Analisa Parkir Kelompok 1 (Gramedia Margonda Depok) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA KEBUTUHAN PARKIR GRAMEDIA, DEPOK



Disusun Oleh : Bintang Pratama (4113110007) Chandra Gunawan (4113110008) Dimas Sri Kuncoro (4113110025) Fathon Darmawan (4113110012) Mayrizka Jeshinta Devi (4113110017)



JURUSAN TEKNIK SIPIL, PERANCANGAN JALAN JEMBATAN KONSENTRASI JALAN TOL TAHUN AJARAN 2015/2016 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan yang berjudul “Analisa Kebutuhan Parkir Gramedia, Depok” untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Lalu Lintas ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini sebagai salah satu tugas untuk mahasiswa semester 5 Program Studi D4 Perencanaan Jalan dan Jembatan Konsenterasi Jalan Tol Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta. Isi laporan ini meliputi data-data dan analisa yang kami peroleh dari survey langsung di lapangan. Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa. 2. Orang tua kami yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil. 3. Bapak Dr. sc. H. Zainal Nur Arifin, Dipl.-Ing. HTL, M.T. selaku dosen mata kuliah Teknik Lalu Lintas. 4. Rekan-rekan mahasiswa D4 Jalan Tol. 5. Seluruh pihak yang membantu sehingga terwujudnya laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan atau kelemahan isi laporan sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun akan sangat diharapkan. Terima kasih. Depok, 30 Desember 2015



Penulis



DAFTAR ISI



2



Halaman judul ………………………………………………………………………….. Kata pengantar …………………………………………………………………………. Daftar Isi ………………………………………………………………………………..



i ii iii



Bab I Pendahuluan 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6



Latar belakang Tujuan dan sasaran Ruang lingkup Rumusan masalah Batasan masalah Metode penelitian



1 2 2 2 3 3



Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan umum perparkiran 2.2 Peraturan perundang-undangan 2.3 Istilah-istilah yang digunakan dalam parkir 2.4 Karakteristik parkir 2.5 Penentuan satuan ruang parkir (SRP) 2.6 Posisi parkir 2.7 Jenis parkir 2.8 Standar kebutuhan parkir 2.9 Faktor-faktor penentu perencanaan parkir 2.10 Metode kebutuhan parkir 2.11 Teori antrian 2.12 Biaya parkir



4 6 6 7 11 19 22 24 26 29 31 33



Bab III Metodologi Perhitungan 3.1 Metode perhitungan parkir



35



3.2 Metode pengambilan data



36



3.3 Metode pengolahan data



36



Bab IV Analisa dan pengolahan data 4.1 Akumulasi Parkir 4.2 Durasi Parkir 4.3 Pergantian Parkir 4.4 Kapasitas Parkir 4.5 Penyediaan Parkir 4.6 Indeks Parkir



39 41 41 41 42 42



Bab V Kesimpulan 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran



43 44 3



Daftar Pustaka



45



4



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan masyarakat untuk berekreasi sebagai cara mereka beristirahat dan berkumpul bersama keluarga biasanya dilakukan dengan cara berkunjung ke tempat rekreasi aslah satunya yaitu pusat perbelanjaan seperti Mall dan toko buku. Orang – orang menggunakan sarana transportasi baik kendaraan umum maupun pribadi untuk menuju ke tempat rekreasi tersebut. Semakin berkembang suatu wilayah, menyebabkan banyaknya masyarakat yang membutuhkan rekreasi. Meningkatnya jumlah penduduk kota Depok sebagai daerah perbatasan kota Jakarta berpengaruh pada tingginya frekuensi kegiatan di pusat-pusat perniagaan. Sebagian besar masyarakat banyak menggunakan kendaraan, hal inilah yang mendorong semakin tingginya motorisasi penduduk dari tahun ke tahun, khususnya didaerah pertokoan atau pusat perbelanjaan di sepanjang jalan Margonda, disini akan terjadi bangkitan dan tarikan lalu lintas dan parkir menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem transportasi. Permasalahan parkir sangat penting untuk dikaji lebih mendalam. Ruang parkir yang dibutuhkan harus tersedia secara memadai. Semakin besar volume lalu-lintas yang beraktivitas baik yang meninggalkan atau menuju pusat kegiatan, maka semakin besar pula kebutuhan ruang parkir, bila tidak cukup kendaraan tersebut akan mengambil parkir di tepi jalan di seputar kawasan tersebut, sehingga menyebabkan kesemrawutan. Jadi parkir dijalan raya (on street parking) harus diatur dan dibatasi dengan cara menyediakan ruang parkir sesuai kebutuhan (GR. Wells). Pokok penelitian adalah mengidentifikasi perlilaku lalu-lintas terutama kendaraan yang berkunjung ke Gramedia, Depok dan memerlukan parkir, serta akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas parkir tersebut karena kecilnya ruang parkir dibanding dengan jumlah kendaraan yang memerlukan tempat parkir sedemikian besar. Selanjutnya menganalisis langkah pemecahan masalah parkir dan menentukan langkah mengoptimalkan pengoperasian fasilitas parkir.



