5 0 1 MB
Analisa Risiko dalam Penganggaran Modal Kelompok 1 Imam Setya Gunawan Mudo Mulyanto Rismayanti Yogie Pribadi Poetra
Analisa Risiko • RISIKO BERDIKARI (Stand –alone risk). • RISIKO DARI DALAM PERUSAHAAN (Within firm risk). • RISIKO PASAR ATAU BETA (Market or beta risk)
RISIKO BERDIKARI (Stand –alone risk). Resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama sekali dengan proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini diukur dari variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva/proyek tersebut.
Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk). • Resiko
diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio dari pemegang saham.
• Resiko ini diukur dari variabilitas laba perusahaan yang
diabaikan oleh suatu proyek tertentu.
Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk) • Resiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui
diversifikasi. • Resiko ini diukur dengan koefisien beta proyek. • Analisa resiko beta (pasar) dapat diukur drengan
menggunakan CAPM dan SML yang menyatakan hubungannya dengan resiko.
Analisa Risiko dalam Penganggaran modal 1. RISIKO BERDIKARI (Stand –alone risk). • ANALISIS SENSITIVITAS • ANALISIS SKENARIO • ANALISIS SIMULASI MONTE CARLO 2. RISIKO BETA atau PASAR
ANALISA SENSITIVITAS
Suatu teknik untuk menganalisis risiko dengan mengubah-ubah variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap NPV dan tingkat pengembalian (laba)
CONTOH KASUS PROYEKSI ARUS KAS PERUSAHAAN DARMA Tahun Penjualan Biaya variabel Biaya tetap Penyusutan
0
Laba sebelum pajak Pajak (34%) Laba bersih Arus kas (laba bersih + penyusutan) Investasi awal
Rp1.500.000
1–5 Rp6.000.000 ( 3.000.000) ( 1.791.000) ( 300.000) -----------------Rp 909.000 ( 309.000) -----------------Rp 600.000 Rp 900.000
ANALISA SENSITIVITASNYA Berdasarkan data tsb. arus kas perusahaan setiap tahun sama, yaitu sebesar: Arus kas = Laba bersih + Penyusutan = Rp600.000 + Rp300.000 = Rp900.000. Jika tingkat diskonto sebesar 15%, maka besarnya NPV proyek investasi adalah: 5 Rp900.000 NPV = - Rp1.500.000 + ∑ ----------------------t =1 (1 + 0,15)t = Rp 1.516.800 Karena NPV positif, berarti secara teoritis proyek investasi tersebut layak dilasanakan.
ANALISA SKENARIO Teknik untuk menganalisis risiko dengan membandingkan situasi yang paling memungkinkan atas 1.skenario dasar (base case scenario) 2.situasi terburuk (worst case scenario) 3.situasi terbaik. (best case scenario)
Analisa skenario
Skenario dasar (base case scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai yang paling memungkinkan.
Skenario terburuk (worst case skenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai buruk berdasarkan perkiraan yang wajar.
Situasi terbaik (best case scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang wajar.
Contoh analisa skenario Skenario Probabiltas Sales/U Price/$ Terburuk 25% 1.900 3,4 Normal 50% 2.000 3,5 Terbaik 25% 2.100 3,6
NPV/$ 3.768,944 4.910,408 5.887,036
n NPV yg diharapkan P1NPV t i1 n Deviasi standar NPV σ P1NPVi NPV yang diharapkan2 i1 σ NPV Koefisien varians CV NPV ΕNPV
Contoh analisa skenario * NPV yg diharapk an n P1 NPV t i 1 0,25(761) 0,5(1.102) 0,25(1.750) $1.178 * Deviasistandar NPV σ
n P1NPVi NPV yang diharapkan2 i 1
{(0,25(761- 1.179))^2 (0,5(1.102- 1,178))^2 (0,25(1.750 - 1.178))^2)}
- 43.681- 2.888 81.796 188 * KoefisienvariansCVNPV σ NPV ΕNPV 188 1.178 0,16 Hal ini menunjukkan bahw a resiko proyek tidak signifikan atau relative kecil.
Simulasi Monte Carlo Analisis teknik analisis risiko di mana kejadian yang cukup memungkinkan akan terjadi dimasa yang akan datang disimulasikan sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks risiko dengan cara menetapkan distribusi probabilitas dari setiap variabel arus kas
Langkah-langkah Simulasi Monte carlo • Langkahnya: • Menciptakan model komputer yg membuat CF dan NPV proyek • Memilih distribusi probabilitas tiap inpun tidak pasti (hg & kuantitas jual). • Software Monte Carlo memilih variabel tidak pasti pd nilai random • Menggunakan pilihan tsb, u/ menentukan NPV proyek
Risiko Beta/Pasar MENGGUNAKAN MODEL CAPITAL ASET PRICING MODEL (CAPM)
ks = kRf + (kM – kRf)bi
Analisa CAPM • Persamaan CAPM dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu sekuritas dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dr yg seharusnya. • Contoh:
E(Ra) = 0,15 + (0,2 -0,15) 1,2 = 21 % E(Rb) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 0,8 = 19 % E(Rc) = 0,15 + (0,2 – 0,15) 1,5 = 22,5 % Saham C dikatakan undervalued krn Return ekspetasi < return realisasi shg Investor akan membeli saham C tsb Saham B dikatakan overvalued krn return ekspetasi > return realisasi shg investor akan menjual saham B tsb. Saham A berada pd titik keseimbangan.
Terima Kasih Kelompok satu