Analisa Jurnal Menggunakan Imrad [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA JURNAL MENGGUNAKAN IMRAD



Judul Jurnal



: Factors associated with interruption of treatment among Pulmonary Tuberculosis patients in Plateau State, Nigeria. 2011



Pengarang Jurnal



: Luka Mangveep Ibrahim,&, Idris Suleiman Hadejia, Patrick Nguku, Raymond Dankoli, Ndadilnasiya Endie Waziri, Moses Obiemen Akhimien, Samuel Ogiri, Akin Oyemakinde, Ibrahim Dalhatu, Okey Nwanyanwu, Peter Nsubuga



ANALISA IMRAD 1. INTRODUCTION Nigeria adalah salah satu negara dengan jumlah TB tertinggi di dunia dengan perkiraan kejadian 133 per 100.000 penduduk. TB yang resistan terhadap berbagai jenis obat (TB-MDR) adalah ancaman yang muncul dari pengendalian TB di Nigeria yang disebabkan oleh pengobatan yang tidak lengkap.



Penelitian



ini



bertujuan



untuk



menganalisis



faktor



yang



mempengaruhi kepatuhan pasien untuk melakukan pengobatan yang menjalani pengobatan dan diamati secara langsung di Plateau, Nigeria.



2. METHODS Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – Juli tahun 2011 negara bagian Plateau utara Nigeria tengah. Penelitian menggunakan pendekatan crosssectional dengan populasi yaitu pasien TB paru yang sudah dilakukan perawatan minimal 7 bulan sebelum dimulainya penelitian, pasien berusia lebih dari 15 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan melihat rekam medis dan mewawancarai pasien TB paru yang dipilih secara acak saat kedelapan mereka bulan pengobatan. Informasi yang digali dari pasien yaitu karakteristik klinis, sosial-demografi dan perilaku dikumpulkan dengan menggunakan daftar periksa dan kuesioner terstruktur untuk mengetahui tentang durasi



pengobatan dan alasan apabila mengalami gangguan dalam pengobatan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan cara diskusi kelompok terarah dengan pasien tentang hambatan yang dialami pasien terhadap kepatuhan pengobatan. Data dianalisis dengan perangkat lunak Epi Info. 3. RESULTS Hasil penelitian menunjukkan, dari 378 sampel penelitian, terdapat 229 (61%) pasien adalah laki-laki; Usia rata-rata 37,6 ± 13,5 tahun dan 71 (19%) mengalami gangguan dalam pengobatan mereka. Gangguan pengobatan dikaitkan dengan alasan jarak tempuh lebih dari 5 km dari tempat pengobatan TB (AOR: 11,3; CI 95%: 5,7-22,2), kurangnya pengetahuan tentang durasi pengobatan (AOR: 6.1; CI 95%: 2.8-13.2) dan merokok (AOR: 3.4; CI 95%: 1.5- 8.0). Alasan utama gangguan tersebut adalah kurangnya ongkos angkut (40%) dan merasa sehat (25%). Diskusi kelompok terarah menunjukkan sikap tidak bersahabat petugas layanan kesehatan sebagai penghalang untuk mematuhi pengobatan.



4. DISCUSSION Gangguan pengobatan TB di negara bagian dataran tinggi dikaitkan dengan lama Jarak dari pemukiman warga ke tempat perawatan termasuk biaya transportasi, miskin pengetahuan tentang durasi pengobatan TB, merokok, dan sikap tidak ramah petugas kesehatan terhadap pasien. Pada penelitian ini, pengawasan suportif dimulai dengan pelatihan petugas kesehatan pada pasien, pendidikan durasi pengobatan dan bahaya gangguan pengobatan. Kita juga sudah mulai desentralisasi situs pengobatan TB dan penggunaan obat TB kepada pasien, hubungan atau anggota masyarakat untuk mendukung dan mendorong mereka melakukan pengobatan dan untuk mengamati asupan harian obat oleh pasien di rumah untuk memperbaiki aksesibilitas layanan kepada pasien.