1



1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Tujuan penulisan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan dan efektivitas ruang parkir Gramedia, Depok untuk masa sekarang dan waktu yang akan datang dalam memenuhi permintaan ruang parkir. Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : a. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang muncul berkaitan dengan perparkiran di Gramedia Margonda Depok. b. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat masalah perparkiran di Gramedia Margonda Depok. c. Memperkirakan kebutuhan ruang parkir kendaraan mobil dan motor Gramedia Depok pada saat ini dalam upaya mengantisipasi kebutuhan parkir di masa yang akan datang. d. Menganalisis pemodelan lahan parkir di Gramedia Depok yang efektif dan efisien dalam upaya menjaga tingkat kepuasan pengunjung. 1.2.2 Sasaran Sasaran yang ingin dicapai adalah suatu kondisi parkir yang mampu memenuhi permintaan ruang parkir, aksesbilitas parkir yang tinggi serta sirkulasi parkir yang lancar baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi puncak. 1.3 Ruang Lingkup Adapun penulisan penelitian ini di titik beratkan pada : a. Evaluasi tingkat permintaan akan kebutuhan parkir dan aksesbilitas Parkir Gramedia Depok, baik akses masuk maupun akses keluar. b. Evaluasi keefektifan ruang dan sistem parkir di Gramedia Depok. 1.4 Rumusan masalah Sesuai judul yang kami analisia, dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu : 1. Pemasalahan apakah yang timbul dari masalah perpakiran di Gramedia kota Depok ? 1. Apa dampak yang ditimbulkan akibat permasalahan perpakiran di Gramedia kota Depok ?



1.5 Batasan Masalah



2



Dalam penulisan penelitian ini perlu diadakan pembatasan masalah agar penulisan lebih terfokus pada masalah yang dihadapi. Adapun batasan masalah pada penulisan penelitian ini adalah : a. Penulis hanya menganalisis optimalisasi kebutuhan ruang dan system perparkiran Off Street Gramedia Depok saat ini. b. Penulis tidak menganalisis tentang pengaruh tarif parkir terhadap tingkat kepuasan pengunjung. 1.6 Metode penelitian Metode yang kami gunakan untuk menganalisis parkir gramedia Depok yaitu : 1. Studi pustaka Studi pustaka yaitu metode dengan mencari data tempat yang akan kami survei dari buku atau internet sebagai pengetahuan awal. 2. Observasi Observasi yaitu metode penelitian untuk mendapatkan data dengan cara survey di tempat yang akan kami analisis yaitu gramedia Depok. 3. Analisis data Analisis yaitu metode penelitian untuk mengetahui pengaruh data hasil observasi terhadap perumusan masalah yaitu kelayakan parkir di gramedia Depok.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Tinjauan Umum Perparkiran



