIKNYA, bila konsentrasi H+ menurun à pusat nafas tertekan à ventilasi menurun à konsentrasi H+ meningkat menjadi normal. 7
8
2
8/25/2018
Nilai Normal Normal:: BGA pH PaCO2 Pa O2 HCO3 O2 saturasi
: 7,35 – 7,45 : 35 – 45 mmHg : 80 – 100 mmHg : 22 – 26 mEq/l : 90 – 100 %
Parameter bga ?? — —
— — — —
PaO2 : untuk menentukan kepatenan oksigenasi PaCO2 : untuk menentukan kepatenan ventilasi pH PaCO2 HCO3Base excess (BE)
menentukan status asam atau basa
komponen bga ? pH: asam ? Atau basa ? — PaO2: oksigenasi ? — PaCO2: ventilasi ? Indikator asam. — Base excess/deficit: asam ? Atau basa ? — Bicarbonat/ HCO3-: indikator basa — Saturasi oksigen —
oksigenasi OKSIGENASI TIDAK ADEKUAT Hipoksia ? § Hipoksia = defisiensi atau kekurangan jumlah oksigen dalam darah § Normal PaO2 = 60 mmHg § Normal SaO2 > 91 % § Hypoxia respiratory failure : - PaO2 < 60 - SaO2 < 91 %
3
8/25/2018
ventilasi — — —
— —
Bernafas adalah proses mengeluarkan CO2 CO2 adalah produk metabolisme Peningkatan/akumulasi CO2 menganggu keseimbangan asam basa, mempengaruhi homeostasis dalam tubuh Normal PaCO2 = 35-45 mmHg Abnormal PaCO2 - hipercarbia: PaCO2 > 45 mmHg - hypercapnic respiratory failure: PaCO2 > 50 mmHg
Porsi asam - basa What is normal ? Normal pH : 7.35-7.45 Normal PaCO2 : 35-40 mmHg Normal HCO3- : 24 mmol/L Normal base excess/deficit: +/- 2
Base excess/deficit v
v v
Base excess adalah jumlah ion H+ yang dibutuhkan untuk mengembalikan pH darah menjadi 7.35 ketika PCO2 normal Base deficit adalah ekspresi positif dari ‘base excess’ Aplikasi di klinik - Nilai normal: -2 s/d +2 - Asidosis: BE < -2 (e.g. -3, -10 dst ) - Alkalosis: BE >2 (e.g. 3, 10 dst )
Asidosis
4
8/25/2018
Tipe asidosis —
—
Asidosis = suatu kondisi abnormal dimana terjadi peningkatan keasaman dalam darah, biasanya karena peningkatan produksi asam. pH < 7.35 Tipe asidosis - metabolik - asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik —
—
Adalah kondisi asidosis yang disebabkan oleh retensi karbondioksida akibat dari respirasi yang abnormal. Penyebab: - hipoventilasi, e.g. - overdosis obat - paralisis - Penyakit paru, e.g - COPD - ARDS
Asidosis metabolik v
v
v
Asidosis terjadi akibat kelebihan asam dari metabolisme abnormal, kemungkinan akibat dari: Kelebihan intake atau produksi asam e.g. Peningkatan produksi asam laktat pada kondisi shock Kehilangan banyak bicarbonat e.g. Diare, ekskresi bicarbonat oleh ginjal (penggunaan diuresis)
Asidosis: metabolik atau respiratorik ? Bagaimana cara membedakan keduanya: — Asidosis respiratorik - Peningkatan PaCO2 — Asidosis metabolik - Peningkatan asam, atau HCO3- turun - BE lebih negatif (e.g. BE = -8 )
5
8/25/2018
Tipe alkalosis —
Alkalosis: suatu kondisi peningkatan alkalinitas abnormal dalam darah, biasanya terjadi karena kehilangan banyak asam dan kadang – kadang karena peningkatan HCO3- dalam darah. pH > 7.45
—
Tipe alkalosis: - alkalosis metabolik - alkalosis respiratorik
Alkalosis
Alkalosis metabolik —
—
Alkalosis metabolik terjadi karena peningkatan HCO3- dalam darah (aktual/relatif) sehingga menyebabkan gangguan/proses metabolisme yang abnormal Penggolongan: - kehilangan asam (H+) - melalui GIT – vomit, NGT - melalui gInjal – penggunaan diuretik - penambahan alkaline (HCO3-) - eksogen – IV infus - endogen – proses penyakit
Alkalosis respiratorik —
—
— —
Alkalosis yang terjadi karena kehilangan asam yang berlebihan melalui sistem respirasi (dalam bentuk CO2) Ingat !!! : homeostasis “ tubuh berusaha mempertahankan keseimbangan, menjaga tetap konstan” Jika seseorang kondisi ‘ hiperventilasi’ CO2 penurunan asam alkalosis Penyebab hiperventilasi: - Nyeri - Cemas - Kehamilan - Obat-obatan
6
8/25/2018
Bagaimana tubuh melakukan kompensasi: ž Ingat !!