3



Parkir didefinisikan tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi keselamatan (Tamin, 2000). Menurut Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DRJD/96, menjelaskan Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Adapun fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu. Dan berhenti adalah keadaan tidak bergerak atau suatu kendaraan untuk sementara waktu dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya Parkir mempunyai tujuan memberikan akses mudah bagi para pemilik kendaraan. Lokasi parkir harus dibuat sedekat mungkin dengan tujuan perjalanan, jika parkir terlalu jauh dari tempat tujuan, orang akan beralih ketempat lain. Sehingga, tujuan utama adalah agar lokasi parkir sedekat mungkin dengan tujuan perjalanan. Di kota besar terutama di dekat pusat perdagangan sering terjadi kemacetan jalan yang cukup serius disebabkan masih kurangnya kesadaran para pemakai jalan bahwa bukan hanya mereka yang memerlukan dan memakai jalan tersebut, disini terlihat bahwa parkir menjadi urusan setiap orang dengan berbagaai kepentingan yang mungkin saling berbenturan. Kepentingan setiap orang yang berbeda dapat dilihat di bawah ini: a. Penumpang umum atau supir pribadi : Menghendaki parkir yang bebas, nyaman bagi kepentingan berbelanja. b. Pemilik toko : Menginginkan mudah bongkar muat, parkir yang menyenangkan. c. Supir kendaraan umum : Menghendaki jalur bebas/ khusus untuk bus agar dapat menepati waktu. d. Supir mobil komersil : Menginginkan mudah bongkar muat, bila pelataran parkir tidak memadai, mereka akan parkir ganda. e. Lalu lintas langsung : Menginginkan tidak ada kemacetan. f. Petugas parkir : Menginginkan parkir bebas dimana saja. g. Ahli perlalulintasan : Ingin menyenangkan setiap orang dan menjaga kelancaran.



Kepentingan dan keinginan dari setiap pelaku lalu lintas yang berbeda menjadi bertolak belakang satu dengan lainnya. Pelaku “A” meginginkan parkir bebas yang dapat memicu kemacetan, sedangkan pelaku “B” tidak menginginkan kemacetan. Untuk mengatasi hal ini, terutama di pusat – pusat bisnis atau daerah yang padat lalu lintas, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan badan yang berwenang dalam menangani masalah jalan raya mengeluarkan berbagai aturan yang bertujuan untuk mengoptimumkan pemakaian jalan raya. Di era globalisasi seperti sekarang ini, sediaan ruang terutama di daerah perkotaan yang menjadi pusat bisnis dan padat lalu lintas sangat terbatas, sedangkan perparkiran sangat berkaitan dengan kebutuhan ruang. Keinginan dari pelaku yang terjun langsung dalam 4



masalah pemikiran ini menjadi tumpang tindih. Untuk mengatasi halini terutama di pusatpusat bisnis ataupun daerah yang padat lalu – lintasnya pemerintah dan badan yang berwenang dalam menangani jalan raya mengeluarkan berbagai aturan yang tujuannya untuk mengoptimumkan pemakaian jalan. Jumlah tempat parkir pada pusat kota menengah dan besar belum cukup mengatasi kebutuhan. Ini merupakan permasalahan yang meningkat sangat cepat seiring dengan meningkatnya pemilik kendaraan pribadi. Begitu seseorang membeli mobil, dia pasti menggunakannnya, terutama karena mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum. Kebijakan perparkiran dilakukan untuk meningkatkan kapasitas jalan yang sudah ada. Penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir jelas memperkecil kapasitas jalan tersebut karena sebagian besar lebar jalan digunakan sebagai tempat parkir. Lebih jauh lagi, pengelolaan parkir yang kurang baik cenderung menjadi penyebab kemacetan karena antrian kendaraan yang menunggu tempat kosong untuk parkir. Antrian kendaraan ini akan menghambat pergerakan arus lalu lintas. Permasalahan parkir harus dipikirkan apalagi Gramedia adalah salah satu toko buku yang terletak di Jalan Raya Margonda yang memiliki banyak pengunjung dengan mobilitas yang tinggi dengan menggunakan kendaraan pribadi.



2.2 Peraturan Perundang-undangan Studi perparkiran dilandasi



dengan



peraturan



perundang- undangan sebagai



berikut: 1. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 66 Tahun 1993, tentang Fasilitas Parkir untuk Umum. 2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 4 Tahun 1994, tentang Tata Cara Parkir Kendaraan Bermotor di jalan. 3. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat



No.272/HK.105/DRJD/96



tentang



Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir. 4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2.3 Istilah – istilah yang di gunakan dalam Parkir



5



Istilah dan definisi yang digunakan sebagai pedoman dalam laporan analisa parkir yang kami ambil dari Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir (Departemen Perhubungan, 1996) adalah sebagai berikut : a) Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. b) Berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraan. c) Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu. d) Tempat parkir di badan jalan (on street parking) adalah fasilitas parkir yang menggunakan tepi jalan. e) Fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking) adalah fasilitas parkir kendaraan di luar tepi jalan umum yang dibuat khusus atau penunjang kegiatan yang dapat berupa tempat parkir dan/atau gedung parkir. f) Satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan lebar buka pintu. Untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang. g) Jalur sirkulasi adalah tempat, yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir. h) Jalur gang merupakan jalur antara dua deretan ruang parkir yang berdekatan i) Kawasan parkir adalah kawasan atau areal yang memanfaatkan badan jalan sebagai fasilitas parkir dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu masuk. 2.4 Karakteristik parkir Tamin 2003 menjelaskan karakteristik parkir terdiri dari akumulasi parkir, volume parkir, parking turn over, indeks parkir, durasi parkir, dan kapasitas parkir. Data karakteristik parkir ini akan sangat diperlukan untuk melakukan analisis kondisi operasional dan perancangan pengembangan lahan parkir.



1. Akumulasi dan Volume Parkir



6



Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan yang sedang diparkir dalam suatu tempat pada waktu tertentu. Data ini bisa memperlihatkan fluktuasi kendaraan yang sedang parkir, dengan demikan jam puncak dan jam tidak puncak dapat teridentifikasi. Persamaan :



Dimana : AP = Akumulasi parkir ∑n = Jumlah kendaraan yang parkir (unit) t = Waktu parkir (jam) Volume parkir adalah jumlah total kendaraan yang telah diparkir pada suatu tempat persatuan waktu (biasanya per hari). Dari data volume parkir bisa didapatkan atau ditentukan hari puncak dalam satu minggu bahkan hari puncak dalam satu bulan. Jika tarif yang dikenakan adalah sistem tetap maka berdasarkan data volume parkir saja bisa dihitung pendapatan lahan parkir.



Contoh Data Volume dan Akumulasi Parkir



7



Grafik Hubungan antara Voluma dan Akumulasi Parkir



2. Parking Turn Over (Pto) Adalah suatu angka yang menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir, yang diperoleh dengan cara membagi volume parkir dengan jumlah ruang parkir, untuk tiap satuan waktu tertentu (Hobbs, 1995). Persamaan :



Dimana : TO = Parking turn over S n = Jumlah kendaraan yang parkir (unit) R = Ruang parkir yang tersedia (SRP) 3. Indeks Parkir Indeks parkir adalah ukuran lain untuk menyatakan penggunaan pelataran parkir yang dinyatakan dalam persentase ruang, yang ditempati oleh kendaraan parkir.



Untuk



menentukan kebutuhan parkir dapat diketahui dari waktu puncak parkir dan indeks parkir. 8



Waktu puncak parkir memberikan gambaran tentang besarnya permintaan parkir pada waktu tertentu. Apabila dibandingkan dengan kapasitas normal dapat diketahui seberapa besar kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh prasarana parkir yang tersedia. Dengan menggunakan indeks parkir dapat diketahui apakah permintaan parkir sebanding atau tidak dengan kapasitas yang tersedia. Jika nilai indeks parkir > 100 %, berarti permintaan ruang parkir lebih besar dari kapasitas yang ada. Jika nilai indeks parkir < 100 %, berarti permintaan masih dapat dipenuhi (Hobbs, 1995). Indeks Parkir dihitung menggunakan persamaan dibawah ini :



Dimana : IP = Indeks Parkir AP = Akumulasi Parkir R = Ruang Parkir yang tersedia 4. Durasi Parkir Adalah waktu yang digunakan oleh suatu kendaraan pada waktu tertentu tanpa berpindah-pindah, yang dinyatakan dalam satuan menit (Hobbs, 1995). Persamaan :