Konsep kompensasi
HCO3ginjal
CO2 paru-paru ž
Mengubah elemen yang lebih cepat: asam basa - Bernafas cepat : membuang CO2 / asam, pH meningkat (keasaman menurun) - Bernafas lambat : menahan CO2 / asam, pH menurun ( keasaman meningkat)
Konsep kompensasi Bagaimana tubuh melakukan kompensasi: ž Ingat !!
CO2 paru-paru
ž ž
HCO3ginjal
Mengubah elemen yang lebih cepat: CO2 Mengubah elemen yang lebih lambat: HCO3- oleh ginjal
Metabolik Asidosis metabolik : asam CO2 paru – paru
,HCO3-
HCO3 ginjal untuk mengkompensasi, tubuh harus menurunkan asam, antara lain dengan meningkatkan pembuangan CO2 = hiperventilasi
7
8/25/2018
Konsep kompensasi
Konsep kompensasi
Metabolik Alkalosis metabolik : HCO3-
Respiratorik Asidosis respiratorik : terlalu banyak retensi (simpanan) CO2 CO2 Paru paru
CO2 paru – paru
HCO3 ginjal
HCO3 ginjal kompensasi : tubuh harus meningkatkan asam, antara lain dengan menahan CO2 = hipoventilasi
kompensasi: tubuh harus meningkatkan HCO3- di dalam tubuh (oleh ginjal) atau meningkatkan frekwensi respirasi
Konsep kompensasi Respiratorik
32
Alkalosis respiratorik: terlalu banyak loss (kehilangan) CO2
, asam
Abnormal Asam – Basa
AGD abnormal utama pH PaCO HCO3 2
Perubahan AGD dgn kompensasi Respiratori (PaCO2)
Metabolik (HCO3)
HCO3 ginjal
CO2 paru – paru
Kompensasi: tubuh harus meningkatkan asam, contoh : tubuh harus membuang HCO3- melalui ginjal
Asidosis - Respiratorik
↓
- Metabolik
↓
Alkalosis - Respiratorik
↑
- Metabolik
↑
↑
↑ ↓
↓
↓
↓ ↑
↑
8
8/25/2018
Kasus 1 ( lanjutan ) Laki2 30 tahun, dirawat sejak 2 hari yll dengan pneumonia. Pasien sedang dalam masa penyembuhan tetapi sekarang terjadi diaporesis, dypsnoe, dan hipotensi, pasien mendapat therapi o2 nasal 4 lpm pH : 7.4 PaCO2 : 20 PaO2 : 80 BE : -8 SaO2 : 95 HCO3- : 12
ureum : 39 Na : 139 K : 5.1 creatinin : 100 Cl : 117
Laki2 60 tahun, diketahui seorang drugs abuser, mengeluh sesak nafas yang progresif dan drowsiness
pH : 7.03 PaCO2 : 79 PaO2 : 128 BE : -28 SaO2 : 97 HCO3- : 15
ureum : 14 Na : 134 K : 4.1 creatinin : 90 Cl : 102
References Perempuan 16 tahun, mengeluh sesak nafas, dizziness (pusing), konfusi, dan spasme pada jari.