Dimana : D = total durasi n = jumlah kendaraan yang masuk dan keluar selama waktu survei



5. Kapasitas Ruang Parkir Ukuran kebutuhan parkir pada suatu pusat kegiatan ditentukan menurut sifat dan peruntukan parkirnya. Satuan yang digunakan adalah SRP (satuan ruang parkir) mobil penumpang. Kapasitas ruang parkir dapat diartikan sebagai jumlah maksimum kendaraan dapat diparkir pada suatu areal parkir dalam waktu dan kondisi tertentu. Kapasitas ruang parkir merupakan suatu nilai yang menyatakan jumlah seluruh kendaraan yan termasuk beban parkir, yaitu jumlah kendaraan tiap periode waktu tertentu yang biasanya menggunakan satuan per-jam atau per-hari (Hobbs, 1995). 9



Persamaan :



Dimana : Z = Ruang parkir yang dibutuhkan (unit) Y = Jumlah kendaraan yang parkir selama periode penelitian (unit) D = Rata-rata durasi parkir (jam) T = Lama waktu pengamatan (jam)



2.5 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) Penentuan satuan ruang parkir (SRP) didasarkan atas hal berikut. 1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang Dimensi kendaraan memiiki beberapa jenis yang berbeda, sehingga diperlukan suatu acuan untuk perhitungan satuan ruang parkir. Pada gambar 2.1 menjelaskan beberapa variabel dimensi kendaraan yang berpengaruh dalam perancangan ruang parkir



h



a



d B



L



b



c



Gambar 2.1 Dimensi Mobil Penumpang (Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat, 1996)



Keterangan : a = jarak gandar



h = tinggi total



b = depan tergantung



B = lebar total



c = belakang tergantung



L = panjang total



10



d = lebar 2. Ruang bebas kendaraan parkir Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung luar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada disampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan



dengan



dengan



kendaraan



yang



diparkir



di



sampingnya



pada



saat



penumpang turun dari kendaraan. Ruang arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang (aisle). Jarak bebas arah lateral sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm, dengan rincian bagian depan 10 cm dan bagian belakang sebesar 20 cm. 3. Lebar bukaan pintu kendaraan Ukuran lebar pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan pintu kendaraan karyawan kantor akan berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan pengunjung pusat kegiatan perbelanjaan. Di bawah ini Gambar 2.2 menjelaskan tentang lebar bukaan pintu kendaraan. B



O



R



Bp



a1



SRP



L



Lp



Gambar 2.2 Lebar Bukaan Pintu (Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat, 1996) a2



Keterangan: B



: Lebar Total



L



: Panjang



O



: Lebar Bukaan Pintu



11



A1.A2 : Jarak Bp



: Lebar



Lp



: Panjang SRP



Lebar bukaan pintu, pengguna fasilitas parkir, dan golongan kendaraan dibagi 3 dan dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini Tabel 2.1 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Mobil Penumpang Jenis Bukaan Pintu Pintu depan/belakang terbuka tahap awal 55 cm.



Pengguna dan/atau Peruntukan Fasilitas Parkir  Karyawan/pekerja kantor  Tamu/pengunjung pusat kegiatan



Gol I



perkantoran,perdagangan,pemerintahan , dan universitas Pintu depan/belakang Terbuka Penuh 75 cm.



 Pengunjung tempat olahraga, pusat II hiburan/rekreasi,



hotel,



pusat



perdagangan eceran/swalayan, rumah sakit, bioskop Pintu depan terbuka penuh



 Orang cacat



III



dan ditambah untuk pergerakan kursi roda (Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat, 1996) 4. Penentuan satuan ruang parkir (SRP) Penentuan satuan ruang parkir (SRP) untuk masing-masing jenis kendaraan telah dianalisis sedemikian rupa dan dengan beberapa pendekatan. Penentuan SRP dibagi atas tiga jenis kendaraan dan berdasarkan penentuan SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) golongan seperti pada Tabel 2.2 dibawah ini :



12



Tabel 2.2 Dimensi Mobil Penumpang (SRP) Satuan Ruang Parkir (m²)



Jenis Kendaraan 1. a. Mobil penumpang golongan I



2,30 x 5,00



b. Mobil penumpang golongan I



2,50 x 5,00



c. Mobil penumpang golongan III



3,00 x 5,00



2. Bus / truk



3,40 x 5,00



3. Sepeda motor



0,75 x 2,00



(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat, 1996) Sesuai dengan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat, 1996. Besar satuan ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan adalah sebagai berikut. 1. Satuan Parkir untuk Mobil Penumpang Gambar satuan ruang parkir mobil penumpang pada gambar 2.3 berikut : B



O



R



Bp



a1



SRP



L



Lp



Gambar 2.3 Satuan Ruang parkir (SRP) untuk mobil penumpang (dalam cm) (Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat, 1996)



a2



Keterangan: B



: Lebar Total



L



: Panjang



O



: Lebar Bukaan Pintu



A1.A2 : Jarak Bp



: Lebar 13



Lp



: Panjang SRP



Untuk Mobil Penumpang sendiri itu dibedakan menjadi tiga, yaitu golongan 1, golongan 2, dan golongan 3 berikut ini penjelasan 3 golongan tersebut. Tabel 2.3 Golongan Mobil Penumpang Golongan I



Golongan II



Golongan III



B = 170



A1 = 10



Bp = 230 = B + O + R



O =55



L = 470



Lp = 500 = L + a1 + a2



R=5 B = 170



A2 = 20 A1 = 10



Bp = 250 = B + O + R



O =75



L = 470



Lp = 500 = L + a1 + a2



R=5



A2 = 20



B = 170



A1 = 10



Bp = 300 = B + O + R



O =80



L = 470



Lp = 500 = L + a1 + a2



R=5 A2 = 20 (Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat, 1996) 2. Satuan Ruang Parkir untuk Bus/Truk Untuk bus atau truk, dapat dibagi ke dalam tiga jenis golongan berdasarkan ukuran kendaraan, yakni kecil, sedang, besar. Pada halaman berikutnya bisa dilihat gambar satuan ruang parkir (SRP) beserta dimensi untuk ukuran bus atau truk kecil, sedang dan besar.



14



Tabel 2.2 Dimensi SRP untuk kendaraan bus/truk 3. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor Besanya satuan ruang parkir untuk sepeda motor ditentukan dari besarnya sepeda otor dengan dimensi 200 cm untuk panjang dan 70 untuk lebarnya, dibawah ini disajikan gambar satuan ruang parkir untuk sepeda motor.



200



SRP



17550



Gambar 2.4 Satuan Ruang parkir (SRP) untuk motor penumpang (dalam cm) (Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Dirjen Perhubungan darat, 1996)



50



700



15



Tabel 2.3 Bakuan kebutuhan Satuan Ruang Parkir (SRP) Kebutuhan Ruang Parkir Kebutuhan Ruang Parkir



a) Pusat Perdagangan



Luas area (x 100m²)



Kebutuhan (SRP)



10



20



50



100



500



100



150



200



0



0



0



114



150



59



67



88



125



415



777



0



2



100



125



150



175



200



250



300



400



500



0



0



0



0



0



0



0



0



0



235



236



237



238



239



240



242



246



249



288



289



290



291



291



293



395



298



302



b) Pusat Perkantoran



Jumlah Karyawan Administra Kebutuhan si (SRP)



Pelayanan Umum



c) Pasar Swalayan 100 Luas area (x 100m²)



50



75



100



150



200



300



400



500



0 105



Kebutuhan (SRP)



225



250



270



310



350



440



520



600



0



d) Pasar 100 Luas area (x 100m²)



Kebutuhan (SRP)



40



50



75



100



200



300



400



500



0



120



230



160



185



240



300



520



750



970



0



0



Luas area (x 1000m²)



3



4



5



6



7



8



9



10



11



12



Kebutuhan (SRP)



60



80



100



120



140



160



180



200



220



24



e) Sekolah/Perguruan Tinggi



16



0 f) Tempat Rekreasi 160



320



640



Luas area (x 100m²)



50



100



150



200



400



800



0



0



0



Kebutuhan (SRP)



103



109



115



122



146



196



295



494



892



100



150



200



250



350



400



550



600



650