—
—
pH : 7.5 PaCO2 : 20 PaO2 : 150 BE : 4 SaO2 : 100 HCO3- : 25
ureum : 15 Na : 140 K : 4.8 creatinin : 80 Cl : 100
—
—
—
Bowers, B., (2009).Arterial Blood Gas Analysis:An Easy Learning Guide. Primary Health Care, 19 (7), 11. Coggon, J.M. (2008).Arterial blood gas analysis 1: understanding ABG reports. Nursing Times, 104 (18), 28-9. Coggon, J.M.(2008).Arterial blood gas analysis: 2: compensatory mechanisms. Nursing Times, 104 (19), 24-5. Dunford, F. (2009). Book reviews. Arterial blood gas analysis: an easy learning guide. New Zealand Journal of Physiotherapy, 37 (2), 97. Greaney, B. (2008). Book mark. Arterial blood gas analysis: an easy learning guide. Emergency Nurse, 16 (7), 6.
9
8/25/2018
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH ARTERI
Indikasi 2. 3.
Efek samping 1. Perrdarahan 2. haematoma
Tujuan untuk mengetahui PaO2, Pa CO2, pH, BE, dan raameter lain AGD.
— — —
—
—
Bahan pemeriksaan darah arteri 2 cc Antikoagulan;heparin cair 0,1 cc (250 ui/ml darah) Posisi jarum 450 utk a. radialis dan brachialis 900 utk a. femoralis Penekanan setelah pengambilan: Radialis 5’ Brachialis 7’ Femoralis 10’ Allen test 8/25/2018
pasien dengan ventilasi meakanik Pasien dengan gagal nafas Pasien dengan ganggan metabolisme
1.
Merupakan tindakan untuk memeriksa dan menganalisis gas darah. Lokasi pengambilan bisa dilakukan di arteri radialis, arteri brachialis dan arteri femoralis.
Lokasi Pengambilan arteri
•
Brachialis
• —
39
Femoralis
Radialis
8/25/2018
40
10
8/25/2018
Allen test
Prosedur pengambilan — Pengkajian — Persiapan alat — Persiapan klien — Pengambilan sampel
darah — Prosedur setelah pengambilan darah 2. Buka kepalan tangan 1.
3. Buka bendungan a. ulnaris
Kepalkan tangan dan bendung a. radialis serta a. ulnaris sampai terlihat pucat
Allen test positif bila telapak tangan kembali berwarna merah 8/25/2018
41
Pengkajian
8/25/2018
42
Persiapan Alat — —
— Salam
terapeutik — Kaji adanya gagal nafas — Cek kembali instruksi — Informasikan rencana pengambilan sampel darah — Kaji lokasi pengambilan AGD arteri
8/25/2018
— — — — — —
43
Baki Perlak & kain pengalas Bengkok Plester Gunting Kasa steril dibubuhi betadin Kapas alkohol Spuit 3 ml atau khusus untuk AGD
—
— — — —
8/25/2018
Heparin Perbandingan ∑ heparin= 250 ui : 1 ml darah Karet penutup udara Es batu Kontainer Label dan formulir Nama,usia,tanggal, waktu, medrek Jumlah dan rute O2 yg diberikan, Suhu tubuh 44
11
8/25/2018
Persiapan Klien
Prosedur setelah Pengambilan — Bahan pemeriksaan AGD
disimpan sesuai prosedur disertai formulir permintaan — Observasi kembali lokasi pengambilan terhadap kemungkinan komplikasi
— Informasikan prosedur
pengambilan — Pilih lokasi pengambilan — Allen test untuk a. radialis — Atur posisi lokasi arteri yang dipilih 8/25/2018
45
—
46
Metode Penusukan
Pengambilan sampel — — — — — — —
8/25/2018
Cuci tangan Dekatkan alat Desinfeksi Beritahukan pengambilan dimulai Metode penusukan Jumlah sampel yang diperlukan Penekanan setelah penarikan jarum pada lokasi pengambilan sesuai prosedur Menutup jarum dan menyimpan darah sesuai prosedur 8/25/2018
47
8/25/2018
48
12